SlideShare a Scribd company logo
Nama : Ahmad Sultoni
NIM : 55117110068
Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM. CMA
Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance
NORMA ETHIC & CONFLICT INTEREST
ETIKA PROFESI
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik
yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu diperhatikan,
diantaranya:
1. Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu bertanggung jawab
atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang-orang di
sekitarnya.
2. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan profesinya
tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.
3. Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk diberikan
kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
4. Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki komitmen
pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
ETIKA PROFESI DAN UPAYA MENGATASI CONFLICT INTEREST DI PT
KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia yang sekaligus
merupakan Perusahaan terbuka, harus tunduk dan patuh terhadap segala ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN termasuk ketentuan
hukum dibidang pasar modal. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders,
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance atau
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu pada Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja.
STANDAR ETIKA KERJA
Etika Kerja adalah standar perilaku kerja, sistem nilai atau norma yang digunakan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan Karyawan dalam pelaksanaan kerja untuk dan atas nama Perseroan,
maupun berinteraksi dan berhubungan dengan sesama rekan kerja, dengan atasan maupun
bawahan.
• Etika Kerja Sebagai Karyawan (Sesuai Nilai-Nilai Perusahaan)
Etika kerja sesuai nilai-nilai (values) Perusahaan merupakan penjabaran dari Competence,
Integrity, Reliable, Innovative, yang harus dilaksanakann oleh seluruh karyawan.
Competence (Self Confidence, Excellent, Learner, Capable) :
Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari karyawan dituntut untuk selalu:
1. Berani mengungkapkan ide-ide/pemikiran yang bermanfaat bagi Perseroan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Percaya dan yakin atas kemampuan diri untuk menjalankan tanggung jawab dan perannya.
3. Berusaha mencapai target kinerja jauh di atas standar.
4. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) keahlian
kerja, melalui program Perseroan dan secara mandiri.
5. Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman (experience & knowledge sharing).
6. Mempelajari pengetahuan baru dan memperluas wawasan untuk pengembangan potensi
diri.
7. Melakukan evaluasi kinerja sebagai proses pembelajaran (learning process) untuk
perbaikan berkelanjutan.
8. Mampu melaksanakan setiap tugas yang diberikan untuk mencapai kinerja terbaik.
Integrity (Honesty, Loyalty, Transparency, Discipline, Responsible, Professional):
Karyawan selalu berupaya menjunjung tinggi nilai Integrity dengan cara melaksanakan hal- hal
sebagai berikut:
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan, peraturan yang berlaku di Perseroan dan
Kesepakatan Kerja yang telah ditetapkan (compliance).
2. Mendahulukan kepentingan Perseroan daripada kepentingan pribadi atau golongan.
3. Menjaga citra dan reputasi Perseroan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan.
4. Taat mengerjakan perintah atasan sesuai kepentingan Perseroan, serta berkomunikasi
secara baik dan santun kepada atasan.
5. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
6. Selalu tepat dalam berperilaku kerja (tepat waktu kerja, tepat waktu penyelesaian
pekerjaan, tepat kualitas, dan lain-lain).
7. Menjaga rahasia Perseroan.
8. Memberikan informasi atau laporan secara benar dan akurat (dalam setiap pengambilan
1. tindakan, keputusan) sesuai dengan ketentuan.
9. Melakukan Komunikasi antara Atasan dan Bawahan, serta sesama tanpa hambatan
psikologis dan mudah dilakukan.
10. Memberikan sanksi secara obyektif kepada karyawan yang melanggar.
11. Memberikan penghargaan secara obyektif kepada karyawan yang berprestasi.
12. Memisahkan antara kepentingan pribadi dan Perseroan untuk mencegah benturan
kepentingan (conflict of interest).
13. Bekerja sesuai dengan etika dan standar profesi.
Reliable (Responsive, Team Work, Focus to Customer) :
Guna menjawab tantangan kedepan dalam memenuhi kepuasan dan kepercayaan pelanggan, Insan
Krakatau Steel berkomitmen untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Antusias, sigap, tanggap dan peduli terhadap setiap ancaman dan peluang secara tepat dan
cepat dalam aktivitas kerja.
2. Berusaha menyelesaikan suatu masalah Perseroan secara dini.
3. Tidak menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa segera diselesaikan.
4. Membina komunikasi dan kerjasama antar Karyawan dan unit kerja lain dalam
mewujudkan tujuan Perseroan.
5. Melakukan koordinasi dan tanggung jawab peran dalam melakukan kerja bersama.
6. Selalu mengupayakan nilai tambah bagi pelanggan (eksternal dan internal) dalam setiap
proses yang dilakukan dan biaya yang dikeluarkan.
7. Menyederhanakan proses untuk mempercepat waktu penciptaan nilai (value creation) bagi
Pelanggan.
Innovative (Respect Each Other, Proactive, Creative, Enabler):
Perbaikan berkesinambungan dapat dicapai melalui penerapan perilaku kerja sebagai berikut:
1. Bekerja dengan penuh inisiatif untuk mencari peluang perbaikan di tempat kerja.
2. Memberikan berbagai alternatif solusi permasalahan, berdasarkan informasi yang
diberikan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinal.
3. Selalu bersikap terbuka dalam mengembangkan ide perubahan menuju perbaikan
berkelanjutan dan peningkatan prestasi kerja.
4. Bersifat rendah hati, mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan bawahan,
atasan maupun mitra kerja untuk mendorong munculnya ide, proses improvement dan
inovasi.
5. Mampu mengimplementasikan setiap ide atau gagasan dalam upaya perbaikan kinerja.
6. Berani untuk berubah serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai kendala.
7. Selalu memperbaiki mekanisme kerja dengan mekanisme kerja yang lebih baik (efisien),
• Etika Kerja Sebagai Pimpinan
Etika kerja sebagai pimpinan ditujukan untuk mendorong internalisasi nilai-nilai budaya Perseroan
yang selaras dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance).
1. Berusaha menutup gap (kesenjangan) antara kompetensi yang dituntut dengan yang
dimilikinya dengan cara belajar sendiri, mengikuti program pelatihan yang dirancang
Perseroan, dan lain-lain.
2. Menetapkan target kerja yang menantang untuk diri sendiri dan berusaha mencapainya.
3. Melakukan pengukuran secara periodik atas hasil yang dicapai dan melakukan analisa dan
evaluasi terhadap semua faktor yang berpengaruh.
4. Menjadi suri tauladan dalam menjalankan prinsip-prinsip kebenaran.
5. Menjunjung tinggi kejujuran, contohnya: mau mengakui dan mempertanggung-jawabkan
setiap kesalahan dan kegagalan yang dilakukan secara terbuka.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara terus menerus atas ketepatan dan keandalan
peralatan, sistem, proses dan prosedur yang digunakan.
7. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis baik horizontal maupun vertikal untuk
meningkatkan sinergi antar unit kerja.
8. Mau mendengarkan, memperhatikan dan menerima masukan untuk menggali ide-ide baru
dalam mendorong proses improvement dan inovasi.
9. Mewujudkan setiap ide atau gagasan yang telah disepakati.
• Etika Pimpinan Dalam Melakukan Komunikasi
Secara umum pimpinan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap yang
baik saat berkomunikasi dengan bawahan. Dalam melakukan komunikasi seorang pimpinan
struktural dapat menempuh beberapa cara sebagai berikut:
1. Berkomunikasi dengan bawahannya langsung.
2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang Pimpinan diperbolehkan untuk menggali
informasi langsung dari orang lain yang bukan merupakan bawahannya secara langsung,
tetapi Pimpinan tersebut harus segera menyampaikan proses pertukaran informasi kepada
atasan dari sumber informasi tersebut.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang Pimpinan merasa bahwa terdapat sesuatu yang
kritikal pada bagian/unit lain, Pimpinan tersebut harus memberikan informasi kepada
orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit lain tersebut; namun dalam situasi
darurat*), Pimpinan tersebut dapat memberikan perintah langsung kepada orang lain yang
bukan merupakan bawahannya secara langsung, tetapi dalam waktu 1 x 24 jam, Pimpinan
harus menyampaikan hal tersebut kepada atasan yang berkepentingan.
*) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mengancam jiwa manusia.
b. Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik.
c. Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perseroan yang
sangat potensial.
d. Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius.
• Etika Bawahan Dalam Melakukan Komunikasi
Secara umum bawahan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikapyang baik
saat berkomunikasi dengan pimpinan.
Dalam melakukan komunikasi seorang bawahan dapat menempuh cara sebagai berikut:
1. Berkomunikasi dengan pimpinan (atasan) langsung.
2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang bawahan diperbolehkan untuk menyampaikan
laporan/informasi langsung kepada orang lain yang bukan merupakan atasannya secara
langsung, tetapi bawahan tersebut harus segera menyampaikan proses pertukaran informasi
kepada atasannya langsung.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang bawahan merasa bahwa terdapat sesuatu yang
kritikal pada bagian/unit lain, bawahan tersebut harus memberikan informasi kepada
atasannya dan/atau orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit kerja yang lain
tersebut; namun dalam situasi darurat*), bawahan tersebut dapat memberikan informasi
secara langsung kepada orang lain yang bukan merupakan atasannya secara langsung,
tetapi dalam waktu 1 x 24 jam, bawahan harus menyampaikan hal tersebut kepada
atasannya dan kepada orang yang setara dengan levelnya di unit kerja terkait.
*) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mengancam jiwa manusia
b. Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik
c. Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perseroan yang
sangat potensial
d. Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius.
Komunikasi secara By Pass dan Failsafe ini dapat dilakukan jika atasan langsung dari bawahan
tersebut dalam kondisi yang sulit atau tidak memungkinkan untuk dihubungi.
Pengertian dan Macam - Macam Norma
Norma Sosial
Secara Umum Norma Sosial adalah Suatu nilai nilai atau kebiasaan umum yang menjadi
patokangan umum dalam prilaku suatu kelompok masyarakat. Norma yang menyangkut tentang
prilaku-prilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi manusia sebagai makhluk sosial.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar
bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar
hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang
diharapkan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk
secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma
dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar
Tingkatan Norma Sosial
1. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu
masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus.
2. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama
yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan
benar.
3. Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari
sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur
memaksa atau melarang suatu perbuatan.
4. Adat istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Macam norma sosial
• Norma Agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana pemahamannya dan
tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Contoh:
Beribadah kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.
• Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan
Akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang
dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik
(dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
• Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan
bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan
kanan, tidak kencing di sembarang tempat.
• Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang
dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut
menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai
pengucilan secara batin.
Pengertian Etika Bisnis
Dalam bahasa yunani Etika adalah "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filasafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang
berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki
sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan
manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif
(studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
a. Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya
kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang
meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen,
pemerintah, dan masyarakat.
b. Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau
kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan.
Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
c. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar kita secara
aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak
bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra
bisnis.
d. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak
seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
e. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan
seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain
sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis,
yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara
utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara
sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai
atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23),
sebagai berikut:
• Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang
dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan
bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
• Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma
yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi
tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang
nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya
perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya
ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih
bersifat sosiologik.
3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu penget ahuan yang bersifat normatif, dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam
hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan
merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
Norma-Norma Dalam Etika Bisnis
Norma-norma yang sering dijumpai dalam etika bisnis adalah norma umum dan norma khusus.
norma adalah aturan dan perintah yang harus ditaati oleh seluruh manusia dan menjadikan norma
tersebut sebagai petunjuk (pedoman) dalam kehidupan bermasyarakat. Norma umum adalah
norma yang bersifat umum (universal), lebih bersifat menyeluruh dan norma ini berlaku kepada
siapa saja, kapan saja, dimana saja dan apa saja. Sedangkan norma khusus adalah norma yang
bersifat khusus, dan norma ini berlaku pada kehidupan tertentu seperti, pada saat kita bergaul yang
memiliki aturan bahwa dalam pergaulan harus ada tata krama, sopan santun, simpati, dapat
menjaga emosi serta tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain (teman kita sendiri).
Begitu pula dalam berbisnis ada etikanya supaya menarik simpati orang yang diajak untuk
berbisnis (rekan bisnisnya). Norma akan mengajarkan seseorang bagaimana suatu bisnis dapat
dijalankan tanpa harus melanggar peraturan yang berlaku, tanpa kita sadari bahwa norma-norma
yang telah kita taati juga ada pada diri kita sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah
menjalankan norma tersebut dengan baik dan benar, seperti saat kita bergaul kita harus berperilaku
yang baik, tata karma yang baik serta sopan santun yang baik. Dan kita dapat memilah-milih
tindakan apa yang akan kita ambil ?. Apakah kita harus berperilaku baik, ataukah kita harus
berperilaku buruk.
Norma dalam etika bisnis ialah kita harus mematuhi beberapa norma yang ada. Norma hukum
wajib ada pada suatu bisnis, Mengapa ?. Karena dengan adanya norma hukum ini seseorang yang
hendak melakukan bisnis dapat mematuhi segala aturan-aturan dan hukum yang berlaku, serta
dapat menjauhi larangannya bila tidak ingin mendapatkan sanksi, oleh karena itu norma hukum
ini bersifat lebih nyata, dibuat oleh badan hukum yang berwenang, berlaku secara universal
(menyeluruh). Bila dilanggar, maka norma hukum ini wajib memberikan sanksi (hukuman) yang
tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku pada norma hukum.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran antara etika dengan norma sangat penting dalam
menjalankan suatu bisnis. Dengan mematuhi norma umum, norma khusus, norma hukum, serta
norma-norma lainnya, maka para pelaku bisnis akan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan
baik, tetap berpegang teguh pada petunjuk (pedoman), dan memiliki konsekuensi yang tinggi serta
dapat mempertanggung jawabkan terhadap apa yang telah dilakukan dalam berbisnis. Norma
berlaku pada siapa saja, apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Selain itu norma berlaku tidak hanya
dalam kegiatan ekonomi (bisnis) melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan
pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
CONFLICT OF INTEREST
Conflict of interest adalah sebuah konflik berkepentingan yang terjadi ketika sebuah individu atau
organisasi yang terlibat dalam berbagai kepentingan, salah satu yang mungkin bisa merusak
motivasi untuk bertindak dalam lainnya.
Conflict of interest adalah sebuah konflik berkepentingan yang terjadi ketika sebuah individu atau
organisasi yang terlibat dalam berbagai kepentingan, salah satu yang mungkin bisa merusak
motivasi untuk bertindak dalam lainnya. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang
berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik, dalam kamus besar Bahasa
Indonesia (2002) diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan.
Menurut Kartono & Gulo (1987), konflik berarti ketidaksepakatan dalam satu pendapat emosi dan
tindakan dengan orang lain. Keadaan mental merupakan hasil impuls-impuls, hasrat-hasrat,
keinginan-keinginan dan sebagainya yang saling bertentangan, namun bekerja dalam saat yang
bersamaan. Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu bentuk perbedaan atau pertentangan
ide, pendapat, faham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih. Sebuah konflik kepentingan
hanya bisa ada jika seseorang atau kesaksian dipercayakan dengan ketidakberpihakan beberapa
jumlah sedikit kepercayaan diperlukan untuk menciptakannya. Adanya konflik kepentingan adalah
independen dari pelaksanaan ketidakpantasan.
Sebuah konflik kepentingan hanya bisa ada jika seseorang atau kesaksian dipercayakan dengan
ketidakberpihakan beberapa; jumlah sedikit kepercayaan diperlukan untuk menciptakannya.
Adanya konflik kepentingan adalah independen dari pelaksanaan ketidakpantasan. Oleh karena
itu, konflik kepentingan dapat ditemukan dan dijinakkan secara sukarela sebelum korupsi pun
terjadi. Contoh beberapa pekerjaan dimana konflik kepentingan adalah kemungkinan besar yang
harus dihadapi atau ditemukan meliputi: polisi , pengacara , hakim , adjuster asuransi , politikus ,
insinyur , eksekutif, direktur sebuah perusahaan , penelitian medis ilmuwan, dokter , penulis, dan
editor.
Maka dari pada itu kita bisa mendefinisikan konflik kepentingan sebagai situasi di mana seseorang
memiliki atau pribadi yang cukup kepentingan pribadi untuk muncul untuk mempengaruhi tujuan
pelaksanaan tugas-nya resmi atau sebagai, katakanlah, seorang pejabat publik, karyawan, atau
profesional.
Sebuah konflik kepentingan bisa eksis dalam beberapa jenis situasi:
• Dengan pejabat publik yang kepentingan pribadi bertentangan dengan jabatannya
profesionalnya.
• Dengan karyawan yang bekerja untuk satu perusahaan tetapi yang mungkin memiliki
kepentingan pribadi yang bersaing dengan kerjanya.
• Dengan orang yang memiliki posisi otoritas dalam satu organisasi yang bertentangan
dengan kepentingan-nya dalam organisasi lain.
• Dengan orang yang memiliki tanggung jawab yang saling bertentangan.
Tidak hanya itu ada hal-hal penting yang kita dapat perhatikan untuk mengetahui konflik
berkepentingan ini, antara lain :
• Konflik berkepentingan nyata dan dapat di bayangkan.
Pada umumnya konflik berasal dari peraturan yang kita gunakan dengan komunitas kita dan untuk
alasan tersebut, konflik menjadi bagian nyata dibanding peraturan yang kita buat. Oleh sebab itu
sering terlihat nya sebuah konflik sulit untuk dihindari. Dan ada alasan yang masuk akal yang
membuat konflik berkepentingan dapat diterima dan tidak harus . Tapi paling tidak khalayak harus
diberitahu kondisinya.
Satu masalah yang biasa ada dari sikap media dimana media profesional melihat pontesi dari
konflik berkepentingan dapat menarik banyak perhatian yang di jadikan awal dari sebuah
pemberitaan.
Media massa adalah sebuah bisnis besar dan tergantung dari banyaknya iklan yang mendukung
mereka. Bagian editorial lebih menekankan sisi komersil untuk sehari-harinya. kebanyakan koran
dan media penyiaran mengasingkan integritas jurnalistik dari tekanan komersil.
Di dunia media kemungkinan pengunaaan konflik berkepentingan sangat tidak terhingga dan ini
menjadi kewajiban pengurus media untuk lebih sensitif kepada masalah etika akibat dari konflik
yang ada.
• Menyadari konflik : pada keadaan tersulit.
Jika kita menghindari konflik atau paling tidak belajar untuk mengikuti mereka, kita harus
mengerti dan belajar untuk apa konflik itu ada. Beberapa orang menjadi tidak sadar akibat dari
perbuatan mereka.
Walaupun demikian konflik berkepentingan bisa berasal dari segala macam situasi.
Profesionalisme media pada konflik berkepentingan ini terdapat 3 area yang spesifik :
a. Hubungan yang saling bertentangan
Memang sulit untuk memberikan2 hal besar. Sikap dari kepribadian kita tentu saja terbatas,
ketika kita ikut serta didalam sebuah konflik yang saling bertentangan. Beberapa contoh
hubungan yang saling bertentangan adalah checkbook journalism, personal relationship,
dan the journalist as citizen.
b. Partisipasi publik yang bertentangan
Dua sisi dalam jurnalism. Kadang didalam dunia jurnalis ada dua sisi yang saling
bertentangan dimana pastisipasi publik kadang tidak sesuai dengan keinginan dari media.
Hal ini tentu saja membuat media dihadapkan pada suatu kondisi yang bertentangan
dimana di satu sisi mereka harus mendapatkan partisipasi publik tapi di satu sisi juga
mereka harus mendapat kan berita yang bisa menimbulkan partisipasi publik yang sesuai
keinginan mereka.
c. Kepentingan pribadi dan maksud tersembunyi
Konflik yang ada antara profesionalisme media dan kepentingan pribadi dengan maksud
tersembunyi terkadang menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak beruntung nya
kepentingan pribadi dan maksud tersembunyi didalam sebuah media profesional tidak akan
terjadi pada sebuah organisasi berita yang editornya dapat memilih dan menggunakan
kedua hal ini secara tepat dan sesuai.
• Pendekatan untuk menangani konflik yang berkepentingan.
Biasanya, tidak menghilangkan masalah dan menjelaskan masalah yang ada bisa menjadi salah
satu penanganan konflik ini.
Terdapat 3 hal yang di ikuti dan bisa berubah menjadi petunjuk moral dan dijadikan standart dari
sebuah proses moral.
a. Pertama, tentu saja tujuan dari penyelesaian konflik harus dihindari dari konflik pribadi
seperti ke profesionalan media dalam membuat berita.
b. Kedua, jika konflik tidak bisa di antisipasi, untuk mengatasi sebuah dilema, walaupun
faktanya telah ada. Misal kantor penerbit koran tidak bisa menangani masalah yang timbul
didalam perusahaan nya yang bisa dijadikan sebuah pemberitaan tetapi jika koran tersebut
menutup nutupi cerita sebenarnya, mereka harus menganggap diri mereka terhindar dari
konflik berkepentingan.
c. Ketiga, jika konflik kepentingan tidak bisa dihindari, ini harus di beritahu kepada publik
atau klien.
• Konflik kepentingan : studi kasus
Terdapat beberapa kasus mengenai konflik kepentingan. Misalnya PR practitioner yang menjadi
aktivis politik, tes DNA : media memanggil hakim dalam kasus kematian warga kulit hitam di
amerika. Kemudian kasus gen atau warna kulit di amerika.
Ada beberapa jenis conflict of interest dibagi berdasarkan terjadinya, yaitu:
1. Actual
Benturan kepentingan benar-benar sudah terjadi dan sudah dilakukan oleh pihak terkait,
yaitu ia mendapatkan keuntungan pribadi dari tindakan/sikap yang merugikan untuk
perusahaannya.
2. Potential
Benturan kepentingan yang masih dalam tahap potensi dan belum dilakukan, namun
mungkin bisa terjadi di masa depan apabila pihak terkait mengambil keputusan yang
demikian.
3. Perceived
Benturan kepentingan yang tidak betul-betul terjadi, namun dianggap orang ada pada
pihak-pihak tertentu.
Selain itu, conflict of interest juga dibagi berdasarkan sifat keuntungan yang didapatkan pihak
yang melakukannya:
1. Finansial
Karena adanya conflict of interest, maka pihak pekerja melakukan tindakan-tindakan yang
memberikannya keuntungan pribadi dalam bentuk uang.
2. Non-Finansial
Tindakan-tindakan seorang pekerja yang didasari benturan kepentingan tidak
menghasilkan keuntungan pribadi dalam bentuk uang, melainkan keuntungan emosional
(misal: mengharapkan koleganya dipecat karena tidak disukai) dan lainnya.
Sayangnya, conflict of interest tidak bisa dihindari atau dihilangkan seluruhnya. Kembali lagi,
dikarenakan setiap orang pasti memiliki kepentingan yang berbeda-beda; yang pada ujungnya pasti
menimbulkan konflik dalam berbagai kesempatan. Tetapi conflict of interest tetap dapat
diantisipasi dan dikurangi dampaknya dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Clear Policy (Peraturan yang jelas)
Pihak perusahaan haruslah membuat peraturan yang jelas tentang hal-hal apa yang dianggapnya
sebagai potensi conflict of interest dari para pekerjanya. Misalkan perusahaan konsultan akan
menganggap pegawai yang membuka jasa konsultan pribadi sebagai aksi conflict of interest
namun tidak menganggap pegawai yang membuka online shop sebagai conflict of interest.
2. Disclosure (Pengungkapan)
Cara paling baik untuk mengetahui apakah pekerja yang ada memiliki conflict of interest adalah
dengan mendorong mereka mengungkapkannya secara terbuka. Baik dari awal tahap wawancara,
dan secara berkala, para pekerja di suatu perusahaan sebaiknya difasilitasi untuk mengungkapkan
hubungan pribadi dengan orang/pihak yang bisa berkaitan dengan kantor, usaha/pekerjaan lain
yang dimiliki di luar, ataupun organisasi-organisasi luar kantor yang diikuti. Data-data ini pun
sebaiknya dimonitor dan dipilah untuk memutuskan pekerja mana yang betul-betul memiliki
benturan kepentingan dalam aspek apapun di perusahaan.
3. Recusal (Penarikan diri)
Pekerja yang diketahui memiliki benturan kepentingan bisa secara sadar menarik dirinya dari
proyek/aspek yang bisa mempengaruhi keputusan objektifnya, ataupun diminta baik-baik untuk
tidak ikut terlibat dalam aspek-aspek tertentu di perusahaan.
4. Third Party Evaluation (Evaluasi pihak ketiga)
Perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan/auditor atau pihak ketiga lainnya yang independen
untuk membantu menilai dan mengambil keputusan dalam kasus-kasus tertentu di mana para
pekerjanya didapati memiliki conflict of interest.
5. Resignation (Pengunduran diri)
Apabila seorang pekerja didapati telah melakukan aksi-aksi yang merugikan perusahaan karena
benturan kepentingan, perusahaan bisa memutuskan untuk memberhentikannya agar kerugian
tidak terus berlanjut. Atau apabila pekerja tersebut mungkin tidak sengaja melakukan aksi conflict
of interest, ia bisa mengajukan pengunduran dirinya secara baik-baik.
Daftar Pustaka:
• https://id.wikipedia.org/wiki/Kode etik_profesi
diakses pada 18 December 2017 jam 21.30 wib.
• Buku Pedoman Etika Bisnis & Etika Kerja
http://www.krakatausteel.com/pdf/Pedoman%20Etika%20Bisnis%20&%20Etika%20Ker
ja%202016%20Final%20untuk%20web.pdf
• Anonym 1
http://chandraandani.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-macam-macam-norma.html
diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib
• Anonym 2
http://nuraini-maryadi.blogspot.co.id/2010/10/norma-norma-dalam-etika-bisnis.html
diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib
• Anonym 3
http://lisapurnamylullaby.blogspot.co.id/2012/01/conflict-of-interest.html diakses pada 18
Desember 2017 jam 22.00 wib
• Anonym 4
http://enhai2aku.blogspot.co.id/2012/01/tipe-conflict-of-interest.html diakses pada 18
Desember 2017 jam 22.00 wib
• Anonym 5
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/499/slug/conflict-of-interest-101 diakses pada 18
Desember 2017 jam 22.00 wib

More Related Content

What's hot

Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
PT. PLN (Persero)
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
Christianto Hadisiswanto P.
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnisFahmil M
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
Rizki Aditama
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahMartin Darmasetiawan
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Edo Fitriansyah
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
Rudy Harland
 
Budaya kerja - Mata kuliah kepemimpinan
Budaya kerja  - Mata kuliah kepemimpinanBudaya kerja  - Mata kuliah kepemimpinan
Budaya kerja - Mata kuliah kepemimpinan
Maulida Alchoirunisa
 
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjaMateri ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
dian susilawati
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Agnis Noviani Noor
 
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTORMakul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Pet-pet
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Lysa Setyaningrum
 
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
AHMAD SULTONI
 
Motivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya KerjaMotivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya Kerja
Tri Widodo W. UTOMO
 
Ethics in hrd
Ethics in hrdEthics in hrd
Ethics in hrd
Ika Rachmawati
 
Etika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aquaEtika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aqua
MuhammadSuryaAlam
 

What's hot (20)

Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
Be & gg, Indra Sigit Anggita, Hapzi Ali, Ethical Decision Making, Universitas...
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Budaya dan Kode Etik di PT. Garuda Indones...
 
Makalah edu
Makalah eduMakalah edu
Makalah edu
 
Budaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintahBudaya kerja organisasi_pemerintah
Budaya kerja organisasi_pemerintah
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...
 
Budaya Kerja
Budaya KerjaBudaya Kerja
Budaya Kerja
 
Budaya kerja - Mata kuliah kepemimpinan
Budaya kerja  - Mata kuliah kepemimpinanBudaya kerja  - Mata kuliah kepemimpinan
Budaya kerja - Mata kuliah kepemimpinan
 
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerjaMateri ppt etika bisnis budaya kerja
Materi ppt etika bisnis budaya kerja
 
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
Be & gg, agnis noviani noor, hapzi ali, tugas 2. etika bisnis pt.gudang garam...
 
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTORMakul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
Makul Etika Profesi Kelompok 4 ETIKA PROFESI DAN ETIKA ADMINISTRASI KANTOR
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
 
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Etika Bisnis (Nilai Etik...
 
Motivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya KerjaMotivasi dan Budaya Kerja
Motivasi dan Budaya Kerja
 
Ethics in hrd
Ethics in hrdEthics in hrd
Ethics in hrd
 
Tugas group f kelas c
Tugas group f kelas cTugas group f kelas c
Tugas group f kelas c
 
Etika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aquaEtika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aqua
 

Similar to BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Norma Ethic & Conflict Interest , Universitas Mercubuana, 2017

BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
Rudy Harland
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
riansaputro1991
 
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
yudiansyah sukmana
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
Hafiza .h
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Prihatini Ratna Dewi
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Prihatini Ratna Dewi
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
Imam Arifin
 
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & BudayaSilahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
matys1395
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Zikri Nurmansyah
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
Evarianna
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
Alimsuciana
 
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptxEtika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
agusdakhidc
 
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi AliTugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Ari Iriawan Ilham
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
FatinahGhiyats1
 
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
dyahruthw
 
6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen
Al-waris Suarez
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
maya indrawati
 
ETIKA BISNIS.pptx
ETIKA BISNIS.pptxETIKA BISNIS.pptx
ETIKA BISNIS.pptx
adediska
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Bayu Adam
 
ETIKA dan BISNIS.ppt
ETIKA  dan BISNIS.pptETIKA  dan BISNIS.ppt
ETIKA dan BISNIS.ppt
LokalARizkyNoviSupri
 

Similar to BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Norma Ethic & Conflict Interest , Universitas Mercubuana, 2017 (20)

BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
 
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
 
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
Be dan gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, budaya kerja atau nilai etik, uni...
 
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
2, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethics and business concept a...
 
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & BudayaSilahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
Silahkan di download Materi Etika Bisnis & Budaya
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta... BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
BE&GG,evarianna f pasaribu, hapzi ali, tugas uts,etika bisnis di pt aneka ta...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
 
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptxEtika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
Etika Bisnis Klp 8 untuk menjalankan bisnis.pptx
 
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi AliTugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
Tugas ari filosofi etika, Prof Hapzi Ali
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
 
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
 
6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
 
ETIKA BISNIS.pptx
ETIKA BISNIS.pptxETIKA BISNIS.pptx
ETIKA BISNIS.pptx
 
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
Week 14, Be & gg, bayu adam, prof. hapzi ali, Ethics and Conflict Interest, u...
 
ETIKA dan BISNIS.ppt
ETIKA  dan BISNIS.pptETIKA  dan BISNIS.ppt
ETIKA dan BISNIS.ppt
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

BE & GG, Ahmad Sultoni, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Norma Ethic & Conflict Interest , Universitas Mercubuana, 2017

  • 1. Nama : Ahmad Sultoni NIM : 55117110068 Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM. CMA Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance NORMA ETHIC & CONFLICT INTEREST ETIKA PROFESI Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari kesusilaan. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Prinsip-Prinsip Etika Profesi Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1. Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang-orang di sekitarnya. 2. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi tersebut. 3. Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya. 4. Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat. ETIKA PROFESI DAN UPAYA MENGATASI CONFLICT INTEREST DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN strategis di Indonesia yang sekaligus merupakan Perusahaan terbuka, harus tunduk dan patuh terhadap segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN termasuk ketentuan hukum dibidang pasar modal. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance atau Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu pada Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja.
  • 2. STANDAR ETIKA KERJA Etika Kerja adalah standar perilaku kerja, sistem nilai atau norma yang digunakan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan dalam pelaksanaan kerja untuk dan atas nama Perseroan, maupun berinteraksi dan berhubungan dengan sesama rekan kerja, dengan atasan maupun bawahan. • Etika Kerja Sebagai Karyawan (Sesuai Nilai-Nilai Perusahaan) Etika kerja sesuai nilai-nilai (values) Perusahaan merupakan penjabaran dari Competence, Integrity, Reliable, Innovative, yang harus dilaksanakann oleh seluruh karyawan. Competence (Self Confidence, Excellent, Learner, Capable) : Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari karyawan dituntut untuk selalu: 1. Berani mengungkapkan ide-ide/pemikiran yang bermanfaat bagi Perseroan dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Percaya dan yakin atas kemampuan diri untuk menjalankan tanggung jawab dan perannya. 3. Berusaha mencapai target kinerja jauh di atas standar. 4. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) keahlian kerja, melalui program Perseroan dan secara mandiri. 5. Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman (experience & knowledge sharing). 6. Mempelajari pengetahuan baru dan memperluas wawasan untuk pengembangan potensi diri. 7. Melakukan evaluasi kinerja sebagai proses pembelajaran (learning process) untuk perbaikan berkelanjutan. 8. Mampu melaksanakan setiap tugas yang diberikan untuk mencapai kinerja terbaik. Integrity (Honesty, Loyalty, Transparency, Discipline, Responsible, Professional): Karyawan selalu berupaya menjunjung tinggi nilai Integrity dengan cara melaksanakan hal- hal sebagai berikut: 1. Mematuhi peraturan perundang-undangan, peraturan yang berlaku di Perseroan dan Kesepakatan Kerja yang telah ditetapkan (compliance). 2. Mendahulukan kepentingan Perseroan daripada kepentingan pribadi atau golongan. 3. Menjaga citra dan reputasi Perseroan baik di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan. 4. Taat mengerjakan perintah atasan sesuai kepentingan Perseroan, serta berkomunikasi secara baik dan santun kepada atasan. 5. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggungjawabnya. 6. Selalu tepat dalam berperilaku kerja (tepat waktu kerja, tepat waktu penyelesaian pekerjaan, tepat kualitas, dan lain-lain). 7. Menjaga rahasia Perseroan. 8. Memberikan informasi atau laporan secara benar dan akurat (dalam setiap pengambilan 1. tindakan, keputusan) sesuai dengan ketentuan.
  • 3. 9. Melakukan Komunikasi antara Atasan dan Bawahan, serta sesama tanpa hambatan psikologis dan mudah dilakukan. 10. Memberikan sanksi secara obyektif kepada karyawan yang melanggar. 11. Memberikan penghargaan secara obyektif kepada karyawan yang berprestasi. 12. Memisahkan antara kepentingan pribadi dan Perseroan untuk mencegah benturan kepentingan (conflict of interest). 13. Bekerja sesuai dengan etika dan standar profesi. Reliable (Responsive, Team Work, Focus to Customer) : Guna menjawab tantangan kedepan dalam memenuhi kepuasan dan kepercayaan pelanggan, Insan Krakatau Steel berkomitmen untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Antusias, sigap, tanggap dan peduli terhadap setiap ancaman dan peluang secara tepat dan cepat dalam aktivitas kerja. 2. Berusaha menyelesaikan suatu masalah Perseroan secara dini. 3. Tidak menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa segera diselesaikan. 4. Membina komunikasi dan kerjasama antar Karyawan dan unit kerja lain dalam mewujudkan tujuan Perseroan. 5. Melakukan koordinasi dan tanggung jawab peran dalam melakukan kerja bersama. 6. Selalu mengupayakan nilai tambah bagi pelanggan (eksternal dan internal) dalam setiap proses yang dilakukan dan biaya yang dikeluarkan. 7. Menyederhanakan proses untuk mempercepat waktu penciptaan nilai (value creation) bagi Pelanggan. Innovative (Respect Each Other, Proactive, Creative, Enabler): Perbaikan berkesinambungan dapat dicapai melalui penerapan perilaku kerja sebagai berikut: 1. Bekerja dengan penuh inisiatif untuk mencari peluang perbaikan di tempat kerja. 2. Memberikan berbagai alternatif solusi permasalahan, berdasarkan informasi yang diberikan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda, dan orisinal. 3. Selalu bersikap terbuka dalam mengembangkan ide perubahan menuju perbaikan berkelanjutan dan peningkatan prestasi kerja. 4. Bersifat rendah hati, mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan bawahan, atasan maupun mitra kerja untuk mendorong munculnya ide, proses improvement dan inovasi. 5. Mampu mengimplementasikan setiap ide atau gagasan dalam upaya perbaikan kinerja. 6. Berani untuk berubah serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai kendala. 7. Selalu memperbaiki mekanisme kerja dengan mekanisme kerja yang lebih baik (efisien),
  • 4. • Etika Kerja Sebagai Pimpinan Etika kerja sebagai pimpinan ditujukan untuk mendorong internalisasi nilai-nilai budaya Perseroan yang selaras dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance). 1. Berusaha menutup gap (kesenjangan) antara kompetensi yang dituntut dengan yang dimilikinya dengan cara belajar sendiri, mengikuti program pelatihan yang dirancang Perseroan, dan lain-lain. 2. Menetapkan target kerja yang menantang untuk diri sendiri dan berusaha mencapainya. 3. Melakukan pengukuran secara periodik atas hasil yang dicapai dan melakukan analisa dan evaluasi terhadap semua faktor yang berpengaruh. 4. Menjadi suri tauladan dalam menjalankan prinsip-prinsip kebenaran. 5. Menjunjung tinggi kejujuran, contohnya: mau mengakui dan mempertanggung-jawabkan setiap kesalahan dan kegagalan yang dilakukan secara terbuka. 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara terus menerus atas ketepatan dan keandalan peralatan, sistem, proses dan prosedur yang digunakan. 7. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis baik horizontal maupun vertikal untuk meningkatkan sinergi antar unit kerja. 8. Mau mendengarkan, memperhatikan dan menerima masukan untuk menggali ide-ide baru dalam mendorong proses improvement dan inovasi. 9. Mewujudkan setiap ide atau gagasan yang telah disepakati. • Etika Pimpinan Dalam Melakukan Komunikasi Secara umum pimpinan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap yang baik saat berkomunikasi dengan bawahan. Dalam melakukan komunikasi seorang pimpinan struktural dapat menempuh beberapa cara sebagai berikut: 1. Berkomunikasi dengan bawahannya langsung. 2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang Pimpinan diperbolehkan untuk menggali informasi langsung dari orang lain yang bukan merupakan bawahannya secara langsung, tetapi Pimpinan tersebut harus segera menyampaikan proses pertukaran informasi kepada atasan dari sumber informasi tersebut. 3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang Pimpinan merasa bahwa terdapat sesuatu yang kritikal pada bagian/unit lain, Pimpinan tersebut harus memberikan informasi kepada orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit lain tersebut; namun dalam situasi darurat*), Pimpinan tersebut dapat memberikan perintah langsung kepada orang lain yang bukan merupakan bawahannya secara langsung, tetapi dalam waktu 1 x 24 jam, Pimpinan harus menyampaikan hal tersebut kepada atasan yang berkepentingan. *) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Mengancam jiwa manusia. b. Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik.
  • 5. c. Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perseroan yang sangat potensial. d. Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius. • Etika Bawahan Dalam Melakukan Komunikasi Secara umum bawahan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikapyang baik saat berkomunikasi dengan pimpinan. Dalam melakukan komunikasi seorang bawahan dapat menempuh cara sebagai berikut: 1. Berkomunikasi dengan pimpinan (atasan) langsung. 2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang bawahan diperbolehkan untuk menyampaikan laporan/informasi langsung kepada orang lain yang bukan merupakan atasannya secara langsung, tetapi bawahan tersebut harus segera menyampaikan proses pertukaran informasi kepada atasannya langsung. 3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang bawahan merasa bahwa terdapat sesuatu yang kritikal pada bagian/unit lain, bawahan tersebut harus memberikan informasi kepada atasannya dan/atau orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit kerja yang lain tersebut; namun dalam situasi darurat*), bawahan tersebut dapat memberikan informasi secara langsung kepada orang lain yang bukan merupakan atasannya secara langsung, tetapi dalam waktu 1 x 24 jam, bawahan harus menyampaikan hal tersebut kepada atasannya dan kepada orang yang setara dengan levelnya di unit kerja terkait. *) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Mengancam jiwa manusia b. Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik c. Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perseroan yang sangat potensial d. Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius. Komunikasi secara By Pass dan Failsafe ini dapat dilakukan jika atasan langsung dari bawahan tersebut dalam kondisi yang sulit atau tidak memungkinkan untuk dihubungi.
  • 6. Pengertian dan Macam - Macam Norma Norma Sosial Secara Umum Norma Sosial adalah Suatu nilai nilai atau kebiasaan umum yang menjadi patokangan umum dalam prilaku suatu kelompok masyarakat. Norma yang menyangkut tentang prilaku-prilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar Tingkatan Norma Sosial 1. Cara (usage) Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. 2. Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. 3. Tata kelakuan (Mores) Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan. 4. Adat istiadat (Custom) Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Macam norma sosial • Norma Agama Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana pemahamannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Contoh: Beribadah kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya. • Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan Akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
  • 7. • Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, tidak kencing di sembarang tempat. • Norma Kebiasaan Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin. Pengertian Etika Bisnis Dalam bahasa yunani Etika adalah "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filasafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005). Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat
  • 8. 5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar Prinsip-prinsip Etika Bisnis a. Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat. b. Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan. c. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis. d. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya. e. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan. Macam-macam Etika Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut: • Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
  • 9. • Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut: 1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia. 2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik. 3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu penget ahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif. Norma-Norma Dalam Etika Bisnis Norma-norma yang sering dijumpai dalam etika bisnis adalah norma umum dan norma khusus. norma adalah aturan dan perintah yang harus ditaati oleh seluruh manusia dan menjadikan norma tersebut sebagai petunjuk (pedoman) dalam kehidupan bermasyarakat. Norma umum adalah norma yang bersifat umum (universal), lebih bersifat menyeluruh dan norma ini berlaku kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja dan apa saja. Sedangkan norma khusus adalah norma yang bersifat khusus, dan norma ini berlaku pada kehidupan tertentu seperti, pada saat kita bergaul yang memiliki aturan bahwa dalam pergaulan harus ada tata krama, sopan santun, simpati, dapat menjaga emosi serta tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain (teman kita sendiri). Begitu pula dalam berbisnis ada etikanya supaya menarik simpati orang yang diajak untuk berbisnis (rekan bisnisnya). Norma akan mengajarkan seseorang bagaimana suatu bisnis dapat dijalankan tanpa harus melanggar peraturan yang berlaku, tanpa kita sadari bahwa norma-norma yang telah kita taati juga ada pada diri kita sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah menjalankan norma tersebut dengan baik dan benar, seperti saat kita bergaul kita harus berperilaku yang baik, tata karma yang baik serta sopan santun yang baik. Dan kita dapat memilah-milih tindakan apa yang akan kita ambil ?. Apakah kita harus berperilaku baik, ataukah kita harus berperilaku buruk. Norma dalam etika bisnis ialah kita harus mematuhi beberapa norma yang ada. Norma hukum wajib ada pada suatu bisnis, Mengapa ?. Karena dengan adanya norma hukum ini seseorang yang hendak melakukan bisnis dapat mematuhi segala aturan-aturan dan hukum yang berlaku, serta
  • 10. dapat menjauhi larangannya bila tidak ingin mendapatkan sanksi, oleh karena itu norma hukum ini bersifat lebih nyata, dibuat oleh badan hukum yang berwenang, berlaku secara universal (menyeluruh). Bila dilanggar, maka norma hukum ini wajib memberikan sanksi (hukuman) yang tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku pada norma hukum. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran antara etika dengan norma sangat penting dalam menjalankan suatu bisnis. Dengan mematuhi norma umum, norma khusus, norma hukum, serta norma-norma lainnya, maka para pelaku bisnis akan dapat menjalankan kegiatan bisnisnya dengan baik, tetap berpegang teguh pada petunjuk (pedoman), dan memiliki konsekuensi yang tinggi serta dapat mempertanggung jawabkan terhadap apa yang telah dilakukan dalam berbisnis. Norma berlaku pada siapa saja, apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Selain itu norma berlaku tidak hanya dalam kegiatan ekonomi (bisnis) melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat. CONFLICT OF INTEREST Conflict of interest adalah sebuah konflik berkepentingan yang terjadi ketika sebuah individu atau organisasi yang terlibat dalam berbagai kepentingan, salah satu yang mungkin bisa merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya. Conflict of interest adalah sebuah konflik berkepentingan yang terjadi ketika sebuah individu atau organisasi yang terlibat dalam berbagai kepentingan, salah satu yang mungkin bisa merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002) diartikan sebagai percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Menurut Kartono & Gulo (1987), konflik berarti ketidaksepakatan dalam satu pendapat emosi dan tindakan dengan orang lain. Keadaan mental merupakan hasil impuls-impuls, hasrat-hasrat, keinginan-keinginan dan sebagainya yang saling bertentangan, namun bekerja dalam saat yang bersamaan. Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu bentuk perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, faham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih. Sebuah konflik kepentingan hanya bisa ada jika seseorang atau kesaksian dipercayakan dengan ketidakberpihakan beberapa jumlah sedikit kepercayaan diperlukan untuk menciptakannya. Adanya konflik kepentingan adalah independen dari pelaksanaan ketidakpantasan. Sebuah konflik kepentingan hanya bisa ada jika seseorang atau kesaksian dipercayakan dengan ketidakberpihakan beberapa; jumlah sedikit kepercayaan diperlukan untuk menciptakannya. Adanya konflik kepentingan adalah independen dari pelaksanaan ketidakpantasan. Oleh karena itu, konflik kepentingan dapat ditemukan dan dijinakkan secara sukarela sebelum korupsi pun terjadi. Contoh beberapa pekerjaan dimana konflik kepentingan adalah kemungkinan besar yang harus dihadapi atau ditemukan meliputi: polisi , pengacara , hakim , adjuster asuransi , politikus ,
  • 11. insinyur , eksekutif, direktur sebuah perusahaan , penelitian medis ilmuwan, dokter , penulis, dan editor. Maka dari pada itu kita bisa mendefinisikan konflik kepentingan sebagai situasi di mana seseorang memiliki atau pribadi yang cukup kepentingan pribadi untuk muncul untuk mempengaruhi tujuan pelaksanaan tugas-nya resmi atau sebagai, katakanlah, seorang pejabat publik, karyawan, atau profesional. Sebuah konflik kepentingan bisa eksis dalam beberapa jenis situasi: • Dengan pejabat publik yang kepentingan pribadi bertentangan dengan jabatannya profesionalnya. • Dengan karyawan yang bekerja untuk satu perusahaan tetapi yang mungkin memiliki kepentingan pribadi yang bersaing dengan kerjanya. • Dengan orang yang memiliki posisi otoritas dalam satu organisasi yang bertentangan dengan kepentingan-nya dalam organisasi lain. • Dengan orang yang memiliki tanggung jawab yang saling bertentangan. Tidak hanya itu ada hal-hal penting yang kita dapat perhatikan untuk mengetahui konflik berkepentingan ini, antara lain : • Konflik berkepentingan nyata dan dapat di bayangkan. Pada umumnya konflik berasal dari peraturan yang kita gunakan dengan komunitas kita dan untuk alasan tersebut, konflik menjadi bagian nyata dibanding peraturan yang kita buat. Oleh sebab itu sering terlihat nya sebuah konflik sulit untuk dihindari. Dan ada alasan yang masuk akal yang membuat konflik berkepentingan dapat diterima dan tidak harus . Tapi paling tidak khalayak harus diberitahu kondisinya. Satu masalah yang biasa ada dari sikap media dimana media profesional melihat pontesi dari konflik berkepentingan dapat menarik banyak perhatian yang di jadikan awal dari sebuah pemberitaan. Media massa adalah sebuah bisnis besar dan tergantung dari banyaknya iklan yang mendukung mereka. Bagian editorial lebih menekankan sisi komersil untuk sehari-harinya. kebanyakan koran dan media penyiaran mengasingkan integritas jurnalistik dari tekanan komersil. Di dunia media kemungkinan pengunaaan konflik berkepentingan sangat tidak terhingga dan ini menjadi kewajiban pengurus media untuk lebih sensitif kepada masalah etika akibat dari konflik yang ada. • Menyadari konflik : pada keadaan tersulit. Jika kita menghindari konflik atau paling tidak belajar untuk mengikuti mereka, kita harus mengerti dan belajar untuk apa konflik itu ada. Beberapa orang menjadi tidak sadar akibat dari perbuatan mereka.
  • 12. Walaupun demikian konflik berkepentingan bisa berasal dari segala macam situasi. Profesionalisme media pada konflik berkepentingan ini terdapat 3 area yang spesifik : a. Hubungan yang saling bertentangan Memang sulit untuk memberikan2 hal besar. Sikap dari kepribadian kita tentu saja terbatas, ketika kita ikut serta didalam sebuah konflik yang saling bertentangan. Beberapa contoh hubungan yang saling bertentangan adalah checkbook journalism, personal relationship, dan the journalist as citizen. b. Partisipasi publik yang bertentangan Dua sisi dalam jurnalism. Kadang didalam dunia jurnalis ada dua sisi yang saling bertentangan dimana pastisipasi publik kadang tidak sesuai dengan keinginan dari media. Hal ini tentu saja membuat media dihadapkan pada suatu kondisi yang bertentangan dimana di satu sisi mereka harus mendapatkan partisipasi publik tapi di satu sisi juga mereka harus mendapat kan berita yang bisa menimbulkan partisipasi publik yang sesuai keinginan mereka. c. Kepentingan pribadi dan maksud tersembunyi Konflik yang ada antara profesionalisme media dan kepentingan pribadi dengan maksud tersembunyi terkadang menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak beruntung nya kepentingan pribadi dan maksud tersembunyi didalam sebuah media profesional tidak akan terjadi pada sebuah organisasi berita yang editornya dapat memilih dan menggunakan kedua hal ini secara tepat dan sesuai. • Pendekatan untuk menangani konflik yang berkepentingan. Biasanya, tidak menghilangkan masalah dan menjelaskan masalah yang ada bisa menjadi salah satu penanganan konflik ini. Terdapat 3 hal yang di ikuti dan bisa berubah menjadi petunjuk moral dan dijadikan standart dari sebuah proses moral. a. Pertama, tentu saja tujuan dari penyelesaian konflik harus dihindari dari konflik pribadi seperti ke profesionalan media dalam membuat berita. b. Kedua, jika konflik tidak bisa di antisipasi, untuk mengatasi sebuah dilema, walaupun faktanya telah ada. Misal kantor penerbit koran tidak bisa menangani masalah yang timbul didalam perusahaan nya yang bisa dijadikan sebuah pemberitaan tetapi jika koran tersebut menutup nutupi cerita sebenarnya, mereka harus menganggap diri mereka terhindar dari konflik berkepentingan. c. Ketiga, jika konflik kepentingan tidak bisa dihindari, ini harus di beritahu kepada publik atau klien.
  • 13. • Konflik kepentingan : studi kasus Terdapat beberapa kasus mengenai konflik kepentingan. Misalnya PR practitioner yang menjadi aktivis politik, tes DNA : media memanggil hakim dalam kasus kematian warga kulit hitam di amerika. Kemudian kasus gen atau warna kulit di amerika. Ada beberapa jenis conflict of interest dibagi berdasarkan terjadinya, yaitu: 1. Actual Benturan kepentingan benar-benar sudah terjadi dan sudah dilakukan oleh pihak terkait, yaitu ia mendapatkan keuntungan pribadi dari tindakan/sikap yang merugikan untuk perusahaannya. 2. Potential Benturan kepentingan yang masih dalam tahap potensi dan belum dilakukan, namun mungkin bisa terjadi di masa depan apabila pihak terkait mengambil keputusan yang demikian. 3. Perceived Benturan kepentingan yang tidak betul-betul terjadi, namun dianggap orang ada pada pihak-pihak tertentu. Selain itu, conflict of interest juga dibagi berdasarkan sifat keuntungan yang didapatkan pihak yang melakukannya: 1. Finansial Karena adanya conflict of interest, maka pihak pekerja melakukan tindakan-tindakan yang memberikannya keuntungan pribadi dalam bentuk uang. 2. Non-Finansial Tindakan-tindakan seorang pekerja yang didasari benturan kepentingan tidak menghasilkan keuntungan pribadi dalam bentuk uang, melainkan keuntungan emosional (misal: mengharapkan koleganya dipecat karena tidak disukai) dan lainnya. Sayangnya, conflict of interest tidak bisa dihindari atau dihilangkan seluruhnya. Kembali lagi, dikarenakan setiap orang pasti memiliki kepentingan yang berbeda-beda; yang pada ujungnya pasti menimbulkan konflik dalam berbagai kesempatan. Tetapi conflict of interest tetap dapat diantisipasi dan dikurangi dampaknya dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Clear Policy (Peraturan yang jelas) Pihak perusahaan haruslah membuat peraturan yang jelas tentang hal-hal apa yang dianggapnya sebagai potensi conflict of interest dari para pekerjanya. Misalkan perusahaan konsultan akan menganggap pegawai yang membuka jasa konsultan pribadi sebagai aksi conflict of interest namun tidak menganggap pegawai yang membuka online shop sebagai conflict of interest.
  • 14. 2. Disclosure (Pengungkapan) Cara paling baik untuk mengetahui apakah pekerja yang ada memiliki conflict of interest adalah dengan mendorong mereka mengungkapkannya secara terbuka. Baik dari awal tahap wawancara, dan secara berkala, para pekerja di suatu perusahaan sebaiknya difasilitasi untuk mengungkapkan hubungan pribadi dengan orang/pihak yang bisa berkaitan dengan kantor, usaha/pekerjaan lain yang dimiliki di luar, ataupun organisasi-organisasi luar kantor yang diikuti. Data-data ini pun sebaiknya dimonitor dan dipilah untuk memutuskan pekerja mana yang betul-betul memiliki benturan kepentingan dalam aspek apapun di perusahaan. 3. Recusal (Penarikan diri) Pekerja yang diketahui memiliki benturan kepentingan bisa secara sadar menarik dirinya dari proyek/aspek yang bisa mempengaruhi keputusan objektifnya, ataupun diminta baik-baik untuk tidak ikut terlibat dalam aspek-aspek tertentu di perusahaan. 4. Third Party Evaluation (Evaluasi pihak ketiga) Perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan/auditor atau pihak ketiga lainnya yang independen untuk membantu menilai dan mengambil keputusan dalam kasus-kasus tertentu di mana para pekerjanya didapati memiliki conflict of interest. 5. Resignation (Pengunduran diri) Apabila seorang pekerja didapati telah melakukan aksi-aksi yang merugikan perusahaan karena benturan kepentingan, perusahaan bisa memutuskan untuk memberhentikannya agar kerugian tidak terus berlanjut. Atau apabila pekerja tersebut mungkin tidak sengaja melakukan aksi conflict of interest, ia bisa mengajukan pengunduran dirinya secara baik-baik.
  • 15. Daftar Pustaka: • https://id.wikipedia.org/wiki/Kode etik_profesi diakses pada 18 December 2017 jam 21.30 wib. • Buku Pedoman Etika Bisnis & Etika Kerja http://www.krakatausteel.com/pdf/Pedoman%20Etika%20Bisnis%20&%20Etika%20Ker ja%202016%20Final%20untuk%20web.pdf • Anonym 1 http://chandraandani.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-macam-macam-norma.html diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib • Anonym 2 http://nuraini-maryadi.blogspot.co.id/2010/10/norma-norma-dalam-etika-bisnis.html diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib • Anonym 3 http://lisapurnamylullaby.blogspot.co.id/2012/01/conflict-of-interest.html diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib • Anonym 4 http://enhai2aku.blogspot.co.id/2012/01/tipe-conflict-of-interest.html diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib • Anonym 5 http://www.jtanzilco.com/blog/detail/499/slug/conflict-of-interest-101 diakses pada 18 Desember 2017 jam 22.00 wib