2. Didiklah Anak Sesuai Zamannya
"Ajarilahanak-anakmusesuaidenganzamannya,karenamerekahidupdizaman merekabukan
padazamanmu. Sesungguhnyamerekadiciptakanuntukzamannya,sedangkankalian
diciptakanuntukzamankalian".
Artinya,ilmuitubersifatdinamisdantidaktetap,keberadaannyamenyesuaikandengan
kondisi sekarangdankehidupanmasadepan.
3. Perlulah anak-anak (taman siswa) kita dekatkan hidupnya kepada
penghidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki
“pengetahuan “ saja tentang hidup rakayatnya,
Aka tetapi juga dapat mengalaminya sendiri
dan Kemudian hidup berpisahan dengan
rakyatnya.
4. • Saya akan menampilkan pertanyaan pada sesi kali ini, Bapak/Ibu
silakan bisa menuliskan jawabannya pada Kertas, beberapa
perwakilan peserta akan saya persilakan untuk menyampaikan
jawabannya secara langsung
5. •Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang
Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan dalam
merencanakan perjalanan belajar murid?
6. •Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya
menjadi alasan terhadap berubahnya sebuah
kurikulum
7. • Dari pengalaman mengajar mana
yang lebih sering terjadi,
menyelesaikan materi yang ada atau
mencapai tujuan yang ada di dalam
kurikulum? Jelaskan analisa
Bapak/Ibu
8. Ralph Tyler dalam bukunya “The basic principle of
curriculum”, mengungkapkan setidaknya ada 4
komponen dalam kurikulum yaitu
1.Tujuan 2. Konten 3. Metode/cara 4. Evaluasi
Secara umum, komponen- komponen tersebut diklasifikasikan
menjadi 3 hal yang digunakan di beberapa negara, yaitu;
1. Tujuan pembelajaran/konten
2. Panduan pedagogi
3. Panduan asesmen Kerangka/komponen ini dapat kita
gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran
berdasarkan kebutuhan murid
9. Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran yang beragam. Kurikulum merdeka
berfokus pada konten-konten yang esensial agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi
10. • 1.Prota
• 2. Promes diganti prosem ( program semester )
• 3. Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
• 4. KI diganti CP ( capaian pembelajaran)
• 5. RPP diganti Modul ajar
• 6. KD diganti TP (tujuan pembelajaran)
• 7. KKM diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
• 8. IPK diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
• 9. PH diganti Sumatif
• 10. PTS diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
• 11. PAS didanti dengan SAS ( Sumatif akhir Semester )
• 12. Indikator soal diganti dengan Indikator Asesmen
11. Berbagai studi nasional maupun internasional
menunjukan bahwa Indonesia telah mengalami krisis
pembelajaran telah cukup lama. Studi-studi tersebut
menunjukan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia
yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau
menerapkan konsep matematika dasar
12. • Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 = Standar SKL
• Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 = Standar Isi
• Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
• Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
• Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 = Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka pemulihan pembelajaran
• Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022/Tahun 2022 = Capaian
Pembelajaran (CP)/Perubahan
• Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/ 2022/Tahun 2022 = Dimensi, elemen
dan sub.elemem Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka
Dapat di unduh : https://bit.ly/dasar-hukum-kurikulum-merdeka
13. 1. Lebih Sederhana dan Mendalam= focus pada materi yang esensial
2. Lebih Merdeka= Guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangan peserta didik, Sekolah memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan Pendidikan dan peserta didik
3. Lebih relevan dan interaktif =pembelajaran melalaui kegiatan projek
14. Struktur Kurikulum SD/MI Terdapat pada Fase :
1. FASE A = untuk kelas 1 dan 2
2. FASE B = untuk kelas 3 dan 4
3. FASE C = untuk kelas 5 dan 6
15. Proporsi beban belajar di SD/MI
terbagi menjadi 2
1.Pembelajaran Intrakurikuler
2.Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5)
16. Dimensi Profil Pancasila dibagi 6 :
1. Beriman, bertaqwa kepada tuhan yang Maha esa dan berakhlak mulia
2. Kebehinekaan Global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar Kritis dan
6. Kreatif
17. • Gaya Hidup Berkelanjutan
• Kearifan Lokal
• Kebhinekaan Global
• Bangunlah Jiwa Raga
• Suara Demokrasi
• Berekayasa dan Bertekhnologi
• Kewirausahaan
Pemerintah daerah dan sekolah dapat mengembangkan tema
menjadi topik yang lebih spesifik sesuai denga budaya serta kondisi
daerah dan sekolah
Sekolah diberikan kewenangan untuk menentukan tema yang diambil
untuk dikembangkan, baik untuk setiap kelas, angkatan,
maupun fase
18. 1. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk “Mengalami Pengetahuan”
sebagai proses penguatan karakter sekaligus belajar dari lingkungan sekiatarnya.
2. Peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu-isu
penting, seperti gaya hidup,budaya, wirausaha,dan teknologi, sehingga murid bisa
aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut, sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya.
3. Menginspirasi peserta didik untuk memberi konstribusi dan dampak bagi
lingkungan sekitarnya
19. Memperkuat Karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif
Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan
Mengembangkan keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
mengerjakan projek pada periode tertentu
Melatih kemampuanpemecahan masalah dalam beragam situasi belajar
Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu disekitar mereka sebagai
salah satu bentuk hasil belajar.
Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan
secara optimal
( sumber https://linktr.ee/kurikulum_merdeka )
20. Menjadikan sekolah sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi
dan keterlibatan masyarakat
Menjdikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berkonstribusi
kepada lingkungan dan komunitas sekitannya.
21. Memberi ruang untuk dan waktu untuk peserta didik mengembangkan
kompetensi dan memperkuat karakter dan profil Pancasila.
Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas.
Mengembangkan kompetensi sebagai guru yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan guru dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
(sumber https://linktr.ee/kurikulum_merdeka )
22. 1. Berpusat pada peserta didik ( Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan
pada semua tahapan dalam menyusun Kurikulum Operasional Sekolah.
2. Kontektual, ( menunjukan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
Pendidikan, konteks social budaya dan lingkungan
3. Esensial yaitu, membuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan gunakan di satuan Pendidikan
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan actual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
23. Komponen KOSP yang dikembangakan dan digunakan di satauan Pendidikan
terdidri atas :
• Karakteristik Satuan Pendidikan.
• Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
• Pengorganisasian dan pembelajaran
• Perencanaan Pembelajaran dan ditambah lampiran-lampiran
Catatan : Satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan
sistimatika penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
24. • Capaian pembelajaran (CP) adalah Komponen minimum yang harus dicapai peserta
didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang mengacu pada SKL dan Standar Isi
Sebagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam Kurikulum 2013
dirancang
• Dalam CP strategi yang semakin dikuatkan, untuk mencapai tujuan tersebut adalah
dengan mengurangi cakupan materi dan perubahan tata cara penyusunan capaian yang
menekankan pada fleksibilitas dalam pembelajaran.
• Perbedaan lain antara KI-KD dalam Kur. 2013 dengan CP dalam Kur. Merdeka adalah
rentang waktu yang dialokasikan untuk mencapaian kompetensi yang ditargetan,
sementara KI-KD ditetapkan pertahun, CP dirancang berdasarkan Fase-Fase.
NB : SMP ada pada Fase D
25. Ada tiga Perangkat Ajar yang baru dikembangkan dari kurikulum Merdeka
• Modul Ajar
• Atur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
26. Modul Ajar, merupakan pengembangan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dilengkapi dengan panduan yang lebih terperinci, termasuk lembaran
kegaiatan siswa (LKS) dan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Dengan menggunakan modul ajar diharapakan proses belajar lebih feksibel, karena
tidak tergantung dengan konten dalam buku teks, kecepatan serta strategi
pembelajaran, juga dapat sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga
diharapakan setiap siswa dapat mencapai kompetensi minimum yang ditargetkan
27. Contoh –contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) atau urutan pembelajaran adalah
komponen untuk menyusun silabus.ATP diharapkan dapat membantu satuan
Pendidikan dan pendidik mengmbangkan Langkah-Langkah atau alur pembelajaran
berdasarkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
Perangkat ajar didistribusikan melalui platform digital yang dikembangkan
kemendikbudrstek, agar dapat diakses dalam jangka waktu yang cepat. Selaian itu
pengguna perangkat ajar akan juga akan lebih mudah memilih perangkat ajar yang
sesuai dengan kebutuhannya dalam platform tersebut.
NB: Platform perangakat Merdeka mengajarbisa di download di Play store
28. Pelajaran Muatan Lokal dapat dilakukan melalui 3 metode :
1. Mengintegrasikan muatan local ke dalam mata pelajaran yang lain.
2. Mengintegrasikan muatan local ke dalam tema Projek penguatan profil pelajar
Pancasila (P5)
3. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan local yang berdiri senidri
sebagai bagaian dari program intrakurikuler
29. • Dukungan dari orang tua, merupakan salah satu kunci kerberhasilan
penerapan kurikulum merdeka
• Orang tua bisa jadi teman dan pendamping belajar bagi anaknya. Memahami
kompetensi yang perlu dicapai anak pada fasenya.
• Orang tua dapat pula mempelajari buku teks yang digunakan dalam
kurikulum merdeka melalui : buku.kemdikbud.go.id
30. Regulasi yang fundamental , misalnya PP no. 57 tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Dari sisi asesmen kurikulum harus didampingi system penilaian atau
Asesmen yang baik, sebagai Asesmen Nasional (AN)
Dukungan public, menjadi hal krusial lainnya dalam keberkelanjutan
penerapan kurikulum. Dukungan public yang kuat akan sulit
mengoyahkan pergantian kebijakan
31. 1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan bealajar. Serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam Sehingga pembelajaran lebih
bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran Mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic
4. Pembelajaran yang relevan yaitu, pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peseta didik, serta melibatkan
orangtua dalam komunitas mitra.
5. Pembelajaran beroriantasi pada masa depan yang berkelanjutan
32. 1. Asesmen merupakan bagaian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitas
pembelajaran dan penyedian informasi yang holistic, sebagai umpan balik bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif
5. Hasil Asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
33. • KKM tidak berlaku pada kurikulum Merdeka. Ketuntasan
hasil belajar tidak lagi diukur dengan KKM.
• Capaian pembelajaran diketahui dengan mengidentifikasi
ketercapaian tujuan belajar. Guru diberikan keleluasaan
untuk menentukan kriteria ketercapaian pembelajaran sesuai
tujuan pembelajaran
34. Platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam
mewujudkan pelajar Pancasila dan menunjang guru mengajar, belajar
dan berkarya lebih baik.
yuk, unduh materi Platform Merdeka Mengajar melalui link berikut :
https://bit.ly/materi-PlatformMerdekaMengajar
Dapat juga di download di playstrore, pakai smartphone/ HP android