Berdasarkan data yang disajikan, saya melihat beberapa hal penting:1. Banyak anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tua selama pandemi, seperti dicubit, dijewer, dipukul. Ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak. 2. Lebih dari 50% anak mengaku pernah dimarahi oleh orang tua, ini menunjukkan stres di rumah tangga selama pandemi. 3. Ada yang pernah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan pengawasan KPAI mengenai pengasuhan dan pendampingan anak masa pandemi, termasuk protokol kesehatan, survei dampak pandemi terhadap anak, serta bentuk kekerasan yang dialami anak selama masa pandemi Covid-19.
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
Similar to Berdasarkan data yang disajikan, saya melihat beberapa hal penting:1. Banyak anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tua selama pandemi, seperti dicubit, dijewer, dipukul. Ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak. 2. Lebih dari 50% anak mengaku pernah dimarahi oleh orang tua, ini menunjukkan stres di rumah tangga selama pandemi. 3. Ada yang pernah
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifHudori Drs
Similar to Berdasarkan data yang disajikan, saya melihat beberapa hal penting:1. Banyak anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tua selama pandemi, seperti dicubit, dijewer, dipukul. Ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak. 2. Lebih dari 50% anak mengaku pernah dimarahi oleh orang tua, ini menunjukkan stres di rumah tangga selama pandemi. 3. Ada yang pernah (20)
Berdasarkan data yang disajikan, saya melihat beberapa hal penting:1. Banyak anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tua selama pandemi, seperti dicubit, dijewer, dipukul. Ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan pencegahan kekerasan terhadap anak. 2. Lebih dari 50% anak mengaku pernah dimarahi oleh orang tua, ini menunjukkan stres di rumah tangga selama pandemi. 3. Ada yang pernah
1. PENGASUHAN DAN PENDAMPINGAN
ANAK MASA PANDEMI
(KEBIJAKAN DAN PENGAWASAN KPAI)
Ai Maryati Solihah, M.Si
Komisioner KPAI
5 November 2020
Disajikan Untuk Webminar UIN Sahid Jakarta Dengan KPPPA
2. PENDIDIKAN
q SDN Sukartajaya Lulus Tahun 1992
q SLTPN I Bojong Picung Lulus Tahun 1995
q MAN Cianjur Lulus TAhun 1998
q SI IAIN SGD Bandung Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan
Agama Islam Lulus Tahun 2003
q S2 UNAS FISIP Ilmu Politik Lulus Tahun 2014
ORGANISASI :
qSekertaris Bidang Politik Hukum dan Advokasi
Pengurus Pusat Fatayat NU (2015-sekarang)
qPengurus Besar IKAPMII
q Ketua Umum Pengurus Besar Korps PMII Puteri
(2005-2007)
PEKERJAAN :
q Anggota Staff Khusus Menteri Agama RI tahun
2009-2013
qPNS Guru DKI Jakarta 2009-sekarang
qKomisioner KPAI 2017-sekarang
PENGABDIAN MASYARAKAT :
Founder Lembaga Pertiwi Bangsa (Untuk Pencerahan
Dan Kemandirian) Tahun 2008 –sekarang
Majelis Taklim Nurul Falah Jati Sari Bojong Picung Cianjur
KARYA TULIS
https://news.detik.com/kolom/d-4124964/mewaspadai-
tren-eksploitasi-seksual-pada-anak
q Kolom detik, 20 Juli 2018
https://news.detik.com/kolom/d-4916746/anak-anak-eks-
isis-dipulangkan
q Kolom detik, 27 Februari 2020
dll
BUKU 2020
q Taman perlindungan anak Indonesia (ISBN)
q Anak dalam pusaran perdagangan orang (ISBN)
q Parenting skill (dalam proses ISBN)
q Madrasah parenting skill (dalam proses ISBN)
NOVEL 2020
q Angin Berhembus Di Bulan Maret (dalam proses ISBN)
2
CURRICULUM VITAE
Ai Maryati Solihah, M.Si
3. Jumlah Anak Indonesia Tahun 2017
33,4%
66,6%
ANAK INDONESIA, TAHUN 2016
Sumber : Profil Anak Indonesia2016
83,4 Juta ANAK
Penduduk Usia
> 17 Tahun
ANAK INDONESIA, TAHUN 2017
Sumber : Profil Anak, 2017
4. SECARA
TEOLOGIS
amanah dari
ALLAH SWT
SECARA SOSIOLOGIS
Penerus, keluarga,
bangsa dan
peradaban
UU No 35 Tahun
2014 tentang
Perlindungan
Anak
SECARA YURIDIS
Mandat UUD
1945
PENTINGNYA PERLINDUNGAN ANAK
Mandat ratifikasi
Konvensi Hak Anak (KHA)
dalam Kepres 36/1990
Pasal 28B ayat (2) UUD 1945
yang berbunyi: “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi”.
5. HAK Anak Dalam Islam
Hak Hidup
QS al-Isra’ (17) ayat 31
“Dan janganlah kamu
membunuh anak-
anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah
yang memberikan
rizki kepada mereka
dan juga kepadamu,
sesungguhnya
membunuh mereka
adalah suatu dosa
yang besar”.
Hak Penyusuan dan
Pengasuhan QS al-
Baqarah (2): 233):
“Para ibu
hendaklah
menyusukan
anak-anaknya
selama 2 tahun
penuh, yaitu
bagi yang ingin
menyempurnak
an
penyusuannya”.
Hak pendidikan dalam
keluargaà orang tua
diberi kewajiban untuk
memenuhi hak anak
akan pendidikan
sehingga dapat
menjadi anak yang
berkualitas
(QS al-Tahrim (66): 6)
“Hai orang-orang
yang beriman
peliharalah dirimu
dan keluargamu
dari api neraka”
6.
7. UU NO 35/2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
PERLINDUNGAN KHUSUS
( Pasal 59 s.d 71 )
Pasal 59 (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
lembaga negara lainnya berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk memberikan Perlindungan
Khusus kepada Anak. (2) Perlindungan Khusus kepada
Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada:
A. Anak Dalam Situasi Darurat;
B. Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum;
C. Anak Dari Kelompok Minoritas Dan Terisolasi;
D. Anak Yang Dieksploitasi Secara Ekonomi Dan/Atau Seksual;
E. Anak Yang Menjadi Korban Penyalahgunaan Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, Dan Zat Adiktif Lainnya;
F. Anak Yang Menjadi Korban Pornografi;
G. Anak Dengan HIV/AIDS;
H. Anak Korban Penculikan, Penjualan, Dan/Atau Perdagangan;
I. Anak Korban Kekerasan Fisik Dan/Atau Psikis;
J. Anak Korban Kejahatan Seksual;
K. Anak Korban Jaringan Terorisme;
L. Anak Penyandang Disabilitas;
M. Anak Korban Perlakuan Salah Dan Penelantaran;
N. Anak Dengan Perilaku Sosial Menyimpang; Dan
O. Anak Yang Menjadi Korban Stigmatisasi Dari Pelabelan Terkait Dengan
Kondisi Orang Tuanya.
Lingkup
perlindungan
anak?
8. Situasi
Anak Di
Masa
Covid-19
1. KRISIS KESEHATAN—anak
terdampak covid memerlukan
perhatian khusus, dari segi :
- Pelaporan kasus anak
-penanganan anak dalam
pengasuhan keluarga dan keluarga
alternatif
-penanganan Anak Tanpa Gejala,
Anak Dalam Pemantauan, Pasien
Anak Dalam Pengawasan, Kasus
Konfirmasi Dan Anak Dengan
Ortu/Pengasuh/Wali Berstatus
Orang Dalam Pemantauan, Pasien
Dalam Pengawasan, Kasus
Konfirmasi, Dan Ortu Yang
Meninggal Karena Covid-19
2. KRISIS PENGASUHAN— anak
dalam situasi rentan kekerasan :
-rentan konflik keluarga
-pelampiasan stress dan beban
kerja/urusan kantor harus dikerjakan
dirumah
-pengasuhan buruk kekerasan pisik,
psikis, dan seksual (perlu
pendalaman)
3. KRISIS PENDIDIKAN—anak dalam
pembelajaran jarak jauh (PJJ), menimbulkan : (247
pengaduan dan survei pada 1700 responden)
-tidak senang, kebosanan dan merasa
beban/banyak tugas
-komunikasi dengan guru tidak optimal, lebih
banyak satu arah
-tidak senang didampingi ortu yang
emosional(galak, tidak sabar, marah)
-tidak ada peralatan pendukung PJJ(sarana HP
dan quota serta akses internet)
4. KRISIS EKONOMI—anak berada dalam
ancaman gizi tidak seimbang, hingga kekerasan
yang diakibatkan oleh :
-orang tua korban PHK/tidak berpenghasilan,
rendah daya beli
-terlantarnya kebutuhan anak dan keluarga karena
rentan tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari
-anak dipekerjakan disektor informal : pemulung,
tukang koran, mengemis dll
5. KRISIS PENANGANAN ANAK DALAM
AMPK(ANAK MEMBUTUHKAN
PERLINDUNGAN KHUSUS)—terutama mereka
yang berada dalam Lembaga Rehabilitasi dan
LPKA
-tetap membutuhkan jaminan keamanan dan
rehabilitasi
-tetap membutuhkan perlindungan kesehatan
9. Kebijakan Pemerintah Mengenai Protocol
Kesehatan Covid 19 Dalam Perlindungan
Anak
• B-1 : PROTOKOL TATA KELOLA DATA ANAK
• B-2 : PENGASUHAN BAGI ANAK TANPA GEJALA,
ANAK DALAM PEMANTAUAN, PASIEN ANAK DALAM
PENGAWASAN, KASUS KONFIRMASI DAN ANAK
DENGAN ORTU/PENGASUH/WALI BERSTATUS
ORANG DALAM PEMANTAUAN, PASIEN DALAM
PENGAWASAN, KASUS KONFIRMASI, DAN ORTU
YANG MENINGGAL KARENA COVID-19
• B-3 : PROTOKOL PENGELUARAN DAN PEMBEBASAN
ANAK MELALUI ASIMILASI DAN INTEGRASI,
PEMBEBASAN TAHANAN, PENANGGUHAN
PENAHANAN DAN BEBAS MURNI
• B-IV PROTOKOL PENANGANAN ANAK KORBAN
KEKERASAN DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19
• Pelaksana Utama B-2:
1. Petugas medis (dokter, perawat, bidan),
Kepala Rumah Sakit, Kepala Puskesmas
setempat
2. Pekerja Sosial Balai/Loka Rehabilitasi Sosial
Anak Memerlukan Perlindungan Khusus
(AMPK), Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti
Peksos) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial
(TKS)
3. Konselor atau staf dari Unit Pelaksana Teknis
Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak
(UPTD PPA)
4. Konselor psikologis dari Pusat Pelayanan
Keluarga (PUSPAGA)
5. Koordinator/pimpinan atau anggota
kelompok Perlindungan Anak Terpadu
Berbasis Masyarakat (PATBM)/Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)/Relawan Desa
11. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 86 75 238 183 167 236 286 302 291 59 1923
2 Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 416 633 931 921 822 857 714 857 896 730 7777
3 Agama dan Budaya 83 204 214 106 180 262 240 246 193 72 1800
4 Hak Sipil dan Partisipasi 37 42 79 76 110 137 173 147 108 35 944
5 Kesehatan dan Napza 227 265 446 368 381 383 325 364 344 41 3144
6 Pendidikan 276 522 371 461 538 427 428 451 321 858 4653
7 Pornografi dan Cyber Crime 188 175 247 322 463 587 608 679 653 453 4375
8 Anak Berhadapan Hukum (ABH) 695 1413 1428 2208 1221 1314 1403 1434 1251 576 12943
9 Trafficking dan Eksploitasi 160 173 184 263 345 340 347 329 244 63 2448
10 Kasus Perlindungan Anak Lainnya 10 10 173 158 82 79 55 76 68 332 1043
TOTAL 2178 3512 4311 5066 4309 4622 4579 4885 4369 3219 41050
3. Pengaduan Hasil Pemantauan dan Investigasi Kasus KPAI;
4. Pengaduan Via Email, Surat, Media Sosial (WA, FB, IG, Twitter);
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Bidang Data Informasi dan Pengaduan 2020
Data Masuk Pertanggal (30 Juni 2020), Pukul 18.00 WIB
RINCIAN TABEL DATA
KASUS PENGADUAN ANAK BERDASARKAN KLASTER PERLINDUNGAN ANAK
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
TAHUN 2011 - 2020
NO KLASTER / BIDANG JUMLAH
Update Data : Tahun 2011 s/d Tahun 2020
Sumber Data Primer :
1. Pengaduan Langsung KPAI;
2. Pengaduan Online Bank Data Perlindungan Anak;
5. Pengaduan Hotline Service KPAI.
TAHUN
13. SURVEY KPAI TAHUN 2020
Tentang
Pemenuhan Hak Dan Perlindungan Anak Pada Masa Pandemi
Representasi
• Hasil survei terhadap anak yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia
• Hasil survei terhadap orang tua yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia
• Hasil survei ini tidak bisa membuat generalisasi
Jumlah Sampel
• Jumlah sampel dalam survei ini adalah 25.164 responden ANAK yang tersebar di 34 Provinsi
• Jumlah sampel dalam survei ini adalah 14.169 responden ORANG TUA yang tersebar di 34 Provinsi
Metode Penarikan Sampel
• Metode penarikan sampel menggunakan online
Metode Pengumpulan Data
• Kuesioner disebar melalui Media Sosial (WA, IG, FB dll)
• Responden mengisi kuesioner secara online
Quality Control
• Uji coba kuesioner dengan melakukan pre-test, terutama untuk melihat reliabilitas pertanyaan-
pertanyaan kuesioner
14. PENGAKUAN ORANG TUA MELAKUKAN KEKERASAN FISIK
KEPADA ANAK SELAMA PANDEMI COVID-19
q Selama Pandemi Covid-19 orang tua melakukan kekerasan
kepada anak seperti mencubit 29%, menjewer 19,5%, memukul
10,6 % dll.
0,3
0,8
1,6
2,4
2,4
5,2
7,7
10,6
19,5
39,8
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0
MENGINJAK
MENENDANG
MENJAMBAK
MENAMPAR
MENDORONG
MENGURUNG
MENARIK
MEMUKUL
MENJEWER
MENCUBIT
15. No. Anak Ya Tidak
1 Dimarahi 56% 44%
2
Dibandingkan dengan
anak lain 34% 66%
3 Dibentak 23% 77%
4 Dipelototin 13% 87%
5 Dihina 5% 95%
6 Diancam 4% 96%
7 Dipermalukan 4% 96%
8 Dibully 3% 97%
9 Diusir 2% 98%
Apakah ananda pernah mengalami hal-hal
berikut selama Pandemi Covid-19 ?
ANAK MENGALAMI KEKERASAN PSIKIS SELAMA PANDEMI
COVID-19
q Hasil survei memberikan gambaran bahwa anak mengalami kekerasan psikis selama Pandemi Covid-19.
Kekerasan psikis yang dialami anak dimarahi 56%, dibandingkan dengan anak lain 34%, dibentak 23%,
dipelototin 13% dan lain-lain.
16. ORANG TUA MENGIKUTI PELATIHAN ATAU MEMPEROLEH INFORMASI
TENTANG PENGASUHAN ANAK
Ya; 33,8
Tidak; 66,2
Apakah Bapak/Ibu pernah
mengikuti pelatihan atau
memperoleh informasi tentang
pengasuhan anak?
Jika Ya, dimana Bapak/Ibu mendapatkan informasi
atau pelatihan pengasuhan anak tersebut?
q Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian kecil orang tua pernah mengikuti pelatihan atau
memperoleh informasi tentang pengasuhan anak, hanya 33,8%.
q Orang tua mendapatkan informasi atau pelatihan pengasuhan anak dari media sosial 56,2%,
media televisi 37,9%, media online 35,1%, acara agama 34,4%, sekolah 33,3% dll.
PKK/arisan
Media Cetak
Posyandu
Sekolah
Acara agama
Media Online
Media Televisi
Media Sosial
10,8%
17,5%
22,0%
33,3%
34,4%
35,1%
37,9%
56,2%
17. PENGGUNAAN GADGET BAGI ANAK
q Hasil survei memberikan gambaran bahwa anak banyak mengunakan gadget diluar
kepentingan belajar. Lama mengakses internet yaitu 1-2 jam perhari 36,5%, 2-5 jam per
hari 34,8%, lebih dari 5 jam per hari 25,4% dan 1-4 perminggu 3,3%. Karena itu perlu
ada edukasi mengenai penggunaan gadget bagi anak
q Secara umum orang tua cenderung tidak melakukan pendampingan saat anak main
gadget selama Pandemi Covid-19 ini. Namun dari hasil survei ini terlihat ibu lebih sering
melakukan pendampingan saat anak main gadget dibandingkan ayah.
q Mayoritas orang tua menjelaskan manfaat serta dampak positif dan negatif
menggunakan gadget kepada anak yaitu sebanyak 98%. Dampak negatif yang dijelaskan
kecanduan 90,3%, melihat tayangan atau iklan tidak sopan 55,7%, diperlihatkan atau
dikirimi gambar tidak sopan 34,6%, dikirimi foto tidak sopan dan ditipu 25%, dikirimi
video tidak sopan 23,1%.
q Ada potensi gap antara pengasuhan yang dilakukan orang tua dengan apa yang diterima
anak, kualitas komunikasi dalam pengasuhan perlu dikuatkan.
18. Ayo lakukan sesuatu...
1.Masih adanya pola pikir yang keliru tentang siapa anak kita; misalnya masih
menempatkannya sebagai objek, aset atau manusia yang belum sempurna
2.Pola asuh kepada anak masih identik dengan kekerasan dan cara instan membuat anak
takut bukan taat atau patuh dan berkesadaran
3.Keterampilan mengelola emosi dan kesehatan mental orang tua membutuhkan edukasi
dan penanganan secara terus menerus
4.Belum optimalnya dukungan LEMBAGA NEGARA dan CIVITAS AKADEMIKA dalam
peningkatan wawasan dan keterampilan MASYARAKAT (orang tua) untuk memberikan
pendampingan pada anak SAAT INI, pengasuhan terkait psikologis anak, tumbuh kembang
anak, minat bakat anak, penggunaan gadget untuk anak, kesehatan reproduksi anak, dll
5.Belum meningkatnya kesadaran dan upaya masyarakat dalam mengoptimalkan lembaga
struktural/kultural perkumpulan orang tua wali murid seperti KOMITE SEKOLAH/MADRASAH
dalam membangun kecakapan pendampingan efektivitas belajar anak
Tantangan dan Masalah kita saat
ini...
19. Tugas dan fungsi :
KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA
uLembaga Negara
Independen yang
dibentuk oleh UU
Nomor 35 Tahun
2014 tentang
Perlindungan Anak.
uMandat :
Meningkatkan
efektivitas
pengawasan
penyelenggaraan
pemenuhan Hak
Anak
(pasal 74)
uDidaerah, KPAD
19
MENGUMPULKAN DATA
& INFO
LAYANAN
PENGADUAN
MASYARAKAT
MEDIASI
SENGKETA
TELAAH
MELAPORKAN
PELANGGARAN
KERJA
SAMA
PENGAWASAN
MASUKAN &
USULAN
KEBIJAKAN PA
TUGAS
(PASAL 76)
PEMENUHAN HAK
ANAK,
PERLINDUNGAN
KHUSUS
20. Bersinergi Dengan Kampus :
Empati : perkuat modal
sosial, sense of
belonging, mainstream
perlindungan anak,
solidaritas dan
kesetiakawanan
Advokasi : gerak dan
langkah bersama dari
hulu ke hilir, kebijakan
hingga implementasi
Kolaborasi : menginisiasi
program dan
membangun jejaring
dalam kerangka aksi
perlindungan pada anak
dengan berbagai sector
Partisipasi dan Aksi :
melakukan sinergi dan
percepatan tanggap
masalah melalui edukasi
hingga penyedia layanan
seperti konsultasi dll
21. REKOMENDASI
1. Penguatan dan edukasi bagi orang tua dan anak dalam pemenuhan makanan dan
gizi yang seimbang agar anak tidak kekurangan maupun kelebihan.
2. Perlu edukasi pembagian peran yang baik antara ibu dan ayah dalam mengasuh
anak terutama dalam condisi Covid-19 ini. Ayah harus lebih banyak terlibat dalam
pengasuhan anak, karena sejatinya anak memerlukan kedua orang tuanya.
3. Kerjasama orang tua dalam hal urusan rumah tangga dan pengasuhan akan
berdampak positif pada anak dan mengurangi kekerasan fisik dan psikis terhadap
anak.
4. Ada potensi gap pengasuhan orang tua dengan penerimaan anak, sehingga
kualitas komunikasi dalam pengasuhan harus terus diintensifkan.
5. Perlunya edukasi pola pengasuhan kreatif kepada orang tua sehingga anak dapat
beraktivitas positif dan kreatif di rumah.
22. REKOMENDASI LANJUTAN
6. Perlunya promosi akses layanan konsultasi dan kepada anak dan orang tua agar
jika mengalami kekerasan dapat ditangani dengan tepat.
7. Penguatan edukasi tentang penggunaan gadget bagi anak terutama aturan bagi
anak dalam menggunakan gadget, batas waktu, penjelasan dampak negatif dan
positif penggunaan gadget, pengarahan penggunaan gadget untuk pengetahuan
dan meningkatkan skill, produktivitas anak serta pentingnya keterlibatan ayah
dalam melakukan pengawasan dan pendampingan saat anak menggunakan
gadget.
8. Perlu kontrol yang lebih ketat terhadap permainan game online dan akses internet
untuk menghindari permainan game online perang-perangan dan tontonan yang
tidak sopan saat anak mengakses internet.