Dokumen tersebut membahas tentang limit fungsi pada matematika SMA dan strata satu, meliputi definisi limit, sifat-sifat limit, contoh soal limit, dan penjelasan lebih lanjut mengenai definisi limit.
This document provides solutions to problems in group theory from the book Topics in Algebra by I.N. Herstein. The solutions cover problems related to determining if a system forms a group, properties of groups like abelian groups, and examples in the symmetric group S3. The preface explains that the solutions are meant to facilitate deeper understanding and some notations were changed for clarity.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Fungsi kontinu seragam pasti kontinu biasa tetapi fungsi kontinu biasa tidak selalu kontinu seragam. Fungsi kontinu seragam memiliki sifat bahwa batas fungsi sama dengan nilai fungsi.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas tentang limit fungsi pada matematika SMA dan strata satu, meliputi definisi limit, sifat-sifat limit, contoh soal limit, dan penjelasan lebih lanjut mengenai definisi limit.
This document provides solutions to problems in group theory from the book Topics in Algebra by I.N. Herstein. The solutions cover problems related to determining if a system forms a group, properties of groups like abelian groups, and examples in the symmetric group S3. The preface explains that the solutions are meant to facilitate deeper understanding and some notations were changed for clarity.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Fungsi kontinu seragam pasti kontinu biasa tetapi fungsi kontinu biasa tidak selalu kontinu seragam. Fungsi kontinu seragam memiliki sifat bahwa batas fungsi sama dengan nilai fungsi.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Dokumen ini membahas tentang persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Persamaan kuadrat memiliki bentuk umum ax^2 + bx + c = 0 dimana a, b, dan c adalah bilangan real dan a tidak sama dengan nol. Dibahas pula jenis-jenis persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat, dan contoh soal. Fungsi kuadrat memiliki bentuk f(x) = ax^2
Teks tersebut membahas tentang turunan parsial dan diferensial total dari fungsi dengan lebih dari satu variabel. Turunan parsial digunakan untuk menghitung perubahan fungsi terhadap satu variabel saja dengan variabel lain dianggap konstan. Diferensial total melibatkan perubahan fungsi akibat perubahan semua variabel sekaligus. Konsep ini digunakan untuk menganalisis masalah ekstrem pada fungsi dengan banyak variabel.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Dokumen tersebut berisi penjelasan dan bukti sejumlah teorema terkait konvergensi dan divergensi barisan bilangan. Pertama, dibahas tentang sifat barisan yang divergen sejati jika tidak terbatas dan konvergen jika terbatas. Kemudian, diberikan contoh barisan yang divergen sejati dan konvergen. Selanjutnya, dibuktikan beberapa teorema terkait hubungan antara konvergensi dua barisan bilangan. Terakhir, diber
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
1. Bab II membahas kegiatan pembelajaran tentang turunan fungsi aljabar. Definisi turunan fungsi dijelaskan dengan contoh penentuan turunan dari f(x) = 4x - 3 dan f(x) = 3x^2.
2. Teorema-teorema turunan fungsi aljabar dijelaskan, seperti turunan fungsi konstan, turunan fungsi aljabar, dan turunan hasil perkalian/pembagian fungsi aljabar. Contoh soal diberikan
Persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat
Dokumen ini membahas tentang persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Persamaan kuadrat memiliki bentuk umum ax^2 + bx + c = 0 dimana a, b, dan c adalah bilangan real dan a tidak sama dengan nol. Dibahas pula jenis-jenis persamaan kuadrat, cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat, dan contoh soal. Fungsi kuadrat memiliki bentuk f(x) = ax^2
Teks tersebut membahas tentang turunan parsial dan diferensial total dari fungsi dengan lebih dari satu variabel. Turunan parsial digunakan untuk menghitung perubahan fungsi terhadap satu variabel saja dengan variabel lain dianggap konstan. Diferensial total melibatkan perubahan fungsi akibat perubahan semua variabel sekaligus. Konsep ini digunakan untuk menganalisis masalah ekstrem pada fungsi dengan banyak variabel.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
Dokumen tersebut berisi penjelasan dan bukti sejumlah teorema terkait konvergensi dan divergensi barisan bilangan. Pertama, dibahas tentang sifat barisan yang divergen sejati jika tidak terbatas dan konvergen jika terbatas. Kemudian, diberikan contoh barisan yang divergen sejati dan konvergen. Selanjutnya, dibuktikan beberapa teorema terkait hubungan antara konvergensi dua barisan bilangan. Terakhir, diber
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
1. Bab II membahas kegiatan pembelajaran tentang turunan fungsi aljabar. Definisi turunan fungsi dijelaskan dengan contoh penentuan turunan dari f(x) = 4x - 3 dan f(x) = 3x^2.
2. Teorema-teorema turunan fungsi aljabar dijelaskan, seperti turunan fungsi konstan, turunan fungsi aljabar, dan turunan hasil perkalian/pembagian fungsi aljabar. Contoh soal diberikan
Himpunan fungsi-fungsi yang ada pada kita sekarang terdiri atas apa yang dinamakan fungsi-fungsi elementer, yaitu fungsi konstanta, fungsi pangkat, fungsi logaritma dan fungsi eksponen, fungsi trigonometri dan bahkan fungsi trigonometri kebalikan, berikut fungsi-fungsi yang di peroleh dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan komposisi.
This document provides formulas for integrals of common functions. It includes integrals involving roots, rational functions, exponentials, logarithms, trigonometric functions, hyperbolic functions, and combinations of these functions with exponents. Some example integrals listed are the integral of x from 1 to n, the integral of secant cubed x, and the integral of sine of ax times cosine of bx. Over 30 integrals are listed in the document.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi secara intuitif dan matematis. Secara intuitif, limit fungsi dijelaskan sebagai nilai yang diraih oleh fungsi ketika argumennya mendekati suatu nilai tertentu. Secara matematis, limit didefinisikan sebagai nilai kiri, kanan, dan dua sisi yang sama. Contoh soal dan penjelasan tentang teknik penghitungan limit fungsi polinomial dan rasional juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang integral fungsi rasional. Secara singkat, dibahas bahwa untuk menghitung integral fungsi rasional yang sebenarnya, fungsi tersebut harus diubah menjadi bentuk pecahan sederhana terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan bentuk penyebutnya. Kemudian diberikan contoh perhitungan integral fungsi rasional tertentu beserta penjelasan langkah-langkah penyelesaiannya.
Integral Riemann digunakan untuk menghitung luas area di bawah kurva f(x) antara batas x=a dan x=b. Integral dihitung dengan membagi interval menjadi bagian-bagian kecil dan mengumpulkan luas persegi kecil di setiap bagian. Integral memberikan nilai rata-rata f(x) pada interval tersebut.
College life in the United States involves a variety of teaching methods used by instructors, from formal lectures to informal discussions, while students have access to libraries, learning centers, and recreational facilities on campus. American teachers have different styles, with some giving daily assignments and others only occasional assignments, while some follow course outlines and textbooks and others assign projects requiring library research. Overall, American colleges provide students with diverse educational experiences in and out of the classroom.
The document provides information about singular and plural nouns in English. It explains that most nouns form their plural by adding -s, while nouns ending in ch, s, x, or s sounds add -es. It also discusses irregular plural forms. The document includes examples and a quiz to test understanding of plural nouns. It then discusses count vs. non-count nouns and possessive nouns. It concludes by explaining pronouns, "be" verbs, action verbs, adjectives, comparative/superlative adjectives, and adverbs.
2. Bentuk
∫
sin n x dx dan
∫
cos n x dx
• Jika n adalah bilangan bulat positif ganjil, maka:
sin n x = sin x sin n −1 x dan cos n x = cos x cos n −1 x
dan gunakan sin 2 x + cos2 x = 1
• Jika n adalah bilangan bulat positif genap, maka:
1 − cos 2 x
sin x =
2
2
1 + cos 2 x
cos x =
2
2
3. 1.
∫
2
1 + cos 2 x
cos x dx =
dx
2
4
∫
1 + 2 cos 2 x + cos 2 2 x
dx
=
4
1
=
1 + 2 cos 2 x + cos 2 2 x dx
4
1
=
dx + 2 cos 2 x dx + cos 2 2 x dx
4
1
1 + cos 4 x
= dx + 2 cos 2 xdx +
dx
4
2
∫
∫(
(∫
∫
)
∫
)
∫
∫
∫
1
1
= dx + 2 cos 2 xdx + (1 + cos 4 x ) dx
4
2
∫
∫
∫
(∫
)
1
1
= dx + 2 cos 2 xdx +
dx + cos 4 xdx
4
2
3
1
1
= x + sin 2 x + sin 4 x + c
8
4
32
∫
∫
∫
4. ∫
∫
= ∫ (1 − cos x ) sin x dx
= ∫ (1 − u ) ( − du )
= ∫ (u − 1) du
= ∫ u du − ∫ du
sin 3 x dx = sin 2 x sin x dx
2
2
2
2
1 2+1
=
u −u +c
2 +1
1
= u3 − u + c
3
1
3
= ( cos x ) − cos x + c
3
1
= cos 3 x − cos x + c
3
misal :
u = cos x
du = − sin x dx
− du = sin x dx
5. ∫
sin 4 x dx =
∫ (sin x ) dx
2
2
2
1 − cos 2 x
=
dx
2
1 − 2 cos 2 x + cos 2 2 x
dx
=
4
1
=
1 − 2 cos 2 x + cos 2 2 x dx
4
1
=
dx − 2 cos 2 x dx + cos 2 2 x dx
4
1
1 + cos 4 x
= dx − 2 cos 2 x dx +
dx
4
2
∫
∫
∫(
(∫
∫
)
∫
)
∫
∫
∫
1
1
(1 + cos 4 x ) dx
= dx − 2 cos 2 x dx +
4
2
1
1
1
= dx − 2 cos 2 x dx +
dx +
cos 4 x dx
4
2
2
3
1
1
= x − sin 2 x + sin 4 x + c
8
4
32
∫
∫
∫
∫
∫
∫
∫
6. ∫
Bentuk
sin m x cos n x dx
• Untuk n atau m ganjil, keluarkan sin x atau cos x
kemudian gunakan identitas:
sin 2 x + cos2 x = 1
• Untuk n dan m genap, tuliskan sinmx dan cosnx menjadi
jumlah suku-suku dalam cosinus, gunakan identitas:
1 − cos 2 x
sin x =
2
1 + cos 2 x
cos x =
2
2
2
cos2 x = 2cos 2 x − 1
atau
cos 2 x = 1 − 2sin 2 x
7. ∫
∫
sin 3 xcos 2 xdx = sin 2 x sin x cos 2 x dx
)
∫(
= ∫ (1 − cos x ) cos x sin x dx
= ∫ (1 − u ) u ( − du )
= ∫ (u − u ) du
= ∫ u du − ∫ u du
= 1 − cos 2 x sin x cos 2 x dx
2
2
4
4
2
2
2
2
1
1
= u5 − u3 + c
5
3
1
1
5
= cos x − cos 3 x + c
5
3
misal :
u = cos x
du = − sin x dx
− du = sin x dx
8. ∫
2
1 − cos 2 x 1 + cos 2 x
sin 2 x cos 4 xdx =
dx
2
2
1
(1 − cos 2 x ) 1 + 2 cos 2 x + cos 2 2 x dx
=
8
1
=
1 + cos 2 x − cos 2 2 x − cos 3 2 x dx
8
1
1
2
=
1 + cos 2 x − (1 + cos 4 x ) − cos 2 x cos 2 x dx
8
2
∫
(
∫
)
∫(
)
∫
(
)
1
1
1 + cos 2 x − (1 + cos 4 x ) − 1 − sin 2 2 x cos 2 x dx
8
2
1 1 1
2
=
− cos 4 x + sin 2 x cos 2 x dx
8 2 2
=
∫
∫
1 1
1
=
dx −
cos 4 x dx + sin 2 2 x cos 2 x dx
8 2
8
11
1
1
= x − ⋅ 4 sin 4 x + sin 2 2 x + C
8 2
8
6
∫
∫
∫
misal :
u = sin 2 x
du = 2 cos 2 x dx
1
du = cos 2 x dx
2
9. Bentuk
∫ tan
n
x dx dan
• Gunakan identitas
tan 2 x = sec 2 x −1
cot 2 x = csc 2 x − 1
∫ cot
n
x dx
10. ∫
∫
= ∫ tan x (sec x − 1) dx
= ∫ ( tan x sec x − tan x ) dx
= ∫ tan x sec x dx − ∫ tan x dx
= ∫ tan x sec x dx − ∫ (sec x − 1) dx
= ∫ tan x sec x dx − ∫ sec x dx + ∫ dx
= ∫ u du − ∫ du + ∫ dx
tan 4 x dx = tan 2 x tan 2 x dx
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1 3
= u −u + x +c
3
1
= tan 3 x − tan x + x + c
3
2
2
2
misal :
u = tan x
du = sec 2 x dx
11. Bentuk
∫
tan m x sec n x dx
dan
∫
cot m x csc n x dx
• Jika n genap dan m sembarang, maka keluarkan faktor
sec2x atau cosec2x
• jika n sembarang dan m ganjil, maka keluarkan faktor
tan x . sec x
12. ∫
∫(
)(
)
tan −3 2 x sec 4 x dx = tan −3 2 x sec 2 x sec 2 x dx
∫ ( tan
= ∫ ( tan
= ∫ ( tan
=
−3 2
−3 2
−3 2
)(
)
x ) sec x dx + ∫ ( tan x ) sec x dx
x ) d ( tan x ) + ∫ ( tan x ) d ( tan x )
x 1 + tan 2 x sec 2 x dx
= −2 tan −1 2 x +
2
12
12
2
tan 3 2 x + C
3
2
13. ∫
)(
)
∫(
= ∫ (sec x − 1) (sec
x ) d ( sec x )
= ∫ sec x d ( sec x ) − ∫ sec
x d ( sec x )
tan 3 x sec −1 2 x dx = tan 2 x sec −3 2 x ( sec x tan x ) dx
2
12
−3 2
−3 2
2
= sec 3 2 x + 2 sec −1 2 x + C
3