SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB II
PRAKTIKUM PEMBUATAN YOGHURT
I. TUJUAN
a. Mahasiswa diharapkan dapat membuat yoghurt dari susu skim dengan proses
fermentasi.
b. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan prinsip proses fermentasi oleh
bakteri pembuatan yoghurt.
II. DASAR TEORI
a. Definisi Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal. Penelitian
modern membuktikan yoghurt diteliti mengandung probiotik atau bakteri
bermanfaat salah satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga ada juga yang menduga
bahwa yoghurt diciptakan pertama kali di Bulgaria.
Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat
ini di dominasi dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam
laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan
bau yang unik pada yoghurt .
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda
merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss,
Prancis, Jepang dan negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan
Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba (Amar Ma’ruf, 2012).
b. Proses pembuatan Yoghurt
Yoghurt diperoleh dari fermentasi asam laktat melalui aktivitas bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dimana mikroorganisme ini dalam produk
akhirnya harus hidup aktif dan berlimpah. Bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang terdapat dalam yoghurt akan menguraikan
laktosa (gula susu) menjadi asam laktat serta dapat menimbulkan berbagai komponen aroma
dan cita rasa. Lactobacillus bulgaricus berperan pada pembentukan aroma,
sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa. Kerja
bakteri asam laktat dalam memfermentasikan susu ini ternyata dapat meningkatkan
kandungan gizi yoghurt khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin),
vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam folat, asam
pantotenat, biotin dsb (Mutia Ulfah, 2012).
Komponen susu yang paling berperan dalam pembuatan yoghurt adalah
laktosa dan kasein. Laktosa yang merupakan carbohydre susu digunakan sebagai
sumber energi selama pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan asam
laktat. Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman
susu meningkat atau pH menurun. Kasein merupakan komponen terbanyak dalam
susu yang sangat peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka
kasein menjadi tidak stabil sehingga kasein akan terkoagulasi membentuk padatan
yang disebut yoghurt.
Tabel 1. Klasifikasi Bakteri Dalam Pembuatan Yoghurt
Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus
Kingdom Prokariotik Prokariotik
Diviso Schizophyta Schizophyta
Kelas Eubacteriales Eubacteriales
Familia Lactobacillaceae
Genus Lactobacillus Eubacteriales
Spesies Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus
Pada umumnya yoghurt dibuat dari susu segar, susu ini dapat berupa susu cair
langsung tetapi yang perlu diperhatikan, susu yang digunakan harus susu putih
(Rocha, 2009). Yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang
dilarutkan dalam airdengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk
yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat
dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan).
Pembuatan yoghurt dilakukan dengan proses fermentasi, dengan proses
fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan
laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan
rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai
flavour buatan dari buah-buahan misalnya strawberry, nenas, mangga, jambu, dan
sebagainya.
Inkubasi adalah proses pertumbuhan biaakan bakteri atau perbanyakan biakan
dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai (Javetz et al., 1980).
Lingkungan dalam hal ini adalah suhu, merupakan faktor terpenting pada inkubasi
yang akan mempengaruhi terhadap perkembangbiakan asam laktat dari yoghurt
(Singh et al., 1980), menurut Frazier dan Westhoff (1978) suhu dan lama inkubasi
perlu diperhatikan agar dapat dicegah terjadinya dorninasi oleh salah satu galur
biakan atau spesies lain.
c. Manfaat yoghurt
1) Degradasi kolesterol
Penelitian pada beberapa orang yang menkonsumsi yoghurt secara teratur dalam
jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah kolesterol dalam serum
darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini dapat terjadi karena
bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat mendegradasi kolesterol
menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat yang tidak dapat diserap oleh
usus karena yoghurt, coprosterol dan sisa kolesterol dikeluarkan bersama-sama
tinja. Sebuah laporan mengenai hal ini memaparkan bahwa kolesterol oleh bakteri
Lactobacillus bulgaricus dapat mencapai kisaran 27-28 %.
2) Menghambat patogen.
Flora usus pengkonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman
pathogen/kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya
pertumbuhan sekaligus matinya mikroba pathogen dalam lambung dan usus halus
bias menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau dapat
membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
3) Menetralisir antibiotik
Mengkonsumsi antibiotik memang berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak
pandang bulu mana kuman yang perlu dibunuh dan mana sebetulnay tidak perlu
dimusnahkan.
4) Antikanker saluran cerna
Bakteri- bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat
prekarsinogenik ( zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan
hingga mampu menhambat terjadinya kanker.
5) Mencegah jantung koroner
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus yang terdapat
dalam yoghurt, akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks, kedua
vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner.
6) Meremajakan wajah
Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt
mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam penting bahan kimia
untuk pergantian kulit (Amar Ma’ruf, 2012).
d. Standar Mutu Yoghurt
Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2981-
1992, adalah sebagai berikut (Sumardikan, 2007) :
Tabel 2. Syarat Mutu Yoghurt (SNI 01-2981-1992)
No. KriteriaUji Spesifikasi
1. Keadaan
- Penampakan
- Bau
- Rasa
- Konsentrasi
-Cairan kental sampai semi
padat
- Normal/khas
- Asam/khas
- Homogen
2. Lemak : % ; b/b Maks. 3,8
3. Bahan Kering Tanpa Lemak : %
; b/b
Maks. 8,2
4. Protein: % ; b/b Min. 3,5
5. Abu Maks. 1.0
6. Jumlah asam (sebagai laktat) : %
; b/b
0,5 – 2,0
7. Cemaran logam
- Timbal (Pb): mg/kg
- Tembaga (Cu) : mg/kg
- Seng (Zn) : mg/kg
- Timah (Sn) : mg/kg
- Raksa (Hg) : mg/kg
- Arsen (As) : mg/kg
Maks.0,3
Maks. 20
Maks. 40
Maks. 40
Maks. 0,03
Maks. 0,1
8. Cemaran mikroba
- Bakteri coliform
- E.coli ; APM/g
- Salmonella
Maks. 10
< 3
Negatif / 100 gram
e. Denaturasi Protein
Denaturasi Protein adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik
bentuk protein akibat dari gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner
struktural. Karena fungsi biokimia protein tergantung pada tiga dimensi bentuknya
atau susunan senyawa yang terdapat pada asam amino. Hasil denaturasi adalah
hilangnya aktivitas biokimia yang terjadi didalam senyawa protein itu sendiri.
Ciri-ciri suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari berbagai
hal. Salah satunya adalah dari perubahan struktur fisiknya, protein yang
terdenaturasi biasanya mengalami pembukaan lipatan pada bagian-bagian tertentu.
Selain itu, protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya.
Susu biasanya dipasteurisasi pada suhu 120o
C selama 15 detik. Dengan adanya
sedikit perubahan pada protein susu (seperti denaturasi dan pengendapan jarang
terjadi) ketika susu dipasteurisasi pada kondisi tersebut, tidak diperlukan
perlakuan khusus. Protein susu terdiri dari dua protein utama: casein (80%) dan
protein whey. Kasein sangat stabil pada pemanasan, sementara protein whey tidak
stabil dengan adanya panas. Karenanya, protein whey lah yang terdenaturasi
ketika susu dipanaskan selama pasteurisasi. Protein whey terkoagulasi oleh panas
dan membentuk partikel-partikel kecil (Firma Yova, 2013)
III. ALAT DAN BAHAN
1) Alat:
a. Panci Email
b. Pengaduk
c. Saringan Plastik
d. Termometer
e. Kompor
f. Inkubator
g. Gelas ukur
h. Panci tertutup
2) Bahan:
a. Susu Skim (Dancow) 254 gram
b. Cimory 250 ml (produk yoghurt jadi)
c. Air 1 L
d. Gula pasir
IV. Cara kerja
Gambar 1. Skema Pembuatan Yoghurt
V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Campuran
Wadah A
Didinginkan hingga suhunya 450
C
Susu Dancow 254 gr
Campuran hangat
Campuran
Wadah B
Yoghurt
Disimpan dalam lemari es selama satu malam
Yoghurt jadi
Dipanaskan dalam air pada suhu 900
C
Ditambahkan biakan Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilluss (Cimory 250 ml)
Dimasukan dalam 2 wadah masing-masing 500 mL
Ditambahkan gula pasir Tidak ditambahkan gula pasir
Kedua wadah ditutup rapat dan diinkubasikan selama
4 jam pada suhu 450
C
a. Data Pengamatan.
Tabel 3. Data Pengamatan Pembuatan Yoghurt
No Perlakuan Pengamatan
1 Merebus 1 L air sampai mendidih Air panas
2 Melarutkan susu skim kedalam air
panas pada suhu 900
C dan diaduk
hingga rata. Kemudian didinginkan
sampai suhu 450
C
Campuran menjadi homogen
3
4
5
6
7
Campuran ditambahkan ”cimory”
(produk jadi yoghurt) dan diaduk rata
Campuran dimasukkan ke dalam 2
wadah
Campuran dalam wadah I
ditambahkan gula pasir sedangkan
dalam wadah II tidak. Kedua wadah
ditutup rapat
Campuran dalam wadah I dan II
diinkubasikan dalam oven pada suhu
450
C selama 4 jam
Campuran hasil inkubasi dimasukkan
ke dalam lemari es selama satu malam
Campuran homogen dan berbau asam
Wadah A : 500 mL susu
Wadah B : 500 mL susu
Wadah A : Susu putih sedikit
kecoklatan
Wadah B : Susu putih bersih
Wadah I
Tekstur : Lebih encer
Warna : Putih susu dan sedikit
keruh
Rasa : Sedikit asam dan manis
Bau : Khas yoghurt
Wadah II
Tekstur : Kental seperti pudding
Warna : Putih susu
Rasa : Asam
Bau : Khas yoghurt
b. Pembahasan
Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan yoghurt adalah
melarutkan susu skim (Dancow) sebanyak 254 gram kedalam air panas pada
suhu 900
C sambil diaduk. Selama pemanasan susu harus selalu diaduk karena
agar susu tidak pecah dan tidak mengendap. Selanjutnya setelah susu skim
homogeny, campuran didinginkan pada suhu ruangan hingga suhunya 45o
C.
Proses pendinginan ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum
bagi bakteri starter, agar bakteri yang ada pada bibit tidak langsung mati
karena bakteri akan mati pada campuran susu yang memiliki suhu tinggi.
Setelah susu berada pada suhu 45°C, lalu ditambahkan bibit yoghurt
perlahan-lahan sambil diaduk. Penanaman bakteri atau biasa disebut
juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar
semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal
ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Bakteri
yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus.
Pada praktikum kali ini starter yang digunakan adalah “Cimory” (produk
yoghurt yang sudah jadi) sebanyak 250 mL. Selanjutnya campuran susu dibagi
menjadi 2 perlakuan. Perlakuan I sebanyak 500 mL campuran susu
ditambahkan dengan gula kemudian diaduk dan perlakuan II sebanyak 500 mL
campuran susu tidak ditambahkan dengan gula. Kemudian perlakuan I dan
perlakuan II ditutup rapat dengan menggunakan plastik karena fermentasi ini
berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen), setelah ditutup
rapat, perlakuan I dan II diinkubasi kedalam oven pada suhu 450
C. Inkubasi
adalah masa dimana mikroba berkembang biak dalam suatu media.
Pada saat inkubasi suhu yang digunakan adalah pada saat suhu 450
C
yang merupakan suhu optimum bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus berkembang biak. Yoghurt diinkubasi dalam oven
selama 4 jam. Setelah di inkubasi, lalu dimasukan dalam lemari es agar proses
pembiakannya berhenti dan tidak terus-menerus dilanjutkan. Dan setelah
didiamkan dakam lemari es selama kurang lebih 1 hari, yoghurt pun siap untuk
dinikmati, dan tinggal diberi perasa dan juga pemanis.
Perlakuan I dihasilkan yoghurt dengan warna putih susu dan sedikit
keruh karena kotoran yang mungkin terbawa pada gula, baunya khas yoghurt,
rasa manis dan sedikit asam, tekstur agak encer. Sedangkan pada perlakuan II
dihasilkan yoghurt dengan warna putih susu, bau khas yoghurt, rasa sangat asam
dan tekstur kental seperti pudding. Yoghurt yang dihasilkan pada perlakuan I
memiliki tekstur yang lebih kental dibandingkan perlakuan II karena pemberian
gula pada perlakuan I menyebabkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophiles mengikat glukosa pada gula terlebih dahulu
sebelum mengikat laktosa pada susu sehingga kandungan susu pada yoghurt
masih ada dan menyebabkan tekstur yoghurt encer. Rasa pada perlakuan I lebih
enak karena lebih manis dan tidak terlalu asam.
Reaksi pembuatan yoghurt :
C12H22O11 + Lactobacillus Bulgaricus C3H6O3 + CO2
(Laktosa) Steptococcus thermophilus (Asam laktat)
Gambar 2. Susu skim ketika di dinginkan sampai 45o
C
Gambar 3. Yoghurt yang ditambah gula pasir setelah didinginkan
Gambar 4. Yoghurt yang tidak ditambah gula pasir setelah didinginkan
VI. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
a. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan Yoghurt adalah Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
b. Pembuatan Yoghurt menggunakan fermentasi anaerob.
c. Yoghurt yang dihasilkan
Perlakuan I
Warna : Putih susu
Bau : Sedikit asam
Rasa : Manis dan sedikit asam
Tekstur : Lebih encer
Perlakuan II
Warna : Putih susu sedikit kecoklatan
Bau : Asam sekali
Rasa : Sangat terasa asamnya
Tekstur : Kental seperti pudding
d. Reaksi pembuatan Yoghurt:
Laktosa + L. bulgaricus Asam laktat + CO2
S. thermophiles
2. Saran
a. Pada saat melarutkan air dan susu skim harus benar-benar tercampur homogen
b. Setelah pencampuran gula sebaiknya susu disaring kembali agar yoghurt yang
dihasilkan tidak keruh
VII. Daftar Pustaka
Tim Dosen Teknologi Bioproses. 2013. Petunjuk Praktikum Teknologi Bioproses.
Jurusan Teknik Kimia. FT UNNES. Semarang
Ma’ruf, Amar. 2012. http://samapahu.blogspot.com/2012/12/yoghurt-definisi-proses-
pembuatan.html Tanggal Akses 20 Oktober 2013
Ulfah, Mutia. 2012. http://mutiaulfah1493.wordpress.com/2012/11/23/bakteri-
yoghurt-benarkah-bermanfaat-4/. Tanggal Akses 20 Oktober 2013
Perdanawati, Firma Yova. 2013. http://firma-yova
perdanawati.blogspot.com/2013/06/denaturasi-protein.html. Tanggal Akses 20
Oktober 2013

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein Andrew Hutabarat
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiProses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiMuhammad Luthfan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetriTillapia
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)Irdan Arjulian
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasiProses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
Proses pembuatan deterjen dan reaksi saponifikasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Peneraan volumetri
Peneraan volumetriPeneraan volumetri
Peneraan volumetri
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
 
Kimia Komputasi
Kimia KomputasiKimia Komputasi
Kimia Komputasi
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 

Viewers also liked

Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtRiska Setiyoningtyas
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtCecep Azka Noberic
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1Devandy Enda
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaN Naomi
 
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...Dr Asif Ahmad
 
Pk lemak margarin
Pk lemak margarinPk lemak margarin
Pk lemak margarinMeiman Zega
 
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan KefirPedoman Pembuatan dan POemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan KefirAndang Kasriadi
 
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek Akhir
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek AkhirMenggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek Akhir
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek AkhirM Idris Setiawan
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiMeri Septiani
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTDiah Rachmawati P
 
Kefir
KefirKefir
KefirESPOL
 
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan KefirPedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan KefirAndang Kasriadi
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 

Viewers also liked (20)

Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurtLaporan praktikum pembuatan yoghurt
Laporan praktikum pembuatan yoghurt
 
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurtContoh makalah bioteknologi yoghurt
Contoh makalah bioteknologi yoghurt
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1Laporan praktikum modul 1
Laporan praktikum modul 1
 
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun CuacaLaporan Praktikum Stasiun Cuaca
Laporan Praktikum Stasiun Cuaca
 
Sejarah cimory
Sejarah cimorySejarah cimory
Sejarah cimory
 
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...
Characterization of new exopolysaccharides produced by coculturing of l. kefi...
 
Pk lemak margarin
Pk lemak margarinPk lemak margarin
Pk lemak margarin
 
Pdf materi keju
Pdf materi kejuPdf materi keju
Pdf materi keju
 
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan KefirPedoman Pembuatan dan POemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan POemanfaatan Kefir
 
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek Akhir
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek AkhirMenggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek Akhir
Menggunakan Metode Design Thinking untuk Proyek Akhir
 
Biologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alamiBiologi cara membuat yoghurt alami
Biologi cara membuat yoghurt alami
 
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURTBIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
BIOTEKNOLOGI MENGENAI YOGHURT
 
Mentega
MentegaMentega
Mentega
 
Kefir
KefirKefir
Kefir
 
Makalah Yoghurt
Makalah YoghurtMakalah Yoghurt
Makalah Yoghurt
 
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan KefirPedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Kefir
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Kefir
 
Kefir
KefirKefir
Kefir
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 

Similar to 179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt Mitha Ye Es
 
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Aldi_Krisna
 
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)Phaphy Wahyudhi
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtSTF YPIB CIREBON
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxUniversitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi IndustriMoni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industrifebrianadja
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtNuruliswati
 
Metabolisme Mikroba Pada Tauco
Metabolisme Mikroba  Pada TaucoMetabolisme Mikroba  Pada Tauco
Metabolisme Mikroba Pada TaucoNuruliswati
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)fathriska
 

Similar to 179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc (20)

Isi makalah yoghurt
Isi makalah yoghurtIsi makalah yoghurt
Isi makalah yoghurt
 
laporan youghurt
laporan youghurtlaporan youghurt
laporan youghurt
 
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL : Pembuatan Yoghurt
 
Laporan pht
Laporan phtLaporan pht
Laporan pht
 
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdfPembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
Pembuatan Produk Bioteknologi: Yogurt Nabati Dari Santan Kelapa.pdf
 
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
Isi Pembuatan Yoghurt Anggur
 
Cekidot aje ya
Cekidot aje ya Cekidot aje ya
Cekidot aje ya
 
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)
Bab I - IV (Pembuatan Yoghurt Anggur)
 
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurtLaporan praktikum pembuatan_yoghurt
Laporan praktikum pembuatan_yoghurt
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Yoghurt - UNPAS
 
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptxPPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
PPT_PRODUK YOGHURT SUSU KEDELAI_KELOMPOK 6_KELAS 5J.pptx
 
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT PEMBUATAN PRODUK KACANG HIJAU_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
 
Bioteknologi yoghurt
Bioteknologi yoghurtBioteknologi yoghurt
Bioteknologi yoghurt
 
Makalah protein pada yogurt
Makalah protein pada yogurtMakalah protein pada yogurt
Makalah protein pada yogurt
 
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi IndustriMoni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
 
Bioteknologi sma
Bioteknologi smaBioteknologi sma
Bioteknologi sma
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
 
Metabolisme Mikroba Pada Tauco
Metabolisme Mikroba  Pada TaucoMetabolisme Mikroba  Pada Tauco
Metabolisme Mikroba Pada Tauco
 
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
Fermentasi Yoghurt (Dwi Yuliani dan Sujud Arisandi Gea)
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

179297851 laporan-praktikum-pembuatan-yoghurt-doc

  • 1. BAB II PRAKTIKUM PEMBUATAN YOGHURT I. TUJUAN a. Mahasiswa diharapkan dapat membuat yoghurt dari susu skim dengan proses fermentasi. b. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan prinsip proses fermentasi oleh bakteri pembuatan yoghurt. II. DASAR TEORI a. Definisi Yoghurt Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal. Penelitian modern membuktikan yoghurt diteliti mengandung probiotik atau bakteri bermanfaat salah satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga ada juga yang menduga bahwa yoghurt diciptakan pertama kali di Bulgaria. Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini di dominasi dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt . Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis, Jepang dan negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba (Amar Ma’ruf, 2012). b. Proses pembuatan Yoghurt Yoghurt diperoleh dari fermentasi asam laktat melalui aktivitas bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dimana mikroorganisme ini dalam produk akhirnya harus hidup aktif dan berlimpah. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang terdapat dalam yoghurt akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat serta dapat menimbulkan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Lactobacillus bulgaricus berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa. Kerja bakteri asam laktat dalam memfermentasikan susu ini ternyata dapat meningkatkan kandungan gizi yoghurt khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam folat, asam pantotenat, biotin dsb (Mutia Ulfah, 2012).
  • 2. Komponen susu yang paling berperan dalam pembuatan yoghurt adalah laktosa dan kasein. Laktosa yang merupakan carbohydre susu digunakan sebagai sumber energi selama pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat. Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman susu meningkat atau pH menurun. Kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu yang sangat peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein menjadi tidak stabil sehingga kasein akan terkoagulasi membentuk padatan yang disebut yoghurt. Tabel 1. Klasifikasi Bakteri Dalam Pembuatan Yoghurt Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus Kingdom Prokariotik Prokariotik Diviso Schizophyta Schizophyta Kelas Eubacteriales Eubacteriales Familia Lactobacillaceae Genus Lactobacillus Eubacteriales Spesies Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus Pada umumnya yoghurt dibuat dari susu segar, susu ini dapat berupa susu cair langsung tetapi yang perlu diperhatikan, susu yang digunakan harus susu putih (Rocha, 2009). Yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam airdengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk yang diinginkan. Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Pembuatan yoghurt dilakukan dengan proses fermentasi, dengan proses fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buah-buahan misalnya strawberry, nenas, mangga, jambu, dan sebagainya. Inkubasi adalah proses pertumbuhan biaakan bakteri atau perbanyakan biakan dengan menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai (Javetz et al., 1980). Lingkungan dalam hal ini adalah suhu, merupakan faktor terpenting pada inkubasi
  • 3. yang akan mempengaruhi terhadap perkembangbiakan asam laktat dari yoghurt (Singh et al., 1980), menurut Frazier dan Westhoff (1978) suhu dan lama inkubasi perlu diperhatikan agar dapat dicegah terjadinya dorninasi oleh salah satu galur biakan atau spesies lain. c. Manfaat yoghurt 1) Degradasi kolesterol Penelitian pada beberapa orang yang menkonsumsi yoghurt secara teratur dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah kolesterol dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini dapat terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat yang tidak dapat diserap oleh usus karena yoghurt, coprosterol dan sisa kolesterol dikeluarkan bersama-sama tinja. Sebuah laporan mengenai hal ini memaparkan bahwa kolesterol oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus dapat mencapai kisaran 27-28 %. 2) Menghambat patogen. Flora usus pengkonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman pathogen/kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan sekaligus matinya mikroba pathogen dalam lambung dan usus halus bias menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. 3) Menetralisir antibiotik Mengkonsumsi antibiotik memang berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu mana kuman yang perlu dibunuh dan mana sebetulnay tidak perlu dimusnahkan. 4) Antikanker saluran cerna Bakteri- bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik ( zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan hingga mampu menhambat terjadinya kanker. 5) Mencegah jantung koroner Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus yang terdapat dalam yoghurt, akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks, kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner.
  • 4. 6) Meremajakan wajah Tidak perlu biaya mahal untuk merawat kulit agar terlihat sempurna. Yogurt mengandung asam laktat, yang merupakan komponen dalam penting bahan kimia untuk pergantian kulit (Amar Ma’ruf, 2012). d. Standar Mutu Yoghurt Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2981- 1992, adalah sebagai berikut (Sumardikan, 2007) : Tabel 2. Syarat Mutu Yoghurt (SNI 01-2981-1992) No. KriteriaUji Spesifikasi 1. Keadaan - Penampakan - Bau - Rasa - Konsentrasi -Cairan kental sampai semi padat - Normal/khas - Asam/khas - Homogen 2. Lemak : % ; b/b Maks. 3,8 3. Bahan Kering Tanpa Lemak : % ; b/b Maks. 8,2 4. Protein: % ; b/b Min. 3,5 5. Abu Maks. 1.0 6. Jumlah asam (sebagai laktat) : % ; b/b 0,5 – 2,0 7. Cemaran logam - Timbal (Pb): mg/kg - Tembaga (Cu) : mg/kg - Seng (Zn) : mg/kg - Timah (Sn) : mg/kg - Raksa (Hg) : mg/kg - Arsen (As) : mg/kg Maks.0,3 Maks. 20 Maks. 40 Maks. 40 Maks. 0,03 Maks. 0,1 8. Cemaran mikroba - Bakteri coliform - E.coli ; APM/g - Salmonella Maks. 10 < 3 Negatif / 100 gram e. Denaturasi Protein
  • 5. Denaturasi Protein adalah proses perubahan struktur lengkap dan karakteristik bentuk protein akibat dari gangguan interaksi sekunder, tersier, dan kuaterner struktural. Karena fungsi biokimia protein tergantung pada tiga dimensi bentuknya atau susunan senyawa yang terdapat pada asam amino. Hasil denaturasi adalah hilangnya aktivitas biokimia yang terjadi didalam senyawa protein itu sendiri. Ciri-ciri suatu protein yang mengalami denaturasi bisa dilihat dari berbagai hal. Salah satunya adalah dari perubahan struktur fisiknya, protein yang terdenaturasi biasanya mengalami pembukaan lipatan pada bagian-bagian tertentu. Selain itu, protein yang terdenaturasi akan berkurang kelarutannya. Susu biasanya dipasteurisasi pada suhu 120o C selama 15 detik. Dengan adanya sedikit perubahan pada protein susu (seperti denaturasi dan pengendapan jarang terjadi) ketika susu dipasteurisasi pada kondisi tersebut, tidak diperlukan perlakuan khusus. Protein susu terdiri dari dua protein utama: casein (80%) dan protein whey. Kasein sangat stabil pada pemanasan, sementara protein whey tidak stabil dengan adanya panas. Karenanya, protein whey lah yang terdenaturasi ketika susu dipanaskan selama pasteurisasi. Protein whey terkoagulasi oleh panas dan membentuk partikel-partikel kecil (Firma Yova, 2013) III. ALAT DAN BAHAN 1) Alat: a. Panci Email b. Pengaduk c. Saringan Plastik d. Termometer e. Kompor f. Inkubator g. Gelas ukur h. Panci tertutup 2) Bahan: a. Susu Skim (Dancow) 254 gram b. Cimory 250 ml (produk yoghurt jadi) c. Air 1 L d. Gula pasir IV. Cara kerja
  • 6. Gambar 1. Skema Pembuatan Yoghurt V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Campuran Wadah A Didinginkan hingga suhunya 450 C Susu Dancow 254 gr Campuran hangat Campuran Wadah B Yoghurt Disimpan dalam lemari es selama satu malam Yoghurt jadi Dipanaskan dalam air pada suhu 900 C Ditambahkan biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilluss (Cimory 250 ml) Dimasukan dalam 2 wadah masing-masing 500 mL Ditambahkan gula pasir Tidak ditambahkan gula pasir Kedua wadah ditutup rapat dan diinkubasikan selama 4 jam pada suhu 450 C
  • 7. a. Data Pengamatan. Tabel 3. Data Pengamatan Pembuatan Yoghurt No Perlakuan Pengamatan 1 Merebus 1 L air sampai mendidih Air panas 2 Melarutkan susu skim kedalam air panas pada suhu 900 C dan diaduk hingga rata. Kemudian didinginkan sampai suhu 450 C Campuran menjadi homogen 3 4 5 6 7 Campuran ditambahkan ”cimory” (produk jadi yoghurt) dan diaduk rata Campuran dimasukkan ke dalam 2 wadah Campuran dalam wadah I ditambahkan gula pasir sedangkan dalam wadah II tidak. Kedua wadah ditutup rapat Campuran dalam wadah I dan II diinkubasikan dalam oven pada suhu 450 C selama 4 jam Campuran hasil inkubasi dimasukkan ke dalam lemari es selama satu malam Campuran homogen dan berbau asam Wadah A : 500 mL susu Wadah B : 500 mL susu Wadah A : Susu putih sedikit kecoklatan Wadah B : Susu putih bersih Wadah I Tekstur : Lebih encer Warna : Putih susu dan sedikit keruh Rasa : Sedikit asam dan manis Bau : Khas yoghurt Wadah II Tekstur : Kental seperti pudding Warna : Putih susu Rasa : Asam Bau : Khas yoghurt
  • 9. Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan yoghurt adalah melarutkan susu skim (Dancow) sebanyak 254 gram kedalam air panas pada suhu 900 C sambil diaduk. Selama pemanasan susu harus selalu diaduk karena agar susu tidak pecah dan tidak mengendap. Selanjutnya setelah susu skim homogeny, campuran didinginkan pada suhu ruangan hingga suhunya 45o C. Proses pendinginan ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi bakteri starter, agar bakteri yang ada pada bibit tidak langsung mati karena bakteri akan mati pada campuran susu yang memiliki suhu tinggi. Setelah susu berada pada suhu 45°C, lalu ditambahkan bibit yoghurt perlahan-lahan sambil diaduk. Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Pada praktikum kali ini starter yang digunakan adalah “Cimory” (produk yoghurt yang sudah jadi) sebanyak 250 mL. Selanjutnya campuran susu dibagi menjadi 2 perlakuan. Perlakuan I sebanyak 500 mL campuran susu ditambahkan dengan gula kemudian diaduk dan perlakuan II sebanyak 500 mL campuran susu tidak ditambahkan dengan gula. Kemudian perlakuan I dan perlakuan II ditutup rapat dengan menggunakan plastik karena fermentasi ini berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen), setelah ditutup rapat, perlakuan I dan II diinkubasi kedalam oven pada suhu 450 C. Inkubasi adalah masa dimana mikroba berkembang biak dalam suatu media. Pada saat inkubasi suhu yang digunakan adalah pada saat suhu 450 C yang merupakan suhu optimum bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus berkembang biak. Yoghurt diinkubasi dalam oven selama 4 jam. Setelah di inkubasi, lalu dimasukan dalam lemari es agar proses pembiakannya berhenti dan tidak terus-menerus dilanjutkan. Dan setelah didiamkan dakam lemari es selama kurang lebih 1 hari, yoghurt pun siap untuk dinikmati, dan tinggal diberi perasa dan juga pemanis.
  • 10. Perlakuan I dihasilkan yoghurt dengan warna putih susu dan sedikit keruh karena kotoran yang mungkin terbawa pada gula, baunya khas yoghurt, rasa manis dan sedikit asam, tekstur agak encer. Sedangkan pada perlakuan II dihasilkan yoghurt dengan warna putih susu, bau khas yoghurt, rasa sangat asam dan tekstur kental seperti pudding. Yoghurt yang dihasilkan pada perlakuan I memiliki tekstur yang lebih kental dibandingkan perlakuan II karena pemberian gula pada perlakuan I menyebabkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles mengikat glukosa pada gula terlebih dahulu sebelum mengikat laktosa pada susu sehingga kandungan susu pada yoghurt masih ada dan menyebabkan tekstur yoghurt encer. Rasa pada perlakuan I lebih enak karena lebih manis dan tidak terlalu asam. Reaksi pembuatan yoghurt : C12H22O11 + Lactobacillus Bulgaricus C3H6O3 + CO2 (Laktosa) Steptococcus thermophilus (Asam laktat) Gambar 2. Susu skim ketika di dinginkan sampai 45o C
  • 11. Gambar 3. Yoghurt yang ditambah gula pasir setelah didinginkan Gambar 4. Yoghurt yang tidak ditambah gula pasir setelah didinginkan VI. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan a. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan Yoghurt adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. b. Pembuatan Yoghurt menggunakan fermentasi anaerob. c. Yoghurt yang dihasilkan Perlakuan I Warna : Putih susu Bau : Sedikit asam Rasa : Manis dan sedikit asam Tekstur : Lebih encer
  • 12. Perlakuan II Warna : Putih susu sedikit kecoklatan Bau : Asam sekali Rasa : Sangat terasa asamnya Tekstur : Kental seperti pudding d. Reaksi pembuatan Yoghurt: Laktosa + L. bulgaricus Asam laktat + CO2 S. thermophiles 2. Saran a. Pada saat melarutkan air dan susu skim harus benar-benar tercampur homogen b. Setelah pencampuran gula sebaiknya susu disaring kembali agar yoghurt yang dihasilkan tidak keruh VII. Daftar Pustaka Tim Dosen Teknologi Bioproses. 2013. Petunjuk Praktikum Teknologi Bioproses. Jurusan Teknik Kimia. FT UNNES. Semarang Ma’ruf, Amar. 2012. http://samapahu.blogspot.com/2012/12/yoghurt-definisi-proses- pembuatan.html Tanggal Akses 20 Oktober 2013 Ulfah, Mutia. 2012. http://mutiaulfah1493.wordpress.com/2012/11/23/bakteri- yoghurt-benarkah-bermanfaat-4/. Tanggal Akses 20 Oktober 2013 Perdanawati, Firma Yova. 2013. http://firma-yova perdanawati.blogspot.com/2013/06/denaturasi-protein.html. Tanggal Akses 20 Oktober 2013