Organisasi adalah kerja sama antar orang untuk mencapai tujuan dengan membagi peran dan menetapkan aturan. Public relation berperan untuk membangun hubungan internal dan eksternal organisasi dengan menjelaskan visi, membentuk citra, dan menyelesaikan krisis.
artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
artikel ilmiah ini bercerita tentang pola hubungan masyarakat asimetris dan simetris. Idealnya, humas harus bertindak jujur dalam memberikan informasi internal dan eksternal. Humas memang menjadi corong bagi kepentingan perusahaan atau organisasi, namun kepentingan publik lebih utama. apalagi bila menyangkut hajat hidup orang banyak
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya. Oleh karena itu, seorang Public Relations perlu mengetahui tugas, tantangan, dan kendala yang dihadapi saat menjalani profesi tersebut. Berikut ini penjelasannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Etika dalam dunia digital mutlak dilakukan, sebab menjadi seorang netizen dan memiliki profesi public relations, berarti harus menjaga citra diri dan citra perusahaan, inilah Netiket
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
Posisi Public Relations merupakan posisi yang sangat sentral dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Public Relations memegang peranan penting dalam menumbuhkan ikatan emosional yang baik antara atasan dengan bawahan, Public Relations juga berperan dalam usahanya untuk menanamkan saling kepercayaan dan loyalitas antara organisasi dengan publiknya. Oleh karena itu, seorang Public Relations perlu mengetahui tugas, tantangan, dan kendala yang dihadapi saat menjalani profesi tersebut. Berikut ini penjelasannya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Etika dalam dunia digital mutlak dilakukan, sebab menjadi seorang netizen dan memiliki profesi public relations, berarti harus menjaga citra diri dan citra perusahaan, inilah Netiket
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...Dunia Pendidikan
Kedudukan Humas di Kanwil Depag DIY
Secara struktural, posisi humas di lingkungan: Departemen Agama tertinggi:
Biro hukum dan humas
Tingkat Kanwil
Posisi humas dilaksanakan oleh kasubag Humas/KUB
Kandepag Kabupaten/Kota
Pelaksanaan humas berada pad TU masing-masing bidang kerja tersebut.
Komunikasi adalah salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Bahasa baik itu verbal ataupun nonverbal sebagai salah satu alat berkomunikasi ternyata sangat dipengaruhi oleh budaya penuturnya. Pengaruh itu meliputi struktur dan fungsi bahasa tersebut. Uniknya pengaruh itu juga mempengaruhi keadaan psikologis penuturnya.
Budaya dan Komunikasi. Model Komunikasi Antarbudaya. Prinsip untuk meningkatkan komunikasi antarbudaya. Pendekatan sistem terhadap budaya. Bahasa. Memahami perbedaan-perbedaan budaya. Karakteristik-karakteristik budaya. Pendekatan Sistem terhadap budaya.
prinsip, hambatan dan pintu masuk komunikasi antarbudaya.
presentasi ini dibuat sebagai tugas mata kuliah komunikasi antar budaya, jurusan Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Memahami Dasar-dasar Public Relations Karya Firsan NovaArdiansah Danus
Public relations atau PR merupakan bidang keilmuan yang berkaitan dengan pengelolaan citra dan reputasi seseorang ataupun sebuah lembaga di mata publik. Profesi PR bekerja di wilayah publik untuk melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management), hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan (employee relations), hubungan pemerintahan (government relations), hubungan industry (industry relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations), mediasi, publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor relations.
2. Organisasi Adalah kerja sama
diantara orang untuk mencapai
suatu tujuan dengan mengadakan
pembagian dan peraturan kerja.
(Imam Munawir)
3. Membangun identitas dan citra
perusahaan
Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi
kepada pihak publiknya.
menilai sikap masyarakat (public) agar
terciptanya keserasian anatara
masyarakat dan kebijaksanaan
organisasi/instansi
Memprediksi sesuatu secara tepat.
Menghadapi Krisis
4. Technician Role
Expert prescriber
Public Relaction Roles
Communication
Manager Role Facilitator
Problem-solving
Sumber: Prayudi. 2012. Public Relations Stratejik . Yogyakarta: Komunikasi UPN Press, hal 54
6. a. Membina hubungan internal dalam
organisasi:
- Menjelaskan visi dan misi organisasi
- Menetapkan target pencapaian
- Membina hubungan sesama karyawan.
- Membentuk integritas,
- Membentuk disipilin,
- Menciptakan kebanggaan.
7. b. Membina hubungan eksternal dengan
publik-publik tertentu :
-Membentuk Hubungan Baru
- Mememelihara hubungan
- Membentuk citra
- Pemasaran dan promosi
- Membentuk opini publik
- Menyelesaikan konflik-manajemen krisis
- dll