SlideShare a Scribd company logo
1 of 218
Untuk Personil K3
PT Indominco Mandiri
2 Nopember 2015
===
dwi_pudjiarso@indoshe.com
08121065202
Pin: 5894E63B
www.indoshe.com
Safety Leadership untuk Personil K3L
• Pendahuluan
– Keunikan Safety Tambang
– Dasar Hukum
• Konsep Keselamatan kerja
– Pembagian Peran dan Tanggung Jawab K3
– Peran dan Tanggung Jawab K3 Personil K3L
– Model Kedewasaan K3 dan
perkembangannya
– Infrastruktur K3 perusahaan
– Berbagai Struktur organisasi fungsional K3
– Penetapan Pengelolaan Risiko Kritis
perusahaan, unit bisnis mayor, sampai
pengawas
– Program Akuntabilitas K3
– Peran penting Pelatihan K3
• Dasar Kepemimpinan
– Leader vs Manager, Leader vs
Follower
– Delapan Prinsip Utama Leader
– Followership
• Kepemimpinan K3
– Safety Belief, komitmen
– Safety Leadership Behavior
– Pentingnya Employee Engagement
dalam K3
– Proses Perubahan Perilaku K3
• Apa yang baru
– Permen 38/2014 SMKP Minerba
– SIF (serius injury and fatality)
– Asosiasi Profesi Keselamatan
Pertambangan Indonesia (APKPI)
– Penanganan fatigue
• Rangkuman Penutup
K3 TAMBANG
Siapa kita K3 Tambang?
K3 TAMBANG
• Di bawah pembinaan dan pengawasan ESDM
• Berkiblat pada UU-1/1970, PP-19/1973, Kepmen-
555/1995, UU Minerba-4/2009, SMKP Minerba-
38/2014
• Dipimpin oleh seorang KTT
• KTT dibantu oleh pengawas operasional
• Kontraktor dipimpin oleh PJO
• Mengelola K3nya berdasar Kepmen 555 dan SMKP
• Keselamatan Operasional
Site Director /
KTT
HSE Mgr
Kepala Divisi /
WKTT
Kepala Tambang
Bawah Tanah
Kepala
Kapal Keruk
KAIT:
1. Direktur Teknik ESDM
2. Ka Dinas Tambang Propinsi
Inspektur Tambang
Ka Dept PJO PJO
Kepala Divisi /
WKTT
PJO
Dirjen ESDM
PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM)
PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIS (POP)
PP 19/1973
Pasal 1:
Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp.
Tahun 1960, UU No. 11 Tahun 1967, UU No. 1 Tahun
1970 dilakukan oleh Menteri Pertambangan
Pasal 2:
Menteri pertambangan melakukan pengawasan atas
keselamatan kerja dalam bidang pertambangan dengan
berpedoman kepada UU No 1 Tahun 1970 serta
peraturan-peraturan pelaksanaannya
Pasal 4:
Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan
pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, dan 3
kepada Menakertransko
Pasal 5:
PP 19 Tahun 1973 tidak berlaku untuk Ketel Uap
sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930
( Sblt. 1930 Nomor 225).
HSE Div Head
Kepala Divisi
Posisi Nomor 1
di Site
Kepala Divisi
HSE Dep Head
Kepala Divisi
HSE Dep Head HSE Dep Head
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM SMKP MINERBA
UUD 1945
Pasal 27 (2)
UU Ketenagakerjaan
UU No.13 /2003
Pasal 86 & 87
PP Penerapan SMK3
PP No. 50 / 2012
SMKP
Permen ESDM No.38 Th.2014
UU Minerba
UU No.4 /2009
Pasal 96 & 141
UU Keselamatan
Kerja
UU No.1/1970
UUD 1945
Pasal 33 (2 & 3)
PP Binwas Minerba
PP No.55 /2010
Pasal 16, 26 & 27
PP Keselamatan
Kerja Tambang
PP No.19/1973 Pasal 4 (2) & 19
Kepmen PE
No.555.K/26/MPE/1995
UUD 1945
Pasal 27
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 33
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
UU 1 Tahun 1970
KEWAJIBAN MANAJEMEN
MEMBINA PEKERJA
UU 1 Tahun 1970
UU 1 Tahun 1970
SYARAT-SYARAT
KESELAMATAN KERJA
UU 1 Tahun 1970
KEWAJIBAN DAN HAK
PEKERJA
PP 19/1973
Pasal 1:
Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp.
Tahun 1960, UU No. 11 Tahun 1967, UU No. 1 Tahun
1970 dilakukan oleh Menteri Pertambangan
Pasal 2:
Menteri pertambangan melakukan pengawasan atas
keselamatan kerja dalam bidang pertambangan dengan
berpedoman kepada UU No 1 Tahun 1970 serta
peraturan-peraturan pelaksanaannya
Pasal 4:
Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan
pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, dan 3
kepada Menakertransko
Pasal 5:
PP 19 Tahun 1973 tidak berlaku untuk Ketel Uap
sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930
( Sblt. 1930 Nomor 225).
PELIMPAHAN PEMBINAAN
DAN PENGAWAS K3
TAMBANG
Kepmen 555/1995
BAGIAN K3
Kepmen 555/1995
DIKLAT K3
Kepmen 555/1995
Permen 38 Tahun 2014
Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan
(SMKP) – Minerba
30 Desember 2014
Bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
(PP 50 / 2012, Pasal 1 angka 1)
Perbaikan Berkesinambungan
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP SMKP
KESELAMATAN
KERJA
K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26)
KESEHATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA SMK3
• Manajemen
Risiko
• Manajemen
Keadaan darurat
• Administrasi
• Program
• Diklat
• Inspeksi
• Penyelidikan
• Ergonomic
• Higienis &
Sanitasi
• Program
• Pengelolaan
Makan,
Minum & Gizi
• Diagnosis
Penyakitt
• Debu
• Kebisingan
• Getaran
• Pencahayaan
• Udara
• Ventilasi
• Faktor Kimia
• Radiasi
• Faktor Biologi
• Kebersihan
• Kebijakan
• Perencaan
• Org & Personel
• Imp;ementasi
• Evaluasi & TL
• Dokumentasi
• Tinjauan
Menajemen
KO Pertambangan
• Explorasi
• Konstruksi
• Penambangan
• Hauling
• Prosessing
• Maintenance
• Pengapalan
Identifikasi SPIP Per Proses
Bisnis:
• Sarana (Tool, Power Tool, dsb)
• Prasarana (jalan, gedung, dsb)
• Instalasi (listrik, hidrolik, dsb)
• Peralatan (truk, excavator, dsb)
Melakukan HIRA
terhadap semua SPIP
yang telah diinventori
dari setiap proses bisnis
• Pengujian kelayakan
• Pengoperasian
• Pemeliharaan
• Evaluasi
• Tenaga teknis
• Tool
• Program
• Training
• Jadwal
Proses
Bisnis
Survey
Identifikasi
KO
HIRAC Prosedur Implementasi
• Rancang bangun
KO PERTAMBANGAN
Explorasi
Konstruksi
Penambangan
Hauling
Prosessing
Maintenance
Pengapalan
• Sarana
• Prasarana
• Instalasi
• Peralatan
• Jalan
tambang
• Front
loading
• Crusher
• Pengujian
• Pengoperasian
• Pemeliharaan
• Evaluasi
• Dst
Proses
Bisnis
KO
Survey
SPIP
Risk
Assmt
SPIP
Kritis
Prosedur
• Register
SPIP
Kritis
• Komisioning
Permen 38 / 2014 SMKP Minerba
Perusahaan Pertambangan dan
Perusahaan Jasa Pertambangan
wajib menerapkan paling lambat 1
tahun sejak diundangkan pada
tanggal 30 Desember 2014
KONSEP SAFETY
Konsep K3
Konsep pekerjaan
HIRA OTP
Risiko Kritis
(RK)
Standar Pengendalian RK Program
Rencana Kerja
RK Dept
RK Supv
SOP
Kebijakan
Daftar Task
ber-RK
Training SAP
Reward &
Punishment
Daftar Legal
Organisasi & Personel
(KTT, KTB, KKK, PJO…)
ER
Peran dan TT
Penunjukan
K3 & KO Seleksi
Komite
(KTT, P2K3, MR,
Investigasi,
Radioaktif)
Tenaga Teknis Komunikasi
Administrasi
Partisipasi
Izin Kerja
APD&AK
Lingk. Kerja
Kesh. Kerja
KO Perancangan& Rekayasa
Pembelian
CSMS
Dokumentasi
Tinjauan Manajemen
Inspeksi
Pemantauan
Evaluasi
Investigasi
Audit
Off the Job
Tindak Lanjut Ketidaksesuaian
• P3K
• ERT
• CMT
• BCP
• Inspeksi,
• Safety
Meeting,
• JSA,
• Observasi,
• Investigasi
Fire Protection
Manajemen
Perubahan
Tujuan
Target
Penanggung
Jawab Area
Golden Rules
JSA
Standar
Meeting
Perbaikan Berkelanjutan
P
D
C
A
Jalur basis Risiko Kritis
Alur Sistem Manajemen Keselamatan Berbasis Risiko
HIRA Rencana Kerja
Risiko Kritis
(RK)
Standar Pengendalian RK
Program
RK Dept
RK Supv
Writen
Proc
Kebijakan
Daftar Task
ber-RK
Legal non Legal
Organisasi & Personel
(KTT, KTB, KKK, PJO…)
SMK3
Peran dan TT
Penunjukan
K3 & KO Seleksi
Komite
(KTT, P2K3, MR,
Investigasi,
Radioaktif)
Tenaga Teknis Komunikasi
Administrasi
Partisipasi
• Kebijakan & Perencanaan
• Implementasi
• Tinjauan Manajemen
• Pemantauan dan Evaluasi
• Dokumentasi
• Perbaikan Berkelanjutan
Tindak Lanjut Ketidaksesuaian
• Inspeksi,
• Safety
Meeting,
• JSA,
• Observasi,
• Investigasi
• Ergonomic
• Higienis & Sanitasi
• Program
Pengelolaan Makan,
Mnum & Gizi
• Diagnosis Penyakit
Tujuan
Target
Penanggung
Jawab Area
Golden Rules
Supv Risk Control
(JSA, Ijin, Training)
Standar
Meeting
P
D
C
A
ER
• P3K
• ERT
• CMT
• BCP
Jalur basis Risiko Kritis
Alur Sistem Manajemen K3 Berbasis Risiko
Keselamatan
Kerja
Kesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja
• KO
• Izin Kerja
• APD & AK
• Investigasi
• Inspeksi
• Fire-
Protection
• Perancangan
& rekayasa
• CSMS
• Manajemen
Perubahan
• Off the Job
• Reward &
Punishment
• Training
• Pembelian
• Audit
SAP
• Debu
• Kebisingan
• Getaran
• Pencahayaan
• Udara
• Ventilasi
• Faktor Kimia
• Radiasi
• Faktor Biologi
• Kebersihan
STRUKTURAL FUNGSIONAL ANTAR DEPARTEMEN
(Masuk di Job Description) (Dengan surat penunjukan) (Standar Tertulis)
General Manager Kepala Teknik Tambang Security Department
Deputy General Manager Wakil Kepala Teknik Tambang HR Department
Anggota Steering Committee Training Department
General Superintendent Anggota Crisis Management
Team
Road Maintenance
Department
Superintendent Anggota Taskforce Medical Services
Supervisor Anggota tim investigasi internal Engineering Department
Leader HSE Representative Purchasing Department
Karyawan Senior Sukarelawan Fire and Rescue Public Affars Department
Karyawan Fire Warden Corporate Communication
Karyawan Junior First Aider
HSE Department
Helper
Peran dan Tanggung Jawab K3
STRUKTURAL PERAN
TOP MANAGEMENT Kebijakan, arah, program, budget
MIDDLE MANAGEMENT Mengelola program, memastikan
resources tersedia, memastikan
pelatihan untuk SDM
PENGAWAS GARIS DEPAN Memimpin crew mengikuti
aturan yang ada
KARYAWAN
• Mengikuti aturan
• Stop dan lapor atasan kalau
aturan tidak bisa diikuti
• Tidak bekerja dalam kondisi
tidak sehat
• Melaporkan kecelakaan
• Melaporkan keadaan berbahaya
Tingkatan Leadership
• BOD
• Site Top Management
• Middle Management
• Front Line Supervisor
• Karyawan
Peran dan Tanggung Jawab K3
STRUKTURAL PERAN
TOP
MANAGEMENT
- Menetapkan Kebijakan, arah
- Menetapkan Standar, Program
- Memberi apresiasi
- Menyediakan Budget
MIDDLE
MANAGEMENT
Mengelola program, yaitu memastikan:
- resources untuk menjalankan
program tersedia,
- implementasi berjalan
- pengawas dan karyawan
mendapatkan pelatihan
- melakukan Inspeksi
- memberi apresiasi
PENGAWAS
GARIS DEPAN
• Memastikan anak buah mengikuti
SOP, punya lisensi, atau work permit
• Menghentikan pekerjaan jika ada
kondisi atau tindakan tidak aman
• Memberi apresiasi kepada karyawan
- Melakukan safety talk,
inspeksi, investigasi,
observasi, JSA, pelatihan
- Melakukan penindakan
pelanggaran Golden Rule
KARYAWAN - Mengikuti aturan, SOP, JSA, APD,
instruksi
- Tidak mengubah langkah kerja atau
cara kendali
- Stop pekerjaan dan lapor pengawas
bila JSA tidak bisa diikuti
- Melaporkan kondisi
berbahaya
- Melaporkan insiden
- Tidak bekerja bila tidak
sehat
Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (1)
No PERAN DAN TANGGUNGJAWAB K3 OLEHDEPARTEMEN
1 Perekrutan pekerja baru.
2 Medical check up.
3 Pelatihan K3.
4 Penanganan cedera serta perawatan sakit akibat kerja.
5 Perawatan jalan, drainase,
6 Menangani kedaruratan kebakaran,
7 Darurat keamanan.
8 Pengontrolan kecepatan kendaraan
9 Rambu jalan.
10 Penjagaan di checkpoint dari orang dan kendaraan yang tidak berhak.
11 Pembelian barang dan peralatan K3
12 Penanganan fire protection.
13 Komisioning kendaraan.
14 Rancang bangun.
15 Hubungan dengan instansi pemerintah terkait.
No PERAN DAN TANGGUNGJAWABK3 OLEHDEPARTEMEN
16 Pelaporan kecelakaan ke instansi pemerintah terkait.
17 Perekrutan dan pengawasan catering.
18 Perawatan peralatan tanggap darurat.
19 Pengelolaan sampah.
20 Monitoring geotech.
21 Perawatan saranakomunikasi tanggap darurat.
22 Penyusunan, pencetakan dan pemasangan publikasi K3.
23 Monitoring permanent structure.
24 Pengurusan perijinan ke pemerintah terkait.
25 Pengukuran kebisingan, penerangan, kadaroksigen dan gas bebahaya.
26 Penyimpanan bahan kimia.
27 Pengelolaan airminum.
28 Pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
29 Dispatcher
Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (2)
Peran danTanggung Jawab K3L
Antar Departemen
HR SECURITY
ROAD
MAINTENANCE
PUBLIC AFFAIRS
MEDICAL
SERVICES
PROCUREMENT ENGINEERING
PLAN
DO
CHECK
ACT
HSE Mgr
Kepala Divisi
Posisi Nomor 1
di Site
Kepala Divisi
HSE Supt
HSE Supt
HSE Supt
Kepala Divisi
PERAN:
o Designer
o Developer
o Evaluator
o Organizer
• Peran guru
• Peran orang tua
• Peran polisi
Berbagi Peran
Kedewasaan Sistem K3
Avoidance
Driven
Compliance
Driven
Values
Driven
K3
Beban
K3
Tuntutan
K3
Prioritas
K3
Tujuan
K3
Nilai
hidup
K3
Siapa
kita
SELAMAT
KONSEP PEKERJAAN
P2H JSA
Safety
Talk
Karyawan
Tugas (Task) ber RISIKO KRITIS
Pengawas
Inspektor
AKTIVITAS K3 PENGAWAS
Induksi
Pelatihan
SOP
Safety Meeting
PDK3
Pre
Shift
Check
Inspeksi
JSA
Observasi
Safety Talk
P2H
Emergency Drill
Investigasi
HIRA
Lingkungan
Transaksional vs Tranformational
Transformasional
• Memotivasi
dengan memberi
peran dan
tanggung jawab
Transaksional
• Memotivasi
dengan reward
dan punishment
Pengukuran Kinerja K3
• Lagging indicators (sisi kegagalan)
– Statistik Kepmen 5555
– Statistik International
– Statistik kecelakaan alat
– Angka sakit akibat kerja
– Jumlah kebakaran
• Leading indicators (sisi upaya)
– SAP (safety accountability program – kegiatan K3
minimumnya pengawas) POP, POM, POU
– Perbaikan berkelanjutan
Leading Indicator
• Pelaksanaan SAP Pengawas
– Safety Meeting
– Safety Inspection
– Safety Observation
– JSA
– Pre shift supervisor check
– Investigation
• Kegiatan:
– Safety Steering Committee
Meeting
– Pertemuan taskforce HIRAC
– Pertemuan taskforce SMKP
– Pertemuan taskforce safety
yang lain
– Emergency Response Drill
– Audit internal
• Pelatihan dan Sertifikasi
– Prosentase pencapaian pelatihan
sistem kendali risiko kritis
– Prosentase pencapaian
pembekalan POP
– Prosentase pencapaian pelatihan
SAP Pengawas
– Prosentase pencapaian pelatihan
tanggap darurat
• Perbaikan berkelanjutan
– Pelaporan dan investigasi
nearmiss
– Penulisan atau update JSA atau
SOP
– Publikasi
LEADERSHIP
• Apa itu leadership?
• Ada 2 macam
manusia di dunia
ini, siapa?
Powerful Leader
• Kepercayaan
• Kredibilitas
8 Leadership Principles
1. Kepemimpinan besar mulai dari diri sendiri,
bukan posisi.
2. Kepemimpinan besar adalah perihal tingkat
pengaruh kita kepada orang lain, bukan
tingkat otoritas.
3. Pemimpin besar banyak mendengar, di
samping kemampuan komunikasi.
4. Kepemimpinan besar adalah perihal
kebijaksanaan, bukan kecerdasan
Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know
Brian Kight
8 Leadership Principles
5. Untuk bisa memimpin dengan baik, kita
harus terlebih dahulu bisa menjadi
pengikut yang baik.
6. Pemimpin besar menciptakan stabilitas
dan penggerak perubahan
7. Pemimpin hebat memakai powernya
dengan cara memberikannya kepada
orang lain.
8. Pemimpin yang efektif membutuhkan
keberanian
Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know
Brian Kight
......... adalah energi
yang membawa
impian, inspirasi,
antusiasme,
keinginan yang kuat,
kebanggaan, peduli,
passion, and love.
CIRI-CIRI LEADER
LEADER – PEMIMPIN
1. Memulai duluan
2. Bergerak sendiri
mengikuti standar
3. Tahu kapan mulai dan
kapan berhenti
4. Banyak ide-ide
5. Berpikir jauh ke depan
FOLLOWER- PENGIKUT
1. Mengekor saja
2. Menunggu diperintah
3. Perlu diingatkan
4. Mengikuti ide orang
lain
5. Ikut saja
Manager vs Leader
MANAGER
1. Punya karyawan
2. Mengatasi perubahan
3. Memiliki ide bagus
4. Mengkomunikasikan
5. Mengarahkan groups
6. Berusaha jadi hero
7. Mengambil manfaat
8. Harus fokus
9. Memakai power untuk
ngontrol bawahan
LEADER
1. Punya pengikut
2. Membuat perubahan
3. Implementasi ide bagus
4. Mempengaruhi
5. Membangun team
6. Membuat hero
7. Mengambil tanggung jawab
8. Berbagi fokus
9. Mengembangkan power
bersama pengikut
Followership
• The capacity and willingness to follow a leader
• Kemampuan dan kerelaan mengikuti seorang
pemimpin
Follower vs Subordinate?
KUADRAN PENGIKUT
PENGIKUT
OPOSISI
PENGIKUT
PASIF
PENGIKUT
YES MAN
PENGIKUT
EFEKTIF
PENGIKUT
OPOSISI
PENGIKUT
PASIF
PENGIKUT
YES MAN
PENGIKUT
EFEKTIF
Tinggi
Tinggi
Rendah
Partisipasi
Berpikir
Kritis
TIDAK MAMPU TAPI
SEMANGAT SEKALI
TIDAK MAMPU
TIDAK SEMANGAT
MAMPU SEKALI
SEMANGAT SEKALI
MAMPU SEKALI TAPI
TIDAK SEMANGAT
MAMPU
MAU
Tinggi
Tinggi
Rendah
Mapping
SAFETY LEADERSHIP
Kunci Kepemimpinan Personil K3
• Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di
sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi
Nilai-Nilai
(Personal
Safety
Ethic)
HOW to
lead
(Style)
Pengaruh
(Best
Practice)
Perilaku
(Budaya-
Kultur)
Konsep Utama Safety Leadership
Keyakinan
pada Safety
Main Belief in Safety
Bahwa:
• Semua kecelakaan bisa
dicegah
• Cara kita mencegah adalah
yang paling mujarab di dunia
• Semua harus dilibatkan di
dalam pencegahan
kecelakaan
in Leadership
• Komunikasi antar individu,
lisan, bahasa tubuh
• Empati
• Pendengar yang baik
• Di semua level
Komunikasi Interpersonal
Keterampilan komunikasi interpersonal
jauh LEBIH PENTING daripada
keterampilan teknis. Kita bisa cerdas
dan meraih kualifikasi pelatihan yang
tinggi tetapi jika dalam pergaulan kita
tidak bisa diterima dan kita tidak bisa
mempengaruhi orang lain untuk
berubah, maka keberadaan kita sebagai
pemimpin keselamatan sebenarnya sia-
sia saja.
George Robotham
OHS Leadership Practices
Safety Leadership Practice #1: Visible Leadership
• Keluar dari kantor yang bisa dilihat oleh karyawan
– Informal
– Formal
• Mudah dihubungi atau
ditemui
– Informal
– Formal
• Menjadi contoh on dan off
the job
• Tanggung jawab
– Pimpin Steering Committee
– Lakukan akuntabilitas OHS mu
– Pastikan kontrak kerja menekankan OHS
Praktek Leadership
• Secara umum, perusahaan yang
masih kesulitan menerapkan
keselamatan berbasis perilaku
biasanya memiliki moral yang
rendah, banyak perselisihan,
serta tingkat saling tidak percaya
yang tinggi antara karyawan dan
manajemen.
• Dan ternyata yang membedakan
adalah praktek leadershipnya.
Perubahan
Waktu terjadi perubahan,
anda akan menjadi satu
dari 3 kemungkinan ini:
• Survivor
• Victim
• Navigator
Safety Leadership Behavior
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Top
Management
Middle
Management
Supervisor
Lini Depan
Karyawan
1 Melakukan Inspeksi
2 Menyelenggarakan Safety Meeting
3 Mengetok palu pada waktu Launching
New Safety Program
4 Membuka training-training safety
5 Memimpin Management Safety
Committee
6 Memberi teladan di dalam menjalankan
semua aturan K3 di dalam dan di luar
kerja
7 Mendengarkan baik-baik semua masukan
safety
8 Proaktif, mendorong program yang
bersifat leading indicator
Safety Leadership Behavior
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Top
Management
Middle
Management
Supervisor
Lini Depan
Karyawan
9 Memprioritaskan mereview dan approve
SOP
10 Membuka pidato selalu mulai dengan
pesan safety
11 Memasukkan Safety sebagai agenda
pertama semua meeting
12 Memasukkan Safety sebagai topik
pertama dalam semua report
13 Mencari kesempatan untuk bisa
mengapresiasi karyawan karena K3
14 Memberikan respon dengan segera
terhadap masukan-masukan K3
15 Berdiri di depan pada waktu terjadi
disaster
16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk
mengapresiasi pencapaian safety
17 Menyediakan budget cukup untuk safety
PERAN KEPEMIMPINAN K3L
TOP MANAGEMENT
MIDDLE
MANAGEMENT
SUPERVISORLINI
DEPAN
KARYAWAN
PLAN
DO
CHECK
ACT
PERAN TANGGUNG JAWAB
PERSONIL K3
APA PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB
PERSONIL K3L?
JANGAN MENUNTUT!!!!!
Apapun yang:
• Kita BELUM buatkan SOP dan PROGRAMnya
• Kita BELUM pernah atau cukup AJARkan
• Kita BELUM konsisten monitor atau check
• Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan
terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar
departemen, antar level organisasi, dan
dengan mitra kerja
HSE Mgr
Kepala Divisi
Posisi Nomor 1
di Site
Kepala Divisi
HSE Supt
HSE Supt
HSE Supt
Kepala Divisi
PERAN:
o Designer
o Developer
o Evaluator
o Organizer
• Menjadi motor program
perusahaan
• Pelibatan seluruh organisasi di
dalam menjalankan program
Kunci Kepemimpinan Personil K3
• Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di
sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi
Nilai-Nilai
(Personal
Safety
Ethic)
HOW to
lead
(Style)
Pengaruh
(Best
Practice)
Perilaku
(Budaya-
Kultur)
Nilai-nilai K3 Personil K3
• K3 adalah jalan hidup, suatu keyakinan
• Menjadi contoh K3 on and off the job
• Menjalankan peran dan tanggung jawab
personil K3L dari hati
Developer
Designer
Evaluator
15/24
Organizer
Peran: DESIGNER
ISSMEC
What?
Who?
How?
When?
• Apa yang harusnya ada belum ada?
• Program apa yang sudah ada tetapi
perlu disempurnakan atau diupdate?
• Program apa yang ada tetapi belum
berjalan penuh?
• Program apa yang sudah jenuh?
• What’s new?
System
SMKP
Contoh: Ruang Lingkup
Pengembangan Program Investigasi
DALAM INVESTIGASI
JANGAN MENYALAHKAN KARYAWAN!!!!!
Untuk apapun yang:
• SOP dan PROGRAMnya belum ada atau masih
kurang
• HKita BELUM pernah atau cukup AJARkan
• Kita BELUM konsisten monitor atau check
• Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan
terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar
departemen, antar level organisasi, dan
dengan mitra kerja
Klasifikasi Kecelakaan
Kepmen 555 INTERNASIONAL
- P3K
- Perawatan Medis
LTA Ringan
Kerja Ringan
LTA
LTA Berat
Fatal Fatal
Investigasi Insiden - SCOPE
Investigasi Insiden - WHEN
MENIT
JAM
HARI
Investigasi Insiden - WHAT
MENIT
JAM
HARI
4P
4P
4P
Investigasi Insiden – REPORT
==
Investigasi Insiden + Program Terkait
Sub
Program
Investigasi Berbasis Perilaku
10.000
5.000
5.000
5.000 - 1
5.000 - 10
5.000 - 30
Common
Faults
Yang kita
Investigasi
selama ini
41-641
vs
Contoh mendesain JSA
Scope Program JSA
== == == ==
PRA JSA
1. Inventory Jabatan
Anak Buah
2. Inventory tugas
setiap jabatan Anak
Buah
4. Memilih tugas yang
akan dibuatkan JSA
5. Menguraikan tugas
menjadi langkah-langkah
6. Mengidentifikasi bahaya
dari setiap langkah kerja
7. Menetapkan sistem
kendali untuk setiap
bahaya
8. Mendapatkan reviu dari
personil HSE
9. Mendapatkan Approval
Manajemen
10. Mensosialisasikan JSA
kepada karyawan
11. Memakai JSA
12. Melakukan Planned Job
Observation
13. Mengevaluasi dan
mengupdate JSA
PEMBUATAN JSA
PEMAKAIAN JSA
PENGELOLAAN JSA
3. Memberi nilai
risiko pada tugas
setiap jabatan Anak
Buah
PROSES JSA
Konsepnya sederhana:
JANGAN MENUNTUT !!!!!!!
Apapun yang kita belum buatkan
ATURAN dan PROGRAMnya
Peran Developer (Pengembang) K3
Kembangkan
Posisi
Struktural
Posisi
Fungsional
Departemen
Terkait
Pemerintah
Rekanan
Anak buah
• Pelatihan
• Pendampingan
• Coaching
• Mentoring
• Counseling
• Memberi
info/update
• Publikasi
• Tindakan disiplin
Kembangkan
Karyawan Baru
/ Transfer
Pengawas (POP,
POM, POU)
Karyawan terpapar
Risiko Kritis
Petugas ER
Fungsional
• Pelatihan
• Pendampingan
• Coaching
• Mentoring
• Counseling
• Publikasi
• Tindakan disiplin • KTT/WKTT/PJO
• Steering Committee
• Taskforce
• Fire warden
• Safety Representative
• Volunteer Fire Rescue
• Spill Control
Konsepnya sederhana:
JANGAN NUNTUT !!!!!!!
Apapun yang kita belum ajarkan
Peran Evaluator K3
Peran
PENEGAKAN ATURAN K3
Evaluator
Inspeksi
Audit
Review
Monitor
Observasi
Contoh: Program Inspeksi
Peran dan Tanggung Jawab Inspeksi
Pengawas Pengawas Pengawas
Manajemen
Inspeksi Pengawas:
• Inspeksi Rutin
• Inspeksi Gabungan
• Inspeksi Risiko Kritis
Inspeksi Manajemen
• Inspeksi Rutin
• Inspeksi Gabungan
• Inspeksi Risiko Kritis
Inspeksi Karyawan:
• P2H AlatArea
• Inspeksi Fungsional:
Kartu Inspeksi Alat/
APAR/Power Tool
Inspeksi Gabungan Lintas Area
• Rutin / IRM
Inspeksi Personil HSE:
• Rutin/ IRM
Inspeksi Eksternal
Area Kerja
Seksi/Subseksi
Area Kerja
Seksi/Subseksi
Area Kerja
Seksi/Subseksi
Ruang Lingkup Inspeksi K3
Pengawas
INSPEKSI
ANAK BUAH
INSPEKSI
PIHAK LAIN
INSPEKSI
PENGAWAS
INSPEKSI
GABUNGAN
• Inspeksi
Rutin
• Inspeksi
Critical Risk
Struktural
• P2H Alat dan
Area kerja
Fungsional
• Kartu Inspeksi
Peralatan: ==
• APAR
• Power tools
Menjadi anggota
team:
• Inspeksi
gabungan
Diinspeksi oleh:
• Inspeksi
manajemen
• Inspeksi
personil HSE
• Inspeksi ulang
atasan
• Inspeksi
eksternal (PIT,
dsb)
INSPEKSI OLEH DIKONTROL OLEH
Inspeksi P2H Karyawan Pengawas (Leader, Foreman,
Supervisor)
Inspeksi Area Pengawas Superintendent dan Manager
Inspeksi Risiko Kritis Pengawas Superintendent dan Manager
Inspeksi Superintendent dan
Manager
PM, GM
Semua inspeksi K3LH Mitra Dikontrol oleh Manager K3L Mitra
Semua inspeksi K3LH internal
Perusahaan
Dikontrol oleh Manager K3L
Perusahaan di areanya masing-
masing
Semua inspeksi K3LH di area kerja
Perusahaan (termasuk mitra)
Dikontrol oleh GM K3 Perusahaan
Peran dan Tanggung Jawab
Berjenjang Inspeksi Terencana
Peran Organizer Program K3
Bulanan
• Steering Committee Meeting
• Investigation Reporting
Meeting
• Senior Staff Safety Meeting
• Coordination Meeting
dengan Corporate
Kuartalan
• WKTT meeting dengan KTT
• CMT Drill
• Organisasi Proteksi Radiasi
Semesteran
• Program Bulan K3
Tahunan
• Internal Audit
• Corporate Audit
• System Audit
• Internal Fire Rescue
Competition
• IFRC
Contoh: Jadwal Kegiatan K3 Mayor
Perusahaan
Critical Safety Activity Schedule
• Komunikasi positif
• Kreatif
• Assertive
• Disiplin
• Adil
• Pintar membuat proposal
1 Magang Business Process areakerjayang menjadi
tanggung jawabnya, ikut kerja3shift
2 Pelatihan Wajib
Teknis
HIRAC
Inspeksi
Observasi
Safety Meeting
JSA
Menulis SOP
Managerial
Interpersonal communication
BasicSupervision
Safety Leadership
Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan
3 Bacaan wajib
Safety
Industrial Hygiene
Emergency Response
Fire Protection
4 Penugasan
Menulis SOP
Membuat Program
Membuat materi pelatihan
Fasilitasi dan presentasi
5 Sertifikasi
Instructor
Auditor
Asesor
• Peran dan
Tanggungjawab K3
• Organisasi Struktural
dan Fungsional K3 ==
• HSE Management
Committee
• Struktur Akuntabilitas K3
==
• Program HIRAC - Refokus
pada Risiko Kritis ==
• Safety Accountability
Program ==
• Program Inspeksi
• Program investigasi
• Housekeeping ==
• Membangun perilaku
karyawan ==
• Emergency Response ==
• Program Kesehatan
Kerja
• Program Pelatihan K3
==
• CSMS ==
Desain program,
jangan dibiarkan
expire
Buat roda semua
organisasi K3
terus berputar
kencang
Kembangkan
semua
stakeholders
Perbanyak
apresiasi
Jadilah
true leader
Jual
kreativitasmu
ke Steering
Committee
Keep move
up
19/24
dwi_pudjiarso@indoshe.com
+628121065202
Pin: 5894E63B
www.indoshe.com
Praktek Leadership
• Secara umum, perusahaan yang
masih kesulitan menerapkan
keselamatan berbasis perilaku
biasanya memiliki moral yang
rendah, banyak perselisihan,
serta tingkat saling tidak percaya
yang tinggi antara karyawan dan
manajemen.
• Dan ternyata yang membedakan
adalah praktek leadershipnya.
Perubahan
Waktu terjadi perubahan,
anda akan menjadi satu
dari 3 kemungkinan ini:
• Survivor
• Victim
• Navigator
Safety Leadership Behavior
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Top
Management
Middle
Management
Supervisor
Lini Depan
Karyawan
1 Melakukan Inspeksi
2 Menyelenggarakan Safety Meeting
3 Mengetok palu pada waktu Launching
New Safety Program
4 Membuka training-training safety
5 Memimpin Management Safety
Committee
6 Memberi teladan di dalam menjalankan
semua aturan K3 di dalam dan di luar
kerja
7 Mendengarkan baik-baik semua masukan
safety
8 Proaktif, mendorong program yang
bersifat leading indicator
Safety Leadership Behavior
SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD
Top
Management
Middle
Management
Supervisor
Lini Depan
Karyawan
9 Memprioritaskan mereview dan approve
SOP
10 Membuka pidato selalu mulai dengan
pesan safety
11 Memasukkan Safety sebagai agenda
pertama semua meeting
12 Memasukkan Safety sebagai topik
pertama dalam semua report
13 Mencari kesempatan untuk bisa
mengapresiasi karyawan karena K3
14 Memberikan respon dengan segera
terhadap masukan-masukan K3
15 Berdiri di depan pada waktu terjadi
disaster
16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk
mengapresiasi pencapaian safety
17 Menyediakan budget cukup untuk safety
PERAN KEPEMIMPINAN K3L
TOP MANAGEMENT
MIDDLE
MANAGEMENT
SUPERVISORLINI
DEPAN
KARYAWAN
PLAN
DO
CHECK
ACT
• Peran dan
Tanggungjawab K3
• Organisasi Struktural
dan Fungsional K3 ==
• HSE Management
Committee
• Struktur Akuntabilitas K3
==
• Program HIRAC - Refokus
pada Risiko Kritis ==
• Safety Accountability
Program ==
• Program Inspeksi
• Program investigasi
• Housekeeping ==
• Membangun perilaku
karyawan ==
• Emergency Response ==
• Program Kesehatan
Kerja
• Program Pelatihan K3
==
• CSMS ==
Peran
Manajemen di
Tambang yang
Unik
Manfaatkan
momentum SMKP
untuk membenahi
sistem manajemen K3
19/24
Infrastruktur K3
harus ada dan
solid
Fokus pada
risiko kritis
Sistemkan
aktivitas
leadership setiap
level
Bulatkan
Safety
Belief
Bangun perilaku
K3 dengan
Apresiasi
Menuju
Kultur K3
dwi_pudjiarso@indoshe.com
+628121065202
Pin: 5894E63B
www.indoshe.com
LAMPIRAN LINK
ORGANISASI STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL K3
Site Director /
KTT
HSE Mgr
Kepala Divisi /
WKTT
Kepala Tambang
Bawah Tanah
Kepala
Kapal Keruk
KAIT:
1. Direktur Teknik ESDM
2. Ka Dinas Tambang Propinsi
Inspektur Tambang
Ka Dept PJO PJO
Kepala Divisi /
WKTT
PJO
Dirjen ESDM
PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM)
PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIS (POP)
Safety Manager Advisors
Sr. VP
Rick Coleman
Rusdian Lubis
Safety Advisor
Safety
Supeprintendent
Division Safety TE
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Chairman
Division Committee
Div Head/DTM
Chairman
Division Committee
Div Head/DTM
Chairman
Division Committee
Div Head/DTM
Safety
Superintendent
Division Safety TE
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Member
Division Committee
Mgr/Gen Supt
Chairman
Division Committee
Div Head/DTM
Division
Committee
Level 2
Mgmt
Committee
Level 1
Management Safety
Steering Committee
Chairman
Exc VP & GM
Executive
Committee
Team
Department
Committee
Level 3
Division
Committee
Level 2
Division Safety Steering
Committee
Management
Committee
Level 1
Safety TE Selected Mgrs
(Iwan, Sekeh, etc)
Area Safety Supt
Safety
Gen Fmn/Fmn
Rotating Safety TE
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Chairman
Dept Committee
Mgr/Gen Supt/Supt
Chairman
Dept Committee
Mgr/Gen Supt/Supt
Chairman
Dept Committee
Mgr/Gen Supt/Supt
Safety
Gen Fmn/Fmn
Rotating Safety TE
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Member
Dept Committee
Supt/Gen Fmn
Chairman
Dept Committee
Mgr/Gen Supt/Supt
Chairman
Division VP
Best Practices Steering Committee (1)
• Anggotanya adalah jabatan struktural organisasi itu
• Semua work group di organisasi itu terwakili
• Forum membahas topik-topik strategis
• Sarana komunikasi Top-Down dan Bottom-Up
• Pembagian peran yang jelas
• Penunjukan resmi untuk semua anggota
• Personil K3 sebagai sekretaris (motor)
• Jadwal dan durasi meeting pasti
• Agenda meeting dikirim bersama undangan
Best Practices Steering Committee (2)
• Ini forum keputusan, jangan membahas topik dari nol
di forum ini (maksimalkan pembuatan draft dan
melobby di luar forum)
• Jangan mempermalukan anggota disini
• Jadikan forum apresiasi dan saling edukasi
• Pergunakan untuk menGOALkan ide-ide besar
• Dudukkan advisor expat di posisi yang benar
• Buat semua anggota tandatangan keputusan
• Buat forum ini sebagai sarana kaderisasi
CRISIS MANAGEMENT TEAM - ORGANIZATION CHART
HIGHLAND
Update August 01 2005
Coordinator-Director
Eddie Tegouch
Brody Delcambre
Coordinator
Solihin
Dwi Pudjiarso
Co-Director Jakarta Office
Andre Burhanudin
Siddharta Moersjid
Surface Mine
Michael Allen
U.G. Mine
Leon Thomas
Joko basuni
Concentrating
Darin Lee
Hersubeno
Mat. Management
Eddie Tegouch
Petrus Budiyono
Technical Serv.
Steve Drake
Geology
Wahyu Sunyoto
Noris Belluz
Finance
Finance
Finance
Finance
Finance
Sugiharso
Sugiharso
Sugiharso
Sugiharso
Sugiharso
Kris Sucipto
C.M.T. Advisor
Darin Lee
Steve Drake
M.I.S.
Brody Delcambre
Prayoga Adi
Corporate Communication
Helmia Seba
Youla Usagani
H.R.D.
Erika Hamizar
Robert Siby
Govrel
Zulfiadi
Yoga Hamboro
IR
Maghfur Lasah
Enos Rumbiak
CLO
Benny Gobay
Pius Natkime
Communication Support Team
Maghfur Lasah
Enos Rumbiak
ERG
Syahrir Muin
Hanny Runtuwene
Medical Services/AEA
Mark Howland
dr. Darma Irawan
Security
Mangasa Saragi
Andreas Sugianto
Millitary Liaison
Eliezer Ohee
Ramang Mokodompit
Environmental
Environmental
Environmental
Environmental
Environmental
Don Chamberlain
Don Chamberlain
Don Chamberlain
Don Chamberlain
Don Chamberlain
Sapari Yuniantoro
Crisis Response Support Team
Irwan Hakim
Mulyadi
Transport / Equipment
Erie Haryanto
Alex Wibowo
Material / Supplies
Petrus Budiyono
Togap Siagian
T.R.M.P.
Didiek Subagyo
Singgih Hardjono
Energy
Lyon Barry
siswo Cahyono
Logistic Support Team
Steve Drake
Erie Haryanto
Const./Eng
Zulkifli
Erizal
Facilities
Jansen Sihombing
T. S. Ginting
Food & Catering
Joe Fragnito
Rudy Cool
Accomodation
Tony Tan
John Sersermudy
Community Evacuation
Geoff Hocking
Ginting T.S.
Remote Evacuation
Ginting T.S.
Ayub Rahayaan
Infratructure Support Team
Eric Lutz
Geoff Hocking
C.M.T. Director
Armando Mahler
Mike Arnold
TASK FORCE HIRAC
KETUA
TIM INTI
TIM AREAL/...
TIM AREAL-EXPLORASI
TIM AREAL-KONSTRUKSI
TIM AREAL-MINING
TIM AREAL-HAULING
1. Mr
2. Ms
3. Mr
AFPP Taskforce : PT. SAPTAINDRA SEJATI
Divisi: : MINING
Penanggung Jawab: : M. TAMRIN ( GM )
AGUS HARSANTO ( Deputy GM )
TITO AVIANTO ( Manager SHE )
NYOMAN ARSANA ( Manager ENG )
Champion : SISWANTO & PRAJA GUNAWA (dari K3-menfasilitasi proses AFPP)
Taskforce Members
LHD ST2, CT 1, CT 2 : HINDARWANTO
: ERIKSON
: RONI DWI Y
LHD : HEVAAM DWI
: TITO DEWANTORO
: JASFIN NADAPDAP
DDL : BENNY BONAPARTE
MRG : SOFYAN HADI
: MIRHAN
Drill & Blast : HERI HARYANTO
Engineering : DIDIK RIANTO
: YUSUF BIMA
POOL : DARYANTO
OTD : KUNCORO HENDRO
Note:a) Nama Shop Sesuaikan dengan nama di perusahaan masing-masing.
b) Usahakan semua work group terwakili
c) Pilih yang pengawas aktif yang paling berpengalaman
ADARO FATALITY PREVENTION PROGRAM (AFPP) 2013
Site PT Adaro Indonesia
( pengawas berpengalaman yang
masih aktif sebagai pengawas)
TIM INVESTIGASI INTERNAL
KETUA TIM
WKTT/KA DIVISI/ PJO
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
SEKRETARIS
1) Personil K3 Owner
2) Personil K3 Mitra
Kontraktor
Tim ahli dari pihak netral
Wakil manajemen area yg
celaka dari pihak owner
Wakil manajemen area yg
celaka dari mitra
kontraktor
• WKTT – Ketua Team
• Sekretaris :
– Personil K3 Owner dari area yang celaka
– Personil K3 Mitra Kontraktor
• Anggota:
– Team Ahli dari pihak netral (memiliki keahlian di
bidang pekerjaan yang celaka)
– Wakil manajemen area yang celaka dari mitra
kontraktor
– Wakil manajemen area yang celaka dari perusahaan
owner
Note: sebagai advisor tidak tertulis adalah Safety
Manager.
Contoh: Struktur Akuntabilitas K3
Perusahaan
Struktur Akuntabilitas
Lagging Indicator
No Rate No Rate No Rate No $ Rate No $ No Rate No Rate No Rate No $ Rate No $
49,027,150
Hermani Soeprapto/
Adrianto Magribie
16,429,087 Rick Coleman
5,127,157 Armando Mahler Iwan Kurniawan
Nurhadi
Sabirin
1 Grasberg Operation 2,162,599 Mike Allen Dedi Nitya Nurhadi Sabirin
a Pit Development 1,232,632 Mike Allen
DIVISION /
DEPARTMENT /
SECTION Reportable
Fat
LTA &
RAC
Reportable Fat
LTA &
RAC
MONTH TO DATE YEAR TO DATE
Manhours
Manhours
DIVISION /
DEPARTMENT /
SECTION HEAD
PTFI AREA
SAFETY
DEPARTMENT
HEAD
WAKIL
KEPALA
TEKNIK
Mobile
Equipment
FIRE
Mobile
Equipment
FIRE
TOTAL PTFI
OPERATION GROUP
SURFACE MINES
2005 PERFORMANCE
No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target %
Rick Coleman
Armando Mahler Iwan Kurniawan
Nurhadi
Sabirin
1 Grasberg Operation Mike Allen Dedi Nitya Nurhadi Sabirin
a Pit Development Mike Allen
DIVISION /
DEPARTMENT /
SECTION
2005 PERFORMANCE
DIVISION /
DEPARTMENT /
SECTION HEAD
PTFI AREA
SAFETY
DEPARTMENT
HEAD
WAKIL
KEPALA
TEKNIK
Safety
Inspection
Safety Meeting JSA OBSERVATION
MONTH TO DATE YEAR TO DATE
Daily Pre Shift
Check
Safety Inspection Safety Meeting JSA OBSERVATION
Daily Pre Shift
Check
TOTAL PTFI
OPERATION GROUP
SURFACE MINES
Leading Indicator
Area Responsibility
Refokus Pada Risiko Kritis
Risiko Kritis
Perusahaan
(30)
Risiko Kritis
Departemen
(19)
Risiko Kritis
Pengawas
(6)
Risiko Kritis Pengawas Listrik
1. Bekerja di ketinggian
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Ekskavasi
Fokus Pada Risiko Kritis
Indonesia
1 Bahan peledak dan peledakan Fatal Terkena ledakan atau material hasil peledakan dan terperosok ke lubang akibat proses peledakan.
2 Berkendara & Memperbaiki Unit
di jalan tambang
Fatal lebih dari
satu
Bahaya tertabrak atau tergilas haul truck dan A2B yang lain, tertimpa material dari haul truck pada
waktu berkendara atau memperbaiki unit di jalan tambang.
3 Berkendara & Memperbaiki Unit
di jalan hauling
Fatal lebih dari
satu
Bahaya tertabrak trailer atau ban lepas, tertimpa material dari vessel, ditabrak unit lain, menabrak
atau ditabrak outsider sewaktu memperbaiki unit di jalan hauling.
4 Jatuh Fatal Jatuh dari ketinggian di atas 1.8 meter, baik karena proses naik turunnya dari ketinggian, selama
bekerja di ketinggian, atau waktu perpindahan posisi waktu berada di ketinggian.
5 Bekerja di ruang terbatas Fatal Bekerja di ruang terbatas yang tidak ada atau kurang ventilasi, sehingga karyawan terpapar bahaya
kehabisan oksigen atau menghirup gas beracun, apalagi kalau di dalam ruang tersebut karyawan
melakukan pekerjaan yang menghasilkan sisa pembakaran, seperti bekerja di dalam tangki
(membersihkan atau mengelas), bekerja di gorong-gorong.
6 Bekerja di air atau di dekat air Fatal Bahaya tenggelam
7 Bekerja yang memerlukan
pengisolasian energi
Fatal Bahaya yang ditimbulkan dari energi (listrik, mekanis, hidrolik, angin, kinetik, gravitasi, dsb) yang
dihidupkan oleh orang lain atau terlepas dengan sendirinya pada waktu pekerjaan sedang dilakukan.
8 Pengangkatan dan penarikan
beban
Fatal Alat angkat atau barang yang diangkat roboh atau jatuh menimpa orang, tali pengangkat atau alat
penarik putus, sehingga memukul orang, atau alat yang ditarik atau barang yang diangkat meluncur
hilang kontrol.
9 Kestabilan Lereng Fatal Tertimpa longsoran ketika melakukan perbaikan unit, terperosok ke dalam lubang atau jalan yang
longsor.
10 Pengelolaan ban Fatal Ban yang dipompa meledak sehingga angin ban, ring atau serpihan ban terlempar mengenai orang.
11 Titik jepit dan pelindung mesin Fatal Bagian tubuh masuk ke mesin yang berputar atau ke titik jepit yang lain.
RISIKO KRITIS
DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING
No
RISIKO MAYOR POTENSI
CEDERA
MAYOR
DEFINISI atau SCOPE
Indonesia
12 Berkendara di area Workshop Fatal Pergerakan mobil atau alat berat di area workshop yang bisa menabrak tiang workshop, orang atau
unit yang sedang diperbaiki (contoh: unit jatuh dari stand sehingga menimpa orang, unit bergerak
menabrak orang).
13 Perkakas tangan dan perkakas
bersumber energi
Fatal Perkakas manual dan perkakas bertenaga listrik, angin, atau hidrolik mencederai karyawan (contoh:
slang lepas, lentingan gram, lentingan mata bor yang patah, pecahan batu gurinda terlempar
mencederai karyawan, anggota badan terpuntir oleh impact wrench).
14 Energi potensial tersembunyi Fatal Energi tersisa (tersembunyi) yang keluarnya dan kekuatannya tidak diduga. Waktu energi keluar bisa
menghantam karyawan. Contoh: spring yang melenting sewaktu dilepas, sisa tekanan hidrolik di
selang, sisa tenaga angin di selang, ayunan barang yang mencari titik keseimbangan waktu satu sisi
bautnya di lepas, wheel chock terlempar saat kendaraan dijalankan sebelum wheel chock dilepas,
dsb.
15 Bekerja dengan panas Fatal Memakai energi panas (welding, cutting, heating) di dekat barang yang mudah terbakar atau mudah
meledak (contoh mengelas tangki, di dekat tangki atau saluran bahan bakar, conveyor, dinding
bangunan terbuat dari plywood, dsb) yang bisa menyebabkan kebakaran atau peledakan.
16 Penanganan dan pemakaian
bahan kimia berbahaya
Fatal Dari sifatnya saja bahan kimia tertentu sudah masuk kategori berbahaya. Kalau masuk ke tubuh
manusia lewat mulut, kulit, mata atau pernapasan akan membuat keracunan, atau menyebabkan
iritasi atau luka bakar.
17 Kebakaran Fatal Bahaya kebakaran (contoh: bensin/solar yang menetes di knalpot yang panas atau mesin yang masih
hidup, semburan dari selang oli yang pecah, konslet listrik atau hubungan arus pendek, debu batu
bara yang menumpuk, bahan kimia sejenis solvent, thinner, api rokok).
18 Gas Bertekanan Fatal Bahaya ledakan atau kebakaran akibat gas bertekanan seperti: oksigen, asitilen, nitrogen, kaleng
bertekanan (anti rust, contact cleaner, battery cleaner), bejana bertekanan.
19 Listrik Fatal Bahaya terkena sengatan listrik (kesetrum). Contoh: pekerjaan di sekitar jaringan listrik,
pengoperasian perkakas tangan listrik, bekerja dengan kabel las melewati genangan air
20 Petir Fatal Bahaya tersambar petir ketika bekerja di tempat terbuka pada saat cuaca berpetir.
21 Gigitan Binatang Berbisa Fatal Bahaya terkena gigitan/sengatan binatang yang berbisa seperti ; ular, lebah,kalajengking dll
DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING
No
RISIKO MAYOR POTENSI
CEDERA
MAYOR
DEFINISI atau SCOPE
Risiko Kritis Pengawas Listrik
1. Bekerja di ketinggian
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Ekskavasi
RK Pengawas
Risiko Kritis Perusahaan
1. Bekerja di ketinggian
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Ekskavasi
7. Tenggelam
8. Hotwork
9. Sengatan lebah
10. Tools powertoolls
11. Petir
12. HazardousMaterials
13. Slope
14. Peledakan
15.Lifting
16.Fire
17.Compressed Gas
18.Banjir
19.xxx
Risiko Kritis Pengawas
Supervisor Listrik
1. Bekerja di ketinggian
2. Isolasi
3. Safe guarding, pinch point
4. Listrik tegangan tinggi
5. Berkendaraan di jalan tambang
6. Penggalian
Memakai Risiko Kritis Pengawas
164
Inspeksi
Membuat
JSA
Safety
Meeting
Observasi
Investigasi
Beri tugas
ke crew
POLA KESALAHAN VS KECELAKAAN
Kondisi Kesalahan
• Tergesa-gesa
• Frustrasi
• Kelelahan
• Complacency
• Inisiatif sendiri
• Belum tahu caranya
• Pandangan tidak pada
pekerjaan
• Pikiran tidak pada
pekerjaan
• Berada di “jalur api”
• Keseimbangan atau
pegangan terganggu
• Tanpa ijin
• Coba-coba
Mening-
katkan
potensi
terjadinya
kecelakaan
Pola Kesalahan dan Kecelakaan
Yaitu kondisi di mana karyawan bergerak
melebihi kecepatan biasanya, baik ketika
bekerja, mengemudi, berjalan, berpindah,
mengangkat barang, dsb.
Tergesa-gesa
Frustrasi:
Disebabkan oleh:
• kondisi alat yang rusak-rusak,
• perkakas kurang,
• instruksi tidak jelas,
• tekanan target produksi,
• lingkungan kerja yang panas, dsb
Kelelahan:
Terlalu lelah untuk bisa melakukan pekerjaan
dengan selamat, baik secara fisik maupun mental.
• Telat merespon
• Tidak bisa menghindar
• Tertidur waktu mengemudi
Complacency – Auto pilot
Terbiasa berdampingan dengan bahaya tertentu yang
ditemui setiap saat atau berulang-ulang, sehingga
menjadi kurang waspada. Menyebabkan tindakannya
sudah otomatis, tidak melihat atau tidak berpikir dengan
apa yang dia lakukan.
Inisiatif Berbahaya
Terlalu kreatif atau melakukan inisiatif-inisiatif berbahaya
• Mengubah langkah kerja JSA
• Melakukan perubahan cara kendali bahaya yang telah
ditetapkan
• Melakukan pekerjaan yang bukan kewenangannya
• Mengerjakan pekerjaan yang belum diajari
• Memasuki area yang tidak familiar
• Membantu kesulitan teman lain dengan caranya sendiri
Pandangan tidak pada pekerjaan
• Tidak melihat kemana akan bergerak
• Tidak melihat ada yang melintas di
hadapannya.
• Tidak melihat sebelum melangkah
• Tidak melihat sebelum tangan meraih sesuatu
Line-of-Fire - Jalur api
Berada di jalur bergeraknya suatu
bahaya.
Keseimbangan, cengkeraman,
genggaman
Melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan
kehilangan keseimbangan, cengkeraman atau
genggaman.
Risk Management
Perilaku
Perkembangan
Risiko
Kegiatan Pekerjaan
“Accident”
Risk
Management
29
1
29
1
300
Contoh: Safety Accountability
Program (SAP)
Program Pertanggung Gugatan K3
(Safety Accountability Program)
1. Elemen SAP:
• Pemeriksaan K3 harian
• Inspeksi K3 Terencana
• Pertemuan K3 Terencana
• Job Safety Analysis
• Pengamatan Pekerjaan Terencana (PJO)
• Evaluasi Pelaksanaan SAP
• Investigasi
2. Target Kuantitas : 100%.
3. Target Kualitas: 100%
Pencapaian
YEAR TARGET Perusahaan
Owner
Mitra
Kontraktor
Total
Company
2004
YTD - Sep
95% 97% 99%
2003
2002 90% 94% 92% 93%
2001 90% 86% 88% 88%
85% 79% 79% 79%
Program Pertanggung gugatan K3
Target 2005 – 100%
2000
90% 95% 78% 92%
100%
Level
Peme-
riksaan
K3
Harian
Inspeksi
K3
Pertemu
an K3
JSA
Planned Job
Observation
(PJO)
Investigasi
Insiden
Evaluasi
Pelaksa
naan
SAP
Pengawas garis
depan (Front
Line
Supervision)
1 /
hari
4 / bulan
4 /
bulan
100%
buat
100%
memakai
1 / bulan
All
incident
Middle
Management
-
1 /
kuartal
1 /
bulan
All
incident
> 1 /
bulan
Top
Management
-
1 /
kuartalr
1 /
bulan
All
incident
> 1 /
kuartal
Safety Accountability Program (SAP) 2005
Operations Position (Mining, Hauling, Maintenance, Procession, etc)
Program Pertanggung gugatan K3 (SAP) 2005
Administrasi (HR, Akunting, Administrasi, dsb)
Level
Pertemuan
K3
Inspeksi
K3
JSA
Investigas
i
Evaluasi
Pelaksana
an SAP
Pengawas garis
depan (Front
Line Supervision
1 / bulan 1 / bulan
100%
Buat
100%
memakai
Sesuai
jadwal
-
Middle
Management
1 / bulan 1 / bulan
Sesuai
jadwal
1 /
kuartal
Top Management 1 / bulan
1
/semester
Sesuai
jadwal 1 /
kuartal
HOUSEKEEPING
Housekeeping
MEMBANGUN PERILAKU
• Kerterlibatan pengawas pada
program perusahaan
• Pelibatan karyawan di dalam
menjalankan program
Survey Pandangan Manajemen dan Karyawan
Motivasi Karyawan Manajemen
Apresiasi terhadap hasil kerja baik 1 8
Pelibatan karyawan pada suatu
permasalahan 2 10
Membantu mengatasi masalah pribadi
karyawan 3 9
Keamanan pekerjaan 4 2
Gaji yang baik 5 1
Pekerjaan yang menarik 6 5
Kesempatan tumbuh atau promosi 7 3
Setia membela karyawan 8 6
Kondisi kerja yang baik 9 4
Kedisiplinan 10 7
Proses Membangun Perilaku (1)
Skill Drill
(praktek
melakukan
perilaku yang
diinginkan)
Pra Kontemplasi
(belum tahu
bahaya)
Kontemplasi
(menyadari
masalah dan
perubahan
perilaku yang
diinginkan)
Persiapan
(ingin memulai
tindakan)
Action
(mulai
mempraktek
kan perilaku
yang baru)
Perawatan
(agar tetap
menjalankan
perilaku
barunya
sebagai
kebiasaan)
Pelatihan
Safety
Proses Membangun Perilaku (2)
DIBERI
TAHU
BELUM
TAHU
RAGU
-
MELAKUKAN
TEST CASE
MELAKUKAN
WAKTU
DIAWASI
MELAKUKAN
INGIN
DIAPRESIASI
BANGGA
MELAKUKAN
100%
(MALU,
MERASA
DOSA KALAU
MELANGGAR)
Pelatihan
Safety
40%
60%
80%
20%
0%
Membangun Budaya K3
Tahu
Ragu-ragu
Diawasi
Tidak
Tahu
Training
0%
20%
100
%
80%
60
%
40
%
Bangga
Apresiasi
Fokus pada sisi positif?
• Driving tanpa SIMPER –
PHK
• Tidak memakai seatbelt –
PHK
• Overspeeding – 1 denda
(setiap 10kpj)
• Tidak berhenti di rambu
stop – SP3
• Bekerja di ketinggian
tanpa alat pelindung
jatuh – PHK
• Dst
Tanda-tanda Driver
profesional adalah:
• Memiliki SIMPER
• Memakai seatbelt
• Mengikuti batas
kecepatan
• Akan berhenti di
persimpangan dengan
rambu STOP
• Dst
AKU BANGGA.....
• TIDAK PERNAH mengoperasikan peralatan apa pun
kalau saya belum punya SIMPER
• TIDAK PERNAH mengemudi melewati batas
kecepatan yang ditetapkan
• TIDAK PERNAH memperbaiki peralatan TANPA
melakukan ISOLASI terlebih dahulu
• TIDAK PERNAH merokok di tempat dilarang merokok
• TIDAK PERNAH memposisikan diri di bawah muatan
yang dilifting
AKU BANGGA.....
• SELALU mengenakan seatbelt waktu mengemudi
• SELALU berhenti total di rambu STOP
• SELALU mengenakan APD lengkap waktu bekerja
• SELALU mendapatkan WORK PERMIT terlebih dahulu
sebelum bekerja di ruang terbatas
• SELALU melaporkan semua NEARMISS dengan segera
• SELALU mengenakan alat pelindung jatuh setiap
bekerja di ketinggian.
• SELALU memperbaiki atau melaporkan kondisi tidak
aman yang saya temukan
Contoh: membangun rasa MALU
SOPIR ANGKOT JAKARTA
• Memakai seatbelt kalau
lihat polisi
• Ngebut ngejar setoran
• Hanya berhenti di rambu
stop kalau ada polisi
• Isi muatan kendaraan
sesukanya
DRIVER PROFESIONAL
• Memakai seatbelt karena
tahu manfaatnya
• Menjaga kecepatan
sesuai rambu sebagai
kebanggaan
• Berhenti di persimpangan
dengan rambu STOP,
karena malu kalau tidak
• Isi muatan sesuai
kapasitas karena ingin
terlihat profesional
CIRI-CIRI
Communication
skills in Leadership
• Komunikasi antar individu,
lisan, bahasa tubuh
• Empati
• Pendengar yang baik
• Di semua level
STOP
– Bilang ini “SALAH” harusnya
“BEGINI”
AJAK BICARA
– Sampai ia bilang: “Iya pak saya tadi
SALAH”.
– Iya pak“HARUSNYA SAYA BEGINI”
TUGAS KITA
– Bilang SETUJU
– TOSS
INTERAKSI POSITIF
INTERAKSI POSITIF
VS
Konseling
Kinerja
Memuaskan
Beri Tantangan
Tidak
Memuaskan
Kurang?
Defisiensi Skill?
Ya
Pelatihan
Tidak
Konseling
Sangat
Memuaskan
Mentori
Contoh: Desain Emergency Response
dan Command Center
www.indoshe.com
Emergency Response Zones:
1. Zone #1: Mine 1
2. Zone #2: Minesite Highwall
3. Zone #3: Hauling Dispatcher
4. Zone #4: Port
5. Zone #5: Coal Terminal
6. Zone #6: Pit 4
Emergency Response Zones
Pit 1
Pit 2
Pit 3
ERT St
Medical St
Security St
ERT St
Medical St
Security St
Km 40
Km 8
Km 50
Zone 1
Mine 1
Zone 3
Hauling
Zone 4
Port
Zone 5
Coal
Terminal
ERT St
Medical St
Security St
ERT St
Medical St
Security St
Km 0
Pit 4
ERT St
Medical St
Security St
Zone 6
Pit 4
ER Command
Center
Zone 2
Pit 2
Emergency Reporting and
Responding Flow
Hotline Number
ER Command Center
Fire and Rescue Medical Security
Incident
Reporter
Incident
Area Emergency Preparedness==
CMT (Crisis Management Team) ==
Reporting & Responding Emergency
Pelapor
HSE
Owner
Manajemen
ERT
Mine 1
6666
ER Command
Center
SOS
Mine 1
Security
Mine 1
ERT
Terdekat
SOS
Terdekat
Security
Terdekat
Kirim
SMS
Accident
KTT
HSE
Mitra
Emergency Notification Plan
MASTER PLAN TRAINING
Master Plan Training - Konsep
Induksi
New Hire or
Transfer
Kompetensi K3
minimum
untuk mulai
bekerja
Pelatihan
Dasar K3
Semua
Karyawan di
Site
Kompetensi
K3L minimum
untuk bekerja
di site
Pelatihan
Dasar K3
Pengawas
Semua
Pengawas di
Site
Kompetensi K3
Pengawas
minimum
untuk bekerja
di site
Pelatihan
Kendali
Risiko Kritis
Semua
karyawan
yang
terpapar RK
Kompetensi
minimum
untuk
mengendali-
kan Risiko
Kritis di mana
karyawan
terpapar.
Pelatihan
Tanggap
Darurat
Sukarelawan
Kompetensi
tanggap
darurat untuk
karyawan yang
bukan anggota
ERT
Pelatihan
Peran K3
Fungsional
Karyawan
yang
mendapat
Penunjukan
Kompetensi
minimum
yang harus
dimiliki
karyawan yang
mendapatkan
tugas
Fungsional K3
lewat
penunjukan
KONSEP INDUKSI K3
INDUKSI K3 UMUM
K3 AREA SPESIFIK
OJT OLEH PENGAWAS
INDUKSI PERUSAHAAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7
Induksi
Umum
Perusaha-
an
Perusaha-
an
Induksi K3
Umum
PT
Perusaha-
an
Induksi K3
Area
Spesifik
(Divisi
Owner atau
Kontraktor
Besar)
On the
Job
Training
(OJT) oleh
Pengawas
KONSEP PELATIHAN K3
PDK3L
SUPERVISORY
MANAJEMEN
RISIKO KRITIS
DARURAT
INDUKSI
PENUNJUKAN
Karyawan
baru
Karyawan
Lama
Karyawan
Lama
ber
Risiko
Kritis
Karyawan
ber
Risiko
Kritis,
Volunteer,
Penunjukan
Pengawas
Manajemen
Integrated Induksi
New Hire
or
Transfer
Kompetens
i K3
minimum
untuk
mulai
bekerja
Pelatihan
Dasar K3
Semua
Karyawan
di Site AI
Kompetens
i MI3LH
minimum
untuk
bekerja di
site AI
Pelatihan
Dasar K3
Pengawas
Semua
Pengawas
di Site AI
Kompetens
i K3
minimum
untuk
bekerja di
site AI
Pelatihan
Kendali
Risiko
Kritis
Semua
karyawan
yang
terpapar
RM
Kompetens
i minimum
untuk
mengendal
ikan Risiko
Kritis di
mana
karyawan
terpapar.
Pelatihan
Tanggap
Darurat
Sukarela
wan
Kompetens
i tanggap
darurat
untuk
karyawan
yang bukan
anggota
ERT
Pelatihan
Peran K3
Fungsional
Karyawan
yang
mendapat
Penunjukan
Kompetens
i minimum
yang harus
dimiliki
karyawan
yang
mendapatk
an tugas K3
lewat
penunjuka
n
MK3L UMUM
K3 AREA SPESIFIK
OJT OLEH PENGAWAS
INDUKSI PERUSAHAAN
Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7
Induksi
Perusah
aan
Perusah
aan
Induksi
K3 PT
Perusah
aan
Induksi K3
Area
Spesifik
(Divisi AI
atau
Kontrakto
r Besar)
On the
Job
Training
oleh
Pengawa
s
JSA (RK)
Inspeksi (RK)
Hazard Report
Safety Meeting
Personal Contact
SAP
Pre Shift Checklist
Investigasi
PDMK3L
SUPERVISORY
MANAJEMEN
RISIKO Kritis
DARURAT
INDUKSI
PENUNJUKAN
Karyawan
baru
Karyawan
Lama
Karyawan
Lama
ber
Risiko
Kritis
Karyawan
ber
Risiko
Kritis,
Volunteer,
Penunjukan
Pen
gaw
as
Man
aje
men
FPE
JSA
Inspeksi
Risiko Kritis
Total 29 Risiko Kritis
Train The
Trainer (T3)
POP,
POM,
POU
Master Plan Training
Program Induksi
Kompetensi K3L
Behavior
Based
Safety
Berbasis
Legal
Nama
Pelatihan
Kompetensi
yang
dicapPerusaha
an Owner
Target Peserta
Topik
1. Induksi Umum Perusahaan
Owner
8 1. Pelatihan Dasar K3L
Perusahaan Owner
16 Pelatihan K3L Pengawas Garis
Depan (SAP/P0P)
Working at Height 8 Interaction with Dump Truck
and Mine Mobile Equipment
8 Pelaporan Keadaan Darurat 2 HSE Representatives 16
Pelatihan
Peraturan K3L Pertambangan 4 Confined space 8 Interaction with Hauling
Mobile Equipment
8 Teknik MemakPerusahaan
Owner APAR
2 Fire Warden 4
2. Induksi K3L Karyawan 2. Annual Refresher K3L
Perusahaan Owner
8 Akuntabilitas K3L Pengawas Lifting and Towing 8 Operation of Mobile
Equipment in Workshop
8 Basic life support 8 Chemical coordinator 8
a. Induksi K3L Umum 8 a. Non staf - Classroom 8 Inspeksi K3L Pengawas 16 Energy Isolation 8 Working near or on water 8 Evakuasi Gedung 4 Radiation Protection Workers 8
b. Induksi K3L Area Spesifik b. Pengawas ke atas -
Classroom
4 JSA dan PJO 16 Safe Guarding & Pinch Points 4 Ground Stability Fire and rescue volunteer 8 Petugas pemeriksa APAR 4
1) Mining 8 c. Pengawas ke atas - On 2 Pertemuan K3L Pengawas 8 Tools and Power Tools 8 Tire Spill Response 4 Petugas pemeriksa alat angkat 4
2) Plant 8 HIRA Pengawas 16 Fire 4 Lightning Strike Petugas pemeriksa tangga 4
3) Hauling 8 Investigasi Insiden Pengawas 16 Hidden Potential Energy 4 Blaster 2 Petugas pemeriksa kotak P3K 4
4) Prosesing 8 Hazard Report (Observasi) 8 Hot Work 8 LV Training and Certification
5) Port 8 Personal Contact 8 Hazardous Chemicals Substances 8 HE Training and Certification
6) HRGA 8 Electricity 8 Defensive Driving
7) External 8 Pelatihan K3L Level Manajemen Compressed Gas 0.5 Ergonomy
8) Produksi 8 Peraturan K3L Pertambangan 4 Excavation 1
c. On the Job Training oleh
Supervisor
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
Tree Cutting 0.5 NOTE:
Lingkungan Hidup Manual Handling 0.5
3. Induksi K3L Visitor 0.25 Sistem Manajemen K3L 8
a. VIP 1 IS0 9001 Dumping di hopper-crusher area
b. Visitor dengan escort OHSAS 18001 Conveyor Belt
ISO 14001 Crusher Feeder in Crusher W73
Manajemen Keadaan Darurat 4 Working inside Crusher
Manajemen Loss Control 4 Animal bites
Konservasi Pertambangan 8 Food Poisoning
Gas blow out
Refresher POP, POM, POU Explosives & Blasting
NOTE: NOTE: NOTE: NOTE: NOTE:
Estimasi jumlah
Peserta yang
harus mengikuti
pelatihan ini.
Jenis tugas penunjukan ini
banyak dan berbeda dari satu
perusahaan ke perusahaan yang
Wajib bagi semua karyawan baru dan
transfer di Area Kerja Perusahaan
Owner
Wajib bagi semua yang bekerja di Area
Kerja Perusahaan Owner
Wajib bagi semua posisi PENGAWAS
Perusahaan Owner dan Mitra
Pelatihan Topik Tanggap Darurat
terhadap volunteer atau karyawan yang
bukan Petugas ERT
Wajib bagi karyawan yang diberi tugas
tambahan
Kompetensi K3 minimal bagi karyawan
yang diberi tanggung jawab diluar tugas
utamanya, untuk menjalankan fungsi
K3 tertentu.
MASTER PLAN HSE TRAINING
PROGRAM INDUKSI K3L PELATIHAN DASAR K3L PELATIHAN DASAR K3L PENGAWAS
PELATIHAN TANGGAP
DARURAT
PELATIHAN PERAN K3L
FUNGSIONAL
Kompetensi K3 minimal untuk bisa
mulai bekerja dengan selamat
Kompetensi dasar K3 sebagai
persyaratan minimal untuk bekerja di
Perusahaan Owner
Kompetensi K3 minimal bagi Pengawas Kompetensi minimal karyawan untuk
mengendalikan keadaan darurat
tertentu
NOTE:
Jenis dan kurikulum pelatihan ini mencakup sistem kendali semua Risiko
Kritis Perusahaan Owner yang telah ditetapkan melalui FPE
PELATIHAN PENGENDALIAN RISIKO KRITIS
Kompetensi K3 minimal untuk mengendalikan risiko Kritis yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan
Wajib bagi setiap karyawan terhadap RISIKO Kritis yang ia terpapar
Pelatihan ini sudah mencakup pengawas garis
depan, manajemen menengah dan manajemen
atas
Kompetensi sudah mencakup SAP, POP, POM,
POU, serta Dasar Supervisi Pengawas, Dasar
Manajemen dan Leadership
Contoh Master Plan Safety Training
Contoh: CSMS
Diagram Alir CSMS
Pekerjaan yang
Dikontrakkan
Penilaian Risiko
Pra-kualifikasi
dibutuhkan?
Pra-Kualifikasi
Seleksi
dibutuhkan?
Seleksi
Aktivitas Pra
Kerja
dibutuhkan?
Aktivitas Pra-Kerja
Progres Kerja
dibutuhkan?
Progres Kerja
Evaluasi Akhir
Bank Data
Pemberian
Kontrak
kepada
Pemenang
Tender
Mekanisme
Respon Balik
Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Diagram Alir CSMS
Pekerjaan yang
Dikontrakkan
Penilaian Risiko
Pra-kualifikasi
dibutuhkan?
Pra-Kualifikasi
Seleksi
dibutuhkan?
Seleksi
Aktivitas Pra
Kerja
dibutuhkan?
Aktivitas Pra-Kerja
Progres Kerja
dibutuhkan?
Progres Kerja
Evaluasi Akhir
Bank Data
Pemberian
Kontrak
kepada
Pemenang
Tender
Mekanisme
Respon Balik
Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Alur CSMS di
Antam?
Standar Project
Requisition atau
TOR?
Standar
data yang
diminta dari
peserta
tender? K3L
sdh masuk?
Standar proses
seleksi?
Standar Risk
Assessment?
Team CSMS?
Matrix
Risiko?
Standar
Data K3 apa
yg diminta?
Standar proses
seleksi?
Team CSMS?
APA YANG BARU?
What’s new?
• SIF (serious injury and fatality) prevention
• APKPI (Asosiasi Profesi Kesematan
Pertambangan Indonesia)
• Jawaban masalah Fatigue di pertambangan ==
Pencegahan SIF
(Serious Injury and Fatality)
Fatality Accident Rate Vs. Lost Time Accident Rate
IAI & Mining industry 2000 - 2007
0
2
4
6
8
10
12
14 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Rate
per
100
million
hours
worked
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Rate
per
1
million
hours
worked
IAI - Fatality rate Mining Fatality rate
IAI - LTII rate Mining LTII Rate
Cedera Fatal Vs. Cedera LTI
(IAI & Mining Industry 2000 – 2007)
Tingkat kekerapan LTI terus turun, tetapi tingkat kekerapan cedera fatal relative datar
IAI Safety Performance Benchmarking Report for 2007, IAI Fatal Accident Analysis 1997-2007, National Mining Association Safety stats 1980-2007
Mitra Studi Penilitian Pencegahan SIF
Paradigma lama: Apakah bisa
mendiskripsikan secara akurat?
• Ya - Ini data dari 6 perusahaan tahun 2008 / 2009
SIF: 293
Restricted Duty /
Lost work day: 2984
Medical Treatment: 12,791
Catatan Cedera Recordable-
Menyesatkan
Patah kaki
Kasus A – Seorang karyawan patah kaki ketika terpeleset anak
tangga paling bawah dan jatuh 75 cm ke tanah, waktu turun
dari kabin truk. Kakinya tergelincir batu kecil yang
mengakibatkan patah tulang.
Kasus B – Seorang karyawan menderita patah tulang kaki
ketika tertabrak oleh sebuah forklift yang mundur. Operator
forlilift mundur tanpa melihat ke belakang, dan alarm
mundurnya tidak berfungsi.
Paradigma Lama
• Paradigma Lama telah
mengeneralisasi sehingga telah
mengaburkan :
o Semakin parah cedera, semakin
jarang terjadi
o Semua cedera ringan memiliki
potensi yang sama untuk
menjadi serius
– Cedera dengan tingkat
keparahan berbeda, memiliki
penyebab dasar yang sama
– Satu strategi upaya pencegahan
kecelakaan bisa mencegah
semua cedera secara sama
Fatalities
Lost-Time Injuries
Recordable Injuries
Melihat Segitiga Keselamatan Lebih Baik
Fatal
Cedera Berat
Cedera LTI
Perawatan Medis
P3K
Mine the Diamond: Identifikasi
kejadian dengan potensi SIF
Kalau Bukan karena BERUNTUNG – akan parah atau fatal
Contoh
• Di tempat kerja W,X,Y & Z:
P1 – Bekerja di ketinggian
P2 – Waktu perbaikan tidak terjadwal
P3 – Tanpa persiapan atau persiapan kurang memadai
P4 – Karyawan baru
P3
P1
P2
P4
Fokus
Pasal 32
https://www.apkpi.org/
No Rek: BRI KC Bekasi HI :
0424.01.000459.30.6
LEGALITAS HUKUM
1. Akta Notaris APKPI Nomor 07 tanggal 17 April 2014, Notaris Hermin
Budisetyasih, SJ, MKN yang berkedudukan di Jakarta Timur.
2. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU-
00110.60.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perkumpulan Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia.
3. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 1894/1.824/2014 dari
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, tanggal 12 Juni
2014.
4. Surat Keterangan Terdaftar Nomor : S-659KT/WPJ.04 /KP.1203 /2014
dari Kementerian Keuangan RI Ditjen Pajak Kanwil DJP Jakarta Selatan
KPP Pratama Jakarta Setiabudi Tiga, tanggal 23 Juni 2014.
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor : 70.497.384.1-063.000 dari
Kementerian Keuangan RI Ditjen Pajak.
6. No Rek Resmi APKPI, BRI KC Bekasi HI : 0424.01.000459.30.6
STRUKTUR ORGANISASI
Pelindung : Direktur Jenderal Minerba
Pembina : Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba
Pengawas : Eko Gunarto, Dipl.Mech.E, MT
Penasehat : Drs. Dwi Pudjiarso
Direktur : Ir. Edy Saptono
Wakil Direktur : Alwahono, MBA, MOSH
Sekretaris Jendral : Ade Kurdiman
Bendahara : Mahmudi, ST, MT
Departemen Riset dan Pengembangan
Ketua : Drs. Haryadi Wardono
Anggota : Richard K; Drs. Herwiyanto MKes; Ir.Sapari PMP; Ir.Sunarto S, MSc
Departemen Hubungan Masyarakat
Ketua : Bahctiar Lewai, ST, MM
Anggota : Dani Wirahandoko SKM; Ir.Yogi Sasongko, Msc; Aloisius Paerong,
ST; Triturno Joko Marmono; Gunawan Pujianto, SKM,MK3.
Departemen Organisasi & Keanggotaan
Ketua : Amiruddin Hasyim, ST
Anggota : Ir. Eka Sumarna MKes; Rahmad Subagyo SE; Adetya Bayu Nasution, SP;
Siswahyudi; Andri, ST; Sukoriyanto.
Akte Notaris APKPI Nomor 07 tanggal 17 April 2014
VISI, MISI DAN NILAI INTI
1. Mengembangkan kompetensi profesional keselamatan pertambangan
2. Memberikan pelayanan kemitraan pada pemangku kepentingan
3. Menjadikan wadah komunikasi & informasi bagi para profesional
keselamatan pertambangan
4. Menjadi pelopor & inisiator kegiatan bagi para profesional untuk
pengembangan keselamatan pertambangan
5. Menjadi agen perubahan dalam pengelolaan keselamatan pertambangan
6. Menjadi sumber pengembangan standar (code of practice) dalam peningkatan
pengelolaan keselamatan pertambangan
Visi
Misi
Menjadikan APKPI sebagai suatu
organisasi yang mampu membentuk
Budaya Keselamatan
Pertambangan Indonesia
bertaraf internasional
4. Rapat Kerja APKPI, 14-16 Feb 2014
Rapat Kerja APKPI, tanggal 14 – 16 Februari 2014, di Hotel Soen - Gadok,
dalam rangka : Penyusunan Draft Program Kerja APKPI 2014
KEGIATAN TAHUN 2014
KEGIATAN TAHUN 2014
KEGIATAN TAHUN 2014
JAWABAN UNTUK FATIGUE DI
TAMBANG
dwi_pudjiarso@indoshe.com
Mobile: 08121065202
Pin: 5894E63B
kasih

More Related Content

What's hot

Materi Safety Induction.pdf
Materi Safety Induction.pdfMateri Safety Induction.pdf
Materi Safety Induction.pdfHeryFransisca
 
Pembentukan dan Peran P2K3
Pembentukan dan Peran P2K3Pembentukan dan Peran P2K3
Pembentukan dan Peran P2K3Ali Konsultan
 
Contoh Presentasi Laporan.pptx
Contoh Presentasi Laporan.pptxContoh Presentasi Laporan.pptx
Contoh Presentasi Laporan.pptxMuhamadSuhaimi5
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXTimothyTekniko
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving TrainingEly Yudha
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014Yoga Firmansyah
 
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.pptAdityaKurniawan95
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Job Desc HSE Staff
Job Desc HSE StaffJob Desc HSE Staff
Job Desc HSE Staffibadil haqqi
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
 
Materi safety riding
Materi  safety ridingMateri  safety riding
Materi safety ridingAl Marson
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptdennisjuntak
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Materi Safety Induction.pdf
Materi Safety Induction.pdfMateri Safety Induction.pdf
Materi Safety Induction.pdf
 
Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)Contractor safety management system (csms)
Contractor safety management system (csms)
 
Pembentukan dan Peran P2K3
Pembentukan dan Peran P2K3Pembentukan dan Peran P2K3
Pembentukan dan Peran P2K3
 
Contoh Presentasi Laporan.pptx
Contoh Presentasi Laporan.pptxContoh Presentasi Laporan.pptx
Contoh Presentasi Laporan.pptx
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving Training
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014Emergency response plan latest april 2014
Emergency response plan latest april 2014
 
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Standar Keselamatan Berkendara
Standar Keselamatan BerkendaraStandar Keselamatan Berkendara
Standar Keselamatan Berkendara
 
Job Desc HSE Staff
Job Desc HSE StaffJob Desc HSE Staff
Job Desc HSE Staff
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
 
Materi safety riding
Materi  safety ridingMateri  safety riding
Materi safety riding
 
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.pptidentifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
identifikasi-bahaya-dan-penilaian-risiko.ppt
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 

Similar to 426153287-Safety-Leadership-for-Personil-K3L-IMM-2015-pptx.pptx

1) Tujuan advokasi dan komunikasi 2) Sasaran advokasi dan komunikasi 3) Pers...
1)	Tujuan advokasi dan komunikasi  2)	Sasaran advokasi dan komunikasi 3)	Pers...1)	Tujuan advokasi dan komunikasi  2)	Sasaran advokasi dan komunikasi 3)	Pers...
1) Tujuan advokasi dan komunikasi 2) Sasaran advokasi dan komunikasi 3) Pers...AmbarDaniSyuhada1
 
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.ppt
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.pptBagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.ppt
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.pptputrimandansari
 
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptx
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptxPENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptx
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptxS2KeselamatandanKese
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfAndik48
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptsandirustandi8
 
k3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfk3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfSaid878643
 
Astekindo Materi spam bahan presentase s
Astekindo Materi spam bahan presentase sAstekindo Materi spam bahan presentase s
Astekindo Materi spam bahan presentase smuhammadarby79
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfrhamset
 
avajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptavajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptFaiZal862248
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptFaiZal862248
 

Similar to 426153287-Safety-Leadership-for-Personil-K3L-IMM-2015-pptx.pptx (20)

1) Tujuan advokasi dan komunikasi 2) Sasaran advokasi dan komunikasi 3) Pers...
1)	Tujuan advokasi dan komunikasi  2)	Sasaran advokasi dan komunikasi 3)	Pers...1)	Tujuan advokasi dan komunikasi  2)	Sasaran advokasi dan komunikasi 3)	Pers...
1) Tujuan advokasi dan komunikasi 2) Sasaran advokasi dan komunikasi 3) Pers...
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.ppt
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.pptBagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.ppt
Bagi 'Dasar K3 dan Manajemen Resiko 04 Okt 2018.ppt'.ppt
 
Kebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptxKebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptx
 
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptx
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptxPENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptx
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RS.pptx
 
K3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdfK3_Konstruksi umg.pdf
K3_Konstruksi umg.pdf
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
SLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptxSLIDE PPT APD.pptx
SLIDE PPT APD.pptx
 
1. IMPLEMANTASI SMK3.pptx
1. IMPLEMANTASI SMK3.pptx1. IMPLEMANTASI SMK3.pptx
1. IMPLEMANTASI SMK3.pptx
 
k3-konstruksi-baru1.ppt
k3-konstruksi-baru1.pptk3-konstruksi-baru1.ppt
k3-konstruksi-baru1.ppt
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
k3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdfk3-170411031246.pdf
k3-170411031246.pdf
 
Astekindo Materi spam bahan presentase s
Astekindo Materi spam bahan presentase sAstekindo Materi spam bahan presentase s
Astekindo Materi spam bahan presentase s
 
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).pptSistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
 
Dasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdfDasar dasar K3.pdf
Dasar dasar K3.pdf
 
avajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.pptavajekolami nekole kamuks.ppt
avajekolami nekole kamuks.ppt
 
Dasar-Dasar K3.pdf
Dasar-Dasar K3.pdfDasar-Dasar K3.pdf
Dasar-Dasar K3.pdf
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.ppt
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 

426153287-Safety-Leadership-for-Personil-K3L-IMM-2015-pptx.pptx

  • 1. Untuk Personil K3 PT Indominco Mandiri 2 Nopember 2015 === dwi_pudjiarso@indoshe.com 08121065202 Pin: 5894E63B www.indoshe.com
  • 2. Safety Leadership untuk Personil K3L • Pendahuluan – Keunikan Safety Tambang – Dasar Hukum • Konsep Keselamatan kerja – Pembagian Peran dan Tanggung Jawab K3 – Peran dan Tanggung Jawab K3 Personil K3L – Model Kedewasaan K3 dan perkembangannya – Infrastruktur K3 perusahaan – Berbagai Struktur organisasi fungsional K3 – Penetapan Pengelolaan Risiko Kritis perusahaan, unit bisnis mayor, sampai pengawas – Program Akuntabilitas K3 – Peran penting Pelatihan K3 • Dasar Kepemimpinan – Leader vs Manager, Leader vs Follower – Delapan Prinsip Utama Leader – Followership • Kepemimpinan K3 – Safety Belief, komitmen – Safety Leadership Behavior – Pentingnya Employee Engagement dalam K3 – Proses Perubahan Perilaku K3 • Apa yang baru – Permen 38/2014 SMKP Minerba – SIF (serius injury and fatality) – Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) – Penanganan fatigue • Rangkuman Penutup
  • 4. Siapa kita K3 Tambang?
  • 5. K3 TAMBANG • Di bawah pembinaan dan pengawasan ESDM • Berkiblat pada UU-1/1970, PP-19/1973, Kepmen- 555/1995, UU Minerba-4/2009, SMKP Minerba- 38/2014 • Dipimpin oleh seorang KTT • KTT dibantu oleh pengawas operasional • Kontraktor dipimpin oleh PJO • Mengelola K3nya berdasar Kepmen 555 dan SMKP • Keselamatan Operasional
  • 6. Site Director / KTT HSE Mgr Kepala Divisi / WKTT Kepala Tambang Bawah Tanah Kepala Kapal Keruk KAIT: 1. Direktur Teknik ESDM 2. Ka Dinas Tambang Propinsi Inspektur Tambang Ka Dept PJO PJO Kepala Divisi / WKTT PJO Dirjen ESDM PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM) PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIS (POP)
  • 7. PP 19/1973 Pasal 1: Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Tahun 1960, UU No. 11 Tahun 1967, UU No. 1 Tahun 1970 dilakukan oleh Menteri Pertambangan Pasal 2: Menteri pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan kerja dalam bidang pertambangan dengan berpedoman kepada UU No 1 Tahun 1970 serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Pasal 4: Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, dan 3 kepada Menakertransko Pasal 5: PP 19 Tahun 1973 tidak berlaku untuk Ketel Uap sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor 225).
  • 8. HSE Div Head Kepala Divisi Posisi Nomor 1 di Site Kepala Divisi HSE Dep Head Kepala Divisi HSE Dep Head HSE Dep Head
  • 10. DASAR HUKUM SMKP MINERBA UUD 1945 Pasal 27 (2) UU Ketenagakerjaan UU No.13 /2003 Pasal 86 & 87 PP Penerapan SMK3 PP No. 50 / 2012 SMKP Permen ESDM No.38 Th.2014 UU Minerba UU No.4 /2009 Pasal 96 & 141 UU Keselamatan Kerja UU No.1/1970 UUD 1945 Pasal 33 (2 & 3) PP Binwas Minerba PP No.55 /2010 Pasal 16, 26 & 27 PP Keselamatan Kerja Tambang PP No.19/1973 Pasal 4 (2) & 19 Kepmen PE No.555.K/26/MPE/1995
  • 11. UUD 1945 Pasal 27 (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 33 (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
  • 12. UU 1 Tahun 1970 KEWAJIBAN MANAJEMEN MEMBINA PEKERJA
  • 13. UU 1 Tahun 1970 UU 1 Tahun 1970 SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
  • 14. UU 1 Tahun 1970 KEWAJIBAN DAN HAK PEKERJA
  • 15. PP 19/1973 Pasal 1: Pengaturan K2 Pertambangan dalam UU No. 44 Prp. Tahun 1960, UU No. 11 Tahun 1967, UU No. 1 Tahun 1970 dilakukan oleh Menteri Pertambangan Pasal 2: Menteri pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan kerja dalam bidang pertambangan dengan berpedoman kepada UU No 1 Tahun 1970 serta peraturan-peraturan pelaksanaannya Pasal 4: Menteri Pertambangan secara berkala melaporkan pelaksanaan Pengawasan dimaksud Pasal 1, 2, dan 3 kepada Menakertransko Pasal 5: PP 19 Tahun 1973 tidak berlaku untuk Ketel Uap sebagaimana dimaksud Stoom Ordonantie 1930 ( Sblt. 1930 Nomor 225). PELIMPAHAN PEMBINAAN DAN PENGAWAS K3 TAMBANG
  • 19. Permen 38 Tahun 2014 Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) – Minerba 30 Desember 2014
  • 20. Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. (PP 50 / 2012, Pasal 1 angka 1) Perbaikan Berkesinambungan DEFINISI DAN RUANG LINGKUP SMKP
  • 21. KESELAMATAN KERJA K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26) KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA SMK3 • Manajemen Risiko • Manajemen Keadaan darurat • Administrasi • Program • Diklat • Inspeksi • Penyelidikan • Ergonomic • Higienis & Sanitasi • Program • Pengelolaan Makan, Minum & Gizi • Diagnosis Penyakitt • Debu • Kebisingan • Getaran • Pencahayaan • Udara • Ventilasi • Faktor Kimia • Radiasi • Faktor Biologi • Kebersihan • Kebijakan • Perencaan • Org & Personel • Imp;ementasi • Evaluasi & TL • Dokumentasi • Tinjauan Menajemen
  • 22. KO Pertambangan • Explorasi • Konstruksi • Penambangan • Hauling • Prosessing • Maintenance • Pengapalan Identifikasi SPIP Per Proses Bisnis: • Sarana (Tool, Power Tool, dsb) • Prasarana (jalan, gedung, dsb) • Instalasi (listrik, hidrolik, dsb) • Peralatan (truk, excavator, dsb) Melakukan HIRA terhadap semua SPIP yang telah diinventori dari setiap proses bisnis • Pengujian kelayakan • Pengoperasian • Pemeliharaan • Evaluasi • Tenaga teknis • Tool • Program • Training • Jadwal Proses Bisnis Survey Identifikasi KO HIRAC Prosedur Implementasi • Rancang bangun
  • 23. KO PERTAMBANGAN Explorasi Konstruksi Penambangan Hauling Prosessing Maintenance Pengapalan • Sarana • Prasarana • Instalasi • Peralatan • Jalan tambang • Front loading • Crusher • Pengujian • Pengoperasian • Pemeliharaan • Evaluasi • Dst Proses Bisnis KO Survey SPIP Risk Assmt SPIP Kritis Prosedur • Register SPIP Kritis • Komisioning
  • 24. Permen 38 / 2014 SMKP Minerba Perusahaan Pertambangan dan Perusahaan Jasa Pertambangan wajib menerapkan paling lambat 1 tahun sejak diundangkan pada tanggal 30 Desember 2014
  • 27. HIRA OTP Risiko Kritis (RK) Standar Pengendalian RK Program Rencana Kerja RK Dept RK Supv SOP Kebijakan Daftar Task ber-RK Training SAP Reward & Punishment Daftar Legal Organisasi & Personel (KTT, KTB, KKK, PJO…) ER Peran dan TT Penunjukan K3 & KO Seleksi Komite (KTT, P2K3, MR, Investigasi, Radioaktif) Tenaga Teknis Komunikasi Administrasi Partisipasi Izin Kerja APD&AK Lingk. Kerja Kesh. Kerja KO Perancangan& Rekayasa Pembelian CSMS Dokumentasi Tinjauan Manajemen Inspeksi Pemantauan Evaluasi Investigasi Audit Off the Job Tindak Lanjut Ketidaksesuaian • P3K • ERT • CMT • BCP • Inspeksi, • Safety Meeting, • JSA, • Observasi, • Investigasi Fire Protection Manajemen Perubahan Tujuan Target Penanggung Jawab Area Golden Rules JSA Standar Meeting Perbaikan Berkelanjutan P D C A Jalur basis Risiko Kritis Alur Sistem Manajemen Keselamatan Berbasis Risiko
  • 28. HIRA Rencana Kerja Risiko Kritis (RK) Standar Pengendalian RK Program RK Dept RK Supv Writen Proc Kebijakan Daftar Task ber-RK Legal non Legal Organisasi & Personel (KTT, KTB, KKK, PJO…) SMK3 Peran dan TT Penunjukan K3 & KO Seleksi Komite (KTT, P2K3, MR, Investigasi, Radioaktif) Tenaga Teknis Komunikasi Administrasi Partisipasi • Kebijakan & Perencanaan • Implementasi • Tinjauan Manajemen • Pemantauan dan Evaluasi • Dokumentasi • Perbaikan Berkelanjutan Tindak Lanjut Ketidaksesuaian • Inspeksi, • Safety Meeting, • JSA, • Observasi, • Investigasi • Ergonomic • Higienis & Sanitasi • Program Pengelolaan Makan, Mnum & Gizi • Diagnosis Penyakit Tujuan Target Penanggung Jawab Area Golden Rules Supv Risk Control (JSA, Ijin, Training) Standar Meeting P D C A ER • P3K • ERT • CMT • BCP Jalur basis Risiko Kritis Alur Sistem Manajemen K3 Berbasis Risiko Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja • KO • Izin Kerja • APD & AK • Investigasi • Inspeksi • Fire- Protection • Perancangan & rekayasa • CSMS • Manajemen Perubahan • Off the Job • Reward & Punishment • Training • Pembelian • Audit SAP • Debu • Kebisingan • Getaran • Pencahayaan • Udara • Ventilasi • Faktor Kimia • Radiasi • Faktor Biologi • Kebersihan
  • 29. STRUKTURAL FUNGSIONAL ANTAR DEPARTEMEN (Masuk di Job Description) (Dengan surat penunjukan) (Standar Tertulis) General Manager Kepala Teknik Tambang Security Department Deputy General Manager Wakil Kepala Teknik Tambang HR Department Anggota Steering Committee Training Department General Superintendent Anggota Crisis Management Team Road Maintenance Department Superintendent Anggota Taskforce Medical Services Supervisor Anggota tim investigasi internal Engineering Department Leader HSE Representative Purchasing Department Karyawan Senior Sukarelawan Fire and Rescue Public Affars Department Karyawan Fire Warden Corporate Communication Karyawan Junior First Aider HSE Department Helper Peran dan Tanggung Jawab K3
  • 30. STRUKTURAL PERAN TOP MANAGEMENT Kebijakan, arah, program, budget MIDDLE MANAGEMENT Mengelola program, memastikan resources tersedia, memastikan pelatihan untuk SDM PENGAWAS GARIS DEPAN Memimpin crew mengikuti aturan yang ada KARYAWAN • Mengikuti aturan • Stop dan lapor atasan kalau aturan tidak bisa diikuti • Tidak bekerja dalam kondisi tidak sehat • Melaporkan kecelakaan • Melaporkan keadaan berbahaya
  • 31. Tingkatan Leadership • BOD • Site Top Management • Middle Management • Front Line Supervisor • Karyawan
  • 32. Peran dan Tanggung Jawab K3 STRUKTURAL PERAN TOP MANAGEMENT - Menetapkan Kebijakan, arah - Menetapkan Standar, Program - Memberi apresiasi - Menyediakan Budget MIDDLE MANAGEMENT Mengelola program, yaitu memastikan: - resources untuk menjalankan program tersedia, - implementasi berjalan - pengawas dan karyawan mendapatkan pelatihan - melakukan Inspeksi - memberi apresiasi PENGAWAS GARIS DEPAN • Memastikan anak buah mengikuti SOP, punya lisensi, atau work permit • Menghentikan pekerjaan jika ada kondisi atau tindakan tidak aman • Memberi apresiasi kepada karyawan - Melakukan safety talk, inspeksi, investigasi, observasi, JSA, pelatihan - Melakukan penindakan pelanggaran Golden Rule KARYAWAN - Mengikuti aturan, SOP, JSA, APD, instruksi - Tidak mengubah langkah kerja atau cara kendali - Stop pekerjaan dan lapor pengawas bila JSA tidak bisa diikuti - Melaporkan kondisi berbahaya - Melaporkan insiden - Tidak bekerja bila tidak sehat
  • 33. Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (1) No PERAN DAN TANGGUNGJAWAB K3 OLEHDEPARTEMEN 1 Perekrutan pekerja baru. 2 Medical check up. 3 Pelatihan K3. 4 Penanganan cedera serta perawatan sakit akibat kerja. 5 Perawatan jalan, drainase, 6 Menangani kedaruratan kebakaran, 7 Darurat keamanan. 8 Pengontrolan kecepatan kendaraan 9 Rambu jalan. 10 Penjagaan di checkpoint dari orang dan kendaraan yang tidak berhak. 11 Pembelian barang dan peralatan K3 12 Penanganan fire protection. 13 Komisioning kendaraan. 14 Rancang bangun. 15 Hubungan dengan instansi pemerintah terkait.
  • 34. No PERAN DAN TANGGUNGJAWABK3 OLEHDEPARTEMEN 16 Pelaporan kecelakaan ke instansi pemerintah terkait. 17 Perekrutan dan pengawasan catering. 18 Perawatan peralatan tanggap darurat. 19 Pengelolaan sampah. 20 Monitoring geotech. 21 Perawatan saranakomunikasi tanggap darurat. 22 Penyusunan, pencetakan dan pemasangan publikasi K3. 23 Monitoring permanent structure. 24 Pengurusan perijinan ke pemerintah terkait. 25 Pengukuran kebisingan, penerangan, kadaroksigen dan gas bebahaya. 26 Penyimpanan bahan kimia. 27 Pengelolaan airminum. 28 Pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi dan peralatan 29 Dispatcher Peran dan Tanggung Jawab K3 Departemen (2)
  • 35. Peran danTanggung Jawab K3L Antar Departemen HR SECURITY ROAD MAINTENANCE PUBLIC AFFAIRS MEDICAL SERVICES PROCUREMENT ENGINEERING PLAN DO CHECK ACT
  • 36. HSE Mgr Kepala Divisi Posisi Nomor 1 di Site Kepala Divisi HSE Supt HSE Supt HSE Supt Kepala Divisi PERAN: o Designer o Developer o Evaluator o Organizer
  • 37. • Peran guru • Peran orang tua • Peran polisi Berbagi Peran
  • 39. SELAMAT KONSEP PEKERJAAN P2H JSA Safety Talk Karyawan Tugas (Task) ber RISIKO KRITIS Pengawas Inspektor
  • 40. AKTIVITAS K3 PENGAWAS Induksi Pelatihan SOP Safety Meeting PDK3 Pre Shift Check Inspeksi JSA Observasi Safety Talk P2H Emergency Drill Investigasi HIRA Lingkungan
  • 41. Transaksional vs Tranformational Transformasional • Memotivasi dengan memberi peran dan tanggung jawab Transaksional • Memotivasi dengan reward dan punishment
  • 42. Pengukuran Kinerja K3 • Lagging indicators (sisi kegagalan) – Statistik Kepmen 5555 – Statistik International – Statistik kecelakaan alat – Angka sakit akibat kerja – Jumlah kebakaran • Leading indicators (sisi upaya) – SAP (safety accountability program – kegiatan K3 minimumnya pengawas) POP, POM, POU – Perbaikan berkelanjutan
  • 43. Leading Indicator • Pelaksanaan SAP Pengawas – Safety Meeting – Safety Inspection – Safety Observation – JSA – Pre shift supervisor check – Investigation • Kegiatan: – Safety Steering Committee Meeting – Pertemuan taskforce HIRAC – Pertemuan taskforce SMKP – Pertemuan taskforce safety yang lain – Emergency Response Drill – Audit internal • Pelatihan dan Sertifikasi – Prosentase pencapaian pelatihan sistem kendali risiko kritis – Prosentase pencapaian pembekalan POP – Prosentase pencapaian pelatihan SAP Pengawas – Prosentase pencapaian pelatihan tanggap darurat • Perbaikan berkelanjutan – Pelaporan dan investigasi nearmiss – Penulisan atau update JSA atau SOP – Publikasi
  • 45. • Apa itu leadership? • Ada 2 macam manusia di dunia ini, siapa?
  • 47. 8 Leadership Principles 1. Kepemimpinan besar mulai dari diri sendiri, bukan posisi. 2. Kepemimpinan besar adalah perihal tingkat pengaruh kita kepada orang lain, bukan tingkat otoritas. 3. Pemimpin besar banyak mendengar, di samping kemampuan komunikasi. 4. Kepemimpinan besar adalah perihal kebijaksanaan, bukan kecerdasan Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know Brian Kight
  • 48. 8 Leadership Principles 5. Untuk bisa memimpin dengan baik, kita harus terlebih dahulu bisa menjadi pengikut yang baik. 6. Pemimpin besar menciptakan stabilitas dan penggerak perubahan 7. Pemimpin hebat memakai powernya dengan cara memberikannya kepada orang lain. 8. Pemimpin yang efektif membutuhkan keberanian Leadership Skills: 8 Principles Every Leader Should Know Brian Kight
  • 49. ......... adalah energi yang membawa impian, inspirasi, antusiasme, keinginan yang kuat, kebanggaan, peduli, passion, and love.
  • 50. CIRI-CIRI LEADER LEADER – PEMIMPIN 1. Memulai duluan 2. Bergerak sendiri mengikuti standar 3. Tahu kapan mulai dan kapan berhenti 4. Banyak ide-ide 5. Berpikir jauh ke depan FOLLOWER- PENGIKUT 1. Mengekor saja 2. Menunggu diperintah 3. Perlu diingatkan 4. Mengikuti ide orang lain 5. Ikut saja
  • 51. Manager vs Leader MANAGER 1. Punya karyawan 2. Mengatasi perubahan 3. Memiliki ide bagus 4. Mengkomunikasikan 5. Mengarahkan groups 6. Berusaha jadi hero 7. Mengambil manfaat 8. Harus fokus 9. Memakai power untuk ngontrol bawahan LEADER 1. Punya pengikut 2. Membuat perubahan 3. Implementasi ide bagus 4. Mempengaruhi 5. Membangun team 6. Membuat hero 7. Mengambil tanggung jawab 8. Berbagi fokus 9. Mengembangkan power bersama pengikut
  • 52. Followership • The capacity and willingness to follow a leader • Kemampuan dan kerelaan mengikuti seorang pemimpin
  • 55. TIDAK MAMPU TAPI SEMANGAT SEKALI TIDAK MAMPU TIDAK SEMANGAT MAMPU SEKALI SEMANGAT SEKALI MAMPU SEKALI TAPI TIDAK SEMANGAT MAMPU MAU Tinggi Tinggi Rendah Mapping
  • 57. Kunci Kepemimpinan Personil K3 • Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi Nilai-Nilai (Personal Safety Ethic) HOW to lead (Style) Pengaruh (Best Practice) Perilaku (Budaya- Kultur)
  • 58. Konsep Utama Safety Leadership Keyakinan pada Safety
  • 59. Main Belief in Safety Bahwa: • Semua kecelakaan bisa dicegah • Cara kita mencegah adalah yang paling mujarab di dunia • Semua harus dilibatkan di dalam pencegahan kecelakaan
  • 60. in Leadership • Komunikasi antar individu, lisan, bahasa tubuh • Empati • Pendengar yang baik • Di semua level
  • 61. Komunikasi Interpersonal Keterampilan komunikasi interpersonal jauh LEBIH PENTING daripada keterampilan teknis. Kita bisa cerdas dan meraih kualifikasi pelatihan yang tinggi tetapi jika dalam pergaulan kita tidak bisa diterima dan kita tidak bisa mempengaruhi orang lain untuk berubah, maka keberadaan kita sebagai pemimpin keselamatan sebenarnya sia- sia saja. George Robotham
  • 62. OHS Leadership Practices Safety Leadership Practice #1: Visible Leadership • Keluar dari kantor yang bisa dilihat oleh karyawan – Informal – Formal • Mudah dihubungi atau ditemui – Informal – Formal • Menjadi contoh on dan off the job • Tanggung jawab – Pimpin Steering Committee – Lakukan akuntabilitas OHS mu – Pastikan kontrak kerja menekankan OHS
  • 63. Praktek Leadership • Secara umum, perusahaan yang masih kesulitan menerapkan keselamatan berbasis perilaku biasanya memiliki moral yang rendah, banyak perselisihan, serta tingkat saling tidak percaya yang tinggi antara karyawan dan manajemen. • Dan ternyata yang membedakan adalah praktek leadershipnya.
  • 64. Perubahan Waktu terjadi perubahan, anda akan menjadi satu dari 3 kemungkinan ini: • Survivor • Victim • Navigator
  • 65. Safety Leadership Behavior SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD Top Management Middle Management Supervisor Lini Depan Karyawan 1 Melakukan Inspeksi 2 Menyelenggarakan Safety Meeting 3 Mengetok palu pada waktu Launching New Safety Program 4 Membuka training-training safety 5 Memimpin Management Safety Committee 6 Memberi teladan di dalam menjalankan semua aturan K3 di dalam dan di luar kerja 7 Mendengarkan baik-baik semua masukan safety 8 Proaktif, mendorong program yang bersifat leading indicator
  • 66. Safety Leadership Behavior SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD Top Management Middle Management Supervisor Lini Depan Karyawan 9 Memprioritaskan mereview dan approve SOP 10 Membuka pidato selalu mulai dengan pesan safety 11 Memasukkan Safety sebagai agenda pertama semua meeting 12 Memasukkan Safety sebagai topik pertama dalam semua report 13 Mencari kesempatan untuk bisa mengapresiasi karyawan karena K3 14 Memberikan respon dengan segera terhadap masukan-masukan K3 15 Berdiri di depan pada waktu terjadi disaster 16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk mengapresiasi pencapaian safety 17 Menyediakan budget cukup untuk safety
  • 67. PERAN KEPEMIMPINAN K3L TOP MANAGEMENT MIDDLE MANAGEMENT SUPERVISORLINI DEPAN KARYAWAN PLAN DO CHECK ACT
  • 69. APA PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL K3L?
  • 70. JANGAN MENUNTUT!!!!! Apapun yang: • Kita BELUM buatkan SOP dan PROGRAMnya • Kita BELUM pernah atau cukup AJARkan • Kita BELUM konsisten monitor atau check • Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar departemen, antar level organisasi, dan dengan mitra kerja
  • 71. HSE Mgr Kepala Divisi Posisi Nomor 1 di Site Kepala Divisi HSE Supt HSE Supt HSE Supt Kepala Divisi PERAN: o Designer o Developer o Evaluator o Organizer
  • 72. • Menjadi motor program perusahaan • Pelibatan seluruh organisasi di dalam menjalankan program
  • 73. Kunci Kepemimpinan Personil K3 • Dan Budaya (bagaimana kami melakukannya di sini) adalah kinerja K3 yang bisa diprediksi Nilai-Nilai (Personal Safety Ethic) HOW to lead (Style) Pengaruh (Best Practice) Perilaku (Budaya- Kultur)
  • 74. Nilai-nilai K3 Personil K3 • K3 adalah jalan hidup, suatu keyakinan • Menjadi contoh K3 on and off the job • Menjalankan peran dan tanggung jawab personil K3L dari hati
  • 77. • Apa yang harusnya ada belum ada? • Program apa yang sudah ada tetapi perlu disempurnakan atau diupdate? • Program apa yang ada tetapi belum berjalan penuh? • Program apa yang sudah jenuh? • What’s new?
  • 79. Contoh: Ruang Lingkup Pengembangan Program Investigasi
  • 80. DALAM INVESTIGASI JANGAN MENYALAHKAN KARYAWAN!!!!! Untuk apapun yang: • SOP dan PROGRAMnya belum ada atau masih kurang • HKita BELUM pernah atau cukup AJARkan • Kita BELUM konsisten monitor atau check • Kita BELUM jadwalkan dengan rapi dan terkoodinir pelaksanaan PROGRAM antar departemen, antar level organisasi, dan dengan mitra kerja
  • 81. Klasifikasi Kecelakaan Kepmen 555 INTERNASIONAL - P3K - Perawatan Medis LTA Ringan Kerja Ringan LTA LTA Berat Fatal Fatal
  • 83. Investigasi Insiden - WHEN MENIT JAM HARI
  • 84. Investigasi Insiden - WHAT MENIT JAM HARI 4P 4P 4P
  • 86. Investigasi Insiden + Program Terkait Sub Program
  • 88. 10.000 5.000 5.000 5.000 - 1 5.000 - 10 5.000 - 30 Common Faults Yang kita Investigasi selama ini 41-641 vs
  • 91. PRA JSA 1. Inventory Jabatan Anak Buah 2. Inventory tugas setiap jabatan Anak Buah 4. Memilih tugas yang akan dibuatkan JSA 5. Menguraikan tugas menjadi langkah-langkah 6. Mengidentifikasi bahaya dari setiap langkah kerja 7. Menetapkan sistem kendali untuk setiap bahaya 8. Mendapatkan reviu dari personil HSE 9. Mendapatkan Approval Manajemen 10. Mensosialisasikan JSA kepada karyawan 11. Memakai JSA 12. Melakukan Planned Job Observation 13. Mengevaluasi dan mengupdate JSA PEMBUATAN JSA PEMAKAIAN JSA PENGELOLAAN JSA 3. Memberi nilai risiko pada tugas setiap jabatan Anak Buah PROSES JSA
  • 92. Konsepnya sederhana: JANGAN MENUNTUT !!!!!!! Apapun yang kita belum buatkan ATURAN dan PROGRAMnya
  • 94. Kembangkan Posisi Struktural Posisi Fungsional Departemen Terkait Pemerintah Rekanan Anak buah • Pelatihan • Pendampingan • Coaching • Mentoring • Counseling • Memberi info/update • Publikasi • Tindakan disiplin
  • 95. Kembangkan Karyawan Baru / Transfer Pengawas (POP, POM, POU) Karyawan terpapar Risiko Kritis Petugas ER Fungsional • Pelatihan • Pendampingan • Coaching • Mentoring • Counseling • Publikasi • Tindakan disiplin • KTT/WKTT/PJO • Steering Committee • Taskforce • Fire warden • Safety Representative • Volunteer Fire Rescue • Spill Control
  • 96. Konsepnya sederhana: JANGAN NUNTUT !!!!!!! Apapun yang kita belum ajarkan
  • 101. Peran dan Tanggung Jawab Inspeksi Pengawas Pengawas Pengawas Manajemen Inspeksi Pengawas: • Inspeksi Rutin • Inspeksi Gabungan • Inspeksi Risiko Kritis Inspeksi Manajemen • Inspeksi Rutin • Inspeksi Gabungan • Inspeksi Risiko Kritis Inspeksi Karyawan: • P2H AlatArea • Inspeksi Fungsional: Kartu Inspeksi Alat/ APAR/Power Tool Inspeksi Gabungan Lintas Area • Rutin / IRM Inspeksi Personil HSE: • Rutin/ IRM Inspeksi Eksternal Area Kerja Seksi/Subseksi Area Kerja Seksi/Subseksi Area Kerja Seksi/Subseksi
  • 102. Ruang Lingkup Inspeksi K3 Pengawas INSPEKSI ANAK BUAH INSPEKSI PIHAK LAIN INSPEKSI PENGAWAS INSPEKSI GABUNGAN • Inspeksi Rutin • Inspeksi Critical Risk Struktural • P2H Alat dan Area kerja Fungsional • Kartu Inspeksi Peralatan: == • APAR • Power tools Menjadi anggota team: • Inspeksi gabungan Diinspeksi oleh: • Inspeksi manajemen • Inspeksi personil HSE • Inspeksi ulang atasan • Inspeksi eksternal (PIT, dsb)
  • 103. INSPEKSI OLEH DIKONTROL OLEH Inspeksi P2H Karyawan Pengawas (Leader, Foreman, Supervisor) Inspeksi Area Pengawas Superintendent dan Manager Inspeksi Risiko Kritis Pengawas Superintendent dan Manager Inspeksi Superintendent dan Manager PM, GM Semua inspeksi K3LH Mitra Dikontrol oleh Manager K3L Mitra Semua inspeksi K3LH internal Perusahaan Dikontrol oleh Manager K3L Perusahaan di areanya masing- masing Semua inspeksi K3LH di area kerja Perusahaan (termasuk mitra) Dikontrol oleh GM K3 Perusahaan Peran dan Tanggung Jawab Berjenjang Inspeksi Terencana
  • 105. Bulanan • Steering Committee Meeting • Investigation Reporting Meeting • Senior Staff Safety Meeting • Coordination Meeting dengan Corporate Kuartalan • WKTT meeting dengan KTT • CMT Drill • Organisasi Proteksi Radiasi Semesteran • Program Bulan K3 Tahunan • Internal Audit • Corporate Audit • System Audit • Internal Fire Rescue Competition • IFRC
  • 106. Contoh: Jadwal Kegiatan K3 Mayor Perusahaan
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111. • Komunikasi positif • Kreatif • Assertive • Disiplin • Adil • Pintar membuat proposal
  • 112. 1 Magang Business Process areakerjayang menjadi tanggung jawabnya, ikut kerja3shift 2 Pelatihan Wajib Teknis HIRAC Inspeksi Observasi Safety Meeting JSA Menulis SOP Managerial Interpersonal communication BasicSupervision Safety Leadership Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan 3 Bacaan wajib Safety Industrial Hygiene Emergency Response Fire Protection 4 Penugasan Menulis SOP Membuat Program Membuat materi pelatihan Fasilitasi dan presentasi 5 Sertifikasi Instructor Auditor Asesor
  • 113. • Peran dan Tanggungjawab K3 • Organisasi Struktural dan Fungsional K3 == • HSE Management Committee • Struktur Akuntabilitas K3 == • Program HIRAC - Refokus pada Risiko Kritis == • Safety Accountability Program == • Program Inspeksi • Program investigasi • Housekeeping == • Membangun perilaku karyawan == • Emergency Response == • Program Kesehatan Kerja • Program Pelatihan K3 == • CSMS ==
  • 114. Desain program, jangan dibiarkan expire Buat roda semua organisasi K3 terus berputar kencang Kembangkan semua stakeholders Perbanyak apresiasi Jadilah true leader Jual kreativitasmu ke Steering Committee Keep move up 19/24
  • 116. Praktek Leadership • Secara umum, perusahaan yang masih kesulitan menerapkan keselamatan berbasis perilaku biasanya memiliki moral yang rendah, banyak perselisihan, serta tingkat saling tidak percaya yang tinggi antara karyawan dan manajemen. • Dan ternyata yang membedakan adalah praktek leadershipnya.
  • 117. Perubahan Waktu terjadi perubahan, anda akan menjadi satu dari 3 kemungkinan ini: • Survivor • Victim • Navigator
  • 118. Safety Leadership Behavior SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD Top Management Middle Management Supervisor Lini Depan Karyawan 1 Melakukan Inspeksi 2 Menyelenggarakan Safety Meeting 3 Mengetok palu pada waktu Launching New Safety Program 4 Membuka training-training safety 5 Memimpin Management Safety Committee 6 Memberi teladan di dalam menjalankan semua aturan K3 di dalam dan di luar kerja 7 Mendengarkan baik-baik semua masukan safety 8 Proaktif, mendorong program yang bersifat leading indicator
  • 119. Safety Leadership Behavior SAFETY LEADERSHIP BEHAVIORS BOD Top Management Middle Management Supervisor Lini Depan Karyawan 9 Memprioritaskan mereview dan approve SOP 10 Membuka pidato selalu mulai dengan pesan safety 11 Memasukkan Safety sebagai agenda pertama semua meeting 12 Memasukkan Safety sebagai topik pertama dalam semua report 13 Mencari kesempatan untuk bisa mengapresiasi karyawan karena K3 14 Memberikan respon dengan segera terhadap masukan-masukan K3 15 Berdiri di depan pada waktu terjadi disaster 16 Menciptakan kegiatan-kegiatan untuk mengapresiasi pencapaian safety 17 Menyediakan budget cukup untuk safety
  • 120. PERAN KEPEMIMPINAN K3L TOP MANAGEMENT MIDDLE MANAGEMENT SUPERVISORLINI DEPAN KARYAWAN PLAN DO CHECK ACT
  • 121. • Peran dan Tanggungjawab K3 • Organisasi Struktural dan Fungsional K3 == • HSE Management Committee • Struktur Akuntabilitas K3 == • Program HIRAC - Refokus pada Risiko Kritis == • Safety Accountability Program == • Program Inspeksi • Program investigasi • Housekeeping == • Membangun perilaku karyawan == • Emergency Response == • Program Kesehatan Kerja • Program Pelatihan K3 == • CSMS ==
  • 122. Peran Manajemen di Tambang yang Unik Manfaatkan momentum SMKP untuk membenahi sistem manajemen K3 19/24 Infrastruktur K3 harus ada dan solid Fokus pada risiko kritis Sistemkan aktivitas leadership setiap level Bulatkan Safety Belief Bangun perilaku K3 dengan Apresiasi Menuju Kultur K3
  • 126. Site Director / KTT HSE Mgr Kepala Divisi / WKTT Kepala Tambang Bawah Tanah Kepala Kapal Keruk KAIT: 1. Direktur Teknik ESDM 2. Ka Dinas Tambang Propinsi Inspektur Tambang Ka Dept PJO PJO Kepala Divisi / WKTT PJO Dirjen ESDM PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM) PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIS (POP)
  • 127. Safety Manager Advisors Sr. VP Rick Coleman Rusdian Lubis Safety Advisor Safety Supeprintendent Division Safety TE Member Division Committee Mgr/Gen Supt Member Division Committee Mgr/Gen Supt Member Division Committee Mgr/Gen Supt Chairman Division Committee Div Head/DTM Chairman Division Committee Div Head/DTM Chairman Division Committee Div Head/DTM Safety Superintendent Division Safety TE Member Division Committee Mgr/Gen Supt Member Division Committee Mgr/Gen Supt Member Division Committee Mgr/Gen Supt Chairman Division Committee Div Head/DTM Division Committee Level 2 Mgmt Committee Level 1 Management Safety Steering Committee Chairman Exc VP & GM
  • 128. Executive Committee Team Department Committee Level 3 Division Committee Level 2 Division Safety Steering Committee Management Committee Level 1 Safety TE Selected Mgrs (Iwan, Sekeh, etc) Area Safety Supt Safety Gen Fmn/Fmn Rotating Safety TE Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Chairman Dept Committee Mgr/Gen Supt/Supt Chairman Dept Committee Mgr/Gen Supt/Supt Chairman Dept Committee Mgr/Gen Supt/Supt Safety Gen Fmn/Fmn Rotating Safety TE Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Member Dept Committee Supt/Gen Fmn Chairman Dept Committee Mgr/Gen Supt/Supt Chairman Division VP
  • 129. Best Practices Steering Committee (1) • Anggotanya adalah jabatan struktural organisasi itu • Semua work group di organisasi itu terwakili • Forum membahas topik-topik strategis • Sarana komunikasi Top-Down dan Bottom-Up • Pembagian peran yang jelas • Penunjukan resmi untuk semua anggota • Personil K3 sebagai sekretaris (motor) • Jadwal dan durasi meeting pasti • Agenda meeting dikirim bersama undangan
  • 130. Best Practices Steering Committee (2) • Ini forum keputusan, jangan membahas topik dari nol di forum ini (maksimalkan pembuatan draft dan melobby di luar forum) • Jangan mempermalukan anggota disini • Jadikan forum apresiasi dan saling edukasi • Pergunakan untuk menGOALkan ide-ide besar • Dudukkan advisor expat di posisi yang benar • Buat semua anggota tandatangan keputusan • Buat forum ini sebagai sarana kaderisasi
  • 131. CRISIS MANAGEMENT TEAM - ORGANIZATION CHART HIGHLAND Update August 01 2005 Coordinator-Director Eddie Tegouch Brody Delcambre Coordinator Solihin Dwi Pudjiarso Co-Director Jakarta Office Andre Burhanudin Siddharta Moersjid Surface Mine Michael Allen U.G. Mine Leon Thomas Joko basuni Concentrating Darin Lee Hersubeno Mat. Management Eddie Tegouch Petrus Budiyono Technical Serv. Steve Drake Geology Wahyu Sunyoto Noris Belluz Finance Finance Finance Finance Finance Sugiharso Sugiharso Sugiharso Sugiharso Sugiharso Kris Sucipto C.M.T. Advisor Darin Lee Steve Drake M.I.S. Brody Delcambre Prayoga Adi Corporate Communication Helmia Seba Youla Usagani H.R.D. Erika Hamizar Robert Siby Govrel Zulfiadi Yoga Hamboro IR Maghfur Lasah Enos Rumbiak CLO Benny Gobay Pius Natkime Communication Support Team Maghfur Lasah Enos Rumbiak ERG Syahrir Muin Hanny Runtuwene Medical Services/AEA Mark Howland dr. Darma Irawan Security Mangasa Saragi Andreas Sugianto Millitary Liaison Eliezer Ohee Ramang Mokodompit Environmental Environmental Environmental Environmental Environmental Don Chamberlain Don Chamberlain Don Chamberlain Don Chamberlain Don Chamberlain Sapari Yuniantoro Crisis Response Support Team Irwan Hakim Mulyadi Transport / Equipment Erie Haryanto Alex Wibowo Material / Supplies Petrus Budiyono Togap Siagian T.R.M.P. Didiek Subagyo Singgih Hardjono Energy Lyon Barry siswo Cahyono Logistic Support Team Steve Drake Erie Haryanto Const./Eng Zulkifli Erizal Facilities Jansen Sihombing T. S. Ginting Food & Catering Joe Fragnito Rudy Cool Accomodation Tony Tan John Sersermudy Community Evacuation Geoff Hocking Ginting T.S. Remote Evacuation Ginting T.S. Ayub Rahayaan Infratructure Support Team Eric Lutz Geoff Hocking C.M.T. Director Armando Mahler Mike Arnold
  • 132. TASK FORCE HIRAC KETUA TIM INTI TIM AREAL/... TIM AREAL-EXPLORASI TIM AREAL-KONSTRUKSI TIM AREAL-MINING TIM AREAL-HAULING 1. Mr 2. Ms 3. Mr
  • 133. AFPP Taskforce : PT. SAPTAINDRA SEJATI Divisi: : MINING Penanggung Jawab: : M. TAMRIN ( GM ) AGUS HARSANTO ( Deputy GM ) TITO AVIANTO ( Manager SHE ) NYOMAN ARSANA ( Manager ENG ) Champion : SISWANTO & PRAJA GUNAWA (dari K3-menfasilitasi proses AFPP) Taskforce Members LHD ST2, CT 1, CT 2 : HINDARWANTO : ERIKSON : RONI DWI Y LHD : HEVAAM DWI : TITO DEWANTORO : JASFIN NADAPDAP DDL : BENNY BONAPARTE MRG : SOFYAN HADI : MIRHAN Drill & Blast : HERI HARYANTO Engineering : DIDIK RIANTO : YUSUF BIMA POOL : DARYANTO OTD : KUNCORO HENDRO Note:a) Nama Shop Sesuaikan dengan nama di perusahaan masing-masing. b) Usahakan semua work group terwakili c) Pilih yang pengawas aktif yang paling berpengalaman ADARO FATALITY PREVENTION PROGRAM (AFPP) 2013 Site PT Adaro Indonesia ( pengawas berpengalaman yang masih aktif sebagai pengawas)
  • 134. TIM INVESTIGASI INTERNAL KETUA TIM WKTT/KA DIVISI/ PJO ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA SEKRETARIS 1) Personil K3 Owner 2) Personil K3 Mitra Kontraktor Tim ahli dari pihak netral Wakil manajemen area yg celaka dari pihak owner Wakil manajemen area yg celaka dari mitra kontraktor
  • 135. • WKTT – Ketua Team • Sekretaris : – Personil K3 Owner dari area yang celaka – Personil K3 Mitra Kontraktor • Anggota: – Team Ahli dari pihak netral (memiliki keahlian di bidang pekerjaan yang celaka) – Wakil manajemen area yang celaka dari mitra kontraktor – Wakil manajemen area yang celaka dari perusahaan owner Note: sebagai advisor tidak tertulis adalah Safety Manager.
  • 137. Struktur Akuntabilitas Lagging Indicator No Rate No Rate No Rate No $ Rate No $ No Rate No Rate No Rate No $ Rate No $ 49,027,150 Hermani Soeprapto/ Adrianto Magribie 16,429,087 Rick Coleman 5,127,157 Armando Mahler Iwan Kurniawan Nurhadi Sabirin 1 Grasberg Operation 2,162,599 Mike Allen Dedi Nitya Nurhadi Sabirin a Pit Development 1,232,632 Mike Allen DIVISION / DEPARTMENT / SECTION Reportable Fat LTA & RAC Reportable Fat LTA & RAC MONTH TO DATE YEAR TO DATE Manhours Manhours DIVISION / DEPARTMENT / SECTION HEAD PTFI AREA SAFETY DEPARTMENT HEAD WAKIL KEPALA TEKNIK Mobile Equipment FIRE Mobile Equipment FIRE TOTAL PTFI OPERATION GROUP SURFACE MINES 2005 PERFORMANCE No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % No Target % Rick Coleman Armando Mahler Iwan Kurniawan Nurhadi Sabirin 1 Grasberg Operation Mike Allen Dedi Nitya Nurhadi Sabirin a Pit Development Mike Allen DIVISION / DEPARTMENT / SECTION 2005 PERFORMANCE DIVISION / DEPARTMENT / SECTION HEAD PTFI AREA SAFETY DEPARTMENT HEAD WAKIL KEPALA TEKNIK Safety Inspection Safety Meeting JSA OBSERVATION MONTH TO DATE YEAR TO DATE Daily Pre Shift Check Safety Inspection Safety Meeting JSA OBSERVATION Daily Pre Shift Check TOTAL PTFI OPERATION GROUP SURFACE MINES Leading Indicator
  • 139.
  • 140.
  • 141.
  • 142.
  • 143.
  • 144.
  • 146. Risiko Kritis Perusahaan (30) Risiko Kritis Departemen (19) Risiko Kritis Pengawas (6) Risiko Kritis Pengawas Listrik 1. Bekerja di ketinggian 2. Isolasi 3. Safe guarding, pinch point 4. Listrik 5. Berkendaraan di jalan tambang 6. Ekskavasi Fokus Pada Risiko Kritis
  • 147. Indonesia 1 Bahan peledak dan peledakan Fatal Terkena ledakan atau material hasil peledakan dan terperosok ke lubang akibat proses peledakan. 2 Berkendara & Memperbaiki Unit di jalan tambang Fatal lebih dari satu Bahaya tertabrak atau tergilas haul truck dan A2B yang lain, tertimpa material dari haul truck pada waktu berkendara atau memperbaiki unit di jalan tambang. 3 Berkendara & Memperbaiki Unit di jalan hauling Fatal lebih dari satu Bahaya tertabrak trailer atau ban lepas, tertimpa material dari vessel, ditabrak unit lain, menabrak atau ditabrak outsider sewaktu memperbaiki unit di jalan hauling. 4 Jatuh Fatal Jatuh dari ketinggian di atas 1.8 meter, baik karena proses naik turunnya dari ketinggian, selama bekerja di ketinggian, atau waktu perpindahan posisi waktu berada di ketinggian. 5 Bekerja di ruang terbatas Fatal Bekerja di ruang terbatas yang tidak ada atau kurang ventilasi, sehingga karyawan terpapar bahaya kehabisan oksigen atau menghirup gas beracun, apalagi kalau di dalam ruang tersebut karyawan melakukan pekerjaan yang menghasilkan sisa pembakaran, seperti bekerja di dalam tangki (membersihkan atau mengelas), bekerja di gorong-gorong. 6 Bekerja di air atau di dekat air Fatal Bahaya tenggelam 7 Bekerja yang memerlukan pengisolasian energi Fatal Bahaya yang ditimbulkan dari energi (listrik, mekanis, hidrolik, angin, kinetik, gravitasi, dsb) yang dihidupkan oleh orang lain atau terlepas dengan sendirinya pada waktu pekerjaan sedang dilakukan. 8 Pengangkatan dan penarikan beban Fatal Alat angkat atau barang yang diangkat roboh atau jatuh menimpa orang, tali pengangkat atau alat penarik putus, sehingga memukul orang, atau alat yang ditarik atau barang yang diangkat meluncur hilang kontrol. 9 Kestabilan Lereng Fatal Tertimpa longsoran ketika melakukan perbaikan unit, terperosok ke dalam lubang atau jalan yang longsor. 10 Pengelolaan ban Fatal Ban yang dipompa meledak sehingga angin ban, ring atau serpihan ban terlempar mengenai orang. 11 Titik jepit dan pelindung mesin Fatal Bagian tubuh masuk ke mesin yang berputar atau ke titik jepit yang lain. RISIKO KRITIS DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING No RISIKO MAYOR POTENSI CEDERA MAYOR DEFINISI atau SCOPE
  • 148. Indonesia 12 Berkendara di area Workshop Fatal Pergerakan mobil atau alat berat di area workshop yang bisa menabrak tiang workshop, orang atau unit yang sedang diperbaiki (contoh: unit jatuh dari stand sehingga menimpa orang, unit bergerak menabrak orang). 13 Perkakas tangan dan perkakas bersumber energi Fatal Perkakas manual dan perkakas bertenaga listrik, angin, atau hidrolik mencederai karyawan (contoh: slang lepas, lentingan gram, lentingan mata bor yang patah, pecahan batu gurinda terlempar mencederai karyawan, anggota badan terpuntir oleh impact wrench). 14 Energi potensial tersembunyi Fatal Energi tersisa (tersembunyi) yang keluarnya dan kekuatannya tidak diduga. Waktu energi keluar bisa menghantam karyawan. Contoh: spring yang melenting sewaktu dilepas, sisa tekanan hidrolik di selang, sisa tenaga angin di selang, ayunan barang yang mencari titik keseimbangan waktu satu sisi bautnya di lepas, wheel chock terlempar saat kendaraan dijalankan sebelum wheel chock dilepas, dsb. 15 Bekerja dengan panas Fatal Memakai energi panas (welding, cutting, heating) di dekat barang yang mudah terbakar atau mudah meledak (contoh mengelas tangki, di dekat tangki atau saluran bahan bakar, conveyor, dinding bangunan terbuat dari plywood, dsb) yang bisa menyebabkan kebakaran atau peledakan. 16 Penanganan dan pemakaian bahan kimia berbahaya Fatal Dari sifatnya saja bahan kimia tertentu sudah masuk kategori berbahaya. Kalau masuk ke tubuh manusia lewat mulut, kulit, mata atau pernapasan akan membuat keracunan, atau menyebabkan iritasi atau luka bakar. 17 Kebakaran Fatal Bahaya kebakaran (contoh: bensin/solar yang menetes di knalpot yang panas atau mesin yang masih hidup, semburan dari selang oli yang pecah, konslet listrik atau hubungan arus pendek, debu batu bara yang menumpuk, bahan kimia sejenis solvent, thinner, api rokok). 18 Gas Bertekanan Fatal Bahaya ledakan atau kebakaran akibat gas bertekanan seperti: oksigen, asitilen, nitrogen, kaleng bertekanan (anti rust, contact cleaner, battery cleaner), bejana bertekanan. 19 Listrik Fatal Bahaya terkena sengatan listrik (kesetrum). Contoh: pekerjaan di sekitar jaringan listrik, pengoperasian perkakas tangan listrik, bekerja dengan kabel las melewati genangan air 20 Petir Fatal Bahaya tersambar petir ketika bekerja di tempat terbuka pada saat cuaca berpetir. 21 Gigitan Binatang Berbisa Fatal Bahaya terkena gigitan/sengatan binatang yang berbisa seperti ; ular, lebah,kalajengking dll DEPARTEMEN MAINTENANCE MINING No RISIKO MAYOR POTENSI CEDERA MAYOR DEFINISI atau SCOPE
  • 149. Risiko Kritis Pengawas Listrik 1. Bekerja di ketinggian 2. Isolasi 3. Safe guarding, pinch point 4. Listrik 5. Berkendaraan di jalan tambang 6. Ekskavasi RK Pengawas Risiko Kritis Perusahaan 1. Bekerja di ketinggian 2. Isolasi 3. Safe guarding, pinch point 4. Listrik 5. Berkendaraan di jalan tambang 6. Ekskavasi 7. Tenggelam 8. Hotwork 9. Sengatan lebah 10. Tools powertoolls 11. Petir 12. HazardousMaterials 13. Slope 14. Peledakan 15.Lifting 16.Fire 17.Compressed Gas 18.Banjir 19.xxx
  • 150. Risiko Kritis Pengawas Supervisor Listrik 1. Bekerja di ketinggian 2. Isolasi 3. Safe guarding, pinch point 4. Listrik tegangan tinggi 5. Berkendaraan di jalan tambang 6. Penggalian Memakai Risiko Kritis Pengawas 164 Inspeksi Membuat JSA Safety Meeting Observasi Investigasi Beri tugas ke crew
  • 151. POLA KESALAHAN VS KECELAKAAN
  • 152. Kondisi Kesalahan • Tergesa-gesa • Frustrasi • Kelelahan • Complacency • Inisiatif sendiri • Belum tahu caranya • Pandangan tidak pada pekerjaan • Pikiran tidak pada pekerjaan • Berada di “jalur api” • Keseimbangan atau pegangan terganggu • Tanpa ijin • Coba-coba Mening- katkan potensi terjadinya kecelakaan Pola Kesalahan dan Kecelakaan
  • 153. Yaitu kondisi di mana karyawan bergerak melebihi kecepatan biasanya, baik ketika bekerja, mengemudi, berjalan, berpindah, mengangkat barang, dsb. Tergesa-gesa
  • 154. Frustrasi: Disebabkan oleh: • kondisi alat yang rusak-rusak, • perkakas kurang, • instruksi tidak jelas, • tekanan target produksi, • lingkungan kerja yang panas, dsb
  • 155. Kelelahan: Terlalu lelah untuk bisa melakukan pekerjaan dengan selamat, baik secara fisik maupun mental. • Telat merespon • Tidak bisa menghindar • Tertidur waktu mengemudi
  • 156. Complacency – Auto pilot Terbiasa berdampingan dengan bahaya tertentu yang ditemui setiap saat atau berulang-ulang, sehingga menjadi kurang waspada. Menyebabkan tindakannya sudah otomatis, tidak melihat atau tidak berpikir dengan apa yang dia lakukan.
  • 157. Inisiatif Berbahaya Terlalu kreatif atau melakukan inisiatif-inisiatif berbahaya • Mengubah langkah kerja JSA • Melakukan perubahan cara kendali bahaya yang telah ditetapkan • Melakukan pekerjaan yang bukan kewenangannya • Mengerjakan pekerjaan yang belum diajari • Memasuki area yang tidak familiar • Membantu kesulitan teman lain dengan caranya sendiri
  • 158. Pandangan tidak pada pekerjaan • Tidak melihat kemana akan bergerak • Tidak melihat ada yang melintas di hadapannya. • Tidak melihat sebelum melangkah • Tidak melihat sebelum tangan meraih sesuatu
  • 159. Line-of-Fire - Jalur api Berada di jalur bergeraknya suatu bahaya.
  • 160. Keseimbangan, cengkeraman, genggaman Melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan, cengkeraman atau genggaman.
  • 163. Program Pertanggung Gugatan K3 (Safety Accountability Program) 1. Elemen SAP: • Pemeriksaan K3 harian • Inspeksi K3 Terencana • Pertemuan K3 Terencana • Job Safety Analysis • Pengamatan Pekerjaan Terencana (PJO) • Evaluasi Pelaksanaan SAP • Investigasi 2. Target Kuantitas : 100%. 3. Target Kualitas: 100%
  • 164. Pencapaian YEAR TARGET Perusahaan Owner Mitra Kontraktor Total Company 2004 YTD - Sep 95% 97% 99% 2003 2002 90% 94% 92% 93% 2001 90% 86% 88% 88% 85% 79% 79% 79% Program Pertanggung gugatan K3 Target 2005 – 100% 2000 90% 95% 78% 92% 100%
  • 165. Level Peme- riksaan K3 Harian Inspeksi K3 Pertemu an K3 JSA Planned Job Observation (PJO) Investigasi Insiden Evaluasi Pelaksa naan SAP Pengawas garis depan (Front Line Supervision) 1 / hari 4 / bulan 4 / bulan 100% buat 100% memakai 1 / bulan All incident Middle Management - 1 / kuartal 1 / bulan All incident > 1 / bulan Top Management - 1 / kuartalr 1 / bulan All incident > 1 / kuartal Safety Accountability Program (SAP) 2005 Operations Position (Mining, Hauling, Maintenance, Procession, etc)
  • 166. Program Pertanggung gugatan K3 (SAP) 2005 Administrasi (HR, Akunting, Administrasi, dsb) Level Pertemuan K3 Inspeksi K3 JSA Investigas i Evaluasi Pelaksana an SAP Pengawas garis depan (Front Line Supervision 1 / bulan 1 / bulan 100% Buat 100% memakai Sesuai jadwal - Middle Management 1 / bulan 1 / bulan Sesuai jadwal 1 / kuartal Top Management 1 / bulan 1 /semester Sesuai jadwal 1 / kuartal
  • 170. • Kerterlibatan pengawas pada program perusahaan • Pelibatan karyawan di dalam menjalankan program
  • 171. Survey Pandangan Manajemen dan Karyawan Motivasi Karyawan Manajemen Apresiasi terhadap hasil kerja baik 1 8 Pelibatan karyawan pada suatu permasalahan 2 10 Membantu mengatasi masalah pribadi karyawan 3 9 Keamanan pekerjaan 4 2 Gaji yang baik 5 1 Pekerjaan yang menarik 6 5 Kesempatan tumbuh atau promosi 7 3 Setia membela karyawan 8 6 Kondisi kerja yang baik 9 4 Kedisiplinan 10 7
  • 172. Proses Membangun Perilaku (1) Skill Drill (praktek melakukan perilaku yang diinginkan) Pra Kontemplasi (belum tahu bahaya) Kontemplasi (menyadari masalah dan perubahan perilaku yang diinginkan) Persiapan (ingin memulai tindakan) Action (mulai mempraktek kan perilaku yang baru) Perawatan (agar tetap menjalankan perilaku barunya sebagai kebiasaan) Pelatihan Safety
  • 173. Proses Membangun Perilaku (2) DIBERI TAHU BELUM TAHU RAGU - MELAKUKAN TEST CASE MELAKUKAN WAKTU DIAWASI MELAKUKAN INGIN DIAPRESIASI BANGGA MELAKUKAN 100% (MALU, MERASA DOSA KALAU MELANGGAR) Pelatihan Safety 40% 60% 80% 20% 0%
  • 175. Fokus pada sisi positif? • Driving tanpa SIMPER – PHK • Tidak memakai seatbelt – PHK • Overspeeding – 1 denda (setiap 10kpj) • Tidak berhenti di rambu stop – SP3 • Bekerja di ketinggian tanpa alat pelindung jatuh – PHK • Dst Tanda-tanda Driver profesional adalah: • Memiliki SIMPER • Memakai seatbelt • Mengikuti batas kecepatan • Akan berhenti di persimpangan dengan rambu STOP • Dst
  • 176. AKU BANGGA..... • TIDAK PERNAH mengoperasikan peralatan apa pun kalau saya belum punya SIMPER • TIDAK PERNAH mengemudi melewati batas kecepatan yang ditetapkan • TIDAK PERNAH memperbaiki peralatan TANPA melakukan ISOLASI terlebih dahulu • TIDAK PERNAH merokok di tempat dilarang merokok • TIDAK PERNAH memposisikan diri di bawah muatan yang dilifting
  • 177. AKU BANGGA..... • SELALU mengenakan seatbelt waktu mengemudi • SELALU berhenti total di rambu STOP • SELALU mengenakan APD lengkap waktu bekerja • SELALU mendapatkan WORK PERMIT terlebih dahulu sebelum bekerja di ruang terbatas • SELALU melaporkan semua NEARMISS dengan segera • SELALU mengenakan alat pelindung jatuh setiap bekerja di ketinggian. • SELALU memperbaiki atau melaporkan kondisi tidak aman yang saya temukan
  • 178. Contoh: membangun rasa MALU SOPIR ANGKOT JAKARTA • Memakai seatbelt kalau lihat polisi • Ngebut ngejar setoran • Hanya berhenti di rambu stop kalau ada polisi • Isi muatan kendaraan sesukanya DRIVER PROFESIONAL • Memakai seatbelt karena tahu manfaatnya • Menjaga kecepatan sesuai rambu sebagai kebanggaan • Berhenti di persimpangan dengan rambu STOP, karena malu kalau tidak • Isi muatan sesuai kapasitas karena ingin terlihat profesional CIRI-CIRI
  • 179. Communication skills in Leadership • Komunikasi antar individu, lisan, bahasa tubuh • Empati • Pendengar yang baik • Di semua level
  • 180. STOP – Bilang ini “SALAH” harusnya “BEGINI” AJAK BICARA – Sampai ia bilang: “Iya pak saya tadi SALAH”. – Iya pak“HARUSNYA SAYA BEGINI” TUGAS KITA – Bilang SETUJU – TOSS INTERAKSI POSITIF
  • 183. Contoh: Desain Emergency Response dan Command Center
  • 184. www.indoshe.com Emergency Response Zones: 1. Zone #1: Mine 1 2. Zone #2: Minesite Highwall 3. Zone #3: Hauling Dispatcher 4. Zone #4: Port 5. Zone #5: Coal Terminal 6. Zone #6: Pit 4 Emergency Response Zones Pit 1 Pit 2 Pit 3 ERT St Medical St Security St ERT St Medical St Security St Km 40 Km 8 Km 50 Zone 1 Mine 1 Zone 3 Hauling Zone 4 Port Zone 5 Coal Terminal ERT St Medical St Security St ERT St Medical St Security St Km 0 Pit 4 ERT St Medical St Security St Zone 6 Pit 4 ER Command Center Zone 2 Pit 2
  • 185. Emergency Reporting and Responding Flow Hotline Number ER Command Center Fire and Rescue Medical Security Incident Reporter Incident Area Emergency Preparedness== CMT (Crisis Management Team) ==
  • 186. Reporting & Responding Emergency Pelapor HSE Owner Manajemen ERT Mine 1 6666 ER Command Center SOS Mine 1 Security Mine 1 ERT Terdekat SOS Terdekat Security Terdekat Kirim SMS Accident KTT HSE Mitra
  • 188.
  • 190. Master Plan Training - Konsep Induksi New Hire or Transfer Kompetensi K3 minimum untuk mulai bekerja Pelatihan Dasar K3 Semua Karyawan di Site Kompetensi K3L minimum untuk bekerja di site Pelatihan Dasar K3 Pengawas Semua Pengawas di Site Kompetensi K3 Pengawas minimum untuk bekerja di site Pelatihan Kendali Risiko Kritis Semua karyawan yang terpapar RK Kompetensi minimum untuk mengendali- kan Risiko Kritis di mana karyawan terpapar. Pelatihan Tanggap Darurat Sukarelawan Kompetensi tanggap darurat untuk karyawan yang bukan anggota ERT Pelatihan Peran K3 Fungsional Karyawan yang mendapat Penunjukan Kompetensi minimum yang harus dimiliki karyawan yang mendapatkan tugas Fungsional K3 lewat penunjukan
  • 191. KONSEP INDUKSI K3 INDUKSI K3 UMUM K3 AREA SPESIFIK OJT OLEH PENGAWAS INDUKSI PERUSAHAAN Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7 Induksi Umum Perusaha- an Perusaha- an Induksi K3 Umum PT Perusaha- an Induksi K3 Area Spesifik (Divisi Owner atau Kontraktor Besar) On the Job Training (OJT) oleh Pengawas
  • 192. KONSEP PELATIHAN K3 PDK3L SUPERVISORY MANAJEMEN RISIKO KRITIS DARURAT INDUKSI PENUNJUKAN Karyawan baru Karyawan Lama Karyawan Lama ber Risiko Kritis Karyawan ber Risiko Kritis, Volunteer, Penunjukan Pengawas Manajemen
  • 193. Integrated Induksi New Hire or Transfer Kompetens i K3 minimum untuk mulai bekerja Pelatihan Dasar K3 Semua Karyawan di Site AI Kompetens i MI3LH minimum untuk bekerja di site AI Pelatihan Dasar K3 Pengawas Semua Pengawas di Site AI Kompetens i K3 minimum untuk bekerja di site AI Pelatihan Kendali Risiko Kritis Semua karyawan yang terpapar RM Kompetens i minimum untuk mengendal ikan Risiko Kritis di mana karyawan terpapar. Pelatihan Tanggap Darurat Sukarela wan Kompetens i tanggap darurat untuk karyawan yang bukan anggota ERT Pelatihan Peran K3 Fungsional Karyawan yang mendapat Penunjukan Kompetens i minimum yang harus dimiliki karyawan yang mendapatk an tugas K3 lewat penunjuka n MK3L UMUM K3 AREA SPESIFIK OJT OLEH PENGAWAS INDUKSI PERUSAHAAN Hari 1 Hari 2 Hari 3-4 Hari 5-7 Induksi Perusah aan Perusah aan Induksi K3 PT Perusah aan Induksi K3 Area Spesifik (Divisi AI atau Kontrakto r Besar) On the Job Training oleh Pengawa s JSA (RK) Inspeksi (RK) Hazard Report Safety Meeting Personal Contact SAP Pre Shift Checklist Investigasi PDMK3L SUPERVISORY MANAJEMEN RISIKO Kritis DARURAT INDUKSI PENUNJUKAN Karyawan baru Karyawan Lama Karyawan Lama ber Risiko Kritis Karyawan ber Risiko Kritis, Volunteer, Penunjukan Pen gaw as Man aje men FPE JSA Inspeksi Risiko Kritis Total 29 Risiko Kritis Train The Trainer (T3) POP, POM, POU Master Plan Training Program Induksi Kompetensi K3L Behavior Based Safety Berbasis Legal
  • 194. Nama Pelatihan Kompetensi yang dicapPerusaha an Owner Target Peserta Topik 1. Induksi Umum Perusahaan Owner 8 1. Pelatihan Dasar K3L Perusahaan Owner 16 Pelatihan K3L Pengawas Garis Depan (SAP/P0P) Working at Height 8 Interaction with Dump Truck and Mine Mobile Equipment 8 Pelaporan Keadaan Darurat 2 HSE Representatives 16 Pelatihan Peraturan K3L Pertambangan 4 Confined space 8 Interaction with Hauling Mobile Equipment 8 Teknik MemakPerusahaan Owner APAR 2 Fire Warden 4 2. Induksi K3L Karyawan 2. Annual Refresher K3L Perusahaan Owner 8 Akuntabilitas K3L Pengawas Lifting and Towing 8 Operation of Mobile Equipment in Workshop 8 Basic life support 8 Chemical coordinator 8 a. Induksi K3L Umum 8 a. Non staf - Classroom 8 Inspeksi K3L Pengawas 16 Energy Isolation 8 Working near or on water 8 Evakuasi Gedung 4 Radiation Protection Workers 8 b. Induksi K3L Area Spesifik b. Pengawas ke atas - Classroom 4 JSA dan PJO 16 Safe Guarding & Pinch Points 4 Ground Stability Fire and rescue volunteer 8 Petugas pemeriksa APAR 4 1) Mining 8 c. Pengawas ke atas - On 2 Pertemuan K3L Pengawas 8 Tools and Power Tools 8 Tire Spill Response 4 Petugas pemeriksa alat angkat 4 2) Plant 8 HIRA Pengawas 16 Fire 4 Lightning Strike Petugas pemeriksa tangga 4 3) Hauling 8 Investigasi Insiden Pengawas 16 Hidden Potential Energy 4 Blaster 2 Petugas pemeriksa kotak P3K 4 4) Prosesing 8 Hazard Report (Observasi) 8 Hot Work 8 LV Training and Certification 5) Port 8 Personal Contact 8 Hazardous Chemicals Substances 8 HE Training and Certification 6) HRGA 8 Electricity 8 Defensive Driving 7) External 8 Pelatihan K3L Level Manajemen Compressed Gas 0.5 Ergonomy 8) Produksi 8 Peraturan K3L Pertambangan 4 Excavation 1 c. On the Job Training oleh Supervisor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tree Cutting 0.5 NOTE: Lingkungan Hidup Manual Handling 0.5 3. Induksi K3L Visitor 0.25 Sistem Manajemen K3L 8 a. VIP 1 IS0 9001 Dumping di hopper-crusher area b. Visitor dengan escort OHSAS 18001 Conveyor Belt ISO 14001 Crusher Feeder in Crusher W73 Manajemen Keadaan Darurat 4 Working inside Crusher Manajemen Loss Control 4 Animal bites Konservasi Pertambangan 8 Food Poisoning Gas blow out Refresher POP, POM, POU Explosives & Blasting NOTE: NOTE: NOTE: NOTE: NOTE: Estimasi jumlah Peserta yang harus mengikuti pelatihan ini. Jenis tugas penunjukan ini banyak dan berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan yang Wajib bagi semua karyawan baru dan transfer di Area Kerja Perusahaan Owner Wajib bagi semua yang bekerja di Area Kerja Perusahaan Owner Wajib bagi semua posisi PENGAWAS Perusahaan Owner dan Mitra Pelatihan Topik Tanggap Darurat terhadap volunteer atau karyawan yang bukan Petugas ERT Wajib bagi karyawan yang diberi tugas tambahan Kompetensi K3 minimal bagi karyawan yang diberi tanggung jawab diluar tugas utamanya, untuk menjalankan fungsi K3 tertentu. MASTER PLAN HSE TRAINING PROGRAM INDUKSI K3L PELATIHAN DASAR K3L PELATIHAN DASAR K3L PENGAWAS PELATIHAN TANGGAP DARURAT PELATIHAN PERAN K3L FUNGSIONAL Kompetensi K3 minimal untuk bisa mulai bekerja dengan selamat Kompetensi dasar K3 sebagai persyaratan minimal untuk bekerja di Perusahaan Owner Kompetensi K3 minimal bagi Pengawas Kompetensi minimal karyawan untuk mengendalikan keadaan darurat tertentu NOTE: Jenis dan kurikulum pelatihan ini mencakup sistem kendali semua Risiko Kritis Perusahaan Owner yang telah ditetapkan melalui FPE PELATIHAN PENGENDALIAN RISIKO KRITIS Kompetensi K3 minimal untuk mengendalikan risiko Kritis yang sudah ditetapkan oleh perusahaan Wajib bagi setiap karyawan terhadap RISIKO Kritis yang ia terpapar Pelatihan ini sudah mencakup pengawas garis depan, manajemen menengah dan manajemen atas Kompetensi sudah mencakup SAP, POP, POM, POU, serta Dasar Supervisi Pengawas, Dasar Manajemen dan Leadership Contoh Master Plan Safety Training
  • 196. Diagram Alir CSMS Pekerjaan yang Dikontrakkan Penilaian Risiko Pra-kualifikasi dibutuhkan? Pra-Kualifikasi Seleksi dibutuhkan? Seleksi Aktivitas Pra Kerja dibutuhkan? Aktivitas Pra-Kerja Progres Kerja dibutuhkan? Progres Kerja Evaluasi Akhir Bank Data Pemberian Kontrak kepada Pemenang Tender Mekanisme Respon Balik Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya
  • 197. Diagram Alir CSMS Pekerjaan yang Dikontrakkan Penilaian Risiko Pra-kualifikasi dibutuhkan? Pra-Kualifikasi Seleksi dibutuhkan? Seleksi Aktivitas Pra Kerja dibutuhkan? Aktivitas Pra-Kerja Progres Kerja dibutuhkan? Progres Kerja Evaluasi Akhir Bank Data Pemberian Kontrak kepada Pemenang Tender Mekanisme Respon Balik Tahap Administrasi Tahap Implementasi Lapangan Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Alur CSMS di Antam? Standar Project Requisition atau TOR? Standar data yang diminta dari peserta tender? K3L sdh masuk? Standar proses seleksi? Standar Risk Assessment? Team CSMS? Matrix Risiko? Standar Data K3 apa yg diminta? Standar proses seleksi? Team CSMS?
  • 198.
  • 200. What’s new? • SIF (serious injury and fatality) prevention • APKPI (Asosiasi Profesi Kesematan Pertambangan Indonesia) • Jawaban masalah Fatigue di pertambangan ==
  • 202. Fatality Accident Rate Vs. Lost Time Accident Rate IAI & Mining industry 2000 - 2007 0 2 4 6 8 10 12 14 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Rate per 100 million hours worked 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Rate per 1 million hours worked IAI - Fatality rate Mining Fatality rate IAI - LTII rate Mining LTII Rate Cedera Fatal Vs. Cedera LTI (IAI & Mining Industry 2000 – 2007) Tingkat kekerapan LTI terus turun, tetapi tingkat kekerapan cedera fatal relative datar IAI Safety Performance Benchmarking Report for 2007, IAI Fatal Accident Analysis 1997-2007, National Mining Association Safety stats 1980-2007
  • 203. Mitra Studi Penilitian Pencegahan SIF
  • 204. Paradigma lama: Apakah bisa mendiskripsikan secara akurat? • Ya - Ini data dari 6 perusahaan tahun 2008 / 2009 SIF: 293 Restricted Duty / Lost work day: 2984 Medical Treatment: 12,791
  • 205. Catatan Cedera Recordable- Menyesatkan Patah kaki Kasus A – Seorang karyawan patah kaki ketika terpeleset anak tangga paling bawah dan jatuh 75 cm ke tanah, waktu turun dari kabin truk. Kakinya tergelincir batu kecil yang mengakibatkan patah tulang. Kasus B – Seorang karyawan menderita patah tulang kaki ketika tertabrak oleh sebuah forklift yang mundur. Operator forlilift mundur tanpa melihat ke belakang, dan alarm mundurnya tidak berfungsi.
  • 206. Paradigma Lama • Paradigma Lama telah mengeneralisasi sehingga telah mengaburkan : o Semakin parah cedera, semakin jarang terjadi o Semua cedera ringan memiliki potensi yang sama untuk menjadi serius – Cedera dengan tingkat keparahan berbeda, memiliki penyebab dasar yang sama – Satu strategi upaya pencegahan kecelakaan bisa mencegah semua cedera secara sama Fatalities Lost-Time Injuries Recordable Injuries
  • 207. Melihat Segitiga Keselamatan Lebih Baik Fatal Cedera Berat Cedera LTI Perawatan Medis P3K Mine the Diamond: Identifikasi kejadian dengan potensi SIF Kalau Bukan karena BERUNTUNG – akan parah atau fatal
  • 208. Contoh • Di tempat kerja W,X,Y & Z: P1 – Bekerja di ketinggian P2 – Waktu perbaikan tidak terjadwal P3 – Tanpa persiapan atau persiapan kurang memadai P4 – Karyawan baru P3 P1 P2 P4 Fokus Pasal 32
  • 209. https://www.apkpi.org/ No Rek: BRI KC Bekasi HI : 0424.01.000459.30.6
  • 210. LEGALITAS HUKUM 1. Akta Notaris APKPI Nomor 07 tanggal 17 April 2014, Notaris Hermin Budisetyasih, SJ, MKN yang berkedudukan di Jakarta Timur. 2. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU- 00110.60.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia. 3. Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor : 1894/1.824/2014 dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, tanggal 12 Juni 2014. 4. Surat Keterangan Terdaftar Nomor : S-659KT/WPJ.04 /KP.1203 /2014 dari Kementerian Keuangan RI Ditjen Pajak Kanwil DJP Jakarta Selatan KPP Pratama Jakarta Setiabudi Tiga, tanggal 23 Juni 2014. 5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor : 70.497.384.1-063.000 dari Kementerian Keuangan RI Ditjen Pajak. 6. No Rek Resmi APKPI, BRI KC Bekasi HI : 0424.01.000459.30.6
  • 211. STRUKTUR ORGANISASI Pelindung : Direktur Jenderal Minerba Pembina : Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Pengawas : Eko Gunarto, Dipl.Mech.E, MT Penasehat : Drs. Dwi Pudjiarso Direktur : Ir. Edy Saptono Wakil Direktur : Alwahono, MBA, MOSH Sekretaris Jendral : Ade Kurdiman Bendahara : Mahmudi, ST, MT Departemen Riset dan Pengembangan Ketua : Drs. Haryadi Wardono Anggota : Richard K; Drs. Herwiyanto MKes; Ir.Sapari PMP; Ir.Sunarto S, MSc Departemen Hubungan Masyarakat Ketua : Bahctiar Lewai, ST, MM Anggota : Dani Wirahandoko SKM; Ir.Yogi Sasongko, Msc; Aloisius Paerong, ST; Triturno Joko Marmono; Gunawan Pujianto, SKM,MK3. Departemen Organisasi & Keanggotaan Ketua : Amiruddin Hasyim, ST Anggota : Ir. Eka Sumarna MKes; Rahmad Subagyo SE; Adetya Bayu Nasution, SP; Siswahyudi; Andri, ST; Sukoriyanto. Akte Notaris APKPI Nomor 07 tanggal 17 April 2014
  • 212. VISI, MISI DAN NILAI INTI 1. Mengembangkan kompetensi profesional keselamatan pertambangan 2. Memberikan pelayanan kemitraan pada pemangku kepentingan 3. Menjadikan wadah komunikasi & informasi bagi para profesional keselamatan pertambangan 4. Menjadi pelopor & inisiator kegiatan bagi para profesional untuk pengembangan keselamatan pertambangan 5. Menjadi agen perubahan dalam pengelolaan keselamatan pertambangan 6. Menjadi sumber pengembangan standar (code of practice) dalam peningkatan pengelolaan keselamatan pertambangan Visi Misi Menjadikan APKPI sebagai suatu organisasi yang mampu membentuk Budaya Keselamatan Pertambangan Indonesia bertaraf internasional
  • 213. 4. Rapat Kerja APKPI, 14-16 Feb 2014 Rapat Kerja APKPI, tanggal 14 – 16 Februari 2014, di Hotel Soen - Gadok, dalam rangka : Penyusunan Draft Program Kerja APKPI 2014 KEGIATAN TAHUN 2014
  • 216. JAWABAN UNTUK FATIGUE DI TAMBANG
  • 217.