SlideShare a Scribd company logo
Disusun oleh Kelompok 7
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Pernyataan ini dijabarkan dalam
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang UU Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3. Disebutkan pula dalam pasal 1 UU tersebut bahwa
pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara” (Depdiknas, 2003:3).
1. Bagaimana penguatan hubungan antara keluarga,
sekolah, dan masyarakat?
2. Bagaimana hubungan keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter ?
3. Bagaimana pengimplementasian hubungan keluarga,
sekolah dan masyarakat dalam penguatan
pendidikan karakter ?
1. Menjelaskan penguatan hubungan antara keluarga,
sekolah, dan Masyarakat.
2. Menjabarkan hubungan keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter.
3. Menjabarkan pengimplementasian hubungan
keluarga, sekolah dan masyarakat dalam penguatan
pendidikan karakter.
Ada beberapa pengertian dari para ahli. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan
(communication) adalah proses penyampaian gagasan dari
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
simbol, tanda, dan isyarat-isyarat kontekstual sehingga
pesan atau gagasan yang disampaikan dapat dipahami.
1. Komunikator (penyampai pesan)
2. Komunikan ( penerima pesan)
3. Pesan (gagasan, ide, keinginan, informasi, curahan hati, gambar, lambang yang
disampaikan oleh komunikator baik secara verbal maupun non verbal)
4. Saluran (mediayang digunakan: surat, radio, film, chat, email, dsb).
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
A. INFORMATI, meneruskan informasi yang dibutuhkan dalam bermasyarakat (Robbin
S. & Judge)
B. EDUKATIF, mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju kedewasaan
bermandiri.
C. PERSUASIF, dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang.
D. REKREATIF, dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-ahli-fungsi-
tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all.
FUNGSI UMUM KOMUNIKASI
Tujuan berkomunikasi untuk mengubah sikap, pendapat,
perilaku, dan sosial. Komunikasi bertujuan membuat
komunikan menunjukan perubahan sikap (attitude
change), perubahan pendapat (opinion change),
perubahan perilaku (berhavior change), dan perubahan
sosial/ partisipasi sosial (social change).
Sumber:https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-ahli-
fungsi-tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all
Pasal 10 ayat (1) UU nomor 14 Tahun 2005 tentang UU Guru dan
Dosen Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
1. Komunikasi internal, komunikasi dalam lingkup internal
sekolah
2.Komunikasi Eksternal, komunikasi sekolah dengan masyarakat
sekitar atau instansi lain .
1. Saling membantu dengan cara melakukan komunikasi insidental maupun
berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan kebiasaan- kebiasaan baik
yang telah ditanamkan.
2. Memberikan bantuan finansial sarana dan prasarana yang disusun secara
demokratis partisipatif dan terbuka.
3. Menyediakan sumber daya manusia dengan keahlian
4. Melakukan monitoring, penilaian dan masukan demi peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
5. Masyarakat bisa menjadi sumber belajar.
KOORDINASI
Koordinasi adalah proses penyatupaduan kegiatan yang
dilakukan oleh pegawai dan berbagai kesatuan kerja agar selaras
dan serasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Karakteristik koordinasi menurut Handayaningrat 1992 a.l:
1. Tanggungjawab koordinasi terletak pada pimpinan
2. Koordinasi adalah kerjasama
3. Koordinasi adalah proses yang berkesinambungan.
4. Inti koordinasi adalah kesatuan tindakan
5. Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur
6. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama.
PRINSIP- PRINSIP KOORDINASI
1. Harus dimulai dari tahap awal
2. Harus diciptakan iklim kondusif bagi iklim bersama
3. Proses yang terus menerus
4. Dilakukan melalui pertemuan baik formal maupun
informal
5. Perbedaan pendapat harus diakui sebagai
pengayaan dan dikemukakan secara terbuka.
TIPE KOORDINASI
Tipe koordinasi di bagi menjadi dua
a) Koordinasi vertikal (Vertical Coordination)
adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan
oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja
yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
b) Koordinasi horizontal (Horizontal Coordination)
adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-
kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOORDINASI
Hasibuan (2006), berpendapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi koordinasi salah satunya adalah
komunikasi.
Komunikasi sangat penting dalam koordinasi karena
dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin
tinggi dan pimpinan memberitahukan tugas kepada
karyawan harus dengan komunikasi
Kompetensi kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam
menjalin hubungan antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
Posisi kepala sekolah sekalipun secara formal kepala sekolah adalah seorang
pejabat, seorang birokrat demi tercapainya efektifitas hubungan keluarga
sekolah dan masyarakat, atribut pejabat perlu lebih banyak disembunyikan.
Yang lebih dikedepankan adalah posisi kepala sekolah sebagai pemimpin
lembaga yang membutuhkan berbagai support.
PERAN KEPEMIMPINAN
1. Kepala sekolah mesti mengembangkan iklim sekolah yang
terbuka.
2. Pengambilan keputusan lebih mendengarkan masukan dari
stake holder
3. Mengembangkan model kepemimpinan integratif
BEBERAPA HAL PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH KEPALA
SEKOLAH UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT YANG TINGGI
DARI MASYARAKAT DAN KELUARGA
Banyak penelitian tentang peran kepemimpinan dalam pengembangan dan penguatan
Pendidikan karakter. Dari beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah mempunyai peran penting dalam pengembangan peran keluarga,
sekolah dan masyarakat dalam Penguatan Pendidikan Karakter yaitu dengan
menerapkan strategi keteladanan, kedisiplinan, kepemimpinan transformasional,
pemberdayaan seluruh warga sekolah, memberikan petunjuk, pengawasan,
kemampuan berkomunikasi, kemampuannya dalam mengambil keputusan, dan
melakukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Sumber : https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-
pendidikan/article/view/38336/34124
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PERAN KELUARGA,
SEKOLAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Koesoema (2010: 2) memberikan formula bahwa pendidikan karakter jika ingin efektif dan
utuh harus menyertakan tiga basis desain dalam pemogramannya.
1. Desain pendidikan karakter berbasis kelas.
2. Desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah.
3. Desain pendidikan karakter berbasis komunitas.
Bell (1997) yang menyatakan bahwa kemitraan efektif yang kuat sekolah dengan orang tua dan
masyarakat berlandaskan kepercayaan, tujuan bersama, kejujuran dan keseimbangan adalah
faktor yang membawa keberhasilan organisasi dalam membetuk karakter siswa. Berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya kemitraan efektif yang baik antara sekolah dengan orang
tua dan masyarakat dapat mewujudkan kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan di sekolah yang bermitra.
SASARAN: PROGRAM, KEBERSAMAAN SEKOLAH, DAN KOMUNITAS
Penguatan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat
untuk mewujudkan penguatan hubungan keluarga, sekolah
dan masyarakat diperlukan kesadaran dan tanggungjawab
bersama antara ketiga unsur tersebut
a. Kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab bersama atas pendidikan masih perlu
ditingkatkan.
b. Tingkat pendidikan dengan disparitas tinggi menjadi kendala yang cukup menyulitkan.
c. Disparitas sosial juga menjadi faktor penghambat yang cukup kuat.
d. Sikap kepala sekolah yang kurang demokratis, tidak transparan, bahkan otoriter.
e. Lemahnya komunikasi antara kepala sekolah dengan masyarakat, karena kepala sekolah
disibukkan dengan berbagai instrumen administrasi pengelolaan sekolah.
f. Kurangnya komunikasi kepala sekolah dengan perangkat pemerintah setempat dan tokoh-
tokoh informal
Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan
Pendidikan karakter disebutkan bahwa Penguatan Pendidikan karakter
adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan
untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati,
olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama
antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari
Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017 Pasal 2 Penguatan Pendidikan Karakter memiliki tujuan:
1. Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045
dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan
2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai
jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan
pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal
dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia
3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan,
Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK
Pasal 3 Perpres Nomor 87 tahun 2017 menjelaskan bahwa PPK
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin,
bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
bertanggungiawab.
Prinsip PPK sesuai dengan Pasal 4, dilakukan dengan menggunakan
prinsip sebagai berikut:
1. berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta Didik secara
menyeluruh dan terpadu
2. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-
masing lingkungan Pendidikan
3. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam
kehidupan sehari-hari.
Keluarga memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan pelibatan
keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan memerlukan sinergi antara
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Keluarga adalah pendidik
pertama dan utama.
a. meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan
b. mendorong Penguatan Pendidikan Karakter anak
c. meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak
d. membangun sinergitas antara satuan pendidikan, keluarga, dan kasyarakat.
e. mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan
menyenangkan.
a. persamaan hak
b. semangat kebersamaan dengan berasaskan gotong-royong
c. saling asah, asih, dan asuh
d. mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi anak.
1. menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan.
2. mengikuti kelas Orang Tua/Wali.
3. menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan
4. berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran
5. berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan lain untuk
pengembangan diri Anak
6. bersedia menjadi aggota Komite Sekolah
7. berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah
8. menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan
9. berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan
narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA)
10.memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Anak di
Satuan Pendidikan.
1. menumbuhkan nilai-nilai karakter Anak di lingkungan
Keluarga
2. memotivasi semangat belajar Anak
3. mendorong budaya literasi
4. memfasilitasi kebutuhan belajar Anak.
1. Mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan
satuan pendidikan dan/atau yang menganggu ketertiban umum
2. Mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang
melibatkan pelajar
3. Mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
(NAPZA) yang melibatkan peserta didik.
1. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya
pendidikan karakter
2. Tekanan kurikulum dan ujian yang berfokus pada pencapaian
akademis.
3. Keterbatasan dukungan dan sumber daya untuk
pengimplementasian PPK (pelatihan, pengembangan materi ajar)
4. Perbedaan nilai dan budaya antarkeluarga.
5. Media dan teknologi yang menawarkan nilai dan dampak negatif:
6. Tantangan komunikasi yang kurang terbuka dan kolaboratif:
Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 pasal 4 bahwa penguatan Pendidikan karakter dapat
diselenggarakan melalui 3 jalur, yaitu
1. jalur Pendidikan formal,
2. jalur Pendidikan nonformal,
3. jalur Pendidikan informal.
Jalur Pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan Intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler, dilaksanakan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah dan merupakan tanggung
jawab kepala satuan pendidikan formal dan guru (pasal 6).
a) Intrakurikuler. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai
karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode pembelajaran sesuai dengan muatan
kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerapan di sekolah:
1) Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang terintegrasi dalam pembelajaran.
2) Penerapan Pendidikan karakter di setiap mata pelajaran
3) Pelaksanaan tes dengan based paper
b) Kokurikuler. Penerapan di sekolah dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan untuk penumbuhan budi
pekerti dan karakter positif pada murid.
 Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan spiritual
 Menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan
 Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan
Guru
 Melalui Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
 Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik
 Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah
 Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh
1. Ekstrakurikuler krida: Kepramukaan, Palang Merah Remaja
(PMR), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Peraturan
Baris Berbaris (PBB), Taekwondo
2. Ekstrakurikuler kegiatan ilmiah remaja (KIR)
3. Ekstrakurikuler olah bakat dan minat: Seni Musik, Kadroh, Elektro,
Seni Tari, Atletik, Futsal, Basket, Tenis meja, Bulu tangkis,
Menulis, Fotografi, Conversation.
4. Ekstrakurikuler keagamaan: baca tulis Al Qur’an.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktru dan berjenjang. Satuan pendidikan nonformal
terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta lembaga sejenis. Pendidikan nonformal
meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan
lain.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 Pasal 11 penyelenggaraan
penguatan Pendidikan karakter jalur Pendidikan Informal dilakukan melalui
penguatan nilai-nilai karakter dalam pendidikan di keluarga dan lingkungan dalam
bentuk kegiatan belajar secara mandiri
Kegiatan yang dapat dilakukan:
 Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Orang tua
• Orang tua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam
untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah
• Orangtua menanyakan perkembangan belajar anaknya di sekolah
 Mengadakan pameran karya siswa pada Penguatan Project Pelajar Pancasila
dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada
siswa.
 Pemerintah desa bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan lahan parkir di
depan sekolah.
KESIMPULAN
Keluarga memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan pelibatan keluarga dalam
penyelenggaraan pendidikan memerlukan sinergi antara satuan pendidikan, keluarga,
dan masyarakat. Dalam rangka mencapai efektivitas hubungan dengan keluarga
sekolah dan masyarakat, kepala sekolah perlu menjalin komunikasi dan koordinasi
yang efektif serta menonjolkan sisi kepemimpinan yang membutuhkan support untuk
mencapai keberhasilan lembaga pendidikan yang dipimpinnya
SARAN
Upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat
dalam pendidikan karakter adalah
1. Mendorong pengembangan program pendidikan karakter terintegrasi di tingkat sekolah
yang mencakup aspek akademis dan non-akademis. Program ini melibatkan kolaborasi
antara guru, orang tua, dan masyarakat untuk menyelaraskan nilai-nilai yang diterapkan di
semua lingkungan pembelajaran.
2. Melibatkan orang tua secara aktif dapat memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di sekolah
dan mendorong konsistensi dalam pendekatan pembentukan karakter.
3. Mengadakan pertemuan rutin atau forum diskusi antara orang tua, sekolah dan masyarakat
sebagai wadah untuk bertukar ide, mengatasi masalah, dan merencanakan kegiatan bersama.
.
Penguatan Hubungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter.pptx

More Related Content

Similar to Penguatan Hubungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter.pptx

Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterBudi Suwarno
 
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptxPENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
JandaPirang
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
NURLIAFAUZI
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
pauddrivefile
 
Program implementasi ppk 17 18
Program implementasi ppk 17 18Program implementasi ppk 17 18
Program implementasi ppk 17 18
Gus Fendi
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggul
Serene Chua
 
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinanMakalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Tugas dan peranan kepala sekolah dasar
Tugas dan peranan kepala sekolah dasarTugas dan peranan kepala sekolah dasar
Tugas dan peranan kepala sekolah dasarSdn Renged 2
 
PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptxPPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
rien putri
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriIsmail Bisri
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriIsmail Bisri
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RHidayat Amin
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Hidayat Amin
 
Combination of notes for spp
Combination of notes for spp Combination of notes for spp
Combination of notes for spp
tati hidayatie
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkMusaDiq YaaCob
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan MasyarakatAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Wahyu Prihatin
 

Similar to Penguatan Hubungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter.pptx (20)

Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptxPENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
 
Bab 1 07110244015
Bab 1   07110244015Bab 1   07110244015
Bab 1 07110244015
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2.pdf
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
Program implementasi ppk 17 18
Program implementasi ppk 17 18Program implementasi ppk 17 18
Program implementasi ppk 17 18
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggul
 
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinanMakalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
 
Tugas dan peranan kepala sekolah dasar
Tugas dan peranan kepala sekolah dasarTugas dan peranan kepala sekolah dasar
Tugas dan peranan kepala sekolah dasar
 
PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptxPPT MBS KELOMPOK 3.pptx
PPT MBS KELOMPOK 3.pptx
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.RMakalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
Makalah pengantar ilmu pendidikan a/n MIKY BUSRA dan MUFTI BUNAYYA E.R
 
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
Makalah pengantar ilmu pendidikan 1
 
Combination of notes for spp
Combination of notes for spp Combination of notes for spp
Combination of notes for spp
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
peranan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpkperanan sekolah bagi fpk
peranan sekolah bagi fpk
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan MasyarakatAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
 

Recently uploaded

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Penguatan Hubungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pendidikan Karakter.pptx

  • 2. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pernyataan ini dijabarkan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang UU Sistem Pendidikan Nasional pasal 3. Disebutkan pula dalam pasal 1 UU tersebut bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara” (Depdiknas, 2003:3).
  • 3. 1. Bagaimana penguatan hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat? 2. Bagaimana hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter ? 3. Bagaimana pengimplementasian hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter ?
  • 4. 1. Menjelaskan penguatan hubungan antara keluarga, sekolah, dan Masyarakat. 2. Menjabarkan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter. 3. Menjabarkan pengimplementasian hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam penguatan pendidikan karakter.
  • 5. Ada beberapa pengertian dari para ahli. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan (communication) adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol, tanda, dan isyarat-isyarat kontekstual sehingga pesan atau gagasan yang disampaikan dapat dipahami.
  • 6. 1. Komunikator (penyampai pesan) 2. Komunikan ( penerima pesan) 3. Pesan (gagasan, ide, keinginan, informasi, curahan hati, gambar, lambang yang disampaikan oleh komunikator baik secara verbal maupun non verbal) 4. Saluran (mediayang digunakan: surat, radio, film, chat, email, dsb). UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
  • 7. A. INFORMATI, meneruskan informasi yang dibutuhkan dalam bermasyarakat (Robbin S. & Judge) B. EDUKATIF, mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju kedewasaan bermandiri. C. PERSUASIF, dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang. D. REKREATIF, dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang. https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-ahli-fungsi- tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all. FUNGSI UMUM KOMUNIKASI
  • 8. Tujuan berkomunikasi untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Komunikasi bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (berhavior change), dan perubahan sosial/ partisipasi sosial (social change). Sumber:https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/05/120000469/komunikasi--pengertian-para-ahli- fungsi-tujuan-dan-jenis-jenisnya?page=all
  • 9. Pasal 10 ayat (1) UU nomor 14 Tahun 2005 tentang UU Guru dan Dosen Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
  • 10. 1. Komunikasi internal, komunikasi dalam lingkup internal sekolah 2.Komunikasi Eksternal, komunikasi sekolah dengan masyarakat sekitar atau instansi lain .
  • 11. 1. Saling membantu dengan cara melakukan komunikasi insidental maupun berkesinambungan untuk menumbuhkembangkan kebiasaan- kebiasaan baik yang telah ditanamkan. 2. Memberikan bantuan finansial sarana dan prasarana yang disusun secara demokratis partisipatif dan terbuka. 3. Menyediakan sumber daya manusia dengan keahlian 4. Melakukan monitoring, penilaian dan masukan demi peningkatan mutu pendidikan di sekolah. 5. Masyarakat bisa menjadi sumber belajar.
  • 12. KOORDINASI Koordinasi adalah proses penyatupaduan kegiatan yang dilakukan oleh pegawai dan berbagai kesatuan kerja agar selaras dan serasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Karakteristik koordinasi menurut Handayaningrat 1992 a.l: 1. Tanggungjawab koordinasi terletak pada pimpinan 2. Koordinasi adalah kerjasama 3. Koordinasi adalah proses yang berkesinambungan. 4. Inti koordinasi adalah kesatuan tindakan 5. Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur 6. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama.
  • 13. PRINSIP- PRINSIP KOORDINASI 1. Harus dimulai dari tahap awal 2. Harus diciptakan iklim kondusif bagi iklim bersama 3. Proses yang terus menerus 4. Dilakukan melalui pertemuan baik formal maupun informal 5. Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan dikemukakan secara terbuka.
  • 14. TIPE KOORDINASI Tipe koordinasi di bagi menjadi dua a) Koordinasi vertikal (Vertical Coordination) adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. b) Koordinasi horizontal (Horizontal Coordination) adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan- kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan- kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
  • 15. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOORDINASI Hasibuan (2006), berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi koordinasi salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam koordinasi karena dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin tinggi dan pimpinan memberitahukan tugas kepada karyawan harus dengan komunikasi
  • 16. Kompetensi kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam menjalin hubungan antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Posisi kepala sekolah sekalipun secara formal kepala sekolah adalah seorang pejabat, seorang birokrat demi tercapainya efektifitas hubungan keluarga sekolah dan masyarakat, atribut pejabat perlu lebih banyak disembunyikan. Yang lebih dikedepankan adalah posisi kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga yang membutuhkan berbagai support. PERAN KEPEMIMPINAN
  • 17. 1. Kepala sekolah mesti mengembangkan iklim sekolah yang terbuka. 2. Pengambilan keputusan lebih mendengarkan masukan dari stake holder 3. Mengembangkan model kepemimpinan integratif BEBERAPA HAL PERLU DIPERTIMBANGKAN OLEH KEPALA SEKOLAH UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT YANG TINGGI DARI MASYARAKAT DAN KELUARGA
  • 18. Banyak penelitian tentang peran kepemimpinan dalam pengembangan dan penguatan Pendidikan karakter. Dari beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mempunyai peran penting dalam pengembangan peran keluarga, sekolah dan masyarakat dalam Penguatan Pendidikan Karakter yaitu dengan menerapkan strategi keteladanan, kedisiplinan, kepemimpinan transformasional, pemberdayaan seluruh warga sekolah, memberikan petunjuk, pengawasan, kemampuan berkomunikasi, kemampuannya dalam mengambil keputusan, dan melakukan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Sumber : https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen- pendidikan/article/view/38336/34124 PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PERAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
  • 19. Koesoema (2010: 2) memberikan formula bahwa pendidikan karakter jika ingin efektif dan utuh harus menyertakan tiga basis desain dalam pemogramannya. 1. Desain pendidikan karakter berbasis kelas. 2. Desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah. 3. Desain pendidikan karakter berbasis komunitas. Bell (1997) yang menyatakan bahwa kemitraan efektif yang kuat sekolah dengan orang tua dan masyarakat berlandaskan kepercayaan, tujuan bersama, kejujuran dan keseimbangan adalah faktor yang membawa keberhasilan organisasi dalam membetuk karakter siswa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kemitraan efektif yang baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat dapat mewujudkan kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di sekolah yang bermitra. SASARAN: PROGRAM, KEBERSAMAAN SEKOLAH, DAN KOMUNITAS
  • 20. Penguatan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat untuk mewujudkan penguatan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat diperlukan kesadaran dan tanggungjawab bersama antara ketiga unsur tersebut
  • 21. a. Kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab bersama atas pendidikan masih perlu ditingkatkan. b. Tingkat pendidikan dengan disparitas tinggi menjadi kendala yang cukup menyulitkan. c. Disparitas sosial juga menjadi faktor penghambat yang cukup kuat. d. Sikap kepala sekolah yang kurang demokratis, tidak transparan, bahkan otoriter. e. Lemahnya komunikasi antara kepala sekolah dengan masyarakat, karena kepala sekolah disibukkan dengan berbagai instrumen administrasi pengelolaan sekolah. f. Kurangnya komunikasi kepala sekolah dengan perangkat pemerintah setempat dan tokoh- tokoh informal
  • 22. Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan Pendidikan karakter disebutkan bahwa Penguatan Pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
  • 23. Dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017 Pasal 2 Penguatan Pendidikan Karakter memiliki tujuan: 1. Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan 2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia 3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK
  • 24. Pasal 3 Perpres Nomor 87 tahun 2017 menjelaskan bahwa PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.
  • 25. Prinsip PPK sesuai dengan Pasal 4, dilakukan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut: 1. berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta Didik secara menyeluruh dan terpadu 2. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing- masing lingkungan Pendidikan 3. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari.
  • 26. Keluarga memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan memerlukan sinergi antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Keluarga adalah pendidik pertama dan utama.
  • 27. a. meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan b. mendorong Penguatan Pendidikan Karakter anak c. meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak d. membangun sinergitas antara satuan pendidikan, keluarga, dan kasyarakat. e. mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
  • 28. a. persamaan hak b. semangat kebersamaan dengan berasaskan gotong-royong c. saling asah, asih, dan asuh d. mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi anak.
  • 29. 1. menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan. 2. mengikuti kelas Orang Tua/Wali. 3. menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan 4. berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran 5. berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan lain untuk pengembangan diri Anak 6. bersedia menjadi aggota Komite Sekolah 7. berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah 8. menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan 9. berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) 10.memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Anak di Satuan Pendidikan.
  • 30. 1. menumbuhkan nilai-nilai karakter Anak di lingkungan Keluarga 2. memotivasi semangat belajar Anak 3. mendorong budaya literasi 4. memfasilitasi kebutuhan belajar Anak.
  • 31. 1. Mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan satuan pendidikan dan/atau yang menganggu ketertiban umum 2. Mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang melibatkan pelajar 3. Mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang melibatkan peserta didik.
  • 32. 1. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan karakter 2. Tekanan kurikulum dan ujian yang berfokus pada pencapaian akademis. 3. Keterbatasan dukungan dan sumber daya untuk pengimplementasian PPK (pelatihan, pengembangan materi ajar) 4. Perbedaan nilai dan budaya antarkeluarga. 5. Media dan teknologi yang menawarkan nilai dan dampak negatif: 6. Tantangan komunikasi yang kurang terbuka dan kolaboratif:
  • 33. Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 pasal 4 bahwa penguatan Pendidikan karakter dapat diselenggarakan melalui 3 jalur, yaitu 1. jalur Pendidikan formal, 2. jalur Pendidikan nonformal, 3. jalur Pendidikan informal. Jalur Pendidikan Formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan Intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, dilaksanakan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah dan merupakan tanggung jawab kepala satuan pendidikan formal dan guru (pasal 6). a) Intrakurikuler. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerapan di sekolah: 1) Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang terintegrasi dalam pembelajaran. 2) Penerapan Pendidikan karakter di setiap mata pelajaran 3) Pelaksanaan tes dengan based paper b) Kokurikuler. Penerapan di sekolah dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan untuk penumbuhan budi pekerti dan karakter positif pada murid.
  • 34.  Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan spiritual  Menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan  Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru  Melalui Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)  Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik  Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah  Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh
  • 35.
  • 36.
  • 37. 1. Ekstrakurikuler krida: Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Peraturan Baris Berbaris (PBB), Taekwondo 2. Ekstrakurikuler kegiatan ilmiah remaja (KIR) 3. Ekstrakurikuler olah bakat dan minat: Seni Musik, Kadroh, Elektro, Seni Tari, Atletik, Futsal, Basket, Tenis meja, Bulu tangkis, Menulis, Fotografi, Conversation. 4. Ekstrakurikuler keagamaan: baca tulis Al Qur’an.
  • 38. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktru dan berjenjang. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta lembaga sejenis. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain.
  • 39. Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 Pasal 11 penyelenggaraan penguatan Pendidikan karakter jalur Pendidikan Informal dilakukan melalui penguatan nilai-nilai karakter dalam pendidikan di keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara mandiri Kegiatan yang dapat dilakukan:  Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Orang tua • Orang tua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah • Orangtua menanyakan perkembangan belajar anaknya di sekolah  Mengadakan pameran karya siswa pada Penguatan Project Pelajar Pancasila dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.  Pemerintah desa bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan lahan parkir di depan sekolah.
  • 40. KESIMPULAN Keluarga memiliki peran strategis dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dan pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan memerlukan sinergi antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Dalam rangka mencapai efektivitas hubungan dengan keluarga sekolah dan masyarakat, kepala sekolah perlu menjalin komunikasi dan koordinasi yang efektif serta menonjolkan sisi kepemimpinan yang membutuhkan support untuk mencapai keberhasilan lembaga pendidikan yang dipimpinnya
  • 41. SARAN Upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan hubungan keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pendidikan karakter adalah 1. Mendorong pengembangan program pendidikan karakter terintegrasi di tingkat sekolah yang mencakup aspek akademis dan non-akademis. Program ini melibatkan kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat untuk menyelaraskan nilai-nilai yang diterapkan di semua lingkungan pembelajaran. 2. Melibatkan orang tua secara aktif dapat memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dan mendorong konsistensi dalam pendekatan pembentukan karakter. 3. Mengadakan pertemuan rutin atau forum diskusi antara orang tua, sekolah dan masyarakat sebagai wadah untuk bertukar ide, mengatasi masalah, dan merencanakan kegiatan bersama. .