SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
BAB I. PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Pengawas sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki 
peran yang penting dan strategis, dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. 
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang 
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan 
tenaga kependidikan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi 
dan kedudukan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. 
Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah binaannya, 
baik di bidang akademik maupun manajerial. Pengawas sekolah merupakan 
tenaga kependidikan yang memiliki tugas dalam membina kemampuan 
profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi sekolah, dan Kepala Sekolah 
dalam meningkatkan kinerja sekolah di tingkat satuan pendidikan, selain itu juga 
memiliki tugas sebagai supervisor akademik dan supervisor manajerial. 
Pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dalam jabatan fungsional 
pengawas yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh 
pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan 
di sekolah baik pengawasan dalam bidang akademik, maupun bidang manajerial. 
Jabatan pengawas adalah jabatan fungsional bukan jabatan struktural, sehingga 
untuk menyandang predikat sebagai pengawas harus sudah pernah berstatus 
sebagai tenaga pendidik/guru dan/atau kepala sekolah/wakil kepala sekolah. 
Tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah sangat penting, oleh karena 
itu pengawas sekolah harus memenuhi kompetensi, dan kreativitas tinggi
sebagaimana yang dituntut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 
12 Tahun 2007. Profesionalisme dan tanggung jawab pengawas sekolah dalam 
upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bukanlah suatu tanggung 
jawab yang mudah dan bisa di anggap spele, karena harus mendapat dukungan 
penuh dari berbagai pigak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah maupun 
masyarakat. Untuk itu diperlukan langkah langkah kongkrit yang dapat menjamin 
agar pengawas sekolah berkualitas dan berkreativitas secara terus menerus dan 
berkonsentrasi penuh untuk meningkatkan kualitas dan komitmen pengawas 
dalam melakanakan kegiatan supervisi (pemamntauan, pembinaan dan Penilaian) 
terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga mutu lulusan dapat dicapai 
2 
secara optimal. 
Dalam rangka meningkatan kemampuan profesional pengawas sekolah, 
maka bagi calon pengawas sekolah baik yang berasal dari guru maupun kepala 
sekolah perlu mengikuti diklat calon pengawas sesuai dengan standar Standar 
Pengawas Sekolah/Madrasah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan 
Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tanggal 28 Maret 2007. 
Diklat calon pengawas sekolah dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu 
tahap (1) in servis learning I sebanyak 70 jam, peserta mengikuti pelatihan di 
LPMP Lampung untuk mendapatkan pembekelanan materi kepengawasan, tahap 
(2) peserta wajib melaksanakan on the job learning (OJL) sebanyak 200 jam yaitu 
di sekolah pangkal 150 jam dan di sekolah pembanding 50 jam, tahap (3) in servis 
learing II sebnayak 30 jam, peserta kembali ke LPMP untuk mempresentasikan 
hasil OJL yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 1,5 bulan.
Sehubungan dengan kegiatan on the job learning (OJL) tersebut, maka 
setiap peserta diklat calon pengawas sekolah wajib membuat laporan hasil OJL 
yang meliputi hasil kegiatan supervisi manajerial, supervisi akademik dan 
penyusunan proposal penelitian tindakan sekolah (PTS). Penulis telah 
melaksanakan OJL di SMK N1 Rawajitu Selatan sebagai sekolah pangkal dan di 
SMK Negeri Rawajitu Timur sebagai sekolah magang. 
Secara garis besar kegiatan OJL bidang supervisi manajerial meliputi 4 
(empat) hal yaitu pemantauan pelaksanaan; (1) Standar Isi, (2) Standar 
Kompetensi Lulusan, (3) Standar Proses dan (4) Standar Penilaian. Sedangkan 
pada supervisi akademik ada 2 (dua) hal yaitu; (1) Supervisi akademik (KTSP) 
terdiri dari pengembangan RPP, dan pelaksanaan proses pembelajaran, dan (2) 
Supervisi akademik implementasi Kurikulum 2013 yang terdiri dari 
pengembangan RPP scientifik dan pelaksanaan pembelajaran scientifik. Adapun 
deskripsi masing-masing sekolah yaitu sekolah pangkal dan sekolah magang serta 
jenis kegiatan supervisi manajerial dan supervisi akademik yang telah 
dilaksanakan akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya. 
3 
B. Tujuan 
Tujuan pelaksanaan kegiatan on the job learning adalah untuk: 
a. Berlatih melaksanakan tugas pengawas sekolah yaitu melaksanakan 
supervisi manajerial dan supervisi akademik. 
b. Mendeskripsikan profil sekolah pangkal dan sekolah magang sebagai 
bahan pertimbangan dalam menganalisis hasil supervisi.
c. Membahas hasil perbandingan dua sekolah berdasarkan temuan 
instrumen supervisi manajerial dan akademik pada sekolah pangkal dan 
4 
sekolah magang. 
d. Menyusun proposal penelitian tindakan sekolah (PTS) sebagai tindak 
lanjut hasil temuan supervisi. 
C. Manfaat 
Manfaat pelaksanaan kegiatan on the job learning adalah sebagai berikut: 
a. Bagi Calon Pengawas 
Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan tugas pengawas 
sekolah yaitu dapat; 
 Menyusun program pengawasan 
 Melaksanakan supervisi manajerial terutama memantau pelaksanaan 
pada 4 (empat) standar pendidikan yaitu; (1) standar isi, (2) standar 
kompetensi lulusan, (3) standar proses, dan (4) standar penilaian. 
 Melaksanakan bimbingan profesional guru dalam mengembangkan 
RPP scientifik. 
 Melaksanakan bimbingan profesional guru dalam melaksanakan 
proses pembelajaran scientifik. 
 Menyusun proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) 
b. Bagi Kepala Sekolah 
Mendapatkan informasi, masukan, dan motivasi dari calon pengawas 
untuk melaksanakan tugas manajerial dan tugas supervisi akademik kepala 
sekolah kepada guru-guru yang menjadi tanggungjawab di sekolahnya.
5 
c. Bagi Guru 
Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam; 
 Mengembangkan RPP Scientifik 
 Melaksanakan Proses Pembelajaran Scientifik 
d. Manfaat lain secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas 
pendidikan
BAB II. DESKRIPSI SEKOLAH PANGKAL 
6 
A. Profil Sekolah Pangkal 
1. Identitas Sekolah: 
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 RAWAJITU SELATAN 
NSS/NIS/NPSN : 43.1.12.05.05.001/ 4310010/10809321 
Alamat : 
Jalan : Jl. Raya Rawajitu Kampung Medasari, 
Kecamatan : Rawajitu Selatan, 
Kabupaten : Tulang Bawang. 
Kode Pos : 34595 
Telp/ : 0856588899991- 
E-mail : smkn1rjs@yahoo.co.id 
SK Pendirian : Nomor. B/616/DD.III/HK/TB/2003 
Tanggal 10 Desember 2003 
Mulai Operasional Juli 2005 
2. Sejarah Singkat 
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N1 Rawajitu Selatan merupakan 
realisasi program SMK Kecil di SMP dari Direktorat Jenderal Pendidikan 
Menengah Kejuruan (Dikmenjur). SMK N1 Rawajitu Selatan didirikan pada 
tahun 2003 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor. 
B/616/DD.III/HK/TB/2003, Tanggal 10 Desember 2003 dan beroperasional pada 
bulan Juli 2005.
Nama SMK kecil di SMP terkesan kurang bisa diterima oleh masyarakat 
maka sejalan dengan perkembangannya diganti dengan nama Program SMK 
Rintisan. Pada tahun pertama program keahlian yang di buka ada 2 (dua) yaitu (1) 
Budidaya Tanaman dan (2) Budidaya Ikan Air Tawar, masing–masing terdapat 
satu rombongan belajar. Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan permintaan 
masyarakat mulai tahun pelajaran 2007/2008 dibuka Kompetensi Keahlian baru 
yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). 
Pada tahun pelajaran 2010/2011 telah dibuka Kompetensi keahlian baru 
yaitu Administrasi Perkantoran karena animo siswa terutama siswi tamatan 
SMP/MTs cukup banyak dan kurang berminat masuk program keahlian pertanian 
atau perikanan. Pada tahun pelajaran 2012/2013 animo siswa banyak memilih 
teknik komputer dan jaringan, mengingat keterbatasan sarana, maka melalui rapat 
dewan guru dan komite sekolah memutuskan untuk membuka kompetensi 
keahlian Multimedia. Sejalan dengan perubahan kebijakan pendidikan dan 
mengacu pada Kurikulum 2013, maka saat ini (Oktober 2014) SMK N1 Rawajitu 
Selatan memiliki bidang keahlian, program studi keahlian dan paket keahlian 
sebagaimana disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut: 
Tabel 1 
Daftar Bidang Keahlian, Program Studi Keahlian dan Paket Keahlian 
No. Bidang Keahlian Program Studi Keahlian Paket Keahlian 
1. 
7 
Agribisnis dan 
Agroteknologi 
Agribisnis Produksi 
Tanaman 
Agribisnis Tanaman 
Pangan dan Hortikultura 
2. 
Perikanan dan 
Kelautan 
Teknologi Budidaya 
Perairan 
Budidaya Ikan 
3. 
Teknologi Informasi 
dan Komunikasi 
Teknik Komputer dan 
Informatika 
 Teknik Komputer dan 
Jaringan 
 Multimedia 
4. 
Bisnis dan 
Manajemen 
Administrasi Administrasi Perkantoran
Siswa SMK 
Rombel 
Rombel 
Rombel 
No. Tk 3 
Rombel 
Jumlah 
Siswa 
Tk 1 
Tk 2 
L P L P L P L P 
8 
3. Data Siswa 
Data siswa SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat 
pada Tabel 2 sbb: 
Tabel 2 
Data Siswa SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 
Kompetensi Keahlian 
Keterangan : Jumlah rombongan belajar ada 19 rombel 
4. Data Guru 
Total 
siswa 
L+P 
Data Guru SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat 
pada Tabel 3 sbb: 
Tabel 3 
Data Guru SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 
No 
Jenis 
Kelamin 
Jurusan 
BP/BK Jumlah 
Normatif Adaptif Produktif 
1 Laki-laki 6 5 10 21 
2 Perempuan 5 6 6 1 18 
Jumlah 11 11 16 1 39 
1 
Agribisnis Tan. Pangan & 
Hortikultura 
1 13 4 1 15 2 1 21 0 3 49 6 55 
2 Agribisnis Perikanan 1 9 3 1 5 2 1 10 0 3 24 5 29 
3 Teknik Komputer dan Jaringan 2 37 19 2 38 23 2 40 24 6 115 66 181 
4 Administrasi Perkantoran 2 0 63 1 0 36 1 0 33 4 0 132 132 
5 Multimedia 1 17 12 1 20 6 1 21 12 3 58 30 88 
TOTAL 7 76 101 6 78 69 6 92 69 19 246 239 485
9 
5. Data Tanah dan Bangunan 
(a) Tanah 
Luas : 10.000 m 2 
Status kepemilikan : milik Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang 
(hibah dari Transmigrasi) 
(b) Bangunan 
Ruang Kelas : 12 lokal 
Ruang Laboratorium : 2 lokal 
Ruang Lab serbaguna : 1 lokal 
Mushola : 1 unit 
Perpustakaan : 1 ruang 
Saat ini (Oktober 2014 ) sedang membangun ruang kelas baru sebanyak 2 
lokal, rehabilitasi ruang belajar sebanyak 2 lokal, pembangunan 
laboratorium 1 lokal dan pembangunan kantor sekolah bertingkat 1 unit. 
6. Visi dan Misi 
Visi 
Menjadi Lembaga Pendidikan Berdayasaing dan Beriman. 
Misi 
(a) Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan standar pendidikan 
(b) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis karakter budaya bangsa 
dengan prinsip religius 
(c) Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk peningkatan kompetensi 
siswa
10 
7. Identitas Kepala Sekolah 
Nama Lengkap : Ir. PONIDI SUNARYO, M.M. 
NIP : 19620721 199403 1001 
Pangkat/ Golongan : Pembina/ IVa 
Pendidikan Terakhir : S2 
Program Studi : Magister Manajemen 
Konsentrasi : Manajemen Pendidikan 
Alamat Rumah : Kampung Makarti RT 05/RK II 
Kecamatan : Tumijajar 
Kabupaten : Tulang Bawang Barat Kode pos 34594 
SK Kepala Sekolah : 821.29/188/III.3/TB/II/2014 
B. Supervisi Manajerial 
Supervisi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas 
sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan 
lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan 
pembelajaran. Supervisi manajerial merupakan supervisi yang berkenaan dengan 
aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan 
efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, 
penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan 
dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, 
pengawas sekolah/ madrasah berperan sebagai; 
(1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, 
pengembangan manajemen sekolah,
(2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah, 
(3) pusat informasi pengembangan mutu sekolah, dan 
(4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan. 
Supervisi manajerial yang dilakukan oleh penulis selama on the job 
learning (OJL), baik di sekolah pangkal maupun di sekolah magang antara lain 
11 
sebagai berikut; 
1. Supervisi Manajerial Pelaksanaan Sandar Nasional Pendidikan 
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem 
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
Standar Nasional Pendidikan menurut peraturan pemerintah (PP) Republik 
Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang telah dirubah dengan PP Nomor 32 tahun 
2013 standar nasional pendidikan terdiri dari; 
(a) Standar Kompetensi Lulusan, adalah kriteria mengenai kualifikasi 
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 
(b) Standar Isi, adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat 
Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis 
pendidikan tertentu. 
(c) Standar Proses, adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu 
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 
(d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, adalah kriteria mengenai 
pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam 
jabatan.
(e) Standar Sarana dan Prasarana, adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat 
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, 
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, 
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk 
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 
(f) Standar Pengelolaan, adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan 
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, 
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas 
12 
penyelenggaraan pendidikan. 
(g) Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya 
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. 
(h) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, 
dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik 
Dalam pelaksanaan standar nasional pendidikan, penulis hanya memantau 
4 (empat) standar yaitu; (1) standar standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) 
standar proses, dan (4) standar penilaian. Hasil pemantauan pelaksanaan ke empat 
standar nasional pendidikan di SMK N1 Rawajitu Selatan (sekolah pangkal) 
dengan menggunakan instrumen supervisi manajerial selengkapnya dapat dilihat 
pada Lampiran 1. Kreteria penilain yang digunakan untuk menentukan kategori 
pelaksanaan standar nasional pendidikan adalah dengan kreteria konsisi sebagai 
berikut; 
4 = Jika kondisi aspek-aspek teresebut sangat baik ,bukti fisik 
lengkap,tertulis,terstruktur,dan terorganisir dengan baik.
3 = Jika kondisi aspek-aspek tersebut baik,bukti fisik lengkap, tertulis, 
13 
terstruktur, dan terorganisir. 
2 = Jika kedua aspek cukup bukti fisik ada dan sebagian dalam 
perencanaan. 
1 = Jika aspek tersebut belum dilakukan sekolah.,tidak memiliki bukti fisik 
Kriteria Penilaian 
86 – 100 : Amat Baik 
71 – 85 : Baik 
56 – 70 : Cukup 
<56 : kurang. 
Rumus: 
N = _Skor yang diperoleh _ x 100. 
Skor Maksimal x 100. 
Adapun rekapitulasi pemantauan ke empat standar nasional pendidikan di 
SMK N1 Rawajitu Selatan disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut: 
Tabel 4 
Rekapitulasi Hasil Pemantauan Empat Standar Nasional Pendidikan 
di SMK N1 Rawajitu Selatan 
No. Komponen Total Skor Nilai Kategori 
1. Standar Isi 52 76,47 Baik 
2. Standar Proses 56 73,21 Baik 
3. Standar Kompetensi Lulusan 49 72,06 Baik 
4. Standar Penilaian 49 72,06 Baik 
Rata-rata skor/kategori 73,45 Baik 
Berdasarkan data Tabel 4 tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai pada standar isi 
76,47 dalam kategori baik, nilai pada standar proses 73,21 dalam kategori baik, 
nilai pada standar SKL 72,06 dalam kategori baik, dan nilai pada standar penilaian 
sebesar 72,06 juga dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan 
bahwa pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di SMK N1 Rawajitu 
Selatan dalam kategori baik.
2. Supervisi Manajerial Dokumen KTSP 
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, 
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman 
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan 
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian 
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta 
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk 
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi 
14 
yang ada di daerah. 
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu 
kepada peraturan yang belaku, baik peraturan satuan pendidikan itu sendiri, 
maupun peraturan yang berlaku umum antara lain Peraturan Pemerintah (PP) dan 
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) atau Peraturan Menteri 
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Untuk SMA/SMK yang 
melaksanakan Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, maka pengembangan KTSP 
SMA/SMK tersebut harus mencakup dua kurikulum, yaitu; 
(1) Kurikulum 2006 yang merupakan revisi dan pengembangan dari KTSP tahun 
sebelumnya, dan 
(2) Kurikulum 2013 yang dirancang dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah 
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP ini juga disusun 
sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin 
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 KTSP disusun sebagai acuan dalam 
pencapaian kompetensi yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan 
keterampilan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang SMA 
disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi 
Lulusan (SKL) untuk Kurikulum 2006, dan mengacu kepada SKL, Standar Isi, 
Standar Proses, dan Standar Penilaian untuk Kurikulum 2013 sesuai dengan 
Permendiknas atau Permendikbud yang berlaku, serta berpedoman pada panduan 
yang disusun oleh BSNP. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti 
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam Undang – Undang Nomor 20 
Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti 
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 
15 
Pendidikan. 
Hasil supervisi KTSP di SMK N1 Rawajitu Selatan dengan menggunakan 
instrumen dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut; 
Tabel 5 
Instrumen Supervisi KTSP/ 
Evaluasi Ketersediaan Dokumen I KTSP Tahun 2014 
Nama Sekolah : SMK N1 Rawajitu Selatan 
Alamat Sekolah : Jl. Raya Rawajitu Kampung Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan 
No 
KOMPONEN /ASPEK 
KONDISI 
Keterangan 
Sesuai dg 
panduan 
KTSP 
Sebagian 
sesuai 
Tidak 
sesuai 
DOKUMEN 1 
1 Lembar Pengesahan √ 
2 Kata Pengantar √ 
3 Daftar Isi √ 
4 Bab I Pendahuluan 
a. Latar belakang √ 
b. Tujuan pengembangan KTSP √ 
c. Prinsip-prinsip pengembangan 
KTSP 
√
16 
No 
KOMPONEN /ASPEK 
KONDISI 
Keterangan 
Sesuai dg 
panduan 
KTSP 
Sebagian 
sesuai 
Tidak 
sesuai 
5 Bab II. Tujuan 
a. Tujuan Pendidikan Nasional 
(SD, MI, SMP, SMA) 
√ 
b. Visi √ 
c. Misi √ 
d. Tujuan Satuan Pendidikan √ 
6 Bab III Struktur dan Muatan 
KTSP 
a. Kerangka Dasar √ 
b. Struktur Kurikulum √ 
c. Muatan Lokal 
K13-tidak 
ada mulok 
d. Pengembangan diri √ 
e. Pengaturan beban belajar √ 
f. Ketuntasan belajar/KKM √ 
g. Kriteria Kenaikan Kelas & 
√ 
Kelulusan 
h. Penjurusan √ 
i. Pend Kecakapan Hidup √ 
j. Pend Berbasis lokal dan global √ 
7 Bab IV Kalender Pendidikan 
a. Pengalokasian waktu √ 
b. Kalender pendidikan √ 
8 Bab V Pengembangan RPP √ 
9 Bab VI Penutup √ 
Berdasarkan data pada Tabel 5 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa 
penyusunan KTSP SMK N1 Rawajitu Selatan telah sesuai dengan panduan KTSP. 
Buku Panduan Model Pengembangan KTSP tingkat SMA/SMK juga telah 
dimiliki oleh sekolah. Salah satu contoh hasil penyusunan KTSP pada bidang 
keahlian perikanan dan kelautan, program keahlian teknologi budidaya perairan, 
paket keahlian budidaya ikan dapat dilihat pada Lampiran 2.
3. Supervisi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah 
Kompetensi manajerial adalah kemampuan kepala sekolah dalam 
mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk menciptakan 
lingkungan belajar yang efektif, efisien. Dalam pelaksanaan OJL penulis 
melaksanakan evaluasi diri tentang kompetensi manajerial kepala sekolah dengan 
menggunakan instrumen dan hasil evaluasi diri sebagaimana disajikan dalam 
17 
Tabel 6 sebagai berikut; 
Tabel 6 
Instrumen dan Hasil Penilaian Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah 
No Pernyataan 
Skala penilaian 
TP P JR SR SL 
Kepala Sekolah : 
1 Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka 
panjang Sekolah 
√ 
2 Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka 
pendek Sekolah 
√ 
3 Menyelenggarakan sekolah berdasarkan pada renstra √ 
4 Melakukan analisis kebutuhan sekolah √ 
5 Melibatkan Guru dalam penyusunan analisis 
kebutuhan sekolah 
√ 
6 Memimpin pengembangan organisasi sesuai dengan 
kebutuhan 
√ 
7 Melibatkan Guru dalam pengembangan organisasi √ 
8 Berusaha meningkatkan sumber daya manusia √ 
9 Memiliki kepekaan terhadap perubahan √ 
10 Memanfaatkan perubahan sebagai pengembangan 
sekolah 
√ 
11 Berusaha menciptakan budaya organisasi yang 
kondusif 
√ 
12 Berusaha menciptakan iklim organisasi yang 
kondusif 
√ 
13 Memberdayakan Guru dan staf secara optimal √ 
14 Mengelola sarana dan prasarana secara optimal √ 
15 Melibatkan guru dalam mengelola sarana dan 
prasarana 
√ 
16 Mempersiapkan Penerimaan siswa baru terlebih 
dahulu 
√ 
17 Melibatkan Guru dalam Penerimaan siswa baru √ 
18 Menyusun progran pengelolaan keuangan √ 
19 Melakukan Pengelolaan keuangan berdasarkan 
prinsip akuntabel dan transparan 
√
18 
No Pernyataan 
Skala penilaian 
TP P JR SR SL 
20 Melakukan Pengelolaan keuangan secara efektif dan 
efisien 
√ 
21 Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan 
program yang disusun 
√ 
22 Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan 
tujuan sekolah 
√ 
23 Melakukan layanan khusus dalam mendukung 
kegiatan pembelajaran 
√ 
24 Mengelola Sistem Informasi sekolah dalam 
mendukung pengambilan keputusan 
√ 
25 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi 
peningkatan pembelajaran 
√ 
26 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi 
peningkatan manajemen sekolah 
√ 
27 Melakukan monitoring pelaksanaan program 
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat 
√ 
28 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah 
dengan prosedur yang tepat 
√ 
29 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sekolah 
dengan prosedur yang tepat 
√ 
30 Merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi 
pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang 
tepat 
√ 
Total Skor 106 
Nilai (106/120)*100 = 88,33 
Keterangan: 
TP : Tidak Pernah dengan skor : 0 
P : Pernah : 1 
JR : Jarang dengan skor : 2 
SR; : Sering dengan skor : 3 
SL : Selalu dengan skor : 4 
Kreteria: 
Kategori NILAI 
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 
Baik (B) 80 < B ≤ 90 
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 
Kurang (K) ≤ 70 
Berdasarkan data pada Tabel 6 diperoleh nilai 88,33, apabila dibandingkan 
dengan kreteria maka termasuk dalam kategori baik (B). Hal ini juga didukung 
bahwa kepala sekolah telah menjabat selama 9 tahun sejak merintis mendirikan 
sekolah sampai sekarang Oktober 2014.
19 
C. Supervisi Akademik 
Supervisi Akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru di 
dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk 
mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian 
kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan 
bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah 
melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, 
misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya 
dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari 
keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa 
yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan 
dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. 
Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh 
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun 
satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja 
berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan 
dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan 
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. 
Tujuan supervisi akademik di antaranya adalah membantu guru 
mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, mengembangkan 
kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) 
(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar tiga tujuan supervisi 
akademik sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. :
Pengembangan 
profesionalisme 
Tiga 
Tujuan 
Supervisi 
Penumbuhan 
Motivasi 
Pengawasan 
Kualitas 
Gambar Segitiga Tujuan Supervisi Akademik 
Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) 
dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan 
Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber 
informasi bagi pengembangan profesionalisme guru. 
Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan penulis adalah memantau 
tentang; (1) pengembangan silabus, (2) pengembangan RPP, (3) penilaian 
pelaksanaan proses pembelajaran, (4) supervisi akademik kurikulum 2013 tentang 
pengembangan RPP saintifik dan pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. 
20 
(1) Pengembangan silabus 
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata 
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, 
materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian 
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. 
Pengembangan silabus untuk kurikulum 2006, dan pada kurikulum 2013 silabus 
telah disusun secara nasional oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, 
sehingga guru/ sekolah tidak perlu menyusun dan mengembangkan silabus.
Hasil pemantauan penulis di tempat OJL (sekolah pangkal), tentang 
pengembangan silabus untuk kurikulum KTSP 2006 sudah dilaksanaan. 
Sedangkan pada kurikulum 2013, sekolah hanya mencetak silabus yang sudah ada 
dari kementerian pendidikan dan kebudayaan. 
21 
(2) Pengembangan RPP 
Pengertian RPP dalam lampiran Permendikbud No.65 Tahun 2013 
disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana 
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana 
pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan 
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada 
silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) 
materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator 
pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) 
media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 
(7) penilaian. 
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP 
untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru 
mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan 
SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau 
awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu 
dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat 
dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau 
secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di dalam 
suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior 
yang ditugaskan oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh 
guru secara berkelompok melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah 
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. 
Hasil telaah RPP yang dilakukan oleh penulis selama OJL pada sekolah 
pangkal dengan teknik supervisi individual dengan menggunakan instrumen pada 
Lampiran 3, dan dengan kreteria penilaian jika skor >85-100 amat baik, >70-85 
baik, >56-70 cukup dan <56 dalam kategori kurang. Rangkuman data hasil 
supervisi dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut: 
Tabel 7 
Rangkuman Data Hasil Supervisi Akademik SMK N1 Rawajitu Selatan 
No. Instrumen/ Komponen 
22 
Skor 
Guru I Guru II 
1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 56,25 59,38 
Kategori Cukup Cukup 
2. 
a. 
b. 
c. 
d. 
e. 
f. 
Penilaian RPP: 
Rencana pengelolaan pembelajaran 
Merencanakan pengorganisasian materi pembelajaran 
Merencanakan pengelolaan kelas 
Merencanakan penggunaan media sumber 
pembelajaran 
Merencanakan penilaian 
Penampilan fisik rencana pembelajaran 
62,5 
75 
75 
62,5 
50 
75 
50 
75 
75 
75 
50 
50 
Total skor 388 375 
Rata-rata skor 64,6 62,5 
Kategori Cukup Cukup 
Berdasarkan data pada Tabel 7 dapat dilihat pada kolom Guru I Nomor 1 tentang 
evaluasi diri penyusunan RPP diperoleh total skor 56,25 dengan kategori cukup, 
dan pada kolom Guru II diperoleh skor 59,38 dengan kategori cukup.
Pada instrumen No.2 (Penilaian RPP) kolom Guru I diperoleh total skor 388, rata-rata 
skor 64,6 dan dalam kategori cukup. Sedangkan pada kolom Guru II 
diperoleh total skor 375, rata-rata skor 62,5 dengan kategori cukup. 
Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Selatan 
sebanyak 39 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 14 orang yang 
mengumpulkan RPP. Dari 14 RPP yang terkumpul telah ditelaah dan ternyata 
RPP yang dibuat masih banyak dalam kategori cukup, dan belum sesuai dengan 
Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. 
Dengan demikian supervisi akademik sangat diperlukan untuk membantu 
meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP dan tentunya RPP 
yang dibuat harus berkualitas amat baik sesuai dengan standar proses. 
(3) Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran 
Hasil penilaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan 
instrumen pada Lampiran 4 dan dengan kreteria yang sama dengan penilaian RPP, 
yaitu jika skor >85-100 amat baik, >70-85 baik, >56-70 cukup dan <56 dalam 
kategori kurang, maka diperoleh data sebagaimana disajikan dalam Tabel 8. 
Tabel 8 
Data hasil penilaian pelaksanaan proses pembelajaran pada dua orang Guru 
No. Instrumen/ Komponen 
23 
Skor 
Guru I Guru II 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
Membuka kegiatan pembelajaran 
Mengelola kegiatan pembelajaran inti 
Mengorganisasi waktu, siswa, sumber dan alat/ 
media pembelajaran 
Melaksanakan penilaian 
Menutup kegiatan pembelajaran 
75 
65,6 
58,3 
62,5 
50 
75 
71,88 
75 
62,5 
50 
Total skor 311 334,38 
Rata-rata skor 64,6 66,88 
Kategori Cukup Cukup
Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat dilihat pada kolom Guru I diperoleh 
total skor 311, rata-rata skor 64,6 dan dalam kategori cukup. Sedangkan pada 
kolom Guru II diperoleh total skor 334,38 rata-rata skor 66,88 dengan kategori 
cukup. Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Selatan 
sebanyak 39 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 14 orang yang 
mengumpulkan RPP. Dari 14 RPP yang terkumpul telah ditelaah dan ternyata 
RPP yang dibuat masih banyak dalam kategori cukup, dan belum sesuai dengan 
Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. 
Dengan supervisi akademik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan 
guru dalam mengembangkan RPP dan tentunya RPP yang dibuat harus berkualitas 
24 
amat baik sesuai dengan standar proses. 
(4) Supervivi Akademik Pelaksanaan Kurikulum 2013 
Kegiatan supervisi akademik dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang 
dilakukan penulis adalah pengembangan RPP saintifik, dan pelaksanaan proses 
pembelajaran saintifik. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik dapat 
didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga 
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui 
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), 
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan 
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan 
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan 
metode saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti 
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru 
diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan 
semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 
 Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai 
25 
berikut: 
a. berpusat pada siswa. 
b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, 
hukum atau prinsip. 
c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang 
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi 
siswa. 
d. dapat mengembangkan karakter siswa. 
 Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik 
Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik didasarkan pada keunggulan 
pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan metode saintifik 
adalah: 
a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan 
berpikir tingkat tinggi siswa. 
b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu 
masalah secara sistematik. 
c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu 
merupakan suatu kebutuhan. 
d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 
e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam 
menulis artikel ilmiah. 
f. untuk mengembangkan karakter siswa.
 Prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode saintifik 
Beberapa prinsip pembelajaran dengan metode saintifik, yaitu: 
a. pembelajaran berpusat pada siswa 
b. pembelajaran membentuk students’ self concept 
c. pembelajaran terhindar dari verbalisme 
d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi 
dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip 
e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir 
26 
siswa 
f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi 
mengajar guru 
g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam 
komunikasi 
h. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang 
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 
 Langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik 
Secara umum langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik adalah: 
a. melakukan pengamatan atas suatu fenomenon 
b. mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah berkaitan dengan 
fenomenon yang diamati 
c. menalar untuk mengajukan hipotesis 
d. merancang percobaan untuk mengumpulkan data 
e. mengumpulkan data dengan berbagai teknik 
f. menganalisis data untuk pengujian hipotesis 
g. menarik kesimpulan tentang kebenaran hipotesis 
h. mengkomunikasikan hasil yang telah diperoleh 
i. memvalidasi kesimpulan yang telah ditarik untuk menghindari terjadinya 
kesalahan konsep.
Hasil supervisi akademik tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N1 
Rawajitu Selatan dengan menggunakan instrumen telaah RPP Kurikulum 2013 
27 
dapat dilihat pada Tabel 9. 
Tabel 9 
Hasil Telaah RPP 
Petunjuk: 
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera 
pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai 
penilaian Anda 
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah. 
Nama Guru : Ratna Dewi Setyowati, S.Pd. 
Mata pelajaran : Bahasa Inggris 
Topik/Sub topik : Jati diri 
No 
Komponen Rencana Pelaksanaan 
Pembelajaran 
Hasil Penelaahan dan Skor 
Catatan 
1 2 3 
A Identitas Mata Pelajaran Tidak 
ada 
Kurang 
Lengkap 
Sudah 
Lengkap 
1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, 
semester, program/program keahlian, 
mata pelajaran atau tema 
pelajaran/subtema, jumlah pertemuan 
√ 
Belum 
ada 
program 
keahlian 
B. Perumusan Indikator Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Kesesuaian dengan Kompetensi 
Dasar 
√ 
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja 
operasional dengan kompetensi 
yang diukur 
√ 
3. Kesesuaian rumusan dengan aspek 
pengetahuan. 
√ 
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek 
keterampilan 
√ 
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1 Kesesuaian dengan Indikator √ 
2 Kesesuaian perumusan dengan aspek 
Audience, Behaviour, Condition, dan 
Degree (ABCD) 
√ 
D. Pemilihan Materi Ajar Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Kesesuaian dengan tujuan 
pembelajaran 
√ 
2. Kesesuaian dengan karakteristik 
peserta didik 
√ 
3 Keruntutan uraian materi ajar √
28 
No 
Komponen Rencana Pelaksanaan 
Pembelajaran 
Hasil Penelaahan dan Skor 
Catatan 
1 2 3 
E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Kesesuaian dengan Tujuan 
pembelajaran 
√ 
2. Kesesuaian dengan materi 
pembelajaran 
√ 
3 Kesesuaian dengan pendekatan 
saintifik 
√ 
4. Kesesuaian dengan karakteristik 
peserta didik 
√ 
F. Pemilihan Media Belajar Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Kesesuaian dengan tujuan 
pembelajaran 
√ 
2. Kesesuaian dengan materi 
pembelajaran 
√ 
3 Kesesuaian dengan pendekatan 
saintifik 
√ 
4. Kesesuaian dengan karakteristik 
peserta didik 
√ 
G. Metode Pembelajaran Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Kesesuaian dengan tujuan 
pembelajaran 
√ 
2. Kesesuaian dengan pendekatan 
saintifik 
√ 
3 Kesesuaian dengan karakteristik 
peserta didik 
√ 
H. Skenario Pembelajaran Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya 
1. Menampilkan kegiatan 
pendahuluan, inti, dan penutup 
dengan jelas 
√ 
2. Kesesuaian kegiatan dengan 
pendekatan saintifik (mengamati, 
menanya, mengumpulkan informasi, 
mengasosiasikan informasi, 
mengkomunikasikan) 
√ 
3 Kesesuaian dengan metode 
pembelajaran 
√ 
4. Kesesuaian kegiatan dengan 
sistematika/keruntutan materi 
√ 
5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan 
pendahuluan, kegiatan inti dan 
kegiatan penutup dengan cakupan 
materi 
√ 
I. Rancangan Penilaian Otentik Tidak 
Sesuai 
Sesuai 
Sebagian 
Sesuai 
Seluruhnya
29 
No 
Komponen Rencana Pelaksanaan 
Pembelajaran 
Hasil Penelaahan dan Skor 
Catatan 
1 2 3 
1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan 
instrumen dengan indikator 
pencapaian kompetensi 
√ 
2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan 
instrumen Penilaian Sikap 
√ 
3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan 
instrumen Penilaian Pengetahuan 
√ 
4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan 
instrumen Penilaian Ketrampilan 
√ 
Jumlah skor 79 
Nilai (79/90)*100= 87,78 Baik 
Rubrik Penilaian Telaah RPP 
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP 
peserta lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh 
masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai 
portofolio peserta. 
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut: 
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai 
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda 
cek (√) pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai 
dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai 
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran 
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh 
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb: 
Kategori Nilai 
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 
Baik (B) 80 < B ≤ 90 
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 
Kurang (K) ≤ 70 
Masukan terhadap RPP secara umum:
Berdasarkan data Tabel 9 tentang telaah RPP diperoleh total skor 79 
dengan nilai 87,78 berarti termasuk dalam kategori baik. Namun demikian masih 
perlu ditingkatkan agar perencanaan pembelajaran guru menjadi amat baik. 
Jumlah guru SMK N1 Rawajitu Selatan yang telah didiklat kurikulum 2013 baru 8 
orang, sisanya 31 orang belum pernah mengikuti diklat, namun di sekolah telah 
diadakan induksi melalui workshop/ in house training dengan fasilitator dari 
kepala sekolah dan guru yang pernah mengikuti diklat kurikulum 2013. 
Guru-guru masih perlu mendapatkan pelatihan/ diklat kurikulum 2013 (K- 
13) terutama tentang pengembangan RPP karena sekitar 65% mereka belum 
memahami bagaimana menyusun RPP sesuai dengan standar proses berdasarkan 
permendikbud nomor 65 tahun 2013. Contoh hasil penyusunan RPP kurikulum 
2013 sebelum pelaksanaan bimbingan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan sesudah 
bimbingan selama OJL dapat dilihat pada Lampiran 6. Selain menelaah RPP 
penulis juga melakukan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. 
Adapun hasil supervisi pelaksanaan proses pembelajaran saintifik dapat dilihat 
30 
pada Tabel 10 sebagai berikut: 
Tabel 10 
Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran Saintifik 
No. Instrumen/ Komponen Skor Catatan 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
Membuka kegiatan pembelajaran 
Mengelola kegiatan pembelajaran inti 
Mengorganisasi waktu, siswa, sumber dan alat/media 
pembelajaran 
Melaksanakan penilaian 
Menutup kegiatan pembelajaran 
83,33 
78,13 
75 
87,5 
75 
Total skor 398,96 
Rata-rata skor 79,79 
Kategori Baik
Berdasarkan data pada Tabel 10 dapat dilihat total skor 398,96, rata-rata 
skor 79,79 dengan kategori baik, artinya bahwa guru sudah baik dalam 
melaksanakan proses pembelajaran K-13. Namun perlu diketahui bahwa dari 
sejumlah guru yang ada (39 orang) baru 8 orang yang dapat melaksanakan 
pembelajaran K-13, sedangkan yang lain masih perlu diklat dan bimbingan secara 
31 
intensif.
BAB III. DISKRIPSI SEKOLAH MAGANG 
32 
A. Profil Sekolah Magang 
1. Identitas Sekolah: 
Nama Sekolah : SMK NEGERI RAWAJITU TIMUR 
NSS/NIS/NPSN : 431120507001/ 10810270 
Alamat : 
Jalan : Jln. Pendidikan Bumi Dipasena Makmur 
Kecamatan : Rawajitu Timur, 
Kabupaten : Tulang Bawang. 
Kode Pos : 34595 
Telp/ : - 
E-mail : smkn_rjt@yahoo.com 
SK Pendirian : Nomor. 0153 a / U / 1996 Tgl SK : 10 Juni 1996 
2. Data Siswa: 
Pada Tahun Pelajaran 2014/2015 SMK N Rawajitu Timur memiliki empat 
Kompetensi Keahlian dengan jumlah siswa dapat dilihat Tabel 11 sbb: 
Tabel 11 
Data Kompetensi Keahlian dan Jumlah Siswa SMK N Rawajitu Timur 
Tahun Pelajaran 2014/2015 
Kompetensi Keahlian 
Siswa 
Total 
Rombel 
Tk1 
Rombel 
Tk2 
Rombel 
Tk3 
L P L P L P 
Agribisnis Perikanan 1 31 5 1 14 7 1 11 10 78 
Teknik Mekanik Otomotif 1 36 0 2 51 2 2 54 0 143 
Akuntansi 1 22 14 1 12 21 1 6 23 98 
Multimedia 1 23 13 0 0 0 0 0 0 36 
Total 4 112 32 4 77 30 4 71 33 355
33 
3. Data Guru: 
Data guru di SMK N Rawajitu Timur disajikan pada Tabel 12 sbb; 
Tabel 12 
Data Jumlah Guru SMK N Rawajitu Timur Tahun 2014 
No 
Jenis 
Kelamin 
Jurusan 
BP/BK Jumlah 
Normatif Adaptif Produktif 
1 Laki-laki 3 6 8 17 
2 Perempuan 4 5 2 11 
Jumlah 7 11 10 28 
4. Data Lahan 
Total luas lahan di SMK N Rawajitu Timur adalah 30.000 m2 dengan rincian 
sebagaimana disajikan pada Tabel 13 sbb: 
Tabel 13 
Data Lahan SMK N Rawajitu Timur 
No Jensi Lahan Luas (M2) 
2 Luas Lahan Tanpa Bangunan 28.500 
a Taman 500 
b Lapangan Olah Raga 10.000 
c Lahan Praktek 2.000 
d Lain-lain 16.000 
3 Total Luas Lahan Seluruhnya 30.000 
B. Supervisi Manajerial di Sekolah Magang 
Supervisi manajerial yang telah dilakukan di sekolah magang meliputi; (1) 
supervisi standar nasional pendidikan, dan (2) supervisi manajerial pada dokumen 
KTSP. Deskripsi masing-masing hasil supervisi manajerial di sekolah magang 
dapat dijelaskan sebagai berikut;
(1) Supervisi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Magang 
Rangkuman hasil supervisi pada empat standar nasional pendidikan 
dijelaskan pada Tabel 14 berikut ini: 
Tabel 4 
Rekapitulasi Hasil Pemantauan Empat Standar Nasional Pendidikan 
di SMK N1 Rawajitu Timur 
No. Komponen Total Skor Nilai Kategori 
1. Standar Isi 49 72,06 Baik 
2. Standar Proses 34 60,71 Cukup 
3. Standar Kompetensi Lulusan 48 70,59 Baik 
4. Standar Penilaian 48 70,59 Baik 
Rata-rata skor/kategori 68,49 cukup 
Berdasarkan data Tabel 14 tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai pada 
standar isi 72,06 dalam kategori baik, nilai pada standar proses 60,71 dalam 
kategori cukup, nilai pada standar SKL 70,59 dalam kategori baik, dan nilai pada 
standar penilaian sebesar 70,59 juga dalam kategori baik. Dengan demikian dapat 
disimpulkan bahwa pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di SMK N 
Rawajitu Timur dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 68,49. 
(2) Supervisi Manajerial Dokumen KTSP di Sekolah Magang 
KTSP yang ada di SMK N Rawajitu Timur adalah kurikulum 2006, 
dokumen KTSP tersebut telah divalidasi oleh pengawasdan ditandatangi dinas 
pendidikan provinsi Lampung (Bapak Drs. Suparji, M.Pd.). Lembar validasi 
KTSP terdapat pada Lampiran 7. Hasil supervisi KTSP di SMK N Rawajitu 
Timur dengan menggunakan instrumen dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan 
data pada Tabel 5, maka dapat dijelaskan bahwa penyusunan KTSP SMK N1 
Rawajitu Timur telah sesuai dengan panduan KTSP 2006. Sedangkan KTSP 
Kurikulum 2013 masih dibuat dan dalam proses penyelesaian. 
34
Tabel 15 
Instrumen Supervisi KTSP/ 
Evaluasi Ketersediaan Dokumen I KTSP Tahun 2014 
Nama Sekolah : SMK N Rawajitu Timur 
Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan Bumi Dipasena Makmur 
35 
No 
KOMPONEN /ASPEK 
KONDISI 
Keterangan 
Sesuai dg 
panduan 
KTSP 
Sebagian 
sesuai 
Tidak 
sesuai 
DOKUMEN 1 
1 Lembar Pengesahan √ 
2 Kata Pengantar √ 
3 Daftar Isi √ 
4 Bab I Pendahuluan 
a. Latar belakang √ 
b. Tujuan pengembangan KTSP √ 
c. Prinsip-prinsip pengembangan 
KTSP 
√ 
5 Bab II. Tujuan 
a. Tujuan Pendidikan Nasional 
(SD, MI, SMP, SMA) 
√ 
b. Visi √ 
c. Misi √ 
d. Tujuan Satuan Pendidikan √ 
6 Bab III Struktur dan Muatan 
KTSP 
a. Kerangka Dasar √ 
b. Struktur Kurikulum √ 
c. Muatan Lokal √ 
d. Pengembangan diri √ 
e. Pengaturan beban belajar √ 
f. Ketuntasan belajar/KKM √ 
g. Kriteria Kenaikan Kelas & 
√ 
Kelulusan 
h. Penjurusan √ 
i. Pend Kecakapan Hidup √ 
j. Pend Berbasis lokal dan global √ 
7 Bab IV Kalender Pendidikan 
a. Pengalokasian waktu √ 
b. Kalender pendidikan √ 
8 Bab V Pengembangan RPP √ belum ada 
9 Bab VI Penutup √ belum ada 
Rekomendasi: 
(1) Lengkapi Dokumen KTSP untuk Bab V dan VI. 
(2) Segera selesaikan KTSP Kurikulum 2013
C. Supervisi Akademik di Sekolah Magang 
Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan penulis di sekolah magang 
sama dengan di sekolah pangkal yaitu memantau tentang; (1) pengembangan 
silabus, (2) pengembangan RPP, (3) penilaian pelaksanaan proses pembelajaran, 
(4) supervisi akademik kurikulum 2013 tentang pengembangan RPP saintifik dan 
pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. Deskripsi hasil supervisi akademik 
36 
dijelaskan sebagai berikut; 
(1) Pengembangan Silabus 
Hasil pemantauan penulis tentang pengembangan silabus di sekolah 
magang untuk kurikulum KTSP 2006 sudah dilaksanaan sesuai dengan prinsip-prinsip 
pengembangan silabus dan telah memiliki dokumen. Sedangkan silabus 
pada kurikulum 2013, semua mata pelajaran juga sudah dicetak dan dijilid sesuai 
dengan kelompok mata pelajaran (kelompok A, B dan C). Guru dan tim 
pengembang kurikulum tidak melakukan pengembangan silabus, karena sudah 
tersedia dalam bentuk soft copy dan tinggal mencetak. 
(2) Pengembangan RPP 
Telah dijelaskan dalam permendikbud No.65 tahun 2013, bahwa setiap 
guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di 
mana guru tersebut mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. 
Menurut informasi dari waka kurikulum dan kepala sekolah, sebenarnya guru-guru 
telah mengikuti in house training (IHT) tentang pengembangan RPP 
kurikulum 2006 dengan mengundang nara sumber Bapak Drs. Suparji, M.Pd. 
selaku pengawas satuan pendidikan provinsi Lampung.
Pada tanggal 29 September 2014 penulis melaksanakan in house training 
(IHT) dalam rangka OJL Cawas, materi yang disampaikan adalah implementasi 
kurikulum 2013 dan penyusunan perangkat pembelajaran. Penulis bersama 
dengan nara sumber Bapak M. Darwanto, S.Pd. selaku pendamping kepala 
sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 untuk wilayah Kabupaten Tulang 
Bawang. Pada saat IHT ini juga telah diberikan bimbingan penyusunan perangkat 
pembelajaran khususnya RPP dan penilaian pembelajaran. 
Hasil supervisi pada tanggal 13 Oktober 2014, penulis memantau ke 
sekolah magang ternyata dari 28 orang guru yang telah mengumpulkan RPP baru 
8 orang (28,57%). Penulis mencoba menggali informasi dengan cara memberikan 
selembar kertas agar guru menuliskan apakah kesulitan-kesulitan yang dihadapi 
dalam menyusun/ mengembangkan RPP? Mereka menjawab dengan berbagai 
37 
alasan sbb; 
a. Guru belum mendapatkan pelatihan K-13 
b. Guru kesulitan memperoleh informasi dari teman sejawat atau guru senior 
(tidak ada MGPM) sehingga kurang wawasan dalam mengajar mata pelajaran 
yang diampu. 
c. Guru mengalami kesulitan membagi jam di kelas karena ada beban 
matrikulasi bagi kelas XI 
d. Guru mengatakan terbatasnya waktu untuk membuat RPP 
e. Guru kurang menguasai materi, karena ada materi yang belum pernah 
dipelajari saat kuliah 
f. Guru kesulitan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran
g. Guru mengatakan keterbatasan literatur yang dimiliki sehingga mengalami 
38 
kesulitan menyusun RPP 
h. Guru kurang bimbingan dalam menyusun RPP dan masih banyak alasan lain 
yang dikemukakan sehingga mereka belum mengumpulkan RPP 
Hasil telaah RPP yang dilakukan oleh penulis pada dua orang guru di 
sekolah magang dengan teknik supervisi individual, dan dengan kreteria penilaian 
jika skor >85-100 amat baik, >70-85 baik, >56-70 cukup dan <56 dalam kategori 
kurang. Rangkuman data hasil supervisi dapat dilihat pada Tabel 16 sbb: 
Tabel 16 
Rangkuman Data Hasil Supervisi Akademik SMK N1 Rawajitu Timur 
No. Instrumen/ Komponen 
Skor 
Guru I Guru II 
1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 71,88 50 
Kategori Baik Kurang 
2. 
a. 
b. 
c. 
d. 
e. 
f. 
Penilaian RPP: 
Rencana pengelolaan pembelajaran 
Merencanakan pengorganisasian materi pembelajaran 
Merencanakan pengelolaan kelas 
Merencanakan penggunaan media sumber 
pembelajaran 
Merencanakan penilaian 
Penampilan fisik rencana pembelajaran 
75 
62,5 
62,5 
62,5 
87,5 
75 
50 
75 
75 
50 
25 
50 
Total skor 425 325 
Rata-rata skor 70,83 54,17 
Kategori Baik Kurang 
Berdasarkan data pada Tabel 16 dapat dilihat pada kolom Guru I Nomor 1 
tentang evaluasi diri penyusunan RPP diperoleh total skor 71,88 dengan kategori 
baik, dan pada kolom Guru II diperoleh skor 50 dengan kategori kurang. Pada 
instrumen No.2 (Penilaian RPP) kolom Guru I diperoleh total skor 425, rata-rata 
skor 70,83 dan dalam kategori baik. Sedangkan pada kolom Guru II diperoleh 
total skor 325, rata-rata skor 54,17 dengan kategori kurang.
Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Timur sebanyak 
28 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 8 orang (28,57%) yang 
mengumpulkan RPP. Dari 8 RPP yang terkumpul penulis mencoba menelaah 2 
RPP dengan dengan hasil sebagaimana telah dideskripsikan pada Tabel 16 di atas 
dan ternyata RPP yang dibuat masih ada dalam kategori kurang sesuai dengan 
Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Dengan demikian 
supervisi akademik sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan 
kemampuan guru dalam mengembangkan RPP dan penilaian pembelajaran sesuai 
39 
dengan standar proses. 
(3) Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran 
Penulis telah berkomunikasi dengan baik dan meminta kepada guru-guru 
di sekolah magang untuk melakukan observasi/ pengamatan pelaksanaan proses 
pembelajaran, namun semua guru menyatakan keberatan dan belum siap untuk 
disupervisi. Guru-guru belum memahami makna supervisi walaupun sudah 
dijelaskan untuk membantu dan meningkatkan mutu pembelajaran. Namun guru 
tetap menyatakan belum siap, karena selama ini belum pernah dilakukan supervisi 
oleh pengawas di dalam kelas. Dengan demikian sangat perlu untuk ditindak 
lanjuti tentang program supervisi akademik baik oleh kepala sekolah maupun oleh 
pengawas. 
Penulis memberikan saran kepada kepala sekolah agar dilakukan supervisi 
secara terjadwal, sehingga guru-guru terlatih dan terbiasa untuk dilakukan 
supervisi akademik.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
40 
A. Hasil Perbandingan Dua Sekolah 
1. Perbandingan Supervisi Manajerial 
Hasil supervisi manajerial yang dilakukan oleh penulis selama on the job 
learning (OJL), baik di sekolah pangkal maupun di sekolah magang dapat 
dideskripsikan sebagai berikut; 
a. Perbandingan pelaksanaan standar nasional pendidikan dapat dilihat Tabel 17. 
Tabel 17 
Hasil Supervisi Manajerial Empat Standar Nasional Pendidikan 
di Sekolah Pangkal dan Sekolah Magang 
No. Komponen 
Sekolah Pangkal Sekolah Magang 
Nilai Kategori Nilai Kategori 
1. Standar Isi 76,47 Baik 72,06 Baik 
2. Standar Proses 73,21 Baik 60,71 Cukup 
3. Standar Kompetensi Lulusan 72,06 Baik 70,59 Baik 
4. Standar Penilaian 72,06 Baik 70,59 Baik 
Rata-rata skor/kategori 73,45 Baik 68,49 Cukup 
Berdasarkan data Tabel 17 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor 
pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di sekolah pangkal sebesar 
73,45 dengan kategori baik, dan rata-rata skor di sekolah magang sebesar 
68,49 dalam kategori cukup. 
b. Perbandingan Supervisi Manajerial dua sekolah pada Dokumen KTSP 
KTSP di SMK N1 Rawajitu Selatan (sekolah pangkal) telah disusun baik 
kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013. Sedangkan di SMK N Rawajitu Timur 
baru ada KTSP Kurikulum 2006 dan sedang proses menyusun KTSP Kurikulum 
2013. Hasil telaah dokumen KTSP di sekolah pangkal (Tabel 5), dan di sekolah 
magang (Tabel 15).
KTSP Kurikulum 2013 pada sekolah pangkal tidak ada muatan lokal dan 
belum ada Bab V. Penutup, sedangkan KTSP pada sekolah magang belum ada 
bab IV yang membahas tentang Pengembangan RPP, dan bab V yaitu Penutup. 
c. Perbandingan Supervisi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah 
Penulis hanya melaksanakan evaluasi diri kompetensi manajerial kepala 
sekolah di sekolah pangkal, dan tidak melaksanakan evaluasi diri di sekolah 
magang. Berdasarkan data Tabel 6 diperoleh nilai 88,33, dengan kategori baik. 
Hal ini didukung dengan prestasi sekolah diantaranya prestasi siswa 
sebagai juara umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Kabupaten 
Tulang Bawang, prestasi guru sebagai juara I dalam lomba guru SMK berprestasi, 
dan kepala sekolah juga mendapat prestasi sebagai Juara 1 Kepala SMK 
berprestasi tahun 2014 Tingkat Kabupaten Tulang Bawang dan sebagai juara 2 
41 
tungkat Provinsi Lampung. 
2. Perbandingan Supervisi Akademik 
Perbandingan hasil supervisi akademik pada dua sekolah yang dapat 
dilakukan adalah telaah RPP karena kegiatan ini dapat dilaksanakan di kedua 
sekolah. Sedangkan supervisi pelaksanaan pembelajaran hanya bisa dilaksanakan 
di sekolah pangkal, sehingga penulis belum bisa membandingkan hasil supervisi 
pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sesebabkan karena guru di sekolah magang 
belum siap untuk disupervisi. Adapun rangkuman hasil telaah RPP pada ke dua 
sekolah dapat dilihat pada Tabel 18 sbb;
Tabel 18 
Rangkuman Data 
Hasil Supervisi Akademik di Sekolah Pangkal dan Sekolah Magang 
42 
No. Instrumen/ Komponen 
Sekolah Pangkal Sekolah Magang 
Guru I Guru II Guru I Guru II 
1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 56,25 71,88 50 59,38 
Kategori Cukup Cukup Baik Kurang 
2. 
a. 
b. 
c. 
d. 
e. 
f. 
Penilaian RPP: 
Rencana pengelolaan pembelajaran 
Merencanakan pengorganisasian 
materi pembelajaran 
Merencanakan pengelolaan kelas 
Merencanakan penggunaan media 
sumber pembelajaran 
Merencanakan penilaian 
Penampilan fisik rencana 
pembelajaran 
62,5 
75 
75 
62,5 
50 
75 
75 
62,5 
62,5 
62,5 
87,5 
75 
50 
75 
75 
50 
25 
50 
50 
75 
75 
75 
50 
50 
Total skor 388 375 425 325 
Rata-rata skor 64,6 62,5 70,83 54,17 
Kategori Cukup Cukup Baik Kurang 
Rata-rata sekolah (Guru I dan Guru II) 63,55 cukup 62,50 cukup 
Pada Tabel 18 di atas diperoleh rata-rata nilai sekolah dari guru I dan guru 
II pada sekolah pangkal sebesar 63,55 dengan kategori cukup, sedangkan pada 
sekolah magang sebesar 62,5 dengan kategori cukup. 
B. Pembahasan Perbandingan Dua Sekolah 
1. Pembahasan Supervisi Manajerial 
Berdasarkan data pada Tabel 17 di atas telah disebutkan bahwa rata-rata 
skor pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di sekolah pangkal lebih 
tinggi dibanding dengan sekolah magang yaitu 73,45 lebih besar dari 68,49. 
Untuk lebih jelasnya perbandingan antara pelaksanaan empat standar nasional 
pendidikan di sekolah pangkal dengan di sekolah magang dapat dilihat Grafik 1 
sebagai berikut;
Dengan melihat Grafik 1 di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan 
standar nasional pendidikan di sekolah pangkal lebih baik dibanding dengan di 
43 
sekolah magang. 
Hasil supervisi manajerial tentang telaah dokumen KTSP baik di sekolah 
pangkal maupun di sekolah magang dapat disimpulkan bahwa kedua sekolah 
tersebut telah menyusun KTSP 2006 dengan kategori baik, dan telah sesuai 
dengan panduan penyusunan KTSP. Tetapi untuk KTSP Kurikulum 2013 di 
sekolah pangkal perlu dilengkapi bab V yaitu penutup, masalah komponen 
penyusunan KTSP telah sesuai dengan buku pedoman penyunyunan KTSP 
Kurikulum 2013. 
Mengingat KTSP Kurikulum 2013 di SMK N Rawajitu Timur (sekolah 
magang) masih dalam proses penyusunan, maka penulis memberikan saran agar 
segera di selesaikan untuk selanjutnya dilakukan validasi. Penulis juga 
memberikan soft copy panduan penyusunan KTSP Kurikulum 2013.
44 
2. Pembahasan Supervisi Akademik 
Supervisi akademik yang dapat dilakukan untuk sekolah pangkal dan 
sekolah magang adalah telaah RPP. Berdasarkan data pada Tabel 18 dapat dilihat 
bahwa rata-rata skor nilai penyuusunan RPP pada sekolah pangkal sebesar 63,55 
dengan kategori cukup, dan pada sekolah magang sebesar 62,5 dengan kategori 
cukup, artinya RPP yang disusun oleh guru tidak jauh berbeda kualitasnya.untuk 
lebih jelasnya perbandingan hasil telaah RPP Guru dapat dilihat Grafik 2 sbb; 
Dengan melihat Grafik 2 di atas dapat disimpulkan bahwa guru di kedua 
sekolah masih perlu mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan RPP, agar 
mereka dapat menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) menjadi minimal baik 
sesuai dengan kreteria dan memenuhi standar proses pembelajaran sebagaimana 
dijelaskan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013. Oleh karena itu sangat 
diperlukan bimbingan melalui kegiatan supervisi akademik, workshop, IHT dan 
MGMP (musyawarah guru mata pelajaran).
BAB V. PENUTUP 
45 
A. Simpulan 
Pengawas sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki 
peran yang penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas 
sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas membina 
kemampuan profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi sekolah, dan kepala 
sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah di tingkat satuan pendidikan. 
Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah binaannya, 
baik di bidang akademik maupun bidang manajerial. Mengingat tugas dan 
tanggung jawab pengawas sekolah sangat penting, maka pengawas sekolah harus 
memiliki kompetensi, dan kreativitas yang tinggi sebagaimana tercantum dalam 
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. 
Kegiatan OJL memberikan bekal yang sangat berharga bagi para calon 
pengawas sekolah, karena dari hasil In Service Learning 1 seperti melaksanakan 
supervisi manajerial, supervisi akademik, dan menyusun proposal PTS dapat 
diimlementasikan secara nyata. Temuan-temuan dan kendala-kendala pelaksanaan 
OJL merupakan pengalaman yang sangat baik untuk meningkatkan kompetensi 
calon pengawas sekolah, karena temuan-temuan tersebut akan dijadikan bahan 
diskusi dan pemecahan masalah pada In Servive Learning 2. 
Pelaksanaan OJL di sekolah pangkal dan di sekolah magang yang telah 
dilakukan penulis dapat dirangkum sebagai berikut: 
1. Mendeskripsikan profil sekolah, yaitu profil sekolah pangkal (SMK N1 
Rawajitu Selatan), dan profil sekolah magang (SMK N Rawajitu Timur).
2. Melaksanakan Supervisi Manajerial, meliputi supervisi pelaksanaan empat 
standar nasional pendidikan, supervisi dokumen KTSP dan supervisi 
kompetensi manajerial kepala sekolah khususnya evaluasi diri di sekolah 
46 
pangkal. 
3. Melaksanakan Supervisi Akademik, meliputi pengembangan silabus, 
pengembangan RPP dan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran serta 
supervisi akademik kurikulum 2013 terutama dalam pengembangan RPP 
scientific dan pelaksanaan pembelajaran scientific. 
Berdasarkan hasil supervisi akademik, membuktikan bahwa guru-guru 
sebagian besar (>65%) belum menyusun RPP dengan berbagai alasan antara lain; 
(a) guru belum mendapatkan pelatihan K-13, (b) guru kesulitan memperoleh 
informasi dari teman sejawat atau guru senior (tidak ada MGPM), (c) guru 
mengalami kesulitan membagi jam di kelas karena ada beban matrikulasi bagi 
kelas XI, (d) guru mengatakan terbatasnya waktu untuk membuat RPP, (e) guru 
kurang menguasai materi, karena ada materi yang belum pernah dipelajari saat 
kuliah, (f) guru kesulitan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, (g) guru 
kurang bimbingan dalam menyusun RPP dan masih banyak alasan lain yang 
dikemukakan sehingga mereka belum menyusun RPP. 
Guru yang telah menyusun RPP ada yang sudah baik sesuai dengan 
permendikbud Nomor 65 tahun 2013, namun sebagian besar RPP yang disusun 
masih dalam kategori cukup. Dengan demikian bimbingan guru dalam 
penyusunan RPP mutlak diperlukan. Bentuk kegiatannya dapat dilakukan 
workshop, IHT, diklat dan bimbingan baik secara individu maupun kelompok.
47 
B. Saran 
Diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah sangat banyak 
manfaatnya, terdapat ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang 
pengawas profesional, oleh karena itu kegiatan diklat ini perlu terus dilaksanakan 
secara berkesinambungan khususnya dari para pengawas yang belum 
berkesempetan mengikuti diklat atau pengawas baru. 
Hal ini dimaksudkan agar para pengawas sekolah memiliki kompetensi 
sesuai dengan tutntutan kompetensi pengawas yang disyaratkan dalam 
Permendiknas No 12 Tahun 2007. 
Bagi guru-guru disarankan untuk tetap bersemangat dan sering 
berkonsultasi dengan nara sumber yang amemiliki kompetensi dalam menyusun 
perangkat pembelajaran dan implementasi kurikulum 2013.

More Related Content

What's hot

Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahYohan Apriandi
 
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaDaftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaHery Nhaqila
 
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdf
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdfe-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdf
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdfssuser1e93ab1
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfaakiki1
 
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023 TB.docx
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023  TB.docxBAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023  TB.docx
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023 TB.docxGarindoPrayitno
 
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docx
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docxContoh Isian rencana aksi untuk guru.docx
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docxtrialianti
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...RAHMAT HIDAYAT
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
Progra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalProgra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalNandang Sukmara
 
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docx
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docxINSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docx
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docxasep364876
 
Program Kerja MPLS.docx
Program Kerja MPLS.docxProgram Kerja MPLS.docx
Program Kerja MPLS.docxHans383840
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Soal Universitas Terbuka
 
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guru
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guruFormat laporan-pelaksanaan-tugas-guru
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guruuntung widyotomo
 
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxRENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxDedeApriyanto2687
 
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2Endin Salahudin
 
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBasuki Rachmad
 

What's hot (20)

RTL BIMTEK IKM
RTL BIMTEK IKMRTL BIMTEK IKM
RTL BIMTEK IKM
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
 
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramukaDaftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
Daftar hadir kegiatan ekstrakurikuler pramuka
 
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdf
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdfe-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdf
e-Kinerja 2023 - Rif'ah.pdf
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
 
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023 TB.docx
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023  TB.docxBAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023  TB.docx
BAB I KURIKULUM KTSP 2022-2023 TB.docx
 
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docx
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docxContoh Isian rencana aksi untuk guru.docx
Contoh Isian rencana aksi untuk guru.docx
 
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
Uraian pembelanjaan kegiatan 8 standar penggunaan dana bos menurut pp nomor 4...
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Progra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinalProgra kerja tata usaha pinal
Progra kerja tata usaha pinal
 
Rekapitulasi supervisi genap 2015
Rekapitulasi supervisi genap 2015Rekapitulasi supervisi genap 2015
Rekapitulasi supervisi genap 2015
 
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docx
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docxINSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docx
INSTRUMEN PENILAIAN MADRASAH.docx
 
Program Kerja MPLS.docx
Program Kerja MPLS.docxProgram Kerja MPLS.docx
Program Kerja MPLS.docx
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guru
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guruFormat laporan-pelaksanaan-tugas-guru
Format laporan-pelaksanaan-tugas-guru
 
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docxRENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
RENCANA TINDAK LANJUT.2023.docx
 
Sertifikat juara kelas
Sertifikat juara kelasSertifikat juara kelas
Sertifikat juara kelas
 
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2
Lampiran 2 c. instrumen monev siklus 1 &amp; 2
 
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
 
Program monev
Program monevProgram monev
Program monev
 

Similar to OPTIMASI KUALITAS

Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)SriWahyuni508454
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Sang Nyoman
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Edy Wihardjo
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenNia Piliang
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Mandiri Bird Farm
 
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...LPMP GORONTALO
 
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiOverview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiI Nyoman Rudi (Sie PK LPPKS)
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Drs. HM. Yunus
 
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdPanduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdNia Piliang
 
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdf
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdfCONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdf
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdfErikaKurnia6
 
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...FadiarMappamesa
 
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...EllySufriadi4
 
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulLaporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulInformation and Technology
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Anwar Sanusi
 
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptx
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptxPPT MODUL 11 12Perspektif.pptx
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptxTiyaSugiyanti1
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 

Similar to OPTIMASI KUALITAS (20)

Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
Renstra smk negeri 1 peusangan (tata busana)
 
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sdPanduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
Panduan teknis-penilaian-pengisian-rapor-di-sd
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
Panduan-Teknik-Penilaian-dan-Penulisan-Rapor-SD-K13-th-2014
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...
Laporan Hasil Pengolahan Data Pemantauan & Evaluasi Program Kualifikasi S1/D4...
 
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiOverview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
 
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sdPanduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
Panduan teknis pengisian rapor dan buku induk di sd
 
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdf
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdfCONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdf
CONTOH_LAPORAN_ORIENTASI_PPPK_INSTANSI_PADA_SMK_NEGERI_3_JEPARA.pdf
 
20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...
PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019102...
 
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...
4.-PAPARAN-KEBIJAKAN-DAN-PENINGKATAN-MUTU-PENDIDIKAN-DI-KABUPATEN-SLEMAN-2019...
 
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantulLaporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
Laporan pkl dinas pendidikan dasar kab. bantul
 
Peranan & fungsi guru
Peranan & fungsi guruPeranan & fungsi guru
Peranan & fungsi guru
 
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
Final pedoman beasiswa s2-21032014-2
 
6. Penilaian
6. Penilaian6. Penilaian
6. Penilaian
 
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptx
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptxPPT MODUL 11 12Perspektif.pptx
PPT MODUL 11 12Perspektif.pptx
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

OPTIMASI KUALITAS

  • 1. BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Pengawas sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dan strategis, dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah binaannya, baik di bidang akademik maupun manajerial. Pengawas sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas dalam membina kemampuan profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi sekolah, dan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah di tingkat satuan pendidikan, selain itu juga memiliki tugas sebagai supervisor akademik dan supervisor manajerial. Pengawas sekolah adalah guru yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah baik pengawasan dalam bidang akademik, maupun bidang manajerial. Jabatan pengawas adalah jabatan fungsional bukan jabatan struktural, sehingga untuk menyandang predikat sebagai pengawas harus sudah pernah berstatus sebagai tenaga pendidik/guru dan/atau kepala sekolah/wakil kepala sekolah. Tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah sangat penting, oleh karena itu pengawas sekolah harus memenuhi kompetensi, dan kreativitas tinggi
  • 2. sebagaimana yang dituntut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. Profesionalisme dan tanggung jawab pengawas sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bukanlah suatu tanggung jawab yang mudah dan bisa di anggap spele, karena harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pigak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah maupun masyarakat. Untuk itu diperlukan langkah langkah kongkrit yang dapat menjamin agar pengawas sekolah berkualitas dan berkreativitas secara terus menerus dan berkonsentrasi penuh untuk meningkatkan kualitas dan komitmen pengawas dalam melakanakan kegiatan supervisi (pemamntauan, pembinaan dan Penilaian) terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga mutu lulusan dapat dicapai 2 secara optimal. Dalam rangka meningkatan kemampuan profesional pengawas sekolah, maka bagi calon pengawas sekolah baik yang berasal dari guru maupun kepala sekolah perlu mengikuti diklat calon pengawas sesuai dengan standar Standar Pengawas Sekolah/Madrasah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Tanggal 28 Maret 2007. Diklat calon pengawas sekolah dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu tahap (1) in servis learning I sebanyak 70 jam, peserta mengikuti pelatihan di LPMP Lampung untuk mendapatkan pembekelanan materi kepengawasan, tahap (2) peserta wajib melaksanakan on the job learning (OJL) sebanyak 200 jam yaitu di sekolah pangkal 150 jam dan di sekolah pembanding 50 jam, tahap (3) in servis learing II sebnayak 30 jam, peserta kembali ke LPMP untuk mempresentasikan hasil OJL yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 1,5 bulan.
  • 3. Sehubungan dengan kegiatan on the job learning (OJL) tersebut, maka setiap peserta diklat calon pengawas sekolah wajib membuat laporan hasil OJL yang meliputi hasil kegiatan supervisi manajerial, supervisi akademik dan penyusunan proposal penelitian tindakan sekolah (PTS). Penulis telah melaksanakan OJL di SMK N1 Rawajitu Selatan sebagai sekolah pangkal dan di SMK Negeri Rawajitu Timur sebagai sekolah magang. Secara garis besar kegiatan OJL bidang supervisi manajerial meliputi 4 (empat) hal yaitu pemantauan pelaksanaan; (1) Standar Isi, (2) Standar Kompetensi Lulusan, (3) Standar Proses dan (4) Standar Penilaian. Sedangkan pada supervisi akademik ada 2 (dua) hal yaitu; (1) Supervisi akademik (KTSP) terdiri dari pengembangan RPP, dan pelaksanaan proses pembelajaran, dan (2) Supervisi akademik implementasi Kurikulum 2013 yang terdiri dari pengembangan RPP scientifik dan pelaksanaan pembelajaran scientifik. Adapun deskripsi masing-masing sekolah yaitu sekolah pangkal dan sekolah magang serta jenis kegiatan supervisi manajerial dan supervisi akademik yang telah dilaksanakan akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya. 3 B. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan on the job learning adalah untuk: a. Berlatih melaksanakan tugas pengawas sekolah yaitu melaksanakan supervisi manajerial dan supervisi akademik. b. Mendeskripsikan profil sekolah pangkal dan sekolah magang sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis hasil supervisi.
  • 4. c. Membahas hasil perbandingan dua sekolah berdasarkan temuan instrumen supervisi manajerial dan akademik pada sekolah pangkal dan 4 sekolah magang. d. Menyusun proposal penelitian tindakan sekolah (PTS) sebagai tindak lanjut hasil temuan supervisi. C. Manfaat Manfaat pelaksanaan kegiatan on the job learning adalah sebagai berikut: a. Bagi Calon Pengawas Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan tugas pengawas sekolah yaitu dapat;  Menyusun program pengawasan  Melaksanakan supervisi manajerial terutama memantau pelaksanaan pada 4 (empat) standar pendidikan yaitu; (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, dan (4) standar penilaian.  Melaksanakan bimbingan profesional guru dalam mengembangkan RPP scientifik.  Melaksanakan bimbingan profesional guru dalam melaksanakan proses pembelajaran scientifik.  Menyusun proposal Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) b. Bagi Kepala Sekolah Mendapatkan informasi, masukan, dan motivasi dari calon pengawas untuk melaksanakan tugas manajerial dan tugas supervisi akademik kepala sekolah kepada guru-guru yang menjadi tanggungjawab di sekolahnya.
  • 5. 5 c. Bagi Guru Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam;  Mengembangkan RPP Scientifik  Melaksanakan Proses Pembelajaran Scientifik d. Manfaat lain secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
  • 6. BAB II. DESKRIPSI SEKOLAH PANGKAL 6 A. Profil Sekolah Pangkal 1. Identitas Sekolah: Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 RAWAJITU SELATAN NSS/NIS/NPSN : 43.1.12.05.05.001/ 4310010/10809321 Alamat : Jalan : Jl. Raya Rawajitu Kampung Medasari, Kecamatan : Rawajitu Selatan, Kabupaten : Tulang Bawang. Kode Pos : 34595 Telp/ : 0856588899991- E-mail : smkn1rjs@yahoo.co.id SK Pendirian : Nomor. B/616/DD.III/HK/TB/2003 Tanggal 10 Desember 2003 Mulai Operasional Juli 2005 2. Sejarah Singkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N1 Rawajitu Selatan merupakan realisasi program SMK Kecil di SMP dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur). SMK N1 Rawajitu Selatan didirikan pada tahun 2003 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tulang Bawang Nomor. B/616/DD.III/HK/TB/2003, Tanggal 10 Desember 2003 dan beroperasional pada bulan Juli 2005.
  • 7. Nama SMK kecil di SMP terkesan kurang bisa diterima oleh masyarakat maka sejalan dengan perkembangannya diganti dengan nama Program SMK Rintisan. Pada tahun pertama program keahlian yang di buka ada 2 (dua) yaitu (1) Budidaya Tanaman dan (2) Budidaya Ikan Air Tawar, masing–masing terdapat satu rombongan belajar. Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan permintaan masyarakat mulai tahun pelajaran 2007/2008 dibuka Kompetensi Keahlian baru yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Pada tahun pelajaran 2010/2011 telah dibuka Kompetensi keahlian baru yaitu Administrasi Perkantoran karena animo siswa terutama siswi tamatan SMP/MTs cukup banyak dan kurang berminat masuk program keahlian pertanian atau perikanan. Pada tahun pelajaran 2012/2013 animo siswa banyak memilih teknik komputer dan jaringan, mengingat keterbatasan sarana, maka melalui rapat dewan guru dan komite sekolah memutuskan untuk membuka kompetensi keahlian Multimedia. Sejalan dengan perubahan kebijakan pendidikan dan mengacu pada Kurikulum 2013, maka saat ini (Oktober 2014) SMK N1 Rawajitu Selatan memiliki bidang keahlian, program studi keahlian dan paket keahlian sebagaimana disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Bidang Keahlian, Program Studi Keahlian dan Paket Keahlian No. Bidang Keahlian Program Studi Keahlian Paket Keahlian 1. 7 Agribisnis dan Agroteknologi Agribisnis Produksi Tanaman Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 2. Perikanan dan Kelautan Teknologi Budidaya Perairan Budidaya Ikan 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknik Komputer dan Informatika  Teknik Komputer dan Jaringan  Multimedia 4. Bisnis dan Manajemen Administrasi Administrasi Perkantoran
  • 8. Siswa SMK Rombel Rombel Rombel No. Tk 3 Rombel Jumlah Siswa Tk 1 Tk 2 L P L P L P L P 8 3. Data Siswa Data siswa SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Tabel 2 sbb: Tabel 2 Data Siswa SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 Kompetensi Keahlian Keterangan : Jumlah rombongan belajar ada 19 rombel 4. Data Guru Total siswa L+P Data Guru SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Tabel 3 sbb: Tabel 3 Data Guru SMK N1 Rawajitu Selatan pada bulan Oktober 2014 No Jenis Kelamin Jurusan BP/BK Jumlah Normatif Adaptif Produktif 1 Laki-laki 6 5 10 21 2 Perempuan 5 6 6 1 18 Jumlah 11 11 16 1 39 1 Agribisnis Tan. Pangan & Hortikultura 1 13 4 1 15 2 1 21 0 3 49 6 55 2 Agribisnis Perikanan 1 9 3 1 5 2 1 10 0 3 24 5 29 3 Teknik Komputer dan Jaringan 2 37 19 2 38 23 2 40 24 6 115 66 181 4 Administrasi Perkantoran 2 0 63 1 0 36 1 0 33 4 0 132 132 5 Multimedia 1 17 12 1 20 6 1 21 12 3 58 30 88 TOTAL 7 76 101 6 78 69 6 92 69 19 246 239 485
  • 9. 9 5. Data Tanah dan Bangunan (a) Tanah Luas : 10.000 m 2 Status kepemilikan : milik Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang (hibah dari Transmigrasi) (b) Bangunan Ruang Kelas : 12 lokal Ruang Laboratorium : 2 lokal Ruang Lab serbaguna : 1 lokal Mushola : 1 unit Perpustakaan : 1 ruang Saat ini (Oktober 2014 ) sedang membangun ruang kelas baru sebanyak 2 lokal, rehabilitasi ruang belajar sebanyak 2 lokal, pembangunan laboratorium 1 lokal dan pembangunan kantor sekolah bertingkat 1 unit. 6. Visi dan Misi Visi Menjadi Lembaga Pendidikan Berdayasaing dan Beriman. Misi (a) Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan standar pendidikan (b) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis karakter budaya bangsa dengan prinsip religius (c) Menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk peningkatan kompetensi siswa
  • 10. 10 7. Identitas Kepala Sekolah Nama Lengkap : Ir. PONIDI SUNARYO, M.M. NIP : 19620721 199403 1001 Pangkat/ Golongan : Pembina/ IVa Pendidikan Terakhir : S2 Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Pendidikan Alamat Rumah : Kampung Makarti RT 05/RK II Kecamatan : Tumijajar Kabupaten : Tulang Bawang Barat Kode pos 34594 SK Kepala Sekolah : 821.29/188/III.3/TB/II/2014 B. Supervisi Manajerial Supervisi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi manajerial merupakan supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas sekolah/ madrasah berperan sebagai; (1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah,
  • 11. (2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah, (3) pusat informasi pengembangan mutu sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan. Supervisi manajerial yang dilakukan oleh penulis selama on the job learning (OJL), baik di sekolah pangkal maupun di sekolah magang antara lain 11 sebagai berikut; 1. Supervisi Manajerial Pelaksanaan Sandar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan menurut peraturan pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 yang telah dirubah dengan PP Nomor 32 tahun 2013 standar nasional pendidikan terdiri dari; (a) Standar Kompetensi Lulusan, adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (b) Standar Isi, adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (c) Standar Proses, adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. (d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
  • 12. (e) Standar Sarana dan Prasarana, adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. (f) Standar Pengelolaan, adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas 12 penyelenggaraan pendidikan. (g) Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. (h) Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik Dalam pelaksanaan standar nasional pendidikan, penulis hanya memantau 4 (empat) standar yaitu; (1) standar standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, dan (4) standar penilaian. Hasil pemantauan pelaksanaan ke empat standar nasional pendidikan di SMK N1 Rawajitu Selatan (sekolah pangkal) dengan menggunakan instrumen supervisi manajerial selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Kreteria penilain yang digunakan untuk menentukan kategori pelaksanaan standar nasional pendidikan adalah dengan kreteria konsisi sebagai berikut; 4 = Jika kondisi aspek-aspek teresebut sangat baik ,bukti fisik lengkap,tertulis,terstruktur,dan terorganisir dengan baik.
  • 13. 3 = Jika kondisi aspek-aspek tersebut baik,bukti fisik lengkap, tertulis, 13 terstruktur, dan terorganisir. 2 = Jika kedua aspek cukup bukti fisik ada dan sebagian dalam perencanaan. 1 = Jika aspek tersebut belum dilakukan sekolah.,tidak memiliki bukti fisik Kriteria Penilaian 86 – 100 : Amat Baik 71 – 85 : Baik 56 – 70 : Cukup <56 : kurang. Rumus: N = _Skor yang diperoleh _ x 100. Skor Maksimal x 100. Adapun rekapitulasi pemantauan ke empat standar nasional pendidikan di SMK N1 Rawajitu Selatan disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Empat Standar Nasional Pendidikan di SMK N1 Rawajitu Selatan No. Komponen Total Skor Nilai Kategori 1. Standar Isi 52 76,47 Baik 2. Standar Proses 56 73,21 Baik 3. Standar Kompetensi Lulusan 49 72,06 Baik 4. Standar Penilaian 49 72,06 Baik Rata-rata skor/kategori 73,45 Baik Berdasarkan data Tabel 4 tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai pada standar isi 76,47 dalam kategori baik, nilai pada standar proses 73,21 dalam kategori baik, nilai pada standar SKL 72,06 dalam kategori baik, dan nilai pada standar penilaian sebesar 72,06 juga dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di SMK N1 Rawajitu Selatan dalam kategori baik.
  • 14. 2. Supervisi Manajerial Dokumen KTSP Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi 14 yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu kepada peraturan yang belaku, baik peraturan satuan pendidikan itu sendiri, maupun peraturan yang berlaku umum antara lain Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) atau Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). Untuk SMA/SMK yang melaksanakan Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013, maka pengembangan KTSP SMA/SMK tersebut harus mencakup dua kurikulum, yaitu; (1) Kurikulum 2006 yang merupakan revisi dan pengembangan dari KTSP tahun sebelumnya, dan (2) Kurikulum 2013 yang dirancang dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP ini juga disusun sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
  • 15. Berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 KTSP disusun sebagai acuan dalam pencapaian kompetensi yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang SMA disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Kurikulum 2006, dan mengacu kepada SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian untuk Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendiknas atau Permendikbud yang berlaku, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 15 Pendidikan. Hasil supervisi KTSP di SMK N1 Rawajitu Selatan dengan menggunakan instrumen dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut; Tabel 5 Instrumen Supervisi KTSP/ Evaluasi Ketersediaan Dokumen I KTSP Tahun 2014 Nama Sekolah : SMK N1 Rawajitu Selatan Alamat Sekolah : Jl. Raya Rawajitu Kampung Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan No KOMPONEN /ASPEK KONDISI Keterangan Sesuai dg panduan KTSP Sebagian sesuai Tidak sesuai DOKUMEN 1 1 Lembar Pengesahan √ 2 Kata Pengantar √ 3 Daftar Isi √ 4 Bab I Pendahuluan a. Latar belakang √ b. Tujuan pengembangan KTSP √ c. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP √
  • 16. 16 No KOMPONEN /ASPEK KONDISI Keterangan Sesuai dg panduan KTSP Sebagian sesuai Tidak sesuai 5 Bab II. Tujuan a. Tujuan Pendidikan Nasional (SD, MI, SMP, SMA) √ b. Visi √ c. Misi √ d. Tujuan Satuan Pendidikan √ 6 Bab III Struktur dan Muatan KTSP a. Kerangka Dasar √ b. Struktur Kurikulum √ c. Muatan Lokal K13-tidak ada mulok d. Pengembangan diri √ e. Pengaturan beban belajar √ f. Ketuntasan belajar/KKM √ g. Kriteria Kenaikan Kelas & √ Kelulusan h. Penjurusan √ i. Pend Kecakapan Hidup √ j. Pend Berbasis lokal dan global √ 7 Bab IV Kalender Pendidikan a. Pengalokasian waktu √ b. Kalender pendidikan √ 8 Bab V Pengembangan RPP √ 9 Bab VI Penutup √ Berdasarkan data pada Tabel 5 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa penyusunan KTSP SMK N1 Rawajitu Selatan telah sesuai dengan panduan KTSP. Buku Panduan Model Pengembangan KTSP tingkat SMA/SMK juga telah dimiliki oleh sekolah. Salah satu contoh hasil penyusunan KTSP pada bidang keahlian perikanan dan kelautan, program keahlian teknologi budidaya perairan, paket keahlian budidaya ikan dapat dilihat pada Lampiran 2.
  • 17. 3. Supervisi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Kompetensi manajerial adalah kemampuan kepala sekolah dalam mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, efisien. Dalam pelaksanaan OJL penulis melaksanakan evaluasi diri tentang kompetensi manajerial kepala sekolah dengan menggunakan instrumen dan hasil evaluasi diri sebagaimana disajikan dalam 17 Tabel 6 sebagai berikut; Tabel 6 Instrumen dan Hasil Penilaian Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah No Pernyataan Skala penilaian TP P JR SR SL Kepala Sekolah : 1 Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka panjang Sekolah √ 2 Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka pendek Sekolah √ 3 Menyelenggarakan sekolah berdasarkan pada renstra √ 4 Melakukan analisis kebutuhan sekolah √ 5 Melibatkan Guru dalam penyusunan analisis kebutuhan sekolah √ 6 Memimpin pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan √ 7 Melibatkan Guru dalam pengembangan organisasi √ 8 Berusaha meningkatkan sumber daya manusia √ 9 Memiliki kepekaan terhadap perubahan √ 10 Memanfaatkan perubahan sebagai pengembangan sekolah √ 11 Berusaha menciptakan budaya organisasi yang kondusif √ 12 Berusaha menciptakan iklim organisasi yang kondusif √ 13 Memberdayakan Guru dan staf secara optimal √ 14 Mengelola sarana dan prasarana secara optimal √ 15 Melibatkan guru dalam mengelola sarana dan prasarana √ 16 Mempersiapkan Penerimaan siswa baru terlebih dahulu √ 17 Melibatkan Guru dalam Penerimaan siswa baru √ 18 Menyusun progran pengelolaan keuangan √ 19 Melakukan Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip akuntabel dan transparan √
  • 18. 18 No Pernyataan Skala penilaian TP P JR SR SL 20 Melakukan Pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien √ 21 Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan program yang disusun √ 22 Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan tujuan sekolah √ 23 Melakukan layanan khusus dalam mendukung kegiatan pembelajaran √ 24 Mengelola Sistem Informasi sekolah dalam mendukung pengambilan keputusan √ 25 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran √ 26 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan manajemen sekolah √ 27 Melakukan monitoring pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat √ 28 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat √ 29 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat √ 30 Merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat √ Total Skor 106 Nilai (106/120)*100 = 88,33 Keterangan: TP : Tidak Pernah dengan skor : 0 P : Pernah : 1 JR : Jarang dengan skor : 2 SR; : Sering dengan skor : 3 SL : Selalu dengan skor : 4 Kreteria: Kategori NILAI Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Baik (B) 80 < B ≤ 90 Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Kurang (K) ≤ 70 Berdasarkan data pada Tabel 6 diperoleh nilai 88,33, apabila dibandingkan dengan kreteria maka termasuk dalam kategori baik (B). Hal ini juga didukung bahwa kepala sekolah telah menjabat selama 9 tahun sejak merintis mendirikan sekolah sampai sekarang Oktober 2014.
  • 19. 19 C. Supervisi Akademik Supervisi Akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru di dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Tujuan supervisi akademik di antaranya adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Gambar tiga tujuan supervisi akademik sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. :
  • 20. Pengembangan profesionalisme Tiga Tujuan Supervisi Penumbuhan Motivasi Pengawasan Kualitas Gambar Segitiga Tujuan Supervisi Akademik Supervisi akademik merupakan salah satu (fungsi mendasar (essential function) dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru. Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan penulis adalah memantau tentang; (1) pengembangan silabus, (2) pengembangan RPP, (3) penilaian pelaksanaan proses pembelajaran, (4) supervisi akademik kurikulum 2013 tentang pengembangan RPP saintifik dan pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. 20 (1) Pengembangan silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan silabus untuk kurikulum 2006, dan pada kurikulum 2013 silabus telah disusun secara nasional oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, sehingga guru/ sekolah tidak perlu menyusun dan mengembangkan silabus.
  • 21. Hasil pemantauan penulis di tempat OJL (sekolah pangkal), tentang pengembangan silabus untuk kurikulum KTSP 2006 sudah dilaksanaan. Sedangkan pada kurikulum 2013, sekolah hanya mencetak silabus yang sudah ada dari kementerian pendidikan dan kebudayaan. 21 (2) Pengembangan RPP Pengertian RPP dalam lampiran Permendikbud No.65 Tahun 2013 disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian. Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
  • 22. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditugaskan oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Hasil telaah RPP yang dilakukan oleh penulis selama OJL pada sekolah pangkal dengan teknik supervisi individual dengan menggunakan instrumen pada Lampiran 3, dan dengan kreteria penilaian jika skor >85-100 amat baik, >70-85 baik, >56-70 cukup dan <56 dalam kategori kurang. Rangkuman data hasil supervisi dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7 Rangkuman Data Hasil Supervisi Akademik SMK N1 Rawajitu Selatan No. Instrumen/ Komponen 22 Skor Guru I Guru II 1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 56,25 59,38 Kategori Cukup Cukup 2. a. b. c. d. e. f. Penilaian RPP: Rencana pengelolaan pembelajaran Merencanakan pengorganisasian materi pembelajaran Merencanakan pengelolaan kelas Merencanakan penggunaan media sumber pembelajaran Merencanakan penilaian Penampilan fisik rencana pembelajaran 62,5 75 75 62,5 50 75 50 75 75 75 50 50 Total skor 388 375 Rata-rata skor 64,6 62,5 Kategori Cukup Cukup Berdasarkan data pada Tabel 7 dapat dilihat pada kolom Guru I Nomor 1 tentang evaluasi diri penyusunan RPP diperoleh total skor 56,25 dengan kategori cukup, dan pada kolom Guru II diperoleh skor 59,38 dengan kategori cukup.
  • 23. Pada instrumen No.2 (Penilaian RPP) kolom Guru I diperoleh total skor 388, rata-rata skor 64,6 dan dalam kategori cukup. Sedangkan pada kolom Guru II diperoleh total skor 375, rata-rata skor 62,5 dengan kategori cukup. Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Selatan sebanyak 39 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 14 orang yang mengumpulkan RPP. Dari 14 RPP yang terkumpul telah ditelaah dan ternyata RPP yang dibuat masih banyak dalam kategori cukup, dan belum sesuai dengan Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Dengan demikian supervisi akademik sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP dan tentunya RPP yang dibuat harus berkualitas amat baik sesuai dengan standar proses. (3) Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran Hasil penilaian pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen pada Lampiran 4 dan dengan kreteria yang sama dengan penilaian RPP, yaitu jika skor >85-100 amat baik, >70-85 baik, >56-70 cukup dan <56 dalam kategori kurang, maka diperoleh data sebagaimana disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8 Data hasil penilaian pelaksanaan proses pembelajaran pada dua orang Guru No. Instrumen/ Komponen 23 Skor Guru I Guru II 1. 2. 3. 4. 5. Membuka kegiatan pembelajaran Mengelola kegiatan pembelajaran inti Mengorganisasi waktu, siswa, sumber dan alat/ media pembelajaran Melaksanakan penilaian Menutup kegiatan pembelajaran 75 65,6 58,3 62,5 50 75 71,88 75 62,5 50 Total skor 311 334,38 Rata-rata skor 64,6 66,88 Kategori Cukup Cukup
  • 24. Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat dilihat pada kolom Guru I diperoleh total skor 311, rata-rata skor 64,6 dan dalam kategori cukup. Sedangkan pada kolom Guru II diperoleh total skor 334,38 rata-rata skor 66,88 dengan kategori cukup. Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Selatan sebanyak 39 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 14 orang yang mengumpulkan RPP. Dari 14 RPP yang terkumpul telah ditelaah dan ternyata RPP yang dibuat masih banyak dalam kategori cukup, dan belum sesuai dengan Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Dengan supervisi akademik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP dan tentunya RPP yang dibuat harus berkualitas 24 amat baik sesuai dengan standar proses. (4) Supervivi Akademik Pelaksanaan Kurikulum 2013 Kegiatan supervisi akademik dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang dilakukan penulis adalah pengembangan RPP saintifik, dan pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. Pengertian pembelajaran dengan metode saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan metode saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
  • 25. menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa.  Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai 25 berikut: a. berpusat pada siswa. b. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. c. melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d. dapat mengembangkan karakter siswa.  Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik Tujuan pembelajaran dengan metode saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan metode saintifik adalah: a. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. untuk mengembangkan karakter siswa.
  • 26.  Prinsip-prinsip pembelajaran dengan metode saintifik Beberapa prinsip pembelajaran dengan metode saintifik, yaitu: a. pembelajaran berpusat pada siswa b. pembelajaran membentuk students’ self concept c. pembelajaran terhindar dari verbalisme d. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir 26 siswa f. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi h. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.  Langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik Secara umum langkah-langkah pembelajaran dengan metode saintifik adalah: a. melakukan pengamatan atas suatu fenomenon b. mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah berkaitan dengan fenomenon yang diamati c. menalar untuk mengajukan hipotesis d. merancang percobaan untuk mengumpulkan data e. mengumpulkan data dengan berbagai teknik f. menganalisis data untuk pengujian hipotesis g. menarik kesimpulan tentang kebenaran hipotesis h. mengkomunikasikan hasil yang telah diperoleh i. memvalidasi kesimpulan yang telah ditarik untuk menghindari terjadinya kesalahan konsep.
  • 27. Hasil supervisi akademik tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di SMK N1 Rawajitu Selatan dengan menggunakan instrumen telaah RPP Kurikulum 2013 27 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil Telaah RPP Petunjuk: 1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda 2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah. Nama Guru : Ratna Dewi Setyowati, S.Pd. Mata pelajaran : Bahasa Inggris Topik/Sub topik : Jati diri No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor Catatan 1 2 3 A Identitas Mata Pelajaran Tidak ada Kurang Lengkap Sudah Lengkap 1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran/subtema, jumlah pertemuan √ Belum ada program keahlian B. Perumusan Indikator Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar √ 2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur √ 3. Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan. √ 4 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan √ C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1 Kesesuaian dengan Indikator √ 2 Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree (ABCD) √ D. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ 3 Keruntutan uraian materi ajar √
  • 28. 28 No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor Catatan 1 2 3 E. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran √ 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √ 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ F. Pemilihan Media Belajar Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran √ 3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √ 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ G. Metode Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ 2. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik √ 3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik √ H. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya 1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan jelas √ 2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan) √ 3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran √ 4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan materi √ 5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan materi √ I. Rancangan Penilaian Otentik Tidak Sesuai Sesuai Sebagian Sesuai Seluruhnya
  • 29. 29 No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Hasil Penelaahan dan Skor Catatan 1 2 3 1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi √ 2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Sikap √ 3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Pengetahuan √ 4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen Penilaian Ketrampilan √ Jumlah skor 79 Nilai (79/90)*100= 87,78 Baik Rubrik Penilaian Telaah RPP Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta. Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut: 1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai 3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran 4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh 5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb: Kategori Nilai Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Baik (B) 80 < B ≤ 90 Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Kurang (K) ≤ 70 Masukan terhadap RPP secara umum:
  • 30. Berdasarkan data Tabel 9 tentang telaah RPP diperoleh total skor 79 dengan nilai 87,78 berarti termasuk dalam kategori baik. Namun demikian masih perlu ditingkatkan agar perencanaan pembelajaran guru menjadi amat baik. Jumlah guru SMK N1 Rawajitu Selatan yang telah didiklat kurikulum 2013 baru 8 orang, sisanya 31 orang belum pernah mengikuti diklat, namun di sekolah telah diadakan induksi melalui workshop/ in house training dengan fasilitator dari kepala sekolah dan guru yang pernah mengikuti diklat kurikulum 2013. Guru-guru masih perlu mendapatkan pelatihan/ diklat kurikulum 2013 (K- 13) terutama tentang pengembangan RPP karena sekitar 65% mereka belum memahami bagaimana menyusun RPP sesuai dengan standar proses berdasarkan permendikbud nomor 65 tahun 2013. Contoh hasil penyusunan RPP kurikulum 2013 sebelum pelaksanaan bimbingan dapat dilihat pada Lampiran 5 dan sesudah bimbingan selama OJL dapat dilihat pada Lampiran 6. Selain menelaah RPP penulis juga melakukan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. Adapun hasil supervisi pelaksanaan proses pembelajaran saintifik dapat dilihat 30 pada Tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10 Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran Saintifik No. Instrumen/ Komponen Skor Catatan 1. 2. 3. 4. 5. Membuka kegiatan pembelajaran Mengelola kegiatan pembelajaran inti Mengorganisasi waktu, siswa, sumber dan alat/media pembelajaran Melaksanakan penilaian Menutup kegiatan pembelajaran 83,33 78,13 75 87,5 75 Total skor 398,96 Rata-rata skor 79,79 Kategori Baik
  • 31. Berdasarkan data pada Tabel 10 dapat dilihat total skor 398,96, rata-rata skor 79,79 dengan kategori baik, artinya bahwa guru sudah baik dalam melaksanakan proses pembelajaran K-13. Namun perlu diketahui bahwa dari sejumlah guru yang ada (39 orang) baru 8 orang yang dapat melaksanakan pembelajaran K-13, sedangkan yang lain masih perlu diklat dan bimbingan secara 31 intensif.
  • 32. BAB III. DISKRIPSI SEKOLAH MAGANG 32 A. Profil Sekolah Magang 1. Identitas Sekolah: Nama Sekolah : SMK NEGERI RAWAJITU TIMUR NSS/NIS/NPSN : 431120507001/ 10810270 Alamat : Jalan : Jln. Pendidikan Bumi Dipasena Makmur Kecamatan : Rawajitu Timur, Kabupaten : Tulang Bawang. Kode Pos : 34595 Telp/ : - E-mail : smkn_rjt@yahoo.com SK Pendirian : Nomor. 0153 a / U / 1996 Tgl SK : 10 Juni 1996 2. Data Siswa: Pada Tahun Pelajaran 2014/2015 SMK N Rawajitu Timur memiliki empat Kompetensi Keahlian dengan jumlah siswa dapat dilihat Tabel 11 sbb: Tabel 11 Data Kompetensi Keahlian dan Jumlah Siswa SMK N Rawajitu Timur Tahun Pelajaran 2014/2015 Kompetensi Keahlian Siswa Total Rombel Tk1 Rombel Tk2 Rombel Tk3 L P L P L P Agribisnis Perikanan 1 31 5 1 14 7 1 11 10 78 Teknik Mekanik Otomotif 1 36 0 2 51 2 2 54 0 143 Akuntansi 1 22 14 1 12 21 1 6 23 98 Multimedia 1 23 13 0 0 0 0 0 0 36 Total 4 112 32 4 77 30 4 71 33 355
  • 33. 33 3. Data Guru: Data guru di SMK N Rawajitu Timur disajikan pada Tabel 12 sbb; Tabel 12 Data Jumlah Guru SMK N Rawajitu Timur Tahun 2014 No Jenis Kelamin Jurusan BP/BK Jumlah Normatif Adaptif Produktif 1 Laki-laki 3 6 8 17 2 Perempuan 4 5 2 11 Jumlah 7 11 10 28 4. Data Lahan Total luas lahan di SMK N Rawajitu Timur adalah 30.000 m2 dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 13 sbb: Tabel 13 Data Lahan SMK N Rawajitu Timur No Jensi Lahan Luas (M2) 2 Luas Lahan Tanpa Bangunan 28.500 a Taman 500 b Lapangan Olah Raga 10.000 c Lahan Praktek 2.000 d Lain-lain 16.000 3 Total Luas Lahan Seluruhnya 30.000 B. Supervisi Manajerial di Sekolah Magang Supervisi manajerial yang telah dilakukan di sekolah magang meliputi; (1) supervisi standar nasional pendidikan, dan (2) supervisi manajerial pada dokumen KTSP. Deskripsi masing-masing hasil supervisi manajerial di sekolah magang dapat dijelaskan sebagai berikut;
  • 34. (1) Supervisi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Magang Rangkuman hasil supervisi pada empat standar nasional pendidikan dijelaskan pada Tabel 14 berikut ini: Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Empat Standar Nasional Pendidikan di SMK N1 Rawajitu Timur No. Komponen Total Skor Nilai Kategori 1. Standar Isi 49 72,06 Baik 2. Standar Proses 34 60,71 Cukup 3. Standar Kompetensi Lulusan 48 70,59 Baik 4. Standar Penilaian 48 70,59 Baik Rata-rata skor/kategori 68,49 cukup Berdasarkan data Tabel 14 tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai pada standar isi 72,06 dalam kategori baik, nilai pada standar proses 60,71 dalam kategori cukup, nilai pada standar SKL 70,59 dalam kategori baik, dan nilai pada standar penilaian sebesar 70,59 juga dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di SMK N Rawajitu Timur dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 68,49. (2) Supervisi Manajerial Dokumen KTSP di Sekolah Magang KTSP yang ada di SMK N Rawajitu Timur adalah kurikulum 2006, dokumen KTSP tersebut telah divalidasi oleh pengawasdan ditandatangi dinas pendidikan provinsi Lampung (Bapak Drs. Suparji, M.Pd.). Lembar validasi KTSP terdapat pada Lampiran 7. Hasil supervisi KTSP di SMK N Rawajitu Timur dengan menggunakan instrumen dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan data pada Tabel 5, maka dapat dijelaskan bahwa penyusunan KTSP SMK N1 Rawajitu Timur telah sesuai dengan panduan KTSP 2006. Sedangkan KTSP Kurikulum 2013 masih dibuat dan dalam proses penyelesaian. 34
  • 35. Tabel 15 Instrumen Supervisi KTSP/ Evaluasi Ketersediaan Dokumen I KTSP Tahun 2014 Nama Sekolah : SMK N Rawajitu Timur Alamat Sekolah : Jl. Pendidikan Bumi Dipasena Makmur 35 No KOMPONEN /ASPEK KONDISI Keterangan Sesuai dg panduan KTSP Sebagian sesuai Tidak sesuai DOKUMEN 1 1 Lembar Pengesahan √ 2 Kata Pengantar √ 3 Daftar Isi √ 4 Bab I Pendahuluan a. Latar belakang √ b. Tujuan pengembangan KTSP √ c. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP √ 5 Bab II. Tujuan a. Tujuan Pendidikan Nasional (SD, MI, SMP, SMA) √ b. Visi √ c. Misi √ d. Tujuan Satuan Pendidikan √ 6 Bab III Struktur dan Muatan KTSP a. Kerangka Dasar √ b. Struktur Kurikulum √ c. Muatan Lokal √ d. Pengembangan diri √ e. Pengaturan beban belajar √ f. Ketuntasan belajar/KKM √ g. Kriteria Kenaikan Kelas & √ Kelulusan h. Penjurusan √ i. Pend Kecakapan Hidup √ j. Pend Berbasis lokal dan global √ 7 Bab IV Kalender Pendidikan a. Pengalokasian waktu √ b. Kalender pendidikan √ 8 Bab V Pengembangan RPP √ belum ada 9 Bab VI Penutup √ belum ada Rekomendasi: (1) Lengkapi Dokumen KTSP untuk Bab V dan VI. (2) Segera selesaikan KTSP Kurikulum 2013
  • 36. C. Supervisi Akademik di Sekolah Magang Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan penulis di sekolah magang sama dengan di sekolah pangkal yaitu memantau tentang; (1) pengembangan silabus, (2) pengembangan RPP, (3) penilaian pelaksanaan proses pembelajaran, (4) supervisi akademik kurikulum 2013 tentang pengembangan RPP saintifik dan pelaksanaan proses pembelajaran saintifik. Deskripsi hasil supervisi akademik 36 dijelaskan sebagai berikut; (1) Pengembangan Silabus Hasil pemantauan penulis tentang pengembangan silabus di sekolah magang untuk kurikulum KTSP 2006 sudah dilaksanaan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan silabus dan telah memiliki dokumen. Sedangkan silabus pada kurikulum 2013, semua mata pelajaran juga sudah dicetak dan dijilid sesuai dengan kelompok mata pelajaran (kelompok A, B dan C). Guru dan tim pengembang kurikulum tidak melakukan pengembangan silabus, karena sudah tersedia dalam bentuk soft copy dan tinggal mencetak. (2) Pengembangan RPP Telah dijelaskan dalam permendikbud No.65 tahun 2013, bahwa setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Menurut informasi dari waka kurikulum dan kepala sekolah, sebenarnya guru-guru telah mengikuti in house training (IHT) tentang pengembangan RPP kurikulum 2006 dengan mengundang nara sumber Bapak Drs. Suparji, M.Pd. selaku pengawas satuan pendidikan provinsi Lampung.
  • 37. Pada tanggal 29 September 2014 penulis melaksanakan in house training (IHT) dalam rangka OJL Cawas, materi yang disampaikan adalah implementasi kurikulum 2013 dan penyusunan perangkat pembelajaran. Penulis bersama dengan nara sumber Bapak M. Darwanto, S.Pd. selaku pendamping kepala sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 untuk wilayah Kabupaten Tulang Bawang. Pada saat IHT ini juga telah diberikan bimbingan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP dan penilaian pembelajaran. Hasil supervisi pada tanggal 13 Oktober 2014, penulis memantau ke sekolah magang ternyata dari 28 orang guru yang telah mengumpulkan RPP baru 8 orang (28,57%). Penulis mencoba menggali informasi dengan cara memberikan selembar kertas agar guru menuliskan apakah kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menyusun/ mengembangkan RPP? Mereka menjawab dengan berbagai 37 alasan sbb; a. Guru belum mendapatkan pelatihan K-13 b. Guru kesulitan memperoleh informasi dari teman sejawat atau guru senior (tidak ada MGPM) sehingga kurang wawasan dalam mengajar mata pelajaran yang diampu. c. Guru mengalami kesulitan membagi jam di kelas karena ada beban matrikulasi bagi kelas XI d. Guru mengatakan terbatasnya waktu untuk membuat RPP e. Guru kurang menguasai materi, karena ada materi yang belum pernah dipelajari saat kuliah f. Guru kesulitan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran
  • 38. g. Guru mengatakan keterbatasan literatur yang dimiliki sehingga mengalami 38 kesulitan menyusun RPP h. Guru kurang bimbingan dalam menyusun RPP dan masih banyak alasan lain yang dikemukakan sehingga mereka belum mengumpulkan RPP Hasil telaah RPP yang dilakukan oleh penulis pada dua orang guru di sekolah magang dengan teknik supervisi individual, dan dengan kreteria penilaian jika skor >85-100 amat baik, >70-85 baik, >56-70 cukup dan <56 dalam kategori kurang. Rangkuman data hasil supervisi dapat dilihat pada Tabel 16 sbb: Tabel 16 Rangkuman Data Hasil Supervisi Akademik SMK N1 Rawajitu Timur No. Instrumen/ Komponen Skor Guru I Guru II 1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 71,88 50 Kategori Baik Kurang 2. a. b. c. d. e. f. Penilaian RPP: Rencana pengelolaan pembelajaran Merencanakan pengorganisasian materi pembelajaran Merencanakan pengelolaan kelas Merencanakan penggunaan media sumber pembelajaran Merencanakan penilaian Penampilan fisik rencana pembelajaran 75 62,5 62,5 62,5 87,5 75 50 75 75 50 25 50 Total skor 425 325 Rata-rata skor 70,83 54,17 Kategori Baik Kurang Berdasarkan data pada Tabel 16 dapat dilihat pada kolom Guru I Nomor 1 tentang evaluasi diri penyusunan RPP diperoleh total skor 71,88 dengan kategori baik, dan pada kolom Guru II diperoleh skor 50 dengan kategori kurang. Pada instrumen No.2 (Penilaian RPP) kolom Guru I diperoleh total skor 425, rata-rata skor 70,83 dan dalam kategori baik. Sedangkan pada kolom Guru II diperoleh total skor 325, rata-rata skor 54,17 dengan kategori kurang.
  • 39. Menurut data jumlah guru yang ada di SMK N1 Rawajitu Timur sebanyak 28 orang baik PNS maupun honorer ternyata baru 8 orang (28,57%) yang mengumpulkan RPP. Dari 8 RPP yang terkumpul penulis mencoba menelaah 2 RPP dengan dengan hasil sebagaimana telah dideskripsikan pada Tabel 16 di atas dan ternyata RPP yang dibuat masih ada dalam kategori kurang sesuai dengan Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. Dengan demikian supervisi akademik sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP dan penilaian pembelajaran sesuai 39 dengan standar proses. (3) Penilaian Pelaksanaan Proses Pembelajaran Penulis telah berkomunikasi dengan baik dan meminta kepada guru-guru di sekolah magang untuk melakukan observasi/ pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran, namun semua guru menyatakan keberatan dan belum siap untuk disupervisi. Guru-guru belum memahami makna supervisi walaupun sudah dijelaskan untuk membantu dan meningkatkan mutu pembelajaran. Namun guru tetap menyatakan belum siap, karena selama ini belum pernah dilakukan supervisi oleh pengawas di dalam kelas. Dengan demikian sangat perlu untuk ditindak lanjuti tentang program supervisi akademik baik oleh kepala sekolah maupun oleh pengawas. Penulis memberikan saran kepada kepala sekolah agar dilakukan supervisi secara terjadwal, sehingga guru-guru terlatih dan terbiasa untuk dilakukan supervisi akademik.
  • 40. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 40 A. Hasil Perbandingan Dua Sekolah 1. Perbandingan Supervisi Manajerial Hasil supervisi manajerial yang dilakukan oleh penulis selama on the job learning (OJL), baik di sekolah pangkal maupun di sekolah magang dapat dideskripsikan sebagai berikut; a. Perbandingan pelaksanaan standar nasional pendidikan dapat dilihat Tabel 17. Tabel 17 Hasil Supervisi Manajerial Empat Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Pangkal dan Sekolah Magang No. Komponen Sekolah Pangkal Sekolah Magang Nilai Kategori Nilai Kategori 1. Standar Isi 76,47 Baik 72,06 Baik 2. Standar Proses 73,21 Baik 60,71 Cukup 3. Standar Kompetensi Lulusan 72,06 Baik 70,59 Baik 4. Standar Penilaian 72,06 Baik 70,59 Baik Rata-rata skor/kategori 73,45 Baik 68,49 Cukup Berdasarkan data Tabel 17 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di sekolah pangkal sebesar 73,45 dengan kategori baik, dan rata-rata skor di sekolah magang sebesar 68,49 dalam kategori cukup. b. Perbandingan Supervisi Manajerial dua sekolah pada Dokumen KTSP KTSP di SMK N1 Rawajitu Selatan (sekolah pangkal) telah disusun baik kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013. Sedangkan di SMK N Rawajitu Timur baru ada KTSP Kurikulum 2006 dan sedang proses menyusun KTSP Kurikulum 2013. Hasil telaah dokumen KTSP di sekolah pangkal (Tabel 5), dan di sekolah magang (Tabel 15).
  • 41. KTSP Kurikulum 2013 pada sekolah pangkal tidak ada muatan lokal dan belum ada Bab V. Penutup, sedangkan KTSP pada sekolah magang belum ada bab IV yang membahas tentang Pengembangan RPP, dan bab V yaitu Penutup. c. Perbandingan Supervisi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Penulis hanya melaksanakan evaluasi diri kompetensi manajerial kepala sekolah di sekolah pangkal, dan tidak melaksanakan evaluasi diri di sekolah magang. Berdasarkan data Tabel 6 diperoleh nilai 88,33, dengan kategori baik. Hal ini didukung dengan prestasi sekolah diantaranya prestasi siswa sebagai juara umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Kabupaten Tulang Bawang, prestasi guru sebagai juara I dalam lomba guru SMK berprestasi, dan kepala sekolah juga mendapat prestasi sebagai Juara 1 Kepala SMK berprestasi tahun 2014 Tingkat Kabupaten Tulang Bawang dan sebagai juara 2 41 tungkat Provinsi Lampung. 2. Perbandingan Supervisi Akademik Perbandingan hasil supervisi akademik pada dua sekolah yang dapat dilakukan adalah telaah RPP karena kegiatan ini dapat dilaksanakan di kedua sekolah. Sedangkan supervisi pelaksanaan pembelajaran hanya bisa dilaksanakan di sekolah pangkal, sehingga penulis belum bisa membandingkan hasil supervisi pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sesebabkan karena guru di sekolah magang belum siap untuk disupervisi. Adapun rangkuman hasil telaah RPP pada ke dua sekolah dapat dilihat pada Tabel 18 sbb;
  • 42. Tabel 18 Rangkuman Data Hasil Supervisi Akademik di Sekolah Pangkal dan Sekolah Magang 42 No. Instrumen/ Komponen Sekolah Pangkal Sekolah Magang Guru I Guru II Guru I Guru II 1. Evaluasi diri Penyusunan RPP 56,25 71,88 50 59,38 Kategori Cukup Cukup Baik Kurang 2. a. b. c. d. e. f. Penilaian RPP: Rencana pengelolaan pembelajaran Merencanakan pengorganisasian materi pembelajaran Merencanakan pengelolaan kelas Merencanakan penggunaan media sumber pembelajaran Merencanakan penilaian Penampilan fisik rencana pembelajaran 62,5 75 75 62,5 50 75 75 62,5 62,5 62,5 87,5 75 50 75 75 50 25 50 50 75 75 75 50 50 Total skor 388 375 425 325 Rata-rata skor 64,6 62,5 70,83 54,17 Kategori Cukup Cukup Baik Kurang Rata-rata sekolah (Guru I dan Guru II) 63,55 cukup 62,50 cukup Pada Tabel 18 di atas diperoleh rata-rata nilai sekolah dari guru I dan guru II pada sekolah pangkal sebesar 63,55 dengan kategori cukup, sedangkan pada sekolah magang sebesar 62,5 dengan kategori cukup. B. Pembahasan Perbandingan Dua Sekolah 1. Pembahasan Supervisi Manajerial Berdasarkan data pada Tabel 17 di atas telah disebutkan bahwa rata-rata skor pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di sekolah pangkal lebih tinggi dibanding dengan sekolah magang yaitu 73,45 lebih besar dari 68,49. Untuk lebih jelasnya perbandingan antara pelaksanaan empat standar nasional pendidikan di sekolah pangkal dengan di sekolah magang dapat dilihat Grafik 1 sebagai berikut;
  • 43. Dengan melihat Grafik 1 di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah pangkal lebih baik dibanding dengan di 43 sekolah magang. Hasil supervisi manajerial tentang telaah dokumen KTSP baik di sekolah pangkal maupun di sekolah magang dapat disimpulkan bahwa kedua sekolah tersebut telah menyusun KTSP 2006 dengan kategori baik, dan telah sesuai dengan panduan penyusunan KTSP. Tetapi untuk KTSP Kurikulum 2013 di sekolah pangkal perlu dilengkapi bab V yaitu penutup, masalah komponen penyusunan KTSP telah sesuai dengan buku pedoman penyunyunan KTSP Kurikulum 2013. Mengingat KTSP Kurikulum 2013 di SMK N Rawajitu Timur (sekolah magang) masih dalam proses penyusunan, maka penulis memberikan saran agar segera di selesaikan untuk selanjutnya dilakukan validasi. Penulis juga memberikan soft copy panduan penyusunan KTSP Kurikulum 2013.
  • 44. 44 2. Pembahasan Supervisi Akademik Supervisi akademik yang dapat dilakukan untuk sekolah pangkal dan sekolah magang adalah telaah RPP. Berdasarkan data pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa rata-rata skor nilai penyuusunan RPP pada sekolah pangkal sebesar 63,55 dengan kategori cukup, dan pada sekolah magang sebesar 62,5 dengan kategori cukup, artinya RPP yang disusun oleh guru tidak jauh berbeda kualitasnya.untuk lebih jelasnya perbandingan hasil telaah RPP Guru dapat dilihat Grafik 2 sbb; Dengan melihat Grafik 2 di atas dapat disimpulkan bahwa guru di kedua sekolah masih perlu mendapatkan bimbingan untuk mengembangkan RPP, agar mereka dapat menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) menjadi minimal baik sesuai dengan kreteria dan memenuhi standar proses pembelajaran sebagaimana dijelaskan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013. Oleh karena itu sangat diperlukan bimbingan melalui kegiatan supervisi akademik, workshop, IHT dan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran).
  • 45. BAB V. PENUTUP 45 A. Simpulan Pengawas sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas membina kemampuan profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi sekolah, dan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah di tingkat satuan pendidikan. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah binaannya, baik di bidang akademik maupun bidang manajerial. Mengingat tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah sangat penting, maka pengawas sekolah harus memiliki kompetensi, dan kreativitas yang tinggi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. Kegiatan OJL memberikan bekal yang sangat berharga bagi para calon pengawas sekolah, karena dari hasil In Service Learning 1 seperti melaksanakan supervisi manajerial, supervisi akademik, dan menyusun proposal PTS dapat diimlementasikan secara nyata. Temuan-temuan dan kendala-kendala pelaksanaan OJL merupakan pengalaman yang sangat baik untuk meningkatkan kompetensi calon pengawas sekolah, karena temuan-temuan tersebut akan dijadikan bahan diskusi dan pemecahan masalah pada In Servive Learning 2. Pelaksanaan OJL di sekolah pangkal dan di sekolah magang yang telah dilakukan penulis dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan profil sekolah, yaitu profil sekolah pangkal (SMK N1 Rawajitu Selatan), dan profil sekolah magang (SMK N Rawajitu Timur).
  • 46. 2. Melaksanakan Supervisi Manajerial, meliputi supervisi pelaksanaan empat standar nasional pendidikan, supervisi dokumen KTSP dan supervisi kompetensi manajerial kepala sekolah khususnya evaluasi diri di sekolah 46 pangkal. 3. Melaksanakan Supervisi Akademik, meliputi pengembangan silabus, pengembangan RPP dan supervisi pelaksanaan proses pembelajaran serta supervisi akademik kurikulum 2013 terutama dalam pengembangan RPP scientific dan pelaksanaan pembelajaran scientific. Berdasarkan hasil supervisi akademik, membuktikan bahwa guru-guru sebagian besar (>65%) belum menyusun RPP dengan berbagai alasan antara lain; (a) guru belum mendapatkan pelatihan K-13, (b) guru kesulitan memperoleh informasi dari teman sejawat atau guru senior (tidak ada MGPM), (c) guru mengalami kesulitan membagi jam di kelas karena ada beban matrikulasi bagi kelas XI, (d) guru mengatakan terbatasnya waktu untuk membuat RPP, (e) guru kurang menguasai materi, karena ada materi yang belum pernah dipelajari saat kuliah, (f) guru kesulitan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran, (g) guru kurang bimbingan dalam menyusun RPP dan masih banyak alasan lain yang dikemukakan sehingga mereka belum menyusun RPP. Guru yang telah menyusun RPP ada yang sudah baik sesuai dengan permendikbud Nomor 65 tahun 2013, namun sebagian besar RPP yang disusun masih dalam kategori cukup. Dengan demikian bimbingan guru dalam penyusunan RPP mutlak diperlukan. Bentuk kegiatannya dapat dilakukan workshop, IHT, diklat dan bimbingan baik secara individu maupun kelompok.
  • 47. 47 B. Saran Diklat peningkatan kompetensi pengawas sekolah sangat banyak manfaatnya, terdapat ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai seorang pengawas profesional, oleh karena itu kegiatan diklat ini perlu terus dilaksanakan secara berkesinambungan khususnya dari para pengawas yang belum berkesempetan mengikuti diklat atau pengawas baru. Hal ini dimaksudkan agar para pengawas sekolah memiliki kompetensi sesuai dengan tutntutan kompetensi pengawas yang disyaratkan dalam Permendiknas No 12 Tahun 2007. Bagi guru-guru disarankan untuk tetap bersemangat dan sering berkonsultasi dengan nara sumber yang amemiliki kompetensi dalam menyusun perangkat pembelajaran dan implementasi kurikulum 2013.