SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Ciput Eka Purwianti
Asdep Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan
Kemen PPPA
04
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
SEMUA ANAK
KERENTANAN
RENDAH
KERENTANAN
SEDANG
KERENTANAN
TINGGI
AMPK
Kekerasan adalah setiap
perbuatan terhadap Anak yang
berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, psikis, seksual,
dan/atau penelantaran,
termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan
hukum
Sumber: SIMFONI PPA
2021 2022 2023
Fisik 3437 3746 4410
Psikis 3602 4162 4511
Seksual 8703 9588 10932
Eksploitasi 276 216 260
TPPO 406 219 206
Penelantaran 1037 1269 1332
Lainnya 1866 2041 2507
3437
3746
4410
3602
4162
4511
8703
9588
10932
276 216 260
406
219 206
1037
1269 1332
1866
2041
2507
Data SIMFONI PPA
Fisik Psikis Seksual Eksploitasi TPPO Penelantaran Lainnya
Sulawesi
Barat
2023
Fisik Psikis Seksual Eksploitasi TPPO Penelantaran Lainnya
Jumlah
Korban
Jumlah
Kasus
26 28 61 1 4 0 7 93 100
PREVALENSI
KEKERASAN PADA ANAK INDONESIA
62.75% 62.31%
46%
37%
Anak Perempuan Anak Laki-Laki
Survei Nasional Pengalaman Hidup
Anak dan Remaja
2018 2021
Prevalensi anak usia 13-17 tahun yang pernah
mengalami satu jenis kekerasan atau lebih
di sepanjang hidupnya
Turun 16.80% Turun 24.90%
3,65% 8,43%
Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual
dalam bentuk apapun sepanjang hidupnya (perkotaan
maupun perdesaan)
4 dari 100 8 dari 100
1,87%
Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual
kontak sepanjang hidupnya (perkotaan maupun
perdesaan)
2 dari 100 6 dari 100
6,87%
Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual
non kontak sepanjang hidupnya (perkotaan maupun
perdesaan)
2 dari 100 4 dari 100
2,34% 3,79%
Sumber: Data SNPHR 2021
DAMPAK KEKERASAN TERHADAP ANAK
P
S
I
K
I
S
S
O
S
I
A
L
Gangguan
Mental
Kepercayaan diri
yang rendah
Suka menyendiri
Muncul rasa takut
penolakan
Susah percaya
dengan orang lain
Susah berempati
Dapat memicu
melakukan perilaku
berisiko di kemudian
hari
F
I
S
I
K
Luka Berat
Meninggal Dunia
Hilangnya Fungsi
Reproduksi
Penyakit Menular
Dampak dari kekerasan anak
tidak hanya berhenti pada
penyintas saja, tetapi juga
keluarga, lingkungan sosial,
generasi selanjutnya dan
bahkan negara
Studi di wilayah Asia Timur dan Pasifik menyebutkan:
PENANGANAN KEKERASAN ANAK MENGHABISKAN 3-4%
PDB (tiap negara pertahunnya)
Berpotensi menjadi
pelaku kekerasan
Keinginan untuk
menyakiti diri
Keinginan untuk
mengakhiri hidup
Sulit Mengendalikan
Emosi
Penurunan Fungsi
Otak
KORBAN
KEKERASAN
PENANGANAN
KOMPREHENSIF
TRAUMA BERLANJUT +
MENANGGAP WAJAR
KEKERASAN
TIDAK MENDAPAT
PENANGANAN
TRAUMA
PULIH
PELAKU
Biro Perencanaan dan Keuangan
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS 2022
Tren Persentase Perempuan 20-24 Tahun yang
Menikah Sebelum Berumur 18 Tahun
(Perkawinan anak, 2018-2022)
 Angka perkawinan anak terus mengalami penurunan setiap
tahunnya dari tahun 2018 hingga 2022 .
 Angka perkawinan anak secara nasional pada tahun 2022
(8,06 persen), telah melampaui target RPJMN 2020-2024
untuk tahun 2022, yaitu 9,44 persen, bahkan juga melampaui
target tahun 2024 (8,74 persen).
 Namun begitu, tetap diperlukan perhatian khusus dari
berbagai pihak dalam mengendalikan terjadinya
permohonan dispensasi perkawinan hingga level terendah.
2.07
2.78
3.62
3.66
3.80
3.89
4.83
4.87
5.71
5.79
7.08
7.22
7.54
7.80
7.91
8.06
8.14
8.37
8.65
8.80
8.82
9.33
9.46
9.70
9.91
10.53
11.42
11.70
12.26
12.52
12.65
12.84
13.65
14.72
16.23
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sumatera Barat
Bali
Sumatera Utara
Maluku
Aceh
Kep Riau
NTT
Riau
Banten
Kalimantan Timur
Papua Barat
Jawa Tengah
Kep Bangka Belitung
Indonesia
Lampung
Kalimantan Utara
Jawa Barat
Bengkulu
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Jawa Timur
Papua
Jambi
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Gorontalo
Kalimantan Tengah
NTB
Persentase Perkawinan Anak
Menurut Provinsi Tahun 2022
 Provinsi NTB merupakan provinsi
dengan persentase perkawinan anak
tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar
16,23 persen.
 Sementara Provinsi DKI Jakarta
menjadi provinsi dengan persentase
perkawinan anak terendah, yaitu
sebesar 2,07 persen.
 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
memiliki % perkawinan anak sebesar
7,22
Perkawinan Anak di Indonesia
11.21
10.82
10.35
9.23
8.06
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah Perkara Dispensasi Kawin Seluruh Indonesia
25.267
65.299
63.360
52.395
28424
2019 2020 2021 2022 2023 (hingga Agustus)
Alasan Dispensasi Kawin Tahun 2022
HAMIL,
25,83%
HUBUNGAN
INTIM, 2,17%
EKONOMI,
4,62%
PERJODOHAN
, 0,22%
HUBUNGAN
CINTA, 67,16%
Langgengnya
praktik
perkawinan
anak sebagai
bagian dari
tradisi di dalam
masyarakat
Belum
optimalnya
pelaksanaan
peraturan yang
mendukung
pencegahan
perkawinan
anak
PENGUATAN
KEBIJAKAN
DAN ADVOKASI/
SOSIALISASI
Masif
Holistik
Integratif
Tidak semua anak
memiliki resiliensi yang
tinggi
Perilaku Berisiko
pada Remaja
Belum pahamnya orangtua, keluarga,
masyarakat, dan tokoh adat/agama/masyarakat tentang
hak & perlindungan anak
Regulasi sudah cukup kuat, namun masih perlu peraturan teknis
Pemangku kepentingan dan masyarakat
secara luas belum memahami
peraturan mengenai perkawinan
anak
Kebijakan perkawinan anak
belum terinternalisasi
dalam kebijakan dan program
lintas sektor secara langsung
Tantangan
Upaya Pencegahan Perkawinan Anak
Masyarakat di daerah-daerah tertentu masih
menggunakan tafsir agama dan budaya sebagai
pembenar praktik Perkawinan anak
PERUBAHAN POLA PIKIR
DAN PERILAKU
Biro Perencanaan dan Keuangan
Kejahatan online yang menjerat anak
meningkat rata-rata setiap tahun: Tahun
2017 menjadi 608 kasus dan pada 2020
mencapai 651 kasus, dengan total 2,591
antara 2017-2020 (KPAI, 2022)
Indonesia high risk, urutan 46, untuk
dampak perubahan iklim pada anak
(WHO, UNICEF). Indonesia sangat rentan
terhadap bencana hidrometeorologis
topan, banjir, longsor, kebakaran hutan
dan lahan (World Bank dan ADB, 2021)
34,9% (15,5 juta) remaja mengalami
masalah kesehatan mental (I- NAMHS,
2022).
Pada tahun 2021, kekerasan fisik diterima oleh perempuan sebanyak
4.814 kasus, selanjutnya untuk kasus Kekerasan Gender Berbasis
Siber sebanyak 1.721 kasus atau meningkat 83% dari tahun
sebelumnya (Komnas Perempuan, 2022)
Kekerasan Gender Berbasis Siber
SENSOR!
Perubahan Iklim
Kesehatan Mental
FGM/C
Sebanyak 55% anak perempuan dari perempuan 15-49
mengalami sunat, dengan prevalensi tertinggi pada kategori
sunat simbolis
Anak perempuan dari perempuan usia 15-49 tahun yang
tinggal bersama dan menjalankan praktik sunat perempuan
kriteria WHO
Anak perempuan dari perempuan usia 15-49 tahun yang
tinggal bersama dan menjalankan praktik sunat
perempuan hanya secara simbolis saja.
2017 2018 2019 2020 2021
279
184
191
382
624
88%
12%
Wilayah dengan kasus TPPO tertinggi: Jakarta,
Bandung, Surabaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Pontianak. Batam, dan Medan,
DATA KEKERASAN TPPO
Sumber: Simfoni PPA, 2022
Isu Strategis Lainnya
06
"KEKERASAN DAN
PERLAKUAN SALAH
TERHADAP ANAK
BAGAIKAN FENOMENA
GUNUNG ES, YANG
TERLIHAT HANYA DI
BAGIAN PUNCAKNYA
SAJA, SEDANGKAN
KONDISI YANG
SEBENARNYA JAUH LEBIH
BESAR DARI ITU"
“Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga, orang
tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan Perlindungan Anak”
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
(Pasal 28 B ayat 2)
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Konvensi Hak
Anak (KHA)
Keputusan
Presiden Nomor 36
Tahun 1990
UU No. 23/2002:
Perlindungan
Anak
UU No.35/2014
(perub.UUPA)
UU Nomor 17
Tahun 2016
(Perub.II UUPA)
UU Nomor 23
Tahun 2014:
Pemda
HAK-HAK ANAK DILINDUNGI OLEH PERATURAN YANG BERLAKU
Perpres
No.101/2022:
Stranas PKtA
PERATURAN PRESIDEN NO. 101 TAHUN 2022
TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGHAPUSAN
KEKERASAN TERHADAP ANAK
Meningkatkan kapasitas anak untuk
kemandirian dan ketahanan diri anak
Memperkuat jejaring kerjasama dan sinergitas K/L,
Pemda dan Masyarakat untuk meningkatkan
perlindungan anak dari kekerasan
Penguatan ekonomi keluarga untuk
pencegahan kekerasan terhadap anak
Meningkatkan efektivitas pengawasan pelaksanaan
pencegahan dan penanganan KtA yang dilaksanakan
oleh K/L terkait, Pemda Provinsi dan Kab/Kota
ARAH KEBIJAKAN STRANAS PKTA
7 Strategi Kunci
13 Fokus Strategi
29 Intervensi Kunci
37 Indikator
16 Kementerian/Lembaga
7 STRATEGI KUNCI
1. Penyediaan kebijakan,
pelaksanaan regulasi dan
penegakan hukum
2. Penguatan norma dan nilai
anti kekerasan
3. Penciptaan lingkungan yang
aman dari kekerasan
4. Peningkatan kualitas
pengasuhan dan
ketersediaan dukungan
orangtua/pengasuh
5. Pemberdayaan ekonomi
keluarga rentan
6. Ketersediaan dan akses
layanan terintegrasi
7. Pendidikan kecakapan hidup
untuk ketahanan diri anak
TAHAPAN PELAKSANAAN STRANAS PKtA
1
Pemetaan kondisi daerah
a. identifikasi Kekerasan terhadap Anak
b. identifikasi aspek sosial budaya
c. pemangku kepentingan terkait
d. kebijakan terkait penghapusan Kekerasan terhadap Anak.
2
Penguatan koordinasi dan membangun
komitmen bersama untuk penghapusan
Kekerasan terhadap Anak
a. Memperkuat komitmen setiap kementerian/lembaga,
organisasi masyarakat, aliansi penghapusan Kekerasan
terhadap Anak melalui pembuatan kebijakan dan nota
kesepakatan dalam penghapusan Kekerasan terhadap
Anak
b. Mengembangkan kapasitas forum/kelompok Anak tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sebagai pelopor
dan pelapor dalam penghapusan Kekerasan terhadap
Anak
3
Perencanaan dan penganggaran untuk Stranas PKtA
a. Bersifat partisipatif dan dilaksanakan bersama dengan Anak, organisasi
masyarakat sipil, dunia usaha, media, dan pemerintah, pemerintah
daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten;
b. Alokasi anggaran yang diperuntukkan dalam upaya penghapusan
Kekerasan terhadap Anak; dan
c. Berdasarkan pada kebutuhan dan usulan dari peserta perencanaan
4
Pelaksanaan upaya penghapusan Kekerasan
terhadap Anak
a. Berjenjang dari tingkat rumah, lingkungan, sekolah,
tempat pengasuhan alternatif, dan tempat umum di mana
berkumpul, dan di mana Anak dipekerjakan.
b. Pelibatan Anak, orang tua/pengasuh/wali, keluarga
besar, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama,
tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh media, dan
pengusaha.
5
Pemantauan, pengawasan, dan evaluasi atas
penghapusan Kekerasan terhadap Anak
BAGAIMANA MELAKSANAKAN
7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ?
STRATEGI 1:
PENYEDIAAN KEBIJAKAN,
PELAKSANAAN REGULASI &
PENEGAKAN HUKUM
5 intervensi kunci
8 indikator
9 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA, Kemenkes,
Kemensos, Kominfo,
Bappenas, Kemenkumham,
POLRI, LPSK, Kejagung)
Target :
26 Dokumen & 3.846 APH
STRATEGI 3:
PENCIPTAAN LINGKUNGAN
YANG AMAN DARI
KEKERASAN
7 intervensi kunci
8 indikator
6 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA, Kominfo,
Kemenag, Kemenhub, BNN,
BNPB)
Target :
5.000 PATBM, 120
RBA terstandar, 34
Provinsi dan 593
Jurnalis
STRATEGI 2:
PENGUATAN NORMA DAN
NILAI ANTI KEKERASAN
3 intervensi kunci
4 indikator
3 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA,
Kemendikbudirestek,
Kemenag)
Target :
2 Dokumen & 6 Forum
• KOMITMEN
• KEBIJAKAN
• ALOKASI ANGGARAN
• SINERGITAS PELAKSANAAN
BAGAIMANA MELAKSANAKAN
7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ?
STRATEGI 4:
PENINGKATAN KUALITAS
PENGASUH DAN
KETERSEDIAAN DUKUNGAN
BAGI ORANGTUA/PENGASUH
6 intervensi kunci
8 indikator
2 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA, Kemensos)
Target :
8.740 Taman Anak Sejahtera, 25
Taman Anak Ceria, 203 Lembaga
Konsultasi Keluarga,
2.000 keluarga mendapat pelatihan
pengasuhan, 1000 keluarga 2P,
9 kegiatan sosialisasi, 4 kegiatan
penguatan kapasitas pengasuhan,
770 SDM tersertifikasi konsultasi
pengasuhan
STRATEGI 6:
KETERSEDIAAN DAN AKSES
LAYANAN TERINTEGRASI
4 intervensi kunci
10 indikator
3 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA, Kemensos,
Kemendagri)
Target :
Kurang dari 3.730 respon kasus
rehsos; Kurang dari 53 respon
kasus via telepon pelayanan
sosial anak; 287 kasus KTA
tertangani secara
komprehensif di SAPA 129; 2
dokumen, 80 UPTD PPA, 50
paralegal tersertifikasi
kompetensi PPA, 30 peksos
UPTD PPA Provinsi, 170 Peksos
UPTD PPA Kab/Kota, 10 Peksos
SAPA 129, Integrasi SIMFONI
PPA berbasis NIK
STRATEGI 5:
PEMBERDAYAAN EKONOMI
KELUARGA RENTAN
1 intervensi kunci
2 indikator
1 KL Penanggung Jawab
(Kemenko UMK)
Target :
3.810 UMKM
terstandarisasi dan
1.150 UMKM
menerima pelatihan
• KOMITMEN
• KEBIJAKAN
• ALOKASI ANGGARAN
• SINERGITAS PELAKSANAAN
BAGAIMANA MELAKSANAKAN
7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ?
STRATEGI 7:
PENDIDIKAN KECAKAPAN
HIDUP UNTUK KETAHANAN
DIRI ANAK
3 intervensi kunci
5 indikator
3 KL Penanggung Jawab
(Kemen PPPA,
Kemenedikbudristek,
Kemenag)
Target :
350 pondok pesantren; 548
Prov/Kab/Kota; 548 satuan
Pendidikan di prov/kab/kota
yang menerapkan program
cipta iklim satuan Pendidikan
yang aman; Jumlah FA di 34
Provinsi, 514 Kab/Kota, 1.657
Kecamatan dan 2.747 Desa)
Output Stranas PKTA
secara signifikan mengurangi
Kekerasan dan menuju Indonesia
Bebas Kekerasan terhadap
Anak Tahun 2030
Secara signifikan mengurangi
bentuk kekerasan dan angka
kematian dimanapun
Menghentikan perlakuan kejam,
eksploitasi, perdagangan, dan segala
bentuk kekerasan dan penyiksaan
terhadap anak
Menggalakkan negara berdasarkan
hukum di tingkat nasional dan
internasional serta menjamin akses yang
sama terhadap keadilan bagi semua
KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN KOORDINASI
• Merupakan bagian dari
penyelenggaraan koordinasi
perlindungan anak secara nasional
• Tidak dilakukan pembentukan
kelembagaan secara khusus, melainkan
terintegrasi dengan kelembagaan dan
mekanisme koordinasi yang ada sesuai
PP 59/2019
•Menteri melalui Tim Koordinasi
Perlindungan Anak di Pusat
•Gubernur dan Bupati/Walikota
mengkoordinasikan pelaksanaan stranas
PKtA di provinsi dan kabupaten/kota
Kerangka Kelembagaan
Koordinasi
KUNCI
KEBERHASILAN
STRANAS PKTA
4
KOMITMEN KEBIJAKAN
ALOKASI ANGGARAN
SINERGITAS
PELAKSANAAN
SINERGI PUSAT & DAERAH
Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak
Optimalisasi Kapasitas Anak;
Lingkungan yang Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak;
Aksesibilitas dan Perluasan Layanan;
Penguatan Regulasi dan Kelembagaan;
Penguatan Koordinasi Pemangku Kepentingan
1
2
3
4
5
Panduan Praktis PPA
.
sebagai alat bantu bagi daerah dalam:
Pelaksanaan STRANAS PPA;
Penyusunan perencanaan dan
penganggaran yang terintegrasi
untuk memastikan komitmen
bersama dalam upaya pencegahan
perkawinan anak;
Penyusunan mekanisme
monitoring dan evaluasi bersama
terhadap pelaksanaan lima
strategi pencegahan perkawinan
anak.
KEBUTUHAN pelaksanaan Strategi Nasional
Pencegahan Perkawinan Anak (STRANAS PPA) di
daerah,
- komitmen dan strategi berdasarkan kondisi dan
kapasitas daerah masing-masing, baik provinisi
maupun kabupaten/kota, sesuai fungsi dan
kewenangannya. Selain
- menetapkan kebijakan strategi dan rencana aksi
daerah, juga diharapkan dapat memastikan program
dan kegiatan dalam rencana aksi dituangkan dalam
perencanaan dan penganggaran tahunan, baik bagi
pengampu utama maupun pengampu penunjang.
- memastikan kolaborasi pelaksanaan program dan
kegiatan dengan non-pemerintah, serta memastikan
pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan baik.
:
PENCEGAHAN
PERKAWINAN
ANAK
ANAK
 Forum Anak
34 Provinsi
458 Kab/Kota
1.625 Kecamatan
2.694 Desa/Kelh
KELUARGA
 PUSPAGA
258 Puspaga di
218 Kab/Kota
14 Provinsi
SEKOLAH
 SRA
 62.578 SRA di
334 Kab/Kota
34 Provinsi
LINGKUNGAN
1. Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA)
2. Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)
3. Puskesmas Ramah Anak (PRA)
4. Pusat Kreativitas Anak (PKA); mis:
Masjid Ramah Anak (MRA), GEREJA
Ramah Anak (GRA), dll
REGION/WILAYAH
IDOLA
PROVILA
KLA
KELANA
DEKELA
BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL INFORMATIF
DINAMIS
RENCANA TINDAK LANJUT
PERAN PUSAT, DAERAH DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PPA
26
26
LIIMGKUNGAN
Partisispasi Masyarakat dan dunia
usaha serta media mendukung untuk
pencegahan Perkawinan anak
TOOLSKIT STRANAS PPA
DAERAH
• Implementasi Pendampingan
Toolskit di 4 Provinsi, Jatim,
Jateng, Acah, NtTB Sulsel
• Pembentukan FASNAS PPA
PUSPAGA
Pemguatan Layanan PUSPAGA dalam
pendampingan DISKA maupun dalam
Pendampingan bagi yang terlanjur bersiko
kehamilan
PERDES PPA
Pendampingan PERDES PPA dengan
menerapkan sanksi adminitratif dan sanksi
sosial
RAD _PPA)
Fasilitasi Penyususnan Rencana AKSI
DAERAH
RAD PROV NTB dan RAD Prov. Papua
SATUAN PENDIDIKAN
Satuan pendidikan dan
madrasahdalam mekanisme
koordinasi pencegahan dan
peemenuhan hak pendidikan bagi
anak yang beresiko kehamilan ,
FORUM ANAK
Pemguatan Dengan Forum Anak
sebagai 2p Pelopor dan Pelapor dalam
kampanye Media siosial maupun dalam
partisipasi pembangunan
Penyusunan Rancangan PERPRES
Stranas PPA
1
UPTD PPA 08111-129-129
Perempuan Berdaya,
Anak Terlindungi,
Indonesia Maju
130324 Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Demi Menyelamatkan Bangsa.pptx

More Related Content

Similar to 130324 Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Demi Menyelamatkan Bangsa.pptx

Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
WhanPasandre1
 
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptxHamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
DessyNatalia32
 

Similar to 130324 Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Demi Menyelamatkan Bangsa.pptx (20)

PERKAWINAN ANAK SAAT PANDEMI
PERKAWINAN ANAK SAAT PANDEMIPERKAWINAN ANAK SAAT PANDEMI
PERKAWINAN ANAK SAAT PANDEMI
 
National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020
 
PENGASUHAN DI MASA PANDEMI
PENGASUHAN DI MASA PANDEMIPENGASUHAN DI MASA PANDEMI
PENGASUHAN DI MASA PANDEMI
 
Laporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anakLaporan pencegahan perkawinan anak
Laporan pencegahan perkawinan anak
 
v4 kelas ibu hamil 2022.pdf
v4 kelas ibu hamil 2022.pdfv4 kelas ibu hamil 2022.pdf
v4 kelas ibu hamil 2022.pdf
 
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKANKEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
 
FORUM SKPD - ISU STRATEGIS BID PPM REV.pdf
FORUM SKPD -  ISU STRATEGIS BID PPM REV.pdfFORUM SKPD -  ISU STRATEGIS BID PPM REV.pdf
FORUM SKPD - ISU STRATEGIS BID PPM REV.pdf
 
National-Strategy-Child-Marriage-2020.pdf
National-Strategy-Child-Marriage-2020.pdfNational-Strategy-Child-Marriage-2020.pdf
National-Strategy-Child-Marriage-2020.pdf
 
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
 
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
pungky_sumadi_bappenas_-_strategi_penurunan_kemiskinan_dan_ketimpangan_di_pro...
 
Template PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptxTemplate PPTx Untirta.pptx
Template PPTx Untirta.pptx
 
PPT_Wicara Edukasi.pptx
PPT_Wicara Edukasi.pptxPPT_Wicara Edukasi.pptx
PPT_Wicara Edukasi.pptx
 
Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remaja
 
kependudukan.pptx
kependudukan.pptxkependudukan.pptx
kependudukan.pptx
 
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptxHamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
Hamil_di_luar_nikah_apa_sih_dampaknya.pptx
 
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdfA .BKKBN surat lomba artikel.pdf
A .BKKBN surat lomba artikel.pdf
 
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DAN ANAK MENENTANG TPPO DAN EK...
 
GKJW menuju gereja ramah anak
GKJW menuju gereja ramah anakGKJW menuju gereja ramah anak
GKJW menuju gereja ramah anak
 
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
5. Pengelolaan PIK KRR.pptx
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

130324 Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Demi Menyelamatkan Bangsa.pptx

  • 1. Ciput Eka Purwianti Asdep Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kemen PPPA
  • 2.
  • 3.
  • 5. Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum Sumber: SIMFONI PPA 2021 2022 2023 Fisik 3437 3746 4410 Psikis 3602 4162 4511 Seksual 8703 9588 10932 Eksploitasi 276 216 260 TPPO 406 219 206 Penelantaran 1037 1269 1332 Lainnya 1866 2041 2507 3437 3746 4410 3602 4162 4511 8703 9588 10932 276 216 260 406 219 206 1037 1269 1332 1866 2041 2507 Data SIMFONI PPA Fisik Psikis Seksual Eksploitasi TPPO Penelantaran Lainnya Sulawesi Barat 2023 Fisik Psikis Seksual Eksploitasi TPPO Penelantaran Lainnya Jumlah Korban Jumlah Kasus 26 28 61 1 4 0 7 93 100
  • 6. PREVALENSI KEKERASAN PADA ANAK INDONESIA 62.75% 62.31% 46% 37% Anak Perempuan Anak Laki-Laki Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 2021 Prevalensi anak usia 13-17 tahun yang pernah mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya Turun 16.80% Turun 24.90% 3,65% 8,43% Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual dalam bentuk apapun sepanjang hidupnya (perkotaan maupun perdesaan) 4 dari 100 8 dari 100 1,87% Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual kontak sepanjang hidupnya (perkotaan maupun perdesaan) 2 dari 100 6 dari 100 6,87% Usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan seksual non kontak sepanjang hidupnya (perkotaan maupun perdesaan) 2 dari 100 4 dari 100 2,34% 3,79% Sumber: Data SNPHR 2021
  • 7.
  • 8. DAMPAK KEKERASAN TERHADAP ANAK P S I K I S S O S I A L Gangguan Mental Kepercayaan diri yang rendah Suka menyendiri Muncul rasa takut penolakan Susah percaya dengan orang lain Susah berempati Dapat memicu melakukan perilaku berisiko di kemudian hari F I S I K Luka Berat Meninggal Dunia Hilangnya Fungsi Reproduksi Penyakit Menular Dampak dari kekerasan anak tidak hanya berhenti pada penyintas saja, tetapi juga keluarga, lingkungan sosial, generasi selanjutnya dan bahkan negara Studi di wilayah Asia Timur dan Pasifik menyebutkan: PENANGANAN KEKERASAN ANAK MENGHABISKAN 3-4% PDB (tiap negara pertahunnya) Berpotensi menjadi pelaku kekerasan Keinginan untuk menyakiti diri Keinginan untuk mengakhiri hidup Sulit Mengendalikan Emosi Penurunan Fungsi Otak
  • 9. KORBAN KEKERASAN PENANGANAN KOMPREHENSIF TRAUMA BERLANJUT + MENANGGAP WAJAR KEKERASAN TIDAK MENDAPAT PENANGANAN TRAUMA PULIH PELAKU
  • 10. Biro Perencanaan dan Keuangan Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS 2022 Tren Persentase Perempuan 20-24 Tahun yang Menikah Sebelum Berumur 18 Tahun (Perkawinan anak, 2018-2022)  Angka perkawinan anak terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2018 hingga 2022 .  Angka perkawinan anak secara nasional pada tahun 2022 (8,06 persen), telah melampaui target RPJMN 2020-2024 untuk tahun 2022, yaitu 9,44 persen, bahkan juga melampaui target tahun 2024 (8,74 persen).  Namun begitu, tetap diperlukan perhatian khusus dari berbagai pihak dalam mengendalikan terjadinya permohonan dispensasi perkawinan hingga level terendah. 2.07 2.78 3.62 3.66 3.80 3.89 4.83 4.87 5.71 5.79 7.08 7.22 7.54 7.80 7.91 8.06 8.14 8.37 8.65 8.80 8.82 9.33 9.46 9.70 9.91 10.53 11.42 11.70 12.26 12.52 12.65 12.84 13.65 14.72 16.23 DKI Jakarta DI Yogyakarta Sumatera Barat Bali Sumatera Utara Maluku Aceh Kep Riau NTT Riau Banten Kalimantan Timur Papua Barat Jawa Tengah Kep Bangka Belitung Indonesia Lampung Kalimantan Utara Jawa Barat Bengkulu Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Jawa Timur Papua Jambi Kalimantan Selatan Sumatera Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Utara Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Gorontalo Kalimantan Tengah NTB Persentase Perkawinan Anak Menurut Provinsi Tahun 2022  Provinsi NTB merupakan provinsi dengan persentase perkawinan anak tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 16,23 persen.  Sementara Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan persentase perkawinan anak terendah, yaitu sebesar 2,07 persen.  PROVINSI KALIMANTAN TIMUR memiliki % perkawinan anak sebesar 7,22 Perkawinan Anak di Indonesia 11.21 10.82 10.35 9.23 8.06 2018 2019 2020 2021 2022
  • 11. Jumlah Perkara Dispensasi Kawin Seluruh Indonesia 25.267 65.299 63.360 52.395 28424 2019 2020 2021 2022 2023 (hingga Agustus)
  • 12. Alasan Dispensasi Kawin Tahun 2022 HAMIL, 25,83% HUBUNGAN INTIM, 2,17% EKONOMI, 4,62% PERJODOHAN , 0,22% HUBUNGAN CINTA, 67,16%
  • 13. Langgengnya praktik perkawinan anak sebagai bagian dari tradisi di dalam masyarakat Belum optimalnya pelaksanaan peraturan yang mendukung pencegahan perkawinan anak PENGUATAN KEBIJAKAN DAN ADVOKASI/ SOSIALISASI Masif Holistik Integratif Tidak semua anak memiliki resiliensi yang tinggi Perilaku Berisiko pada Remaja Belum pahamnya orangtua, keluarga, masyarakat, dan tokoh adat/agama/masyarakat tentang hak & perlindungan anak Regulasi sudah cukup kuat, namun masih perlu peraturan teknis Pemangku kepentingan dan masyarakat secara luas belum memahami peraturan mengenai perkawinan anak Kebijakan perkawinan anak belum terinternalisasi dalam kebijakan dan program lintas sektor secara langsung Tantangan Upaya Pencegahan Perkawinan Anak Masyarakat di daerah-daerah tertentu masih menggunakan tafsir agama dan budaya sebagai pembenar praktik Perkawinan anak PERUBAHAN POLA PIKIR DAN PERILAKU
  • 14. Biro Perencanaan dan Keuangan Kejahatan online yang menjerat anak meningkat rata-rata setiap tahun: Tahun 2017 menjadi 608 kasus dan pada 2020 mencapai 651 kasus, dengan total 2,591 antara 2017-2020 (KPAI, 2022) Indonesia high risk, urutan 46, untuk dampak perubahan iklim pada anak (WHO, UNICEF). Indonesia sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologis topan, banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan (World Bank dan ADB, 2021) 34,9% (15,5 juta) remaja mengalami masalah kesehatan mental (I- NAMHS, 2022). Pada tahun 2021, kekerasan fisik diterima oleh perempuan sebanyak 4.814 kasus, selanjutnya untuk kasus Kekerasan Gender Berbasis Siber sebanyak 1.721 kasus atau meningkat 83% dari tahun sebelumnya (Komnas Perempuan, 2022) Kekerasan Gender Berbasis Siber SENSOR! Perubahan Iklim Kesehatan Mental FGM/C Sebanyak 55% anak perempuan dari perempuan 15-49 mengalami sunat, dengan prevalensi tertinggi pada kategori sunat simbolis Anak perempuan dari perempuan usia 15-49 tahun yang tinggal bersama dan menjalankan praktik sunat perempuan kriteria WHO Anak perempuan dari perempuan usia 15-49 tahun yang tinggal bersama dan menjalankan praktik sunat perempuan hanya secara simbolis saja. 2017 2018 2019 2020 2021 279 184 191 382 624 88% 12% Wilayah dengan kasus TPPO tertinggi: Jakarta, Bandung, Surabaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pontianak. Batam, dan Medan, DATA KEKERASAN TPPO Sumber: Simfoni PPA, 2022 Isu Strategis Lainnya
  • 15. 06 "KEKERASAN DAN PERLAKUAN SALAH TERHADAP ANAK BAGAIKAN FENOMENA GUNUNG ES, YANG TERLIHAT HANYA DI BAGIAN PUNCAKNYA SAJA, SEDANGKAN KONDISI YANG SEBENARNYA JAUH LEBIH BESAR DARI ITU"
  • 16. “Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga, orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Perlindungan Anak” Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. (Pasal 28 B ayat 2) UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Konvensi Hak Anak (KHA) Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 UU No. 23/2002: Perlindungan Anak UU No.35/2014 (perub.UUPA) UU Nomor 17 Tahun 2016 (Perub.II UUPA) UU Nomor 23 Tahun 2014: Pemda HAK-HAK ANAK DILINDUNGI OLEH PERATURAN YANG BERLAKU Perpres No.101/2022: Stranas PKtA
  • 17. PERATURAN PRESIDEN NO. 101 TAHUN 2022 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP ANAK Meningkatkan kapasitas anak untuk kemandirian dan ketahanan diri anak Memperkuat jejaring kerjasama dan sinergitas K/L, Pemda dan Masyarakat untuk meningkatkan perlindungan anak dari kekerasan Penguatan ekonomi keluarga untuk pencegahan kekerasan terhadap anak Meningkatkan efektivitas pengawasan pelaksanaan pencegahan dan penanganan KtA yang dilaksanakan oleh K/L terkait, Pemda Provinsi dan Kab/Kota ARAH KEBIJAKAN STRANAS PKTA 7 Strategi Kunci 13 Fokus Strategi 29 Intervensi Kunci 37 Indikator 16 Kementerian/Lembaga 7 STRATEGI KUNCI 1. Penyediaan kebijakan, pelaksanaan regulasi dan penegakan hukum 2. Penguatan norma dan nilai anti kekerasan 3. Penciptaan lingkungan yang aman dari kekerasan 4. Peningkatan kualitas pengasuhan dan ketersediaan dukungan orangtua/pengasuh 5. Pemberdayaan ekonomi keluarga rentan 6. Ketersediaan dan akses layanan terintegrasi 7. Pendidikan kecakapan hidup untuk ketahanan diri anak
  • 18. TAHAPAN PELAKSANAAN STRANAS PKtA 1 Pemetaan kondisi daerah a. identifikasi Kekerasan terhadap Anak b. identifikasi aspek sosial budaya c. pemangku kepentingan terkait d. kebijakan terkait penghapusan Kekerasan terhadap Anak. 2 Penguatan koordinasi dan membangun komitmen bersama untuk penghapusan Kekerasan terhadap Anak a. Memperkuat komitmen setiap kementerian/lembaga, organisasi masyarakat, aliansi penghapusan Kekerasan terhadap Anak melalui pembuatan kebijakan dan nota kesepakatan dalam penghapusan Kekerasan terhadap Anak b. Mengembangkan kapasitas forum/kelompok Anak tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional sebagai pelopor dan pelapor dalam penghapusan Kekerasan terhadap Anak 3 Perencanaan dan penganggaran untuk Stranas PKtA a. Bersifat partisipatif dan dilaksanakan bersama dengan Anak, organisasi masyarakat sipil, dunia usaha, media, dan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten; b. Alokasi anggaran yang diperuntukkan dalam upaya penghapusan Kekerasan terhadap Anak; dan c. Berdasarkan pada kebutuhan dan usulan dari peserta perencanaan 4 Pelaksanaan upaya penghapusan Kekerasan terhadap Anak a. Berjenjang dari tingkat rumah, lingkungan, sekolah, tempat pengasuhan alternatif, dan tempat umum di mana berkumpul, dan di mana Anak dipekerjakan. b. Pelibatan Anak, orang tua/pengasuh/wali, keluarga besar, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh media, dan pengusaha. 5 Pemantauan, pengawasan, dan evaluasi atas penghapusan Kekerasan terhadap Anak
  • 19. BAGAIMANA MELAKSANAKAN 7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ? STRATEGI 1: PENYEDIAAN KEBIJAKAN, PELAKSANAAN REGULASI & PENEGAKAN HUKUM 5 intervensi kunci 8 indikator 9 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kemenkes, Kemensos, Kominfo, Bappenas, Kemenkumham, POLRI, LPSK, Kejagung) Target : 26 Dokumen & 3.846 APH STRATEGI 3: PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANG AMAN DARI KEKERASAN 7 intervensi kunci 8 indikator 6 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kominfo, Kemenag, Kemenhub, BNN, BNPB) Target : 5.000 PATBM, 120 RBA terstandar, 34 Provinsi dan 593 Jurnalis STRATEGI 2: PENGUATAN NORMA DAN NILAI ANTI KEKERASAN 3 intervensi kunci 4 indikator 3 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kemendikbudirestek, Kemenag) Target : 2 Dokumen & 6 Forum • KOMITMEN • KEBIJAKAN • ALOKASI ANGGARAN • SINERGITAS PELAKSANAAN
  • 20. BAGAIMANA MELAKSANAKAN 7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ? STRATEGI 4: PENINGKATAN KUALITAS PENGASUH DAN KETERSEDIAAN DUKUNGAN BAGI ORANGTUA/PENGASUH 6 intervensi kunci 8 indikator 2 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kemensos) Target : 8.740 Taman Anak Sejahtera, 25 Taman Anak Ceria, 203 Lembaga Konsultasi Keluarga, 2.000 keluarga mendapat pelatihan pengasuhan, 1000 keluarga 2P, 9 kegiatan sosialisasi, 4 kegiatan penguatan kapasitas pengasuhan, 770 SDM tersertifikasi konsultasi pengasuhan STRATEGI 6: KETERSEDIAAN DAN AKSES LAYANAN TERINTEGRASI 4 intervensi kunci 10 indikator 3 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kemensos, Kemendagri) Target : Kurang dari 3.730 respon kasus rehsos; Kurang dari 53 respon kasus via telepon pelayanan sosial anak; 287 kasus KTA tertangani secara komprehensif di SAPA 129; 2 dokumen, 80 UPTD PPA, 50 paralegal tersertifikasi kompetensi PPA, 30 peksos UPTD PPA Provinsi, 170 Peksos UPTD PPA Kab/Kota, 10 Peksos SAPA 129, Integrasi SIMFONI PPA berbasis NIK STRATEGI 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA RENTAN 1 intervensi kunci 2 indikator 1 KL Penanggung Jawab (Kemenko UMK) Target : 3.810 UMKM terstandarisasi dan 1.150 UMKM menerima pelatihan • KOMITMEN • KEBIJAKAN • ALOKASI ANGGARAN • SINERGITAS PELAKSANAAN
  • 21. BAGAIMANA MELAKSANAKAN 7 STRATEGI KUNCI STRANAS PKTA ? STRATEGI 7: PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP UNTUK KETAHANAN DIRI ANAK 3 intervensi kunci 5 indikator 3 KL Penanggung Jawab (Kemen PPPA, Kemenedikbudristek, Kemenag) Target : 350 pondok pesantren; 548 Prov/Kab/Kota; 548 satuan Pendidikan di prov/kab/kota yang menerapkan program cipta iklim satuan Pendidikan yang aman; Jumlah FA di 34 Provinsi, 514 Kab/Kota, 1.657 Kecamatan dan 2.747 Desa) Output Stranas PKTA secara signifikan mengurangi Kekerasan dan menuju Indonesia Bebas Kekerasan terhadap Anak Tahun 2030 Secara signifikan mengurangi bentuk kekerasan dan angka kematian dimanapun Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan internasional serta menjamin akses yang sama terhadap keadilan bagi semua
  • 22. KERANGKA KELEMBAGAAN DAN KOORDINASI • Merupakan bagian dari penyelenggaraan koordinasi perlindungan anak secara nasional • Tidak dilakukan pembentukan kelembagaan secara khusus, melainkan terintegrasi dengan kelembagaan dan mekanisme koordinasi yang ada sesuai PP 59/2019 •Menteri melalui Tim Koordinasi Perlindungan Anak di Pusat •Gubernur dan Bupati/Walikota mengkoordinasikan pelaksanaan stranas PKtA di provinsi dan kabupaten/kota Kerangka Kelembagaan Koordinasi KUNCI KEBERHASILAN STRANAS PKTA 4 KOMITMEN KEBIJAKAN ALOKASI ANGGARAN SINERGITAS PELAKSANAAN SINERGI PUSAT & DAERAH
  • 23. Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak Optimalisasi Kapasitas Anak; Lingkungan yang Mendukung Pencegahan Perkawinan Anak; Aksesibilitas dan Perluasan Layanan; Penguatan Regulasi dan Kelembagaan; Penguatan Koordinasi Pemangku Kepentingan 1 2 3 4 5
  • 24. Panduan Praktis PPA . sebagai alat bantu bagi daerah dalam: Pelaksanaan STRANAS PPA; Penyusunan perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi untuk memastikan komitmen bersama dalam upaya pencegahan perkawinan anak; Penyusunan mekanisme monitoring dan evaluasi bersama terhadap pelaksanaan lima strategi pencegahan perkawinan anak. KEBUTUHAN pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (STRANAS PPA) di daerah, - komitmen dan strategi berdasarkan kondisi dan kapasitas daerah masing-masing, baik provinisi maupun kabupaten/kota, sesuai fungsi dan kewenangannya. Selain - menetapkan kebijakan strategi dan rencana aksi daerah, juga diharapkan dapat memastikan program dan kegiatan dalam rencana aksi dituangkan dalam perencanaan dan penganggaran tahunan, baik bagi pengampu utama maupun pengampu penunjang. - memastikan kolaborasi pelaksanaan program dan kegiatan dengan non-pemerintah, serta memastikan pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan baik. :
  • 25. PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK ANAK  Forum Anak 34 Provinsi 458 Kab/Kota 1.625 Kecamatan 2.694 Desa/Kelh KELUARGA  PUSPAGA 258 Puspaga di 218 Kab/Kota 14 Provinsi SEKOLAH  SRA  62.578 SRA di 334 Kab/Kota 34 Provinsi LINGKUNGAN 1. Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) 2. Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) 3. Puskesmas Ramah Anak (PRA) 4. Pusat Kreativitas Anak (PKA); mis: Masjid Ramah Anak (MRA), GEREJA Ramah Anak (GRA), dll REGION/WILAYAH IDOLA PROVILA KLA KELANA DEKELA
  • 26. BERSAMA KITA PROFESIONAL AKUNTABEL INFORMATIF DINAMIS RENCANA TINDAK LANJUT PERAN PUSAT, DAERAH DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PPA 26 26 LIIMGKUNGAN Partisispasi Masyarakat dan dunia usaha serta media mendukung untuk pencegahan Perkawinan anak TOOLSKIT STRANAS PPA DAERAH • Implementasi Pendampingan Toolskit di 4 Provinsi, Jatim, Jateng, Acah, NtTB Sulsel • Pembentukan FASNAS PPA PUSPAGA Pemguatan Layanan PUSPAGA dalam pendampingan DISKA maupun dalam Pendampingan bagi yang terlanjur bersiko kehamilan PERDES PPA Pendampingan PERDES PPA dengan menerapkan sanksi adminitratif dan sanksi sosial RAD _PPA) Fasilitasi Penyususnan Rencana AKSI DAERAH RAD PROV NTB dan RAD Prov. Papua SATUAN PENDIDIKAN Satuan pendidikan dan madrasahdalam mekanisme koordinasi pencegahan dan peemenuhan hak pendidikan bagi anak yang beresiko kehamilan , FORUM ANAK Pemguatan Dengan Forum Anak sebagai 2p Pelopor dan Pelapor dalam kampanye Media siosial maupun dalam partisipasi pembangunan Penyusunan Rancangan PERPRES Stranas PPA