1. Apendiks adalah organ tabung pendek yang berpangkal pada sekum dan berperan dalam sistem imun. Apendisitis akut disebabkan oleh radang bakteria yang ditimbulkan oleh obstruksi dan infeksi.
2. Gejala klinis apendisitis akut antara lain nyeri perut yang berpindah ke kanan bawah dan tanda-tanda peradangan pada daerah tersebut. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi dapat membantu diagnosis.
3. Pengob
2. 2
III.3. Patofisiologi Apendisitis Akut
Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks yang disebabkan oleh bakteria
yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus. Obstruksi pada lumen menyebabkan mukus yang diproduksi
mukosa mengalami bendungan. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding
apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan intralumen. Tekanan di dalam
sekum akan meningkat. Kombinasi tekanan tinggi di seikum dan
peningkatan flora kuman di kolon mengakibatkan sembelit, hal ini menjadi pencetus radang di mukosa
apendiks. Perkembangan dari apendisitis mukosa menjadi apendisitis komplit, yang meliputi semua lapisan
dinding apendiks tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor pencetus setempat yang menghambat pengosongan
lumen apendiks atau mengganggu motilitas normal apendiks.
Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami hipoksia,
menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi mukosa dan invasi bakteri. Infeksi menyebabkan pembengkakan
apendiks bertambah (edema) dan semakin iskemik karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural
(dinding apendiks). Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.
Gangren dan perforasi khas dapat terjadi dalam 24-36 jam, tapi waktu tersebut dapat berbeda-beda setiap
pasien karena ditentukan banyak faktor.
Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan
menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan timbul
meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah kanan
bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut. Bila kemudian arteri terganggu akan terjadi
infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangrene. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila
dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi.
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk j
aringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya.
Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang diperut kanan bawah. Pada suatu ketika organ ini dapat
meradang akut lagi dan dinyatakan mengalami eksaserbasi akut.
Left upper quadrant
Acute pancreatitis
Gastric ulcer Gastritis
Left lower lobe pneumonia
Myocardial ischemia Splenic
enlargement, rupture, infarction
or aneurysm
Figure 9.1
Differential diagnosis of acute abdominal pain by location. Adapted from Wagner DK. Curr Topic 1978;1(3).
Left lower quadrant
Endometriosis Incarcerated or
strangulated inguinal hernia
Mittelschmerz Pelvic
inflammatory disease Psoas
abscess Regional enteritis
Ruptured abdominal aortic
aneurysm
Ruptured ectopic pregnancy
Seminal vesiculitis Sigmoid
diverticulitis Torsed ovarian
cyst Ureteral calculi
Right upper quadrant
Acute cholecystitis and biliary colic
Acute hepatitis Acute pancreatitis
Appendicitis Hepatic abscess
Hepatomegaly/congestive heart
Herpes zoster Myocardial ischemia
Perforated duodenal ulcer Right lower
lobe pneumonia
Right lower quadrant
Abdominal wall hematoma
Appendicitis Cecal diverticulitis
Endometriosis Incarcerated or
strangulated inguinal hernia
Meckel's diverticulitis
Mesenteric adenitis
Mittelschmerz Pelvic
inflammatory disease Psoas
abscess Regional enteritis
Ruptured abdominal aortic
aneurysm
Ruptured ectopic pregnancy
Seminal vesiculitis Terminal ileitis
(Crohn’s disease) Torsed ovarian
cyst Ureteral calculi
Diffuse pain
Acute pancreatitis Aortic
dissection or ruptured abdominal
aortic aneurysm Bowel
obstruction Early appendicitis
Gastroenteritis
3. 3
III.4. Penegakan Diagnosa Apendisitis Akut
Gambaran klinis pada apendisitis akut yaitu :
• Tanda awal nyeri di epigastrium atau regio umbilicus disertai mual dan anorexia. Demam
biasanya ringan, dengan suhu sekitar 37,5 - 38,5C. Bila suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi
perforasi.
• Nyeri berpindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik
Mc Burney, nyeri tekan, nyeri lepas dan adanya defans muskuler.
• Nyeri rangsangan peritoneum tak langsung nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing’s
Sign) nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan (Blumberg’s Sign) batuk atau
mengedan
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
- Tidak ditemukan gambaran spesifik.
III.5. Kembung sering terlihat pada komplikasi perforasi.
-Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada masaa atau abses periapendikuler.
Mekanisme terjadinya apendisitis dapat diliat pada bagan di bawah ini.
5. 5
Dinyatakan appendisitis akut bila skor > 7 poin
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
- leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada kasus
dengan komplikasi.
-pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat.
b. Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin.
Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran
kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendicitis.
2. Radiologis
a. Foto polos abdomen
Pada appendicitis akut yang terjadi lambat dan telah terjadi komplikasi
(misalnya peritonitis) tampak :
III.16. scoliosis ke kanan
III.17. psoas shadow tak tampak
III.18. bayangan gas usus kanan bawah tak tampak
III.19. garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak
III.20. 5% dari penderita menunjukkan fecalith radio-opak
b. USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan USG, terutama
pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses. Dengan USG dapat dipakai untuk
menyingkirkan diagnosis banding seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
c. Barium enema
Yaitu suatu pemeriksaan X-Ray dengan memasukkan barium ke colon melalui anus.
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi - komplikasi dari appendicitis pada jaringan
sekitarnya dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding.
d. CT-Scan
Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendicitis. Selain itu juga dapat menunjukkan
komplikasi dari appendicitis seperti bila terjadi abses.
e. Laparoscopi
Yaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang dimasukkan dalam
abdomen, appendix dapat divisualisasikan secara langsung. Tehnik ini dilakukan di bawah
pengaruh anestesi umum. Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada
appendix maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendix
(appendectomy).
III.1. Penatalaksanaan Apendisitis
Akut Perawatan
Kegawatdaruratan
f. Berikan terapi kristaloid untuk pasien dengan tanda-tanda klinis dehidrasi atau septicemia.
g. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun melalui mulut.
h. Berikan analgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan pasien.
Characteristic Score
M = Migration of pain to the
RLQ
1
A = Anorexia 1
N = Nausea and vomiting 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total ||0
6. 6
i. Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita usia subur, dan lakukan pengukuran
kadar hCG
j. Berikan antibiotik intravena pada pasien dengan tanda-tanda septicemia dan pasien yang akan
dilanjutkan ke laparotomi.
Antibiotik Pre-Operatif
k. Pemberian antibiotik pre-operatif telah menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan tingkat
luka infeksi pasca bedah.
l. Pemberian antibiotic spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob diindikasikan.
m. Antibiotik preoperative harus diberikan dalam hubungannya pembedahan.
Tindakan Operasi
n. Apendiktomi, pemotongan apendiks.
o. Jika apendiks mengalami perforasi, maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis dan
antibiotika.
p. Bila terjadi abses apendiks maka terlebih dahulu diobati dengan antibiotika IV, massanya
mungkin mengecil, atau abses mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa
hari.