2. DEFINISI
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah
kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak
sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun.
3. ETIOLOGI
Akibat adanya kerusakan arteri yaitu:
usia, hipertensi, DM
Timbulnya trombosis
Timbulnya emboli
Penyebab hemoragik: tekanan darah
terlalu tinggi, aneurisma arteri,
penurunan faktor pembekuan darah
(leukemia, pengobatan antikoagulan)
4.
5. Faktor resiko
Merokok
Penyakit kardiovaskuler: arteria
koronaria, gagal jantung kongestif,
fibrilasi atrium, penyakit jantung
kongestif)
Penggunaan obat-obatan ( Kokain)
Obesitas
Pola hidup “sedentary”
Stress
Hiperkolesterol, Hiperlipoprotein, Hiperlipidemia
Riwayat Stroke, TIA
Peminum alcohol
6. PATHOFISIOLOGI
Secara klinis, stroke dibagi menjadi 2 :
Stroke Iskemia (Non-Hemoragik) , disebabkan
karena adanya thrombus atau embolus
Stroke Hemoragik, adalah stroke yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
sehingga menyebabkan terjadinya
perdarahan di jaringan otak maupun ruangan
otak ( ventrikuler, subdural, subarahnoid )
7. Pada stroke trombotik, oklusi disebabkan karena adanya
penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena thrombus
yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah
menjadi tidak lancer. Penurunan aliran arah ini
menyebabakan iskemi yang akan berlanjut menjadi infark.
Dalam waktu 72 jam daerah tersebut akan mengalami
edema dan lama kelamaan akan terjadi nekrosis.
Lokasi yang tersering pada stroke trombosis adalah di
percabangan arteri carotis besar dan arteri vertebra yang
berhubungan dengan arteri basiler. Onset stroke trombotik
biasanya berjalan lambat.
8. Stroke emboli terjadi karena adanya
emboli yang lepas dari bagian tubuh
lain sampai ke arteri carotis, emboli
tersebut terjebak di pembuluh darah
otak yang lebih kecil dan biasanya
pada daerah percabangan lumen
yang menyempit, yaitu arteri carotis
di bagian tengah atau Middle Carotid
Artery ( MCA ). Dengan adanya
sumbatan oleh emboli akan
menyebabkan iskemi
10. Pada stroke hemoragik, perdarahan disebabkan oleh karena
pecahnya aneurisma, AVM ( ArterioVenous Malformation )
atau yang paling sering karena hipertensi.
Peningkatan tekanan sistolik dan diastolic menyebabkan
perubahan pada dinding arteri sehingga menjadi mudah
pecah.
Aneurisma lebih sering ditemukan pada daerah percabangan
arteri cerebral besar, pecahnya aneurisma menyebabkan
perdarahan di ruang subarachnoid atau langsung masuk di
dalam ventrikel sehingga menyebabkan perdarahan intra
cerebral, hal ini menyebabkan aliran darah menjadi
berkurang dan selanjutnya akan terjadi iskemi dan keudian
penurunan fungsi neurologist
12. MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung
dengan daerah otak yang terkena
Pengaruh terhadap status mental: tidak sadar,
konfus, lumpuh tubuh sebelah
Pengaruh secara fisik: paralise, disfagia, gangguan
sentuhan dan sensasi, gangguan penglihatan
Pengaruh terhadap komunikasi: bicara tidak jelas,
kehilangan bahasa
13. Hemisfer kiri Hemisfer kanan
Mengalami hemiparese
kanan
Perilaku lambat dan hati-
hati
Kelainan lapang pandang
kanan
Disfagia global
Afasia
Mudah frustasi
Hemiparese sebelah kiri
tubuh
Penilaian buruk
Mempunyai kerentanan
terhadap sisi
kontralateral sehingga
memungkinkan terjatuh
ke sisi yang berlawanan
tersebut
14. KOMPLIKASI
Komplikasi utama pada stroke hemoragik
seperti Sub Arahnoid Hemoragik (SAH)
adalah seperti :
Vasospasme
Hidrosephalus
dan Disritmia.
15. Komplikasi lainnya:
Berhubungan dengan imobilisasi: infeksi
pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi, tromboplebitis
Berhubungan dengan paralise: nyeri
punggung, dislokasi sendi, deformitas,
terjatuh
Berhubungan dengan kerusakan otak:
epilepsy, sakit kepala
Hidrosefalus
16. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
Memperlihatkan adanya edema , hematoma,
iskemia dan adanya infark
Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara
spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri
Pungsi Lumbal
Menunjukan adanya tekanan normal
Tekanan meningkat dan cairan yang
mengandung darah menunjukan adanya
perdarahan
17. PEMERIKSAAN PENUNJANG
MRI : Menunjukan daerah yang
mengalami infark, hemoragik.
EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang
spesifik
Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi
penyakit arteriovena
Sinar X Tengkorak : Menggambarkan
perubahan kelenjar lempeng pineal
18. Penatalaksanaan
1. Diuretika : untuk menurunkan
edema serebral .
2. Anti koagulan: Mencegah
memberatnya trombosis dan
embolisasi.
3. Kortikosteroid: mengurangi
pembengkaka dan peningkatan
tekanan dalam otak
19. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d
terputusnya aliran darah : penyakit
oklusi, perdarahan, spasme pembuluh
darah serebral, edema serebral
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d
kerusakan batuk, ketidakmampuan
mengatasi lendir