Dokumen tersebut membahas pengelolaan peserta didik di SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto. Kedua sekolah memiliki proses penerimaan peserta didik yang sama namun SMPN Khusus Jeneponto belum melakukan pelacakan terhadap alumni dan belum memiliki perangkat untuk mengukur bakat siswa. Calon kepala sekolah memberikan saran untuk melakukan pelacakan alumni dan menyusun perangkat untuk mengukur bakat sis
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
SELEKSI PPDB
1. MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING
CALON KEPALA SEKOLAH
KABUPATEN JENEPONTO
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
KONDISI IDEAL
KONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALON
SMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
1. Terdapat perencanaan penerimaan
peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi
dan drop out
7. Mengatur kode etik dan peningkatan
disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik
1. Terdapat perencanaan penerimaan
peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi dan
drop out
7. Mengatur kode etik dan peningkatan
disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik
1. Terdapat perencanaan penerimaan
peserta didik
2. Terdapat proses penerimaan peserta
didik yang meliputi:
a. Pembentukan panitia PPDB
b. Rapat kerja dan pembagian tugas
c. Proses pendaftaran
d. Proses Seleksi
e. Proses penentuan calon terpilih
f. Proses daftar ulang
3. Melakukan orientasi peserta didik
yang bersifat akademik
4. Mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik
5. Mengatur evaluasi peserta didik
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi
dan drop out
7. Mengatur kode etik dan
peningkatan disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik
1. Hendaknya perencanaan
PPDB merujuk pada SPM
pendidikan dasar dengan
jumlah peserta didik
maksimal 36 siswa per
kelas
2. Hendaknya proses seleksi
dari tahap awal sampai
akhir dilaksanakan secara
terbuka/transparan
3. Hendaknya proses seleksi
dan kriteria kelulusan
disosialisasikan kepada
orang tua calon siswa,
masyarakat dan
pemangku kepentingan
lainnya.
1
2. KONDISI IDEAL
KONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALON
SMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
11. Melakukan pembinaan prestasi
unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau
bakat, minat, kreatifitas, dan
kemampuan peserta didik
c. Menyelenggarakan penuangan
wahana kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa
13. Melakukan pelacakan terhadap
alumni
11. Melakukan pembinaan prestasi
unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan
b. Tidak memiliki perangkat
pemantau bakat, minat, kreatifitas,
dan kemampuan peserta didik
c. Belum ada penuangan wahana
kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa
13. Belum melakukan pelacakan
terhadap alumni
11. Melakukan pembinaan prestasi
unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan
b. Belum memiliki perangkat
pemantau bakat, minat, kreatifitas,
dan kemampuan peserta didik
c. Belum ada penuangan wahana
kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa
13. Belum melakukan pelacakan
terhadap alumni
4. Hendaknya melakukan
pelacakan terhadap
alumni
Peserta Diklat Cakep,
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.
NIP.19690101 199412 1 007
2
3. LAPORAN
KAJIAN ON THE JOB LEARNING
BAHAN KAJIAN
(5)
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
OLEH :
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.
PESERTA DIKLAT
CALON KEPALA SEKOLAH
TINGKAT KABUPATEN JENEPONTO
2011
i
4. HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL KAJIAN
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd
Peserta Diklat
Calon Kepala Sekolah Kabupaten Jeneponto
Tahun 2011
Telah melakukan pengkajian
Pengelolaan Peserta Didik
SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto
Jeneponto, 13 Oktober 2011
Kepala SMPN Khusus Jeneponto, Kepala SMPN 1 Binamu,
H. SARIPUDDIN D., S. Pd., SE., MM. D r s . S Y A H R I R S A I N I
NIP. 19660131 198903 1 007 NIP. 19530406 198503 1 013
ii
5. PENDAHULUAN
Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu substansi pengelolaan
pendidikan dan menduduki posisi strategis karena ini merupakan pusat layanan pendidikan.
Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar latar institusi
persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang
berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya
manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan
masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan pendidikan yang andal bagi
peserta didik.
Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di sekolah,
sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, bahkan setelah menjadi
alumni. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan peserta didik;
2. Penerimaan peserta didik;
3. Orientasi peserta didik baru;
4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;
5. Mengatur evaluasi peserta didik;
6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.
7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.
8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan akademik dan
administratif, layanan bimbingan dan konseling peserta didik.
9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) dan organisasi alumni.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami pengelolaan peserta
didik. Mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang pada kegiatan on the job
learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi
kompetensi manajerial khususnya kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.
1
6. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta didik, wawancara
dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan matriks kajian
pengelolaan peserta didik, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan peserta
didik sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
1. SMP Negeri 1 Binamu
SMPN 1 Binamu adalah sekolah lanjutan pertama yang tertua di kabupaten
Jeneponto. Sejak awal beroperasinya sampai dengan saat ini minat orang tua siswa untuk
menyekolahkan putra-putrinya di SMPN 1 Binamu tidak pernah surut. Citra SMPN 1 Binamu
dimata orang tua siswa masih tergolong baik. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang
mengatakan bahwa mereka adalah alumni sehingga ingin anaknya juga dapat bersekolah di
sekolah ini.
Besarnya minat orang tua siswa yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di SMPN 1
Binamu merupakan satu masalah tersendiri dalam pengelolaan sekolah terkhusus pada
proses penerimaan calon siswa. Jumlah pendaftar setiap tahunnya jauh melebihi kapasitas
daya tampung yang dipersiapkan sekolah. Bertambahnya sekolah-sekolah baru setingkat
SMP yang di bangun pemerintah di sekitar SMPN 1 Binamu tidak mengurangi jumlah
pendaftar calon siswa baru setiap tahun. SMPN 1 Binamu adalah sekolah yang dijadikan
prioritas utama oleh para pendaftar. Sekolah lain adalah tujuan berikutnya jika nantinya
mereka tidak berhasil lulus diterima di SMPN 1 Binamu.
Mengantisipasi adanya protes-protes terhadap hasil seleksi penerimaan calon siswa
baru maka tahapan-tahapan seleksi termasuk kriteria kelulusan hendaknya disosialisasikan
kepada orang tua calon siswa, masyarakat ataupun pihak lain yang memiliki kepentingan
untuk itu.
Menurut pengalaman saya selama mengabdi di SMPN 1 Binamu, hal yang tidak bisa
dihindari oleh kepala sekolah dan panitia seleksi PPDB adalah adanya nota-nota sakti dari
pejabat-pejabat daerah yang menginginkan agar calon siswa tertentu diterima tanpa
memperhatikan nilai tes dari calon siswa tersebut. Hal inilah yang sering menjadi sorotan
masyarakat umum sehingga mereka juga berharap diperlakukan sama artinya anak-anak
mereka juga harus dinyatakan lulus dan diterima sebagai calon siswa baru SMPN 1 Binamu.
Dengan banyaknya kejadian-kejadian seperti tersebut, akhirnya jumlah siswa yang sedianya
hanya untuk 36 siswa perkelas menjadi sampai 40-an perkelas.
2
7. Menurut saya pribadi, pelayanan nota-nota sakti dapat dihindari dengan
memberikan pemahaman terhadap pejabat-pejabat daerah tentang pentingnya pelaksanaan
seleksi PPDB yang adil, jujur dan transparan. Pemberian pemahaman tersebut dapat
dilakukan dengan mengadakan sosialisasi pelaksanaan seleksi PPDB dan mengundang para
pejabat daerah sebelum pelaksanaan seleksi. Dengan pelaksanaan PPDB yang adil, jujur dan
transparan akan menghasilkan calon-calon siswa baru yang mempunyai kemampuan
standar sehingga proses pengembangannya lebih mudah dibanding dengan menerima calon
siswa yang memiliki kompetensi dibawah standar misalnya calon siswa yang belum lancar
membaca huruf latin.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari
orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1
Binamu dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan
syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto
siswa, pernyataan orang tua/wali, dan tata tertib sekolah yang sudah
ditandatangani orang tua/wali siswa;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca
latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk
dalam tes seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS;
i) Pembagian kelas.
Pelaksanaan orientasi siswa baru belum dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi
tanpa adanya kontrol yang baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-
siswa baru hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan
guru, pegawai, dan pengurus OSIS sehingga tujuan pelaksanaannya dapat tercapai.
Pengaturan kenaikan kelas di SMPN 1 Binamu diatur dalam kurikulum. Peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
3
8. a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
b. Maksimal memiliki 2 (dua) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai KKM.
c. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada
tingkatan kelas yang ikuti.
d. Kehadiran minimal 80%.
Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta
didik dilakukan pada kegiatan pengembangan diri siswa. Kegiatan ini dilaksanakan setara 2
jam pelajaran pada hari Jum’at pagi.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan berdasarkan bakat dan
minat yang paling menonjol dari siswa tersebut. Setiap siswa hanya boleh memilih satu jenis
kegiatan pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara membagikan formulir pemilihan kegiatan
pengembangan diri yang disiapkan oleh sekolah. Jenis-jenis kegiatan pengembangan diri
siswa ditentukan berdasarkan kemampuan dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan
pengembangan bakat tersebut.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah berdasarkan kondisi obyektif
sekolah adalah :
a. Karate
Bertujuan untuk memiliki prestasi seni bela diri
b. Kegiatan PMR
1) Praktik PPPK
2) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
3) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama
4) Membentuk piket UKS
c. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
d. Bola Basket
e. Seni Tari
4
9. Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor
39 tahun 2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 1 Binamu. Jenis kegiatan pembinaan
dimaksud adalah:
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha dilakukan antara
lain melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah di mushallah sekolah,
memperingati hari isra’ mi’raj, mengadakan maulid di sekolah.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain
a. Melaksanakan tata tertib sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain :
a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari besar nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat, antar
lain mengadakan lomba mata pelajaran, PORSENI.
SMPN 1 Binamu belum melakukan usaha untuk melacak alumni ke mana mereka
melanjutkan atau sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan
sekarang untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs pertemanan di
internet. Sekolah juga dapat membuat web atau blog yang dapat diakses oleh alumni-
alumni kemudian melampirkan satu menu untuk pelacakan alumni. Cara ini tentunya hanya
bisa mendeteksi alumni-alumni yang paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak
sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni sekolah.
2. SMP Negeri Khusus Jeneponto
Sejak awal beroperasinya pada tahun pelajaran 2007/2008, SMPN Khusus
Jeneponto hanya menerima calon siswa baru sebanyak 20 orang setiap tahun. Pembatasan
jumlah yang tergolong sedikit tersebut terkait dengan kemampuan keuangan daerah,
komitmen dan kebijakan pemerintah daerah serta ketersediaan sarana dan prasarana
sekolah.
5
10. SMPN Khusus Jeneponto memberikan layanan khusus kepada seluruh siswa dan
guru-gurunya termasuk siswa SLB dan SMA dengan menyediakan konsumsi untuk makan
siang setiap hari. Layanan khusus lainnya adalah menyediakan asrama gratis bagi seluruh
siswa untuk menginap terutama bagi siswa yang bertempat tinggal jauh dari sekolah.
Konsumsi untuk makan malam dan sarapan pagi bagi siswa yang menginap di asrama
ditanggung masing-masing oleh siswa. Siswa kelas IX diwajibkan tinggal di asrama sekolah
guna memantapkan persiapan menghadapi ujian kelulusan bagi siswa tersebut.
Guru-guru yang mengajar di sekolah ini direkrut dari sekolah-sekolah lain di
Jeneponto yang dianggap memiliki kompetensi dan kemampuan lebih setelah ada penilaian
dari kepala sekolah selama guru-guru tesebut mengabdi selama kurang lebih dua tahun
sebagai guru honorer. Beberapa guru dinyatakan tidak layak sehingga tidak memperoleh SK
dari pemerintah kabupaten menjadi guru tetap di SMPN Khusus Jeneponto.
Pemberian layanan-layanan khusus tersebut dan beberapa kelebihan lain yang
dimiliki SMPN Khusus Jeneponto mengakibatkan minat orang tua calon siswa ingin
menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Dengan jatah yang hanya 20 orang siswa pertahun
dan ketatnya persaingan dalam seleksi penerimaan siswa baru membuat orang tua siswa
mencari celah agar anaknya diterima di sekolah ini. Menurut keterangan kepala SMPN
Khusus bahwa proses seleksi PPDB dilaksanakan secara adil, jujur dan transparan.
Dalam usaha menghindari adanya kecurigaan orang tua calon siswa dan masyarakat
mengenai proses seleksi yang tidak adil, tidak jujur dan tidak transparan maka sebaiknya
pihak sekolah mensosialisasikan seluruh tahapan seleksi dan membuka ruang kepada pihak-
pihak terkait untuk memantau pelaksanaan seleksi calon peserta didik baru.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari
orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN
Khusus dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan
syarat-syarat yang diminta diantaranya : foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto
siswa, pernyataan orang tua/wali dan keterangan siswa masuk peringkat 10 besar
di sekolahnya;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca
latin dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk
dalam tes seleksi adalah matematika, bahasa Indonesia dan IPA.
e) Pengumuman lulus;
6
11. f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian kelompok untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS.
Pengaturan kenaikan kelas di SMPN Khusus diatur dalam kurikulum sekolah. Peserta
didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang
diikuti.
b) Maksimal memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai KKM.
c) Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan
pada tingkatan kelas yang ikuti.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina SMPN Khusus adalah :
a) Kegiatan pelayanan konseling yaitu berkenaan dengan masalah diri pribadi siswa
dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier siswa terutama
pengembangan kreatifitas dan bimbingan karier.
b) Kegiatan pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1). Keagamaan meliputi: rohani Islam, shalat dhuhur berjamaah, dan kultum;
2). Keolahragaan meliputi: Foot sal, bulu tangkis, basket, karate, tennis meja;
3). Kepemimpinan meliputi: LDKS, PMR, Kepramukaan;
4). Seni meliputi: Dapur teater satu, paduan suara, tarian daerah, modern dance,
cheerleaders;
5). Pencinta alam, KIR, kelompok majalah kreasi, dan fotografi;
6). Meeting setiap hari meliputi: bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa daerah
Makassar.
Sebagai sekolah baru, SMPN Khusus baru dua kali menamatkan siswa yaitu pada
tahun pelajaran 2009/2010 dan 2010/2011. Alumni-alumni SMPN Khusus sebahagian besar
lulus diterima masuk di SMAN Khusus Jeneponto yang juga masih satu lokasi sehingga untuk
sementara alumni-alumni SMPN Khusus masih mudah dilacak keberadaannya dan
pekerjaannya. Kedepan diharapkan ada usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk melacak
alumni-alumni jika sekolah ini sudah banyak menamatkan alumni-alumninya. Cara melacak
alumni saat ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan situs-situs pertemanan di internet
atau memasang menu tertentu pada web atau blog sekolah.
7
12. PENUTUP
Pengelolaan peserta didik merupakan fokus utama pengelolaan pendidikan di
sekolah. Pengelolaan peserta didik yang baik menentukan keberhasilan peserta didik
mengikuti pendidikan di sekolah tersebut.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji pengelolaan
peserta didik, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan pengalaman. Semoga
ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan Indonesia di
masa depan, Amin.
8
13. Lampiran 17 : Laporan Hasil Kajian
Pengelolaan Peserta Didik