SlideShare a Scribd company logo
Penggunaan Kapasitor Bank
Simon Patabang, ST., MT.
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Atma Jaya Makassar
Pendahuluan
• Dalam sistem distribusi tenaga listrik, pokok
permasalahan tegangan muncul karena konsumen
memakai peralatan dengan tegangan yang besarnya
sudah ditentukan. Misalnya 220 volt, 380 volt.
• Jika tegangan sistem terlalu tinggi/rendah sehingga
melewati batas-batas toleransi maka akan mengganggumelewati batas-batas toleransi maka akan mengganggu
dan bisa merusak peralatan konsumen.
• Beban sistem bervariasi dan besarnya berubah-ubah
sepanjang waktu. Bila beban meningkat maka tegangan
diujung penerima menurun dan sebaliknya bila beban
berkurang maka tegangan di ujung penerima
baik/normal.
• Faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan
tegangan sistem adalah rugi daya yang disebabkan oleh
adanya impedansi seri penghantar saluran, rugi daya ini
menyebabkan jatuh tegangan.
• Oleh karena itu konsumen yang letaknya jauh dari titik
pelayanan akan cenderung menerima tegangan relatif
lebih rendah, dibandingkan tegangan yang diterima
konsumen yang letaknya dekat dengan pusat pelayanan.
Hubungan Tegangan dan Daya Reaktif
• Perubahan tegangan pada dasarnya disebabkan oleh
adanya hubungan antara tegangan dan daya reaktif.
• Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan : Q = C. V
• Jatuh tegangan dalam penghantar sebanding dengan
daya reaktif yang mengalir dalam penghantar tersebut.
Berdasarkan hubungan ini maka tegangan dapat
diperbaiki dengan mengatur aliran daya reaktif.
• Daya Listrik terdapat satu hubungan yang dapat
ditunjukkan pada Gambar Segi Tiga daya sbb:
Perbandingan antara daya aktif dengan daya semu disebut
faktor daya (cosφ),
Faktor daya ini terjadi karena adanya pergeseran fasa yang
disebabkan oleh adanya beban induktif/kumparan dan
atau beban kapasitif.
• Sudut φ merupakan sudut pergeseran fasa, semakin
besar sudutnya, semakin besar Daya Semu (S), dan
semakin besar pula Daya Reaktif (Q), sehingga faktor
dayanya (cosφ) semakin kecil.
• Daya reaktif adalah daya yang hilang, atau daya rugi-rugi
sehingga semakin besar sudutnya atau semakin kecil
faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.
( )
cos
( )
P Watt
S VA
θ =
Cos θ disebut faktor daya beban
• Pada saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan
ekstra tinggi atau tegangan ultra tinggi
membutuhkan peralatan kompensasi.
• Hal ini terutama dimaksudkan untuk mengontrol
tegangan kerja di setiap titik sepanjang saluran,
memperkecil panjang elektrik dari saluran dan untukmemperkecil panjang elektrik dari saluran dan untuk
menaikan kapasitas penyaluran.
• Alat-alat kompensasi pada saluran transmisi adalah
reaktor shunt, kapasitor seri atau kombinasi dari
keduanya.
• Kompensasi dengan reaktor shunt biasanya digunakan
pada saluran transmisi jarak menengah dan kompensasi
dengan kapasitor seri atau kombinasi reaktor shunt dan
kapasitor seri digunakan pada saluran yang lebih
panjang.
• Derajat kompensasi pada kompensasi dengan kapasitor
seri adalah XC/XL, dimana XC adalah reaktansi kapasitif
dari kapasitor seri dan XL adalah reaktansi induktif total
dari saluran per fasa.
Peranan Kapasitor
• Suatu kapasitor dinamakan ”bermuatan Q” jika kedua
konduktornya diberi muatan Q yang sama namun
berbeda jenis (yaitu +Q dan –Q).
• Proses pengisian kapasitor dilakukan dengan
menghubungkan kapasitor tersebut dengan bedamenghubungkan kapasitor tersebut dengan beda
potensial. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor
berbanding lurus dengan beda potensial yang
diberikan : Q ∞ V
• Konstanta kesebandingan nya menyatakan kapasitas
(kapasitansi) kapasitor untuk menyimpan muatan.
Q = C.V
• Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai
ditentukan oleh Reaktansi (R), Induktansi (L) dan
Capasitansi (C).
• Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan
karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban)
listrik yang digunakan.
• Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya
reaktif untuk memperbaiki tegangan dan faktor daya,
karenanya menambah sistem akan mengurangi
kerugian.
• Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan
kuadrat arus beban, sedangkan kapasitor paralel
sebanding dengan kuadrat tegangan.
Q = I2 X (VAR) Q = V2 / X
• Untuk memperkecil sudut fasa (Ø) itu hal yang mungkin
dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif
(kVAR).
• Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif
harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan
dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu
berupa kapasitor.berupa kapasitor.
• Pemasangan peralatan kapasitor seri dan paralel pada
jaringan mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif
pada saluran dapat dikurangi sehingga kebutuhan arus
menurun dan tegangan mengalami kenaikan sehingga
kapasitas sistem bertambah.
• Biaya pemasangan kapasitor seri jauh lebih mahal
daripada kapasitor paralel, dan biaya kapasitor seri
dirancang dengan kapasitas yang lebih besar dengan
tujuan untuk mengantisipasi perkembangan beban untuk
masa-masa yang akan datang.
• Hal-hal tersebut menjadi alasan utama sehingga dalam
sistem yang dibahas banyak kapasitor paralel. Manfaat
penggunaan kapasitor paralel adalah :
• Mengurangi kerugian.
• Memperbaiki kondisi tegangan.
• Mempertinggi kapasitas pembebanan jaringan.
• Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif• Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif
(panah bawah) dan beban membangkitkan daya reaktif
positif (panah keatas), jadi pengaruh dari kapasitor
adalah untuk mengurangi aliran daya reaktif di dalam
jaringan sehingga daya reaktif yang berasal dari sistem
menjadi :
• Q2(total) = Q1 (beban) – Qc dimana Qc adalah daya
reaktif yang dibangkitkan oleh kapasitor paralel
Keuntungan :
1. Arus I berkurang dan karenanya kerugian I²R berkurang
2. % Kenaikan tegangan
Qc = KVAR
X = Reaktansi jaringan (ohm)
V = Tegangan nominal (kV antar fasa)
3. Karena arus berkurang untuk suatu daya (kw) maka
jaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVAjaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVA
nya. Jadi jaringan mampu mensuplai permintaan yang
lebih tinggi.
Drop Tegangan
• Drop tegangan pada sistem penyaluran transmisi sangat
berpengaruh dari segi pelayanan kepada konsumen,
karena tegangan yang terlalu rendah dari tegangan
toleransi yang diizinkan dapat mengakibatkan kerusakan
pada peralatan instalasi listrik, sehingga kinerja
perusahaan akan menjadi kurang baik.perusahaan akan menjadi kurang baik.
• Semakin jauh jarak penghantar ( L ), antara pembangkit
dengan Gardu Induk, maka semakin besar hambatan
penghantar ( R ), yang dapat dilihat pada rumus :
• Sehingga apabila beban penyaluran tinggi, maka
induktansinya semakin besar dan terjadi rugi-rugi
tegangan dan oleh sebab itu diimbangi dengan kapasitor,
seperti pada rumus ini :
1
2
cX
fCπ
= ( )L CZ R j X X= + −
2 fC
dimana :
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Z = Impedansi (Ohm)
V IZ=
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
menambah kapasitor (Xc), berarti menambah harga
impedansi (Z). Semakin besar impedansinya, maka
tegangan akan naik karena dalam hubungannya impedansi
(Z) berbanding lurus dengan tegangan (V)
Biaya kVArh oleh PLN
PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian kVArh
kepada pelanggan pada golongan tarif tertentu apabila:
1. Faktor Daya (Cos phi) pada instalasi pelanggan
2. Pemakaian kVArh total > 0.62 x pemakaian kWh
totaltotal
KVArh = kVArh terpakai - ( 0.62 x kWh total
terpakai )
Solusi yang harus kita lakukan untuk dapat melakukan
penghematan energi listrik adalah dengan memperbaiki
Faktor Daya (Cos phi) agar dicapai nilai Cos phi > 0.85.
Kasus 1 :
Suatu pabrik mempunyai sumber daya berupa 3 buah
generator masing-masing 150kVA yang diparalel sehingga
total daya dari 3 buah generator adalah:
3x150kVA = 450kVA
Jumlah bebannya adalah 210 kW. Setelah dicek faktor daya
bebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruhbebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruh
beban (210kW) ?
P = S cos θ atau S = P / cos θ
S = 210kW/ 0.6 = 350kVA
Pada faktor daya 0,6, beban 210 KW membutuhkan daya
sebesar 350 KVA. Berarti, 3 generator harus dijalankan.
Tetapi setelah Cos phi nya ditingkatkan menjadi 0.95 maka
daya yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh beban
menjadi hanya:
S = 210kW/ 0.95 = 221kVA,
Pada faktor daya 0,95, beban 210 KW membutuhkan daya
sebesar 221 KVA. Berarti, 2 generator harus dijalankan.
Keuntungan yang diperoleh adalah:
1. Dapat dihemat pemakaian bahan bakar untuk 1
generator.
2. Pemakaian 3 generator dapat secara bergantian
sehingga memperpanjang umur genset.
Kasus 2 :
Suatu pabrik dengan sumber daya generator 500kVA,
Jumlah beban 310kW, faktor daya 0.65 maka daya yang
diperlukan adalah:
S = 310kW / 0.65 = 477kVA (berarti generator hampir
overload)overload)
Ketika bebannya akan ditambah 100kW, Hitunglah
komsumsi daya yang diperlukan dan bagaimana cara
mengatasinya kekurangan daya!
Jawab :
S = 410kW / 0.65 = 631kVA
Daya yang tersedia (500kVA) tidak mencukupi lagi untuk
me-nanggung beban sebesar 631kVA.
Cara mengatasi kekuarangan daya adalah denganCara mengatasi kekuarangan daya adalah dengan
memperbaiki faktor daya misalnya menjadi 0.95, maka:
S = 410kW / 0.95 = 432kVA
Dengan demikian beban 410 KV dapat dipenuhi oleh
generator dengan kapasitas 500 KVA.
Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil
kesimpulan bahwa:
Sebelum dilakukan penambahan beban 100 kW,
dengan ditingkatkannya Cos phi dari 0.65 menjadi 0.95
dapat dihemat daya sbb:dapat dihemat daya sbb:
S = 310 KW/0,95 = 326 KVA
Penghematan daya adalah :
477kVA – 326kVA = 151kVA
• Dengan ditingkatkannya Cos phi menjadi 0.95 maka
walaupun beban ditambah dengan 100kW masih dapat
dijalankan dengan generator 500kVA, bahkan bebannya
lebih ringan dari sebelumnya sehingga dengan makin
ringannya beban berarti usia generator dapat lebih
panjang.
• Bila Cos phi tidak diperbaiki (tetap 0.65) berarti harus
dilakukan penambahan sumber daya (generator). Dengan
demikian berarti dengan ditingkatkannya Cos phi maka
dapat menghemat biaya untuk membeli generator dan
bahan bakarnya.
Kasus 3
Sebuah pabrik menggunakan sumber daya PLN 520kVA. Jumlah
bebannya 340kW, Cos phi 0.68. Jika beban akan ditambah sebesar
120kW berapakah daya yang diperlukan?
Jawab :
Kebutuhan daya : S = 460kW / 0.68 = 676kVA.
Karena daya PLN (520kVA) sudah tidak cukup maka harus dilakukan
penambahan daya sebesar 156 kVA.
Namun dengan memperbaiki faktor daya menjadi 0.95, maka hanya
diperlukan daya sebesar:
S = 460kW / 0.95 = 484kVA
Penghematan daya : 676 KVA – 484 KVA = 192 KVA
Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil kesimpulan
bahwa:
• Dengan adanya penambahan beban tidak perlu dilakukan
penambahan daya PLN, sehingga dengan demikian dapat
dihemat biaya penyambungan daya ke PLN sebesar kira-dihemat biaya penyambungan daya ke PLN sebesar kira-
kira 10.000.000,-
• Dapat dihemat biaya beban tetap setiap bulan
(abunemen) yaitu sebesar kira-kira: Rp. 32.500,- x 192
kVA = Rp 6.240.000,- / bulan.
Kasus 4
Suatu pabrik terdiri dari 3 bangunan gedung yaitu
gedung A, gedung B dan gedung C. Pada gedung A akan
diperluas dimana sebelum perluasan arusnya sebesar
200A dan Cos phi 0.6 serta dipakai kabel NYY 4 x 96 mm2
dengan kemampuan hantar arus maksimal sebesar 200A.dengan kemampuan hantar arus maksimal sebesar 200A.
Perluasan tersebut mengakibatkan beban bertambah
menjadi 260A sehingga kabel sudah tidak mampu lagi
untuk dilalui arus tersebut. Bagaimana solusinya?
Pada Cos phi 0.6:
• Arus 200A berarti daya yang dipakai adalah:
200A x 380 x x 0.6 = 86kW
• Arus 260A berarti daya yang dipakai adalah:
260A x 380 x x 0.6 = 103kW (harus ganti kabel)
3
3
Pada Cos phi 0.95:
• Daya 86 kW, Arusnya menjadi :
. 3.cos
86
138
380. 3.0,95
P
I
V
KW
I A
θ
=
= =
• Daya 103 kW, Arusnya menjadi :
. 3.
103
165
P
I
V Cos
KV
I A
θ
=
= =165
380. 3.0,95
I A= =
Kesimpulan : tidak perlu ganti kabel
Dengan demikian berarti:
• Menghemat biaya penggantian / penambahan kabel
• Dengan turunnya arus listrik maka kemungkinan
timbulnya panas pada kabel dapat dihindari karena arus
(I) berbanding lurus dengan kalori/panas (Q). Bila I turun(I) berbanding lurus dengan kalori/panas (Q). Bila I turun
maka Q pun turun.
Analisa penghematan
Contoh :
Sebuah pabrik memiliki data instalasi sebagai berikut:
Trafo : 1.000 kVA
Waktu operasi : 07.00 – 17.00 (10 jam)Waktu operasi : 07.00 – 17.00 (10 jam)
Faktor daya : 0,65
Daya beban : 500 kW
Untuk alasan teknis, kepala pabrik akan meningkatkan
faktor dayanya menjadi 0,95
Perhitungan pemakaian:
Pemakaian Daya perbulan:
P = 10 jam/hari x 30 hari x 500 kW = 150.000 kWh
Batas kVArh yang dibebaskan oleh PLN:
Q = 0,62 x 150.000 = 93.000 kVArh
• Perhitungan sebelum kompensasi:
(cos θ = 0,65 maka tan θ = 1,17)
• Daya reaktif terpakai = Daya beban x tan θ
Q = 500 KW x 1.17
Q = 585 kVAr
• Pemakaian Daya Reaktif perbulan:
= 585 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari
= 175.500 kVArh
Denda kelebihan Daya Reaktif:
(175.500 – 93.000) x Rp. 571,-
Rp. 46.822.000,-
• Perhitungan setelah kompensasi:
(cos θ = 0,95 maka tan θ = 0,33)
Daya reaktif terpakai:
Daya beban x tan θ
Q = 500 x 0,33
Q = 165 kVAr
Pemakaian daya reaktif perbulan:Pemakaian daya reaktif perbulan:
Q = 165 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari
Q = 49.500 kVArh
Denda kelebihan daya reaktif:
(49.500 – 93.000) x Rp. 571,-
Negatif
Kesimpulan :
Tidak membayar denda & menghemat Rp 561.864.000,- /
tahun
Sekian

More Related Content

What's hot

Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Anggita Mentari
 
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI                   TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
Maulana Ilham Saputra
 
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikUDIN MUHRUDIN
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
Putri Berlian Abadi
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggiedofredika
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Ady Purnomo
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
Novia Putri
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiGredi Arga
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 

What's hot (20)

Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI                   TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADA ZAT CAIR TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TEGANGAN TEMBUS PADAT PADA TEKNIK TEGANGAN TINGGI
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
 
Tegangan Tinggi
Tegangan TinggiTegangan Tinggi
Tegangan Tinggi
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 

Viewers also liked

Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
mazsrur ojaw
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
Simon Patabang
 
Wikyt Proposal
Wikyt ProposalWikyt Proposal
Wikyt Proposal
Gambar Indah
 
Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
Tendy Rahayu
 
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
IJRES Journal
 
Soal latihan kapasitor
Soal latihan kapasitorSoal latihan kapasitor
Soal latihan kapasitor
Afif Faizianur
 
Perbaikan faktor daya
Perbaikan faktor dayaPerbaikan faktor daya
Perbaikan faktor daya
AY AY
 
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy TechniquesOptimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
IDES Editor
 
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
IAEME Publication
 
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlab
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlabMembuat program kalkulator sederhana dengan matlab
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlab
Nur Halimah
 
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
IDES Editor
 
Bank Rumus
Bank RumusBank Rumus
Bank Rumus
Fauzi Nugroho
 
9 Makalah
9 Makalah9 Makalah
9 Makalah
Simon Patabang
 
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
Fadhlan ReyNa
 
Determination of Voltage Regulation and Power system losses
Determination of Voltage Regulation and Power system lossesDetermination of Voltage Regulation and Power system losses
Determination of Voltage Regulation and Power system losses
Manish Sadhu
 
5 Sistem 3 Phasa
5  Sistem  3 Phasa5  Sistem  3 Phasa
5 Sistem 3 Phasa
Simon Patabang
 
Exp 5 (1)5. Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
Exp 5 (1)5.	Newton Raphson load flow analysis Matlab SoftwareExp 5 (1)5.	Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
Exp 5 (1)5. Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
Shweta Yadav
 
Inverter 12 VDC to 220 VAC
Inverter 12 VDC to 220 VACInverter 12 VDC to 220 VAC
Inverter 12 VDC to 220 VACARY SETIADI
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
Risna Dewi
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
Arin Ayundhita
 

Viewers also liked (20)

Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
 
Wikyt Proposal
Wikyt ProposalWikyt Proposal
Wikyt Proposal
 
Kapasitor bank
Kapasitor bankKapasitor bank
Kapasitor bank
 
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
Varying Load Voltage Magnitude Impacts on Fault Level Constrained Optimal Pow...
 
Soal latihan kapasitor
Soal latihan kapasitorSoal latihan kapasitor
Soal latihan kapasitor
 
Perbaikan faktor daya
Perbaikan faktor dayaPerbaikan faktor daya
Perbaikan faktor daya
 
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy TechniquesOptimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
Optimal Capacitor Placement in Distribution System using Fuzzy Techniques
 
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
 
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlab
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlabMembuat program kalkulator sederhana dengan matlab
Membuat program kalkulator sederhana dengan matlab
 
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
Optimal Capacitor Placement in a Radial Distribution System using Shuffled Fr...
 
Bank Rumus
Bank RumusBank Rumus
Bank Rumus
 
9 Makalah
9 Makalah9 Makalah
9 Makalah
 
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
Metodenumeriktrapesium 140107230357-phpapp02
 
Determination of Voltage Regulation and Power system losses
Determination of Voltage Regulation and Power system lossesDetermination of Voltage Regulation and Power system losses
Determination of Voltage Regulation and Power system losses
 
5 Sistem 3 Phasa
5  Sistem  3 Phasa5  Sistem  3 Phasa
5 Sistem 3 Phasa
 
Exp 5 (1)5. Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
Exp 5 (1)5.	Newton Raphson load flow analysis Matlab SoftwareExp 5 (1)5.	Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
Exp 5 (1)5. Newton Raphson load flow analysis Matlab Software
 
Inverter 12 VDC to 220 VAC
Inverter 12 VDC to 220 VACInverter 12 VDC to 220 VAC
Inverter 12 VDC to 220 VAC
 
Bangun datar
Bangun datarBangun datar
Bangun datar
 
Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2Makalah interpolasi kelompok 2
Makalah interpolasi kelompok 2
 

Similar to 4 Manfaat Kapasitor Bank

6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Simon Patabang
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
Simon Patabang
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Muhammad Kennedy Ginting
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitUniv of Jember
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Rio Afdhala
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Yusrizal Azmi
 
fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011
Fakhrian Riferly
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Yuliana Surya
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiedofredikaa
 
Instalasi tenaga
Instalasi tenagaInstalasi tenaga
Instalasi tenaga
Syaf Rudy
 
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
Ranti Yulia
 
Presenasi transient
Presenasi transientPresenasi transient
Presenasi transient
Yusita Heriani
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikadeenurhayati
 

Similar to 4 Manfaat Kapasitor Bank (20)

6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Download
DownloadDownload
Download
 
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy GintingRegulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
Regulasi Tegangan by Muhammad Kennedy Ginting
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Introduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS CircuitIntroduction To SMPS Circuit
Introduction To SMPS Circuit
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
GMTpptx
GMTpptxGMTpptx
GMTpptx
 
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor DayaPerhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
Perhitungan Listrik 1 Fase dan Perbaikan Faktor Daya
 
fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011fakhrian riferly_062001500011
fakhrian riferly_062001500011
 
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoMaju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggo
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Sumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggiSumber tegangan tinggi
Sumber tegangan tinggi
 
Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505
 
Instalasi tenaga
Instalasi tenagaInstalasi tenaga
Instalasi tenaga
 
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
229716643 kumpulan-rumus-instalasi-listrik
 
Presenasi transient
Presenasi transientPresenasi transient
Presenasi transient
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 

More from Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
Simon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Simon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Simon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Simon Patabang
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Simon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
Simon Patabang
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
Simon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
Simon Patabang
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
Simon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
Simon Patabang
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
Simon Patabang
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
Simon Patabang
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
Simon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
Simon Patabang
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Simon Patabang
 

More from Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 

4 Manfaat Kapasitor Bank

  • 1. Penggunaan Kapasitor Bank Simon Patabang, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Atma Jaya Makassar
  • 2. Pendahuluan • Dalam sistem distribusi tenaga listrik, pokok permasalahan tegangan muncul karena konsumen memakai peralatan dengan tegangan yang besarnya sudah ditentukan. Misalnya 220 volt, 380 volt. • Jika tegangan sistem terlalu tinggi/rendah sehingga melewati batas-batas toleransi maka akan mengganggumelewati batas-batas toleransi maka akan mengganggu dan bisa merusak peralatan konsumen. • Beban sistem bervariasi dan besarnya berubah-ubah sepanjang waktu. Bila beban meningkat maka tegangan diujung penerima menurun dan sebaliknya bila beban berkurang maka tegangan di ujung penerima baik/normal.
  • 3. • Faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan tegangan sistem adalah rugi daya yang disebabkan oleh adanya impedansi seri penghantar saluran, rugi daya ini menyebabkan jatuh tegangan. • Oleh karena itu konsumen yang letaknya jauh dari titik pelayanan akan cenderung menerima tegangan relatif lebih rendah, dibandingkan tegangan yang diterima konsumen yang letaknya dekat dengan pusat pelayanan.
  • 4. Hubungan Tegangan dan Daya Reaktif • Perubahan tegangan pada dasarnya disebabkan oleh adanya hubungan antara tegangan dan daya reaktif. • Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan : Q = C. V • Jatuh tegangan dalam penghantar sebanding dengan daya reaktif yang mengalir dalam penghantar tersebut. Berdasarkan hubungan ini maka tegangan dapat diperbaiki dengan mengatur aliran daya reaktif.
  • 5. • Daya Listrik terdapat satu hubungan yang dapat ditunjukkan pada Gambar Segi Tiga daya sbb: Perbandingan antara daya aktif dengan daya semu disebut faktor daya (cosφ), Faktor daya ini terjadi karena adanya pergeseran fasa yang disebabkan oleh adanya beban induktif/kumparan dan atau beban kapasitif.
  • 6. • Sudut φ merupakan sudut pergeseran fasa, semakin besar sudutnya, semakin besar Daya Semu (S), dan semakin besar pula Daya Reaktif (Q), sehingga faktor dayanya (cosφ) semakin kecil. • Daya reaktif adalah daya yang hilang, atau daya rugi-rugi sehingga semakin besar sudutnya atau semakin kecil faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar. ( ) cos ( ) P Watt S VA θ = Cos θ disebut faktor daya beban
  • 7. • Pada saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan ekstra tinggi atau tegangan ultra tinggi membutuhkan peralatan kompensasi. • Hal ini terutama dimaksudkan untuk mengontrol tegangan kerja di setiap titik sepanjang saluran, memperkecil panjang elektrik dari saluran dan untukmemperkecil panjang elektrik dari saluran dan untuk menaikan kapasitas penyaluran. • Alat-alat kompensasi pada saluran transmisi adalah reaktor shunt, kapasitor seri atau kombinasi dari keduanya.
  • 8. • Kompensasi dengan reaktor shunt biasanya digunakan pada saluran transmisi jarak menengah dan kompensasi dengan kapasitor seri atau kombinasi reaktor shunt dan kapasitor seri digunakan pada saluran yang lebih panjang. • Derajat kompensasi pada kompensasi dengan kapasitor seri adalah XC/XL, dimana XC adalah reaktansi kapasitif dari kapasitor seri dan XL adalah reaktansi induktif total dari saluran per fasa.
  • 9. Peranan Kapasitor • Suatu kapasitor dinamakan ”bermuatan Q” jika kedua konduktornya diberi muatan Q yang sama namun berbeda jenis (yaitu +Q dan –Q). • Proses pengisian kapasitor dilakukan dengan menghubungkan kapasitor tersebut dengan bedamenghubungkan kapasitor tersebut dengan beda potensial. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan : Q ∞ V • Konstanta kesebandingan nya menyatakan kapasitas (kapasitansi) kapasitor untuk menyimpan muatan. Q = C.V
  • 10. • Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh Reaktansi (R), Induktansi (L) dan Capasitansi (C). • Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang digunakan. • Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki tegangan dan faktor daya, karenanya menambah sistem akan mengurangi kerugian.
  • 11. • Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan kuadrat arus beban, sedangkan kapasitor paralel sebanding dengan kuadrat tegangan. Q = I2 X (VAR) Q = V2 / X
  • 12. • Untuk memperkecil sudut fasa (Ø) itu hal yang mungkin dilakukan adalah memperkecil komponen daya reaktif (kVAR). • Berarti komponen daya reaktif yang ada bersifat induktif harus dikurangi dan pengurangan itu bisa dilakukan dengan menambah suatu sumber daya reaktif yaitu berupa kapasitor.berupa kapasitor. • Pemasangan peralatan kapasitor seri dan paralel pada jaringan mengakibatkan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat dikurangi sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan sehingga kapasitas sistem bertambah.
  • 13. • Biaya pemasangan kapasitor seri jauh lebih mahal daripada kapasitor paralel, dan biaya kapasitor seri dirancang dengan kapasitas yang lebih besar dengan tujuan untuk mengantisipasi perkembangan beban untuk masa-masa yang akan datang. • Hal-hal tersebut menjadi alasan utama sehingga dalam sistem yang dibahas banyak kapasitor paralel. Manfaat penggunaan kapasitor paralel adalah :
  • 14. • Mengurangi kerugian. • Memperbaiki kondisi tegangan. • Mempertinggi kapasitas pembebanan jaringan. • Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif• Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif (panah bawah) dan beban membangkitkan daya reaktif positif (panah keatas), jadi pengaruh dari kapasitor adalah untuk mengurangi aliran daya reaktif di dalam jaringan sehingga daya reaktif yang berasal dari sistem menjadi :
  • 15. • Q2(total) = Q1 (beban) – Qc dimana Qc adalah daya reaktif yang dibangkitkan oleh kapasitor paralel Keuntungan : 1. Arus I berkurang dan karenanya kerugian I²R berkurang 2. % Kenaikan tegangan
  • 16. Qc = KVAR X = Reaktansi jaringan (ohm) V = Tegangan nominal (kV antar fasa) 3. Karena arus berkurang untuk suatu daya (kw) maka jaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVAjaringan, trafo dan sebagainya agak berkurang beban KVA nya. Jadi jaringan mampu mensuplai permintaan yang lebih tinggi.
  • 17. Drop Tegangan • Drop tegangan pada sistem penyaluran transmisi sangat berpengaruh dari segi pelayanan kepada konsumen, karena tegangan yang terlalu rendah dari tegangan toleransi yang diizinkan dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan instalasi listrik, sehingga kinerja perusahaan akan menjadi kurang baik.perusahaan akan menjadi kurang baik. • Semakin jauh jarak penghantar ( L ), antara pembangkit dengan Gardu Induk, maka semakin besar hambatan penghantar ( R ), yang dapat dilihat pada rumus :
  • 18. • Sehingga apabila beban penyaluran tinggi, maka induktansinya semakin besar dan terjadi rugi-rugi tegangan dan oleh sebab itu diimbangi dengan kapasitor, seperti pada rumus ini : 1 2 cX fCπ = ( )L CZ R j X X= + − 2 fC dimana : V = Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) Z = Impedansi (Ohm) V IZ=
  • 19. Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menambah kapasitor (Xc), berarti menambah harga impedansi (Z). Semakin besar impedansinya, maka tegangan akan naik karena dalam hubungannya impedansi (Z) berbanding lurus dengan tegangan (V)
  • 20. Biaya kVArh oleh PLN PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian kVArh kepada pelanggan pada golongan tarif tertentu apabila: 1. Faktor Daya (Cos phi) pada instalasi pelanggan 2. Pemakaian kVArh total > 0.62 x pemakaian kWh totaltotal KVArh = kVArh terpakai - ( 0.62 x kWh total terpakai ) Solusi yang harus kita lakukan untuk dapat melakukan penghematan energi listrik adalah dengan memperbaiki Faktor Daya (Cos phi) agar dicapai nilai Cos phi > 0.85.
  • 21. Kasus 1 : Suatu pabrik mempunyai sumber daya berupa 3 buah generator masing-masing 150kVA yang diparalel sehingga total daya dari 3 buah generator adalah: 3x150kVA = 450kVA Jumlah bebannya adalah 210 kW. Setelah dicek faktor daya bebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruhbebannya adalah 0.6. Berapakah kebutuhan daya seluruh beban (210kW) ? P = S cos θ atau S = P / cos θ S = 210kW/ 0.6 = 350kVA Pada faktor daya 0,6, beban 210 KW membutuhkan daya sebesar 350 KVA. Berarti, 3 generator harus dijalankan.
  • 22. Tetapi setelah Cos phi nya ditingkatkan menjadi 0.95 maka daya yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh beban menjadi hanya: S = 210kW/ 0.95 = 221kVA, Pada faktor daya 0,95, beban 210 KW membutuhkan daya sebesar 221 KVA. Berarti, 2 generator harus dijalankan. Keuntungan yang diperoleh adalah: 1. Dapat dihemat pemakaian bahan bakar untuk 1 generator. 2. Pemakaian 3 generator dapat secara bergantian sehingga memperpanjang umur genset.
  • 23. Kasus 2 : Suatu pabrik dengan sumber daya generator 500kVA, Jumlah beban 310kW, faktor daya 0.65 maka daya yang diperlukan adalah: S = 310kW / 0.65 = 477kVA (berarti generator hampir overload)overload) Ketika bebannya akan ditambah 100kW, Hitunglah komsumsi daya yang diperlukan dan bagaimana cara mengatasinya kekurangan daya!
  • 24. Jawab : S = 410kW / 0.65 = 631kVA Daya yang tersedia (500kVA) tidak mencukupi lagi untuk me-nanggung beban sebesar 631kVA. Cara mengatasi kekuarangan daya adalah denganCara mengatasi kekuarangan daya adalah dengan memperbaiki faktor daya misalnya menjadi 0.95, maka: S = 410kW / 0.95 = 432kVA Dengan demikian beban 410 KV dapat dipenuhi oleh generator dengan kapasitas 500 KVA.
  • 25. Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil kesimpulan bahwa: Sebelum dilakukan penambahan beban 100 kW, dengan ditingkatkannya Cos phi dari 0.65 menjadi 0.95 dapat dihemat daya sbb:dapat dihemat daya sbb: S = 310 KW/0,95 = 326 KVA Penghematan daya adalah : 477kVA – 326kVA = 151kVA
  • 26. • Dengan ditingkatkannya Cos phi menjadi 0.95 maka walaupun beban ditambah dengan 100kW masih dapat dijalankan dengan generator 500kVA, bahkan bebannya lebih ringan dari sebelumnya sehingga dengan makin ringannya beban berarti usia generator dapat lebih panjang. • Bila Cos phi tidak diperbaiki (tetap 0.65) berarti harus dilakukan penambahan sumber daya (generator). Dengan demikian berarti dengan ditingkatkannya Cos phi maka dapat menghemat biaya untuk membeli generator dan bahan bakarnya.
  • 27. Kasus 3 Sebuah pabrik menggunakan sumber daya PLN 520kVA. Jumlah bebannya 340kW, Cos phi 0.68. Jika beban akan ditambah sebesar 120kW berapakah daya yang diperlukan? Jawab : Kebutuhan daya : S = 460kW / 0.68 = 676kVA. Karena daya PLN (520kVA) sudah tidak cukup maka harus dilakukan penambahan daya sebesar 156 kVA. Namun dengan memperbaiki faktor daya menjadi 0.95, maka hanya diperlukan daya sebesar: S = 460kW / 0.95 = 484kVA Penghematan daya : 676 KVA – 484 KVA = 192 KVA
  • 28. Dari perhitungan pada kasus ini dapat diambil kesimpulan bahwa: • Dengan adanya penambahan beban tidak perlu dilakukan penambahan daya PLN, sehingga dengan demikian dapat dihemat biaya penyambungan daya ke PLN sebesar kira-dihemat biaya penyambungan daya ke PLN sebesar kira- kira 10.000.000,- • Dapat dihemat biaya beban tetap setiap bulan (abunemen) yaitu sebesar kira-kira: Rp. 32.500,- x 192 kVA = Rp 6.240.000,- / bulan.
  • 29. Kasus 4 Suatu pabrik terdiri dari 3 bangunan gedung yaitu gedung A, gedung B dan gedung C. Pada gedung A akan diperluas dimana sebelum perluasan arusnya sebesar 200A dan Cos phi 0.6 serta dipakai kabel NYY 4 x 96 mm2 dengan kemampuan hantar arus maksimal sebesar 200A.dengan kemampuan hantar arus maksimal sebesar 200A. Perluasan tersebut mengakibatkan beban bertambah menjadi 260A sehingga kabel sudah tidak mampu lagi untuk dilalui arus tersebut. Bagaimana solusinya?
  • 30. Pada Cos phi 0.6: • Arus 200A berarti daya yang dipakai adalah: 200A x 380 x x 0.6 = 86kW • Arus 260A berarti daya yang dipakai adalah: 260A x 380 x x 0.6 = 103kW (harus ganti kabel) 3 3 Pada Cos phi 0.95: • Daya 86 kW, Arusnya menjadi : . 3.cos 86 138 380. 3.0,95 P I V KW I A θ = = =
  • 31. • Daya 103 kW, Arusnya menjadi : . 3. 103 165 P I V Cos KV I A θ = = =165 380. 3.0,95 I A= = Kesimpulan : tidak perlu ganti kabel
  • 32. Dengan demikian berarti: • Menghemat biaya penggantian / penambahan kabel • Dengan turunnya arus listrik maka kemungkinan timbulnya panas pada kabel dapat dihindari karena arus (I) berbanding lurus dengan kalori/panas (Q). Bila I turun(I) berbanding lurus dengan kalori/panas (Q). Bila I turun maka Q pun turun.
  • 33. Analisa penghematan Contoh : Sebuah pabrik memiliki data instalasi sebagai berikut: Trafo : 1.000 kVA Waktu operasi : 07.00 – 17.00 (10 jam)Waktu operasi : 07.00 – 17.00 (10 jam) Faktor daya : 0,65 Daya beban : 500 kW Untuk alasan teknis, kepala pabrik akan meningkatkan faktor dayanya menjadi 0,95
  • 34. Perhitungan pemakaian: Pemakaian Daya perbulan: P = 10 jam/hari x 30 hari x 500 kW = 150.000 kWh Batas kVArh yang dibebaskan oleh PLN: Q = 0,62 x 150.000 = 93.000 kVArh • Perhitungan sebelum kompensasi: (cos θ = 0,65 maka tan θ = 1,17) • Daya reaktif terpakai = Daya beban x tan θ Q = 500 KW x 1.17 Q = 585 kVAr
  • 35. • Pemakaian Daya Reaktif perbulan: = 585 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari = 175.500 kVArh Denda kelebihan Daya Reaktif: (175.500 – 93.000) x Rp. 571,- Rp. 46.822.000,-
  • 36. • Perhitungan setelah kompensasi: (cos θ = 0,95 maka tan θ = 0,33) Daya reaktif terpakai: Daya beban x tan θ Q = 500 x 0,33 Q = 165 kVAr Pemakaian daya reaktif perbulan:Pemakaian daya reaktif perbulan: Q = 165 kVAr x 10 jam/hari x 30 hari Q = 49.500 kVArh Denda kelebihan daya reaktif: (49.500 – 93.000) x Rp. 571,- Negatif
  • 37. Kesimpulan : Tidak membayar denda & menghemat Rp 561.864.000,- / tahun