3. Setelah pembelajaran selesai,
peserta mampu menjelaskan :
1. Pengertian Mutu
2. Tujuan manajemen mutu
3. Dimensi Mutu
4. Strategi peningkatan mutu
5. Quality Control in OR
6. Indikator mutu
7. Monitor Indikator mutu
4. Kualitas layanan
.
.
PENDAHULUAN
Manajemen mutu menjadi kebutuhan mendesak
karena berkaitan dengan :
Pandangan tradisional :deteksi
kesalahan
Focus saat ini :pencegahan kecacatan,
peningkatan proses berkelanjutan, dan
sistem pemenuhan kebutuhan pasien
Kepuasan pasien
6. Mengapa Quality diperlukan ??
• Kemajuan pesat di sektor kesehatan dan perawatan
• Perkembangan pesat teknologi diagnostik dan operasi
• Meningkatkan kesadaran orang tentang kesehatan
• Persaingan pasar yang ketat
• Teknologi komunikasi dan berita media yang cepat
• Ada layanan untuk mengatasi rasa kecewa, sakit hati , dan
penyakit
• Layanan ini berpusat pada pasien dan orang tertentu
• Disediakan tim tdd :dokter, perawat, dan staf medis
berketerampilan tinggi
• Tingkat kepuasan pasien meningkat
• Kualitas sistem yang baik
8. APA ITU MUTU ?
•Mutu adalah yaitu Kepatuhan terhadap
standar yang telah ditetapkan (Crosby 1984)
•Memenuhi bahkan melebihi kebutuhan
keinginan pelanggan melalui
perbaikan seluruh proses secara
berkelanjutan (Zimmermen)
9. MUTU Pelayanan Kesehatan ( Kemkes)
•Kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan Kesehatan
yang dapat menimbulkan kepuasan
pasien ( pengguna) sesuai tingkat
kepuasan rata rata penduduk sesuai
dengan standar dan kode etik profesi
yang ditetapkan dengan mengutamakan
keselamatan pasien
10. TUJUAN DARI MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. untuk memenuhi hak pasien mendapatkan
pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
memberikan kepuasan kepada pasien
2. untuk mendorong fasilitas pelayanan
kesehatan mewujudkan budaya mutu
melalui tata kelola organisasi dan tata
kelola klinis yang baik
3. untuk meningkatkan perlindungan bagi
sumber daya manusia di Rumah Sakit.”
11. Komponen Manajemen mutu
Sebuah pendekatan yang sistematis untuk
mengelola dan meningkatkann kualitas dalam
bentuk :
• Perencanaan mutu ( Quality Planning)
• Kendali Mutu( Quality control)
• Mutu ( Quality Assurance)
• Peningkatan mutu ( Quality
Improvement)
• Kendali biaya dalam satu system mutu
14. Quality Control (QC)VS Quality assurance (QA)
Quality Control
• Serangkaian proses sistematis untuk
memastikan produk memenuhi
standar kualitas yang dipersyaratkan
• Berfokus pada kualitas produk atau
output
• Reaktif : kualitas diukur &
dipantau dalam mengidentifikasi
kecacatan dan hasil produksi
• Tujuan : Identifikasi kecacatan dan
hasil produksi sebelum diterbitkan
Quality assurance
• Kegiatan yang direncanakan dalam proses
pembuatan produk yang menjamin
keamanan dan kualitas produk
• QA berfokus pada proses kualitas
• Proaktif : Proses yang bertujuan
memastikan tingkat kualitas
layanan dan mencegah terjadi kecacatan
• Tujuan : meningkatkan pengembangan
dan uji proses kecacatan agar tidak terjadi
ketika produk dihasilkan
Membantu institusi / Perusahaan mengurangi cacat dan membuat rencana
manajemen yang efektif, memastikan produk berkualitas tinggi, dan menjaga
kepercayaan pelanggan
15. Perbedaan persepsi tentang mutu
Provider RECEIVER ORGANIZER
• Untuk memberikan perawatan
sesuai norma yang ditetapkan
• Melakukan hal yang benar
• Melakukannya dengan cara yang
benar
• Melakukannya dengan benar pada
kali pertama
• Melakukannya tepat waktu tanpa
melebihi biaya
• Ketersediaan sumber daya yang
memadai
• Kepuasan dengan hasil akhir
• Membantu dalam meningkatkan
keterampilan, efisiensi dan
pengalaman
• Aksesibilitas Keterjangkauan
• Perhatian segera
• Waktu tunggu lebih sedikit
• Menerima layanan yang tepat
untuk penggunaannya
• Merasa puas karena kebutuhan
mereka telah terpenuhi
• Penyembuhan dini dan kembali
bekerja
• Diperlakukan dengan integritas,
sopan dan hormat
• Keadilan Sosial
• Pemanfaatan sumber
daya publik yang
efektif
• Perawatan
terstandarKepuasan
biaya
• Kepuasan penyedia
dan penerima
• Hasil yang bermanfaat
• Margin keuntungan
16. 7 Dimensi
Mutu
a
Menyediakan pelayanan
Kesehatan yang berbasis
bukti kepada pasien
2.EFEKTIF
Optimalkan Sumberdaya
yang ada, tanpa
pemborosan bahan
1.EFISIEN
Menyediakan pelayanan yang
seragam tanpa membedakan
gender, suku, etnik, agama
dan social ekonomi
5.ADIL
6.BERFOKUS PADA
PASIEN
Meminimalisasi terjadinya
kerugian ( harm),cedera
dan kesalahan yang bisa
dicegah kepada pasien
pasien yg menerima
pelayanan
DIMENSI MUTU PEL.KESEHATAN (WHO)
3.TEPAT WAKTU
Mengurangi waktu tunggu
dan keterlambatan
pemberian pelayanan
4.AMAN
Menyediakan
pelayanan sesuai
dengan preferensi dan
kebutuhan pasien
INTEGRITAS
Menyediakan pelayanan yang
terkoordinasi lintas
Pemberi layanan serta menyediakan
yankes untuk seluruh kehidupan
18. 1
2
3
4
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
DI KAMAR BEDAH
Trilogy Juran
QUALITY PLANNING
QUALITY CONTROL
QUALITY IMPROVEMENT
Juran menjelaskan agar pelayanan kita bermutu perlu
direncanakan,dikendalikan, dan secara berkelanjutan
ditingkatkan atau disempurnakan
19. 8 Prinsip Dasar Peningkatan Mutu
• Pusat perhatian pada pelanggan
• Kepemimpinan
• Keterlibatan personal
• Pendekatan Proses
• Pendekatan system untuk pengelolaan
• Peningkatan berkesinambungan
• Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
• Hubungan saling menguntungkan dengan rekanan
20. Prinsip Peningkatan Mutu
• Bekerja sebagai Sistem dan Proses : Input – Proses – Output”
• Penekanan pada Pasien:menyelaraskan kebutuhan dan antisipasi pasien :
patient safety, keterlibatan pasien,sistem yang mempertahankan akses
pasien,pemberian layanan kesehatan berbasis bukti,komunikasi yang berpusat
pada pasien,literasi kesehatan pasien
• Konsentrasi pada penggunaan data:
• Data adalah fondasi peningkatan kualitas : data memberikan
kesimpulan yang lebih baik, variasi yang lebih sedikit, rawat inap ulang
yang lebih jarang, tingkat infeksi yang lebih rendah, dan kesalahan
medis yang lebih sedikit.
• Perhatian pada koordinasi perawatan :
Sinkronisasi kegiatan perawatan
21. 1 4
2 5
Proses tidak diukur
dengan baik.
Variasi proses
Proses tidak di monitor
dengan baik
Proses tidak dipelihara
dengan baik
Proses tidak
disempurnakan .
PENYEBAB MASALAH MUTU
3 6
Proses tidak dikendalikan
dengan baik
Proses tidak didokumentasi
dengan baik
24. INPUT Apa yang mau diolah :
SDM, pasien, perlengkapan, tata organisasi
dan infra struktur OR
PROSES
Aktifitas yg dilakukan dimulai dari perencanaan
sampai menghasilkan sesuatu
Mengolah input untuk menghasilkan output
Prosesnya meliputi asesmen,diagnosis,
perawatan, konseling,pengobatan,
Tindakan,pelaksanaan dan follow up
OUTPUT
Informasi dan laporan hasil operasi
menghasilkan umpan balik pada proses
dan input meliputi morbiditas, mortalitas
dan tingkat kepuasan pasien
OUTCOMES KEPUASAN PASIEN DAN COST
Permenkes no.30 tahun 2022 : Indikator Mutu Nasional
25. • SDM yang professional
• Biaya yang tersedia
• Obat dan Alkes
• Metode/SOP
INDIKATOR STRUKTUR /INPUT
Angka mortalitas,Angka morbitas
Angka IDO,Angka Redo
INDIKATOR OUTPUT
Jumlah operasi meningkat
Jumlah penundaan pasien berkurang
Our Services
• Terbentuk tim mutu di OR
• Terselenggaranya Pelaksanaan Budles IDO
• Menurunnya angka mortalitas
• Penerapan surgical safety checklist
INDIKATOR PROSES
1
2
4
3
Indikator
Mutu Bedah
INDIKATOR
OUTCOME
26. Bagaimana Memahami Dan Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Kamar Bedah
• Keselamatan merupakan tujuan utama pelayanan
• Perkembangan terkini sistem pelayanan kesehatan beralih kepada value
base care model yang berpusat pada pasien dengan pendekatan
holistik dan meningkatkan outcomes dengan biaya yang rendah ( kendali
mutu dan kendali biaya)
• Perkembangan teknologi informasi : koordinasi, pengarsipan
data,respons time, meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam melakukan pekerjaan
• Untuk mencapainya, rumah sakit (kamar bedah) harus
memastikan:
§ Pengukuran kualitas pelayanan
§ Menjaga kualitas pelayanan secara
kontinyu kepada pasien
27. PENGUKURAN MUTU UNIT
KERJA/PELAYANAN
1.Pemilihan indikator mutu unit berdasarkan :
a) Fokus mengukur hal-hal yang ingin diperbaiki
di unit
b) Prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis
di rumah sakit, sumber data dari unit dan
menjadi indikator mutu unit.
28. MUTU PELAYANAN B E D A H
DI KAMAR OPERASI :
• Kepatuhan identifikasi pasien
• Kepatuhan penandaan pada pasien operasi
• Kepatuhan penggunaan alat pelindung Diri
• Ketepatan Waktu operasi elektif
• Penundaan operasi elektif
• Waktu tanggap operasi Seksio Sesaria
• Ketaatan pelaksanaan Ceklist keselamatan pasien
29. Indikator Mutu Yankes Nasional tahun 2023
1.kepatuhan kebersihan tangan
2.kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
3.kepatuhan identifikasi pasien
4.waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi
5.waktu tunggu rawat jalan
6.penundaan operasi elektif
7.kepatuhan waktu visite dokter
8.pelaporan hasil kritis laboratorium
9.kepatuhan penggunaan formularium nasional
10.kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
11.kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh
12.kecepatan waktu tanggap complain
13.kepuasan pasien.
30. Format Profil Indikator Mutu
• Judul Indikator : Judul singkat yang spesifik mengenai indikator
apa yang akan diukur
• Dasar Pemikiran : Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal
dari:
1. Ketentuan/peraturan 2. Data 3. Literatur 4. Analisis situasi
Dimensi Mutu
1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan meliputi efektif
(effective), keselamatan (safe), berorientasi kepada pasien/pengguna
layanan (people-centred), tepat waktu (timely), efisien (efficient), adil
(equitable) dan terintegrasi (integrated).
2. Setiap indikator mewakili 1 sampai 3 dimensi mutu
31. • Tujuan: Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan
pengukuran indikator.
• Definisi Operasional
Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam
melakukan pengukuran indikator untuk menghindari
kerancuan.
Jenis Indikator
Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
kemampuan sumber daya yang cukup untuk memberikan pelayanan.
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan
kesehatan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaannya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome : untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap
pengguna layanan.
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1666854298_554914.pdf
32. • Satuan Pengukuran : Standar atau dasar ukuran yang digunakan
Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan waktu.
• Numerator (pembilang) : Jumlah subjek atau kondisi yang ingin
diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu.
• Denominator (penyebut): Semua peluang yang ingin diukur dalam
populasi atau sampel.
• Target Pencapaian :Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
Kriteria
• Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah
ditentukan
• Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan
dalam pengukuran
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1666854298_554914.pdf
33. • Formula : Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
• Metode Pengumpulan :Data Retrospektif, observasi
• Sumber Data : Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan
formulir observasi).
• Jenis Sumber Data:
1. Data Primer (mengumpulkan langsung menggunakan lembar
pencatatan hasil observasi, kuesioner)
2. Data sekunder (rekam medis, buku catatan komplain)
• Instrumen Pengambilan Data : Alat atau tools atau formulir
yang digunakan untuk mengumpulkan data.
• Besar Sampel : Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili
populasi. Besar sampel disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik.
34. • Cara Pengambilan Sampel : Cara memilih sampel dari populasi
untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri
yang dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara:
1. probability Sampling
2. Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan : Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk
melakukan pengumpulan data, contohnya setiap bulan
Penyajian Data Cara : menampilkan data, contoh tabel, run chart,
grafik
Periode Analisis dan Pelaporan Data : Kurun waktu yang ditetapkan untuk
melakukan analisis dan melaporkan data, contohnya setiap bulan, setiap
triwulan
Penanggung Jawab : Petugas yang bertangggung jawab untuk
mengkoordinir upaya pencapaian target yang ditetapkan
35. DISKUSI
1. Kepatuhan identifikasi pasien
2. Kepatuhan penandaan pada pasien
operasi
3. Ketepatan Waktu operasi elektif
4. Ketaatan pelaksanaan Ceklist
keselamatan pasien
Tugas :
Dibagi dalam 4 kelompok untuk menyusun profil indicator mutu
sesuai indicator mutu yang telah ditetapkan dibawah ini
36. Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
3. Klinik harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi pelayanan
dalammelakukan kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan Kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki
dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas dan
pasien/pengguna layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan
alkohol (alcoholbased handrubs) dengan kandungan alkohol 60-80% bila tangan
tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah kebersihan tangan sesuai
indikasi dan langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO.
Kepatuhan Kebersihan Tangan
37. 3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan dilakukan pada saat tertentu
sebagai upaya untuk menghentikan penularan mikroba selama perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah menyentuh tubuh/permukaan tubuh
pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu kebersihan tangan yang dilakukan
sebelum melakukan tindakan steril atau aseptic
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti darah, nanah, urin, produksi
drain, setelah melepas sarung tangan steril dan setelah melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien yaitu melakukan kebersihan tangan
setelah tangan petugas menyentuh permukaan, sarana prasarana, dan alat kesehatan
yang ada di lingkungan pasien, seperti: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang
terpasang di tempat tidur, alat alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien
38. 5.Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian kepatuhan pemberi
pelayanan yang melakukan kebersihan tangan dengan benar.
6. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau penilaian kepatuhan
dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
7. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan untuk mendapatkan
minimal 200 peluang kebersihan tangan sesuai dengan waktu yang ditentukan
untuk melakukan observasi dalam satu bulan.
8. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan observasi maksimal 20
menit (rerata 10 menit).
9. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah jumlah pemberi
pelayanan yang diobservasi dalam satu periode observasi.
10. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak
boleh lebih dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang
dilakukan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
39. Numerator (pembilang) Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Denominator (penyebut) Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode
observasi
Target Pencapaian ≥ 85%
Kriteria: Kriteria Inklusi: Seluruh peluang yang dimiliki pemberi pelayanan yang terindikasi harus
melakukan kebersihan tangan
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula
Metode Pengumpulan Data Observasi
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Pengambilan Data Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Besar Sampel Minimal 200 Peluang
40. Cara pengambilan sampel Non probability Sampling – Consecutive
sampling
Periode Bulanan
Pengumpulan
Data
Tabel
Run chart
Periode Analisis
dan Pelaporan
Data
Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung
Jawab
Penanggung jawab mutu
43. Surgical Safety Checklist
Definisi Surgical Safety Procedure adalah prosedur yang harus dilakukan pada pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi/kateterisasi/invasif sesuai dengan formulir Surgical Safety Check List.
N
Jumlah surgical safety check list yang terisi lengkap.
D Jumlah surgical safety check list yang seharusnya ada.
Rekomendasi :
Hasil pemantauan telah
mencapai target, pemantauan
tetap dilakukan untuk
menjaga mutu di kamar bedah
Jun-18 Juli-18
Agu-
18
Sep-
18
Okt-
18
Nov-18
Des-
18
Jan-
19
Peb-
19
Mar-
19
Apr-
19
Mei-
19
Jun-
19
Jul-19
Monitoring
SSC 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Clinical Area Indicator
44.
45. • Mutu merupakan upaya kerjasama yang terus menerus
dilakukan dari setiap orang
• Perbaikan kualitas adalah kunci managemen yang berhasil
• Perawat Perioperatif harus aktif dan terlibat dalam proses
perbaikan kualitas pelayanan
• Kualitas outcomes harus transparan
• Keputusan harus didukung dengan riset yang berkualitas
• Staf harus merasa diperdayakan dalam mengambil
keputusan
KESIMPULAN