SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2015
VOL. 16, NO. 1, 23-42
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN
DALAM MENINGKATKAN PROSES
PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA
BANDA ACEH
Cut Suryani
Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh
cut.suryani@gmail.com
Abstract
A principal as a supervisor has to conduct supervision in his/her school. Hence he/she
must be able to perform a variety of monitoring and control to improve the performance
of teachers. Supervision and control are preventive ways to prevent teachers to do
irregularities and thus will be more careful in carrying out his work as educators. This
research is intended to study supervision activities performed by principal of Islamic
Elementary School (Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)) Sukadamai Banda Aceh. The
results of this research show several findings: 1). The focus of supervision activities
performed by principal can be identified in two things i.e supervision activities concerning
the teachers’ administration and teachers’ teaching practices; 2). Supervision activity is
useful for teachers to solve educational problems at the time of learning, and to provide
motivation for them to improve the knowledge to become professionals in teaching and
learning process; 3). Principal’s barriers in supervision consists of overlapping activities and
lack of operational budget.
Keywords: Supervision; School principal; Teacher
Abstrak
Supervisi di sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor,
maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan
preventiv untuk mencegah agar guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-
hati dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai pendidik. Oleh karena itu, penelitian ini
mengungkap kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Kepala sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh terhadap kinerja guru. Adapun hasil dari penelitian ini adalah:1). Fokus
kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua
hal yaitu; kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru dan kegiatan proses
belajar mengajar, 2). Kegiatan supervisi sangat membantu bagi guru dalam
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru pada saat melakukan
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
24 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
pembelajaran, serta dapat memberikan motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan
pengetahuan untuk menjadi guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran,
3). Hambatan kepala sekolah dalam supervisi adalah tumpang tindih kegiatan dan
keterbatasan dana operasional.
Kata Kunci: Supervisi; Kepala Sekolah; Guru
PENDAHULUAN
Guru memiliki potensi untuk berkreasi dan meningkatkan kinerjanya.
Namun demikian seringkali banyak faktor yang menghambat mereka dalam
mengembangkan berbagai potensinya secara optimal, baik itu berupa kemampuan
guru itu sendiri dalam proses belajar mengajar, maupun sarana dan prasarana
pendidikan yang tersedia. Mengingat hal tersebut sangat dirasakan perlunya
supervisi yang berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis
terhadap guru. Program supervisi guru tersebut lazim disebut supervisi yang
merupakan suatu rangkaian penting dalam manejemen pendidikan.1
Adapun fungsi utama dari supervisi pendidikan seperti yang dikemukakan
oleh Sahertian, bahwa fungsi dasar dari supervisi adalah untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar di sekolah agar lebih baik. Supervisi terhadap proses
belajar mengajar, merupakan salah satu bentuk aktivitas yang direncanakan untuk
membantu para guru dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.2
Di dalam al-Qur’an surat Al-‘Ashr ayat 3 juga dijelaskan hal yang
menyangkut tentang supervisi dalam artian luas tentunya, yaitu dalam hal saling
nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam
kesabaran. Firman Allah Swt: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-‘Ashr: 3).
Firman Allah Swt. di atas menyampaikan pesan secara implisit bahwa saling
menasehati dalam kebaikan dan kesabaran merupakan kunci dalam
menyelenggarakan supervisi pendidikan di sekolah dalam hal peningkatan mutu
pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika maupun dalam hal pemberian
motivasi guna pencapaian mutu pendidikan di sekolah. Terkait hal ini, maka
supervisi di sekolah pada dasarnya dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak
1
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 5
2
Sahertian, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 19
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 25
sebagai supervisor. Oleh sebab itu kepala sekolah harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru.
Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pencegahan agar guru tidak
melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya sebagai pendidik.3
Dari hasil observasi awal terhadap kepala sekolah pada MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh dalam hal supervisi pendidikan penulis menemukan bahwa
pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah belum memberikan
kontribusi yang positif terhadap peningkatan guru dalam proses belajar mengajar.
Kenyataannya masih ada sebahagian guru yang mengajar lepas, dalam arti tidak
menggunakan acuan yang telah ditetapkan untuk diemban oleh seorang guru,
seperti: Guru mengajar tidak menggunakan Silabus, Kurikulum, Program
Tahunan (PROTA), Program Semester (PROSEM), dan Rancangan Program
Pembelajaran (RPP) serta kurangnya disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas
yang sedang dilakukan. Teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum
mempengaruhi terhadap peningkatan proses belajar mengajar guru di MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh.
Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari responden atau orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini
mendeskripsikan berbagai hal yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang
diangkat. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara.
PEMBAHASAN
Pengertian Supervisi Pendidikan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision, terdiri atas dua
kata, yaitu super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat
teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi yang disebut
supervisor.4
Suharsimi menjelaskan, bahwa supervisi terdiri dari dua kata “super”
dan “vision” yang berarti “melihat” maka secara keseluruhan supervisi diartikan
3
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006, hal. 107
4
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003, hal. 31.
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
26 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
sebagai melihat dari atas.5
Dengan pengertian itulah supervisi dikatakan sebagai
kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di
atas lebih tinggi dari guru untuk melihat dengan teliti pekerjaan secara
keseluruhan atau mengawasi pekerjaan guru.
Pengertian supervisi dalam kaitannya dengan pendidikan adalah pembinaan
guru. Konsep supervisi tradisional menganggap supervisi sebagai inspeksi. Hal
inilah yang menyebabkan guru merasa takut dan tidak bebas melakukan tugasnya
serta merasa terancam dan merasa takut untuk bertemu dengan supervisor, bahkan
supervisor dianggap tidak memberikan dorongan bagi kemajuan guru. Sikap
tersebut dipengaruhi oleh pemahaman tentang supervisi secara tradisional, artinya
supervisor dipahami sebagai pengawasan dalam pengertian mencari-cari kesalahan
dan menemukan kesalahan untuk diperbaiki yang pada gilirannya mempengaruhi
penilaian terhadap guru.6
Dalam pengertian lain, supervisi merupakan
peningkatan makna dari inspeksi yang berkonotasi mencari-cari kesalahan, jelaslah
bahwa kesan seperti itu sangat kurang tepat dan tidak sesuai lagi dengan zaman
reformasi seperti sekarang ini.
Mengenai pengertian supervisi pendidikan, Ali Imron menjelaskan bahwa
supervisi pendidikan adalah serangkaian bantuan kepada guru, terutama bantuan
yang berwujud layanan profesional untuk meningkatkan proses belajar mengajar.7
Selanjutnya Sahertian berpendapat, bahwa supervisi pendidikan adalah sebagai
pemberian pelayanan dan bantuan guna meningkatkan kualitas pendidikan.8
Ada tiga unsur penting yang harus diperhatikan tentang supervisi
pendidikan, yaitu:
1. Unsur proses pengarahan, bantuan atau pertolongan dari pihak atasan atau
pihak yang lebih memahami.
2. Unsur guru-guru dan personalia sekolah lainnya yang berhubungan langsung
dengan belajar mengajar para siswa sebagai pihak yang diberikan pertolongan.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 4.
6
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 16.
7
Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995, hal. 10.
8
Sahertian, Konsep…, hal. 19.
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 27
3. Unsur proses belajar mengajar atau situasi belajar mengajar sebagai objek yang
diperbaiki.9
Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan
Supervisi merupakan proses bantuan bagi guru dalam mengembangkan
kemampuannya yang meliputi pengetahuan, keterampilan mengajar dan
komitmen atau motivasi guru. Jadi tujuan supervisi berkenaan dengan aspek
kognitif, psikomotor dan afektif adalah membantu memperbaiki dan
meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar
mengajar yang sebaik-baiknya.
Tujuan supervisi menurut Hariwung adalah sebagai pengendalian kualitas,
pengembangan profesional dan untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai
pengendalian kualitas artinya, kepala sekolah sebagai supervisor bertanggung
jawab memonitor proses belajar mengajar di sekolah dengan cara berkunjung ke
kelas, berkonsultasi dengan guru yang dapat diharapkan pendidikan mampu
menilai dan mengetahui kemampuan siswa.10
Supervisi yang baik adalah supervisi yang mampu merefleksikan multi tujuan
tersebut. Supervisi tidak berhasil jika hanya memperhatikan salah satu tujuan
tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lain. Jadi dengan demikian dapat
dipahami, bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan
proses belajar mengajar secara total, ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan
kepemimpinan dan pembinaan hubungan yang baik kepada semua pihak yang
terkait.11
Adapun fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan
peningkatan proses belajar mengajar guru di sekolah. Sehubungan dengan hal ini,
menurut pendapat Malik supervisi terhadap kinerja guru dalam proses belajar
mengajar memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Supervisi kurikulum untuk menjamin penyampaian kurikulum dengan tepat.
9
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992, hal. 4.
10
Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, Dikti P2LPTK, 1989, hal. 50.
11
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman…, hal. 34.
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
28 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
b. Perbaikan proses pembelajaran dengan membantu guru merencanakan
program akademis.
c. Pengembangan profesi dalam melaksanakan program pengajaran.12
Kemampuan dalam proses belajar mengajar guru di sekolah adalah
penguasaan materi atau bahan, metode, alat dan evaluasi. Keempat hal tersebut
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu
sama lainnya. Guru sebagai pendidik tidak hanya berkenaan dengan penyampaian
ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan
pembentukan nilai-nilai etika dan estetika para siswa dalam menghadapi tantangan
hidup masyarakat. Sahertian menjelaskan bahwa: “Fungsi utama supervisi
pendidikan bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi,
menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru”.13
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah, maka ia harus mempu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. Pengawasan dan pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan
pendidikan di sekolah terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan pencegahan (preventive) agar para guru
tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan
tugasnya.
Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengatakan,
bahwa tugas supervisor itu meliputi:
1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program.
2. Tugas Administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian
melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha perbaikan
kualitas pengajaran.
3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam
kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan
memilih isi pengalaman belajar.
4. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru-guru.
12
Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan Budaya,
2000, hal. 63.
13
Sahertian, Konsep…, hal. 21.
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 29
5. Melaksanakan penelitian.14
Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi berfungsi membantu, memberi
suport dan mengajak mengikut sertakan guru dalam memperbaiki proses belajar
mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu dapat
membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar mengajar. Seorang
supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok
dan evaluator.15
Adapun berkaitan dengan tanggung jawab supervisor dalam pendidikan
dapat melaksanakan program-program supervisi terhadap terjadinya perubahan
dalam kegiatan pengajaran, perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai macam pendekatan dan berbagai usaha inovasi dalam pengembangan
kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru.
Sesuai dengan tanggung jawab dalam melakukan tugasnya, maka supervisor
mempunyai wewenang tertentu sesuai dengan tugas yang dilaksanakan.
Wewenang supervisor adalah melaksanakan koreksi, memperbaiki dan membina
proses belajar mengajar bersama guru, sehingga proses itu mencapai hasil yang
maksimal.
Hasil Penelitian
Penyusunan Program Supervisi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diungkapkan bahwa
penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Dalam penyusunan program supervisi pendidikan kepala sekolah melibatkan wakil
kepala dan guru-guru. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan Nurasiah,
Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa
“Kepala sekolah mengajak kami, guru-guru yang senior dalam penyusunan
program supervisi pendidikan”.16
Kepala MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa:
”Penyusunan program supervisi pendidikan dibuat pada awal tahun ajaran. Hal ini
dimaksudkan supaya program kegiatan supervisi dapat diintegrasikan dalam
14
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 233.
15
Sahertian, Konsep…, hal. 25.
16
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) pada tanggal, 10 Maret 2011
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
30 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
kegiatan-kegiatan sekolah secara komprehensif. Pelaksanaan supervisi pendidikan
dilakukan setiap awal tahun pelajaran, setiap awal semester dan pada saat
berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Fokus kegiatan supervisi yang
dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama,
kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru, dalam hal ini menyangkut
semua persiapan yang harus dipersiap oleh seorang guru sebelum melakukan
pembelajaran dan kedua, kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan
proses belajar mengajar.”17
Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, menjelaskan
bahwa “Penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan pada awal
semester ganjil atau pada awal tahun ajaran, demikian juga pelaksanaan
programnya. Sedangkan evaluasi program supervisi pendidikan dilakukan pada
setiap akhir semester ganjil dan semester genap dengan tujuan dapat mengetahui
sejauhmana pencapaian program supervisi yang telah dilaksanakan”.18
Sehubungan dengan uraian di atas, hasil wawancara dengan guru-guru
menyatakan bahwa mereka mengetahui kepala sekolah telah menyusun jadwal
supervisi. Sebelum melaksanakan supervisi terhadap guru-guru sudah menyusun
program terlebih dahulu, jika program tidak disusun terlebih dahulu dengan baik,
maka pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun program-
program yang disusun mengenai jadwal kegiatannya terdiri dari tanggal dimulai
pelaksanaannya sampai akhir, alat yang diperlukan, tujuan yang ingin dicapai,
rancangan untuk pengembangan kemampuan profesianal guru, meningkatkan
motivasi kerja guru dan bagai mana cara agar supervisi pendidikan dapat berjalan
dengan baik.
Kepala sekolah merencanakan pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap
guru-guru minimal satu kali, dan maksimal dua kali dalam setahun, yaitu satu kali
pada semester ganjil dan satu kali pada semester genap. Jadwal pelaksanaannya
pada awal dan akhir semester, baik semester ganjil maupun semester genap. Hal
ini dilakukan untuk melihat perkembangan dan perubahan yang dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar.
17
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 8 Maret 2011
18
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 8 Maret 2011
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 31
Pada akhir semester genap tahun berjalan dilakukan evaluasi program
supervisi pendidikan dengan tujuan dapat mengetahui sejauhmana program-
program tersebut sudah terealisasi dan kegiatan-kegiatan mana yang perlu direvisi
karena tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian juga, dapat mengidentifikasi
hal-hal yang dapat menghambat proses supervisi. Selanjutnya temuan-temuan hasil
evaluasi, baik terhadap program maupun terhadap hasil pelaksanaan supervisi
tersebut segera ditindaklanjuti untuk memenuhi target sesuai dengan yang telah
diprogramkan.
Program supervisi pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah menjadi
prioritas kegiatan sebelum proses belajar mengajar berlangsung, karena menurut
keterangan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh supervisi terhadap
guru-guru merupakan bagian dari tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala
sekolah dalam membina guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini kepala
sekolah yang menjabat sekarang terus melakukan pembinaan terhadap guru-guru
di MIN Sukadamai mengingat pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala
sekolah pejabat lama jarang sekali dilakukan.19
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Sasaran supervisi pendidikan oleh kepala
sekolah adalah setiap guru bidang mata pelajaran, tenaga administrasi, pengelola
perpustakaan sekolah, wali kelas, dengan tujuan untuk membina guru dan staf
agar lebih terampil dan cakap dalam melaksanakan tugasnya. Di samping itu,
untuk mendorong guru menciptakan kreatifitas dalam proses belajar mengajar
agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan bagi
siswa. Inilah sebenarnya kondisi yang diharapkan dalam proses pembelajaran di
sekolah.”20
Dari penjelasan tersebut di atas dapat diketahui, bahwa program supervisi
pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah berorientasi pada bimbingan
terhadap tugas-tugas guru, seperti penyusunan program pengajaran, pelaksanaan
19
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
20
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
32 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
program pengajaran, persiapan perangkat pembelajaran (satuan acuan pelajaran,
rencana pembelajaran, alat evaluasi, persiapan media pembelajaran dan lain-lain).21
Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengungkapkan, bahwa: “Perencanaan harus dirumuskan secara jelas dan
dikerjakan secara professional. Suatu perencanaan yang baik harus jelas apa yang
harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya serta harus jelas pula tujuannya.
Hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah dalam penyusunan program
supervisi pendidikan adalah membaca, memahami kurikulum, menguasai
petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan supervisi
pendidikan di sekolah. Buku-buku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh kepala
sekolah adalah petunjuk pelaksanaan kurikulum, petunjuk pelaksanaan supervisi,
petunjuk teknis masing-masing mata pelajaran dan sistem evaluasi.”22
Program pengajaran yang disusun oleh kepala sekolah bersama dengan
guru-guru mempunyai hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya
yang saling mendukung. Oleh karena itu, aplikasi dari program-program tersebut
harus dilaksanakan secara sistematis dan intensif sehingga dapat meminimalkan
hambatan yang mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan memahami Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
berdasarkan masing-masing mata pelajaran, petunjuk teknis dan pelaksanaan.
Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
meliputi penyusunan program tahunan, program semester, dan persiapan lainnya
yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, dan mengadakan kunjungan supervisi
ke kelas serta penyusunan laporan tindak lanjut hasil supervisi. Kepala sekolah
melakukan supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan
supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada
pembinaan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Mengenai
cara pelaksanaan supervisi pendidikan, yang dilakukan kepala sekolah terhadap
guru-guru menurut hasil wawancara dengan Nurlina, (Wali kelas Ia) pada MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang
dilakukan kepala sekolah dengan cara kekeluargaan dan bukan paksaan, sehingga
21
Dokumen data dan hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
22
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 33
guru tidak merasa takut melihat supervisor datang pada saat akan disupervisi. Ini
semua dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara guru dan atasan agar saling
memotivasi”.23
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi
yang dilakukan kepala sekolah adalah dengan teknik humanistik bukan mencari-
cari kesalahan, tetapi sungguh-sungguh membantu guru untuk dapat bekerja yang
lebih bagus dan terarah dalam melaksakan tugasnya. Adapun teknik supervisi yang
sering digunakan dalam pelaksanaan supervisi di sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh yaitu teknik kunjungan kelas, pembicaraan individual, diskusi tentang
masalah-masalah yang dihadapi guru yang berkaitan dengan pelaksanaan belajar
mengajar. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Farah Diba, salah seorang guru wali
kelas II.a pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, bahwa: “Teknik supervisi yang
dilakukan kepala sekolah adalah dengan kunjungan kelas, ini merupakan teknik
yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, karena bisa melihat langsung
tentang alat, metode serta keterampilan guru dalam mengajar, serta dapat
memantau langsung bagaimana guru memotivasi siswa dalam belajar. Di samping
teknik kunjungan kelas, teknik individual antara guru dengan supervisor juga
sangat membantu guru dalam memperbaiki sistem mengajar yang lebih baik.
Tinggi rendahnya kemampuan professional guru dalam pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar (PBM) bergantung pada usaha kepala sekolah dalam membina guru-guru
tersebut. Guru setiap hari melaksanakan tugas rutin mengajar dan berinteraksi
dengan anak didik di sekolah. Karena itu, kepala sekolah harus melaksanakan
supervisi terhadap guru-guru untuk mengetahui tingkat profesionalnya meningkat
atau menurun, malas atau tidak, disiplin atau tidak dan sebagainya.”24
Selanjutnya Yusri Faizah, salah seorang Wali kelas V.b pada MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Dalam menyusun program
supervisi pendidikan kami selalu mengadakan musyawarah dengan semua guru
dan bekerja sama dengan penuh disiplin, rasa tanggung jawab serta selalu menjaga
keharmonisan antara guru dan atasan”.25
23
Hasil wawancara dengan Nurlina, Wali kelas Ia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
24
Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas IIa pada MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
25
Hasil wawancara denganYusri Faizah, Guru Wali Kelas V.b pada MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
34 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
Adapun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi pendidikan
di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, antara lain: tumpang tindih kegiatan
yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan, dan
keterbatasan dana operasional sekolah untuk pembinaan guru.
Supervisi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Guru di MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh
Upaya kepala sekolah dalam pengembangan sumber daya guru di MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh diantaranya adalah melalui pembinaan kemampuan
guru dalam menguasai materi ajar, pembinaan kemampuan menguasai metode
pembelajaran, kemampuan dalam teknik evaluasi.
1. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam penguasaan materi ajar.
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, secara umum upaya yang
dilakukan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dalam pengembangan
sumber daya guru guna meningkatkan penguasaan materi ajar, antara lain: guru
mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), mengikuti
Kelompok Kegiatan Guru (KKG), mengirim guru untuk mengikuti pelatihan dan
penataran yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme guru. Usaha
peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar harus dilakukan
secara terus menerus baik oleh lembaga ataupun secara pribadi. Penguasaan
terhadap materi pelajaran merupakan indikator yang sangat penting untuk menjadi
guru yang professional.
Jamaluddin kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengungkapkan, bahwa “Sebaik apapun kemampuan guru dalam menguasai
metode pembelajaran, jika penguasaan materi lemah maka hasilnya tidak akan
memuaskan, sehingga kami berupaya untuk meminta guru agar secara aktif
mengikuti MGMP, karena salah satu materi MGMP adalah memperdalam dan
memperkaya materi ajar”.26
Berkaitan dengan upaya kepala sekolah dalam membina guru agar mampu
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar melalui
kegiatan-kegiatan seperti pelatihan/penataran dan melalui kegiatan MGMP
sekolah. Hal ini sebagaimana penjelasan yang diungkapkan oleh kepala sekolah
26
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 35
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, berkenaan dengan pembinaan guru dalam
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar
(Lembaran Kerja Siswa, media dan perangkat pembelajaran), bahwa: “Kami
mengarahkan agar guru mau berdiskusi dengan teman sesama pengasuh mata
pelajaran yang sama dan saling bertukar pikiran dan pengalaman, karena ada
beberapa guru kami yang telah banyak mendapat pelatihan yang berkaitan dengan
perangkat pembelajaran serta melalui kegiatan MGMP”.27
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
mengupayakan guru-guru terlibat dalam diskusi-diskusi di sekolah, mengirim guru
untuk mengikuti pelatihan dan penataran, serta mendorong dan memotivasi guru
agar dapat mengikuti MGMP. Hal ini bertujuan agar dapat berdiskusi untuk
pendalaman materi pelajaran dan masalah-masalah lain yang ditemukan dalam
pembelajaran. Selanjutnya upaya kepala sekolah dalam meningkatkan sumber daya
guru yaitu melalui memenuhi kebutuhan guru terhadap bahan ajar atau buku
pelajaran dengan membeli atau mengusahakan buku-buku sumber yang
diperlukan untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru. Upaya yang dilakukan ini
adalah agar guru mempersiapkan materi dengan baik untuk dapat dijelaskan pada
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam menggunakan Metode
Pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Jamaluddin kepala sekolah MIN
Sukadamai Kota Banda Aceh menyatakan, bahwa: “Metode mengajar disesuaikan
dengan situasi dan kebutuhan siswa. Penggunaan metode belajar yang tepat dan
bervariasi menyebabkan siswa merasa antusias mengikuti pelajaran, sehingga ada
siswa yang menyukai guru tertentu dan tidak menyukai guru yang lain”.28
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Nurzaita, salah seorang guru
wali kelas VIb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Pada awal
penyampaian materi menggunakan metode ceramah lalu dikembangkan dengan
27
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 10 Maret 2011
28
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
36 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
metode diskusi. Metode yang digunakan disesuaikan dengan situasi kelas dan
waktu jam belajar guna memantapkan pemahaman siswa terhadap materi”.29
Berkaitan dengan upaya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
dalam pembinaan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
yang efektif dan efesien, antara lain peningkatan bekal pengetahuan kepada guru
pengiriman guru dalam kegiatan ilmiah seperti pelatihan, penataran dan diskusi
sesama guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah
pembelajaran yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dilakukan agar
guru dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakannya
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota
Banda Aceh sebagai berikut: “Selain kemampuan dalam materi ajar, yang tak kalah
pentingnya adalah kemampuan guru terhadap model dan strategi pembelajaran
pada PBM, sehingga kami selalu berupaya untuk meminta guru mengkoreksi
pembelajaran yang dilakukan, agar guru dapat memperbaiki model dan strategi
pembelajaran yang kurang baik dan mempertahankan yang sudah baik”.30
Sejalan dengan pernyataan kepala sekolah tersebut di atas, dapat diketahui
bahwa kepala sekolah melakukan supervisi yang bertujuan antara lain untuk
memantau proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam upaya
memperbaiki proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh guru. Supervisi
yang dilaksanakan ini juga untuk memperoleh data tentang kekurangan, kelebihan
dan kelengkapan guru, baik dari proses pembelajaran maupun sisi administrasi
yang dipersiapkan oleh guru. Dengan melakukan supervisi dalam kegiatan
pembelajaran, kepala sekolah telah melakukan upaya pembinaan profesinal guru
dalam melaksanakan program pembelajaran.
3. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam Teknik Evaluasi Pembelajaran
Selanjutnya berdasarkan penjelasan dari kepala sekolah MIN Sukadamai
Kota Banda Aceh dapat diketahui, bahwa melalui supervisor, guru juga dibantu
untuk memahami fungsi-fungsi evaluasi, yaitu: Fungsi formatif, Fungsi sumatif,
29
Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Wali Kelas VI.b MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 20 Maret 2011.
30
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011.
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 37
Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi untuk mengungkapkan kesulitan belajar sehingga
dapat diagnosis untuk program remedial.
Dari ketiga fungsi evaluasi yang paling banyak melibatkan supervisor adalah
fungsi diagnostik. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Badriah, guru wali kelas
IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Bantuan supervisor di
dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa dapat membantu guru untuk
menentukan langkah-langkah kreatif bagi peningkatan hasil belajar”.31
Berdasarkan temuan penelitian dari hasil wawancara dengan kepala sekolah
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh Jamaluddin mengatakan bahwa: “Sistim
evaluasi yang diterapkan di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, dimulai dari
perencanaan evaluasi yang dikembangkan dan dirancang oleh guru. Pelaksanaan
evaluasi yang sesuai dengan perencanaan dapat membantu guru dalam menindak
lanjuti dari hasil belajar siswa”.32
Untuk mendukung kemampuan guru dalam melaksanakan evaluasi hasil
belajar siswa, maka kepala sekolah melakukan upaya pembinaan guru agar mampu
menyusun dan pengembangan alat dan teknik evaluasi. Hal ini didasari pada hasil
wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh yaitu: ”Untuk
kepentingan pengambilan keputusan, maka kami sangat memperhatikan
kemampuan guru dalam menganalisa hasil evaluasi pembelajaran, sehingga
program pengayaan atau remedial dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
siswa, sehingga guru selalu kami minta untuk saling berbagi pengalaman tentang
evaluasi.33
Signifikansi Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar
Kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara formal
dilakukan dengan terjadwal. Untuk supervisi terhadap administrasi guru dilakukan
setiap awal tahun atau menjelang semester, sedangkan untuk kegiatan belajar
mengajar, kegiatan supervisi dilakukan pada hari-hari dilaksanakannya kegiatan
31
Hasil wawancara dengan Badriah, Guru Wali Kelas IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
tanggal, 19 Maret 2011.
32
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 20 Maret 2011.
33
Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh)
tanggal, 19 Maret 2011
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
38 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
belajar mengajar. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa kepala sekolah
memanfaatkan waktu untuk kegiatan supervisi melalui pendekatan formal yakni
secara terjadwal maupun pendekatan non formal yakni kapan saja pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk itu, penggunaan waktu dalam
kegiatan supervisi yang dikembangkan kepala sekolah seperti ini menuntut guru-
guru untuk senantiasa siap setiap saat dilaksanakan supervisi oleh kepala sekolah.
Kegiatan supervisi ini sangat mempengaruhi keberhasilan guru dalam
meningkatkan proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara dari salah seorang responden penelitian
Handayani guru bidang studi MIN Sukadamai Kota Banda Aceh memberikan
jawaban terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah cukup
baik dan dirasakan sangat bermanfaat bagi guru untuk memberi motivasi dalam
meningkatkan proses belajar mengajar.34
Selain itu Haslinda guru wali kelas III.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah
cukup tepat, karena sesuai dengan jadwal dan dilakukan dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada guru tentang kegiatan yang menjadi materi supervisi,
kemudian hasil dari kegiatan supervisi tersebut diberitahukan kepada guru yang
bersangkutan dan selanjutnya bila ada permasalahan atau kelemahan dari guru,
maka kepala sekolah mendiskusikannya dengan guru tersebut dalam upaya
mencari solusinya.”35
Dari hasil jawaban wawancara tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah dirasakan
sangat penting dan bermanfaat bagi guru khususnya membantu meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Nurasiah wakil kepala
sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Secara
keseluruhan guru dapat mengerjakan atau merumuskan kegiatan perencanaan
34
Hasil wawancara dengan Handayani, Guru Bidang Studi MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
35
Hasil wawancara dengan Haslinda, Guru Wali Kelas IIIa MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 39
kegiatan belajar mengajar meskipun bertanya kepada teman yang lainnya yang
sudah professional”.36
Jawaban yang diberikan responden tentang kegiatan yang dilakukannya
pada tahap perencanaan sangat bervariasi, namun demikian dari seluruh jawaban
yang berhasil diidentifikasi dapat ditarik kesimpulan bahwa, kegiatan yang
dilakukan guru pada tahap perencanaan meliputi; mempelajari Garis-garis Besar
Program GBPP, mempelajari kalender pendidikan, membuat program tahunan,
menyusun program semester, melakukan analisis materi pelajaran, merumuskan
atau membuat rencana pembelajaran, dan mempersiapkan alat penilaian serta
tindak lanjut kegiatan belajar mengajar.
Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut di atas, menunjukkan bahwa
guru (responden penelitian) telah memahami dengan baik apa-apa yang harus
dilakukan ataupun dikerjakannya pada tahap perencanaan program belajar
mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada tahap perencanaan
program belajar mengajar tersebut, menurut mereka merupakan tanggung jawab
guru sesuai bidang studinya masing-masing.
Upaya yang dilakukan guru terhadap kendala yang dihadapi dalam
membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar antara lain: untuk mengatasi
masalah keterbatasan waktu membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar,
maka pekerjaan perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan waktu luang yang
dimiliki guru atau dilakukan dengan jalan membuat perencanaan program belajar
mengajar bersama-sama.
Selanjutnya data yang menyangkut dengan aspek kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, telaah penelitian difokuskan pada
pengembangan tahapan kegiatan PBM, teknik/metode yang digunakan dalam
PBM, media pembelajaran, evaluasi/tindak lanjut KBM. Berkaitan dengan tahapan
kegiatan yang dilakukan guru, salah seorang responden Nurasiah, S.Ag
mengungkapkan, bahwa: “Kegiatan yang dilakukannya antara lain; meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Adapun
kegiatan yang dilakukan guru pada tahap pendahuluan yaitu mengkondisikan
situasi kelas, melakukan apersepsi terhadap materi yang telah diberikan pada
36
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
40 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
pertemuan sebelumnya, dan memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam
menerima pelajaran”.37
Berkaitan dengan penggunaan metode yang digunakan guru dalam
melakukan proses belajar mengajar menurut seluruh responden tidak terpaku pada
satu metode saja, melainkan melakukan berbagai metode agar tercapai tujuan yang
diharapkan dari materi yang diberikan. Sedangkan berkaitan dengan penggunaan
media pembelajaran salah seorang guru agama yang merangkap dengan mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan
tentang kesulitannya dalam menggunakan media karena tidak mengerti cara
penggunaan media tersebut, disebabkan bukan bidangnya.38
Berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan
guru, Farah Diba guru wali kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
mengatakan: “Penilaian dilakukan terhadap proses KBM dengan cara lisan melalui
pertanyaan-pertanyaan, tulisan maupun hasil pengamatan terhadap siswa, dan tes
formatif. Setelah diketahui ada siswa yang belum memenuhi standar dari hasil
penilaian, maka tindakan guru selanjutnya adalah memberikan remedial kepada
siswa tersebut agar yang belum memenuhi standar tersebut mengerti dan paham
terhadap materi yang diberikan.”39
Dari hasil penelitian di lapangan dapat diketahui, bahwa pengaruh supervisi
pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan
proses belajar mengajar sangat besar. Dalam hal ini supervisor yaitu kepala sekolah
hendaklah mempunyai pengetahuan yang lebih dalam mengelola pembelajaran
agar dapat membina guru-guru dan memecahkan masalah-masalah pendidikan
yang dihadapi guru agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
SIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: Pelaksanaan
supervisi pendidikan dilakukan Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh
didahului dengan penyusunan program supervisi yang dipersiapkan pada awal
37
Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
38
Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Agama merangkap mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 21 Maret 2011.
39
Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda
Aceh tanggal, 21 Maret 2011
Cut Suryani
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 41
tahun ajaran. Selanjutnya dilanjutkan dengan pelaksanaannya yang dilakukan
setiap awal semester dan akhir semester pada saat berlangsungnya kegiatan proses
belajar mengajar untuk melihat keberhasilan sejauh mana program yang telah
dipersiapkan dapat terealisasi. Fokus kegiatan supervisi yang dilakukan kepala
sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama kegiatan supervisi
yang menyangkut administrasi guru. Hal ini menyangkut semua persiapan yang
harus dipersiapkan oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Kedua,
kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan proses belajar mengajar.
Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah pada
MIN Sukadamai Kota Banda Aceh meliputi penyusunan program tahunan,
kunjungan supervisi ke kelas dan penyusunan laporan tindak lanjut hasil
penelitian. Program tahunan disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan melalui penilaian dan pembinaan terhadap teknis dan administrasi
pendidikan di sekolah, dan memberikan pedoman serta kejelasan bagi guru dalam
rangka penyusunan program semester/program tahunan, dan dijabarkan
berdasarkan hasil rapat guru tahun sebelumnya. Kepala sekolah melakukan
supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan supervisi
pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada pembinaan
terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
Kaitan supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap proses
belajar mengajar guru pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh adalah sangat
membantu bagi guru dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan yang
dihadapi guru pada saat melakukan pembelajaran, serta dapat memberikan
motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan pengetahuan untuk menjadi guru
yang professional dalam melaksanakan pembelajaran.
Hambatan yang dialami kepala sekolah MIN Sukadamai dalam
melaksanakan supervisi antara lain adalah sering timbulnya tumpang tindih
kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan,
sehingga program yang telah disiapkan kadang-kadang harus ditunda, karena
adanya kegiatan lain yang sangat mendesak seperti rapat dinas yang harus
didahului. Selanjutnya Upaya yang dilakukan adalah mencari hari lain yaitu jadwal
yang tepat untuk pelaksanaan supervisi pendidikan dimaksud. Keterbatasan dana
operasional sekolah untuk pembinaan guru, sehingga upaya yang ditempuh adalah
IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI
MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH
42 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015
melaksanakan pembinaan guru yang seyogyanya dua kali dalam setahun,
mengingat keterbatasan dana, maka dilaksanakan hanya satu kali dalam setahun.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, 1989.
Imron, Ali, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995.
Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan
Budaya, 2000.
Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992.
Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006.
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
_______, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

More Related Content

What's hot

Peran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikanPeran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikan
Indah Lestari
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
Edy Eko Santoso
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikan
anggi_damanik
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
supervisi pendidikan
supervisi pendidikansupervisi pendidikan
supervisi pendidikan
Ayshah Fatimah
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
rahayumega yuliana
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
Triana Erningsih
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
Maman_Lukman
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
Meitri Nurul Hidayat
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikan
aan agung prasetyo
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
Andicha OYN
 
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK NailZakawali
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
Profesure Rezky Jihanudin
 
Revitalisasi peran pengawas sekolah
Revitalisasi peran pengawas sekolahRevitalisasi peran pengawas sekolah
Revitalisasi peran pengawas sekolah
Joko Prasetiyo
 
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURUPENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
NisaMiranda
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
Maryam Halid
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
Anita Rahman
 

What's hot (20)

Peran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikanPeran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikan
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Hakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi PendidikanHakekat Supervisi Pendidikan
Hakekat Supervisi Pendidikan
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
supervisi pendidikan
supervisi pendidikansupervisi pendidikan
supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Presentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikanPresentation supervisi pendidikan
Presentation supervisi pendidikan
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Revitalisasi peran pengawas sekolah
Revitalisasi peran pengawas sekolahRevitalisasi peran pengawas sekolah
Revitalisasi peran pengawas sekolah
 
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURUPENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
Model  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikanModel  &  pendekatan             dalam  supervisi  pendidikan
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 

Similar to 83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam

SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptxSUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
miftaqulh14
 
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
SitiMaesaroh69255
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
DAVIDFITRIANTO2
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
MARTINADIAN1
 
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamSupervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Jefril Rahmadoni
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
FaisolFaisol7
 
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanPersepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Drs. HM. Yunus
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
SafrudinAtfalusoleh
 
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptxJenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
ssuserf77389
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
mhd_riski
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
Dewi_Sejarah
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
WahyulKudus
 
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdfSoft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
manajemenais01
 
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docx
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docxPengawasan Supervisi Pendidikan.docx
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docx
Zukét Printing
 
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdfPengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
Zukét Printing
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
inbes62
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanImaaELF
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Ibnu Athaillah
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Slamet Suprihanto
 

Similar to 83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam (20)

SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptxSUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
SUPERVISI PENDIDIKAN ppt.pptx
 
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
1353-Article Text-3340-1-10-20230131.pdf
 
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan IslamSupervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Supervisi Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
 
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdfKelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
Kelompok 1_Konsep Pengawasan Pendidikan - Copy.pdf
 
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usmanPersepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
Persepsi gpai ttg pengawas pai download 16-syahruddin usman
 
1 sm
1 sm1 sm
1 sm
 
Motivasi Kerja
Motivasi KerjaMotivasi Kerja
Motivasi Kerja
 
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptxJenis Supervisi Pendidikan.pptx
Jenis Supervisi Pendidikan.pptx
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)13.fitrya (06111404013)
13.fitrya (06111404013)
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdfSoft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
Soft Color Karya Tulis Ilmiah Presentation (1).pdf
 
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docx
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docxPengawasan Supervisi Pendidikan.docx
Pengawasan Supervisi Pendidikan.docx
 
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdfPengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
Pengawasan Supervisi Pendidikan.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikanPpt supervisi pendidikan
Ppt supervisi pendidikan
 
Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar Supervisi pendidikan sekolah dasar
Supervisi pendidikan sekolah dasar
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
 

More from Vivii Charmeiliaa

Langkah-langkah Membuat RPP K13
Langkah-langkah Membuat RPP K13Langkah-langkah Membuat RPP K13
Langkah-langkah Membuat RPP K13
Vivii Charmeiliaa
 
Ppt peer teaching
Ppt peer teachingPpt peer teaching
Ppt peer teaching
Vivii Charmeiliaa
 
Rpp
RppRpp
Ppt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanikPpt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanik
Vivii Charmeiliaa
 
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikRpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Vivii Charmeiliaa
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Vivii Charmeiliaa
 
Model pembelajaran part ii
Model pembelajaran part iiModel pembelajaran part ii
Model pembelajaran part ii
Vivii Charmeiliaa
 
Model pembelajaran part I
Model pembelajaran part IModel pembelajaran part I
Model pembelajaran part I
Vivii Charmeiliaa
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
Model pembelajaran nht dan tgt
Model pembelajaran nht dan tgtModel pembelajaran nht dan tgt
Model pembelajaran nht dan tgt
Vivii Charmeiliaa
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Vivii Charmeiliaa
 
3764 9717-1-sm
3764 9717-1-sm3764 9717-1-sm
3764 9717-1-sm
Vivii Charmeiliaa
 
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
Vivii Charmeiliaa
 
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikanKepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Vivii Charmeiliaa
 
sistem informasi
sistem informasisistem informasi
sistem informasi
Vivii Charmeiliaa
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
Vivii Charmeiliaa
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
Vivii Charmeiliaa
 

More from Vivii Charmeiliaa (17)

Langkah-langkah Membuat RPP K13
Langkah-langkah Membuat RPP K13Langkah-langkah Membuat RPP K13
Langkah-langkah Membuat RPP K13
 
Ppt peer teaching
Ppt peer teachingPpt peer teaching
Ppt peer teaching
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Ppt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanikPpt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanik
 
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikRpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanik
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
Model pembelajaran part ii
Model pembelajaran part iiModel pembelajaran part ii
Model pembelajaran part ii
 
Model pembelajaran part I
Model pembelajaran part IModel pembelajaran part I
Model pembelajaran part I
 
JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
Model pembelajaran nht dan tgt
Model pembelajaran nht dan tgtModel pembelajaran nht dan tgt
Model pembelajaran nht dan tgt
 
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guruKeterampilan guru yg hrs dikuasai guru
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
 
3764 9717-1-sm
3764 9717-1-sm3764 9717-1-sm
3764 9717-1-sm
 
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
Wawasan dasar pengelolaan_pendidikan (1)
 
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikanKepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
 
sistem informasi
sistem informasisistem informasi
sistem informasi
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
 
Ppt discovery
Ppt discoveryPpt discovery
Ppt discovery
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 

83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam

  • 1. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2015 VOL. 16, NO. 1, 23-42 IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH Cut Suryani Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh cut.suryani@gmail.com Abstract A principal as a supervisor has to conduct supervision in his/her school. Hence he/she must be able to perform a variety of monitoring and control to improve the performance of teachers. Supervision and control are preventive ways to prevent teachers to do irregularities and thus will be more careful in carrying out his work as educators. This research is intended to study supervision activities performed by principal of Islamic Elementary School (Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN)) Sukadamai Banda Aceh. The results of this research show several findings: 1). The focus of supervision activities performed by principal can be identified in two things i.e supervision activities concerning the teachers’ administration and teachers’ teaching practices; 2). Supervision activity is useful for teachers to solve educational problems at the time of learning, and to provide motivation for them to improve the knowledge to become professionals in teaching and learning process; 3). Principal’s barriers in supervision consists of overlapping activities and lack of operational budget. Keywords: Supervision; School principal; Teacher Abstrak Supervisi di sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak sebagai supervisor, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan preventiv untuk mencegah agar guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati- hati dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai pendidik. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkap kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh terhadap kinerja guru. Adapun hasil dari penelitian ini adalah:1). Fokus kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru dan kegiatan proses belajar mengajar, 2). Kegiatan supervisi sangat membantu bagi guru dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru pada saat melakukan
  • 2. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 24 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 pembelajaran, serta dapat memberikan motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan pengetahuan untuk menjadi guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran, 3). Hambatan kepala sekolah dalam supervisi adalah tumpang tindih kegiatan dan keterbatasan dana operasional. Kata Kunci: Supervisi; Kepala Sekolah; Guru PENDAHULUAN Guru memiliki potensi untuk berkreasi dan meningkatkan kinerjanya. Namun demikian seringkali banyak faktor yang menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara optimal, baik itu berupa kemampuan guru itu sendiri dalam proses belajar mengajar, maupun sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia. Mengingat hal tersebut sangat dirasakan perlunya supervisi yang berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap guru. Program supervisi guru tersebut lazim disebut supervisi yang merupakan suatu rangkaian penting dalam manejemen pendidikan.1 Adapun fungsi utama dari supervisi pendidikan seperti yang dikemukakan oleh Sahertian, bahwa fungsi dasar dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah agar lebih baik. Supervisi terhadap proses belajar mengajar, merupakan salah satu bentuk aktivitas yang direncanakan untuk membantu para guru dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.2 Di dalam al-Qur’an surat Al-‘Ashr ayat 3 juga dijelaskan hal yang menyangkut tentang supervisi dalam artian luas tentunya, yaitu dalam hal saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran. Firman Allah Swt: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (Q.S. Al-‘Ashr: 3). Firman Allah Swt. di atas menyampaikan pesan secara implisit bahwa saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran merupakan kunci dalam menyelenggarakan supervisi pendidikan di sekolah dalam hal peningkatan mutu pendidikan, perbaikan akhlak dan tata cara beretika maupun dalam hal pemberian motivasi guna pencapaian mutu pendidikan di sekolah. Terkait hal ini, maka supervisi di sekolah pada dasarnya dilaksanakan oleh kepala sekolah yang bertindak 1 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 5 2 Sahertian, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 19
  • 3. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 25 sebagai supervisor. Oleh sebab itu kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru. Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pencegahan agar guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai pendidik.3 Dari hasil observasi awal terhadap kepala sekolah pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dalam hal supervisi pendidikan penulis menemukan bahwa pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah belum memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan guru dalam proses belajar mengajar. Kenyataannya masih ada sebahagian guru yang mengajar lepas, dalam arti tidak menggunakan acuan yang telah ditetapkan untuk diemban oleh seorang guru, seperti: Guru mengajar tidak menggunakan Silabus, Kurikulum, Program Tahunan (PROTA), Program Semester (PROSEM), dan Rancangan Program Pembelajaran (RPP) serta kurangnya disiplin dan tanggung jawab terhadap tugas yang sedang dilakukan. Teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum mempengaruhi terhadap peningkatan proses belajar mengajar guru di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden atau orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini mendeskripsikan berbagai hal yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang diangkat. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. PEMBAHASAN Pengertian Supervisi Pendidikan Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision, terdiri atas dua kata, yaitu super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi yang disebut supervisor.4 Suharsimi menjelaskan, bahwa supervisi terdiri dari dua kata “super” dan “vision” yang berarti “melihat” maka secara keseluruhan supervisi diartikan 3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal. 107 4 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003, hal. 31.
  • 4. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 26 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 sebagai melihat dari atas.5 Dengan pengertian itulah supervisi dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas lebih tinggi dari guru untuk melihat dengan teliti pekerjaan secara keseluruhan atau mengawasi pekerjaan guru. Pengertian supervisi dalam kaitannya dengan pendidikan adalah pembinaan guru. Konsep supervisi tradisional menganggap supervisi sebagai inspeksi. Hal inilah yang menyebabkan guru merasa takut dan tidak bebas melakukan tugasnya serta merasa terancam dan merasa takut untuk bertemu dengan supervisor, bahkan supervisor dianggap tidak memberikan dorongan bagi kemajuan guru. Sikap tersebut dipengaruhi oleh pemahaman tentang supervisi secara tradisional, artinya supervisor dipahami sebagai pengawasan dalam pengertian mencari-cari kesalahan dan menemukan kesalahan untuk diperbaiki yang pada gilirannya mempengaruhi penilaian terhadap guru.6 Dalam pengertian lain, supervisi merupakan peningkatan makna dari inspeksi yang berkonotasi mencari-cari kesalahan, jelaslah bahwa kesan seperti itu sangat kurang tepat dan tidak sesuai lagi dengan zaman reformasi seperti sekarang ini. Mengenai pengertian supervisi pendidikan, Ali Imron menjelaskan bahwa supervisi pendidikan adalah serangkaian bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional untuk meningkatkan proses belajar mengajar.7 Selanjutnya Sahertian berpendapat, bahwa supervisi pendidikan adalah sebagai pemberian pelayanan dan bantuan guna meningkatkan kualitas pendidikan.8 Ada tiga unsur penting yang harus diperhatikan tentang supervisi pendidikan, yaitu: 1. Unsur proses pengarahan, bantuan atau pertolongan dari pihak atasan atau pihak yang lebih memahami. 2. Unsur guru-guru dan personalia sekolah lainnya yang berhubungan langsung dengan belajar mengajar para siswa sebagai pihak yang diberikan pertolongan. 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 4. 6 Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 16. 7 Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995, hal. 10. 8 Sahertian, Konsep…, hal. 19.
  • 5. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 27 3. Unsur proses belajar mengajar atau situasi belajar mengajar sebagai objek yang diperbaiki.9 Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan Supervisi merupakan proses bantuan bagi guru dalam mengembangkan kemampuannya yang meliputi pengetahuan, keterampilan mengajar dan komitmen atau motivasi guru. Jadi tujuan supervisi berkenaan dengan aspek kognitif, psikomotor dan afektif adalah membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik-baiknya. Tujuan supervisi menurut Hariwung adalah sebagai pengendalian kualitas, pengembangan profesional dan untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai pengendalian kualitas artinya, kepala sekolah sebagai supervisor bertanggung jawab memonitor proses belajar mengajar di sekolah dengan cara berkunjung ke kelas, berkonsultasi dengan guru yang dapat diharapkan pendidikan mampu menilai dan mengetahui kemampuan siswa.10 Supervisi yang baik adalah supervisi yang mampu merefleksikan multi tujuan tersebut. Supervisi tidak berhasil jika hanya memperhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lain. Jadi dengan demikian dapat dipahami, bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan hubungan yang baik kepada semua pihak yang terkait.11 Adapun fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan proses belajar mengajar guru di sekolah. Sehubungan dengan hal ini, menurut pendapat Malik supervisi terhadap kinerja guru dalam proses belajar mengajar memiliki tiga fungsi utama yaitu: a. Supervisi kurikulum untuk menjamin penyampaian kurikulum dengan tepat. 9 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992, hal. 4. 10 Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, Dikti P2LPTK, 1989, hal. 50. 11 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman…, hal. 34.
  • 6. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 28 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 b. Perbaikan proses pembelajaran dengan membantu guru merencanakan program akademis. c. Pengembangan profesi dalam melaksanakan program pengajaran.12 Kemampuan dalam proses belajar mengajar guru di sekolah adalah penguasaan materi atau bahan, metode, alat dan evaluasi. Keempat hal tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Guru sebagai pendidik tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai etika dan estetika para siswa dalam menghadapi tantangan hidup masyarakat. Sahertian menjelaskan bahwa: “Fungsi utama supervisi pendidikan bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru”.13 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah, maka ia harus mempu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Pengawasan dan pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan pencegahan (preventive) agar para guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Soetjipto dan Raflis Kosasi dalam bukunya Profesi Keguruan mengatakan, bahwa tugas supervisor itu meliputi: 1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program. 2. Tugas Administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam usaha perbaikan kualitas pengajaran. 3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar. 4. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru-guru. 12 Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan Budaya, 2000, hal. 63. 13 Sahertian, Konsep…, hal. 21.
  • 7. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 29 5. Melaksanakan penelitian.14 Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi berfungsi membantu, memberi suport dan mengajak mengikut sertakan guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu dapat membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar mengajar. Seorang supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator.15 Adapun berkaitan dengan tanggung jawab supervisor dalam pendidikan dapat melaksanakan program-program supervisi terhadap terjadinya perubahan dalam kegiatan pengajaran, perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan dan berbagai usaha inovasi dalam pengembangan kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru. Sesuai dengan tanggung jawab dalam melakukan tugasnya, maka supervisor mempunyai wewenang tertentu sesuai dengan tugas yang dilaksanakan. Wewenang supervisor adalah melaksanakan koreksi, memperbaiki dan membina proses belajar mengajar bersama guru, sehingga proses itu mencapai hasil yang maksimal. Hasil Penelitian Penyusunan Program Supervisi Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diungkapkan bahwa penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan oleh kepala sekolah. Dalam penyusunan program supervisi pendidikan kepala sekolah melibatkan wakil kepala dan guru-guru. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa “Kepala sekolah mengajak kami, guru-guru yang senior dalam penyusunan program supervisi pendidikan”.16 Kepala MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: ”Penyusunan program supervisi pendidikan dibuat pada awal tahun ajaran. Hal ini dimaksudkan supaya program kegiatan supervisi dapat diintegrasikan dalam 14 Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 233. 15 Sahertian, Konsep…, hal. 25. 16 Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) pada tanggal, 10 Maret 2011
  • 8. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 30 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 kegiatan-kegiatan sekolah secara komprehensif. Pelaksanaan supervisi pendidikan dilakukan setiap awal tahun pelajaran, setiap awal semester dan pada saat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Fokus kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama, kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru, dalam hal ini menyangkut semua persiapan yang harus dipersiap oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran dan kedua, kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan proses belajar mengajar.”17 Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, menjelaskan bahwa “Penyusunan program supervisi pendidikan dilaksanakan pada awal semester ganjil atau pada awal tahun ajaran, demikian juga pelaksanaan programnya. Sedangkan evaluasi program supervisi pendidikan dilakukan pada setiap akhir semester ganjil dan semester genap dengan tujuan dapat mengetahui sejauhmana pencapaian program supervisi yang telah dilaksanakan”.18 Sehubungan dengan uraian di atas, hasil wawancara dengan guru-guru menyatakan bahwa mereka mengetahui kepala sekolah telah menyusun jadwal supervisi. Sebelum melaksanakan supervisi terhadap guru-guru sudah menyusun program terlebih dahulu, jika program tidak disusun terlebih dahulu dengan baik, maka pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun program- program yang disusun mengenai jadwal kegiatannya terdiri dari tanggal dimulai pelaksanaannya sampai akhir, alat yang diperlukan, tujuan yang ingin dicapai, rancangan untuk pengembangan kemampuan profesianal guru, meningkatkan motivasi kerja guru dan bagai mana cara agar supervisi pendidikan dapat berjalan dengan baik. Kepala sekolah merencanakan pelaksanaan supervisi pendidikan terhadap guru-guru minimal satu kali, dan maksimal dua kali dalam setahun, yaitu satu kali pada semester ganjil dan satu kali pada semester genap. Jadwal pelaksanaannya pada awal dan akhir semester, baik semester ganjil maupun semester genap. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan dan perubahan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar. 17 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 8 Maret 2011 18 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 8 Maret 2011
  • 9. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 31 Pada akhir semester genap tahun berjalan dilakukan evaluasi program supervisi pendidikan dengan tujuan dapat mengetahui sejauhmana program- program tersebut sudah terealisasi dan kegiatan-kegiatan mana yang perlu direvisi karena tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian juga, dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat menghambat proses supervisi. Selanjutnya temuan-temuan hasil evaluasi, baik terhadap program maupun terhadap hasil pelaksanaan supervisi tersebut segera ditindaklanjuti untuk memenuhi target sesuai dengan yang telah diprogramkan. Program supervisi pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah menjadi prioritas kegiatan sebelum proses belajar mengajar berlangsung, karena menurut keterangan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh supervisi terhadap guru-guru merupakan bagian dari tugas yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam membina guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini kepala sekolah yang menjabat sekarang terus melakukan pembinaan terhadap guru-guru di MIN Sukadamai mengingat pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah pejabat lama jarang sekali dilakukan.19 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Sasaran supervisi pendidikan oleh kepala sekolah adalah setiap guru bidang mata pelajaran, tenaga administrasi, pengelola perpustakaan sekolah, wali kelas, dengan tujuan untuk membina guru dan staf agar lebih terampil dan cakap dalam melaksanakan tugasnya. Di samping itu, untuk mendorong guru menciptakan kreatifitas dalam proses belajar mengajar agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan bagi siswa. Inilah sebenarnya kondisi yang diharapkan dalam proses pembelajaran di sekolah.”20 Dari penjelasan tersebut di atas dapat diketahui, bahwa program supervisi pendidikan yang disusun oleh kepala sekolah berorientasi pada bimbingan terhadap tugas-tugas guru, seperti penyusunan program pengajaran, pelaksanaan 19 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011 20 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
  • 10. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 32 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 program pengajaran, persiapan perangkat pembelajaran (satuan acuan pelajaran, rencana pembelajaran, alat evaluasi, persiapan media pembelajaran dan lain-lain).21 Selanjutnya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengungkapkan, bahwa: “Perencanaan harus dirumuskan secara jelas dan dikerjakan secara professional. Suatu perencanaan yang baik harus jelas apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya serta harus jelas pula tujuannya. Hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah dalam penyusunan program supervisi pendidikan adalah membaca, memahami kurikulum, menguasai petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah. Buku-buku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh kepala sekolah adalah petunjuk pelaksanaan kurikulum, petunjuk pelaksanaan supervisi, petunjuk teknis masing-masing mata pelajaran dan sistem evaluasi.”22 Program pengajaran yang disusun oleh kepala sekolah bersama dengan guru-guru mempunyai hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya yang saling mendukung. Oleh karena itu, aplikasi dari program-program tersebut harus dilaksanakan secara sistematis dan intensif sehingga dapat meminimalkan hambatan yang mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) berdasarkan masing-masing mata pelajaran, petunjuk teknis dan pelaksanaan. Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi meliputi penyusunan program tahunan, program semester, dan persiapan lainnya yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, dan mengadakan kunjungan supervisi ke kelas serta penyusunan laporan tindak lanjut hasil supervisi. Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada pembinaan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Mengenai cara pelaksanaan supervisi pendidikan, yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru-guru menurut hasil wawancara dengan Nurlina, (Wali kelas Ia) pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dengan cara kekeluargaan dan bukan paksaan, sehingga 21 Dokumen data dan hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011 22 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
  • 11. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 33 guru tidak merasa takut melihat supervisor datang pada saat akan disupervisi. Ini semua dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara guru dan atasan agar saling memotivasi”.23 Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah dengan teknik humanistik bukan mencari- cari kesalahan, tetapi sungguh-sungguh membantu guru untuk dapat bekerja yang lebih bagus dan terarah dalam melaksakan tugasnya. Adapun teknik supervisi yang sering digunakan dalam pelaksanaan supervisi di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh yaitu teknik kunjungan kelas, pembicaraan individual, diskusi tentang masalah-masalah yang dihadapi guru yang berkaitan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Farah Diba, salah seorang guru wali kelas II.a pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, bahwa: “Teknik supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah dengan kunjungan kelas, ini merupakan teknik yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, karena bisa melihat langsung tentang alat, metode serta keterampilan guru dalam mengajar, serta dapat memantau langsung bagaimana guru memotivasi siswa dalam belajar. Di samping teknik kunjungan kelas, teknik individual antara guru dengan supervisor juga sangat membantu guru dalam memperbaiki sistem mengajar yang lebih baik. Tinggi rendahnya kemampuan professional guru dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada usaha kepala sekolah dalam membina guru-guru tersebut. Guru setiap hari melaksanakan tugas rutin mengajar dan berinteraksi dengan anak didik di sekolah. Karena itu, kepala sekolah harus melaksanakan supervisi terhadap guru-guru untuk mengetahui tingkat profesionalnya meningkat atau menurun, malas atau tidak, disiplin atau tidak dan sebagainya.”24 Selanjutnya Yusri Faizah, salah seorang Wali kelas V.b pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Dalam menyusun program supervisi pendidikan kami selalu mengadakan musyawarah dengan semua guru dan bekerja sama dengan penuh disiplin, rasa tanggung jawab serta selalu menjaga keharmonisan antara guru dan atasan”.25 23 Hasil wawancara dengan Nurlina, Wali kelas Ia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011 24 Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas IIa pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011 25 Hasil wawancara denganYusri Faizah, Guru Wali Kelas V.b pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
  • 12. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 34 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 Adapun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, antara lain: tumpang tindih kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan, dan keterbatasan dana operasional sekolah untuk pembinaan guru. Supervisi Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Guru di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh Upaya kepala sekolah dalam pengembangan sumber daya guru di MIN Sukadamai Kota Banda Aceh diantaranya adalah melalui pembinaan kemampuan guru dalam menguasai materi ajar, pembinaan kemampuan menguasai metode pembelajaran, kemampuan dalam teknik evaluasi. 1. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam penguasaan materi ajar. Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, secara umum upaya yang dilakukan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dalam pengembangan sumber daya guru guna meningkatkan penguasaan materi ajar, antara lain: guru mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), mengikuti Kelompok Kegiatan Guru (KKG), mengirim guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran yang berhubungan dengan pengembangan profesionalisme guru. Usaha peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar harus dilakukan secara terus menerus baik oleh lembaga ataupun secara pribadi. Penguasaan terhadap materi pelajaran merupakan indikator yang sangat penting untuk menjadi guru yang professional. Jamaluddin kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengungkapkan, bahwa “Sebaik apapun kemampuan guru dalam menguasai metode pembelajaran, jika penguasaan materi lemah maka hasilnya tidak akan memuaskan, sehingga kami berupaya untuk meminta guru agar secara aktif mengikuti MGMP, karena salah satu materi MGMP adalah memperdalam dan memperkaya materi ajar”.26 Berkaitan dengan upaya kepala sekolah dalam membina guru agar mampu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar melalui kegiatan-kegiatan seperti pelatihan/penataran dan melalui kegiatan MGMP sekolah. Hal ini sebagaimana penjelasan yang diungkapkan oleh kepala sekolah 26 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011
  • 13. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 35 MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, berkenaan dengan pembinaan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar (Lembaran Kerja Siswa, media dan perangkat pembelajaran), bahwa: “Kami mengarahkan agar guru mau berdiskusi dengan teman sesama pengasuh mata pelajaran yang sama dan saling bertukar pikiran dan pengalaman, karena ada beberapa guru kami yang telah banyak mendapat pelatihan yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran serta melalui kegiatan MGMP”.27 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah mengupayakan guru-guru terlibat dalam diskusi-diskusi di sekolah, mengirim guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran, serta mendorong dan memotivasi guru agar dapat mengikuti MGMP. Hal ini bertujuan agar dapat berdiskusi untuk pendalaman materi pelajaran dan masalah-masalah lain yang ditemukan dalam pembelajaran. Selanjutnya upaya kepala sekolah dalam meningkatkan sumber daya guru yaitu melalui memenuhi kebutuhan guru terhadap bahan ajar atau buku pelajaran dengan membeli atau mengusahakan buku-buku sumber yang diperlukan untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru. Upaya yang dilakukan ini adalah agar guru mempersiapkan materi dengan baik untuk dapat dijelaskan pada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam menggunakan Metode Pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Jamaluddin kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menyatakan, bahwa: “Metode mengajar disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan siswa. Penggunaan metode belajar yang tepat dan bervariasi menyebabkan siswa merasa antusias mengikuti pelajaran, sehingga ada siswa yang menyukai guru tertentu dan tidak menyukai guru yang lain”.28 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Nurzaita, salah seorang guru wali kelas VIb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Pada awal penyampaian materi menggunakan metode ceramah lalu dikembangkan dengan 27 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 10 Maret 2011 28 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 20 Maret 2011
  • 14. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 36 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 metode diskusi. Metode yang digunakan disesuaikan dengan situasi kelas dan waktu jam belajar guna memantapkan pemahaman siswa terhadap materi”.29 Berkaitan dengan upaya kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dalam pembinaan kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan efesien, antara lain peningkatan bekal pengetahuan kepada guru pengiriman guru dalam kegiatan ilmiah seperti pelatihan, penataran dan diskusi sesama guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dilakukan agar guru dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh sebagai berikut: “Selain kemampuan dalam materi ajar, yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan guru terhadap model dan strategi pembelajaran pada PBM, sehingga kami selalu berupaya untuk meminta guru mengkoreksi pembelajaran yang dilakukan, agar guru dapat memperbaiki model dan strategi pembelajaran yang kurang baik dan mempertahankan yang sudah baik”.30 Sejalan dengan pernyataan kepala sekolah tersebut di atas, dapat diketahui bahwa kepala sekolah melakukan supervisi yang bertujuan antara lain untuk memantau proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan oleh guru. Supervisi yang dilaksanakan ini juga untuk memperoleh data tentang kekurangan, kelebihan dan kelengkapan guru, baik dari proses pembelajaran maupun sisi administrasi yang dipersiapkan oleh guru. Dengan melakukan supervisi dalam kegiatan pembelajaran, kepala sekolah telah melakukan upaya pembinaan profesinal guru dalam melaksanakan program pembelajaran. 3. Upaya Pembinaan Kemampuan Guru dalam Teknik Evaluasi Pembelajaran Selanjutnya berdasarkan penjelasan dari kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh dapat diketahui, bahwa melalui supervisor, guru juga dibantu untuk memahami fungsi-fungsi evaluasi, yaitu: Fungsi formatif, Fungsi sumatif, 29 Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Wali Kelas VI.b MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 20 Maret 2011. 30 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 20 Maret 2011.
  • 15. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 37 Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi untuk mengungkapkan kesulitan belajar sehingga dapat diagnosis untuk program remedial. Dari ketiga fungsi evaluasi yang paling banyak melibatkan supervisor adalah fungsi diagnostik. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Badriah, guru wali kelas IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Bantuan supervisor di dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa dapat membantu guru untuk menentukan langkah-langkah kreatif bagi peningkatan hasil belajar”.31 Berdasarkan temuan penelitian dari hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh Jamaluddin mengatakan bahwa: “Sistim evaluasi yang diterapkan di sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh, dimulai dari perencanaan evaluasi yang dikembangkan dan dirancang oleh guru. Pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan perencanaan dapat membantu guru dalam menindak lanjuti dari hasil belajar siswa”.32 Untuk mendukung kemampuan guru dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa, maka kepala sekolah melakukan upaya pembinaan guru agar mampu menyusun dan pengembangan alat dan teknik evaluasi. Hal ini didasari pada hasil wawancara dengan kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh yaitu: ”Untuk kepentingan pengambilan keputusan, maka kami sangat memperhatikan kemampuan guru dalam menganalisa hasil evaluasi pembelajaran, sehingga program pengayaan atau remedial dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga guru selalu kami minta untuk saling berbagi pengalaman tentang evaluasi.33 Signifikansi Supervisi Pendidikan dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar Kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar secara formal dilakukan dengan terjadwal. Untuk supervisi terhadap administrasi guru dilakukan setiap awal tahun atau menjelang semester, sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar, kegiatan supervisi dilakukan pada hari-hari dilaksanakannya kegiatan 31 Hasil wawancara dengan Badriah, Guru Wali Kelas IVb MIN Sukadamai Kota Banda Aceh tanggal, 19 Maret 2011. 32 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 20 Maret 2011. 33 Hasil wawancara dengan Jamaluddin, Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 19 Maret 2011
  • 16. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 38 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 belajar mengajar. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa kepala sekolah memanfaatkan waktu untuk kegiatan supervisi melalui pendekatan formal yakni secara terjadwal maupun pendekatan non formal yakni kapan saja pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk itu, penggunaan waktu dalam kegiatan supervisi yang dikembangkan kepala sekolah seperti ini menuntut guru- guru untuk senantiasa siap setiap saat dilaksanakan supervisi oleh kepala sekolah. Kegiatan supervisi ini sangat mempengaruhi keberhasilan guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara dari salah seorang responden penelitian Handayani guru bidang studi MIN Sukadamai Kota Banda Aceh memberikan jawaban terhadap pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah cukup baik dan dirasakan sangat bermanfaat bagi guru untuk memberi motivasi dalam meningkatkan proses belajar mengajar.34 Selain itu Haslinda guru wali kelas III.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan, bahwa: “Pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah cukup tepat, karena sesuai dengan jadwal dan dilakukan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada guru tentang kegiatan yang menjadi materi supervisi, kemudian hasil dari kegiatan supervisi tersebut diberitahukan kepada guru yang bersangkutan dan selanjutnya bila ada permasalahan atau kelemahan dari guru, maka kepala sekolah mendiskusikannya dengan guru tersebut dalam upaya mencari solusinya.”35 Dari hasil jawaban wawancara tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah dirasakan sangat penting dan bermanfaat bagi guru khususnya membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Nurasiah wakil kepala sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh menjelaskan, bahwa: “Secara keseluruhan guru dapat mengerjakan atau merumuskan kegiatan perencanaan 34 Hasil wawancara dengan Handayani, Guru Bidang Studi MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 19 Maret 2011. 35 Hasil wawancara dengan Haslinda, Guru Wali Kelas IIIa MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
  • 17. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 39 kegiatan belajar mengajar meskipun bertanya kepada teman yang lainnya yang sudah professional”.36 Jawaban yang diberikan responden tentang kegiatan yang dilakukannya pada tahap perencanaan sangat bervariasi, namun demikian dari seluruh jawaban yang berhasil diidentifikasi dapat ditarik kesimpulan bahwa, kegiatan yang dilakukan guru pada tahap perencanaan meliputi; mempelajari Garis-garis Besar Program GBPP, mempelajari kalender pendidikan, membuat program tahunan, menyusun program semester, melakukan analisis materi pelajaran, merumuskan atau membuat rencana pembelajaran, dan mempersiapkan alat penilaian serta tindak lanjut kegiatan belajar mengajar. Dari kegiatan yang telah dilakukan tersebut di atas, menunjukkan bahwa guru (responden penelitian) telah memahami dengan baik apa-apa yang harus dilakukan ataupun dikerjakannya pada tahap perencanaan program belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada tahap perencanaan program belajar mengajar tersebut, menurut mereka merupakan tanggung jawab guru sesuai bidang studinya masing-masing. Upaya yang dilakukan guru terhadap kendala yang dihadapi dalam membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar antara lain: untuk mengatasi masalah keterbatasan waktu membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar, maka pekerjaan perencanaan dilakukan dengan mengoptimalkan waktu luang yang dimiliki guru atau dilakukan dengan jalan membuat perencanaan program belajar mengajar bersama-sama. Selanjutnya data yang menyangkut dengan aspek kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, telaah penelitian difokuskan pada pengembangan tahapan kegiatan PBM, teknik/metode yang digunakan dalam PBM, media pembelajaran, evaluasi/tindak lanjut KBM. Berkaitan dengan tahapan kegiatan yang dilakukan guru, salah seorang responden Nurasiah, S.Ag mengungkapkan, bahwa: “Kegiatan yang dilakukannya antara lain; meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Adapun kegiatan yang dilakukan guru pada tahap pendahuluan yaitu mengkondisikan situasi kelas, melakukan apersepsi terhadap materi yang telah diberikan pada 36 Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 19 Maret 2011.
  • 18. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 40 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 pertemuan sebelumnya, dan memberikan motivasi agar siswa bersemangat dalam menerima pelajaran”.37 Berkaitan dengan penggunaan metode yang digunakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar menurut seluruh responden tidak terpaku pada satu metode saja, melainkan melakukan berbagai metode agar tercapai tujuan yang diharapkan dari materi yang diberikan. Sedangkan berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran salah seorang guru agama yang merangkap dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan tentang kesulitannya dalam menggunakan media karena tidak mengerti cara penggunaan media tersebut, disebabkan bukan bidangnya.38 Berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan guru, Farah Diba guru wali kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh mengatakan: “Penilaian dilakukan terhadap proses KBM dengan cara lisan melalui pertanyaan-pertanyaan, tulisan maupun hasil pengamatan terhadap siswa, dan tes formatif. Setelah diketahui ada siswa yang belum memenuhi standar dari hasil penilaian, maka tindakan guru selanjutnya adalah memberikan remedial kepada siswa tersebut agar yang belum memenuhi standar tersebut mengerti dan paham terhadap materi yang diberikan.”39 Dari hasil penelitian di lapangan dapat diketahui, bahwa pengaruh supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar sangat besar. Dalam hal ini supervisor yaitu kepala sekolah hendaklah mempunyai pengetahuan yang lebih dalam mengelola pembelajaran agar dapat membina guru-guru dan memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. SIMPULAN Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: Pelaksanaan supervisi pendidikan dilakukan Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh didahului dengan penyusunan program supervisi yang dipersiapkan pada awal 37 Hasil wawancara dengan Nurasiah, Wakil Kepala Sekolah MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 19 Maret 2011. 38 Hasil wawancara dengan Nurzaita, Guru Agama merangkap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh) tanggal, 21 Maret 2011. 39 Hasil wawancara dengan Farah Diba, Guru Wali Kelas II.a MIN Sukadamai Kota Banda Aceh tanggal, 21 Maret 2011
  • 19. Cut Suryani Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 | 41 tahun ajaran. Selanjutnya dilanjutkan dengan pelaksanaannya yang dilakukan setiap awal semester dan akhir semester pada saat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar untuk melihat keberhasilan sejauh mana program yang telah dipersiapkan dapat terealisasi. Fokus kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam dua hal yaitu; pertama kegiatan supervisi yang menyangkut administrasi guru. Hal ini menyangkut semua persiapan yang harus dipersiapkan oleh seorang guru sebelum melakukan pembelajaran. Kedua, kegiatan supervisi yang menyangkut dengan kegiatan proses belajar mengajar. Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh meliputi penyusunan program tahunan, kunjungan supervisi ke kelas dan penyusunan laporan tindak lanjut hasil penelitian. Program tahunan disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penilaian dan pembinaan terhadap teknis dan administrasi pendidikan di sekolah, dan memberikan pedoman serta kejelasan bagi guru dalam rangka penyusunan program semester/program tahunan, dan dijabarkan berdasarkan hasil rapat guru tahun sebelumnya. Kepala sekolah melakukan supervisi terhadap semua komponen pendidikan sekolah. Pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah lebih menekankan pada pembinaan terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Kaitan supervisi pendidikan yang dilakukan kepala sekolah terhadap proses belajar mengajar guru pada MIN Sukadamai Kota Banda Aceh adalah sangat membantu bagi guru dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi guru pada saat melakukan pembelajaran, serta dapat memberikan motivasi bagi guru agar selalu meningkatkan pengetahuan untuk menjadi guru yang professional dalam melaksanakan pembelajaran. Hambatan yang dialami kepala sekolah MIN Sukadamai dalam melaksanakan supervisi antara lain adalah sering timbulnya tumpang tindih kegiatan yang harus dilakukan kepala sekolah dalam waktu yang bersamaan, sehingga program yang telah disiapkan kadang-kadang harus ditunda, karena adanya kegiatan lain yang sangat mendesak seperti rapat dinas yang harus didahului. Selanjutnya Upaya yang dilakukan adalah mencari hari lain yaitu jadwal yang tepat untuk pelaksanaan supervisi pendidikan dimaksud. Keterbatasan dana operasional sekolah untuk pembinaan guru, sehingga upaya yang ditempuh adalah
  • 20. IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DI MIN SUKADAMAI KOTA BANDA ACEH 42 | Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. 16, No. 1, Agustus 2015 melaksanakan pembinaan guru yang seyogyanya dua kali dalam setahun, mengingat keterbatasan dana, maka dilaksanakan hanya satu kali dalam setahun. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Hariwung, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud, 1989. Imron, Ali, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995. Malik, Pedoman Manajemen Madrasah, Yogyakarta: Forum Kajian Agama dan Budaya, 2000. Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1992. Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. _______, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003. Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.