SlideShare a Scribd company logo
1
ADMINISTRASI HUMAS PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi dan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Administrasi (Belanda: administratie) berasal dari bahasa Latin
“administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti
mengemudikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaannya. Dalam arti
sempit administrasi berarti pekerjaan tulis menulis (Inggris: clerical work).
Sedangkan dalam arti luas, administrasi merupakan kegiatan yang
komperehensip (menyeluruh), yakni yang bersangkutan dengan pengolahan
keseluruhan dari awal hingga mencapai hasil akhir (Gunawan, 1996).
Istilah “sekolah” merupakan sebuah konsep yang luas dan mencakup baik
lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal.
Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu pada
semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada di luar
sekolah sebagai lembaga pendidikan. Keberhasilan pendidikan tidak hanya
ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan
prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan
masyarakat (Kurniawan, 2012).
Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah
(sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang
tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi,
turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam
pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah
yang baik, artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses
pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang
bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan ini merupakan
sesuatu yang esensial bagi penyelenggaraan sekolah yang baik (Kurniawan,
2012).
Istilah hubungan sekolah dengan masyarakat dikemukakan kali pertama
oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan
istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan
2
masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional.
Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman
ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will,
kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan
masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004).
Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk
mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus
diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-
kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian
akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran–saran
dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai
(Suryosubroto, 2004).
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang
diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat
untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan
terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk
kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan
tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang
bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis (Suryosubroto, 2004).
Pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau
sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati
dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga
kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi
membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan,
1996).
Humas merupakan mediator yang berada di antara pimpinan organisasi
dengan publiknya. Humas juga dikenal dengan nama publik relation (PR).
Oleh sebab itu humas/publik relation adalah aktivitas yang menghubungkan
antara organisasi dengan masyarakat (publiknya) untuk mencapai tujuan
organisasi dan masyarakat dengan dengan produk (luaran) yang dihasilkan
(Setyaningsih, 2013).
3
Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus
selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan
masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai
kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata
masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas,
berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam
memajukan masyarakat (Gunawan, 1996).
Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke
masyarakat di antaranya dengan membekali peserta didik dengan
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan khusus baik melalui
kegiatan intra maupun ekstra. Maka pengertian hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak
tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela
(Gunawan, 1996).
Humas pendidikan meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas yang
pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi dalam kegiatan humas
terkadang suatu kegiatan komunikasi humas pendidikan bukan hanya terjadi
pada sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk komunikasi
tentang masalah pendidikan. Pentingnya humas pendidikan dapat diterangkan
sebagai berikut:
1. Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua
pelaksanaan pekerjaan yang memiliki sarana untuk mengenalkan diri
kepada masyarakat luas tentang apa yang sedang atau akan dikerjakan.
2. Humas merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain.
3. Humas dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yang
diperlukan dari orang atau badan lain.
4. Humas mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka diri
agar diberikan masukan dengan kritik dan saran dari orang lain.
5. Humas memenuhi keingin tahuan manusia dalam rangka memenuhi naluri
untuk selalu berkembang (Kurniadi, 2011).
4
Kegiatan humas selalu dilakukan dengan komunikasi. Jika ditinjau dari
segi komunikasi,maka dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh petugas-
petugas yang ditunjuk oleh lembaga atau instansi untuk melakukan humas.
Kegiatan komunikasi formal ini dilakukan secara sistematis, terencana
tujuannya dan dinyatakan dengan jelas.
2. Komunikasi informal yaitu semua pemindahan gagasan atau ide- ide yang
dilakukan melalui jalur yang tidak direncanakan terlebih dahulu (Kurniadi,
2011).
Ada beberapa alasan pentingnya hubungan antara sekolah dengan
masyarakat yang akan menguntungkan kedua belah pihak yaitu:
1. Bagi sekolah/lembaga pendidikan
a. Memperbesar dorongan mawas diri, sebab seperti diketahui konsep
pendidikan sekarang adalah oleh masyarakat, untuk masyarakat dan
dari masyarakat serta mulai berkembangnya impelementasi
manajemen berbasis sekolah, maka pengawasan sekolah khususnya
kualitas sekolah akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh masyarakat antara lain melalui dewan pendidikan dan
komite sekolah.
b. Memudahkan/meringankan beban sekolah dalam memperbaiki serta
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah.
Hal ini akan tercapai apabila sekolah benar-benar mampu menjadikan
masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan dan peningkatan
sekolah. Masyarakat akan mendukung sepenuhnya serta membantunya
apabila sekolah mampu menunjukkan kinerja yang berkualitas.
c. Memungkinkan upaya peningkatan profesi mengajar guru. Sebab pada
dasarnya laboratorium terbaik bagi lembaga pendidikan adalah
masyarakatnya sendiri.
d. Opini masyarakat tentang sekolah akan lebih positif/benar. Opini yang
positif akan sangat membantu sekolah dalam mewujudkan segala
program dan rencana pengembangan sekolah secara optimal, sebab
5
opini yang baik merupakan modal utama bagi sekolah untuk
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
e. Masyarakat akan ikut serta memberikan kontrol/koreksi terhadap
sekolah, sehingga sekolah akan lebih hati-hati.
f. Dukungan moral masyarakat akan tumbuh terhadap sekolah sehingga
memudahkan mendapatkan bantuan material (Kurniadi, 2011).
2. Bagi masyarakat, dengan adanya hubungan yang harmonis antara sekolah
dengan masyarakat maka :
a. Masyarakat/orang tua murid akan mengerti tentang berbagai hal yang
menyangkut penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
b. Keinginan dan harapan masyarakat terhadap sekolah akan lebih mudah
disampaikan dan direalisasikan oleh pihak sekolah.
c. Masyarakat akan memiliki kesempatan memberikan saran, usul
maupun kritik untuk membantu sekolah menciptakan sekolah yang
berkualitas (Kurniadi, 2011).
B. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat serta Jenis-Jenis
Administrasi Humas
Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai beberapa tugas pokok
yang berhubungan dengan masyarakat antara lain:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung
memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang
memerlukannya.
3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan
dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian
masyarakat pada saat tertentu.
4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan
lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat
sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang
6
ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang
telah dilakukan oleh organisasi.
5. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat
tentang masalah pendidikan.
6. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan
dan kerja sama.
7. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum (Mulyasa, 2007).
Untuk melaksanakan fungsinya sekolah yang berhubungan dengan
masyarakat bekerja dengan beberapa asas yaitu:
1. Obyektif dan resmi, semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan
kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instansi atau
lembaga yang bersangkutan.
2. Organisasi yang tertib dan berdisiplin. Hubungan sekolah dengan
masyarakat hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi atau
lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja
ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula.
3. Informasi harus bersikap mendorong timbulnya keinginan untuk ikut
berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari
masyarakat.
4. Kontinuitas informasi. Hubungan sekolah dengan masyarakat harus
berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai
dengan kebutuhan.
9. Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi
yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya (Mulyasa, 2007).
Jenis-jenis kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu kegiatan
eksternal dan kegiatan internal. Kegiatan eksternal, kegiatan ini selalu
berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar
sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
1. Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui
perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi,
penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi melalui media
7
cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam penerbitan
majalah atau buletin sekolah.
2. Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui
tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi
dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya
(Mulyasa, 2007).
Kegiatan internal, kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya
adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan
peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan
yakni:
1. Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi
melalui surat edaran; penggunaan papan pengumuman di sekolah;
penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk
dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus
melalui media masa; dan kegiatan pentas seni.
2. Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru;
upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada
berbagai kesempatan (Mulyasa, 2007).
Bentuk opersional hubungan sekolah dengan masyarakat sangat
bergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas
sekolah dan sebagainya.
1. Di bidang sarana akademik. Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas
maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasional),
jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana
akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang
mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk
ukuran prestasi dan prestise-nya.
2. Di bidang sarana pendidikan. Gedung atau bangunan sekolah termasuk
ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau
mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi
popularitas sekolah.
8
3. Di bidang sosial, partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti
kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan,
sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan
kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota
masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap
pembangunan masyarakat.
4. Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah
dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah
sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas
sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan
akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan
dilaluinya.
5. Kegiatan olah raga dan kesenian juga dapat merupakan sarana hubungan
sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar
sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum
sekolah tersebut.
6. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar
sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya
fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk
kepentingan sekolah.
7. Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan
ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan masih banyak lagi kegitan operasional hubungan sekolah dengan
masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan
pihak-pihak terkait (Suryosubroto, 2004).
C. Faktor Pendukung, Fungsi dan Tujuan Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat
Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik
apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:
1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
9
3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat (Setyaningsih, 2013).
Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik
simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan relasi pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah
mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat di
antaranya sebagai berikut:
1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua.
2. Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah.
3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-
lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional.
4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacam-macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar dan
mendatangkan sumber) (Setyaningsih, 2013).
Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan
popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika
mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan
dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu
melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual.
Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan
sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah
situasi dan perkembangannya.
2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah
dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama
antar warga sekolah sendiri (Setyaningsih, 2013).
Sedangkan menurut Mulyasa (2007), tujuan dari hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan
peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
10
penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin
hubungan dengan sekolah (Gunawan, 1996).
D. Manfaat dan Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau
meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat
meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secara
spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:
1. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar.
2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan
pentingnya peranan masing-masing.
3. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut
bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain (Endang, 2007).
Pada dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat
pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk
kemajuan sekolah. Dan secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa’at bagi kedua belah
pihak.
2. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah
merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.
3. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah
dengan masyarakat.
4. Hubungan keluar sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap
sekolah.
5. Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan mempertebal
pengertian para civitas akademika tentang segala pemilikan material dan
immaterial sekolah (Endang, 2007).

More Related Content

What's hot

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
Chaerul Uman
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
Imam181993
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
Lhya Baha
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
Ukhty Nicken
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
radar radius
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
AlfinfatihaRahmah
 
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
Nurul Khotimah
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
Teguh Prasetyo
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
Wahiid Sayy'a
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
AsmaulHusna660274
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
m10ehebat
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
Nursa Fatri Nofriati
 
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
Anik Aan
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Holong Marina Ops
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
RoHim MohaMad
 

What's hot (20)

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Manajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam pptManajemen pendidikan islam ppt
Manajemen pendidikan islam ppt
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
Sejarah Peradaban Islam (Masa Dinasti Umayyah)
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
 
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS" "INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
"INSTRUMEN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 

Viewers also liked

Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan MasyarakatAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Wahyu Prihatin
 
Humas Dalam Organisasi
Humas Dalam OrganisasiHumas Dalam Organisasi
Humas Dalam Organisasi
Gilang Communication
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humas
Ara Auza
 
Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahSusi Yanti
 
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
Masriqa Aslim
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
tri_setiawan77
 
Kelas ii sd pkn_sajari
Kelas ii sd pkn_sajariKelas ii sd pkn_sajari
Kelas ii sd pkn_sajariw0nd0
 
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemenMakalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
babeharif1395
 
Makalah Sales Promotion
Makalah Sales PromotionMakalah Sales Promotion
Makalah Sales Promotion
Atef Fakhrudin
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdLuthfi Somashi
 
3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah
Andi Johar
 
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
Winda Girsang
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil BelajarPengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Haristian Sahroni Putra
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Haristian Sahroni Putra
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedunginfosanitasi
 
Pedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paudPedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paud
Robi Zaman
 

Viewers also liked (17)

Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan MasyarakatAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Hubungan Masyarakat
 
Humas Dalam Organisasi
Humas Dalam OrganisasiHumas Dalam Organisasi
Humas Dalam Organisasi
 
Manajemen humas
Manajemen humasManajemen humas
Manajemen humas
 
Presentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolahPresentase hub. masyarakat dan sekolah
Presentase hub. masyarakat dan sekolah
 
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
(masriqa aslim/pai 3f/1531111888) Administrasi hubungan masyarakat aslim elek
 
Pengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasiPengembangan sistem evaluasi
Pengembangan sistem evaluasi
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Kelas ii sd pkn_sajari
Kelas ii sd pkn_sajariKelas ii sd pkn_sajari
Kelas ii sd pkn_sajari
 
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemenMakalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
 
Makalah Sales Promotion
Makalah Sales PromotionMakalah Sales Promotion
Makalah Sales Promotion
 
Instrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sdInstrumen aktifitas-guru-sd
Instrumen aktifitas-guru-sd
 
3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah3. pengelolaan keuangan sekolah
3. pengelolaan keuangan sekolah
 
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi Hasil Rakonda PKK  Bidang Administrasi
Hasil Rakonda PKK Bidang Administrasi
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil BelajarPengembangan Sistem Evaluasi PAI -  Rancangan Penilaian Hasil Belajar
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Rancangan Penilaian Hasil Belajar
 
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Sasar...
 
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedungPedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
Pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
 
Pedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paudPedoman administrasi-paud
Pedoman administrasi-paud
 

Similar to Administrasi humas pendidikan ii

(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
Masriqa Aslim
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
anis tri purwanti
 
makalah administrasi pendidikan
makalah administrasi pendidikan makalah administrasi pendidikan
makalah administrasi pendidikan
uswatun hasanah
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
officialterkini
 
ppt rahmi dan fikri.pptx
ppt rahmi dan fikri.pptxppt rahmi dan fikri.pptx
ppt rahmi dan fikri.pptx
HerdiNanda
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
Dikha Wijanarko
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
ZoyaRagu
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
ZoyaRagu
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
Wahyuni567560
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Wika Riefo
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakatasnawidm
 
makalah humas
makalah humasmakalah humas
makalah humas
antiantika
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Universiti Brunei Darussalam
 
. ppt pengantar pendidikan
. ppt  pengantar  pendidikan . ppt  pengantar  pendidikan
. ppt pengantar pendidikan
RiniDwi7
 
PPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxPPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptx
firdiansyah92
 
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdfKelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
YanDiyant
 
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptxPENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
JandaPirang
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
RimhotMTSinaga
 
Materi lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikanMateri lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikan
Mumun Mulyana
 

Similar to Administrasi humas pendidikan ii (20)

(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
(Nur Hidayah M PAI 3F/153111186) PPT AP
 
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakatAdministrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
Administrasi pendidikan bidang garapan hubungan masyarakat
 
makalah administrasi pendidikan
makalah administrasi pendidikan makalah administrasi pendidikan
makalah administrasi pendidikan
 
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docxhubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
hubungan sekolah dan masyarakat (1).docx
 
ppt rahmi dan fikri.pptx
ppt rahmi dan fikri.pptxppt rahmi dan fikri.pptx
ppt rahmi dan fikri.pptx
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Makalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisiMakalah manajemen sekolah revisi
Makalah manajemen sekolah revisi
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
 
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptxPPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
PPT ADV- Kelompok 8(1).pptx
 
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
95165034-Makalah-Kerja-Sama-Sekloah-Dengan-Masyarakat.docx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis MasyarakatPendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan Berbasis Masyarakat
 
makalah humas
makalah humasmakalah humas
makalah humas
 
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakatPeranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
Peranan dan tanggungjawab sekolah terhadap masyarakat
 
. ppt pengantar pendidikan
. ppt  pengantar  pendidikan . ppt  pengantar  pendidikan
. ppt pengantar pendidikan
 
PPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxPPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptx
 
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdfKelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
Kelompok 6- "Administrasi Humas" (PPT).pdf
 
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptxPENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
PENGERTIAN ANAK USIA DINI TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN KEL 1.pptx
 
PTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docxPTESENTASE KPMN 111.docx
PTESENTASE KPMN 111.docx
 
Materi lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikanMateri lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikan
 

More from Al-kimia Esencias Florales

praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
Al-kimia Esencias Florales
 
Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullariaTissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
Al-kimia Esencias Florales
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Al-kimia Esencias Florales
 
Tafsir Hadist
Tafsir HadistTafsir Hadist
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di PalembangRiwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Al-kimia Esencias Florales
 
Phylum Annelids
Phylum AnnelidsPhylum Annelids
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
Al-kimia Esencias Florales
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida

More from Al-kimia Esencias Florales (11)

praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
 
Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Anatomi Aves
 
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullariaTissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
 
Bunga sawit
Bunga sawitBunga sawit
Bunga sawit
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
 
Tafsir Hadist
Tafsir HadistTafsir Hadist
Tafsir Hadist
 
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di PalembangRiwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Phylum Annelids
Phylum AnnelidsPhylum Annelids
Phylum Annelids
 
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 

Recently uploaded

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Administrasi humas pendidikan ii

  • 1. 1 ADMINISTRASI HUMAS PENDIDIKAN A. Pengertian Administrasi dan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Administrasi (Belanda: administratie) berasal dari bahasa Latin “administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti mengemudikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaannya. Dalam arti sempit administrasi berarti pekerjaan tulis menulis (Inggris: clerical work). Sedangkan dalam arti luas, administrasi merupakan kegiatan yang komperehensip (menyeluruh), yakni yang bersangkutan dengan pengolahan keseluruhan dari awal hingga mencapai hasil akhir (Gunawan, 1996). Istilah “sekolah” merupakan sebuah konsep yang luas dan mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Sedangkan istilah “masyarakat” merupakan konsep yang mengacu pada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada di luar sekolah sebagai lembaga pendidikan. Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat (Kurniawan, 2012). Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan ini merupakan sesuatu yang esensial bagi penyelenggaraan sekolah yang baik (Kurniawan, 2012). Istilah hubungan sekolah dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan
  • 2. 2 masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional. Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004). Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan- kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran–saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai (Suryosubroto, 2004). Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis (Suryosubroto, 2004). Pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Gunawan, 1996). Humas merupakan mediator yang berada di antara pimpinan organisasi dengan publiknya. Humas juga dikenal dengan nama publik relation (PR). Oleh sebab itu humas/publik relation adalah aktivitas yang menghubungkan antara organisasi dengan masyarakat (publiknya) untuk mencapai tujuan organisasi dan masyarakat dengan dengan produk (luaran) yang dihasilkan (Setyaningsih, 2013).
  • 3. 3 Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat (Gunawan, 1996). Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat di antaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra. Maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela (Gunawan, 1996). Humas pendidikan meliputi pembicaraan hubungan masyarakat luas yang pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Jadi dalam kegiatan humas terkadang suatu kegiatan komunikasi humas pendidikan bukan hanya terjadi pada sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan. Pentingnya humas pendidikan dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Humas merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam semua pelaksanaan pekerjaan yang memiliki sarana untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas tentang apa yang sedang atau akan dikerjakan. 2. Humas merupakan alat untuk menyebarkan gagasan kepada orang lain. 3. Humas dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan yang diperlukan dari orang atau badan lain. 4. Humas mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka diri agar diberikan masukan dengan kritik dan saran dari orang lain. 5. Humas memenuhi keingin tahuan manusia dalam rangka memenuhi naluri untuk selalu berkembang (Kurniadi, 2011).
  • 4. 4 Kegiatan humas selalu dilakukan dengan komunikasi. Jika ditinjau dari segi komunikasi,maka dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh petugas- petugas yang ditunjuk oleh lembaga atau instansi untuk melakukan humas. Kegiatan komunikasi formal ini dilakukan secara sistematis, terencana tujuannya dan dinyatakan dengan jelas. 2. Komunikasi informal yaitu semua pemindahan gagasan atau ide- ide yang dilakukan melalui jalur yang tidak direncanakan terlebih dahulu (Kurniadi, 2011). Ada beberapa alasan pentingnya hubungan antara sekolah dengan masyarakat yang akan menguntungkan kedua belah pihak yaitu: 1. Bagi sekolah/lembaga pendidikan a. Memperbesar dorongan mawas diri, sebab seperti diketahui konsep pendidikan sekarang adalah oleh masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat serta mulai berkembangnya impelementasi manajemen berbasis sekolah, maka pengawasan sekolah khususnya kualitas sekolah akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat antara lain melalui dewan pendidikan dan komite sekolah. b. Memudahkan/meringankan beban sekolah dalam memperbaiki serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. Hal ini akan tercapai apabila sekolah benar-benar mampu menjadikan masyarakat sebagai mitra dalam pengembangan dan peningkatan sekolah. Masyarakat akan mendukung sepenuhnya serta membantunya apabila sekolah mampu menunjukkan kinerja yang berkualitas. c. Memungkinkan upaya peningkatan profesi mengajar guru. Sebab pada dasarnya laboratorium terbaik bagi lembaga pendidikan adalah masyarakatnya sendiri. d. Opini masyarakat tentang sekolah akan lebih positif/benar. Opini yang positif akan sangat membantu sekolah dalam mewujudkan segala program dan rencana pengembangan sekolah secara optimal, sebab
  • 5. 5 opini yang baik merupakan modal utama bagi sekolah untuk mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. e. Masyarakat akan ikut serta memberikan kontrol/koreksi terhadap sekolah, sehingga sekolah akan lebih hati-hati. f. Dukungan moral masyarakat akan tumbuh terhadap sekolah sehingga memudahkan mendapatkan bantuan material (Kurniadi, 2011). 2. Bagi masyarakat, dengan adanya hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat maka : a. Masyarakat/orang tua murid akan mengerti tentang berbagai hal yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan di sekolah. b. Keinginan dan harapan masyarakat terhadap sekolah akan lebih mudah disampaikan dan direalisasikan oleh pihak sekolah. c. Masyarakat akan memiliki kesempatan memberikan saran, usul maupun kritik untuk membantu sekolah menciptakan sekolah yang berkualitas (Kurniadi, 2011). B. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat serta Jenis-Jenis Administrasi Humas Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai beberapa tugas pokok yang berhubungan dengan masyarakat antara lain: 1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. 2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya. 3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. 4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang
  • 6. 6 ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi. 5. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan. 6. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama. 7. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan. 8. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum (Mulyasa, 2007). Untuk melaksanakan fungsinya sekolah yang berhubungan dengan masyarakat bekerja dengan beberapa asas yaitu: 1. Obyektif dan resmi, semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari instansi atau lembaga yang bersangkutan. 2. Organisasi yang tertib dan berdisiplin. Hubungan sekolah dengan masyarakat hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi atau lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula. 3. Informasi harus bersikap mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. 4. Kontinuitas informasi. Hubungan sekolah dengan masyarakat harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan kebutuhan. 9. Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya (Mulyasa, 2007). Jenis-jenis kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat yaitu kegiatan eksternal dan kegiatan internal. Kegiatan eksternal, kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni: 1. Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi melalui media
  • 7. 7 cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah. 2. Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan sebagainya (Mulyasa, 2007). Kegiatan internal, kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni: 1. Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat edaran; penggunaan papan pengumuman di sekolah; penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui media masa; dan kegiatan pentas seni. 2. Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatan (Mulyasa, 2007). Bentuk opersional hubungan sekolah dengan masyarakat sangat bergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya. 1. Di bidang sarana akademik. Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasional), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya. 2. Di bidang sarana pendidikan. Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
  • 8. 8 3. Di bidang sosial, partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat. 4. Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya. 5. Kegiatan olah raga dan kesenian juga dapat merupakan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum sekolah tersebut. 6. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan sekolah. 7. Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan operasional hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta kemampuan pihak-pihak terkait (Suryosubroto, 2004). C. Faktor Pendukung, Fungsi dan Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni: 1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis. 2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
  • 9. 9 3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai. 4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat (Setyaningsih, 2013). Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat di antaranya sebagai berikut: 1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua. 2. Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah. 3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga- lembaga pemerintah, swasta dan organisasi nasional. 4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber) (Setyaningsih, 2013). Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut: 1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya. 2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah. 3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri (Setyaningsih, 2013). Sedangkan menurut Mulyasa (2007), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
  • 10. 10 penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Gunawan, 1996). D. Manfaat dan Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secara spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut: 1. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar. 2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing. 3. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain (Endang, 2007). Pada dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini: 1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa’at bagi kedua belah pihak. 2. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat. 3. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat. 4. Hubungan keluar sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah. 5. Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah (Endang, 2007).