Investasi Jepang ke India - Suzuki Motor CorporationEric Wijaya
Makalah ini berusaha menjelaskan latar belakang budaya dari negara Jepang dan India dan bagaimana kedua negara tersebut dapat bekerja sama.
Contoh case study yang dibahas adalah Investasi Jepang ke India dalam bentuk Suzuki Motor Corporation.
Motivasi sejarah berubungan erat dengan pandangan madzab-madzab pemikiran. Tiap individu mempunyai varietas yang luas dari keinginan-keinginan yang hanya dapat dipenuhi dengan penggabungannya ke dalam masyarakat.
Masalah pengaruh sejarah merupakan efek yang segar dan membentuk pikiran dan perilaku manusia baik perorangan maupun secara kelompok.
Gerak sejarah adalah suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara evolusi dan menggambarkan keadaan masa lampau secara berurutan.
Beberapa ahli memandang gerak sejarah berbeda-beda.apakah gerak yang bersifat otonomi atau heteronomi.
Investasi Jepang ke India - Suzuki Motor CorporationEric Wijaya
Makalah ini berusaha menjelaskan latar belakang budaya dari negara Jepang dan India dan bagaimana kedua negara tersebut dapat bekerja sama.
Contoh case study yang dibahas adalah Investasi Jepang ke India dalam bentuk Suzuki Motor Corporation.
Motivasi sejarah berubungan erat dengan pandangan madzab-madzab pemikiran. Tiap individu mempunyai varietas yang luas dari keinginan-keinginan yang hanya dapat dipenuhi dengan penggabungannya ke dalam masyarakat.
Masalah pengaruh sejarah merupakan efek yang segar dan membentuk pikiran dan perilaku manusia baik perorangan maupun secara kelompok.
Gerak sejarah adalah suatu gerak yang tumbuh dan berkembang secara evolusi dan menggambarkan keadaan masa lampau secara berurutan.
Beberapa ahli memandang gerak sejarah berbeda-beda.apakah gerak yang bersifat otonomi atau heteronomi.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Tugas Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi tentang generator ac yang berisi prinsip, jenis, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel generator ac.
Oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Tugas Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi tentang generator ac yang berisi prinsip, jenis, karakteristik, rugi-rugi, dan paralel generator ac.
Oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
Istilah model diartikan dalam prosedur kerja yang teratur atau sistematis, tampilan grafis, dan terdapat pemikiran yang bersifat penjelasan serta saran. Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa sebuah model desain pembelajaran menyajikan bagaimana pembelajaran disajikan berdasarkan teori-teori seperti pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem dan sebagainya.
Ada berbagai model perancangan pembelajaran, serta setiap model pengembangan desain pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya beraneka ragam jenis model pengembangan desain pembelajaran memberikan kesempatan yang luas bagi para pengajar untuk dapat memilih model pengembangan desain pembelajaran yang sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang mereka bina. Pada hal ini pendidik mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan model-model desain pembelajaran yang sudah ada dengan menciptakan model-model turunan dari model pengembangan desain yang sudah ada. Dengan berkembangannya model-model desain dapat memberikan jawaban atas perkembangan zaman.
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Dedy Wiranto
Model pembelajaran Dick dan Carey adalah model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Pendekatan yang mempertimbangkan tahapan tahapan pemecahan masalah yang setiap langkah di pahami dan menghasilkan sebuah solusi alternatif dan solusi yang di pilih dapat di terapkan. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick dkk yang terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Dick dan Carey memasukan unsure kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan. Unsur kognitif yang mengutamakan daya kognitif atau daya pemikiran dari peserta didik dan unsur behavioristik yang mengedepankan tingkah laku peserta didik dalam pembelajaran.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Sebelum membahas model pengembangan instruksional, perlu dipahami dulu apa itu pengembangan instruksional. Pengembangan instruksional merupakan terminalogi yang berkembang sejak tahun 1970, dimana Indonesia mulai popular menggunakan PPSI
( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
Merangkum dan mengkaji pendapat Clarence Schauer (1971), Hamreus (1971), Buhl (1975), Twelker, Urbach dan Buck (1972), Reigeluth (1978) dan AT&T pengertian pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien melalui pengidentifikasian masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional tersebut untuk menentukan apanya yang harus dievaluasi.
Pengembangan instruksional dan desain instruksional secara konseptual dapat dipilah bidang garapannya. Proses desain dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan indentifikasi bahan dan strategi instruksional. Sedangkan proses pengembangan dimulai dengan memilih atau mengembangkan bahan instruksional dan menuangkannya ke dalam strategi instruksional yang telah didesain kemudian diakhiri dengan mengevaluasi strategi berikut bahan instruksional tersebut untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensinya.
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiDedy Wiranto
Teknologi pendidikan berarti suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berkaitan dengan segala aspek belajar (AECT, 1971). Teknologi instruksional juga berpengertian seperti itu, tetapi dibatasi hanya pada situasi belajar yang terkontrol dan bertujuan. Jadi, penggarapan pada teknologi instruksional tidak untuk seluruh aspek belajar seperti halnya pada teknologi pendidikan.
Teknologi instruksional dirumuskan sebagai proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan terkendali. Di sini perlu digaris bawahi ke dalam situasi belajar yang bertujuan dan yang terkendaliâ yang berarti tidak menggarap semua aspek belajar. Situasi belajar yang bertujuan dan yang terkendali di sini berarti banyak berkaitan dengan kegiatan instruksional, kegiatan membelajarkan sasaran dengan segala komponen yang diperlukannya. komponen-komponen instruksional yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan adalah bidang-bidang yang digarap untuk kepentingan instruksional. Komponen-komponen tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya, dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan hasil belajar sasaran secara terkendali sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
Dewasa ini kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum dijadikan pedoman seorang guru dalam melaksanakan suatu pembelajaran didalam kelas disuatu instansi pendidikan. Seorang guru harus mengetahui dan memahami secara utuh tentang implementasi kurikulum. Karena kuikulum juga berisi tentang tujuan tujuan yang hendak dicapai didalam pendidikan. Tujuan ini lah yang akan atau ingin digapai oleh seorang guru. Karena sukses atau tidaknya suatu pembelajaran yang telah dilaksanakan bergantung tujuan yang telah dibuat guna dicapai. Jika tujuan ini belum bisa dicapai berarti pembelajaran yang selama ini telah dilaksanakan belum bisa dikatakan ekektif dan efisien.
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa (Hamalik, 2002) dari pendapat ini dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa peserta didik dapat menggali dan memperkaya pengetahuan dari berbagai perangkat belajar yang ada. Metode mengajar dapat dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Minat yang rendah dalam belajar dapat dipacu melalui penerapan strategi tersebut. Penerapan metode dalam pembelajaran yang sesuai merupakan tugas utama guru dalam mengolah proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dengan adanya variasi teknik dalam mengajar maka akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang sangat efektif dari pengajar dan peserta didik. Guru dapat menyampaikan materi secara mudah dan tepat kepada peserta didik, sedangkan peserta didik dapat menerima dan memahami materi secara mendalam dan menyeluruh. Hubungan dua arah seperti inilah yang meningkatkan prestasi belajar dan intelegensi pada siswa.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri.
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup.
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Dedy Wiranto
Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, system nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan,kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternative prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh karena itu model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan pendidikan. (Ruhimat, T. dkk 2009: 74).
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
Guru adalah pemeran utama dalam menyampaikan materi pembelajaran, namun tugas guru tidak hanya sekedar mentransfer atau menyampaikan materi saat proses pembelajaran. Guru dituntut untuk bertanggung jawab atas pelayanan peserta didik. Hal itu karena pelayanan peserta didik satu sama lain berbeda-beda dan tergantung dari peserta didik tersebut.
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxDedy Wiranto
Kesulitan belajar kognitif adalah salah satu bentuk kesulitan belajar yang bersifat perkembangan (development learning) atau kesulitan belajar preakademik (preacademic learning disabilities). Kesulitan belajar jenis ini perlu mendapat perhatian karena sebagian besar dari belajar akademik terkait dengan ranah kognitif. Kognitif merupakan suatu yang berhubungan dengan proses berpikir guna untuk mengetahui atau memahami sesuatu. Wujud dari penggunaan fungsi kemampuan kognitif seseorang dapat dilihat dari kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan matematika (Wienman. 1981: 142).
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususDedy Wiranto
Pendidikan untuk semua adalah satu konsep yang seharusnya diwujudkan dalam kehidupan kita. Hal ini terkait dengan berbagai upaya untuk mencipatakan kondisi kehidupan yang lebih baik dan kondusif. Pendidikan menjadi satu jembatan untuk menciptakan kehidupan sebagai upaya mengubah kondisi sulit menjadi kondisi yang mudah dijalani, Saroni (2012 : 19). Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembngkan potensi-potensi kemanusiaannya. Tirtarahardja & La Sulo (2005 : 1).
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumDedy Wiranto
Menurut permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1, pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Inclusive Education untuk siswa dengan Special Education Need di sekolah umum adalah menjadi salah satu reformasi seperti dalam sistem pendidikan saat ini. Dan ia juga menuliskan bahwa IE mengacu pada semua yang dihargai, diterima, dan dihormati terlepas dari latar belakang etnis dan budaya, social ekonomi, keadaan, kemampuan, jenis kelamin, usia, agama, keyakinan, dan perilaku.
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Kebutuhan akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus atau ABK. Keterbatasan yang dialami menjadikan anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. FILSAFAT ILMU
ANALISIS JURNAL ILMIAH AKADEMIK
NAMA : DEDY WIRANTO
NIM : 1102415010
MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU
ROMBEL : 1 (SATU)
HARI MATA KULIAH : KAMIS
JAM MATA KULIAH : 09.00 WIB
JUDUL ARTIKEL/JURNAL : PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA
FLASH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMBACA CEPAT SISWA KELAS V SD
PENULIS : Eny Widiyanti, Suhartono, Ngatman
EMAIL PENULIS : enywidiyanti57@yahoo.co.id
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
2. ANALISIS JURNAL ILMIAH AKADEMIK
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH DALAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS V SD
Adapun jurnal yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia Flash Dalam Penigkatan
Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas V SD”, yang dapat dianalisis diantaranya :
1. Metodologi apa yang digunakan?
Di dalam jurnal yang dibahas kali ini dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut menggunakan
metodologi kuantitatif, dikarenakan di dalam jurnal tersebut berupa Penelitian yang termasuk jenis
penelitian tindakan kelas (PTK). Sumber data penelitian adalah guru, siswa, dan peneliti. Teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, angket, dan tes. Uji validitas data penelitian
menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi instrumen. Dalam triangulasi
sumber, peneliti mendapatkan data dari berbagai narasumber, di antaranya guru kelas V, teman
sejawat, siswa. Dalam triangulasi metode, peneliti menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Metode yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, angket, dan
tes. Sedangkan dalam triangulasi instrument, peneliti menggunakan berbagai alat pengumpul data,
diantaranya lembar observasi, pedoman wawancara, angket, dan soal tes.
2. Bidang Keilmuwan apa yang dikaji?
Dalam jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia Flash Dalam Penigkatan Kemampuan
Membaca Cepat Siswa Kelas V SD yang dikaji adalah Pelaksanaan pembelajaran membaca cepat
dengan menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash
3. Teknik menggali datanya apa?
Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, angket, dan tes. Uji validitas data
penelitian menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi instrumen. Dalam
triangulasi sumber, peneliti mendapatkan data dari berbagai narasumber, di antaranya guru kelas V,
teman sejawat, siswa. Dalam triangulasi metode, peneliti menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
4. Teknik analisis datanya apa?
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis data menurut
Miles dan Huberman. Data yang berupa nilai hasil penilaian kemampuan membaca cepat siswa SD
Negeri 1 Seliling dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik
deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan
prosentase (Sugiyono, 2009: 148). Sedangkan data kualitatif dianalisis dengan dengan menggunakan
analisis data menurut Milles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009: 246) yang terdiri dari tiga
komponen analisis, yaitu: (1) Reduksi Data (Data Reduction); (2) Penyajian Data (Data Display); (3)
Kesimpulan dan verivikasi (Conclusion Drawing/Verivication).
5. Jenis penelitian apa?
Jenis penelitian yang digunakan pada jurnal Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia Flash
Dalam Penigkatan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas V SD adalah penelitian pengembangan
3. 6. Hasil temuannya apa?
Kemampun membaca cepat siswa meningkat dari 76 kpm pada pretest, menjadi 87 kpm pada siklus
I, kemudian pada siklus II menjadi 98 kpm, dan pada siklus III menjadi 102 kpm. Hasil siklus III
sudah mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian tindakan kelas ini diakhiri. Berdasarkan
tindakan yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran membaca cepat
dengan menggunakan media pembelajaran Macromedia Flash dapat meningkatkan kemampuan
membaca cepat siswa kelas V SD. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Jayadi (2008) yang
menyimpulkan bahwa penerapan penggunaan jurnal belajar pada pembelajaran Biologi dengan media
Macromedia Flash bisa meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada peningkatan
penguasaan konsep.
7. Kontribusi teoritiknya apa?
Sebelum digunakan media pembelajaran Macromedia Flash dalam pembelajaran membaca cepat,
siswa kurang menunjukkan minat terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya membaca
cepat, sehingga kemampuan membaca cepat mereka menjadi rendah. Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti memilih media pembelajaran Macromedia Flash sebagai media pembelajaran
membaca cepat yang dibuat untuk latihan membaca cepat dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kemampuan membaca cepat. Macromedia Flash merupakan salah satu program untuk membuat
animasi populer (Nurcahyono, 2007), sehingga saat ini telah banyak digunakan untuk membuat media
pembelajaran karena kelebihan-kelebihannya. Macromedia Flash merupakan gabungan konsep
pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat
dimanfaatkan dalam pendidikan.
Dari hasil tes membaca cepat, dapat diketahui bahwa kemampuan membaca cepat siswa mengalami
peningkatan. Kemampun membaca cepat siswa meningkat dari 76 kpm pada pretest, menjadi 87 kpm
pada siklus I, kemudian pada siklus II menjadi 98 kpm, dan pada siklus III menjadi 102 kpm. Hasil
siklus III sudah mencapai indikator keberhasilan, sehingga penelitian tindakan kelas ini diakhiri.
Respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran Macromedia Flash mulai dari siklus I dengan
skor rata-rata 3,20 dengan kategori “Baik”, meningkat pada siklus II dengan skor rata-rata 3,30
dengan kategori yang sama dengan siklus I, dan pada siklus III kembali meningkat menjadi 3,54
dengan kategori “Sangat Baik”.
Referensi
Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kebumen: Depdiknas.
Hakim, L. & Mutmainah, S. (2003). Teknik Jitu Menguasai Flash MX. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Izzaty, R.E., Suardiman, S.P., Ayriza, Y., Purwandari, Hiryanto, Kusmaryani, R.E. (2008).
Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Jayadi, Y.A., (2008). Penggunaan Jurnal Belajar dengan Macromedia Flash dalam Pembelajaran Biologi
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Surakarta. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Univesitas Sebelas Maret.
Nurcahyono, N. (2007). Kupas Tuntas Flash 8. Yogyakarta: Ardana Media.
Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.