Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik, tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran untuk mengukur pencapaian peserta didik."
3. Model Kompetensi Travis B. Burke (2005)
- Input : sikap, keterampilan, dan pengetahuan individual
- Outcome : aspek karakteristik pekerjaan/hasil kinerja
- Job Competence : input sempit sesuai deskripsi tugas dan
keterampilan (prosedur kerja)
(Ristekdikti, 2015)
4.
5. Manfaat CP
Pembelajaran yang fleksibel
Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta
didik
Pengembangan rencan pembelajaran yang kolaboratif
6. Cara Memahami CP
Pahami konsep yang ada dalam Rasional Mapel, Tujuan
Mapel, dan Karakteristik Mapel dengan membuat mindmap!
Kompetensi (Taksonomi/KKO) apa saja yang perlu dimiliki
peserta didik untuk sampai di capaian pembelajaran akhir
fase?
Apa kata kunci (materi dan keterangannya) yang penting
dalam CP?
Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami?
Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?
7. Silakan baca Permendikbud 033 bagian Naskah CP Bahasa
Indonesia!
17. Alternatif Cara Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Alternatif 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara
langsung berdasarkan CP
Alternatif 2. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan
menganalisis ‘kompetensi’ dan ‘lingkup Materi’ pada CP.
Alternatif 3. Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas
Elemen CP
27. Pembelajaran
berdiferensiasi untuk
mengakomodasi kebutuhan
belajarmurid yangberbeda
Pentingnya mengetahui kebutuhan belajar
dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh
individu di sekolah agar dapat meningkatkan
kompetensinya secara aman dan nyaman
Strategi pembelajaran
berdiferensiasi: diferensiasi
instruksi konten,
proses, dan produk
Diferensiasi dalam Pembelajaran
28. • Kesiapan
Belajar PD
• Minat
PD
• Profil Belajar
PD
Kebutuhan Belajar Peserta Didik (PD)
Carol Ann Tomlinson
“How to Differentiate Instruction in Mixed-Ability Classrooms, 2nd Edition (2001)”
29. Paradigma Asesmen
Yang Harus
Diperhatikan
Dalam
Menentukan
Asesmen
Penerapan Pola Pikir
Bertumbuh (Growth
Mindset
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait.
Sekolah diberikan
keleluasaan untuk
menentukan teknik dan
jenis asesmen.
Khusus SMK, terdapat juga bentuk
asesmen khas yang membedakan
dengan jenjang yang lain, yaitu
Asesmen Praktek Kerja Lapangan,
Uji Kompetensi Kejuruan dan uji
unit kompetensi
Keleluasaan dalam
menentukan kriteria
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
30. Asesmen Awal Pembelajaran
Asesmen awal
pembelajaran dapat
dilakukan untuk
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
peserta didik, dan
hasilnya digunakan
untuk merancang
pembelajaran yang
sesuai dengan tahap
capaian peserta didik.
Pendidik dapat melaksanakan
asesmen awal pembelajaran sesuai
kebutuhan, misalnya pada awal
tahun pelajaran, pada awal
semester, sebelum memulai satu
lingkup materi (dapat berupa 1
atau beberapa TP), atau sebelum
menyusun modul ajar secara
mandiri. Dengan demikian,
asesmen awal pembelajaran tidak
perlu dilakukan setiap mengawali
tatap muka.
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan tidak memberatkan
pendidik atau satuan
pendidikan. Namun demikian jika
pendidik atau satuan pendidikan
memiliki kemampuan, dapat
melengkapi data tambahan dengan
melakukan asesmen nonkognitif
yang mencakup, kesiapan belajar,
minat, profil belajar, latar belakang
keluarga, riwayat tumbuh kembang,
dll.
31.
32.
33.
34. Tujuan Asesmen Diagnostik
Secaraumum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosiskemampuan dasarsiswa
dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
TujuanAsesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial
emosi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
• Mengetahui kondisi keluarga siswa
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
• Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
• Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
• Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
• Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
bawah rata-rata
35. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal seperti berikut:
• Kesejahteraan psikologis dan sosial emosisisiwa
• Aktivitas siswa selama belajar di rumah
• Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
• Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak Lanjut
Tips:
Ketrampilan bertanya dan
membuat pertanyaan penting
padaasesmen ini!
36. Siapkanpertanyaan kunciseperti
berikut:
1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan
dantidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?
Siapkanpertanyaan panduan
seperti berikut:
1. Apa yang sedang kamu rasakan
saat ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat
belajar di rumah?
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan persiapan
1.Siapkan alat bantu berupa
gambar-gambar yang mewakili
emosi
2. Buat daftar pertanyaan kunci
mengenai aktivitas siswa
37. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Contoh kegiatan pelaksanaan
Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar
di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
Bercerita Menulis Menggambar
38. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Strategi tanya jawab
1. Pastikan pertanyaanjelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukanjawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
menjawab pertanyaan
• Berikanpenguatan
• Berikanpertanyaan lanjutan
untuk menggali lebih dalam
• Mengembalikanfokusjika
jawaban mulai menyimpang
Saatsiswa
balik bertanya
• Langsungmenjawab
pertanyaan siswa
• Membantusiswauntuk
dapat menjawab
pertanyaannya sendiri
Saatsiswa
menjawab pertanyaan
• Mencoba mengarahkan
kembali pertanyaan
• Memparafrasakan
pertanyaanagar lebih mudah
dipahami
• Menunggu beberapa saat
Saatsiswa
39. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Tindak Lanjut
1.Identifikasi siswa dengan ekspresi emosinegatif dan ajak berdiskusi
empat mata
2.Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
40. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasarsiswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secararutin yang
disebut asesmendiagnostik kognitif berkala,pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesaimenjelaskan dan
membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Penting!
Gurumelakukan asesmen
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikantingkat
pembelajarandengan
kemampuan siswa, bukan untuk
mengejar target kurikulum.
41. 1. Buatjadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan capaian pembelajaranyang disediakan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhanayang meliputi:
• 2pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengantopik satu kelas di bawah
• 2pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
42. 1. Lakukan pengolahan hasil asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham”
• Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran denganATP sesuai
fasenya
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmenformatif (dengan bentuk dan strategi
yangvariatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
Penting!
Gurumenyesuaikan
aktivitas dan materi
belajar di kelas
dengan peningkatan
rata-ratasemua
murid di kelas
43. Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh perencanaan soal (ada di Platform Merdeka Mengajar)
hingga tindak lanjut
Asesmenawal Matematika kelas III SD
TujuanPembelajaran yangdites:
Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasukjarak), berat, danwaktu dalam
satuan bakuyang berkaitan dengan
kehidupansehari-hari
PrasyaratdariTujuan Pembelajaran:
Mendeskripsikan dan menentukan
hubunganantar satuan baku untuk
panjang, berat, danwaktu yang umumnya
Soal
44.
45. Di bawah ini, ada beberapa topik yang akan kita pelajari tentang Roma Kuno. Bapak/Ibu guru ingin
mengetahui hal yang ingin Anda pelajari! Berilah nomor 1 s.d. 8. Pastikan bahwa
a. Angka 1 menunjukkan hal yang kurang Anda favoritkan.
b. Angka 8 menunjukkan hal yang sangat Anda favoritkan.
c. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 hanya boleh muncul satu kali.
46.
47. Pertanyaan Profil Belajar:
Apa yang Anda sukai
No
mor
Pernyataan Pilihalah jawaban dengan
mencentangnya
Ya Tidak
1 saya belajar paling baik saat sepi
2 Saya dapat mengabaikan suara orang lain yang
berbicara saat saya sedang bekerja
3 saya suka bekerja di meja atau meja
5 Saya belajar di lantai
6 Saya belajar di meja
7 Saya belajar untuk orang tua atau guru saya
8 Suatu ketika, saya frustasi dengan tugas yang saya
kerjakan sehingga tidak selesai
9 Saya suka belajar dalam grup
10 Ketika guru memberi tugas, saya suka
mengerjakannya dengan tahapan yang saya miliki
untuk menyelesaikan tugas itu.
58. Kapan AF dan AS?
Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan
dengan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung sehingga asesmen formatif dan
pembelajaran menjadi suatu kesatuan.
Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah
pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu
lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan
pembelajaran), pada akhir semester dan pada akhir
fase; khusus asesmen pada akhir semester, asesmen ini
bersifat pilihan
59. Elemen (CP) Kompetensi Lingkup Materi
Peserta didik mampu
menganalisis dan memaknai
informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan,
pandangan, arahan atau
pesan yang tepat dari
berbagai jenis teks (nonfiksi
dan fiksi) audiovisual dan
aural dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara.
Peserta didik mampu
mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai
informasi dari topik aktual
yang didengar.
1. Memahami
2. Menjelaksan
3. Mengeksplorasi
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
6. ….
Teks Gelar Wicara (Mata Najwa)
- Teks monolog dan teks dialog
- informasi (gagasan, perasaan,
pandangan, …)
- topik aktual
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu memaknai gagasan lalu menganalisis pikiran penutur teks monolog (TP 01)
2. Peserta didik mampu mengalisis pandangan narasumber saat dialog. (TP 02)
3. …