1. TES LISAN
Dosen :
Dr.Ir Vina Serevina
Mahasiswa S2:
Fandi Cahya
Program Magister Pendidikan Fisika
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2014
2. Latar Belakang
• Keahlian atau keterampilan berbicara adalah
kemampuan untuk mengekspresikan suara artikulasi
atau kata-kata untuk membentuk ide-ide, pikiran,
pendapat, keinginan, atau perasaan lawan bicara.
• Tujuan keterampilan berbicara secara umum adalah
siswa dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik.
----------------
1. Arikunto, Suharsimi . 2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi
Aksara,
3. Tes Lisan
• The ability of speaking include :
Pelafalan
Tata Bahasa
Kelancaran
Pemahaman Konteks
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan
kemampuan berbicara sebagai sarana komunikasi lisan.
--------------
Heaton, J.B .1987 Writing English Language Tests. London : Longman,
4. Bentuk Tes Lisan
• Untuk mengukur kemampuan berbicara, banyak cara atau bentuk
yang dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan tingkat
kemampuan murid, yaitu dari tes yang paling dasar dan sederhana
sampai pada bentuk tes yang paling kompleks dan sulit.
• Ada beberapa bentuk tes lisan:
Membaca Keras
Bercerita Dengan Gambar
Menceritakan Kembali
Diskusi
Wawancara
Pidato
-------------------
Heaton, J.B .1987 Writing English Language Tests. London : Longman,
5. Pelaksanaan Tes Lisan
• Nurkanca menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat
perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai
berikut:
Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai oleh murid-murid.
Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut
memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang
sang “ bodoh .
Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seorang murid yang sedang
di tes.
Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta skor jawaban yang
diminta untuk setiap pertanyaan.
Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan
oleh murid.
------------------
Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
6. Apa Yang Diperlukan Dalam Tes Lisan
• Untuk Murid
Gambar-gambar atau foto-foto sebagai alat bantu siswa berbicara
sebelum mereka diberi kesempatan berbicara sesuai situasi yang
diberikan.
• Untuk Guru
Format penilaian dan kriteria penskoran serta alat perekam dan
tape recordernya bila memungkinkan.
---------------------
Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
7. Kelebihan Tes Lisan
Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta
didik, sikap serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan
langsung.
Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat
menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan
pertanyaan yang dimaksud.
Siswa dapat mengemukakan argumentasi.
Dapat mengevaluasi kemampuan penalaran.
Dapat melakukan pendalaman materi.
Tidak mungkin terjadi penyontekan.
Hasil tes dapat langsung diketahui oleh peserta didik.
--------------------------
Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
8. Kekurangan Tes Lisan
Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil
tes.
Sangat memungkinkan ketidakadilan.
Memerlukan waktu yang lama.
----------------------
Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
9. Masalah & Solusi
Bagaimana kriteria penilaian dalam tes lisan ?
Penilaian didasarkan pada kelancaran menjawab dan ketepatan dalam mengurai
permasalahan.
Bagaimana mengalokasikan waktu untuk tes lisan ?
Kalau tidak dimungkinkan untuk menanyakan siswa satu per satu, maka bisa
dilakukan dengan menanyakan per kelompok. Dimana tiap kelompok terdiri dari 3
atau 4 orang.
Bagaimana cara menghindari subjektivitas dalam tes lisan ?
Penilaian tetap dilakukan secara objektif dengan memperhatikan apakah siswa
dapat menjawab poin-poin penting dari setiap pertanyaan. Semakin banyak poin
penting yang terjawab, maka nilainya semakin tinggi.
-------------------------
Nurkanca, Wayan dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Nurkanca, Wayan
dan Sunartana . 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
10. Kesimpulan
• Berdasarkan uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa tes lisan dapat :
• Mengembangkan pemahaman siswa.
• Mengembangkan kemampuan berpikir dan
membuat keputusan.
• Mengaktifkan kedua belah pihak guru dan siswa.
11. Daftar Pustaka
• Arikunto, Suharsimi .2005 . Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Bumi Aksara.
• Heaton, J.B .1987. Writing English Language Tests.
London : Longman.
• Nurkanca, Wayan dan Sunartana .1986. . Evaluasi
Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
• Sirait, Bistok. Menyusun Tes Hasil Belajar. IKIP
Semarang Press, Semarang.
• Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
• Zainul, N. 2005. Penilaian Hasil Belajar Cetakan Ke-5.
Jakarta: PAU-PPAI.