sfgdg

1. By : AMBAR DANI SYUHADA

2. RPS
•MATA KULIAH : MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (MK3)
•BEBAN STUDI : 2 SKS
•EVALUASI :
•UTS : 35%
•UAS : 35%
•PENUGASAN : 30%

3. POKOK BAHASAN
• PENGERTIAN, TUJUAN, SASARAN, RUANG LINGKUNG K3
• MANAJEMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• KOMITMEN DAN DUKUNGAN MANAJEMEN DALAM PELAKSANAAN K3
• IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
• PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• PENERAPAN PERLINDUNGAN DIRI BAGI PEKERJA DARI KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
• ANALISA PERHITUNGAN KOMPENSASI AKIBAT KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
• PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN SYSTEM TANGGAP DARURAT
• ANALISIS DAN AUDIT K3
• PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN K3

4. REFERENSI
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja
• Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018
• Soehatman Ramli . 2013. Smart Safety : Panduan Penerapan SMK3 Yang Efektif. Dian Rakyat: Surakarta
• Soeripto M. Higiene Industri. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (2008)
• Suma’mur. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes),, Sagung Seto, Jakarta (2009)
• Soehatman Ramli. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001, Dian Rakyat,
Jakarta (2009)
• Budiono Dkk. Bunga Rampai Hiperkes & KK. Universitas Diponegoro, Semarang (2003)
• Tarwaka. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja.Harapan
Press: Surakarta (2008)
• Rudi Suardi. Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM, Jakarta (2005)

8. LATAR BELAKANG K3
•SETIAP HARI ADA 9 ORANG PESERTA BPJS TEWAS
KECELAKAAN KERJA
•KERUGIAN LANGSUNG DARI DATA JAMSOSTEK, BERUPA KLAIM
KECELAKAAN KERJA PADA TAHUN 2016 SEBESAR 833 M
•KERUGIAN TIDAK LANGSUNG: TERGANGGUNYA PROSES
PRODUKSI, PERBAIKAN ALAT- ALAT YANG RUSAK AKIBAT
KECELAKAAN KERJA  INEFISIENSI: 5 X KERUGIAN
LANGSUNG.
•LAPORAN ILO : SETIAP HARI TERJADI KECELAKAAN KERJA
YANG MENGAKIBATKAN KORBAN FATAL SEBESAR 6.000 KASUS.
.

9. KONDISI INDONESIA
• Badan Pusat Statistik (BPS) Mencatat, Jumlah Penduduk Bekerja Di Indonesia Mencapai
135,30 Juta Orang Pada Agustus 2022
• Pada Tahun 2022 Yang Terdaptar BPJS Ketenagakerjaa 54.403.710 orang (Aktif
34.828.100 Yang Non Aktif 19.575.610)
• Pada Tahun 2018 Sekitar 10% Dari 211.532 Jumlah Perusahaan Di Indonesia Yang Telah
Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
• Penghargaan Penerapan SMK3 Pada Tahun 2021 Sebanyak 1.616 Perusahaan, Tahun
2022 Sebanyak 2.004 Perusahaan.
• Jadi, Kondisi K3 Di Indonesia Dianggap Sangat Buruk, Dan Bahkan Merupakan Data
Paling Buruk Di Kawasan Asean.
Di Indonesia 17-18 Orang Meninggal/100.000 Pekerja, Di Malaysia 11/100.000 Pekerja,
Thailand 8,9/100.000 Pekerja.
• Indonesia Menduduki Urutan Ke-7 Di Asean Atau Terburuk Dibandingkan Dengan
Singapura Menduduki Urutan Pertama, Disusul Brunai, Malaysia, Thailand, Filipina Dan
Vietnam.

11. KUALITAS SDM ASEAN
• TOLOK UKUR HDI (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) :
- PENDIDIKAN, KESEHATAN, EKONOMI

12. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN
DI INDONESIA
• SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TIDAK MEMILIKI KEAHLIAN DAN
KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN MESIN-MESIN PABRIK YANG
BERTEKNOLOGI TINGGI,
• STATUS KESEHATAN KERJA DAN GIZI KERJA YANG TIDAK MEMADAI.
• BANYAK PENGANGGURAN, TENAGA KERJA MEMILIH LEBIH BAIK
BEKERJA TANPA MEMPERHITUNGKAN PEKERJAAN YANG BERBAHAYA
YANG PENTING BEKERJA KETIMBANG MENGANGGUR,
• LEMAHNYA PENGAWASAN DARI INSTANSI KETENAGAKERJAAN,
• BANYAKNYA TENAGA KERJA YANG TIDAK DILINDUNGI PROGRAM
JAMSOSTEK.

13. KEBUTUHAN K3
• KESELAMATAN ADALAH KEBUTUHAN SETIAP MANUSIA DAN MENJADI
NALURI DARI SETIAP MAKHLUK HIDUP
• BAHAYA SELALU MENGINTAI DI MANA-MANA (JALAN RAYA, TEMPAT
KERJA, TEMPAT UMUM, DLL.)
• ALAT TEKNOLOGI BUATAN MANUSIA DISAMPING BERMANFAAT JUGA
DAPAT MENIMBULKAN BENCANA DAN KECELAKAAN, MISAL : MOBIL
• DI TEMPAT KERJA, PENGGUNAAN MESIN, ALAT KERJA, MATERIAL DAN
PROSES PRODUKSI MENJADI SUMBER BAHAYA YANG DAPAT
MENCELAKAKAN TENAGA KERJA.
• OLEH KARENA ITU ASPEK KESELAMATAN MENJADI TUNTUTAN DAN
KEBUTUHAN UMUM.

14. LIMA KEBUTUHAN DASAR
(TEORI A. MASLOW)
Jika kebutuhan fisik belum
terpenuhi, manusia belum
membutuhkan atau memikirkan
keselamatan. Oleh karena itu
masyarakat miskin, dimana
kebutuhan fisik sangat dominan,
norma-norma K3 cenderung
diabaikan. Misalnya rela naik di
atas gerbong kereta api asal bisa
terangkut gratis untuk berangkat
kerja.
Self
Actualization
Kebutuhan
Ego diri
Kebutuhan Sosial :
teman, Keluarga, dll.
Kebutuhan Rasa Aman :
Safety, confort, protection
Kebutuhan Fisik :
rasa lapar, haus, sandang, pangan

16. PENGALAMAN NEGARA MAJU
• AS Mengalami Depresi Ekonomi Yang Parah Th 1901. Perusahaan US Steel Mengalami
Dampak Serius Dan Berbagai Kecelakaan Besar (Major Accident) Akibat Alat Produksi
Mengalami Kerusakan Karena Kurang Perhatian Yg Menimbulkan Banyak Korban Dan
Kerugian.
• Presdir Us Steel Mengubah Kebijakannya Yang Semula: ”Production First, Quality
Second, Safety Third” Menjadi ”Safety First, Quality Second, Production Third”
• Semboyan Safety First Membawa Perusahaan Tersebut Maju Pesat Dalam Beberapa
Tahun, Tidak Mengalami Kecelakaan Serius Serta Tingkat Produktivitas Tinggi
• Kebijakan Safety First Kemudian Melanda Seluruh Perusahaan Di Amerika Serikat
Sampai Sekarang. Dan Slogan Safety First Masuk Ke Jepang Dengan Sebutan ”Anzen
Daiichi”.

17. KONDISI DAN TANTANGAN SAAT INI
1. Kecelakaan Kerja Masih Tinggi
2. Daya Saing Indonesia Yang Menurun Di Era Global
3. Daya Saing Nasional Dipengaruhi Oleh Mutu SDM
Dan Pelaksanaan K3
4. Masih Banyak Perusahaan Menganggap Pelaksanaan
K3 Merupakan Beban Bagi Perusahaan.

18. Kecelakaan di
Indonesia

19. • Uud 45 Pasal 27 Ayat 2
• Undang-undang No. 1 Th 1970 Ttg Keselamatan Kerja
• Undang-undang No. 13 Th 2003 Ttg Ketenaga Kerjaan
• Undang-undang No 8 Th 1998 Ttg Perlindungan Konsumen
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Ttg Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
• Permenkes Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Smk3 Perkantoran
• Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 02/Prt/M/2018 Tahun 2018 Tentangperubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/Prt/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
• Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No.38 Tahun 2014 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral
Dan Batubara.
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fasyankes
DASAR HUKUM
TUJUAN DAN MANFAAT

20. • PASAL 86
SETIAP PEKERJA MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN ATAS
A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
B. MORAL KESUSILAAN
C. PERLAKUAN SESUAI HARKAT DAN MARTABAT
• PASAL 87
SETIAP PERUSAHAAN WAJIB MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN K3
YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN.
UNDANG-UNDANG NO. 13 TH
2003

21. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3) ADALAH BAGIAN DARI SISTEM MANAJEMEN
PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN DALAM RANGKA
PENGENDALIAN RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN
KEGIATAN KERJA GUNA TERCIPTANYA TEMPAT KERJA
YANG AMAN, EFISIEN DAN PRODUKTIF.
(PP NO. 50 TAHUN 2012)
PENGERTIAN SMK3

22. PENERAPAN SMK3 BERTUJUAN UNTUK :
• MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA YANG TERENCANA, TERUKUR, TERSTRUKTUR, DAN
TERINTEGRASI
• MENCEGAH DAN MENGURANGI KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA DENGAN MELIBATKAN UNSUR MANAJEMEN,
PEKERJA/BURUH, DAN/ATAU SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
• MENCIPTAKAN TEMPAT KERJA YANG AMAN, NYAMAN, DAN EFISIEN
UNTUK MENDORONG PRODUKTIVITAS.
TUJUAN BERDASARKAN PP 50/2012

23. SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• MELIBATKAN SELURUH ASPEK ( MANUSIA, MESIN, PRODUK,PROSES,
LINGKUNGAN)
• MENCAKUP SELURUH FUNGSI MGT (POAC )
• MENCAKUP SELURUH AKTIVITAS (PROM, PREV, CURATIVE, REHAB )
• PARTISIPASI AKTIF SEMUA PIHAK
• ALAT JAMINAN KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN DAN STANDAR
• JAMINAN UNTUK PROSES PENINGKATAN BERKELANJUTAN
• TERINTEGRASI DENGAN WORKPLACE MGT SYST

24. Penetapan
Kebijakan K3
Perencanaan K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Pemantauan
dan
Evaluasi Kinerja
Peningkatan
Berkelanjutan
Peninjauan
Ulang
&
Peningkatan
oleh manajemen
Peninjauan
&
Peningkatan Kinerja
PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN K3

25. MENGAPA INDONESIA PERLU?
• ANGKA KECELAKAAN MEMBUAT INDONESIA MASUK KE DALAM
KELOMPOK NOMOR SATU (TERTINGGI) DI DUNIA
• KECELAKAAN TAHUN 2006 MINIMAL
92 200 KASUS, (TAHUN 2005, 96 200)
• TIDAK TERMASUK YANG TIDAK DILAPORKAN OLEH INDUSTRI

26. KECELAKAAN DI
DUNIA KERJA
BHOPAL; UNION
CARBIDE
16 000 tewas,
>200 000 luka-luka,
15 000 cacat
REAKTOR NUKLIR
CHERNOBYL MELEDAK
PIPER ALPHA, RIG
TERBESAR, DI
LAUT UTARA,
1988 MELEDAK,
167 KEMATIAN

27. APA YANG TERJADI BILA K3
TIDAK DIPERHATIKAN
APAKAH ORANG HARUS TERUS :
•- MENOLONG ORANG KECELAKAAN
•- MEMADAMKAN KEBAKARAN
•- MENDERITA PENYAKIT
•- MATI KARENA KECELAKAAN

28. KERUGIAN PERUSAHAAN AKIBAT
KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT
KERJA
 Kerugian langsung
Hilang dan rusaknya material/produk
Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan
Kerugian tidak langsung
Hilangnya waktu kerja
Terhentinya proses produksi
Kerugian sosial
Kredibilitas perusahaan dan Kepercayaan konsumen

29. FILOSOFI K3
• K3 ADALAH TANGGUNG JAWAB MORAL/ETIK
• K3 ADALAH BUDAYA BUKAN SEKADAR PROGRAM
• K3 ADALAH TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
• PEKERJA HARUS DIDIDIK UNTUK BEKERJA DENGAN AMAN
• K3 ADALAH CERMINAN KONDISI KETENAGAKERJAAN
• SEMUA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
• PROGRAM K3 BERSIFAT SPESIFIK
• K3 BAIK UNTUK BISNIS

30. QUIZ

31. Pendidikan merupakan tiket untuk masa
depan. Hari esok untuk orang-orang yang
telah mempersiapkan dirinya hari ini.”
Malcolm X
“