Komunikasi interpersonal memiliki prinsip yang meliputi perilaku verbal dan nonverbal, spontanitas, dinamisme, umpan balik, dan aturan. Tujuannya adalah menemukan diri sendiri, membangun hubungan, berbagi pengalaman, bekerja sama, dan meningkatkan hubungan antarpribadi.
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Â
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan Komunikasi Efektif
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi dan konseling (Komunikasi Efektif)Indah Sari
Â
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan Komunikasi Efektif
Tujuan dari Komunikasi Efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Saya lulusan 2018 S1 Pendidikan Manajemen Perkantoran di Universitas Pendidikan Indonesia. Disini saya akan membagikan semua materi yang sudah saya dan teman kelas saya kerjakan selama masa kuliah. Semoga bermanfaat. :)
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Tahapan dari siklus penyimpanan mencakup penciptaan, distribusi, penggunaan, pemeliharaan dan penyusunan. Dua tahap terakhir yaitu pemeliharaan meliputi kegiatan menyimpan, menemukan kembali dan memelihara arsip. Sedangkan tahap penyusunan meliputi kegiatan memindahkan, mempertahankan atau memusnahkan arsip.
Bahasan mengenai ciri sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis. Salah satunya mengenai lemah watak dan karakter. Adapun indikator mengenai lemah watak dan karakter ini dapat dilihat dari beberapa aspek kehidupan masyarakat Indonesia diantaranya seperti yang dipaparkan dalam presentasi kali ini.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Dosen : Evi Rusfiantika, S.Pd., M.Si
Ervina Nurjanah
210210130078
DIIP C ( Semester 1 )
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
A. Prinsip Komunikasi Interpersonal
Prinsip komunikasi interpersonal menurut Hardjana, yaitu :
1. Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan non verbal.
2. Melibatkan perilaku spontan, tepat, dan rasional.
3. Komunikasi antar pribadi tidaklah statis, melainkan dinamis.
4. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi, dan koherensi (pernyataan yang satu
harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya).
5. Komunikasi antar pribadi dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
6. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan.
7. Melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
Menurut Evert M. Rogers dalam Depari (1988) prinsip komunikasi interpersonal
adalah :
1. Arus pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks komunikasinya tatap muka
3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selective exposure yang tinggi.
5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relativ lambat.
6. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap.
2. Menurut Judy C. Pearson, prinsip komunikasi interpersonal adalah :
1. Komunikasi interpersonal dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi
yang menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita
2. Komunkasi interpersonal bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihak-pihak
yang berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima
pesan.
3. Komunikasi interpersonal mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi.
4. Komunkasi interpersonal mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang berkomunikasi
5. Komunikasi interpersonal melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya
dalam proses komunikasi
6. Komunikasi interpersonal tidak dapat diubah maupun diulang.
B. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Menurut Arni Muhammad (2005:168) tujuan komunkasi interpersonal adalah :
1. Menemukan diri sendiri
2. Menemukan dunia luar
3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
4. Berubah sikap dan tingkah laku
5. Untuk bermain dan kesenangan
6. Untuk membantu
Tujuan dilakukannya komunikasi komunikasi interpersonal adalah:
1. untuk menyampaikan informasi
2. untuk berbagi pengalaman
3. untuk mengembangkan simpati
4. untuk melakukan kerja sama
5. untuk mengembangkan motivasi
6. untuk mengungkapkan isi hati, ide, dst.
Menurut Cangara (2004 : 33) tujuan komunikasi internasional adalah :
Berusaha meningkatkan hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi
konflik-konflik antar pribadi, mengurangi ketidak pastian serta berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain.
3. Sumber Referensi :
Hardjana, Agus M. (2007) Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Rakhmat, Jalaludin. (2007) Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://edic-18-11.blogspot.com/p/empat-4-prinsip-komunikasi.html
http://www.pstcc.edu/facstaff/dking/interpr.htm for five (5) Contextual
http://www.slideshare.net/adhytyachristian/komunikasi-antar-pribadi-kap