SlideShare a Scribd company logo
LATIHAN SOAL TRANSFORMASI
Tugas halaman 31
1. Andaikan g dan h yang sejajar pada bidang euclide V. A sebuah titik yang
terleta ditengah antara g dan h. senuah T padanan dengan daerah g yang
didefinisikan sebagai berikut:apabila P g maka P’=T(P) = PA∩h.
a. Apakah daerah nilai T?
b. Apabila D g, E g, D≠E. buktikan D’.E’=DE , D’=T(D), E’=T(E).
c. Apakah T injektif?
Penyelesaian:
A terletak di tengah g dan h, P g,
P’ h, maka P’=T(P)
a. Apakah daerah nilai T?
Daerah T adalah h ( semua titik p pada garis h)
b. Apabila D g, E g, D≠E. buktikan D’.E’=DE , D’=T(D), E’=T(E).
D’=T(D), E’=T(E)
Lihat ∆DAE = ∆AD’E’
DAE = D’AE’ sudut bertolak belakang.
DA = AD’ karena A berada di tengah g dan h.
AE = AE’ karena A berada di tengah g dan h.
∆DAE ∆AD’E’ dengan sisi, sudut , sisi perbandingan sehingga DE’
= DE.
c. Apakah T injektif?
Ambil 2 titik x dan y pada g dan h dengan x≠ y. akan dibuktikan T(x)= T(y).
Sehingga T(x)= garis xA∩h.
T(y)= garis yA∩h
Dalam hal ini maka garis xa dan garis ya memiliki 2 titik sekutu,jadi
T(x)=T(y).
Ini berarti bahwa garis xa dan ya berhimpit sehingga erakibat x=y.
Hal ini kontradiksi maka permisalan salah yang benar T(x) ≠T(y). dan T
injektif.
2. Diketahui sebuah titik K dan ruas garis AB, K AB dan sebuah garis g
sehingga g//AB dan jarak K ke AB adalah 2kali lebih panjang dari jara k ke g.
Ada padanan T dengan daerah asal AB dan daerah nilai g sehingga apabila
P AB maka T(P)=P =KP g.
a. Apakah bentuk hi,punan pet.peta P kalau P bergerak pada AB?
b. Buktikan bahwa T injektif !
c. Apabila E dan F dua titik pada AB apakah dapat dikatakan jarak E’F’ jika
E’=T(E) dan F’=T(F)?
Penyelesaian:
a. apakah bentuk hi,punan pet.peta P kalau P bergerak pada AB?
Gambar:
 K AB = Jarak antara K dan AB dua kali jarak K ke g.
 g//AB = padanan T daerah asal AB dan daerah nilai g.
Jika P AB maka T(P)=P =KP g
Bentuk himpunan P adalah setiap unsur garis g yang dibatasi oleh segmen AB.
a. Buktikan bahwa T injektif !
Misal titik D dan E AB
D=E T(D)=T(E)
D≠E T(D≠ (E)
Pembuktian kontradiksi ambil D E sehingga T(D)=T(E)
g(D)=E dimana D =KD g
g(E)=E dimana E = KE g
karena D ≠E sehingga T(D)≠T(E) hal ini kontradiksi.
b. Apabila E dan F dua titik pada AB apakah dapat dikatakan jarak E’F’ jika
E’=T(E) dan F’=T(F)?
Lihat ∆EKF dengan ∆E’KF’
KEF = KE’F’ ( dalam bersebranga)
KFE = KF’E’ ( dalam bersebrangan)
∆EKF sebangun dengan ∆E’KF’
P AB dimana P =T(P) g
Sebagai tinggi tiap segitiga perbandingan ∆EKF dengan ∆E’KF’ = 1: ½ .
Karena ∆EKF sebangun dengan perbandingan 1: ½ maka demikian pula jarak
E’F’= ½ EF
3. Diketahui tiga titik A,R,S yang berlainan dan tidak segaris ada padanan T
yang didefinisikan sebagai berikut:
T(A)=A,T(P)=P’ sehingga P titik tengah AP
a. Lukis R’=T(R)
b. Lukis Z sehingga T(Z)=S
c. Apakah T suatu transformasi A
Penyelesaian:
Jawaban a dan b
Jawaban c
T merupakan fungsi V ke V
 A memiliki peta yaitu A sendiri
 R≠A pada V. R mmiliki peta R’
 A≠R≠S pada V,S memiliki peta yaitu Z.
 T(A)=A,T(P)=P’ sehingga P titik tengah AP jadi ada ruas garis AP’ sehingga
AP=PP’. Jadi daerah asal T adalah V.
T merupakan fungsi V ke V.
Apakah T surjektif?
Setiap titik di V memiliki prapeta
T(A)=A
T(P)=P’
T(Z)=S
T(R)=R
Dengan demikian dapat diatakan bahwa setiap titik pada V memiliki prapeta.
Jadi T adalah sutu padanan yang surjektif.
Apakah T injektif?
Abil 2 titik R≠A,S≠A,R≠S,dan R,A,S tidak segaris.
Setiap titik memiliki padanannya masing-masing maka T injektif.
Dengan demikian T suatu transformasi.
4. Diketahui P=(0,0), C1={(x,y) x2
+y2
=1} dan C2={(x,y) x2
+y2
=25}
T: C1 C2 adalah suatu padanan yang didefinisikan sebagai berikut:
Bila X C, maka T(X)=X’ = PX C2
a. Apabila A = (0,1). Tentukan T(A)
b. Tentukan prapeta dari B (4,3)
c. Apabila Z sembarang titik pada daerah asal T, tentukan jarak ZZ’, dengan
Z’=T(Z)
d. Apabila E dan F dua titik pada daerah asal T, apakah dapat dikatakan
tentang jarak E’F’.
Penyelesaian:
a. A=(0,1) maka T(A) = (0,5)
b. Melalui titik pusat (0,0) dan (4,3)
Subtitusi y ke dalam persamaan
Maka prapeta nya
c. ZZ’ adalah domain C1
Z = T(Z) adalah range C2
Maka C2 - C1 =5 – 1 =4
d. Iya dapat dikatakan jarak E’F’ terhadap EF

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Nia Matus
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
Yadi Pura
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Sholiha Nurwulan
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
chikarahayu
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
marihot TP
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktian
orenji hyon
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Nia Matus
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
Naa Mariana
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiderin4n1
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
Jhoko Jhoko
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 

What's hot (20)

Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
2.pencerminan
2.pencerminan2.pencerminan
2.pencerminan
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktian
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 

Similar to 1.transformasi

Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
DwiAndri2
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitraaidiloci
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitraaidiloci
 
Setengah putaran transformasi geometri
Setengah putaran transformasi geometriSetengah putaran transformasi geometri
Setengah putaran transformasi geometriEvi Setianingsih
 
Ruas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah Ruas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah
MuhSyahrul10
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
fitri mhey
 
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometriMateri lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
EnzhaConradDerpanser
 
Bab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutBab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutEko Supriyadi
 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabung
Andesva dansi
 
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Sari Fauziah
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrithaqiemisme
 
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan LimasGeometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
Muhamad Husni Mubaraq
 
Ruas Garis Berarah
Ruas Garis BerarahRuas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah
Meilani Rahmawati
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptx
zulfy485
 
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tigaSudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
angelica nadya
 

Similar to 1.transformasi (20)

Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
 
Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitra
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitra
 
Aidil safitra
Aidil safitraAidil safitra
Aidil safitra
 
Setengah putaran transformasi geometri
Setengah putaran transformasi geometriSetengah putaran transformasi geometri
Setengah putaran transformasi geometri
 
Ruas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah Ruas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah
 
transformasi
transformasitransformasi
transformasi
 
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometriMateri lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
Materi lengkap isometri yang dibutuhkan untuk geometri
 
Setengah putaran
Setengah putaranSetengah putaran
Setengah putaran
 
Bab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutBab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucut
 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabung
 
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan LimasGeometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
Geometri Ruang-Irisan Bidang Alpha Pada Kubus dan Limas
 
Ruas Garis Berarah
Ruas Garis BerarahRuas Garis Berarah
Ruas Garis Berarah
 
PPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptxPPT trnsformasi komlit.pptx
PPT trnsformasi komlit.pptx
 
1-12.docx
1-12.docx1-12.docx
1-12.docx
 
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tigaSudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
Sudut antara garis dengan bidang pada dimensi tiga
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

More from Diana Anggraeni

10.rotasi
10.rotasi10.rotasi
10.rotasi
Diana Anggraeni
 
4.hasilkali transformasi
4.hasilkali transformasi4.hasilkali transformasi
4.hasilkali transformasiDiana Anggraeni
 

More from Diana Anggraeni (8)

10.rotasi
10.rotasi10.rotasi
10.rotasi
 
5.transformasi balikan
5.transformasi balikan5.transformasi balikan
5.transformasi balikan
 
4.hasilkali transformasi
4.hasilkali transformasi4.hasilkali transformasi
4.hasilkali transformasi
 
7.grup
7.grup7.grup
7.grup
 
6.setengah putaran
6.setengah putaran6.setengah putaran
6.setengah putaran
 
3.isometri
3.isometri3.isometri
3.isometri
 
8.ruas garis berarah
8.ruas garis berarah8.ruas garis berarah
8.ruas garis berarah
 
9.translasi
9.translasi9.translasi
9.translasi
 

1.transformasi

  • 1. LATIHAN SOAL TRANSFORMASI Tugas halaman 31 1. Andaikan g dan h yang sejajar pada bidang euclide V. A sebuah titik yang terleta ditengah antara g dan h. senuah T padanan dengan daerah g yang didefinisikan sebagai berikut:apabila P g maka P’=T(P) = PA∩h. a. Apakah daerah nilai T? b. Apabila D g, E g, D≠E. buktikan D’.E’=DE , D’=T(D), E’=T(E). c. Apakah T injektif? Penyelesaian: A terletak di tengah g dan h, P g, P’ h, maka P’=T(P) a. Apakah daerah nilai T? Daerah T adalah h ( semua titik p pada garis h) b. Apabila D g, E g, D≠E. buktikan D’.E’=DE , D’=T(D), E’=T(E). D’=T(D), E’=T(E) Lihat ∆DAE = ∆AD’E’ DAE = D’AE’ sudut bertolak belakang. DA = AD’ karena A berada di tengah g dan h.
  • 2. AE = AE’ karena A berada di tengah g dan h. ∆DAE ∆AD’E’ dengan sisi, sudut , sisi perbandingan sehingga DE’ = DE. c. Apakah T injektif? Ambil 2 titik x dan y pada g dan h dengan x≠ y. akan dibuktikan T(x)= T(y). Sehingga T(x)= garis xA∩h. T(y)= garis yA∩h Dalam hal ini maka garis xa dan garis ya memiliki 2 titik sekutu,jadi T(x)=T(y). Ini berarti bahwa garis xa dan ya berhimpit sehingga erakibat x=y. Hal ini kontradiksi maka permisalan salah yang benar T(x) ≠T(y). dan T injektif. 2. Diketahui sebuah titik K dan ruas garis AB, K AB dan sebuah garis g sehingga g//AB dan jarak K ke AB adalah 2kali lebih panjang dari jara k ke g. Ada padanan T dengan daerah asal AB dan daerah nilai g sehingga apabila P AB maka T(P)=P =KP g. a. Apakah bentuk hi,punan pet.peta P kalau P bergerak pada AB? b. Buktikan bahwa T injektif !
  • 3. c. Apabila E dan F dua titik pada AB apakah dapat dikatakan jarak E’F’ jika E’=T(E) dan F’=T(F)? Penyelesaian: a. apakah bentuk hi,punan pet.peta P kalau P bergerak pada AB? Gambar:  K AB = Jarak antara K dan AB dua kali jarak K ke g.  g//AB = padanan T daerah asal AB dan daerah nilai g. Jika P AB maka T(P)=P =KP g Bentuk himpunan P adalah setiap unsur garis g yang dibatasi oleh segmen AB. a. Buktikan bahwa T injektif ! Misal titik D dan E AB D=E T(D)=T(E) D≠E T(D≠ (E) Pembuktian kontradiksi ambil D E sehingga T(D)=T(E)
  • 4. g(D)=E dimana D =KD g g(E)=E dimana E = KE g karena D ≠E sehingga T(D)≠T(E) hal ini kontradiksi. b. Apabila E dan F dua titik pada AB apakah dapat dikatakan jarak E’F’ jika E’=T(E) dan F’=T(F)? Lihat ∆EKF dengan ∆E’KF’ KEF = KE’F’ ( dalam bersebranga) KFE = KF’E’ ( dalam bersebrangan) ∆EKF sebangun dengan ∆E’KF’ P AB dimana P =T(P) g Sebagai tinggi tiap segitiga perbandingan ∆EKF dengan ∆E’KF’ = 1: ½ . Karena ∆EKF sebangun dengan perbandingan 1: ½ maka demikian pula jarak E’F’= ½ EF 3. Diketahui tiga titik A,R,S yang berlainan dan tidak segaris ada padanan T yang didefinisikan sebagai berikut: T(A)=A,T(P)=P’ sehingga P titik tengah AP a. Lukis R’=T(R)
  • 5. b. Lukis Z sehingga T(Z)=S c. Apakah T suatu transformasi A Penyelesaian: Jawaban a dan b Jawaban c T merupakan fungsi V ke V  A memiliki peta yaitu A sendiri  R≠A pada V. R mmiliki peta R’  A≠R≠S pada V,S memiliki peta yaitu Z.  T(A)=A,T(P)=P’ sehingga P titik tengah AP jadi ada ruas garis AP’ sehingga AP=PP’. Jadi daerah asal T adalah V. T merupakan fungsi V ke V. Apakah T surjektif? Setiap titik di V memiliki prapeta T(A)=A
  • 6. T(P)=P’ T(Z)=S T(R)=R Dengan demikian dapat diatakan bahwa setiap titik pada V memiliki prapeta. Jadi T adalah sutu padanan yang surjektif. Apakah T injektif? Abil 2 titik R≠A,S≠A,R≠S,dan R,A,S tidak segaris. Setiap titik memiliki padanannya masing-masing maka T injektif. Dengan demikian T suatu transformasi. 4. Diketahui P=(0,0), C1={(x,y) x2 +y2 =1} dan C2={(x,y) x2 +y2 =25} T: C1 C2 adalah suatu padanan yang didefinisikan sebagai berikut: Bila X C, maka T(X)=X’ = PX C2 a. Apabila A = (0,1). Tentukan T(A) b. Tentukan prapeta dari B (4,3) c. Apabila Z sembarang titik pada daerah asal T, tentukan jarak ZZ’, dengan Z’=T(Z) d. Apabila E dan F dua titik pada daerah asal T, apakah dapat dikatakan tentang jarak E’F’. Penyelesaian:
  • 7. a. A=(0,1) maka T(A) = (0,5) b. Melalui titik pusat (0,0) dan (4,3)
  • 8. Subtitusi y ke dalam persamaan Maka prapeta nya c. ZZ’ adalah domain C1 Z = T(Z) adalah range C2 Maka C2 - C1 =5 – 1 =4 d. Iya dapat dikatakan jarak E’F’ terhadap EF