Materi perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri mencakup pembahasan singkat mengenai analisis jabatan, seleksi, rekrutmen, & staffinf (penempatan). Pembahasan lebih detil bisa merujuk pada Buku Ajar atau Buku Teks Psikologi Industri seperti Aaamodt, 2016, Munandar, 2010, dll
Materi perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri mencakup pembahasan singkat mengenai analisis jabatan, seleksi, rekrutmen, & staffinf (penempatan). Pembahasan lebih detil bisa merujuk pada Buku Ajar atau Buku Teks Psikologi Industri seperti Aaamodt, 2016, Munandar, 2010, dll
Materi presentasi kedisiplinan ini adalah materi presentasi yang pernah saya bawakan pada saat menjadi pembicara pada Latihan Dasar Kepemimpinan di salah satu institusi pendidikan.
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Norma Ethic & Conflict I...AHMAD SULTONI
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Stress dapat didefenisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada sebuah ketidak sesuaian antara tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya. Stres juga merupakan suatu respon adoptif terhadap suatu situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang.
1. 6.KEDISIPLINAN
A. Pentingnya kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan
dan norma norma sosial yang berlaku .
Kesadaran adalah sikap yg secara sukarela untuk
menaati semua aturan yang berlaku dan sadar akan
tugas dan tanggung jawabnya tanpa paksaan
Kesediaan adalah suatu sikap tingkah laku dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan
perusahaan , baik yang tertulis maupun tidak.
2. 2
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam organisasi perusahaan .
Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan
untuk mewujudkan tujuannya. Jadi kedisiplinan adalah kunci dari
keberhasilkan suatu organisasi .
Indikator indikator kedisiplinan
1.Tujuan dan kemampuan
2.teladan pimpinan
3.balas jasa
4.keadilan
5.waskat
6.sangsi hukum
7.ketegasan.
8.hubungan kemanusiaan
3. 3.
1. Tujuan dan kemampuan , ikut mempengaruhi
tingkat kedisiplinan karyawan .
Tujuan yg akan dicapai hrs ditetapkan secara jelas
dan hrs sesuai dengan kemampuan karyawan
ditetapkan secara idel dan cukup menantang .
Akan tetapi jika pekerjaan itu diluar kemampuannya
atau jauh dibawah kemampuannya maka
kesungguhan dan kedisiplinan karyawan
rendah.misalnya pekerjaan untuk karyawan yg
pendidikan smu dikerjakan sarjana , maka menjadi
kurang disiplin dan sebaliknya pula akan terjadi.
4. 4
2.Teladan Pimpinan
Pimpinan harus memberi contoh yang baik , berdisiplin
baik,, jujur, adil, serta sesuai antara kata dan perbuatan ,.
Pemimpin jangan mengharapkan bawahan akan baik dan
disiplin jika dia sendiri tidak disiplin
3.Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan, karena balas jasa akan
memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaannya dan pekerjaannya , kedisiplinannya akan
semakin baik pula, oleh sebab itu balas jasa harus cukup
besar dan tidak mungkin balas jasa yg kecil tidak akan
menjadi baik.
5. 5
4. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan
dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau
hukuman akan merangsang terciptanya
kedisiplinan karyawan yang baik
5.Waskat
Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan , deengan
waskat atasan langsung dapat mengetahui
kemampuan dan kedisiplinan individu
bawahannya
6. 6
6.Sanksi Hukuman
Sangsi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan , denga sangsi hukuman yg
semakin berat karyawan akan semakin takut melanggar
peraturan –peraturan perusahaan , sikap dan perilaku
indisiplinner karyawan akan berkurang.Sangsi hukuman
dijatuhkan sesuai denga kesalahan yg dibut dan
hukuman bersifat mendidik kecuali jika dilakukan
berulang ulang.
7 ,Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan, pimpinan harus
berani dan tegas, bertndak untuk menghukum setiap
karyawan yang melanggar.
7. 7
8. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis
diantara karyawan ikut menciptakan disiplin
yang baik , hubungan hubungan baik yang
bersifat vertikal maupun horisontal yg terdiri
dari direct single relationship dan direct
group relationship dan cross relationship
hendaknya harmonis.
8. 8
Para akhli menyebutkan beberapa pendekatan untuk
meningkatkan disiplin yang meliputi disiplin preventif,korektif dan
progresif.
1.Disiplin korektif, merupakan tindakan yg dilakukan untuk
mendorong pegawai mentaati standar peraturan sehingga tidak
terjadi pelanggaran ,untuk mencapai tujuan ini :
A. Pegawai mengetahui dan memahami standar
B. STandar harus jelas
C. Melibatkan pegawai dalam menyusun standar
D.Standar atau aturan dinyatakan dengan positif bukan negatif ,
mis, jaga keselamatan bukan jangan ceroboh.
E.Dilakukan secara komprehensif b, yaitu melibatkan semua
element yg ada dan terkait dalam organisasi
F.standar aturan dibuat untuk kepentingan bersama , bukan
kepentingan pribadi
9. 9
Meskipun aturan standar tidak menutup kemungkinan ada
pelanggaran untuk itu perlu tindakan KOREKTIF, yaitu tindakan
mencegah agar tidak terulang lagi, yg tujuannya adalah:
1.memperbaiki perilaku yang melanggar aturan
2.mencegah orang lain melakukan tibdakan serupa
3.mempertahankan standar kelompok secara konsisten dan
efektif .
Untuk mencapai tujuan ini ,tindakan( sering disebut tindakan
indisipliner) harus berorientasi pada:
1. bersifat mendidik , yaitu mengubah perilaku menjadi baik
2.Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang
disebut dengan tindakan Disiplinprogresif, yaitu pengulangan
kesalahan yg sama akan mengakibatkan hukum yg lebih
berat.
10. 10
Tindakan indisipliner bisa dilakukan melalui
proses:
1.teguran lisan, kalau masih terulang
2.teguran tertulis, kalau masih terulang
3.skorsing satu minggu, kalu masih terulang
4.Skorsing satu bulan, kalau masih terulang
5.memecat pegawai tersebut.
11. 11
C. Persaingan dan Konflik
Persaingan dan konflik sering terjadi diantara para
karyawan suatu perusahaan . Persaingan dan konflik
terjadi karena mempunyai tujuan yg sama , latar belakang
yg heterogen,sikap perasaan yg sensitif , perbedaan
pendapat dan salah faham.
Persaingan yg sehat akan memotivasi moral kerja,
produktivitas kerja dan kedisiplinan karyawan , tetapi
persaingan yng tidak sehat akan menimbulkan konflik yg
pada akhirnya akan merugikan perusahaan , konflik yg
tidak teratasi akan menimbulkan konfrontasi , perkelahian
dan frustasi, hal ini secara dini harus dicegah oleh
manager.
12. 12.
Persaingan adalah sikap rasional dan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang
terbaik. Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk
memperoleh pengakuan, penghargaan, dan
status sosial yang terbaik,
Konflik adalah persaingan yang kurang sehat
berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam
memperoleh kemenangan , konflik akan
menimbulkan ketegangan , konfrontasi,
perkelahian dan frustasi,.
13. 13.
Hal hal yang menyebabkan persaingan dan konflik
1. tujuan yg sama akan merangsang timbul nya persaingan dan konflik
antara individu atau kelompok
2.Ego manusia, selalu menginginkan lebih berhasil dari manusia lainnya
3.Kebutuhan, kebutuhan material dan non material yang terbatas akan
menyebabkan timbulnya persaingan atau konflik,
4.Pebedaan pendapat, setiap individu mempunyai pendapat dan selalu
mempertahankan pendapatnya yn selalu dianggapn ya selalu benar
5.Salah faham, hal ini juga menimbulkan persaingan dan konflik
6.Perasaan dirugikan,perasaan dirugikan akibat perbuatan orang lain
juga menimbulkan persaingan dan konflik
7. Perasaan Sensitif, perasaan mudah tersinggung akan menimbulkan
konflik , karena harga diri tersinggung walupun menurut orang lain tidak
ada maksud jelek.
14. 14
Kebaikan Persaingan
1.Evaluasi diri/introspeksi diri demi kemajuan
2.Moral kerja atau prestasi kerja akan
meningkat
3.Mengembangkan diri demi kemajuan
karena dorongan pesaingan
4.Memotivasi dinamika organisasi dan
kreativitas karyawan.
15. 15.
Keburukan Konflik
1.Kerjasama kurang serasi dan harmonis
diantara para karyawan
2.Memotivasi sikap sikap emosional para
karyawan
3.menimbulkan sikap apriori karyawan
4.meningkatkan absen dan turn over karyawan
5.Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin
meningkat
16. 16
D.Kepuasan Kerja, Stres dan Frustrasi
1. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja merupakan suatu elemen yg
cukup penting dalam organisasi , hal ini
disebabkan kepuasan kerja dapat
mempengaruhi perilaku kerja seperti bmalas,
rajin,produktif dan lain lain.
Selanjutnya yg menjadi pertanyaan adalah
apakah kepuasan kerja itu dan bagaimana
membuat atau menciptakan kepuasan kerja itu
17. 17
) Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan
dan mencintai pekerjaannya.Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja ,kedisiplinan, dan prestasi kerja , Kepuasan kerja dinikmati
dalam pekerjaan , luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar
pekerjaan
Kepuasan dalam pekerjaan seperti , mendapat penghargaan,
penempatan, perlakuan,peralatan dan suasana lingkungan kerja
yang baik
Kepuasan kerja diluar pekerjaan, dengan balas jasa yg besar
diterimanya maka dapat memenuhi kebutuhan yg diinginkan
Kepuasan kerja kombinasi yaitu kepuasan yg dicerminkan oleh
sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan hasil
kerjanya, dengan kata lain merasa puas jika hasil kerja dan
balas jasanya dirasa adil dan layak. epuasan kerja (Job
Satifaction
18. 18
Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi faktor faktor :
1.Balas jasa yang adil dan layak
2.Penempatan yg tepat sesuai dengan keahlian
3.Berat ringannya pekerjaan
4.suasana dan lingkungan pekerjaan
5.Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
6.Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
7.Sifat pekerjaan monoton atau tidak
Namun demikian tindakan lain masih perlu dilakukan
dengan cara yang disebut PENINGKATAN
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA.
19. 19
Peningkatan kualitas kerja oleh para akhli
diartikan sebagai : A PROCESS BY WICH
AN ORGANIZATION RESPONDS TO
EMPLOYEES NEED BY DEVELOPING
MECHANISM TO ALLOW THEM TO SHARE
FULLY IN MAKING DECISION THAT
DESIGN THEIR LIVES AT WORK.
(sebuah proses yg merespon pada
kebutuhan pegawai dalam pengambilan
keputusan dan merencanakan kehidupan
kerja mereka)
20. 20
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN
KERJA DAPAT DILAKUKAN MELALUI DUA
PENDEKATAN YAITU PENDEKATAN Struktural
dan pendekatan proses,.
Pendekatan struktural adalah melakukan
perubahan sistem kerja pegawai yang dapat
dilakukan dengan:
1.Mendesain ulang pekerjaan yaitu
mempertimbangkan aspek aspek kebutuhan
manusia dalam pekerjaan seperti peningkatan
otonomi, variasi tugas,signifikansi tugas, identitas
tugas dan feed back:
-
21. 21
-otonomi, memberi kebebasan untuk mengatur
pekerjaan
-Variasi tugas, memberi beberapa pekerjaan yg
berbeda-
-Signifikansi tugas,sejauh mana arti penting
tugas yang dirasakan oleh pegawai bagi orang
lain
-Identitas tugas, sejauh mana pegawai terlibat
dalam suatu tugas
-feedback, sampai sejauh mana adanya
masukan dari rekan kerja dan atasan untuk
perbaikan pekerjaan
22. 22
2, Meningkatkan keterlibatan pegawai dalam
pengambilan keputusan ,mengatur dan
merencanakanpekerjaan mereka, melalui
pendekatan tim dan kelompok dengan cara
pengembangan seperti yang banyak
digunakan akhir akhir ini , yaitu quality
circle, sociotechnical system,
codetermination,dan autonomous work
group
23. 23
1.Quality circle, atau gugus kendali mutu adalah sebuah
kelompok kerja yang beranggotakan 3 sd 15 orang
melakukan pertemuan secara teratur dan bertujuan
mengidentifikasi dsan mendiskusikan masalah masalah
yang berkaitan dengan proses produksi dan bisnis
2.Siciotechnical, desain ulang kelompok kerja yang
menggabungkan aspek aspek teknis dengan sosial pada
pekerjaan,. Misalnya pengelompokan pada kesamaan
latar belakang pendidikan atau nilai nilai yang diyakini.
3.Codetermination, kebijakan yg melibatkan kepada
seluruh pegawai (melalui perwakilan) dalam pengambilan
keputusan secara formal yg berkaitan masalah penting yg
mempunyai implikasi kepada pegawai, seperti dalam
kasus pemutusan kerja dll
24. 24.
4.Autonomous work group,
Merupakan kelompok kerja kecil tanpa
pimpinan yg diberi wewenang penuh untuk
mengelola pekerjaan mereka, semua aspek
yg berhubungan dengan pekerjaan
diputuskan oleh kelompok, misalnya
penentua ntarget,penjadwalan
tugas,orientasi pegawai baru,program
pelatihan dan sleksi pegawai baru
25. 25,
2.Pendekatan Proses
Adalah melakukan berbagai proses keorganisasian
untuk menciptakan adanya saling percaya diantara
pegawai ,saling membantu, mengurangi munculnya
kelemahan manusia dan membantu memecahkan
masalah yg dihadapi pegawai , yang dialkukan
melalui:
1.Peningkatan hubungan komunikasi
2.peningkatan disiplin kerja
3.penanggulangan stress
4.bimbingan dan
5.Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
26. 26
Stres,..
Stres adalah situasi ketegangan /tekanan emosional yang dialami
oleh seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat
besar, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi
seseorang
Faktor faktor penyebab stress karyawan adalah antara lain:
1. Beban kerja yang sulit dan berlebihan
2.Tekanan dan sikap pimpinan yg kurang adil dan wajar
3.Waktu dan peralatan kerja yg kurang memadai
4.Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja
5.Balas jasa yang terlalu rendah
6.Masalah masalah keluarga seperti anak, istri,mertua dll
27. 27
Gejala stres,
1. Gejala Fisik, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada metabolisme organ tubuh seperti denyut nadi yg
menjadi cepat, tekanan darah meningkat,sakit kepala dan
sakit perut
2.Gejala Psikologis, yaitu yaitu perubahan-perubahan
sikap yang terjadi seperti ketegangan
,kegelisahan,ketidak tenangan, kebosanan , cepat marah
dll
3.Gejala keperilakuan, yaitu perubahan perubahan atau
situasi dimana produktivitas seseorang menurun ,
absensi meningkat, kebiasaan makan berubah, merokok
bertambah ,banyak minum minuman keras,tidak bisa
tidur, berbicara tidak tenang dll.
28. 27.A
Cara penanggulangan Stress
1. mengelola waktu, waktu yg dimiliki terbatas oleh sebab itu
harus diatur dengan baik misalnya;
-membuat daftar mengenai aktivitas yg harus dilakukan
-menentukan prioritas aktivitas berdasarkan kepentingan dan
urgensinya
-menentukan waktu pelaksanaan sesuai dengan prioritas
2. Latihan Fisik, melakukan berbagai kegiatan fisik yang
menyenangkan , seperti joging, jalan kaki ,bersepeda, tenis,golf
dll
3. Relaksasi , yaitu kegiatan menenangkan fikiran untuk
mencapai suatu situasi dimana semua komponen tubuh istirahat
dan relaks, yang dapat digunakan dalam beberapa menit , kurang
lebih dari 20 menit setiap hari yang dilakukan dengan cara :
29. 27.B
1.Duduk santai dengan mata tertutup
ditempat yang sepi
2.Secara perlahan lahan menyebutkan kata
kata atau kalimat yang mendamaikan pikiran
dan perasaan anda secara berulang ulang
3.menarik nafas secara santai melalui hidung
dan mengeluarkannya melalui mulut
4.menghindari fikiran fikiran yang
mengganggu dengan sikap mental
menerima.
30. 27.C
4.Terbuka pada orang lain, yaitu
mendiskusikan secara terbuka dengan orang
lain yang dekat dengan anda masalah masalah
ketakuitan yang dihadapi dan lain lain
5.Pace yourself, Rencanakan hari hari anda
secara fleksibel , tidak melakukan dua hal
secara bersamaan , bersikap tenang, tidak
terburu buru, dan berfikir sebelum bereaksi,
hidup berlandaskan hari bukan menit per menit.
31. 27.D
Prestasi kerja karyawan yang stress pada
umumnya akan menurun karena mereka
mengalami ketegangan fikiran dan berprilaku
yang aneh, pemarah, dan suka menyendiri .
Jadi stress harus diatasi sedini mungkin ,
caranya adalah dengan pendekatan kejiwaan
dan konseling,.
KONSELING
Konseling adalah pembahasa suatu masalah
dengan seseorang karywan dengan maksud
pokok membantu karyawan tersebut agar dapat
mengatasi maslah secara lebih baik.
32. 28
Fungsi Konseling
1.Pemberian nasehat , yaitu dengan mengarahkan
mereka dalam pelaksanaan serangkaian kegiatan
yang diinginkan
2.Penenteraman hati, yaitu dengan meyakinkan
karyawan bahwa dia mampu untuk mengerjakan
tugas tugasnya asalkan dilaksanakan sungguh
sungguh
3.Komunikasi , yaitu melakukan komunikasi dua arah
,formal dan informal ,vertikal maupun horizontal dan
umpan balik harus ditanggapi manager secara positif
serta diberikan penjelasan seperlunya
33. 29
4.Pengenduran ketegangan emosional, yaitu
memberikan kesempatan bagi orang tersebut
untuk mengemukakan problem yang dihadapi
secara gamblang dan jangan diintrupsi sampai
selesai , baru kemudian diberikan pengarahan
yang bersiafat rohani dan psikologis.
5.Penjernihan pemikiran , yaitu pembahasan
problem secara serius dengan orang lain ,
membantu seseorang untuk berfikir realistis dan
objektif mengatasi masalahnya.
34. 30
Tipe-tipe Konseling
1.Directive Counseling, adalah proses mendengarkan masalah-
masalah emosional karyawan , memutuskan apa yang
seharusnya dilakukan , memberitahukan dan memotivasi
karyawan untuk melaksanakannya
2.Nondirective counseling (client centered), adalah proses
mendengarkan dengan penuh perhatian dan mendorongnya
untuk menjelaskan problem yg menyusahkan mereka ,
memahaminya, dan menentukan penyelesaian yang tepat. Jadi
nondirective conseling terpusat pada karyawannya (counselee),
bukan pada pembimbing( counselor)
3.Cooperative counseling, adalah hubungan timbal balik antara
pembimbing dengan karyawan dan mengembangkan pertukaran
gagasan secara kooperatif untuk membantu pemecahan problem
karyawan.
35. 31
Frustrasi..
Stres yang tidak terselesaikan akan mengakibatkan timbulnya
frustrasi, frustrasi akan menimbulkan sikap perilaku yang aneh
aneh daro orang tersebut misalnya marah marah , membanting
telepon, bahkan memukul mukul kepalanya , Frustrasi adalah
keadaan emosional , ketegangan fikiran dan perilaku yang tidak
terkendalikan dari seseorang , bertindak aneh yg dapat
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Manager harus sedini mungkin mengatasinya dengan
pendekatan kejiwaan dan keimanan atau membawanya berobat
kepada psikolog.Hal inilah yang menuntut agar manager memiliki
penglihatan sosial(social perception), kemampuan berfikir
abstrak(ability in abstrct thinking, dan keseimbangan emosional
(emotional stability).
36. 32
Audit Personalia
Karyawan adalah kekayaan utama perusahaan dan
yg berperan aktif dalam mewujudkan tujuan
perusahaan , untuk itu harus dilakukan audit personal
kepada karyawan untuk mengetahui kemampuan,
kedisiplinan , moral kerja ,kualitas dan kuantitas
tenaga kerjanya
Tujuannya adalah mengevaluasi kegiatan kegiatan
personalia dengan maksud untuk mengetahui nilai
efektivitas ,mengenali aspek-aspeknyang masih
dapat diperbaiki ,mempelajari aspek aspek dan
menunjukkan perbaikan serta membuat rekomendasi
untuk pelaksanaan perbaikan
37. 33
Pelaksanaan audit hendaknya mencakup
evaluasi fungsi fungsi personalia , prosedur
penggunaan personalia dan dampak
kegiatan mereka dalam mewujudkan tujuan
perusahaan ,karyawan dan masyarakat,
sehingga audit personalia memberikan
gambaran yang jelas bagi manager kualitas
dan kuantitas personalia yang dimilikinya.