2. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru
disekolah ,perlu adanya kolaborasi antara
keluarga, sekolah dan masyarakat untuk
mewujudkan lingkungan belajar yang optimal
bagi murid.
Demi mewujudkan cita - cita pendidikan
nasional yaitu Kemerdekaan setiap murid yang
mampu mengatur dirinya sendiri agar murid
berperasaan, berpikiran, dan bekerja merdeka
dalam ketertiban bersama.
3. Pengertian Pengajaran dan
Pendidikan
Pengajaran adalah suatu
cara menyampaikan
ilmu atau manfaat bagi
hidup anak - anak
secara lahir maupun
batin
Pendidikan adalah tempat
penaburan benih - benih
kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat sekaligus sebagai
instrumen tumbuhnya unsur
peradaban
4. Peran Pendidikan
Peran pendidikan adalah sebagai tuntunan
yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid.
Pendidikan umumnya diartikan sebagai daya upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
( kekuatan batin, watak/karakter), pikiran (
intelektual) dan tubuh anak.
Pemdidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak - anak agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
5. Pendidikan Selama Satu Abad
Pendidikan di negara kita selama satu abad ini merupakan
sistem pendidikan warisan zaman kolonial, yaitu sistem
perintah dan sanki. Dimana siswa hanya diperintah dan jika
tidak menurut akan mendapatkan sanksi. Metode
pengajaran kolonial tersebut tanpa sadar menjadi warisan
cara guru mendidik murid. Sistem kolonial tersebut juga
hanya memberikan penilaian dan berorientasi pada
kecakapan kognitif saja yang menyebabkan kecakapan
sosial emosional terabaikan. Sistem pendidikan kolonial
bersifat materialistis, individualis dan intelektualistis.
6. Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan kolonial sangat bertentangan dengan
kebudayaan bangsa kita. Sehingga Ki Hajar Dewantara memiliki cita
- cita yaitu kemerdekaan setiap murid yang mampu mengatur
dirinya sendiri, agar murid berperasaan berpikiran dan bekerja
merdeka. Pendidikan nasional yang berdasarkan pada garis - garis
kebudayaan bangsa untuk peri kehidupan yang mengangkat
derajat rakyat dan negerinya serta bekerjasama dengan bangsa -
bangsa lain demi kemajuan umat manusia di dunia.
Maka hanya pendidikan yang memerdekakan murid yang menjadi
pegangan pendidik untuk dapat mewujudkannya.
7. Peran Pendidik
Peran pendidik adalah menuntun murid agar bisa bertumbuh dan
berkembang sesuai kodratnya. Guru harus adaptif terhadap
perkembangan zaman. Tidak lagi menerapkan
sistem pendidikan kolonial yang hanya berpusat pada pendidik.
Langkah awal sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan
menghayati pribadi sendiri sebagai manusia yang merdeka untuk
belajar dan memahami kekuatan dan kelemahan diri,sehingga
dengan demikian mampu juga untuk mengenali karakteristik dan
kebutuhan para muridnya. Pendidikan yang memerdekakan murid
harus menjadi pegangan seorang pendidik dalam mendidik murid -
muridnya.
8. Peserta Didik
Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk
mereka hidup dan tumbuh. Dan setiap murid memiliki kekuatan -
kekuatan yang memerlukan “tuntunan” orang dewasa. Tuntunan
itulah yang disebut pendidikan. Anak - anak membutuhkan tuntunan
yang sesuai dengan kodratnya dari orang dewasa. Disinilah peran
pendidik/guru, orangtua dan masyarakat. Tiga Komponen tersebut
harus bekerja sama menjaga dan menolak semua bahaya yang
mengancam kekuatan - kekuatan dan potensi yang sedang tumbuh
dalam diri murid - murid. Dan dalam melakukanya harus
menggunakan sistem pendidikan yang berpihak pada murid yang
bersifat humanis, kerakyatan dan kebangsaan
9. Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya
bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun
batin, tidakntergantung pada orang lain
Konsep Merdeka
MERDEKA MENGAJAR MERDEKA BELAJAR
Ki Hajar Dewantara mengagas perlunya
sistem pendidikan yang humanis dan
transformatif yang dapat memelihara
kedamaian dunia. Yaitu dengan
menerapkan sistem Among; Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut
Wuri Handayani
Setiap murid berhak mendapatkan
pendidikan yang menghargai kodrat
alamiahnya dan dasar kemerdekaan serta
berasaskan kekeluargaan untuk
menyokong tumbuh kembangnya baik
lahir maupun batin tanpa perintah dan
paksaan namun dengan tuntunan.
10. Pendidikan hanya “menuntun” tumbuh dan hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak - anak, agar dapat memperbaiki “lakunya
( bukan dasarnya )” hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat itu.
Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa dicegah.
Zaman berubah cara mendidik dan mengajarpun harus
menyesuaikan. Sehingga guru harus adaptif terhadap perubahan.
Dan bisa menerapkan Asas Trikon; Kontinuitas, Konvergensi,
Konsentris.
KESIMPULAN
Murid diciptakan sebagai makhluk yang memiliki kodrat untuk
mereka hidup dan tumbuh. Pendidikan tidak dapat menentukan dan
berkehendak akan hidup tumbuhnya murid.
13. RANGKUMAN REFLEKSI
Dari beberapa umpan balik yang telah didapatkan maka
dapat dirangkum sebagai berikut :
1.Sebelum menyimak paparan audiens berfikir bahwa ;
Pada kurikulum merdeka guru bebas dalam mengajar
tanpa ada
batasan atau aturan tertentu.
Dengan kurikulum merdeka siswa juga bebas dalam
belajar sesuai
keinginan mereka tanpa ada batasan.
Kurikulum guru membebaskan guru dalam tugasnya.
2. Setelah menyimak dan memahami paparan dari
penyebaran pengetahuan tentang merdeka belajar
audiens memahami bahwa
yang dimaksud merdeka dalam mengajar maupun belajar
adalah bagaimana cara mengajar tanpa harus dengan
memaksakan
keinginan guru terhadap siswanya dan menjadikan siswa
sebagai individu yang memiliki kodratnya sendiri yang
perlu dihargai