Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Makalah ini membahas tentang perilaku supervisi pendidikan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pembahasan meliputi pengertian supervisi pendidikan, peran kepala sekolah sebagai supervisor, landasan hukum supervisi, prinsip dan tujuan supervisi, serta model-model supervisi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan adalah kegiatan pembinaan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar dengan tujuan utama memperbaiki kinerja guru dan prestasi peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi dan evaluasi pendidikan di Indonesia. Ia menjelaskan latar belakang dan sejarah supervisi pendidikan, pengertian supervisi, konsep dan permasalahan supervisi, serta pengertian evaluasi pendidikan dan tujuannya. Dokumen ini juga membahas proses evaluasi di lembaga pendidikan.
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanJerry Makawimbang
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan supervisi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan di Indonesia. Beberapa masalah yang diangkat antara lain struktur organisasi pengawas sekolah, pola pengawasan, dan upaya peningkatan sumber daya guru melalui supervisi."
Dokumen tersebut membahas tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pendidikan. Terdapat beberapa tantangan dalam pendidikan seperti peningkatan mutu, relevansi kurikulum, dan pengelolaan manajemen pendidikan. Tulisan ini juga membahas rumusan masalah tentang sejauh mana peran, fungsi, dan profesionalisme kepala sekolah sebagai supervisor. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang supervisi pem
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Makalah ini membahas tentang perilaku supervisi pendidikan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Pembahasan meliputi pengertian supervisi pendidikan, peran kepala sekolah sebagai supervisor, landasan hukum supervisi, prinsip dan tujuan supervisi, serta model-model supervisi pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan adalah kegiatan pembinaan untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar dengan tujuan utama memperbaiki kinerja guru dan prestasi peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi dan evaluasi pendidikan di Indonesia. Ia menjelaskan latar belakang dan sejarah supervisi pendidikan, pengertian supervisi, konsep dan permasalahan supervisi, serta pengertian evaluasi pendidikan dan tujuannya. Dokumen ini juga membahas proses evaluasi di lembaga pendidikan.
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanJerry Makawimbang
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan supervisi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan di Indonesia. Beberapa masalah yang diangkat antara lain struktur organisasi pengawas sekolah, pola pengawasan, dan upaya peningkatan sumber daya guru melalui supervisi."
Dokumen tersebut membahas tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pendidikan. Terdapat beberapa tantangan dalam pendidikan seperti peningkatan mutu, relevansi kurikulum, dan pengelolaan manajemen pendidikan. Tulisan ini juga membahas rumusan masalah tentang sejauh mana peran, fungsi, dan profesionalisme kepala sekolah sebagai supervisor. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang supervisi pem
Dokumen tersebut membahas peran guru dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, di mana guru memainkan peran kunci sebagai pelaksana utama program pendidikan dan pembelajaran karena berinteraksi langsung dengan siswa. Guru perlu terus belajar dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan bantuan supervisor guna meningkatkan kualitas sumber daya guru.
Supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mengembangkan kompetensi mereka. Tujuan utamanya adalah perbaikan proses belajar mengajar untuk kemajuan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, sasaran, teknik, dan implementasi supervisi pendidikan di sekolah. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui bimbingan dan pembinaan guru serta penilaian program pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi dan evaluasi pendidikan. Ia menjelaskan tentang landasan hukum supervisi pendidikan di Indonesia serta perbedaan tugas pengawas sekolah berdasarkan peraturan lama dan baru. Dokumen ini juga mendefinisikan supervisi pendidikan, hubungannya dengan proses mengajar dan belajar, serta tujuan dan tahapan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan supervisi pendidikan di Indonesia, pelaku-pelaku supervisi, serta bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan supervisi. Secara ringkas, supervisi pendidikan berkembang dari inspeksi pada abad 19 menjadi pembinaan yang lebih demokratis pada abad 20 dan berfokus pada pembelajaran pada tahun 1984. Supervisi bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengawasan akadem
Teks tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan peran supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan adalah upaya membina guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pendidikan tercapai. Tujuannya antara lain membantu guru memahami tujuan pendidikan dan kebutuhan siswa serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURUNisaMiranda
Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru melalui pemberian bimbingan dan arahan selama proses pembelajaran. Supervisi akademik tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran guru. Oleh karena itu, supervisi akademik berperan penting dalam peningkatan kinerja guru.
Dokumen tersebut membahas peran guru dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, di mana guru memainkan peran kunci sebagai pelaksana utama program pendidikan dan pembelajaran karena berinteraksi langsung dengan siswa. Guru perlu terus belajar dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dengan bantuan supervisor guna meningkatkan kualitas sumber daya guru.
Supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mengembangkan kompetensi mereka. Tujuan utamanya adalah perbaikan proses belajar mengajar untuk kemajuan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, sasaran, teknik, dan implementasi supervisi pendidikan di sekolah. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui bimbingan dan pembinaan guru serta penilaian program pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi dan evaluasi pendidikan. Ia menjelaskan tentang landasan hukum supervisi pendidikan di Indonesia serta perbedaan tugas pengawas sekolah berdasarkan peraturan lama dan baru. Dokumen ini juga mendefinisikan supervisi pendidikan, hubungannya dengan proses mengajar dan belajar, serta tujuan dan tahapan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik supervisi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah melalui bimbingan dan dukungan kepada guru oleh kepala sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan supervisi pendidikan di Indonesia, pelaku-pelaku supervisi, serta bahan dan alat yang digunakan dalam kegiatan supervisi. Secara ringkas, supervisi pendidikan berkembang dari inspeksi pada abad 19 menjadi pembinaan yang lebih demokratis pada abad 20 dan berfokus pada pembelajaran pada tahun 1984. Supervisi bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran melalui pengawasan akadem
Teks tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan peran supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan adalah upaya membina guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pendidikan tercapai. Tujuannya antara lain membantu guru memahami tujuan pendidikan dan kebutuhan siswa serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURUNisaMiranda
Supervisi akademik bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru melalui pemberian bimbingan dan arahan selama proses pembelajaran. Supervisi akademik tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran guru. Oleh karena itu, supervisi akademik berperan penting dalam peningkatan kinerja guru.
Manajemen Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Supervisi Edukatif Kolaboratif Secara Periodik Di SDN Martopuro I Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamJefril Rahmadoni
Teks tersebut membahas tentang supervisi produktivitas lembaga pendidikan Islam. Secara umum, teks tersebut menjelaskan tentang konsep supervisi pendidikan, tujuan supervisi pendidikan, dan fungsi-fungsi supervisi pendidikan."
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfFaisolFaisol7
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar pengawasan pendidikan, pengertian pengawasan pendidikan, perbedaan antara pengawasan pendidikan dengan supervisi pendidikan, dan tujuan pengawasan pendidikan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh aktivitas supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru PAI di MI Al-Ma'arif Tanon tahun pelajaran 2017/2018, termasuk aktivitas supervisi, tindak lanjut supervisi, dan keberhasilan supervisi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan hal tersebut.
Ada dua jenis supervisi pendidikan yaitu supervisi pengajaran dan supervisi klinis. Supervisi pengajaran berfokus pada masalah pembelajaran sedangkan supervisi klinis menyentuh pengembangan profesi guru terutama aspek kepribadian. Keduanya bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran walaupun supervisi klinis lebih luas cakupannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep supervisi pendidikan yang meliputi definisi, tujuan, prinsip, proses pelaksanaan, dan teknik supervisi pendidikan. Secara ringkas, supervisi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui bimbingan dan dukungan kepada guru guna mencapai tujuan pendidikan.
Secara umum, tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik di dalam melaksanakan pengajaran. Supervisi pendidikan memiliki dua karakteristik utama, yaitu bersifat terapan dan melibatkan aktivitas manusia. Adapun yang menjadi prinsip supervisi pendidikan antara lain bersifat ilmiah, progresif, dan mendapat dukungan dari pi
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi pendidikan, meliputi pengertian, fungsi, tujuan, prinsip, teknik, mekanisme, dan jenis supervisi pendidikan seperti supervisi akademik, administrasi, dan lembaga. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja guru.
Makalah ini membahas tentang pengawasan pendidikan yang meliputi pengertian, proses, tujuan, fungsi, prinsip, manfaat, dan jenis pengawasan pendidikan. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan bahwa pengawasan pendidikan bertujuan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai rencana dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang permasalahan yang dihadapi guru IPA dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan persiapan mengajar, yaitu kurang maksimalnya bimbingan supervisi yang diterima. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan supervisi klinis secara terstruktur selama 3 siklus.
Dokumen tersebut membahas mengenai supervisi pendidikan di sekolah dasar. Supervisi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru dan prestasi belajar siswa melalui pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap proses pembelajaran di sekolah oleh kepala sekolah sebagai supervisor. Beberapa teknik supervisi yang dibahas antara lain observasi kelas, kunjungan kelas, pertemuan formal dan informal dengan guru, serta supervisi seb
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum gerak Newton, termasuk definisi gaya, hubungan antara gaya dan percepatan (hukum kedua Newton), dan prinsip aksi-reaksi yang sama besar dan berlawanan arah (hukum ketiga Newton). Contoh penerapan hukum-hukum ini dalam kehidupan sehari-hari juga dijelaskan.
Pembelajaran model problem based learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah. Dokumen ini membahas konsep pembelajaran dan pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran seperti pendekatan konsep, proses, dan berfokus pada siswa.
Tesis ini membandingkan model pembelajaran TGT dan NHT untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 4 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan sampel satu kelas. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa menggunakan model TGT lebih tinggi dibandingkan model NHT pada semua aspek yang diukur.
Dokumen tersebut membahas tujuh keterampilan inti yang harus dikuasai guru dalam proses pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok, mengelola kelas, dan mengajar kelompok kecil serta perorangan. Dengan menguasai ketujuh keterampilan tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan pembelaj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengelolaan pendidikan dan administrasi pendidikan.
2. Dibahas pula pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan pendidikan seperti pendekatan organisasi klasik, hubungan manusia, dan perilaku.
3. Permasalahan dan pengembangan pengelolaan pendidikan yang diikhtisarkan adalah sistem desentralisasi, otonomi pendidikan tinggi, profesionalisasi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi pendidikan, termasuk pengertian, perkembangan, komponen, langkah penyusunan, contoh aplikasi, serta kendala dan manfaatnya. Sistem informasi pendidikan merupakan kombinasi manusia, teknologi, dan data yang berfungsi mengolah informasi untuk proses pembelajaran. Teknologi digital telah memperluas cakupan informasi dan aplikasi seperti e-learning memudahkan pembel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Metode discovery didefinisikan sebagai proses pembelajaran dimana siswa belajar secara mandiri untuk menemukan konsep-konsep pelajaran;
(2) Metode ini memiliki ciri-ciri seperti siswa belajar secara aktif untuk menyelesaikan masalah, guru berperan sebagai pendamping, dan siswa belajar dengan membandingkan dan menganalisis informasi;
(3) Metode discovery mem
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2015
VOL. 16, NO. 1, 23-42
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN
DALAM MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA
BANDA ACEH
Cut Suryani
Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh
cut.suryani@gmail.com
Abstract
A principal as a supervisor has to conduct supervision in his/her school. Hence he/she
must be able to perform a variety of monitoring and control to improve the performance
of teachers. Supervision and control are preventive ways to prevent teachers to do
irregularities and thus will be more careful in carrying out his work as educators. This
research is intended to study supervision activities performed by principal of Islamic
Elementary School (Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)) Sukadamai Banda Aceh. The
results of this research show several findings: 1). The focus of supervision activities
performed by principal can be identified in two things i.e supervision activities concerning
the teachers’ administration and teachers’ teaching practices; 2). Supervision activity is
useful for teachers to solve educational problems at the time of learning, and to provide
motivation for them to improve the knowledge to become professionals in teaching and
learning process; 3). Principal’s barriers in supervision consists of overlapping activities and
lack of operational budget.
Keywords: Supervision; School principal; Teacher
Abstrak
Supervisi di sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor,
maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan
preventiv untuk mencegah agar guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-
hati dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai pendidik. Oleh karena itu, penelitian ini
mengungkap kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Kepala sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh terhadap kinerja guru. Adapun hasil dari penelitian ini adalah:1). Fokus
kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua
hal yaitu; kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru dan kegiatan proses
belajar mengajar, 2). Kegiatan supervisi sangat membantu bagi guru dalam
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru pada saat melakukan
2. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
24 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
pembelajaran, serta dapat memberikan motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan
pengetahuan untuk menjadi guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran,
3). Hambatan kepala sekolah dalam supervisi adalah tumpang tindih kegiatan dan
keterbatasan dana operasional.
Kata Kunci: Supervisi; Kepala Sekolah; Guru
PENDAHULUAN
Guru memiliki potensi untuk berkreasi dan meningkatkan kinerjanya.
Namun demikian seringkali banyak faktor yang menghambat mereka dalam
mengembangkan berbagai potensinya secara optimal, baik itu berupa kemampuan
guru itu sendiri dalam proses belajar mengajar, maupun sarana dan prasarana
pendidikan yang tersedia. Mengingat hal tersebut sangat dirasakan perlunya
supervisi yang berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis
terhadap guru. Program supervisi guru tersebut lazim disebut supervisi yang
merupakan suatu rangkaian penting dalam manejemen pendidikan.1
Adapun fungsi utama dari supervisi pendidikan seperti yang dikemukakan
oleh Sahertian, bahwa fungsi dasar dari supervisi adalah untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar di sekolah agar lebih baik. Supervisi terhadap proses
belajar mengajar, merupakan salah satu bentuk aktivitas yang direncanakan untuk
membantu para guru dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.2
Di dalam al-Qur’an surat Al-‘Ashr ayat 3 juga dijelaskan hal yang
menyangkut tentang supervisi dalam artian luas tentunya, yaitu dalam hal saling
nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam
kesabaran. Firman Allah Swt: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-‘Ashr: 3).
Firman Allah Swt. di atas menyampaikan pesan secara implisit bahwa saling
menasehati dalam kebaikan dan kesabaran merupakan kunci dalam
menyelenggarakan supervisi pendidikan di sekolah dalam hal peningkatan mutu
pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika maupun dalam hal pemberian
motivasi guna pencapaian mutu pendidikan di sekolah. Terkait hal ini, maka
supervisi di sekolah pada dasarnya dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak
1
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 5
2
Sahertian, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 19
3. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 25
sebagai supervisor. Oleh sebab itu kepala sekolah harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru.
Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pencegahan agar guru tidak
melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya sebagai pendidik.3
Dari hasil observasi awal terhadap kepala sekolah pada MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh dalam hal supervisi pendidikan penulis menemukan bahwa
pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah belum memberikan
kontribusi yang positif terhadap peningkatan guru dalam proses belajar mengajar.
Kenyataannya masih ada sebahagian guru yang mengajar lepas, dalam arti tidak
menggunakan acuan yang telah ditetapkan untuk diemban oleh seorang guru,
seperti: Guru mengajar tidak menggunakan Silabus, Kurikulum, Program
Tahunan (PROTA), Program Semester (PROSEM), dan Rancangan Program
Pembelajaran (RPP) serta kurangnya disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas
yang sedang dilakukan. Teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum
mempengaruhi terhadap peningkatan proses belajar mengajar guru di MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh.
Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari responden atau orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini
mendeskripsikan berbagai hal yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang
diangkat. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara.
PEMBAHASAN
Pengertian Supervisi Pendidikan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision, terdiri atas dua
kata, yaitu super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat
teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi yang disebut
supervisor.4
Suharsimi menjelaskan, bahwa supervisi terdiri dari dua kata “super”
dan “vision” yang berarti “melihat” maka secara keseluruhan supervisi diartikan
3
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006, hal. 107
4
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003, hal. 31.
4. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
26 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
sebagai melihat dari atas.5
Dengan pengertian itulah supervisi dikatakan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di
atas lebih tinggi dari guru untuk melihat dengan teliti pekerjaan secara
keseluruhan atau mengawasi pekerjaan guru.
Pengertian supervisi dalam kaitannya dengan pendidikan adalah pembinaan
guru. Konsep supervisi tradisional menganggap supervisi sebagai inspeksi. Hal
inilah yang menyebabkan guru merasa takut dan tidak bebas melakukan tugasnya
serta merasa terancam dan merasa takut untuk bertemu dengan supervisor, bahkan
supervisor dianggap tidak memberikan dorongan bagi kemajuan guru. Sikap
tersebut dipengaruhi oleh pemahaman tentang supervisi secara tradisional, artinya
supervisor dipahami sebagai pengawasan dalam pengertian mencari-cari kesalahan
dan menemukan kesalahan untuk diperbaiki yang pada gilirannya mempengaruhi
penilaian terhadap guru.6
Dalam pengertian lain, supervisi merupakan
peningkatan makna dari inspeksi yang berkonotasi mencari-cari kesalahan, jelaslah
bahwa kesan seperti itu sangat kurang tepat dan tidak sesuai lagi dengan zaman
reformasi seperti sekarang ini.
Mengenai pengertian supervisi pendidikan, Ali Imron menjelaskan bahwa
supervisi pendidikan adalah serangkaian bantuan kepada guru, terutama bantuan
yang berwujud layanan profesional untuk meningkatkan proses belajar mengajar.7
Selanjutnya Sahertian berpendapat, bahwa supervisi pendidikan adalah sebagai
pemberian pelayanan dan bantuan guna meningkatkan kualitas pendidikan.8
Ada tiga unsur penting yang harus diperhatikan tentang supervisi
pendidikan, yaitu:
1. Unsur proses pengarahan, bantuan atau pertolongan dari pihak atasan atau
pihak yang lebih memahami.
2. Unsur guru-guru dan personalia sekolah lainnya yang berhubungan langsung
dengan belajar mengajar para siswa sebagai pihak yang diberikan pertolongan.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 4.
6
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 16.
7
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995, hal. 10.
8
Sahertian, Konsep…, hal. 19.
5. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 27
3. Unsur proses belajar mengajar atau situasi belajar mengajar sebagai objek yang
diperbaiki.9
Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan
Supervisi merupakan proses bantuan bagi guru dalam mengembangkan
kemampuannya yang meliputi pengetahuan, keterampilan mengajar dan
komitmen atau motivasi guru. Jadi tujuan supervisi berkenaan dengan aspek
kognitif, psikomotor dan afektif adalah membantu memperbaiki dan
meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar
mengajar yang sebaik-baiknya.
Tujuan supervisi menurut Hariwung adalah sebagai pengendalian kualitas,
pengembangan profesional dan untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai
pengendalian kualitas artinya, kepala sekolah sebagai supervisor bertanggung
jawab memonitor proses belajar mengajar di sekolah dengan cara berkunjung ke
kelas, berkonsultasi dengan guru yang dapat diharapkan pendidikan mampu
menilai dan mengetahui kemampuan siswa.10
Supervisi yang baik adalah supervisi yang mampu merefleksikan multi tujuan
tersebut. Supervisi tidak berhasil jika hanya memperhatikan salah satu tujuan
tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lain. Jadi dengan demikian dapat
dipahami, bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan
proses belajar mengajar secara total, ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan
kepemimpinan dan pembinaan hubungan yang baik kepada semua pihak yang
terkait.11
Adapun fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan
peningkatan proses belajar mengajar guru di sekolah. Sehubungan dengan hal ini,
menurut pendapat Malik supervisi terhadap kinerja guru dalam proses belajar
mengajar memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Supervisi kurikulum untuk menjamin penyampaian kurikulum dengan tepat.
9
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992, hal. 4.
10
Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, Dikti P2LPTK, 1989, hal. 50.
11
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman…, hal. 34.
6. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
28 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
b. Perbaikan proses pembelajaran dengan membantu guru merencanakan
program akademis.
c. Pengembangan profesi dalam melaksanakan program pengajaran.12
Kemampuan dalam proses belajar mengajar guru di sekolah adalah
penguasaan materi atau bahan, metode, alat dan evaluasi. Keempat hal tersebut
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu
sama lainnya. Guru sebagai pendidik tidak hanya berkenaan dengan penyampaian
ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan
pembentukan nilai-nilai etika dan estetika para siswa dalam menghadapi tantangan
hidup masyarakat. Sahertian menjelaskan bahwa: “Fungsi utama supervisi
pendidikan bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi,
menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru”.13
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah, maka ia harus mempu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. Pengawasan dan pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan
pendidikan di sekolah terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan pencegahan (preventive) agar para guru
tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
tugasnya.
Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengatakan,
bahwa tugas supervisor itu meliputi:
1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program.
2. Tugas Administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian
melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha perbaikan
kualitas pengajaran.
3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam
kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan
memilih isi pengalaman belajar.
4. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru-guru.
12
Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan Budaya,
2000, hal. 63.
13
Sahertian, Konsep…, hal. 21.
7. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 29
5. Melaksanakan penelitian.14
Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi berfungsi membantu, memberi
suport dan mengajak mengikut sertakan guru dalam memperbaiki proses belajar
mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu dapat
membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar mengajar. Seorang
supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok
dan evaluator.15
Adapun berkaitan dengan tanggung jawab supervisor dalam pendidikan
dapat melaksanakan program-program supervisi terhadap terjadinya perubahan
dalam kegiatan pengajaran, perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai macam pendekatan dan berbagai usaha inovasi dalam pengembangan
kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru.
Sesuai dengan tanggung jawab dalam melakukan tugasnya, maka supervisor
mempunyai wewenang tertentu sesuai dengan tugas yang dilaksanakan.
Wewenang supervisor adalah melaksanakan koreksi, memperbaiki dan membina
proses belajar mengajar bersama guru, sehingga proses itu mencapai hasil yang
maksimal.
Hasil Penelitian
Penyusunan Program Supervisi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diungkapkan bahwa
penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Dalam penyusunan program supervisi pendidikan kepala sekolah melibatkan wakil
kepala dan guru-guru. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan Nurasiah,
Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa
“Kepala sekolah mengajak kami, guru-guru yang senior dalam penyusunan
program supervisi pendidikan”.16
Kepala MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa:
”Penyusunan program supervisi pendidikan dibuat pada awal tahun ajaran. Hal ini
dimaksudkan supaya program kegiatan supervisi dapat diintegrasikan dalam
14
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 233.
15
Sahertian, Konsep…, hal. 25.
16
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) pada tanggal, 10 Maret 2011
8. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
30 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
kegiatan-kegiatan sekolah secara komprehensif. Pelaksanaan supervisi pendidikan
dilakukan setiap awal tahun pelajaran, setiap awal semester dan pada saat
berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Fokus kegiatan supervisi yang
dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama,
kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru, dalam hal ini menyangkut
semua persiapan yang harus dipersiap oleh seorang guru sebelum melakukan
pembelajaran dan kedua, kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan
proses belajar mengajar.”17
Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, menjelaskan
bahwa “Penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan pada awal
semester ganjil atau pada awal tahun ajaran, demikian juga pelaksanaan
programnya. Sedangkan evaluasi program supervisi pendidikan dilakukan pada
setiap akhir semester ganjil dan semester genap dengan tujuan dapat mengetahui
sejauhmana pencapaian program supervisi yang telah dilaksanakan”.18
Sehubungan dengan uraian di atas, hasil wawancara dengan guru-guru
menyatakan bahwa mereka mengetahui kepala sekolah telah menyusun jadwal
supervisi. Sebelum melaksanakan supervisi terhadap guru-guru sudah menyusun
program terlebih dahulu, jika program tidak disusun terlebih dahulu dengan baik,
maka pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun program-
program yang disusun mengenai jadwal kegiatannya terdiri dari tanggal dimulai
pelaksanaannya sampai akhir, alat yang diperlukan, tujuan yang ingin dicapai,
rancangan untuk pengembangan kemampuan profesianal guru, meningkatkan
motivasi kerja guru dan bagai mana cara agar supervisi pendidikan dapat berjalan
dengan baik.
Kepala sekolah merencanakan pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap
guru-guru minimal satu kali, dan maksimal dua kali dalam setahun, yaitu satu kali
pada semester ganjil dan satu kali pada semester genap. Jadwal pelaksanaannya
pada awal dan akhir semester, baik semester ganjil maupun semester genap. Hal
ini dilakukan untuk melihat perkembangan dan perubahan yang dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar.
17
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 8 Maret 2011
18
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 8 Maret 2011
9. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 31
Pada akhir semester genap tahun berjalan dilakukan evaluasi program
supervisi pendidikan dengan tujuan dapat mengetahui sejauhmana program-
program tersebut sudah terealisasi dan kegiatan-kegiatan mana yang perlu direvisi
karena tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian juga, dapat mengidentifikasi
hal-hal yang dapat menghambat proses supervisi. Selanjutnya temuan-temuan hasil
evaluasi, baik terhadap program maupun terhadap hasil pelaksanaan supervisi
tersebut segera ditindaklanjuti untuk memenuhi target sesuai dengan yang telah
diprogramkan.
Program supervisi pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah menjadi
prioritas kegiatan sebelum proses belajar mengajar berlangsung, karena menurut
keterangan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh supervisi terhadap
guru-guru merupakan bagian dari tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala
sekolah dalam membina guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini kepala
sekolah yang menjabat sekarang terus melakukan pembinaan terhadap guru-guru
di MIN Sukadamai mengingat pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah pejabat lama jarang sekali dilakukan.19
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Sasaran supervisi pendidikan oleh kepala
sekolah adalah setiap guru bidang mata pelajaran, tenaga administrasi, pengelola
perpustakaan sekolah, wali kelas, dengan tujuan untuk membina guru dan staf
agar lebih terampil dan cakap dalam melaksanakan tugasnya. Di samping itu,
untuk mendorong guru menciptakan kreatifitas dalam proses belajar mengajar
agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan bagi
siswa. Inilah sebenarnya kondisi yang diharapkan dalam proses pembelajaran di
sekolah.”20
Dari penjelasan tersebut di atas dapat diketahui, bahwa program supervisi
pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah berorientasi pada bimbingan
terhadap tugas-tugas guru, seperti penyusunan program pengajaran, pelaksanaan
19
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
20
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
10. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
32 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
program pengajaran, persiapan perangkat pembelajaran (satuan acuan pelajaran,
rencana pembelajaran, alat evaluasi, persiapan media pembelajaran dan lain-lain).21
Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengungkapkan, bahwa: “Perencanaan harus dirumuskan secara jelas dan
dikerjakan secara professional. Suatu perencanaan yang baik harus jelas apa yang
harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya serta harus jelas pula tujuannya.
Hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah dalam penyusunan program
supervisi pendidikan adalah membaca, memahami kurikulum, menguasai
petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan supervisi
pendidikan di sekolah. Buku-buku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh kepala
sekolah adalah petunjuk pelaksanaan kurikulum, petunjuk pelaksanaan supervisi,
petunjuk teknis masing-masing mata pelajaran dan sistem evaluasi.”22
Program pengajaran yang disusun oleh kepala sekolah bersama dengan
guru-guru mempunyai hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya
yang saling mendukung. Oleh karena itu, aplikasi dari program-program tersebut
harus dilaksanakan secara sistematis dan intensif sehingga dapat meminimalkan
hambatan yang mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan memahami Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
berdasarkan masing-masing mata pelajaran, petunjuk teknis dan pelaksanaan.
Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
meliputi penyusunan program tahunan, program semester, dan persiapan lainnya
yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, dan mengadakan kunjungan supervisi
ke kelas serta penyusunan laporan tindak lanjut hasil supervisi. Kepala sekolah
melakukan supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan
supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada
pembinaan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Mengenai
cara pelaksanaan supervisi pendidikan, yang dilakukan kepala sekolah terhadap
guru-guru menurut hasil wawancara dengan Nurlina, (Wali kelas Ia) pada MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang
dilakukan kepala sekolah dengan cara kekeluargaan dan bukan paksaan, sehingga
21
Dokumen data dan hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
22
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
11. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 33
guru tidak merasa takut melihat supervisor datang pada saat akan disupervisi. Ini
semua dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara guru dan atasan agar saling
memotivasi”.23
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi
yang dilakukan kepala sekolah adalah dengan teknik humanistik bukan mencari-
cari kesalahan, tetapi sungguh-sungguh membantu guru untuk dapat bekerja yang
lebih bagus dan terarah dalam melaksakan tugasnya. Adapun teknik supervisi yang
sering digunakan dalam pelaksanaan supervisi di sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh yaitu teknik kunjungan kelas, pembicaraan individual, diskusi tentang
masalah-masalah yang dihadapi guru yang berkaitan dengan pelaksanaan belajar
mengajar. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Farah Diba, salah seorang guru wali
kelas II.a pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, bahwa: “Teknik supervisi yang
dilakukan kepala sekolah adalah dengan kunjungan kelas, ini merupakan teknik
yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, karena bisa melihat langsung
tentang alat, metode serta keterampilan guru dalam mengajar, serta dapat
memantau langsung bagaimana guru memotivasi siswa dalam belajar. Di samping
teknik kunjungan kelas, teknik individual antara guru dengan supervisor juga
sangat membantu guru dalam memperbaiki sistem mengajar yang lebih baik.
Tinggi rendahnya kemampuan professional guru dalam pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar (PBM) bergantung pada usaha kepala sekolah dalam membina guru-guru
tersebut. Guru setiap hari melaksanakan tugas rutin mengajar dan berinteraksi
dengan anak didik di sekolah. Karena itu, kepala sekolah harus melaksanakan
supervisi terhadap guru-guru untuk mengetahui tingkat profesionalnya meningkat
atau menurun, malas atau tidak, disiplin atau tidak dan sebagainya.”24
Selanjutnya Yusri Faizah, salah seorang Wali kelas V.b pada MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Dalam menyusun program
supervisi pendidikan kami selalu mengadakan musyawarah dengan semua guru
dan bekerja sama dengan penuh disiplin, rasa tanggung jawab serta selalu menjaga
keharmonisan antara guru dan atasan”.25
23
Hasil wawancara dengan Nurlina, Wali kelas Ia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
24
Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas IIa pada MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
25
Hasil wawancara denganYusri Faizah, Guru Wali Kelas V.b pada MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
12. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
34 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
Adapun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi pendidikan
di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, antara lain: tumpang tindih kegiatan
yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan, dan
keterbatasan dana operasional sekolah untuk pembinaan guru.
Supervisi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Guru di MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh
Upaya kepala sekolah dalam pengembangan sumber daya guru di MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh diantaranya adalah melalui pembinaan kemampuan
guru dalam menguasai materi ajar, pembinaan kemampuan menguasai metode
pembelajaran, kemampuan dalam teknik evaluasi.
1. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam penguasaan materi ajar.
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, secara umum upaya yang
dilakukan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dalam pengembangan
sumber daya guru guna meningkatkan penguasaan materi ajar, antara lain: guru
mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), mengikuti
Kelompok Kegiatan Guru (KKG), mengirim guru untuk mengikuti pelatihan dan
penataran yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme guru. Usaha
peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar harus dilakukan
secara terus menerus baik oleh lembaga ataupun secara pribadi. Penguasaan
terhadap materi pelajaran merupakan indikator yang sangat penting untuk menjadi
guru yang professional.
Jamaluddin kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengungkapkan, bahwa “Sebaik apapun kemampuan guru dalam menguasai
metode pembelajaran, jika penguasaan materi lemah maka hasilnya tidak akan
memuaskan, sehingga kami berupaya untuk meminta guru agar secara aktif
mengikuti MGMP, karena salah satu materi MGMP adalah memperdalam dan
memperkaya materi ajar”.26
Berkaitan dengan upaya kepala sekolah dalam membina guru agar mampu
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar melalui
kegiatan-kegiatan seperti pelatihan/penataran dan melalui kegiatan MGMP
sekolah. Hal ini sebagaimana penjelasan yang diungkapkan oleh kepala sekolah
26
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
13. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 35
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, berkenaan dengan pembinaan guru dalam
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar
(Lembaran Kerja Siswa, media dan perangkat pembelajaran), bahwa: “Kami
mengarahkan agar guru mau berdiskusi dengan teman sesama pengasuh mata
pelajaran yang sama dan saling bertukar pikiran dan pengalaman, karena ada
beberapa guru kami yang telah banyak mendapat pelatihan yang berkaitan dengan
perangkat pembelajaran serta melalui kegiatan MGMP”.27
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
mengupayakan guru-guru terlibat dalam diskusi-diskusi di sekolah, mengirim guru
untuk mengikuti pelatihan dan penataran, serta mendorong dan memotivasi guru
agar dapat mengikuti MGMP. Hal ini bertujuan agar dapat berdiskusi untuk
pendalaman materi pelajaran dan masalah-masalah lain yang ditemukan dalam
pembelajaran. Selanjutnya upaya kepala sekolah dalam meningkatkan sumber daya
guru yaitu melalui memenuhi kebutuhan guru terhadap bahan ajar atau buku
pelajaran dengan membeli atau mengusahakan buku-buku sumber yang
diperlukan untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru. Upaya yang dilakukan ini
adalah agar guru mempersiapkan materi dengan baik untuk dapat dijelaskan pada
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam menggunakan Metode
Pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Jamaluddin kepala sekolah MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh menyatakan, bahwa: “Metode mengajar disesuaikan
dengan situasi dan kebutuhan siswa. Penggunaan metode belajar yang tepat dan
bervariasi menyebabkan siswa merasa antusias mengikuti pelajaran, sehingga ada
siswa yang menyukai guru tertentu dan tidak menyukai guru yang lain”.28
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Nurzaita, salah seorang guru
wali kelas VIb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Pada awal
penyampaian materi menggunakan metode ceramah lalu dikembangkan dengan
27
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
28
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011
14. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
36 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
metode diskusi. Metode yang digunakan disesuaikan dengan situasi kelas dan
waktu jam belajar guna memantapkan pemahaman siswa terhadap materi”.29
Berkaitan dengan upaya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
dalam pembinaan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
yang efektif dan efesien, antara lain peningkatan bekal pengetahuan kepada guru
pengiriman guru dalam kegiatan ilmiah seperti pelatihan, penataran dan diskusi
sesama guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah
pembelajaran yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dilakukan agar
guru dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakannya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh sebagai berikut: “Selain kemampuan dalam materi ajar, yang tak kalah
pentingnya adalah kemampuan guru terhadap model dan strategi pembelajaran
pada PBM, sehingga kami selalu berupaya untuk meminta guru mengkoreksi
pembelajaran yang dilakukan, agar guru dapat memperbaiki model dan strategi
pembelajaran yang kurang baik dan mempertahankan yang sudah baik”.30
Sejalan dengan pernyataan kepala sekolah tersebut di atas, dapat diketahui
bahwa kepala sekolah melakukan supervisi yang bertujuan antara lain untuk
memantau proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam upaya
memperbaiki proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh guru. Supervisi
yang dilaksanakan ini juga untuk memperoleh data tentang kekurangan, kelebihan
dan kelengkapan guru, baik dari proses pembelajaran maupun sisi administrasi
yang dipersiapkan oleh guru. Dengan melakukan supervisi dalam kegiatan
pembelajaran, kepala sekolah telah melakukan upaya pembinaan profesinal guru
dalam melaksanakan program pembelajaran.
3. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam Teknik Evaluasi Pembelajaran
Selanjutnya berdasarkan penjelasan dari kepala sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh dapat diketahui, bahwa melalui supervisor, guru juga dibantu
untuk memahami fungsi-fungsi evaluasi, yaitu: Fungsi formatif, Fungsi sumatif,
29
Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Wali Kelas VI.b MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 20 Maret 2011.
30
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011.
15. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 37
Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi untuk mengungkapkan kesulitan belajar sehingga
dapat diagnosis untuk program remedial.
Dari ketiga fungsi evaluasi yang paling banyak melibatkan supervisor adalah
fungsi diagnostik. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Badriah, guru wali kelas
IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Bantuan supervisor di
dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa dapat membantu guru untuk
menentukan langkah-langkah kreatif bagi peningkatan hasil belajar”.31
Berdasarkan temuan penelitian dari hasil wawancara dengan kepala sekolah
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh Jamaluddin mengatakan bahwa: “Sistim
evaluasi yang diterapkan di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, dimulai dari
perencanaan evaluasi yang dikembangkan dan dirancang oleh guru. Pelaksanaan
evaluasi yang sesuai dengan perencanaan dapat membantu guru dalam menindak
lanjuti dari hasil belajar siswa”.32
Untuk mendukung kemampuan guru dalam melaksanakan evaluasi hasil
belajar siswa, maka kepala sekolah melakukan upaya pembinaan guru agar mampu
menyusun dan pengembangan alat dan teknik evaluasi. Hal ini didasari pada hasil
wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh yaitu: ”Untuk
kepentingan pengambilan keputusan, maka kami sangat memperhatikan
kemampuan guru dalam menganalisa hasil evaluasi pembelajaran, sehingga
program pengayaan atau remedial dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
siswa, sehingga guru selalu kami minta untuk saling berbagi pengalaman tentang
evaluasi.33
Signifikansi Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar
Kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara formal
dilakukan dengan terjadwal. Untuk supervisi terhadap administrasi guru dilakukan
setiap awal tahun atau menjelang semester, sedangkan untuk kegiatan belajar
mengajar, kegiatan supervisi dilakukan pada hari-hari dilaksanakannya kegiatan
31
Hasil wawancara dengan Badriah, Guru Wali Kelas IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
tanggal, 19 Maret 2011.
32
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011.
33
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 19 Maret 2011
16. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
38 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
belajar mengajar. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa kepala sekolah
memanfaatkan waktu untuk kegiatan supervisi melalui pendekatan formal yakni
secara terjadwal maupun pendekatan non formal yakni kapan saja pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk itu, penggunaan waktu dalam
kegiatan supervisi yang dikembangkan kepala sekolah seperti ini menuntut guru-
guru untuk senantiasa siap setiap saat dilaksanakan supervisi oleh kepala sekolah.
Kegiatan supervisi ini sangat mempengaruhi keberhasilan guru dalam
meningkatkan proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara dari salah seorang responden penelitian
Handayani guru bidang studi MIN Sukadamai Kota Banda Aceh memberikan
jawaban terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah cukup
baik dan dirasakan sangat bermanfaat bagi guru untuk memberi motivasi dalam
meningkatkan proses belajar mengajar.34
Selain itu Haslinda guru wali kelas III.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah
cukup tepat, karena sesuai dengan jadwal dan dilakukan dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada guru tentang kegiatan yang menjadi materi supervisi,
kemudian hasil dari kegiatan supervisi tersebut diberitahukan kepada guru yang
bersangkutan dan selanjutnya bila ada permasalahan atau kelemahan dari guru,
maka kepala sekolah mendiskusikannya dengan guru tersebut dalam upaya
mencari solusinya.”35
Dari hasil jawaban wawancara tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah dirasakan
sangat penting dan bermanfaat bagi guru khususnya membantu meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Nurasiah wakil kepala
sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Secara
keseluruhan guru dapat mengerjakan atau merumuskan kegiatan perencanaan
34
Hasil wawancara dengan Handayani, Guru Bidang Studi MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
35
Hasil wawancara dengan Haslinda, Guru Wali Kelas IIIa MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
17. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 39
kegiatan belajar mengajar meskipun bertanya kepada teman yang lainnya yang
sudah professional”.36
Jawaban yang diberikan responden tentang kegiatan yang dilakukannya
pada tahap perencanaan sangat bervariasi, namun demikian dari seluruh jawaban
yang berhasil diidentifikasi dapat ditarik kesimpulan bahwa, kegiatan yang
dilakukan guru pada tahap perencanaan meliputi; mempelajari Garis-garis Besar
Program GBPP, mempelajari kalender pendidikan, membuat program tahunan,
menyusun program semester, melakukan analisis materi pelajaran, merumuskan
atau membuat rencana pembelajaran, dan mempersiapkan alat penilaian serta
tindak lanjut kegiatan belajar mengajar.
Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut di atas, menunjukkan bahwa
guru (responden penelitian) telah memahami dengan baik apa-apa yang harus
dilakukan ataupun dikerjakannya pada tahap perencanaan program belajar
mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada tahap perencanaan
program belajar mengajar tersebut, menurut mereka merupakan tanggung jawab
guru sesuai bidang studinya masing-masing.
Upaya yang dilakukan guru terhadap kendala yang dihadapi dalam
membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar antara lain: untuk mengatasi
masalah keterbatasan waktu membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar,
maka pekerjaan perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan waktu luang yang
dimiliki guru atau dilakukan dengan jalan membuat perencanaan program belajar
mengajar bersama-sama.
Selanjutnya data yang menyangkut dengan aspek kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, telaah penelitian difokuskan pada
pengembangan tahapan kegiatan PBM, teknik/metode yang digunakan dalam
PBM, media pembelajaran, evaluasi/tindak lanjut KBM. Berkaitan dengan tahapan
kegiatan yang dilakukan guru, salah seorang responden Nurasiah, S.Ag
mengungkapkan, bahwa: “Kegiatan yang dilakukannya antara lain; meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Adapun
kegiatan yang dilakukan guru pada tahap pendahuluan yaitu mengkondisikan
situasi kelas, melakukan apersepsi terhadap materi yang telah diberikan pada
36
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
18. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
40 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
pertemuan sebelumnya, dan memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam
menerima pelajaran”.37
Berkaitan dengan penggunaan metode yang digunakan guru dalam
melakukan proses belajar mengajar menurut seluruh responden tidak terpaku pada
satu metode saja, melainkan melakukan berbagai metode agar tercapai tujuan yang
diharapkan dari materi yang diberikan. Sedangkan berkaitan dengan penggunaan
media pembelajaran salah seorang guru agama yang merangkap dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan
tentang kesulitannya dalam menggunakan media karena tidak mengerti cara
penggunaan media tersebut, disebabkan bukan bidangnya.38
Berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan
guru, Farah Diba guru wali kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengatakan: “Penilaian dilakukan terhadap proses KBM dengan cara lisan melalui
pertanyaan-pertanyaan, tulisan maupun hasil pengamatan terhadap siswa, dan tes
formatif. Setelah diketahui ada siswa yang belum memenuhi standar dari hasil
penilaian, maka tindakan guru selanjutnya adalah memberikan remedial kepada
siswa tersebut agar yang belum memenuhi standar tersebut mengerti dan paham
terhadap materi yang diberikan.”39
Dari hasil penelitian di lapangan dapat diketahui, bahwa pengaruh supervisi
pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan
proses belajar mengajar sangat besar. Dalam hal ini supervisor yaitu kepala sekolah
hendaklah mempunyai pengetahuan yang lebih dalam mengelola pembelajaran
agar dapat membina guru-guru dan memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang dihadapi guru agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
SIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: Pelaksanaan
supervisi pendidikan dilakukan Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
didahului dengan penyusunan program supervisi yang dipersiapkan pada awal
37
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
38
Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Agama merangkap mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 21 Maret 2011.
39
Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh tanggal, 21 Maret 2011
19. Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 41
tahun ajaran. Selanjutnya dilanjutkan dengan pelaksanaannya yang dilakukan
setiap awal semester dan akhir semester pada saat berlangsungnya kegiatan proses
belajar mengajar untuk melihat keberhasilan sejauh mana program yang telah
dipersiapkan dapat terealisasi. Fokus kegiatan supervisi yang dilakukan kepala
sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama kegiatan supervisi
yang menyangkut administrasi guru. Hal ini menyangkut semua persiapan yang
harus dipersiapkan oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Kedua,
kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan proses belajar mengajar.
Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah pada
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh meliputi penyusunan program tahunan,
kunjungan supervisi ke kelas dan penyusunan laporan tindak lanjut hasil
penelitian. Program tahunan disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan melalui penilaian dan pembinaan terhadap teknis dan administrasi
pendidikan di sekolah, dan memberikan pedoman serta kejelasan bagi guru dalam
rangka penyusunan program semester/program tahunan, dan dijabarkan
berdasarkan hasil rapat guru tahun sebelumnya. Kepala sekolah melakukan
supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan supervisi
pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada pembinaan
terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
Kaitan supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap proses
belajar mengajar guru pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh adalah sangat
membantu bagi guru dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
dihadapi guru pada saat melakukan pembelajaran, serta dapat memberikan
motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan pengetahuan untuk menjadi guru
yang professional dalam melaksanakan pembelajaran.
Hambatan yang dialami kepala sekolah MIN Sukadamai dalam
melaksanakan supervisi antara lain adalah sering timbulnya tumpang tindih
kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan,
sehingga program yang telah disiapkan kadang-kadang harus ditunda, karena
adanya kegiatan lain yang sangat mendesak seperti rapat dinas yang harus
didahului. Selanjutnya Upaya yang dilakukan adalah mencari hari lain yaitu jadwal
yang tepat untuk pelaksanaan supervisi pendidikan dimaksud. Keterbatasan dana
operasional sekolah untuk pembinaan guru, sehingga upaya yang ditempuh adalah
20. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
42 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
melaksanakan pembinaan guru yang seyogyanya dua kali dalam setahun,
mengingat keterbatasan dana, maka dilaksanakan hanya satu kali dalam setahun.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, 1989.
Imron, Ali, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995.
Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan
Budaya, 2000.
Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992.
Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006.
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
_______, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.