Dokumen ini membahas tentang penyusunan program bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, konsep dasar, prinsip-prinsip, komponen dan contoh format penyusunan program bimbingan konseling bagi ABK. Dokumen ini bertujuan membantu guru memahami pendekatan yang tepat dalam menyusun program layanan bimbingan konseling yang sesuai dengan kebut
1. PENYUSUNAN PROGRAM
BIMBINGAN KONSELING ABK
Bahan Tayang 5
Diklat Dasar-Dasar Bimbingan Konseling bagi Guru SLB
Disusun Oleh:
Dr. Agus Irawan Sensus, M.Pd.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENEGA
KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
2020
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan:
1. Konsep dasar program bimbingan dan konseling.
2. Prinsip-prinsip penyusunan program bimbingan dan konseling.
3. Teknik penyusunan program bimbingan dan konseling bagi anak berkebutuhan khusus.
3. PROGRAM BIMBINGAN KONSELING…?
• Serangkaian rencana kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu.
• Program yang baik akan mampu mengarahkan seluruh aktifitas ke arah pencapaian tujuan secara
sistematis dan sistemik.
• Dengan kata lain, maju mundurnya, berkembang tidaknya, kegiatan bimbingan dan konseling
sangat ditentukan oleh berkualitas tidaknya program bimbingan dan konseling.
4. FUNGSI PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
• Sebagai kerangka acuan atau pemandu bagi guru pembimbing dan personil sekolah yang terlibat
dalam melaksanakan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
• Di samping itu program yang telah disusun juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif bagi
seluruh personil sekolah dan masyarakat, tentang berbagai kegiatan bimbingan dan konseling
yang diselenggarakan di sekolah.
5. PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM
BIMBINGAN KONSELING
• Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral, dari upaya pendidikan dan pengembangan individu.
• Program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta
pengembangan peserra didik;
• Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat, dan
kondisi lembaga;
6. PRINSIP … (LANJUTAN …)
• Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan
dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi;
• Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
perlu diadakan penilaian secara teratur dan terarah.
7. BEBERAPA ALASAN PROGRAM YANG
TIDAK DAPAT DIJADIKAN ACUAN …
• Program yang disusun semata-mata dilatarbelakangi oleh kepentingan
administrasitif, sehingga program itu yang penting ada, bahwa dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan program yang disusun, itu masalah
lain.
• Program tidak disusun berdasarkan analisis yang cermat terhadap
kebutuhan siswa, sehingga komitmen untuk melaksanakan program seperti
yang sudah digariskan tidaklah terlalu tinggi, karena memang belum tentu
dibuthkan siswa.
• Program yang disusun kurang mempertimbangkan kondisi sekolah,
termasuk personilnya, sehingga besarnya cakupan kegiatan dalam program
itu tidak sebanding dengan jumlah dan kualifikasi guru yang ada. Apalagi
jika tidak diimbangi dengan tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, program yang disusun semakin sulit untuk dilaksanakan.
8. ALASAN … (LANJUTAN …)
• Program yang disusun hanya sebatas pada program yang bersifat global (program
tahunan) dan belum diterjemahkan pada program yang lebih rinci (program mingguan
atau harian). Jika memungkinkan, penyusunan yang berorientasi dari bawah (buttom
up) seyogyanya dikembangkan, sehingga tidak lagi terjadi guru mengalami kesulitan
berkenaan dengan kegiatan yang harus dilakukannya pada hari itu.
• Kurangnya wawasan dan komitmen guru tentang profesi yang ditekuninya, baik
karena latar belakang keilmuan maupun karena karakteristik pribadi. Kondisi seperti
ini kadang-kadang membuat guru sulit melihat peranan bimbingan dan konseling
dalam keseluruahan proses pendidikan, dan hal itu akan tampak dari kurangnya rasa
percaya diri, baik dari ucapan maupun tidakannya.
• Kurangnya dilakukan evaluasi terhadap tingkat ketercapaian program bimbingan dan
konseling, baik oleh guru itu sendiri, kepala sekolah, maupun pengawas. Beberapa
evaluasi yang dilakukan seringkali hanya sebatas pada bukti-bukti fisik, berupa format,
grafik, dan data statistik, dan tidak secara mendalam menyentuh pada aspek proses.
9. KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN
KONSELING BAGI ABK
1. Program, terdiri dari dua program utama, yakni program
pengembangan potensi dan pengentasan masalah. Isi atau
jenis dari kedua aspek itu diisi berdasarkan hasil asesmen.
2. Kegiatan, adalah apa yang akan dilakukan untuk mencapai
target program yang telah dirumuskan, misalnya melalui
pendampingan, konseling/wawancara langsung dengan anak,
memberikan contoh, dan sebagainya yang relevan dengan
pencapaian program.
3. Indikator Pencapain Program, adalah berisi urian yang
menggambarkan tolok ukur dari pencapaian program yang
direncanakan dicapai melalui program bimbingan konseling.
10. KOMPONEN (LANJUTAN … )
4.Pelaksanaan, tuliskan bulan apa, berapa minggu dan
dimana pelaksanannya (di sekolah dan di rumah
mengikuti peran guru dan orang tua)
5.Tugas Guru, uraikan apa yang akan dilakukan guru
sesuai dengan wewenangnya untuk melaksanakan
kegiatan bimbingan konseling.
11. KOMPONEN (LANJUTAN … )
6. Tugas Orang Tua, uraikan apa yang akan dilakukan orang tua
sesuai dengan wewenangnya untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan konseling.
7. Evaluasi, tuliskan jenis evaluasi yang akan digunakan,
apakah menggunakan observasi, wawancara atau telaah
dokumentasi yang relevan dengan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
12. CONTOH PROGRAM KERJA BK
Program Kegiatan Indikator Pelaksan
aan
Peran
Guru
Peran
Ortu
Evaluasi
13. PAKTIK PENYUSUNAN PROGRAM KERJA BK
• SUSUNLAH PROGRAM KERJA BK SESUAI DENGAN FORMAT YANG
ADA PADA BAHAN AJAR 5