SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN
MULYONO
ADOPSI FILOSOFI BARU
• Siswa berhak mendapatkan pembelajaran yang berkualitas.
• Dengan kata lain, mereka tidak lagi sebagai siswa yang pasif dan
rela diperlakukan seburuk apapun tanpa dapat berkomentar.
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
TERPADU CARA DEMING
Dalam bidang pendidikan kehadiran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah memberikan angin segar yang
menjanjikan, karena pada tataran teoritis, MBS memberikan kewenangan kepada sekolah untuk melahirkan
berbagai kebijakan dan keputusan perbaikan menyangkut kepentingan kemajuan sekolah itu sendiri.
Namun setelah ditelusuri, ternyata sekolah belum mampu menempatkan diri sebagai organi-sasi sosial modern
yang berorientasi peningkatan mutu, sehingga pelaksanaan dan pengembangan program terasa tergesa-gesa
dan berimplikasi pada kesenjangan pemahaman tentang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah antara
lembaga sekolah dan policy departement (inovator).
•
• Sebagai contoh, kepala sekolah sebagai pemimpin ternyata belum mampu memahami dan apalagi
mentransfer konsep Manajemen Berbasis Sekolah kepada guru-guru dan karyawan lainnya.
• Pemahaman dan pelaksanaannya hanya dilakukan sebatas program yang diajukan dalam proposal.
• Peran kepemimpinan sangat menentukan maju mundurnya suatu organisasi dalam mencapai manajemen
kualitas.
• Oleh karena itu, melalui tulisan ini disajikan beberapa pokok pikiran tentang peningkatan mutu pendidikan
cara Deming.
• Konsep Deming ini memang bukan barang baru, namun masih memiliki greget
untuk didis-kusikan, terutama pada saat masyarakat Indonesia sedang
mempertanyakan mengapa mutu pendidikan di Indonesia cenderung menurun?
• Apakah yang disebut mutu? Jawaban yang diberikan atas pertanyaan ini bisa
berbeda-beda, tidak ada dua orang secara tepat dapat mendefinisikan mutu
secara tepat.
• John Stewart, konsultan di McKinsey mengatakan, “Tidak ada definisi tunggal
mengenai mutu.
Berikut ini dituliskan beberapa kutipan tentang mutu.
• Mutu adalah perasaan menghargai bahwa sesuatu lebih baik daripada yang lain.
Perasaan itu berubah sepanjang waktu dan berubah dari generasi ke generasi,
serta bervariasi dengan aspek aktivitas manusia.
• ” Definisi lain, “mutu” seperti yang biasa digunakan dalam manajemen berarti lebih
dari rata-rata dengan harga yang wajar.
• Mutu juga berarti memfokuskan pada kemampuan menghasilkan produk dan jasa
yang semakin baik dengan harga yang semakin bersaing.
• Mutu juga berarti melakukan hal-hal yang tepat dalam organisasi
pada langkah pertama, bukannya membuat dan memperbaiki
kesalahan.
• Dengan memfokuskan hal-hal yang tepat pada kesempatan pertama,
organisasi menghindari biaya tinggi yang berkaitan dengan
pengerjaan ulang.
Implementasi Konsep Peningkatan Mutu
Cara Deming dalam Pendidikan di
Indonesia
• Deming (1986) menyatakan bahwa implementasi konsep mutu dalam
sebuah organisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di
sekitar manajemen.
• Deming mengusulkan empat belas butir pemikiran yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas suatu
organisasi juga dalam bidang pendidikan.
Akhiri Kebiasaan Melakukan
Hubungan Bisnis Hanya
Berdasarkan Biaya.
• Dalam bidang pendidikan pernyataan di atas terutama dikaitkan dengan
biaya pendidikan yang ada hubungannya dengan perbandingan jumlah
guru dan murid pada satu ruangan/kelas.
• Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut melakukan
penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasilkan tidak terjamin dan bukan
tidak mungkin terjadi peningkatan biaya di bagian lain pada sistem
tersebut.
• Perbaiki Sistem Produksi dan Jasa Secara Konstan dan Terus
Menerus.
• Dalam bidang pendidikan seorang guru harus berpikir secara
strategik agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar
secara baik, sehingga memperoleh nilai yang baik pula.
• Guru jangan hanya berpikir bagaimana siswa mendapatkan nilai yang
baik.
LEMBAGAKAN METODE
PELATIHAN YANG MODERN DI
TEMPAT KERJA
• Hal ini perlu dilakukan agar terdapat kesamaan dasar pengetahuan
bagi semua anggota staf dalam suatu lembaga pendidikan.
• Setelah itu barulah guru dan administrator mengembangkan keahlian
sesuai yang diperlukan bagi peningkatan profesionalitas.
HENTIKAN KETERGANTUNGAN PADA INSPEKSI
MASSAL
• Dalam bidang pendidikan, evaluasi yang dilakukan jangan hanya pada
saat ulangan umum ataupun ujian akhir, tetapi dilakukan setiap saat
selama proses belajar mengajar berlangsung.
• Selain itu, dalam menetapkan standar uji, maka perlu diperhatikan
teori-teori kepemimpinan yang berkembang dalam Total Quality
Management dan lainnya, seperti teori sifat, teori lingkungan, teori
perilaku, teori humanistik, dan teori kontigensi.
Sejalan dengan masalah evaluasi, masalah rekrutmen dalam menentukan pimpinan kependidikan,
beberapa prosedur “Fit and proper test” bisa dilakukan dalam pengambilan keputusan :
• Melakukan “hearing” didepan tim, yaitu menyampaikan program, visi dan misi apabila terpilih menjadi
pimpinan nantinya.
• Menjawab pertanyaan lisan dan tertulis yang telah didesain sedemikian rupa. Adapun pertanyaan yang
diajukan dapat menyangkut integritas, moralitas, profe-sionalisme, intelektualitas, dan keahlian.
• Keharusan mengumumkan harta kekayaan dari para calon Kepala Sekolah sebelum yang dipercayakan
kepadanya. Kebohongan atas kekayaan ini dapat me-ngakibatkan pemecatan (Impeachmant).
•
• Harus memahami sistem manajemen yang efektif dan efisien terhadap lembaga yang akan dipimpinnya.
Termasuk dalam rekruitment karyawan, kesejahteraan,peningkatan kualitas hasil dan kinerja.
• Mengemukakan masalah pribadi, seperti apakah calon itu pernah bercerai. masalah anak bagaimana.
Mengapa sampai terjadi perceraian. Kemudian menyangkut masalah kebebasan dari tekanan, intimidasi,
teror atau ancaman.
• Tim seleksi melakukan investigasi dan melacak semua kebenaran informasi yang disampaikan lisan
maupun tertulis. Apabila calon-calon tersebut tidak dapat memberikan jawaban secara memuaskan, atau
setelah melakukan investigasi ternyata terdapat kebohongan-kebohongan, tentu saja yang bersangkutan
tidak dapat terpilih sebagai pimpinan.
LEMBAGAKAN KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan (leadership) berbeda dengan pemimpin (leader).
• Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama.
• Pemimpin adalah seseorang atau sekelompok orang seperti kepala, komandan,
ketua dan sebagainya.
• Kepemimpinan itu adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau
kelompok dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Artinya
terjadi proses interaksi antara pemimpin, yang dipimpin, dan situasi.
Sehingga secara sederhana secara sederhana proses
kepemimpinan dapat dirumuskan melalui formula berikut:
L = F (l, f, s)
Keterangan :
•L = Leadership (kepemimpinan)
•F = Function (fungsi)
•l = Leaders (pemimpin)
•f = Follower (pengikut/yang dipimpin)
•s = Situation (situasi)
• Kepemimpinan itu seyogianya melekat pada diri pemimpin dalam wujud kepribadian
(personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), guna mewujud
mewujudkan kepemimpinan bermutu atau Total Quality Management (TQM).
• Pemimpin yang efektif menurut konsep TQM adalah pemimpin yang sensitif atau peka
terhadap adanya perubahan dan pemimpin yang melakukan pekerjaannya secara
terfokus.
• Memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dina-
mika organisasi yang dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, bekerja
dengan semangat dan antusias untuk mewujudkan ha-hal yang telah ditetapkan.
• Memimpin berarti juga dapat mengkomunikasikan visi dan prinsip organisasi
kepada bawahan.
• Kegiatan memimpin termasuk kegiatan menciptakan budaya atau kultur positif
dan iklim yang harmonis dalam lingkungan lembaga atau organisasi, serta
menciptakan tanggung-jawab dan pemberian wewenang dalam pencapaian
tujuan bersama.
• Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, terdapat hubungan positif antara
tanggungjawab, wewenang dan kemampuan pemimpin dengan derajat atau
tingkat pemberdayaan karyawan dalam suatu lembaga.
Secara umum, pada dasarnya terdapat delapan kunci tugas pimpinan untuk
melaksanakan komitmen perbaikan kualitas terus menerus, yaitu:
(a) Menetapkan suatu dewan kualitas.
(b) Menetapkan kebijaksanaan kualitas.
(c) Menetapkan dan menyebarluaskan sasaran kualitas.
(d) Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber daya.
(e) Memberikan dan menyiapkan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pemecahan masalah
kualitas.
(f) Menetapkan tim perbaikan kualitas yang bertanggungjawab pada manajemen puncak untuk
menyelesaikan masalah-masalah kualitas kronis.
(g) Merangsang perbaikan kualitas terus menerus.
(h)Memberikan pengakuan dan penghargaan atas prestasi dalam perbaikan kualitas terus-menerus
kualitas (Vincent Gaspersz, 1997: 203-204).
Sementara itu, bagi kalangan follower/pengikut/bawahan seperti guru,
karyawan dan lain-lain, perlu memperhatikan ketentuan berikut :
(1)Mendukung program-program pimpinan yang
baik dan benar.
(2)Memiliki kebutuhan berprestasi.
(3)Klarifikasi kemampuan, wewenang dan peran.
(4)Memiliki organisasi kerja.
(5)Kemampuan bekerja sama.
(6)Kecukupan sumber daya (kuantitas).
(7)Memiliki koordinasi eksternal.
• Ditambahkan bahwa, untuk melaksanakan tugas
dan fungsi kepemimpinan, maka kepala
sekolah perlu memper-hatikan dan mengontrol
Variabel situasi,
Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara Deming yaitu seperangkat keadaan atau
kondisi yang harus dikelola dan diciptakan secara kondusif. Situasi ini antara lain :
(1) Kekuatan posisi,
(2) Keadaan bawahan,
(3) Tugas dan kemampuan menggunakan teknologi,
(4) Struktur organisasi,
(5) Keadaan lingkungan lembaga (fisik dan non-fisik),
(6) Ketergantungan eksternal,
(7) Kekuatan sosial politik,
(8) Rasa aman dan demokratis.
Keseluruhan proses interaksi kepemimpinan antara pemimpin, yang dipimpin
dan situasi, ditujukan untuk mencapai variabel hasil akhir yaitu :
(1) Kepuasan pelanggan.
(2) Loyalitas pelanggan.
(3) Profitabilitas.
(4) Kepuasan seluruh personil lembaga dan stakeholders.
HILANGKAN RASA TAKUT
• Perlu disadari bahwa rasa takut menghambat karyawan untuk
mampu mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, atau
menyatakan ide padahal itu semua perlu dilakukan untuk
menghasilkan kinerja yang maksimum.
• Para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem
imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan menghambat
berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing.
PECAHKAN HAMBATAN DI ANTARA AREA STAFF
• Hambatan antardepartemen fungsional berakibat menurunkan produktivitas.
• Hambatan ini dapat diatasi dengan mengembangkan kerjasama kelompok.
• Para anggota staf harus bekerjasama dan memprioritaskan diri pada
peningkatan kualitas.
• Hilangkan Slogan, Nasihat, dan Target untuk Tenaga Kerja
• Perbaikan secara berkesinambungan sebagai sasaran umum harus
menggantikan simbol-simbol kerja.
HILANGKAN KUOTA NUMERIK
• Kuota cenderung mendorong orang untuk memfokuskan pada jumlah sering kali
dengan mengorbankan mutu.
• Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu berpatokan pada target dapat
menimbulkan salah arah untuk pengembangan sistem yang baik.
• Tidak jarang patokan terget akan lebih terfokus pada guru dan siswa daripada
sistem secara keseluruhan.
• Hilangkan Hambatan Terhadap Kebanggaan Diri atas Keberhasilan Kerja.
Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan
siswa.
• Adanya kebanggaan dalam diri membuat guru dan siswa bertanggungjawab
atas tugas dan kewajiban yang disandangnya sehingga mereka dapat menjaga
mutu.
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TERPADU CARA
DEMING
• Lembagakan Program Pendidikan dan Pelatihan yang Kokoh.
• Hal ini berlaku bagi para pelaku pendidikan karena memiliki dampak
langsung terhadap kualitas belajar siswa.
LAKUKAN TINDAKAN NYATA/CONTOH NYATA
• Manajer harus menjadi”lead manager” bukan “boss manager”.
Seorang “lead manager” akan berusaha mengkomunikasikan
pandangannya selalu berusaha mengembangkan kerjasama,
meluangkan waktu dan tenaga untuk sistem sehingga dengan adanya
contoh nyata, pekerja menyadari cara untuk melakukan pekerjaan
yang berkualitas.
PENUTUP
• Semoga konsep Deming yang diuraikan di muka dapat
memberikan masukan kepada para pelaku pendidikan
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Thank You
Kingsoft Office
Make Presentation much more fun

More Related Content

What's hot

Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikaSejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikakomisariatimmbpp
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikansusilorini12345
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKProblematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKLateph 'unieq
 
Coaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikCoaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikNurilFile
 
Pengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointPengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointArin Kristiani
 
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional NurilFile
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfAtakhBoer
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaandesmitaratriana1
 

What's hot (20)

Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
MODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAIMODEL PEMBELAJARAN PAI
MODEL PEMBELAJARAN PAI
 
Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerikaSejarah bimbingan dan konseling di amerika
Sejarah bimbingan dan konseling di amerika
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
KONSEP DASAR PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENDIDIKANKONSEP DASAR PENDIDIKAN
KONSEP DASAR PENDIDIKAN
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKProblematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
Coaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi AkademikCoaching & Supervisi Akademik
Coaching & Supervisi Akademik
 
Pengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpointPengembangan kurikulum powerpoint
Pengembangan kurikulum powerpoint
 
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
BK AUD
BK AUDBK AUD
BK AUD
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 

Similar to Peningkatan mutu pendidikan

Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningsatunahponanda
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI2012620165
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt2012620165
 
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2sue ellen
 
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga PendidikanTKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikandadanglukmanulhakim1
 
Microsoft word pengurusan kualiti menyeluruh hem
Microsoft word   pengurusan kualiti menyeluruh hemMicrosoft word   pengurusan kualiti menyeluruh hem
Microsoft word pengurusan kualiti menyeluruh hemroslinah_harun
 
PPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAHPPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAH2012620165
 
Msdm evaluasi kinerja pusdiklat
Msdm evaluasi kinerja pusdiklatMsdm evaluasi kinerja pusdiklat
Msdm evaluasi kinerja pusdiklatKusna Um
 
Program kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptxProgram kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptxkartikagunawan3
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2hermansw
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianamahmudi moedy
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyFahmi Amrullah
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekwahyuangkat
 

Similar to Peningkatan mutu pendidikan (20)

Penjaminan mutu
Penjaminan mutu Penjaminan mutu
Penjaminan mutu
 
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan KurikulumPembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
 
Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aning
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt
 
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan KurikulumPembinaan Pelaksanaan Kurikulum
Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum
 
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2
Bab 13 laporan akhir profesionalisme guru edited 30 april 2
 
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga PendidikanTKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
TKebijakan Dan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
 
Microsoft word pengurusan kualiti menyeluruh hem
Microsoft word   pengurusan kualiti menyeluruh hemMicrosoft word   pengurusan kualiti menyeluruh hem
Microsoft word pengurusan kualiti menyeluruh hem
 
PPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAHPPT ADMINS UMI SAHLAH
PPT ADMINS UMI SAHLAH
 
Msdm evaluasi kinerja pusdiklat
Msdm evaluasi kinerja pusdiklatMsdm evaluasi kinerja pusdiklat
Msdm evaluasi kinerja pusdiklat
 
Program kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptxProgram kepemimpinan.pptx
Program kepemimpinan.pptx
 
Total qm in education 2
Total qm in education 2Total qm in education 2
Total qm in education 2
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Tqm
TqmTqm
Tqm
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Manajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lelyManajemen sekolah lely
Manajemen sekolah lely
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsek
 
Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 

Peningkatan mutu pendidikan

  • 2. ADOPSI FILOSOFI BARU • Siswa berhak mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. • Dengan kata lain, mereka tidak lagi sebagai siswa yang pasif dan rela diperlakukan seburuk apapun tanpa dapat berkomentar.
  • 3. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TERPADU CARA DEMING Dalam bidang pendidikan kehadiran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah memberikan angin segar yang menjanjikan, karena pada tataran teoritis, MBS memberikan kewenangan kepada sekolah untuk melahirkan berbagai kebijakan dan keputusan perbaikan menyangkut kepentingan kemajuan sekolah itu sendiri. Namun setelah ditelusuri, ternyata sekolah belum mampu menempatkan diri sebagai organi-sasi sosial modern yang berorientasi peningkatan mutu, sehingga pelaksanaan dan pengembangan program terasa tergesa-gesa dan berimplikasi pada kesenjangan pemahaman tentang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah antara lembaga sekolah dan policy departement (inovator). •
  • 4. • Sebagai contoh, kepala sekolah sebagai pemimpin ternyata belum mampu memahami dan apalagi mentransfer konsep Manajemen Berbasis Sekolah kepada guru-guru dan karyawan lainnya. • Pemahaman dan pelaksanaannya hanya dilakukan sebatas program yang diajukan dalam proposal. • Peran kepemimpinan sangat menentukan maju mundurnya suatu organisasi dalam mencapai manajemen kualitas. • Oleh karena itu, melalui tulisan ini disajikan beberapa pokok pikiran tentang peningkatan mutu pendidikan cara Deming.
  • 5. • Konsep Deming ini memang bukan barang baru, namun masih memiliki greget untuk didis-kusikan, terutama pada saat masyarakat Indonesia sedang mempertanyakan mengapa mutu pendidikan di Indonesia cenderung menurun? • Apakah yang disebut mutu? Jawaban yang diberikan atas pertanyaan ini bisa berbeda-beda, tidak ada dua orang secara tepat dapat mendefinisikan mutu secara tepat. • John Stewart, konsultan di McKinsey mengatakan, “Tidak ada definisi tunggal mengenai mutu.
  • 6. Berikut ini dituliskan beberapa kutipan tentang mutu. • Mutu adalah perasaan menghargai bahwa sesuatu lebih baik daripada yang lain. Perasaan itu berubah sepanjang waktu dan berubah dari generasi ke generasi, serta bervariasi dengan aspek aktivitas manusia. • ” Definisi lain, “mutu” seperti yang biasa digunakan dalam manajemen berarti lebih dari rata-rata dengan harga yang wajar. • Mutu juga berarti memfokuskan pada kemampuan menghasilkan produk dan jasa yang semakin baik dengan harga yang semakin bersaing.
  • 7. • Mutu juga berarti melakukan hal-hal yang tepat dalam organisasi pada langkah pertama, bukannya membuat dan memperbaiki kesalahan. • Dengan memfokuskan hal-hal yang tepat pada kesempatan pertama, organisasi menghindari biaya tinggi yang berkaitan dengan pengerjaan ulang.
  • 8. Implementasi Konsep Peningkatan Mutu Cara Deming dalam Pendidikan di Indonesia • Deming (1986) menyatakan bahwa implementasi konsep mutu dalam sebuah organisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitar manajemen. • Deming mengusulkan empat belas butir pemikiran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas suatu organisasi juga dalam bidang pendidikan.
  • 9. Akhiri Kebiasaan Melakukan Hubungan Bisnis Hanya Berdasarkan Biaya. • Dalam bidang pendidikan pernyataan di atas terutama dikaitkan dengan biaya pendidikan yang ada hubungannya dengan perbandingan jumlah guru dan murid pada satu ruangan/kelas. • Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut melakukan penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasilkan tidak terjamin dan bukan tidak mungkin terjadi peningkatan biaya di bagian lain pada sistem tersebut.
  • 10. • Perbaiki Sistem Produksi dan Jasa Secara Konstan dan Terus Menerus. • Dalam bidang pendidikan seorang guru harus berpikir secara strategik agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar secara baik, sehingga memperoleh nilai yang baik pula. • Guru jangan hanya berpikir bagaimana siswa mendapatkan nilai yang baik.
  • 11. LEMBAGAKAN METODE PELATIHAN YANG MODERN DI TEMPAT KERJA • Hal ini perlu dilakukan agar terdapat kesamaan dasar pengetahuan bagi semua anggota staf dalam suatu lembaga pendidikan. • Setelah itu barulah guru dan administrator mengembangkan keahlian sesuai yang diperlukan bagi peningkatan profesionalitas.
  • 12. HENTIKAN KETERGANTUNGAN PADA INSPEKSI MASSAL • Dalam bidang pendidikan, evaluasi yang dilakukan jangan hanya pada saat ulangan umum ataupun ujian akhir, tetapi dilakukan setiap saat selama proses belajar mengajar berlangsung. • Selain itu, dalam menetapkan standar uji, maka perlu diperhatikan teori-teori kepemimpinan yang berkembang dalam Total Quality Management dan lainnya, seperti teori sifat, teori lingkungan, teori perilaku, teori humanistik, dan teori kontigensi.
  • 13. Sejalan dengan masalah evaluasi, masalah rekrutmen dalam menentukan pimpinan kependidikan, beberapa prosedur “Fit and proper test” bisa dilakukan dalam pengambilan keputusan : • Melakukan “hearing” didepan tim, yaitu menyampaikan program, visi dan misi apabila terpilih menjadi pimpinan nantinya. • Menjawab pertanyaan lisan dan tertulis yang telah didesain sedemikian rupa. Adapun pertanyaan yang diajukan dapat menyangkut integritas, moralitas, profe-sionalisme, intelektualitas, dan keahlian. • Keharusan mengumumkan harta kekayaan dari para calon Kepala Sekolah sebelum yang dipercayakan kepadanya. Kebohongan atas kekayaan ini dapat me-ngakibatkan pemecatan (Impeachmant). •
  • 14. • Harus memahami sistem manajemen yang efektif dan efisien terhadap lembaga yang akan dipimpinnya. Termasuk dalam rekruitment karyawan, kesejahteraan,peningkatan kualitas hasil dan kinerja. • Mengemukakan masalah pribadi, seperti apakah calon itu pernah bercerai. masalah anak bagaimana. Mengapa sampai terjadi perceraian. Kemudian menyangkut masalah kebebasan dari tekanan, intimidasi, teror atau ancaman. • Tim seleksi melakukan investigasi dan melacak semua kebenaran informasi yang disampaikan lisan maupun tertulis. Apabila calon-calon tersebut tidak dapat memberikan jawaban secara memuaskan, atau setelah melakukan investigasi ternyata terdapat kebohongan-kebohongan, tentu saja yang bersangkutan tidak dapat terpilih sebagai pimpinan.
  • 15. LEMBAGAKAN KEPEMIMPINAN • Kepemimpinan (leadership) berbeda dengan pemimpin (leader). • Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok dengan maksud mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama. • Pemimpin adalah seseorang atau sekelompok orang seperti kepala, komandan, ketua dan sebagainya. • Kepemimpinan itu adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Artinya terjadi proses interaksi antara pemimpin, yang dipimpin, dan situasi.
  • 16. Sehingga secara sederhana secara sederhana proses kepemimpinan dapat dirumuskan melalui formula berikut: L = F (l, f, s) Keterangan : •L = Leadership (kepemimpinan) •F = Function (fungsi) •l = Leaders (pemimpin) •f = Follower (pengikut/yang dipimpin) •s = Situation (situasi)
  • 17. • Kepemimpinan itu seyogianya melekat pada diri pemimpin dalam wujud kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), guna mewujud mewujudkan kepemimpinan bermutu atau Total Quality Management (TQM). • Pemimpin yang efektif menurut konsep TQM adalah pemimpin yang sensitif atau peka terhadap adanya perubahan dan pemimpin yang melakukan pekerjaannya secara terfokus. • Memimpin berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dina- mika organisasi yang dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, bekerja dengan semangat dan antusias untuk mewujudkan ha-hal yang telah ditetapkan.
  • 18. • Memimpin berarti juga dapat mengkomunikasikan visi dan prinsip organisasi kepada bawahan. • Kegiatan memimpin termasuk kegiatan menciptakan budaya atau kultur positif dan iklim yang harmonis dalam lingkungan lembaga atau organisasi, serta menciptakan tanggung-jawab dan pemberian wewenang dalam pencapaian tujuan bersama. • Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, terdapat hubungan positif antara tanggungjawab, wewenang dan kemampuan pemimpin dengan derajat atau tingkat pemberdayaan karyawan dalam suatu lembaga.
  • 19. Secara umum, pada dasarnya terdapat delapan kunci tugas pimpinan untuk melaksanakan komitmen perbaikan kualitas terus menerus, yaitu: (a) Menetapkan suatu dewan kualitas. (b) Menetapkan kebijaksanaan kualitas. (c) Menetapkan dan menyebarluaskan sasaran kualitas. (d) Memberikan dan menyiapkan sumber-sumber daya.
  • 20. (e) Memberikan dan menyiapkan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pemecahan masalah kualitas. (f) Menetapkan tim perbaikan kualitas yang bertanggungjawab pada manajemen puncak untuk menyelesaikan masalah-masalah kualitas kronis. (g) Merangsang perbaikan kualitas terus menerus. (h)Memberikan pengakuan dan penghargaan atas prestasi dalam perbaikan kualitas terus-menerus kualitas (Vincent Gaspersz, 1997: 203-204).
  • 21. Sementara itu, bagi kalangan follower/pengikut/bawahan seperti guru, karyawan dan lain-lain, perlu memperhatikan ketentuan berikut : (1)Mendukung program-program pimpinan yang baik dan benar. (2)Memiliki kebutuhan berprestasi. (3)Klarifikasi kemampuan, wewenang dan peran. (4)Memiliki organisasi kerja. (5)Kemampuan bekerja sama. (6)Kecukupan sumber daya (kuantitas). (7)Memiliki koordinasi eksternal.
  • 22. • Ditambahkan bahwa, untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepemimpinan, maka kepala sekolah perlu memper-hatikan dan mengontrol Variabel situasi,
  • 23. Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara Deming yaitu seperangkat keadaan atau kondisi yang harus dikelola dan diciptakan secara kondusif. Situasi ini antara lain : (1) Kekuatan posisi, (2) Keadaan bawahan, (3) Tugas dan kemampuan menggunakan teknologi, (4) Struktur organisasi, (5) Keadaan lingkungan lembaga (fisik dan non-fisik), (6) Ketergantungan eksternal, (7) Kekuatan sosial politik, (8) Rasa aman dan demokratis.
  • 24. Keseluruhan proses interaksi kepemimpinan antara pemimpin, yang dipimpin dan situasi, ditujukan untuk mencapai variabel hasil akhir yaitu : (1) Kepuasan pelanggan. (2) Loyalitas pelanggan. (3) Profitabilitas. (4) Kepuasan seluruh personil lembaga dan stakeholders.
  • 25. HILANGKAN RASA TAKUT • Perlu disadari bahwa rasa takut menghambat karyawan untuk mampu mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, atau menyatakan ide padahal itu semua perlu dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. • Para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan menghambat berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing.
  • 26. PECAHKAN HAMBATAN DI ANTARA AREA STAFF • Hambatan antardepartemen fungsional berakibat menurunkan produktivitas. • Hambatan ini dapat diatasi dengan mengembangkan kerjasama kelompok. • Para anggota staf harus bekerjasama dan memprioritaskan diri pada peningkatan kualitas. • Hilangkan Slogan, Nasihat, dan Target untuk Tenaga Kerja • Perbaikan secara berkesinambungan sebagai sasaran umum harus menggantikan simbol-simbol kerja.
  • 27. HILANGKAN KUOTA NUMERIK • Kuota cenderung mendorong orang untuk memfokuskan pada jumlah sering kali dengan mengorbankan mutu. • Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu berpatokan pada target dapat menimbulkan salah arah untuk pengembangan sistem yang baik. • Tidak jarang patokan terget akan lebih terfokus pada guru dan siswa daripada sistem secara keseluruhan. • Hilangkan Hambatan Terhadap Kebanggaan Diri atas Keberhasilan Kerja. Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan siswa. • Adanya kebanggaan dalam diri membuat guru dan siswa bertanggungjawab atas tugas dan kewajiban yang disandangnya sehingga mereka dapat menjaga mutu.
  • 28. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TERPADU CARA DEMING • Lembagakan Program Pendidikan dan Pelatihan yang Kokoh. • Hal ini berlaku bagi para pelaku pendidikan karena memiliki dampak langsung terhadap kualitas belajar siswa.
  • 29. LAKUKAN TINDAKAN NYATA/CONTOH NYATA • Manajer harus menjadi”lead manager” bukan “boss manager”. Seorang “lead manager” akan berusaha mengkomunikasikan pandangannya selalu berusaha mengembangkan kerjasama, meluangkan waktu dan tenaga untuk sistem sehingga dengan adanya contoh nyata, pekerja menyadari cara untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas.
  • 30. PENUTUP • Semoga konsep Deming yang diuraikan di muka dapat memberikan masukan kepada para pelaku pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
  • 31.
  • 32. Thank You Kingsoft Office Make Presentation much more fun