1. Pengembangan Soal AKM
“Instrumen Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Oleh:
YUDI DARMA
Disampaikan pada Bimtek Penyusunan AKM SD & SMP
Bagi Guru Kab. Kayong Utara
Sukadana,14-16November2022
2. 1. Memahami konsep soal AKM
2. Membedakan bentuk* soal AKM
3. Mampu menyusun soal AKM
3.
4. Remember and Do it..
• SIAPKAH ANDA
• (Solver or Maker)
Sebaik apapun perencanaan, akan kembali lagi pada pelaksanaanya.
Finishing (starting point tujuan) Kurikulum, Program, Kebijakan adalah GURU
/DOSEN sebagai NAHKODA.
PENDIDIKAN yang BERMUTU sebuah Keniscayaan jika tidak ditenggarai SDM
yang BERMUTU. School Vs Museum
MEA, KECAKAPAN ABAD 21,
REVOLUSI INDUSTRY 4.0
HUMAN SOCIETY 5.0
5.
6. VISIT
Here
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kemampuan yang
sangat mendasar yang dibutuhkan oleh semua pelajar untuk bisa
mengembangkan diri dan berkontribusi positif ke masyarakat. Tes AKM
adalah bagian dari program Asesmen Nasional oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI yang perdana dilaksanakan pada tahun ajaran
2021/2022.
7.
8. Tidak diikuti Siswa Tingkat Akhir
Tidak Menentukan Kelulusan
(Evaluation n Map)
Materi yang diujikan ga berfokus pada kemampuan mengingat materi aja, tapi pada kemampuan menalar
bacaan dan angka yang lebih relevan ke kehidupan nyata serta sesuai standar asesmen internasional.
Menguji Kemampuan yg Relevan
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur (1) literasi membaca dan
numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Yang mengikuti asesmen adalah
murid. (2) Survey Karakter mengukur sikap, kebiasaan, nilai nilai
(values) sebagai hasil belajar non kognitif. Yang mengikuti survey
adalah murid dan guru. Survey (3) Liingkungan Belajar mengukur
kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Yang mengikuti survey adalah kepala satuan pendidikan.
A
B
C
D
9. AKM-nasional
• Literasi &
numerasi
• Siswa
Survei Karakter
• Aspek terpilih
dari 6 Profil
Pelajar Pancasila
• Siswa
Survei Lingkungan
Belajar
• Aspek terpilih
dari model
sekolah efektif
• Siswa, guru,
kepala sekolah
Komponen Asesmen Nasional
(Kelas 5, 8, and 11)
13. InstrumenAsesmenNasional dan Informasiyang dihasilkan
Responden Instrumen Informasi
Murid
Guru
Survei Karakter
Survei Lingkungan
Belajar
AKM Literasi-
Numerasi
Hasil belajar
kognitif
Hasil belajar
sosial-emosional
Karakteristik input dan
proses pembelajaran
Kepala Sekolah
20. Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mapel IPS
1. Murid di tingkat PERLU INTERVENSI KHUSUS belum mampu
memahami isi bacaan, murid hanya mampu membuat
interpretasi sederhana. Guru IPS tidak cukup bertumpu
pada materi bacaan tersebut. Murid perlu diberi bahan
belajar lain secara audio, visual dan pendampingan khusus.
2. Murid di tingkat DASAR telah mampu mengambil informasi
dari teks, namun tidak memahami secara utuh isi topic
koperasi. Murid dapat diberi sumber belajar pendamping
dalam bentuk catatan singkat atau simpulan untuk
pemahaman yang utuh.
3. Murid di tingkat CAKAP mampu memahami dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun belum
mampu merefleksi. Murid dapat diberi pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan murid, mengaitkan
dengan fungsi dan manfaat koperasi.
4. Murid di tingkat MAHIR mampu memahami isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari teks yang diberikan
oleh guru. Guru dapat melakukan pembelajaran berupa menyusun beragam strategi pemanfaatan koperasi.
21. Contoh Strategi Penguasaan Konten di Mapel FISIKA 1. Murid di tingkat PERLU INTERVENSI KHUSUS
memiliki penguasaan konsep matematika yang
sangat minimal. Murid ini perlu didampingi mulai
dari pencatatan data serta dilakukan diskusi untuk
memvalidasi hasil pencatatan data. Diskusi dapat
dilakukan dengan teman yang kompetensi
numerasinya cakap ataupun mahir.
2. Murid di tingkat DASAR sudah menguasai konsep dasar,
namun masih kesulitan untuk menerapkan dalam situasi
yang relevan. Murid perlu diberi contoh cara menyajikan
data atau menuangkan data hasil catatannya ke dalam
bentuk penyajian yang tepat dan akurat. Interpretasi
holistik mengenai data sebelum menarik kesimpulan
dilakukan dalam diskusi bersama.
3. Murid di tingkat CAKAP sudah memahami konsep dan
mampu menerapkan konsepnya, namun perlu diasah
kemampuan bernalarnya untuk mengetahui adanya
kesalahan pada data atau anomali data. Murid dapat
ditugaskan untuk membandingkan datanya dengan data
kelompok lainnya kemudian membuat simpulan umum
hasil penelitian dalam satu kelas. Murid dibimbing
dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomaly.
4. Murid di tingkat MAHIR mampu menerapkan
konsep matematika yang dimiliki dalam beragam
konteks serta bernalar untuk menyelesaikan
masalah. Murid ini dapat ditugaskan untuk
membandingkan data dirinya, data kelompok
lainnya dan data dari sumber lainnya (misal, jurnal
ilmiah yang relevan) kemudian membuat
generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menganalisis beragam data.
22. Guru/Dosen yang baik bagaikan
petani. Mereka menyiapkan bahan
dan lahan belajar di kelas,
memelihara bibit penerus bangsa,
menyirami mereka dengan ilmu,
dan memupuk jiwa mereka
dengan karakter yang luhur.
Guru yang ikhlas adalah petani
yang mencetak peradaban.
Ahmad Fuadi, Sastrawan