1. “PEMENUHAN HAK ANAK
DALAM PANDEMI DAN TANTANGAN
PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK”
Ai Maryati Solihah, M.Si
Komisioner KPAI
081219575982
Disajikan Dalam Diskusi Semidaring Sejajar, 15 September 2020
2. JUMLAH ANAK INDONESIA TAHUN 2017 2
33,4%
66,6%
ANAK INDONESIA, TAHUN 2016
Sumber : Profil Anak Indonesia2016
83,4 Juta ANAK
Penduduk Usia
> 17 Tahun
ANAK INDONESIA, TAHUN 2017
Sumber : Profil Anak, 2017
Siapakah
anak ?
Anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
3. PRINSIP PERLINDUNGAN ANAK
HAK HIDUP DAN TUMBUH KEMBANG
NON DISKRIMINASI
KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK
PARTISIPASI ANAK
4. UNTUK
•Bermain
•Berekreasi
•Berpartisipasi
•Berhubungan dengan
orang tua bila
terpisahkan
•Beragama
•Berkumpul
•Berserikat
•Diasuh oleh orang tua
•Kelangsungan hidup,
tumbuh dan
berkembang
UNTUK MENDAPAT
•Nama
•Identitas
•Kewarganegaraan
•Pendidikan
•Informasi
•Kesehatan
•Jaminan Sosial
PERLINDUNGAN KHUSUS
§ Anak dalam situasi
darurat;
§ Anak yang berhadapan
dengan hukum;
§ Anak dari kelompok
minoritas dan terisolasi;
§ Anak yang dieksploitasi
secara ekonomi
dan/atau seksual;
§ Anak yang menjadi
korban
penyalahgunaan
narkotika, alkohol,
psikotropika, dan zat
adiktif lainnya;
§ Anak yang menjadi
korban pornografi;
§ Anak dengan HIV/AIDS;
§ Anak korban
penculikan, penjualan,
dan/atau
perdagangan;
PERLINDUNGAN KHUSUS
•Anak korban Kekerasan
fisik dan/atau psikis;
•Anak korban kejahatan
seksual;
•Anak korban jaringan
terorisme;
•Anak Penyandang
Disabilitas;
•Anak korban perlakuan
salah dan
penelantaran;
•Anak dengan perilaku
sosial menyimpang; dan
•Anak yang menjadi
korban stigmatisasi dari
pelabelan terkait
dengan kondisi Orang
Tuanya.”
5. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 86 75 238 183 167 236 286 302 291 59 1923
2 Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 416 633 931 921 822 857 714 857 896 730 7777
3 Agama dan Budaya 83 204 214 106 180 262 240 246 193 72 1800
4 Hak Sipil dan Partisipasi 37 42 79 76 110 137 173 147 108 35 944
5 Kesehatan dan Napza 227 265 446 368 381 383 325 364 344 41 3144
6 Pendidikan 276 522 371 461 538 427 428 451 321 858 4653
7 Pornografi dan Cyber Crime 188 175 247 322 463 587 608 679 653 453 4375
8 Anak Berhadapan Hukum (ABH) 695 1413 1428 2208 1221 1314 1403 1434 1251 576 12943
9 Trafficking dan Eksploitasi 160 173 184 263 345 340 347 329 244 63 2448
10 Kasus Perlindungan Anak Lainnya 10 10 173 158 82 79 55 76 68 332 1043
TOTAL 2178 3512 4311 5066 4309 4622 4579 4885 4369 3219 41050
3. Pengaduan Hasil Pemantauan dan Investigasi Kasus KPAI;
4. Pengaduan Via Email, Surat, Media Sosial (WA, FB, IG, Twitter);
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Bidang Data Informasi dan Pengaduan 2020
Data Masuk Pertanggal (30 Juni 2020), Pukul 18.00 WIB
RINCIAN TABEL DATA
KASUS PENGADUAN ANAK BERDASARKAN KLASTER PERLINDUNGAN ANAK
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
TAHUN 2011 - 2020
NO KLASTER / BIDANG JUMLAH
Update Data : Tahun 2011 s/d Tahun 2020
Sumber Data Primer :
1. Pengaduan Langsung KPAI;
2. Pengaduan Online Bank Data Perlindungan Anak;
5. Pengaduan Hotline Service KPAI.
TAHUN
6. LINGKUNGANKELUARGA&PENGASUHANALTERNATIF:
PERKAWINANANAK
6
11,07
12,76
13,93
16,99
19,77
19,92
20,71
20,92
21,68
21,83
23,20
25,71
25,87
27,02
27,09
27,85
29,25
29,40
29,45
30,96
31,12
31,24
31,28
31,72
32,42
33,50
33,98
34,09
34,41
35,69
36,74
36,93
37,19
39,21
39,53
0,00 10,0020,0030,0040,0050,00
DI Yogyakarta
DKIJakarta
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Bant en
Kepulauan Riau
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Bali
INDONESIA
Riau
Jawa Barat
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Papua Barat
Jambi
Kalimantan Timur
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Gorontalo
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Utara
Maluku Uta ra
Kalimantan Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Berdasarkan data BPS
tahun 2017, Persentase
Perempuan Berumur 20-
24 Tahun yang Pernah
Kawin atau yang Umur
Perkawinan Pertamanya
di Bawah 18 Tahun
sebanyak 23 Provinsi
di atas rata-rata
Nasional (Kalsel,
Kalteng, kep. Babel,
Sulbar, Sultra, Kalbar,
Malut, Kaltara, Sulsel,
Papua, Sulteng,
Gorontalo, Bengkulu,
NTB, Maluku, Kaltim,
Jambi, Papua Barat,
Sumsel, Jatim, Jabar,
Riau)
23,9% perempuan menikah
pada umur 15-19 tahun
2,6% perempuan menikah
pertama kali pada umur
kurang dari 15 tahun
48 dari 1000 perempuan
usia 15-19 tahun pernah
melahirkan
23% à25,71%
(2015 à2017)
Persentase perkawinan
anak di Indonesia
cenderung meningkat,
yaitu pada tahun 2015
sebanyak 23% menjadi
25,71% pada tahun
2017.
Sumber: Kemenpppa, 2018
8. SITUASI
ANAK DI
MASA
COVID-19
1. KRISIS KESEHATAN—anak
terdampak covid memerlukan
perhatian khusus, dari segi :
- Pelaporan kasus anak
-penanganan anak dalam
pengasuhan keluarga dan
keluarga alternatif
-penanganan Anak Tanpa
Gejala, Anak Dalam
Pemantauan, Pasien Anak
Dalam Pengawasan, Kasus
Konfirmasi Dan Anak Dengan
Ortu/Pengasuh/Wali Berstatus
Orang Dalam Pemantauan,
Pasien Dalam Pengawasan,
Kasus Konfirmasi, Dan Ortu Yang
Meninggal Karena Covid-19
2. KRISIS PENGASUHAN— anak
dalam situasi rentan kekerasan
dan berselancar daring dengan
dunianya, diakibatkan oleh :
-rentan konflik keluarga
-pelampiasan stress dan beban
kerja/urusan kantor harus
dikerjakan dirumah
-pengasuhan buruk kekerasan
pisik, psikis, dan seksual (perlu
pendalaman)
3. KRISIS PENDIDIKAN—anak dalam
pembelajaran jarak jauh (PJJ), menimbulkan :
(247 pengaduan dan survei pada 1700
responden)
-tidak senang, kebosanan dan merasa
beban/banyak tugas
-komunikasi dengan guru tidak optimal, lebih
banyak satu arah
-tidak senang didampingi ortu yang
emosional(galak, tidak sabar, marah)
-tidak ada peralatan pendukung PJJ(sarana
HP dan quota serta akses internet)
4. KRISIS EKONOMI—anak terdampak
dalam situasi orang tua menjadi korban PHK,
menurunnya penghasilan, bahkan tidak
berpenghasilan
-Mengakibatkan anak rentan tidak
melanjutkan Pendidikan, eksploitasi, menjadi
pekerja anak, dan menjadi korban perkawinan
anak
-anak dipekerjakan disektor informal :
pemulung, tukang koran, mengemis, dll
-akibat daya beli rendah anak rentan tidak
terpenuhi asupan gizi yang seimbang
5. KRISIS PENANGANAN ANAK DALAM
AMPK(ANAK MEMBUTUHKAN
PERLINDUNGAN KHUSUS)—terutama
mereka yang berada dalam Lembaga
Rehabilitasi dan LPKA
-tetap membutuhkan jaminan keselamatan
dan rehabilitasi
-tetap membutuhkan perlindungan kesehatan
9.
10. KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI PROTOCOL COVID
19 DALAM PERLINDUNGAN ANAK
• B-1 : PROTOKOL TATA KELOLA DATA ANAK
• B-2 : PENGASUHAN BAGI ANAK TANPA GEJALA, ANAK DALAM PEMANTAUAN, PASIEN
ANAK DALAM PENGAWASAN, KASUS KONFIRMASI DAN ANAK DENGAN
ORTU/PENGASUH/WALI BERSTATUS ORANG DALAM PEMANTAUAN, PASIEN DALAM
PENGAWASAN, KASUS KONFIRMASI, DAN ORTU YANG MENINGGAL KARENA COVID-
19
• B-3 : PROTOKOL PENGELUARAN DAN PEMBEBASAN ANAK MELALUI ASIMILASI DAN
INTEGRASI, PEMBEBASAN TAHANAN, PENANGGUHAN PENAHANAN DAN BEBAS
MURNI
• B-IV PROTOKOL PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM SITUASI PANDEMI
COVID-19
14. PENDIDIKAN RENDAH
•Potensi Putus Sekolah Besar
KESEHATAN
•AKI DAN AKB
KUALITAS KELUARGA
•Kesetaraan Gender lemah
•Kualitas Pengasuhan kurang
KUALITAS
SUMBER
DAYA
MANUSIA
INDONESIA
15. PERKAWINAN ANAK
• Kewajiban dan Tanggung Jawab Orang Tua dan
Keluarga “Pasal 26
• (1) Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
• mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi
Anak;
• menumbuhkembangkan Anak sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya;
• mencegah terjadinya perkawinan pada
usia Anak; dan
• memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai
budi pekerti pada Anak.
16. KEWAJIBAN
ANAK
Setiap anak berkewajiban untuk :
a. menghormati orang tua, wali,
dan guru;
b. mencintai keluarga,
masyarakat, dan menyayangi
teman;
c. mencintai tanah air, bangsa,
dan negara;
d. menunaikan ibadah sesuai
dengan ajaran agamanya; dan
e. melaksanakan etika dan akhlak
yang mulia.
15/09/20
16
17. UU NOMER 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN
• Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
• “Pasal 7
1) Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan
belas) tahun.
2) Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), orang tua pihak pria dan/atau orang tua pihak wanita dapat meminta dispensasi
kepada Pengadilan dengan alasan sangat mendesak disertai bukti-bukti pendukung yang
cukup.
3) Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
mendengarkan pendapat kedua belah calon mempelai yang akan melangsungkan
perkawinan.
4) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang atau kedua orang tua calon mempelai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) berlaku juga ketentuan
mengenai permintaan dispensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan tidak
mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
18. PERLINDUNGAN ANAK
PERLINDUNGAN
ANAK
ANAK SENDIRI
Sbg subyek atas
Hak haknya
ORANG TUA/WALI & KELUARGA
bertanggung jawab utk hak
hidup dan tumbuh kembang
MASYARAKAT harus ikut
berpartisipasi mewujudkan
lingkungan protektif
NEGARA, PEMERINTAH & PEMDA berkepentingan
thd kualitas anak, dibebani kewajiban utk
mendayagunakan seluruh sumber dayanya utk
melindungi anak dan hak haknya
UU NO 35 TAHUN 2014
Pasal 1 ayat (2) :
Perlindungan anak adalah
segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi anak dan hak-
haknya agar dapat hidup,
tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 20 :
Negara, Pemerintah, Pemerintah
Daerah, Masyarakat, Keluarga,
dan Orang Tua atau Wali
berkewajiban dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan
Perlindungan Anak
19. MENGUMPULKAN DATA
& INFO
LAYANAN PENGADUAN
MASYARAKAT
MEDIASI
SENGKETA
TELAAH
MELAPORKAN
PELANGGARAN
KERJA SAMA
PENGAWASAN
MASUKAN & USULAN
KEBIJAKAN PA
Mengumpulkan data dan informasi mengenai
Perlindungan Anak
Menerima dan melakukan penelaahan atas
pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran
Hak Anak
Melakukan kerjasama dengan lembaga yang
dibentuk masyarakat di bidang Perlindungan
Anak
Memberi laporan kepada pihak berwajib
tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap
Undang-Undang ini
Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan
anak
Memberikan masukan dan usulan dalam
perumusan kebijakan tentang
penyelenggaraan Perlindungan Anak
Melakukan mediasi atas sengketa pelanggaran
Hak Anak
TUGAS
(PASAL 76)
PEMENUHAN
HAK ANAK,
PERLINDUNGAN
KHUSUS
TUGAS KPAI
21. TANTANGAN PENCEGAHAN :
Program Penanganan covid-19
terintegrasi dengan penanganan
dampak sosial ekonomi. Salah
satunya dengan intervensi jaring
perlindungan sosial tepat sasaran,
termasuk pada keluarga rentan
khususnya untuk pemenuhan hak
pendidikan dan kesehatan anak
Pemerintah meningkatkan program
sosialisasi dan pembinaan kepada
masyarakat dalam rangka
mencegah perkawinan anak,
bahaya seks bebas, dan mencegah
perkawinan tidak tercatat secara
offline dan online
Membumikan transformasi agama
dan budaya ; nilai perlindungan
anak, mencegah perkawinan anak
dan memajukan harkat dan
martabat kemanusiaan yang adil
dan setara
Memampukan seluruh stake holder
mengenai persamaan persepsi
bahwa pemberian dispensasi oleh
Pengadilan berdasarkan pada
semangat pencegahan perkawinan
anak, pertimbangan moral, agama,
adat dan budaya, aspek psikologis,
aspek kesehatan, dan dampak yang
ditimbulkan.