Silabus mata kuliah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) membahas tentang konsep, model, sistem, perundang-undangan, standar, elemen, interpretasi, implementasi, verifikasi, audit, studi kasus SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip dasar, dan keuntungan penerapan SMK3 di tempat kerja.
2. SILABUS
• Mata Kuliah : Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
• Beban Studi : 2 sks
• Alokasi Waktu : Sabtu, pukul 09.40 – 10.30
• Evaluasi :
UTS 35%
UAS 40%
Penugasan 25%
• Kehadiran : 75%
3. POKOK BAHASAN
• Introduction
• Konsep K3
• Model Kecelakaan dan Pencegahan
• Sistem Manajemen K3
• Perundang-undangan K3
• Pengantar Standar dan Aplikasi Sistem K3
• Elemen SMK3
• Interpretasi Persyartan SMK3
• Implementasi Operasi K3 yang Efektif
• Verifikasi dan Audit SMK3
• HIRAC dan Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
• Penilaian SMK3
• Studi Kasus
4. Referensi
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Occupational Safety and Health, David l. Goetsch, Prentice Hall, New
Jersey (1996)
• Higiene Industri, Soeripto M., Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta (2008)
• Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Dr. Suma’mur,
Sagung Seto, Jakarta (2009)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001,
Soehatman Ramli, Dian Rakyat, Jakarta (2009)
• Bunga Rampai Hiperkes & KK, Sudeng Budiono, dkk., Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang (2003)
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan Implementasi K3
di Tempat Kerja, Tarwaka, Harapan Press, Surakarta (2008)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Rudi Suardi,
Penerbit PPM, Jakarta (2005)
6. Accident Case
No. Year Accident
Case
1 2007 83.714
2 2008 94.736
3 2009 96.314
4 2010 98.711
5 2011 99.491
Sumber :
Jamsostek,
2012
7. • Setiap hari ada 9 orang peserta Jamsostek tewas
kecelakaan kerja
• Kerugian langsung dari data Jamsostek, berupa Klaim
kecelakaan kerja pada tahun 2011 sebesar 504 M
• Kerugian tidak langsung: terganggunya proses produksi,
perbaikan alat- alat yang rusak akibat kecelakaan kerja
inefisiensi: 5 x kerugian langsung.
• Laporan ILO : setiap hari terjadi kecelakaan kerja yang
mengakibatkan korban fatal sebesar 6.000 kasus.
• Dari 15.000 perusahaan berskala besar di Indonesia,
hanya 2,1% yang menerapkan SMK3.
8. Faktor Penyebab Kecelakaan Di
Indonesia
• Sumber Daya Manusia (SDM) tidak memiliki keahlian dan
keterampilan mengoperasikan mesin-mesin pabrik yang
berteknologi tinggi,
• Status kesehatan kerja dan gizi kerja yang tidak memadai.
• Banyak pengangguran, tenaga kerja memilih lebih baik
bekerja tanpa memperhitungkan pekerjaan yang berbahaya
yang penting bekerja ketimbang menganggur,
• Lemahnya pengawasan dari instansi ketenagakerjaan,
• Banyaknya tenaga kerja yang tidak dilindungi program
Jamsostek.
9. Kondisi Indonesia
• Jumlah perusahaan yang tercatat : 190.000, yang terdaftar di
Depnakertrans pusat, 91.000 , peserta program Jamsostek.
• berarti, baru 8 juta pekerja dari 28,5 juta pekerja formal yang
mendapat perlindungan JAMSOSTEK, jaminan hari tua dan
jaminan pelayanan kesehatan Jamsostek
• Jadi, kondisi K3 di Indonesia dianggap sangat buruk, dan
bahkan merupakan data paling buruk di kawasan ASEAN.
Di Indonesia 20 orang meninggal/100.000 pekerja, di Malaysia
8,5/100.000 pekerja, Thailand 8,9/100.000 pekerja.
• Indonesia menduduki urutan ke-7 DI ASEAN atau terburuk
dibandingkan dengan Singapura menduduki urutan pertama,
disusul Brunai, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
10. Kerugian Perusahaan Akibat
Kecelakaan dan Penyakit Akibat
Kerja
Hilang dan rusaknya material/produk
Terhentinya proses produksi
Hilangnya tenaga terampil & pengalaman
Menurunnya kredibilitas perusahaan
Hilangnya keuntungan
Hilangnya waktu kerja
Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan
dll
11. RREESSIIKKOO BBAAHHAAYYAA DDII TTEEMMPPAATT KKEERRJJAA
TENAGA
KERJA
PPAAKK KKeecc.. KKeerrjjaa
KESEHATAN
KESELAMATAN
AAPPDD AAPPMM
PROSES
BAHAN ALAT
PPoolluussii
NNAABB
LINGKUNGAN
12. DASAR HUKUM SMK3
• UUD 45 pasal 27 ayat 2
• Undang-Undang No. 1
Th 1970
• Undang-undang No. 13
th 2003
• Peraturan Pemerintah
No. 50 Tahun 2012
• Permenaker No.
05/Men/1996
13. Undang-undang No. 13 th 2003
• Pasal 86
Setiap pekerja mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral kesusilaan
c. Perlakuan Sesuai Harkat dan Martabat
• Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem
manajemen K3 yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
14. PENGERTIAN SMK3
• Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
(PP No. 50 Tahun 2012)
15. Kondisi dan Tantangan Saat Ini
1. Kecelakaan kerja masih tinggi
2. Daya saing Indonesia yang menurun
di era global
3. Daya saing nasional dipengaruhi oleh
mutu SDM dan pelaksanaan K3
4. Masih banyak perusahaan
menganggap pelaksanaan K3
merupakan beban bagi perusahaan.
16.
17. Kualitas SDM ASEAN
Rank HDI Negara
25 Singapura
33 Brunei
61 Malaysia
73 Thailand
84 Philipina
108 Vietnam
110 Indonesia
129 Kamboja
138 Laos
Tolok Ukur HDI (Human Development Index) :
-Pendidikan
-Kesehatan
-Ekonomi Total Countries on the list 177
18. Pengalaman Negara Maju
• AS mengalami depresi ekonomi yang parah th 1901.
Perusahaan US Steel mengalami dampak serius dan
berbagai kecelakaan besar (major accident) akibat alat
produksi mengalami kerusakan karena kurang perhatian yg
menimbulkan banyak korban dan kerugian.
• Presdir US Steel mengubah kebijakannya yang semula:
”Production First, Quality Second, Safety Third”menjadi
”Safety First, Quality Second, Production Third”
• Semboyan Safety First membawa perusahaan tersebut maju
pesat dalam beberapa tahun, tidak mengalami kecelakaan
serius serta tingkat produktivitas tinggi
• Kebijakan Safety First kemudian melanda seluruh
perusahaan di Amerika Serikat sampai sekarang. Dan
slogan safety first masuk ke Jepang dengan sebutan ”Anzen
Daiichi”.
19. Keuntungan Penerapan SMK3
COST AND BENEFIT RATIO
BiayaK3 (Cost) meliputi:
• Biaya tindakan pencegahan(safety measures)
• Biaya akibat kecelakaan(costs caused by accident)
- Hilang dan rusaknya material/produk
- Terhentinya proses produksi
-Hilangnya tenaga terampil & pengalaman
- Menurunnya kredibilitas perusahaan
- Hilangnya keuntungan
- Hilangnya waktu kerja
- Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan , dll
Keuntungan(Benefit) :
Efek Primer : Terhindar dari kecelakaan kerja
Efek Secunder : Peningkatan produktivitas, reputasi dan citra
perusahaan, dll.
20. TUJUAN berdasarkan PP 50/2012
Penerapan SMK3 bertujuan untuk :
• meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
terstruktur, dan terintegrasi
• mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh
• menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan
efisien untuk mendorong produktivitas.
21. Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• MELIBATKAN SELURUH ASPEK ( MANUSIA,
MESIN, PRODUK,PROSES, LINGKUNGAN)
• MENCAKUP SELURUH FUNGSI MGT (POAC )
• MENCAKUP SELURUH AKTIVITAS (PROM, PREV,
CURATIVE, REHAB )
• PARTISIPASI AKTIF SEMUA PIHAK
• ALAT JAMINAN KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN DAN STANDAR
• JAMINAN UNTUK PROSES PENINGKATAN
BERKELANJUTAN
• TERINTEGRASI DENGAN WORKPLACE MGT
SYST
22. PP ee nneettaappaann
KKeebbiijjaakkaann KK33
Prinsip Dasar Sistem Manajemen K3
PPeerreennccaannaaaann KK33
PPeellaakkssaannaaaann
RReennccaannaa KK33
PPeenn i nn j aa uuaann
PPee m aa nnttaauuaann
ddaann
EEvvaalluuaassii KKiinneerrjjaa
Peningkatan
Berkelanjutan
PP eenniinnjjaauuaann
UUllaann &&
gg&&
PPeenniinnggkkaattaann
oolleehh mmaannaajjeemmeenn
PPeenniinnggkkaattaann KKiinneerrjjaa
23. MENGAPA INDONESIA
PERLU?
• ANGKA KECELAKAAN MEMBUAT INDONESIA
MASUK KE DALAM KELOMPOK NOMOR SATU
(TERTINGGI) DI DUNIA
• KECELAKAAN TAHUN 2006 MINIMAL
92 200 KASUS, (TAHUN 2005, 96 200)
• TIDAK TERMASUK YANG TIDAK DILAPORKAN
OLEH INDUSTRI
25. KECELAKAAN DI
DUNIA KERJA
BHOPAL; UNION
CARBIDE
16 000 tewas,
>200 000 luka-luka,
15 000 cacat
REAKTOR NUKLIR
CHERNOBYL MELEDAK
PIPER ALPHA, RIG
TERBESAR, DI
LAUT UTARA,
1988 MELEDAK,
167 KEMATIAN
26. KECELAKAAN
• MENUNJUKKAN BAHWA K3 TIDAK
BERMUTU ? PERLU SISTEM MUTU,
SMK3 ?
• KECELAKAAN TIDAK DISENGAJA?
TIDAK MERUGIKAN ? bila merugikan
sebab perlu diketahui kurangi
27. APA YANG TERJADI BILA K3
TIDAK DIPERHATIKAN
APAKAH ORANG HARUS TERUS :
• - MENOLONG ORANG KECELAKAAN
• - MEMADAMKAN KEBAKARAN
• - MENDERITA PENYAKIT
• - MATI KARENA KECELAKAAN
28. KEBUTUHAN K3
• Keselamatan adalah kebutuhan setiap manusia dan
menjadi naluri dari setiap makhluk hidup
• Bahaya selalu mengintai di mana-mana (jalan raya,
tempat kerja, tempat umum, dll.)
• Alat teknologi buatan manusia disamping bermanfaat
juga dapat menimbulkan bencana dan kecelakaan,
misal : mobil
• Di tempat kerja, penggunaan mesin, alat kerja,
material dan proses produksi menjadi sumber
bahaya yang dapat mencelakakan tenaga kerja.
• Oleh karena itu aspek keselamatan menjadi tuntutan
dan kebutuhan umum.
29. Lima Kebutuhan Dasar (Teori A.
Maslow)
Self Actualization
Kebutuhan Ego diri
Kebutuhan Sosial : teman,
Keluarga, dll.
Kebutuhan Rasa Aman :
Safety, confort, protection
Kebutuhan Fisik :
rasa lapar, haus, sandang, pangan
Jika kebutuhan fisik belum
terpenuhi, manusia belum
membutuhkan atau
memikirkan keselamatan.
Oleh karena itu masyarakat
miskin, dimana kebutuhan
fisik sangat dominan,
norma-norma K3 cenderung
diabaikan. Misalnya rela
naik di atas gerbong kereta
api asal bisa terangkut gratis
untuk berangkat kerja.
30. FILOSOFI KE3
• K3 adalah tanggung jawab moral/etik
• K3 adalah budaya bukan sekadar program
• K3 adalah tanggung jawab manajemen
• Pekerja harus dididik untuk bekerja dengan aman
• K3 adalah cerminan kondisi ketenagakerjaan
• Semua kecelakaan dapat dicegah
• Program K3 bersifat spesifik
• K3 baik untuk bisnis
31. Undang-undang, peraturan-peraturan K3= keharusantidak sesuai denda
SUMBER BAHAYA PAJANAN ENGINEERING MEDIS,
MANAJEMEN
Faktor
kimiawi
Faktor
fisis
Faktor
biologis
Faktor
ergonomi
BARIERBARIER BARIER
Nilai
Ambang
Batas
MENIADAKAN
UNSAFE
CONDITIONS :
•SUBSTITUSI
•ISOLASI
•METODA BASAH
•VENTILASI UMUM
•VENTILASI
SETEMPAT
•PEMELIHARAAN
•PEMANTAUAN
•EVALUASI
MENIADAKAN
UNSAFE ACT:
•PELATIHAN
•PEMERIKSAAN
SEBELUM KERJA
•PENEMPATAN
•PEMERIKSAAN
KESEHATAN
•PERIODIK
•ALAT PENGAMAN
DIRI