SlideShare a Scribd company logo
GANGGUAN
CAIRAN DAN
HEMODINAMIKA

OLEH :
DR MUH MARLIN
Gangguan Cairan
dan Hemodinamik
 Tubuh mengandung + 60 % cairan. Komposisinya

terdiri atas 40 % intra seluler dan 20 % ekstra seluler.
Dari yang 20 % tersebut terdapat di Interstitial 15
% dan Plasma 5 %.

Gambar proses terjadinya
pengeluaran cairan dan
hemodinamik
Agar fungsi jaringan normal, syarat :
 Sirkulasi darah baik
 Keseimbangan cairan tubuh intra-ekstra seluler
 Konsentrasi zat / elektrolit dalam cairan yg tetap
Macam gangguan cairan &
elektrolit :
 Edema
 Dehidrasi
 Defisiensi / lebih elektrolit
 Hiperemi

 Perdarahan
 Syok
 Trombosis

 Embolisme
 Infark
Sifat cairan edema :
 Transudat : berat jenis < 1,012, kadar protein rendah,
kadar koloid rendah
 Eksudat : berat jenis > 1,012, kadar protein tinggi,
kadar koloid tinggi
Penyebab edema

Penyebab

Lokal

General

Tekanan hidrosatik
vaskuler meningkat

Obstruksi vena :
Trombosis, tekanan
tumor

CHF (Congestif Heart
Failure)

Tekanan onkotik plasma
menurun

-

Albumin loss (sindroma
nefrotik)
Sintesis albumin
menurun (penyakit hati
dan malnutrisi)

Obstruksi limfe

Neoplasama, radang

-

Retensi natrium

-

Gangguan ginjal
Edema
Penimbunan abnormal cairan dalam ruang jaringan
intersel atau ruangan tubuh.
Dapat timbul secara lokal atau menyeluruh
Istilah2 :
 Anasarka ; edema hebat dan menyeluruh
 Hidrothraks, hidroperitoneum, hidroperikardium :
edema sesuai lokasi terjadinya
Terjadi apabila :
 Tekanan hidrostatik vaskuler meningkat
 Tekanan osmotik koloid plasma menurun
 Gangguan aliran limfe
Gambaran klinis
Gambaran makroskopik lebih jelas
3 tempat tersering ( makroskopis ) :
 Jaringan subkutan (ekstremitas
bawah) ditandai tanda : pitting edema
 Paru-paru ditandai sembab ( sesak )
 Otak
Edema subkutan
 Pada gagal jantung kanan, edema lebih jelas pada

ekstremitas bawah karena pengaruh gravitasi
menyebabkan tekanan hidrostatiknya palling tinggi
(dependen edema)
 Pada gangguan fungsi ginjal, edema lebih menyeluruh
dan lebih parah. Biasanya lebih jelas pada jaringan ikat
kendor (palpebra). Didapatkan pitting edema
Edema paru
 Lebih jelas pada gagal jantung kiri, juga dapat terjadi
karena gangguan paru (ARDS : acute respiratory
distress syndrome) misalnya pada infeksi paru dan
reaksi hipersensitivitas
Edema otak
 Dapat terjadi karena trauma kapitis, meningitis,
ensefalitis, krisis hipertensi, obstruksi aliran darah
vena, stroke dll
Edema hati dan ginjal dapat terjadi bila gangguan
bersifat menyeluruh
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan air ditandai oleh “output” yang
melebihi “intake” dan sering disertai gangguan
elektrolit.
Penyebab :
 Water (H2O) depletion (dehidrasi primer)
 Sodium (Na) depletion (dehidrasi sekunder)
 H2O dan Na depletion.
Hiperemia/ kongesti
Peningkatan aliran / volume darah oleh karena
pelebaran pembuluh darah kecil.
Hiperemi aktif :
 Penambahan aliran masuk ke arteri
 Contoh : otot pada latihan, pada peradangan, dilatasi
neurovaskuler waktu gembira, malu, marah dll
Kongesti pasif
 Pengurangan aliran keluar dari vena
 Contoh : pada gagal jantung, penyakit bendungan vena
Gambaran morfologis pada kasus kronis, Contoh :
fibrosis dinding alveolus, makrofag “ heart failure cells”
Keduanya ditemukan pada organ / jaringan paruparu akibat hiperemi dan edema pada penyakit gagal
jantung kongestif
Perdarahan
pecah / robeknya pembuluh darah sehingga darah
keluar dari pembuluh darah
Penyebab :
 trauma
 aterosklerosis
 peradangan
 erosi neoplastik dinding pembuluh darah
 kecenderungan perdarahan (Diatesis Hemoragik)
Akibat dan manifestasi
 Perdarahan eksterna
 Dis alurkan melalui saluran sistem (kulit, pencernaan,

genetalia wanita )

 Darah terjerat dalam jaringan tubuh (hematoma)
 Di kulit : petekie, purpura, ekimosis (> 1 cm)
 Darah terjebak dalam rongga tubuh

- Contoh : hematotoraks,
hemoperikardium,hemoperitonium / hamartrosis
Keadaan klinik ditentukan oleh :
 Volume darah
 Derajat kehilangan : akut / kronis
 Tempat terjadinya
Akibat penyerta/ komplikasi
 Ikterus
 Syok hemoragik
 Anemia defisiensi besi
Syok

kolaps pembuluh darah = penurunan perfusi = keadaaan
di mana pasokan aliran darah tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme
Berhubungan dengan:
 Curah jantung rendah
 Hipotensi
 Gangguan perfusi jaringan
 Hipoksia seluler
Klasifikasi syok : Kardiogenik, hipovolemik, septic,
neurogenik.
Penyebab syok

Mekanisme

Contoh penyebab

Kardiogenik

Gagalnya pompa miokard Infark miokard, ruptur
jantung, aritmia,
tamponade jantung,
emboli paru

Hipovolemik

Volume darah/ plasma
menurun

Perdarahan, kehilangan
cairan (muntah, diare,
luka bakar)

Septik

Vasodilatasi perifer dan
penimbunan darah

Infeksi bakteri yang luas

Neurogenik

Vasodilatasi perifer

Anestesi, jejas medulla
spinalis
Stadium syok :
 Non progresif : hipotensi terkomopensasi, curah

jantung menurun, pelebaran pembuluh darah
 Progresif : penurunan perfusi jaringan
 Irreversibel : kegagalan mikrosirkulasi, kerusakan
endotel, jejas membran sel, kematian seluler
Morfologi jaringan yang mengalami syok :
 Terutama mengenai otak, jantung, paru, ginjal,









adrenal dan sistem pencernaan
Otak : seperti encefalopati
Jantung : infark miokard, perdarahan subendokardial,
nekrosis
Ginjal : oligouria, anuria, gangguan elektrolit (akut
tubuler nekrosis)
Paru : ARDS karena syok septik
Adrenal : nekrosis sel kelenjar adrenal
Saluran cerna : perdarahan mukosa, nekrosis
Klinis :
 Syok hipovolemik/ kardiogenik :
 Hipotensi
 Pucat kebiruan

 Kulit lembab
 Dingin
 Nadi lemah

 Syok septik :
 Kulit hangat
 wajah kemerahan karena vasodilatasi perifer
Trombosis
pembentukan massa bekuan darah dalam sistem
kardiovaskuler yang tak terkendali.
 Massa itu disebut trombus, jika terlepas & ikut aliran
darah disebut embolus
 Dapat berakibat : menyumbat arteri dan peluang
emboli
 Patogenesis : akibat ketidak-adekuatan aktifitas
proses hemostasis yang normal
 Hemostasis normal dipengaruhi : jejas sel endotel, sel
trombosit, sistem koagulasi
Sel endotel
 Jika sel endotel utuh/ tidak terjadi jejas, dapat

menghambat trombosis degan cara :
 Menghambat agregasi trombosit

 Mempermudah kerja anti trombin III

 Jika sel endotel terjejas, dapat mmempermudah

trombosis dengan cara :
 Mempermudah perlekatan trombosit dengan kolagen
 Mensintesis faktor VIII
Trombosit
 Jika sel endotel mengalami jejas maka kolagen

jaringan akan bersentuhan dengan sel trombosit.
 Selanjutnya akan terjadi perlekatan disertai dengan
reaksi pelepasan dan agregasi trombosit
 ADP menyebabkan agregasi trombosit bersifat rapuh
dan mudah lepas
 Tromboxan A2 menyebabkan massa agregasi lebih
kuat
Trombosit yang beredar
Perlekatan dengan kolagen
Reaksi pelepasan
ADP
Tromboxan A2

Penggumpalan
PF3

Trombin

Sumbatan fibrin/trombosit
Sistem koagulasi
 Merupakan rangkaian koagulasi yang mengubah

proenzim menjadi enzim aktif yang berakhir pada
perubahan protein plasma fibrinogen (larut) menjadi
fibrin (tidak larut)
 Secara normal fibrin yang terbentuk akan dipecah
oleh plasmin yang berasal dari plasminogen
 Perubahan plasminogen menjadi plasmin dilakukan
oleh Plasminogen Activator (PA) yaitu :
 t-PA (tissue/jaringan)
 Urokinase/ u-PA (urine)
 Streptokinase (eksogen)
Trombogenesis
Faktor predisposisi :
 Jejas endotel
 Hipertensi, racun bakteri, endotoksin, hiperkolesterol

 Statis dan turbulensi
 Merusak aliran laminer dan membiarkan endotel
bersentuhan dengan kolagen
 Hiperkoagulasi
 Sindroma nefrotik, neoplasma ganas, pengguanan
kontrasepsi oral
Morfologi trombus
 Trombus arteri
 Bersifat kering, mudah rapuh
 Terlihat sebagai massa ke-abu2-an yang membentuk

garis zahn
 Terdiri dari trombosit dan fibrin yang berwarna
keputihan sehingga dinamakan juga trombus putih

 Trombus vena
 Disebut juga flebotrombosis (trombus oklusif)
 Berbentuk silinder panjang
 Terdiri dari eritrosit sehingga dinamakan juga trombus
merah
Hubungan klinik :
 Membuntu arteri sehingga dapat terjadi infark

miokard akut dan stroke
 Memberi peluang terjadi emboli terutama pada paru
 Mempermudah terjadinyaa DIC (Disseminated
Intravascular Coagulation) sehingga menyumbat
mikrosirkulasi dan terjadi diatesis hemorrhagik organ
o/k konsumsi trombosit berlebihan
Embolisme
 merupakan oklusi / sumbatan beberapa bagian sistem

kardiovaskuler oleh suatu massa (embolus) yang
tersangkut dalam perjalanannya ke suatu tempat
melalui arus darah
dapat mengakibatkan :
 Obstruksi mekanis / regangan masif jantung
 Gangguan nafas / paru
 Infark paru, jantung, ginjal, dll
 Kematian
Asal trombus
 Trombus (> 95 %) = tromboemboli
 Tetesan lemak (co: pada patah tulang panjang)
 Gelembung udara / gas (penyakit Caison)
 Debris aterosklerotik (kolesterol)
 Pecahan tumor
 Sum-sum tulang
 Bahan lain (peluru dll)
 Cairan amnion
Hubungan klinik :
 Embolisme lemak
 Sering pada patah tulang panjang
 Menyebabkan ARDS (acute Respiratory Distress

Syndrome)

 Penyakit caisson
 Embolus berupa gas (O2, CO2,NO2)
 Terutama pada penyelam, pekerja di bawah permukaan
air, perpindahan tekanan secara mendadak
 Emboli cairan amnion
 Sering pada multipra
 Gejala sesak mendadak, sianosis, kolaps, perdarahan,
kejang sampai koma
Infark
= daerah nekrosis iskemik dalam jaringan atau organ
akibat oklusi pasokan arteri atau aliran vena.
Penyebab :
 Tromboemboli (99%)
 Penggelembungan ateroma sekunder
 Torsio / perputaran pembuluh darah
 Penekanan pasokan darah (co: hernia)
 Jeratan organ (co: perlekatan peritonium)
Jenis infark :
 Infark putih anemik : terlihat pada oklusi arteri

terutama pada organ padat
 Infark merah/hemoragik : terlihat oklusi vena terutama
pada organ paru

Faktor predisposisi :
 Sifat pasokan vaskuler : aliran darah alternatif / baru /

kolateral
 Derajat pembentukan oklusi : jika oklusi lambat, maka
resiko infark berkurang
 Kerentanan jaringan terhadap hipoksia : sel neuron dan
sel miokard paling peka, sedangkan fibroblast kurang
peka
 Kapasitas pengangkutan O2 : anemik atau tidak
Akibat klinis :
 Infark miokard = Penyakit Jantung Koroner ( PJK )
 Infark paru
 Infark otak (ensefalomalasia)
 Abses (bila ada infeksi bakteri)

More Related Content

What's hot

262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
Husen Aminudin
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
Ira Rahmawati
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Lestari Moerdijat
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
Sulistia Rini
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
Fadel Muhammad Garishah
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Ferdiansah Umar
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
Fitri Nur Cahyanti
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
Mela Roviani
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Kanker paru paru
Kanker paru paruKanker paru paru
Kanker paru paru
NY O
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
Sulistia Rini
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
Farida Sihotang
 

What's hot (20)

262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
Hashimoto disease
Hashimoto diseaseHashimoto disease
Hashimoto disease
 
Acute Coronary Syndome
Acute Coronary SyndomeAcute Coronary Syndome
Acute Coronary Syndome
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
decompensasi cordis
 decompensasi  cordis decompensasi  cordis
decompensasi cordis
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Kanker paru paru
Kanker paru paruKanker paru paru
Kanker paru paru
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 

Viewers also liked

Penyakit ikan
Penyakit ikanPenyakit ikan
Penyakit ikan
Rizka Came
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Radang dan-perbaikan3
Radang dan-perbaikan3Radang dan-perbaikan3
Radang dan-perbaikan3Ira Manu
 
Radang
RadangRadang
Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)
reni jerlinawati
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganIit Suryani
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radangBang Jay
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
yemima wau
 
Penyakit degeneratif
Penyakit degeneratifPenyakit degeneratif
Penyakit degeneratifMissing Man
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
pjj_kemenkes
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhFaris Andrianto
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
pjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
pjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Penyakit ikan
Penyakit ikanPenyakit ikan
Penyakit ikan
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Radang dan-perbaikan3
Radang dan-perbaikan3Radang dan-perbaikan3
Radang dan-perbaikan3
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Referat Syok Anafilaktik
Referat Syok AnafilaktikReferat Syok Anafilaktik
Referat Syok Anafilaktik
 
13. radang
13. radang13. radang
13. radang
 
Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
Patologi radang
Patologi  radangPatologi  radang
Patologi radang
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
 
Penyakit degeneratif
Penyakit degeneratifPenyakit degeneratif
Penyakit degeneratif
 
Masa Usia Lanjut
Masa Usia LanjutMasa Usia Lanjut
Masa Usia Lanjut
 
INFEKSI
INFEKSIINFEKSI
INFEKSI
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
 

Similar to 5. gangguan cairan

Gangguan Sirkulasi.pdf
Gangguan Sirkulasi.pdfGangguan Sirkulasi.pdf
Gangguan Sirkulasi.pdf
Ladyelda
 
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darahPatologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
Ami Febriza
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
JuliaArtayani
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
AmexCuk
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumsambadrus
 
Laporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unuLaporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unuKhusnul Khotimah
 
Gangguan
GangguanGangguan
Gangguan
Warnet Raha
 
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
SyahrullDidan
 
Nota transport bm f5
Nota transport bm f5Nota transport bm f5
Nota transport bm f5
azilla83
 
Cdf5 Pengangkutan
Cdf5 PengangkutanCdf5 Pengangkutan
Cdf5 Pengangkutanmiaceh
 
Chf
Chf Chf
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
Masykur Khair
 
tentang shock
tentang shocktentang shock
tentang shock
recov rena
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
Masykur Khair
 
SYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxSYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docx
ipih1
 
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptxGANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
Vina Mariana Ulfah
 

Similar to 5. gangguan cairan (20)

Gangguan Sirkulasi.pdf
Gangguan Sirkulasi.pdfGangguan Sirkulasi.pdf
Gangguan Sirkulasi.pdf
 
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darahPatologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
 
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptxGANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
GANGGUAN_SISTEM_PEREDARAN_DARAH.pptx
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umum
 
Laporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unuLaporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unu
 
Gangguan
GangguanGangguan
Gangguan
 
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
STROKE ppt Didan Syahrul F 123456789101112131415161718
 
Nota transport bm f5
Nota transport bm f5Nota transport bm f5
Nota transport bm f5
 
Cdf5 Pengangkutan
Cdf5 PengangkutanCdf5 Pengangkutan
Cdf5 Pengangkutan
 
Chf
Chf Chf
Chf
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
tentang shock
tentang shocktentang shock
tentang shock
 
gagal jantung kongestf
gagal jantung kongestfgagal jantung kongestf
gagal jantung kongestf
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
SYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docxSYOK_OBSTETRIK.docx
SYOK_OBSTETRIK.docx
 
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptxGANGGUAN SIRKULASI.pptx
GANGGUAN SIRKULASI.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

5. gangguan cairan

  • 2. Gangguan Cairan dan Hemodinamik  Tubuh mengandung + 60 % cairan. Komposisinya terdiri atas 40 % intra seluler dan 20 % ekstra seluler. Dari yang 20 % tersebut terdapat di Interstitial 15 % dan Plasma 5 %. Gambar proses terjadinya pengeluaran cairan dan hemodinamik
  • 3. Agar fungsi jaringan normal, syarat :  Sirkulasi darah baik  Keseimbangan cairan tubuh intra-ekstra seluler  Konsentrasi zat / elektrolit dalam cairan yg tetap
  • 4. Macam gangguan cairan & elektrolit :  Edema  Dehidrasi  Defisiensi / lebih elektrolit  Hiperemi  Perdarahan  Syok  Trombosis  Embolisme  Infark
  • 5. Sifat cairan edema :  Transudat : berat jenis < 1,012, kadar protein rendah, kadar koloid rendah  Eksudat : berat jenis > 1,012, kadar protein tinggi, kadar koloid tinggi
  • 6. Penyebab edema Penyebab Lokal General Tekanan hidrosatik vaskuler meningkat Obstruksi vena : Trombosis, tekanan tumor CHF (Congestif Heart Failure) Tekanan onkotik plasma menurun - Albumin loss (sindroma nefrotik) Sintesis albumin menurun (penyakit hati dan malnutrisi) Obstruksi limfe Neoplasama, radang - Retensi natrium - Gangguan ginjal
  • 7. Edema Penimbunan abnormal cairan dalam ruang jaringan intersel atau ruangan tubuh. Dapat timbul secara lokal atau menyeluruh Istilah2 :  Anasarka ; edema hebat dan menyeluruh  Hidrothraks, hidroperitoneum, hidroperikardium : edema sesuai lokasi terjadinya Terjadi apabila :  Tekanan hidrostatik vaskuler meningkat  Tekanan osmotik koloid plasma menurun  Gangguan aliran limfe
  • 8. Gambaran klinis Gambaran makroskopik lebih jelas 3 tempat tersering ( makroskopis ) :  Jaringan subkutan (ekstremitas bawah) ditandai tanda : pitting edema  Paru-paru ditandai sembab ( sesak )  Otak
  • 9. Edema subkutan  Pada gagal jantung kanan, edema lebih jelas pada ekstremitas bawah karena pengaruh gravitasi menyebabkan tekanan hidrostatiknya palling tinggi (dependen edema)  Pada gangguan fungsi ginjal, edema lebih menyeluruh dan lebih parah. Biasanya lebih jelas pada jaringan ikat kendor (palpebra). Didapatkan pitting edema
  • 10. Edema paru  Lebih jelas pada gagal jantung kiri, juga dapat terjadi karena gangguan paru (ARDS : acute respiratory distress syndrome) misalnya pada infeksi paru dan reaksi hipersensitivitas Edema otak  Dapat terjadi karena trauma kapitis, meningitis, ensefalitis, krisis hipertensi, obstruksi aliran darah vena, stroke dll Edema hati dan ginjal dapat terjadi bila gangguan bersifat menyeluruh
  • 11. Dehidrasi Gangguan keseimbangan air ditandai oleh “output” yang melebihi “intake” dan sering disertai gangguan elektrolit. Penyebab :  Water (H2O) depletion (dehidrasi primer)  Sodium (Na) depletion (dehidrasi sekunder)  H2O dan Na depletion.
  • 12. Hiperemia/ kongesti Peningkatan aliran / volume darah oleh karena pelebaran pembuluh darah kecil. Hiperemi aktif :  Penambahan aliran masuk ke arteri  Contoh : otot pada latihan, pada peradangan, dilatasi neurovaskuler waktu gembira, malu, marah dll
  • 13. Kongesti pasif  Pengurangan aliran keluar dari vena  Contoh : pada gagal jantung, penyakit bendungan vena Gambaran morfologis pada kasus kronis, Contoh : fibrosis dinding alveolus, makrofag “ heart failure cells” Keduanya ditemukan pada organ / jaringan paruparu akibat hiperemi dan edema pada penyakit gagal jantung kongestif
  • 14. Perdarahan pecah / robeknya pembuluh darah sehingga darah keluar dari pembuluh darah Penyebab :  trauma  aterosklerosis  peradangan  erosi neoplastik dinding pembuluh darah  kecenderungan perdarahan (Diatesis Hemoragik)
  • 15.
  • 16. Akibat dan manifestasi  Perdarahan eksterna  Dis alurkan melalui saluran sistem (kulit, pencernaan, genetalia wanita )  Darah terjerat dalam jaringan tubuh (hematoma)  Di kulit : petekie, purpura, ekimosis (> 1 cm)  Darah terjebak dalam rongga tubuh - Contoh : hematotoraks, hemoperikardium,hemoperitonium / hamartrosis
  • 17.
  • 18.
  • 19. Keadaan klinik ditentukan oleh :  Volume darah  Derajat kehilangan : akut / kronis  Tempat terjadinya Akibat penyerta/ komplikasi  Ikterus  Syok hemoragik  Anemia defisiensi besi
  • 20. Syok kolaps pembuluh darah = penurunan perfusi = keadaaan di mana pasokan aliran darah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Berhubungan dengan:  Curah jantung rendah  Hipotensi  Gangguan perfusi jaringan  Hipoksia seluler Klasifikasi syok : Kardiogenik, hipovolemik, septic, neurogenik.
  • 21. Penyebab syok Mekanisme Contoh penyebab Kardiogenik Gagalnya pompa miokard Infark miokard, ruptur jantung, aritmia, tamponade jantung, emboli paru Hipovolemik Volume darah/ plasma menurun Perdarahan, kehilangan cairan (muntah, diare, luka bakar) Septik Vasodilatasi perifer dan penimbunan darah Infeksi bakteri yang luas Neurogenik Vasodilatasi perifer Anestesi, jejas medulla spinalis
  • 22. Stadium syok :  Non progresif : hipotensi terkomopensasi, curah jantung menurun, pelebaran pembuluh darah  Progresif : penurunan perfusi jaringan  Irreversibel : kegagalan mikrosirkulasi, kerusakan endotel, jejas membran sel, kematian seluler
  • 23. Morfologi jaringan yang mengalami syok :  Terutama mengenai otak, jantung, paru, ginjal,       adrenal dan sistem pencernaan Otak : seperti encefalopati Jantung : infark miokard, perdarahan subendokardial, nekrosis Ginjal : oligouria, anuria, gangguan elektrolit (akut tubuler nekrosis) Paru : ARDS karena syok septik Adrenal : nekrosis sel kelenjar adrenal Saluran cerna : perdarahan mukosa, nekrosis
  • 24. Klinis :  Syok hipovolemik/ kardiogenik :  Hipotensi  Pucat kebiruan  Kulit lembab  Dingin  Nadi lemah  Syok septik :  Kulit hangat  wajah kemerahan karena vasodilatasi perifer
  • 25. Trombosis pembentukan massa bekuan darah dalam sistem kardiovaskuler yang tak terkendali.  Massa itu disebut trombus, jika terlepas & ikut aliran darah disebut embolus  Dapat berakibat : menyumbat arteri dan peluang emboli  Patogenesis : akibat ketidak-adekuatan aktifitas proses hemostasis yang normal  Hemostasis normal dipengaruhi : jejas sel endotel, sel trombosit, sistem koagulasi
  • 26. Sel endotel  Jika sel endotel utuh/ tidak terjadi jejas, dapat menghambat trombosis degan cara :  Menghambat agregasi trombosit  Mempermudah kerja anti trombin III  Jika sel endotel terjejas, dapat mmempermudah trombosis dengan cara :  Mempermudah perlekatan trombosit dengan kolagen  Mensintesis faktor VIII
  • 27. Trombosit  Jika sel endotel mengalami jejas maka kolagen jaringan akan bersentuhan dengan sel trombosit.  Selanjutnya akan terjadi perlekatan disertai dengan reaksi pelepasan dan agregasi trombosit  ADP menyebabkan agregasi trombosit bersifat rapuh dan mudah lepas  Tromboxan A2 menyebabkan massa agregasi lebih kuat
  • 28. Trombosit yang beredar Perlekatan dengan kolagen Reaksi pelepasan ADP Tromboxan A2 Penggumpalan PF3 Trombin Sumbatan fibrin/trombosit
  • 29. Sistem koagulasi  Merupakan rangkaian koagulasi yang mengubah proenzim menjadi enzim aktif yang berakhir pada perubahan protein plasma fibrinogen (larut) menjadi fibrin (tidak larut)  Secara normal fibrin yang terbentuk akan dipecah oleh plasmin yang berasal dari plasminogen  Perubahan plasminogen menjadi plasmin dilakukan oleh Plasminogen Activator (PA) yaitu :  t-PA (tissue/jaringan)  Urokinase/ u-PA (urine)  Streptokinase (eksogen)
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Trombogenesis Faktor predisposisi :  Jejas endotel  Hipertensi, racun bakteri, endotoksin, hiperkolesterol  Statis dan turbulensi  Merusak aliran laminer dan membiarkan endotel bersentuhan dengan kolagen  Hiperkoagulasi  Sindroma nefrotik, neoplasma ganas, pengguanan kontrasepsi oral
  • 35. Morfologi trombus  Trombus arteri  Bersifat kering, mudah rapuh  Terlihat sebagai massa ke-abu2-an yang membentuk garis zahn  Terdiri dari trombosit dan fibrin yang berwarna keputihan sehingga dinamakan juga trombus putih  Trombus vena  Disebut juga flebotrombosis (trombus oklusif)  Berbentuk silinder panjang  Terdiri dari eritrosit sehingga dinamakan juga trombus merah
  • 36. Hubungan klinik :  Membuntu arteri sehingga dapat terjadi infark miokard akut dan stroke  Memberi peluang terjadi emboli terutama pada paru  Mempermudah terjadinyaa DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) sehingga menyumbat mikrosirkulasi dan terjadi diatesis hemorrhagik organ o/k konsumsi trombosit berlebihan
  • 37. Embolisme  merupakan oklusi / sumbatan beberapa bagian sistem kardiovaskuler oleh suatu massa (embolus) yang tersangkut dalam perjalanannya ke suatu tempat melalui arus darah dapat mengakibatkan :  Obstruksi mekanis / regangan masif jantung  Gangguan nafas / paru  Infark paru, jantung, ginjal, dll  Kematian
  • 38. Asal trombus  Trombus (> 95 %) = tromboemboli  Tetesan lemak (co: pada patah tulang panjang)  Gelembung udara / gas (penyakit Caison)  Debris aterosklerotik (kolesterol)  Pecahan tumor  Sum-sum tulang  Bahan lain (peluru dll)  Cairan amnion
  • 39. Hubungan klinik :  Embolisme lemak  Sering pada patah tulang panjang  Menyebabkan ARDS (acute Respiratory Distress Syndrome)  Penyakit caisson  Embolus berupa gas (O2, CO2,NO2)  Terutama pada penyelam, pekerja di bawah permukaan air, perpindahan tekanan secara mendadak  Emboli cairan amnion  Sering pada multipra  Gejala sesak mendadak, sianosis, kolaps, perdarahan, kejang sampai koma
  • 40. Infark = daerah nekrosis iskemik dalam jaringan atau organ akibat oklusi pasokan arteri atau aliran vena. Penyebab :  Tromboemboli (99%)  Penggelembungan ateroma sekunder  Torsio / perputaran pembuluh darah  Penekanan pasokan darah (co: hernia)  Jeratan organ (co: perlekatan peritonium)
  • 41. Jenis infark :  Infark putih anemik : terlihat pada oklusi arteri terutama pada organ padat  Infark merah/hemoragik : terlihat oklusi vena terutama pada organ paru Faktor predisposisi :  Sifat pasokan vaskuler : aliran darah alternatif / baru / kolateral  Derajat pembentukan oklusi : jika oklusi lambat, maka resiko infark berkurang  Kerentanan jaringan terhadap hipoksia : sel neuron dan sel miokard paling peka, sedangkan fibroblast kurang peka  Kapasitas pengangkutan O2 : anemik atau tidak
  • 42. Akibat klinis :  Infark miokard = Penyakit Jantung Koroner ( PJK )  Infark paru  Infark otak (ensefalomalasia)  Abses (bila ada infeksi bakteri)