SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019
Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Putri Astuti
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : astutiputri1806@gmail.com
Abstrak—The relationship between the school
and the community is very influential in
improving the behavior of students. Public
relations as a liaison from the school and the
community must always be maintained
properly because the school will always be
associated with the community, cannot be
separated from it as a school partner in
achieving the success of the school itself. The
high participation of parents in school
education is one of the characteristics of good
school management, meaning that the extent
to which the community can be empowered in
the education process in schools is an
indicator of the management of the school in
question. Community empowerment in
education is needed especially to support the
implementation of good schools. The level of
community participation in the education
process in this school seems to have a major
influence on the progress of the school, the
quality of learning services in schools which
will ultimately affect the progress and
learning achievement of children in school.
Keywords—Pendidikan HUMAS dengan
Sekolah
I. PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan khususnya
sekolah, tidak bisa terlepas dari manajemen,
karena manajemen merupakan hal utama
yang tidak bisa dipisahkan dari proses
pendidikan secara keseluruhan. Tanpa
adanya manajemen, tidak mungkin tujuan
pendidikan dapat terwujud secara optimal,
efektif dan efisien.Untuk itu, perlu adanya
dukungan dari berbagai pihak agar proses
pendidikan di sekolah dapat terlaksana
hingga menghasilkan lulusan yang produktif
dan berkualitas. Partisipasi yang tinggi dari
orang tua murid dalam pendidikan di
sekolah merupakan salah satu ciri dari
pengelolaan sekolah yang baik, artinya
sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan
dalam proses pendidikan di sekolah adalah
indikator terhadap manajemen sekolah yang
bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat
dalam pendidikan sangat dibutuhkan
khususnya untuk menunjang
penyelenggaraan sekolah yang baik. Tingkat
partisipasi masyarakat dalam proses
pendidikan di sekolah ini nampaknya
memberikan pengaruh yang besar bagi
kemajuan sekolah, kualitas pelayanan
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap kemajuan dan
prestasi belajar anak-anak di sekolah. .
Peran Humas (hubungan masyarakat) di
sekolah sebenarnya bisa membantu
menetralisir persoalan sekolah. Sesuai
tugasnya, Humas memiliki peran ganda
dalam kinerjanya yaitu fungsi internal dan
eksternal. Selain itu, manajemen humas
penting dilakukan untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan konsumen.
Mulyasa (2007:50) menyatakan
hubungan sekolah dengan masyrakat
pada hakekatnya merupakan suatu
sarana yang sangat berperan dalam
membina dan mengembangkan pribadi
peserta didik di sekolah. Hubungan
sekolah dengan masyarakat bertujan
antara lain untuk memajukan kualitas
pembelajaran dan pertumbuhan anak.
Filsafat pendidikan pancasila,
Muhammad Noor Syam, dalam
bukunya filsafat pendidikan dan dasar
filsafat pendidikan pancasila, bersifat
korelatif, bahkan seperti telor dengan
ayam. Masyarakat maju karena
pendidikan dan pendidikan yang maju
hanya akan ditemukan dalam
masyarakat yang maju pula.
(Hasbullah, 2006:96)
Menurut UU No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang merumuskan tujuan pendidikan
yang ingin dicapai yaitu
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
2
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019
bangsa yang martabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta
tanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan nasional
tersebut perlu adanya peningkatan setiap
jenis dan jenjang pendidikan. Untuk
meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar guru mempunyai peranan yang
sangat penting karena gurulah yang
berfungsi secara langsung dalam proses
belajar mengajar.
II. METODE PENELITIAN
Metode penelitian artikel ini berisi
tentang Hubunngan Sekolah dengan
Masyarakat. Artikel ilmiah hendaknya
disusun dengan metode dan langkah-
langkah yang sistematis Namun pada artikel
ini metode yang digunakan penulis tidak
langsung terjun kelapangan melainkan Pada
artikel ini, peneliti menggunkan metode
studi literatur dengan cara mengumpulkan
literatur (bahan-bahan materi) yang
bersumber dari buku, jurnal, artikel, internet
dan berbagai sumber lainnya terkait ilmu
tentang Hubunngan Sekolah dengan
Masyarakat. Penelitian yang dapat
digunakan yaitu dapat berupa penelitian
kuantitatif dimana menggambarkan
penafsiran pada kovarisasi diantara variabel
yang muncul secara alami dan penelitian
deskriptif adalah penelitian yang digunakan
untuk menganalisa data dengan cara
mendiskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi.
III.KAJIAN TEORI DAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian sekolah dengan
masyarakat
Hubungan Sekolah
dengan masyarakat merupakaan
salah satu bidang garapan
adminstrasi pendidikan. Sekolah
adalah bangunan atau lembaga
untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi
pelajaran (menurut tingkatannya).
Istilah “sekolah” merupakan
konsep yang luas, yang mencakup
lembaga pendidikan formal
maupun lembaga pendidikan non
formal sedangkan istilah
“masyarakat” merupakan konsep
yang mengacu kepada semua
individu, kelompok, lembaga atau
organisasi yang berada diluar
sekolah sebagai lembaga
pendidikan. Masyarakat yang
bersifat kompleks, terdiri dari
berbagai macam tingkatan
masyarakat yang saling melengkapi
(over lapping) dan bersifat unik,
sebagai akibat latar belakang
dimensi budaya yang beraneka
ragam hasil penelitian menujukkan,
betapa penting dan perlunya
program sekolah selalu
mengahayati adanya hubungan
kerja sama antara sekolah dengan
masyarakat. Sekolah sebagai patner
masyarakat didalam melaksanakan
fungsi pendidikan dalam konteks
ini, berarti keduanya yaitu sekolah
dan masyarakat dilihat sebagai
pusat-pusat pendidikan yang
potensial dan mempunyai
hubungan yang fungsional.
Sekolah merupakan tempat untuk
menimba ilmu dan mendapatkan
pendidikan formal. Menurut
Purwanto (1990) Sekolah adalah
lembaga sosial yang berfungsi
untuk melayani anggota-anggota
masyarakat dalam bidang
pendidikan. Jadi, seorang anggota
masyarakat berhak mendapatkan
pelayanan dalam bidang
pendidikan dari sekolah. Seorang
anggota masyarakat yang
menginjakkan kaki di sekolah pasti
berharap untuk mendapatkan
3
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019
pelayanan dalam bidang
pendidikan.).
Di dalam pendidikan yang
berlangsung di sekolah akan terjadi
proses belajar dan pembelajaran.
Menurut Dimyati (1994) Belajar
adalah kegiatan individu
memeperoleh pengetahuan,
perilaku dan ketrampilan dengan
cara mengolah bahan ajar.
Sedangkan pembelajaran adalah
subjek (guru) yang mengajar atau
membelajarkan siswa
Sebagai Masyarakat, anak
didik tidak bisa melepaskan diri
dari ikatan sosial. Sistem sosial
yang berbentuk mengikat prilaku
anak didik untuk taat pada norma–
norma sosial, susila dan hukum
yang berlaku didalam masyarakat.
Demikian halnya di sekolahan.
(Syaiful Bahri Djamara1994:179)
B. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan
masyarakat merupakan suatu
proses komunikasi antara sekolah
dengan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan serta
kegiatan pendidikan dengan
mendorong minat dan kerjasama
untuk masyarakat dalam
peningkatan dan pengembangan
sekolah
Menurut Arikunto (1988),
apabila sekolah dipandang sebagai
suatu organisasi sosial maka
organisasi tersebut mempunyai
lingkungan di mana ia memperoleh
pengaruh dan membutuhkan
hubungan.
C. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan
Masyarakat :
1) Hubungan edukatif, maksudnya
adalah hubungan kerjasama dalam
hal mendidik murid antara guru
sekolah dan orang tua dalam
keluarga. Hubungan kerjasama yang
lainnya adalah dengan berusaha
memenuhi fasilitas-fasilitas yang
diperlukan dalam proses
pembelajaran baik di sekolah
maupun di rumah. Cara kerjasama
itu dapat direalisasikan dengan
pertemuan rutin orangtua murid ke
sekolah demi membahas masalah
murid yang ada.
Dengan adanya hubungan ini,
diharapkan pihak sekolah dan
orangtua murid dapat
menyelesaikan masalah-masalah
yang ada di lingkungan sekolah
yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan bagi murid sehingga
muridmurid dapat belajar dengan
baik.
2) Hubungan kultural, maksudnya
usaha kerjasama antar sekolah dan
masyarakat yang memungkinkan
adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu
berada. Sekolah merupakan suatu
lembaga yang seharusnya dapat
dijadikan barometer bagi maju-
mundurnya kehidupan, cara
berpikir, kepercayaan, kesenian, dan
adat-istiadat. Dan kemudian sekolah
juga seharusnya dapat dijadikan
titik pusat dan sumber tempat
terpancarnya norma-norma
kehidupan yang baik bagi kemajuan
masyarakat yang selalu berubah
dan berkembang maju. Jadi,
bukanlah sebaliknya sekolah
hanya mengintroduksikan apa
yang hidup dan berkembang di
masyarakat.
Untuk itu diperlukan
adanya hubungan yang
fungsional antara kehidupan di
sekolah dan kehidupan dalam
masyarakat.
Kebutuhankebutuhan
kurikulum sekolah disesuaikan
dengan kebutuhan dan tuntutan
dari perkembangan masyarakat.
Untuk menjalankan hubungan
kerja sama ini, sekolah harus
mengerahkan muridmuridnya
untuk membantu kegiatan-
kegiatan sosial yang diperlukan
oleh masyarakat. Kegiatan-
kegiatan sosial ini berarti
mendidik anak-anak
berpartisipasi dan turut
4
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019
bertanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan.
3) Hubungan institusional, maksudnya
hubungan kerjasama antara sekolah
dengan lembagalembaga resmi baik
swasta maupun pemerintah seperti
hubungan kerjasama antara sekolah
dengan sekolah-sekolah lain,
dengan kepala pemerintahan
setempat, jawatan pertanian,
jawatan penerangan, perikanan dan
peternakan, dengan perusahaan-
perusahaan negara atau swasta.
D. Peran Sekolah Dalam Administrasi
Husemas
Guru merupakan kunci
penting dalam kegiatan husemas di
sekolah menengah. Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan guru
dalam kegiatan husemas, yaitu:
1) Membantu sekolah dalam
melaksanakan teknikteknik
husemas. Meskipun kepala
sekolah merupakan orang
kunci dalam pengelolaan
husemas, akan tetapi kepala
sekolah tidak mungkin
melaksanakan program
husemas tanpa bantuan guru-
guru. Guru-guru dapat ditugasi
kepala sekolah melaksanakan
hal-hal yang berkaitan dengan
husemas, disesuaikan dengan
jenis dan bentuk kegiatan yang
ada. Sebagai contoh, apabila
kepala sekolah ingin
melaksanakan kunjungan
kerumah siswa, maka kepala
sekolah dapat mendelegasikan
tugas itu kepada guru. Guru-
guru juga dapat ditugasi kepala
sekolah untuk membuat
program kerja yang
mempunyai dampak terhadap
popularitas sekolah.
2) Membuat dirinya lebih baik
lagi dalam bermasyarakat.
Guru adalah tokoh milik
masyarakat. Tingkah laku atau
sepak terjang yang dilakukan
guru disekolah dan di
masyarakat menjadi sesuatu
yang sangat penting. Apa yang
dilakukan atau yang tidak
dilakukan guru menjadi
panutan di masyarakat. Dalam
posisi yang demikian inilah
guru harus memperlihatkan
perilaku yang prima. Apabila
masyarakat telah mengetahui
bahwa guru-guru sekolah
tertentu dapat dijadikan suri
tauladan di masyarakat,
kepercayaan masyarakat
kepada sekolah akan menjadi
besar yang pada akhirnya
bantuan atau dukungan positif
masyarakat terhadap sekolah
pun akan menjadi lebih besar.
3) Dalam melaksanakan semua itu
guru harus melakukan kode
etiknya. Kode etik guru
merupakan aturan atau rambu-
rambu yang perlu diikuti dan
tidak boleh dilanggar oleh
guru. Kode etik mengatur guru
menjadi manusia terpuji di
mata masyarakat. Karena kode
etik juga merupakan cerminan
kehendak masyarakat terhadap
guru, maka menjadi kewajiban
guru untuk melaksanakan atau
mengikutinya.
IV. KESIMPULAN
hubungan sekolah dengan
masyarakat sangat berpengaruh terhadap
peningkatan perilaku peserta didik. Humas
sebagai penghubung dari pihak sekolah
dengan masyarakat harus selalu dipelihara
dengan baik karena sekolah akan selalu
berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa
lepas darinya sebagai partner sekolah dalam
mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri.
Hasil pembelajaran yang baik bagi
siswa di tersebut adanya hubungan dari
lingkungan Kelurga dimana siswa itu
pertama kali mendapat pengetahuan dan
tingkah laku yang mereka pandang setiap
hari dilingkungan sekolah / lingkungan
keluarga mereka yang berhubungan dengan
bimbingan orang tua yang sangat melekat
Prestise sekolah semakin tinggi di mata
masyarakat jika sekolah mampu melahirkan
peserta didik yang cerdas, berkepribadian
dan mampu mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
5
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019
Daftar Pustaka
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta
Didik. Padang.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.
Ngalim Purwanto, Administrasi dan
Supervisi
Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010
Suharsimi Arikunto, Manajemen
Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media,
2009
Sundari, S. (2016). Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat Terhadap Peningkatan
Prilaku Peserta Didik. 156–166.
Suryasubroto, Manajemen Pendidikan
Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta, 200
6
Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019

More Related Content

Similar to SEKOLAH-MASYARAKAT

(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT APMasriqa Aslim
 
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docxgandurejo2004
 
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakatHubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakatfarida nikmah
 
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&p
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&pModel hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&p
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&pnazrysaiden
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Hidayat Amin
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RHidayat Amin
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatanis tri purwanti
 
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptx
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptxdokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptx
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptxSuriadi Samsuri
 
konsep permuafakatan sekolah dan komuniti
konsep permuafakatan sekolah dan komunitikonsep permuafakatan sekolah dan komuniti
konsep permuafakatan sekolah dan komunitiPT0623KrishanAlThiva
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxZoyaRagu
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxZoyaRagu
 
PPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxPPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxfirdiansyah92
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamFerry Lovita
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )ErdinHidayat
 
School as social system
School as social system School as social system
School as social system nuruladni1234
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamFerry Lovita
 

Similar to SEKOLAH-MASYARAKAT (20)

(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
 
Nona bab 1.docx
Nona bab 1.docxNona bab 1.docx
Nona bab 1.docx
 
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx
32. PERAN MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH.docx
 
Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakatHubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&p
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&pModel hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&p
Model hubungan sekolah dan komuniti bagi peningkatan p&p
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptx
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptxdokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptx
dokumen.tips_manajemen-pendidikan-islam-ppt.pptx
 
konsep permuafakatan sekolah dan komuniti
konsep permuafakatan sekolah dan komunitikonsep permuafakatan sekolah dan komuniti
konsep permuafakatan sekolah dan komuniti
 
Ppt ap
Ppt apPpt ap
Ppt ap
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
 
Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandala
 
PPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxPPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptx
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
01. m. erdin hidayat 1810125110015 ( uts manajemen berbasis sekolah )
 
administrasi pendidikan
administrasi pendidikanadministrasi pendidikan
administrasi pendidikan
 
School as social system
School as social system School as social system
School as social system
 
Manajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islamManajemen pendidikan islam
Manajemen pendidikan islam
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

SEKOLAH-MASYARAKAT

  • 1. 1 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019 Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Putri Astuti Universitas Negeri Padang Indonesia E-mail : astutiputri1806@gmail.com Abstrak—The relationship between the school and the community is very influential in improving the behavior of students. Public relations as a liaison from the school and the community must always be maintained properly because the school will always be associated with the community, cannot be separated from it as a school partner in achieving the success of the school itself. The high participation of parents in school education is one of the characteristics of good school management, meaning that the extent to which the community can be empowered in the education process in schools is an indicator of the management of the school in question. Community empowerment in education is needed especially to support the implementation of good schools. The level of community participation in the education process in this school seems to have a major influence on the progress of the school, the quality of learning services in schools which will ultimately affect the progress and learning achievement of children in school. Keywords—Pendidikan HUMAS dengan Sekolah I. PENDAHULUAN Lembaga pendidikan khususnya sekolah, tidak bisa terlepas dari manajemen, karena manajemen merupakan hal utama yang tidak bisa dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tanpa adanya manajemen, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal, efektif dan efisien.Untuk itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar proses pendidikan di sekolah dapat terlaksana hingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkualitas. Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan sangat dibutuhkan khususnya untuk menunjang penyelenggaraan sekolah yang baik. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah ini nampaknya memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar anak-anak di sekolah. . Peran Humas (hubungan masyarakat) di sekolah sebenarnya bisa membantu menetralisir persoalan sekolah. Sesuai tugasnya, Humas memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi internal dan eksternal. Selain itu, manajemen humas penting dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Mulyasa (2007:50) menyatakan hubungan sekolah dengan masyrakat pada hakekatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pribadi peserta didik di sekolah. Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujan antara lain untuk memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak. Filsafat pendidikan pancasila, Muhammad Noor Syam, dalam bukunya filsafat pendidikan dan dasar filsafat pendidikan pancasila, bersifat korelatif, bahkan seperti telor dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula. (Hasbullah, 2006:96) Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merumuskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
  • 2. 2 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019 bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut perlu adanya peningkatan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru mempunyai peranan yang sangat penting karena gurulah yang berfungsi secara langsung dalam proses belajar mengajar. II. METODE PENELITIAN Metode penelitian artikel ini berisi tentang Hubunngan Sekolah dengan Masyarakat. Artikel ilmiah hendaknya disusun dengan metode dan langkah- langkah yang sistematis Namun pada artikel ini metode yang digunakan penulis tidak langsung terjun kelapangan melainkan Pada artikel ini, peneliti menggunkan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari buku, jurnal, artikel, internet dan berbagai sumber lainnya terkait ilmu tentang Hubunngan Sekolah dengan Masyarakat. Penelitian yang dapat digunakan yaitu dapat berupa penelitian kuantitatif dimana menggambarkan penafsiran pada kovarisasi diantara variabel yang muncul secara alami dan penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. III.KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Pengertian sekolah dengan masyarakat Hubungan Sekolah dengan masyarakat merupakaan salah satu bidang garapan adminstrasi pendidikan. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya). Istilah “sekolah” merupakan konsep yang luas, yang mencakup lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu kepada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada diluar sekolah sebagai lembaga pendidikan. Masyarakat yang bersifat kompleks, terdiri dari berbagai macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi (over lapping) dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang beraneka ragam hasil penelitian menujukkan, betapa penting dan perlunya program sekolah selalu mengahayati adanya hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat. Sekolah sebagai patner masyarakat didalam melaksanakan fungsi pendidikan dalam konteks ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional. Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu dan mendapatkan pendidikan formal. Menurut Purwanto (1990) Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Jadi, seorang anggota masyarakat berhak mendapatkan pelayanan dalam bidang pendidikan dari sekolah. Seorang anggota masyarakat yang menginjakkan kaki di sekolah pasti berharap untuk mendapatkan
  • 3. 3 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019 pelayanan dalam bidang pendidikan.). Di dalam pendidikan yang berlangsung di sekolah akan terjadi proses belajar dan pembelajaran. Menurut Dimyati (1994) Belajar adalah kegiatan individu memeperoleh pengetahuan, perilaku dan ketrampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Sedangkan pembelajaran adalah subjek (guru) yang mengajar atau membelajarkan siswa Sebagai Masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang berbentuk mengikat prilaku anak didik untuk taat pada norma– norma sosial, susila dan hukum yang berlaku didalam masyarakat. Demikian halnya di sekolahan. (Syaiful Bahri Djamara1994:179) B. Hubungan sekolah dengan masyarakat Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan dengan mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah Menurut Arikunto (1988), apabila sekolah dipandang sebagai suatu organisasi sosial maka organisasi tersebut mempunyai lingkungan di mana ia memperoleh pengaruh dan membutuhkan hubungan. C. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat : 1) Hubungan edukatif, maksudnya adalah hubungan kerjasama dalam hal mendidik murid antara guru sekolah dan orang tua dalam keluarga. Hubungan kerjasama yang lainnya adalah dengan berusaha memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Cara kerjasama itu dapat direalisasikan dengan pertemuan rutin orangtua murid ke sekolah demi membahas masalah murid yang ada. Dengan adanya hubungan ini, diharapkan pihak sekolah dan orangtua murid dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan mutu pendidikan bagi murid sehingga muridmurid dapat belajar dengan baik. 2) Hubungan kultural, maksudnya usaha kerjasama antar sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah merupakan suatu lembaga yang seharusnya dapat dijadikan barometer bagi maju- mundurnya kehidupan, cara berpikir, kepercayaan, kesenian, dan adat-istiadat. Dan kemudian sekolah juga seharusnya dapat dijadikan titik pusat dan sumber tempat terpancarnya norma-norma kehidupan yang baik bagi kemajuan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang maju. Jadi, bukanlah sebaliknya sekolah hanya mengintroduksikan apa yang hidup dan berkembang di masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya hubungan yang fungsional antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kebutuhankebutuhan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan dari perkembangan masyarakat. Untuk menjalankan hubungan kerja sama ini, sekolah harus mengerahkan muridmuridnya untuk membantu kegiatan- kegiatan sosial yang diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan- kegiatan sosial ini berarti mendidik anak-anak berpartisipasi dan turut
  • 4. 4 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019 bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. 3) Hubungan institusional, maksudnya hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembagalembaga resmi baik swasta maupun pemerintah seperti hubungan kerjasama antara sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintahan setempat, jawatan pertanian, jawatan penerangan, perikanan dan peternakan, dengan perusahaan- perusahaan negara atau swasta. D. Peran Sekolah Dalam Administrasi Husemas Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas, yaitu: 1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknikteknik husemas. Meskipun kepala sekolah merupakan orang kunci dalam pengelolaan husemas, akan tetapi kepala sekolah tidak mungkin melaksanakan program husemas tanpa bantuan guru- guru. Guru-guru dapat ditugasi kepala sekolah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan husemas, disesuaikan dengan jenis dan bentuk kegiatan yang ada. Sebagai contoh, apabila kepala sekolah ingin melaksanakan kunjungan kerumah siswa, maka kepala sekolah dapat mendelegasikan tugas itu kepada guru. Guru- guru juga dapat ditugasi kepala sekolah untuk membuat program kerja yang mempunyai dampak terhadap popularitas sekolah. 2) Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat. Guru adalah tokoh milik masyarakat. Tingkah laku atau sepak terjang yang dilakukan guru disekolah dan di masyarakat menjadi sesuatu yang sangat penting. Apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan guru menjadi panutan di masyarakat. Dalam posisi yang demikian inilah guru harus memperlihatkan perilaku yang prima. Apabila masyarakat telah mengetahui bahwa guru-guru sekolah tertentu dapat dijadikan suri tauladan di masyarakat, kepercayaan masyarakat kepada sekolah akan menjadi besar yang pada akhirnya bantuan atau dukungan positif masyarakat terhadap sekolah pun akan menjadi lebih besar. 3) Dalam melaksanakan semua itu guru harus melakukan kode etiknya. Kode etik guru merupakan aturan atau rambu- rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru. Kode etik mengatur guru menjadi manusia terpuji di mata masyarakat. Karena kode etik juga merupakan cerminan kehendak masyarakat terhadap guru, maka menjadi kewajiban guru untuk melaksanakan atau mengikutinya. IV. KESIMPULAN hubungan sekolah dengan masyarakat sangat berpengaruh terhadap peningkatan perilaku peserta didik. Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Hasil pembelajaran yang baik bagi siswa di tersebut adanya hubungan dari lingkungan Kelurga dimana siswa itu pertama kali mendapat pengetahuan dan tingkah laku yang mereka pandang setiap hari dilingkungan sekolah / lingkungan keluarga mereka yang berhubungan dengan bimbingan orang tua yang sangat melekat Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
  • 5. 5 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019 Daftar Pustaka Afriansyah, H. (2019). Administrasi Peserta Didik. Padang. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8 Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2009 Sundari, S. (2016). Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Terhadap Peningkatan Prilaku Peserta Didik. 156–166. Suryasubroto, Manajemen Pendidikan Sekolah, Jakarta, Rineka Cipta, 200
  • 6. 6 Hubungan sekolah dan masyarakat, Padang 2019