Dokumen tersebut membahas kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja. Jenis makanan yang mengandung kolesterol rendah antara lain putih telur dan rumput laut, sedangkan yang tinggi seperti hati sapi, otak sapi, dan telur burung puyuh. Kebutuhan gizi kerja ditentukan oleh berat badan, usia, jenis pekerjaan, dan lingkungan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi dan kecukupan gizi pekerja, termasuk mendefinisikan kecukupan gizi pekerja, cara mengukur status gizi, menentukan kebutuhan zat gizi makro, mikro, dan cairan, faktor yang mempengaruhinya, serta cara menentukan kebutuhan gizi di berbagai lingkungan kerja.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian gizi dan gizi kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dan produktivitas kerja, serta penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa jenis kelamin, umur, status kesehatan, masa kerja, dan pendidikan mempengaruhi produktivitas kerja, sementara gangguan lingkungan kerja dapat berupa faktor f
Dokumen tersebut membahas tentang energi, kalori, kalorimetri, keseimbangan energi tubuh, indeks massa tubuh, sumber energi dalam makanan, kebutuhan energi, dan angka kecukupan energi yang dianjurkan."
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi dan kecukupan gizi pekerja, termasuk mendefinisikan kecukupan gizi pekerja, cara mengukur status gizi, menentukan kebutuhan zat gizi makro, mikro, dan cairan, faktor yang mempengaruhinya, serta cara menentukan kebutuhan gizi di berbagai lingkungan kerja.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian gizi dan gizi kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dan produktivitas kerja, serta penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa jenis kelamin, umur, status kesehatan, masa kerja, dan pendidikan mempengaruhi produktivitas kerja, sementara gangguan lingkungan kerja dapat berupa faktor f
Dokumen tersebut membahas tentang energi, kalori, kalorimetri, keseimbangan energi tubuh, indeks massa tubuh, sumber energi dalam makanan, kebutuhan energi, dan angka kecukupan energi yang dianjurkan."
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi klien dengan menggunakan parameter seperti berat badan ideal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, serta rumus untuk menghitung kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Dokumen tersebut juga berisi contoh soal latihan perhitungan kebutuhan gizi untuk dua kasus berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan penghitungan kebutuhan gizi individu berdasarkan AKG dan rumus D'Buois. Dokumen juga membahas perbedaan penggunaan AKG untuk orang sehat dan sakit serta kemungkinan perubahan angka-angka yang tercantum dalam AKG.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang yang terdiri dari tujuh kelas makanan dalam kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan enam faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Selain itu, diberikan contoh menu makanan seimbang untuk sehari beserta kandungan kalorinya.
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
Perencanaan menu ibu hamil KEK memberikan menu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan yang mengandung kalori sebesar 2550 kkal, protein 79 gram, lemak 85 gram, dan karbohidrat 349 gram sesuai kebutuhan gizi ibu hamil KEK."
Dokumen tersebut membahas tentang zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sumber zat gizi dari berbagai bahan makanan, dan dampak kekurangan zat gizi pada perkembangan anak. Zat gizi utama yang dibahas meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dampak kekurangan zat gizi dapat berupa gangguan pertumbuhan, penurunan kecerdasan, atau penyakit akibat defisiensi vitamin.
Makalah ini membahas tentang perhitungan kecukupan gizi atau kalori untuk individu, kelompok, dan masyarakat. Terdapat dua bagian pembahasan utama, yaitu menghitung zat gizi dan kalori pada bahan makanan serta merumuskan angka kecukupan energi. Pada bagian pertama dijelaskan cara menghitung nilai kalori bahan makanan dengan menggunakan nilai kalori setiap zat gizi dan daftar komposisi
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali alat-alat konversi zat gizi dan mengetahui kandungan zat gizi beberapa bahan pangan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan. DKBM digunakan untuk menghitung kandungan protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin dari apel, bayam, daging ayam, kacang tanah, dan ubi merah. Hasilnya menunjukkan kacang tanah memiliki kandungan protein dan le
Gizi seimbang adalah keseimbangan zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan mematuhi pedoman makan beragam, bergizi, berimbang dan halal serta menjaga berat badan ideal dan kebersihan diri. Makanan seimbang minimal mengandung sumber tenaga, pengatur, dan pembangun tubuh.
Makalah ini membahas tentang gizi yang dibutuhkan atlet untuk meningkatkan prestasi olahraga. Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan nutrisi penting bagi atlet karena berperan sebagai sumber energi tubuh. Asupan karbohidrat dan protein perlu disesuaikan dengan jenis latihan dan kebutuhan energi. Gangguan makan sering terjadi pada atlet karena obsesi untuk menurunkan berat badan.
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Sii AQyuu
Metode pembuatan komposisi kelompok bahan makanan dilakukan untuk menghemat waktu pengolahan data konsumsi dan memperkirakan konsumsi zat gizi. Bahan makanan dikelompokkan berdasarkan kandungan zat gizi, kemudian dihitung kandungan gizi kelompoknya dengan mempertimbangkan frekuensi dan berat konsumsi. Hasilnya menunjukkan perbedaan hitungan zat gizi lebih kecil bila mempertimbangkan f
Dokumen tersebut membahas tentang daftar kecukupan zat gizi (DKG) yang menjelaskan pengertian, perbedaan dengan kebutuhan gizi, dan fungsi DKG sebagai acuan kecukupan zat gizi harian. Dokumen ini juga menjelaskan rumus dan dasar perhitungan DKG di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk jenis protein berdasarkan bentuk dan kelarutannya, fungsi protein bagi tubuh, kebutuhan protein, sumber protein, dan penyakit yang berhubungan dengan defisiensi dan kelebihan protein.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan sehat dan hygienis. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sedangkan makanan hygienis bebas dari kuman penyakit dan sumber penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi makanan untuk memberikan energi, pertumbuhan, dan mengatur metabolisme tubuh serta zat gizi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi klien dengan menggunakan parameter seperti berat badan ideal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, serta rumus untuk menghitung kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Dokumen tersebut juga berisi contoh soal latihan perhitungan kebutuhan gizi untuk dua kasus berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan penghitungan kebutuhan gizi individu berdasarkan AKG dan rumus D'Buois. Dokumen juga membahas perbedaan penggunaan AKG untuk orang sehat dan sakit serta kemungkinan perubahan angka-angka yang tercantum dalam AKG.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi seimbang yang terdiri dari tujuh kelas makanan dalam kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan enam faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Selain itu, diberikan contoh menu makanan seimbang untuk sehari beserta kandungan kalorinya.
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
Perencanaan menu ibu hamil KEK memberikan menu sarapan, makan siang, makan malam, dan dua kali selingan yang mengandung kalori sebesar 2550 kkal, protein 79 gram, lemak 85 gram, dan karbohidrat 349 gram sesuai kebutuhan gizi ibu hamil KEK."
Dokumen tersebut membahas tentang zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sumber zat gizi dari berbagai bahan makanan, dan dampak kekurangan zat gizi pada perkembangan anak. Zat gizi utama yang dibahas meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dampak kekurangan zat gizi dapat berupa gangguan pertumbuhan, penurunan kecerdasan, atau penyakit akibat defisiensi vitamin.
Makalah ini membahas tentang perhitungan kecukupan gizi atau kalori untuk individu, kelompok, dan masyarakat. Terdapat dua bagian pembahasan utama, yaitu menghitung zat gizi dan kalori pada bahan makanan serta merumuskan angka kecukupan energi. Pada bagian pertama dijelaskan cara menghitung nilai kalori bahan makanan dengan menggunakan nilai kalori setiap zat gizi dan daftar komposisi
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali alat-alat konversi zat gizi dan mengetahui kandungan zat gizi beberapa bahan pangan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan. DKBM digunakan untuk menghitung kandungan protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin dari apel, bayam, daging ayam, kacang tanah, dan ubi merah. Hasilnya menunjukkan kacang tanah memiliki kandungan protein dan le
Gizi seimbang adalah keseimbangan zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan mematuhi pedoman makan beragam, bergizi, berimbang dan halal serta menjaga berat badan ideal dan kebersihan diri. Makanan seimbang minimal mengandung sumber tenaga, pengatur, dan pembangun tubuh.
Makalah ini membahas tentang gizi yang dibutuhkan atlet untuk meningkatkan prestasi olahraga. Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan nutrisi penting bagi atlet karena berperan sebagai sumber energi tubuh. Asupan karbohidrat dan protein perlu disesuaikan dengan jenis latihan dan kebutuhan energi. Gangguan makan sering terjadi pada atlet karena obsesi untuk menurunkan berat badan.
Metode Pembuatan Komposisi Zat Gizi Kelompok Bahan Makanan Untuk Penilaian Ko...Sii AQyuu
Metode pembuatan komposisi kelompok bahan makanan dilakukan untuk menghemat waktu pengolahan data konsumsi dan memperkirakan konsumsi zat gizi. Bahan makanan dikelompokkan berdasarkan kandungan zat gizi, kemudian dihitung kandungan gizi kelompoknya dengan mempertimbangkan frekuensi dan berat konsumsi. Hasilnya menunjukkan perbedaan hitungan zat gizi lebih kecil bila mempertimbangkan f
Dokumen tersebut membahas tentang daftar kecukupan zat gizi (DKG) yang menjelaskan pengertian, perbedaan dengan kebutuhan gizi, dan fungsi DKG sebagai acuan kecukupan zat gizi harian. Dokumen ini juga menjelaskan rumus dan dasar perhitungan DKG di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk jenis protein berdasarkan bentuk dan kelarutannya, fungsi protein bagi tubuh, kebutuhan protein, sumber protein, dan penyakit yang berhubungan dengan defisiensi dan kelebihan protein.
Dokumen tersebut membahas tentang makanan sehat dan hygienis. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh, sedangkan makanan hygienis bebas dari kuman penyakit dan sumber penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi makanan untuk memberikan energi, pertumbuhan, dan mengatur metabolisme tubuh serta zat gizi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode penilaian status gizi, termasuk indeks massa tubuh, lingkaran lengan atas, serta diet untuk pasien neurologis dan rendah garam.
This document discusses drinks and supplements used by sportspeople. It defines sports drinks as beverages used to rehydrate, boost energy and replenish electrolytes lost through sweating. Sports drinks typically contain 6-8% carbohydrates, electrolytes, flavoring and other ingredients. Other fluids like water can also be suitable depending on intensity and duration of exercise. Sports supplements aim to enhance performance and may contain vitamins, minerals, amino acids and other botanicals. The document outlines top supplements, how they work, efficacy concerns, proper usage, potential risks and the role of education and regulations. In conclusion, sports drinks and supplements could aid performance when used appropriately under advice of health professionals, but overall performance relies on many factors.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang dibutuhkan pada siklus hidup manusia mulai dari ibu hamil, menyusui, hingga balita. Pada ibu hamil, diperlukan tambahan kalori, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk pertumbuhan janin. Ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori dan protein untuk produksi ASI. Bayi hanya dianjurkan mendapat ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, kemudian dapat diber
Dokumen ini membahas tentang zat gizi makro dan energi. Secara klasik, gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh tetapi sekarang juga dikaitkan dengan potensi ekonomi karena berkaitan dengan perkembangan otak dan produktivitas. Makro zat gizi seperti karbohidrat, lemak, dan protein memberikan energi kepada tubuh. Makanan seperti nasi, daging, ikan, kacang-kacangan, minyak goreng, dan margar
Dokumen tersebut merangkum penilaian kebugaran jasmani pada olahragawan, meliputi pengertian kebugaran jasmani, manfaat latihan kebugaran, faktor yang mempengaruhinya, bentuk latihan dan tes yang dapat digunakan seperti Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) dan Cooper Test.
Dokumen tersebut membahas tentang peran zat gizi yang sangat penting bagi remaja karena masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, sehingga kebutuhan akan zat-zat gizi seperti protein, mineral seperti besi dan kalsium, serta vitamin meningkat untuk mendukung proses tersebut."
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengukuran status gizi, dan perhitungan kebutuhan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan total kebutuhan energi tubuh. Gizi seimbang didefinisikan sebagai pola makan yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan zat gizi harian tubuh tanpa kelebihan atau kekurangan. Status giz
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja yang mencakup energi, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan jenis, intensitas, dan kondisi lingkungan kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dan kecukupan gizi manusia, meliputi pengertian kebutuhan gizi dan kecukupan gizi, zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh seperti energi, karbohidrat, protein, dan lemak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seperti umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Dokumen ini juga menjelask
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
Dokumen tersebut membahas tentang faktor lingkungan kerja fisik khususnya iklim kerja (panas) dan kebisingan, termasuk definisi, alat ukur, nilai ambang batas, dan evaluasi hasil pengukuran."
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi atlet. Ia menjelaskan pengukuran pengeluaran energi atlet yang terdiri dari basal energy expenditure, energi aktivitas, energi latihan, dan thermic effect of food. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan basal energy expenditure menggunakan beberapa rumus dan faktor aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin. Selain itu, dokumen tersebut menyebutkan kebutuhan karbohidrat, lemak, protein,
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemberian pakan ayam broiler. Ayam broiler adalah ayam pedaging jantan/betina umur muda yang dapat dipanen setelah 4-5 minggu dengan bobot badan 1,3-1,5 kg. Dokumen ini menjelaskan strain ayam broiler, keunggulannya dibanding ayam kampung, standar performa, kualitas dan manajemen pemberian pakan serta air minum untuk mencapai target bobot badan dan konversi p
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxFadhlynz1
Explore the essential steps in determining the nutritional requirements for pregnant women with this insightful guide. Learn valuable tips on assessing and meeting the specific dietary needs during pregnancy, promoting maternal health and ensuring the well-being of both mother and baby. Discover the significance of a balanced diet, get practical insights, and embark on a journey towards a healthy and nourishing pregnancy experience.
Dokumen tersebut membahas kasus balita sakit dan gizi buruk yang dirawat secara terpadu di Puskesmas Remaja. Pasien menjalani kunjungan setiap minggu untuk pemantauan kondisi klinis dan nafsu makan. Dokumen ini juga memberikan ringkasan evaluasi status gizi dan kenaikan berat badan pasien serta rencana menu dan suplementasi zat gizi untuk pemulihan pasien.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai rencana nutrisi untuk pelatih marathon bernama Fitri Nur Fadhilah. Rencana tersebut mencakup fungsi nutrisi untuk pelatih marathon, kebutuhan kalori Fitri, prinsip-prinsip nutrisi untuk marathon seperti protein, karbohidrat, lemak dan hidrasi, serta contoh jadwal makan sehari-hari Fitri.
Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah untuk menghitung kebutuhan kalori harian seseorang dengan mempertimbangkan berat badan ideal, kalori basal, faktor aktivitas, koreksi berat badan dan usia, serta contoh perhitungan kalori untuk seorang wanita berusia 51 tahun. Langkah-langkah tersebut adalah menghitung berat badan ideal, kalori basal, tambahkan faktor aktivitas, lakukan koreksi berat badan dan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya gizi kerja bagi produktivitas pekerja. Gizi kerja merupakan pemenuhan kebutuhan gizi sesuai dengan jenis pekerjaan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja. Kekurangan gizi dapat berdampak buruk pada kesehatan dan produktivitas pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang energi dan lemak yang dibutuhkan oleh atlet. Ia menjelaskan tiga sistem energi utama yaitu ATP-PCR, glikolisis, dan fosforilasi oksidatif yang digunakan oleh tubuh atlet dalam berlatih. Dokumen ini juga membahas penilaian status gizi atlet, pengukuran pengeluaran energi, dan kebutuhan lemak yang dianjurkan untuk berbagai cabang olahraga.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. KANDUNGAN KHOLESTEROL PADA BAHAN MAKANAN ( Per 100 mg)
JENIS MAKANAN Kandungan
Kholest/mg
JENIS MAKANAN Kandungan
Kholest/mg
Putih telor 0 Jantung sapi 140
Tripang 0 Perut babi 150
Rumput laut 24 Usus babi 150
Susu 24 Sosis babi 150
Perut kambing 41 Perut sapi 150
Daging kambing 60 Udang 154
Daging ayam 60 – 90 Kepiting 164
Ikan tarpon 63 Lindung 186
Daging kelinci 65 Cumi kecil 348
Daging domba 70 Hati sapi 376
Daging bebek 70 – 90 Ginjal babi 380
Ikan salmon 86 Ginjal sapi 400
Ikan pari 87 Hati babi 420
Lemak kambing 89 – 122 Telor 450
Ikan kuning 98 Kerang 454
Ham 100 Minyak ikan 500
Tulang Iga 105 Hati kambimg 610
Daging sapi 106 Cumi-cumi 1170
Daging babi 126 Kuning telor 2000
Daging Burung Merpati 110 Otak sapi 2300
Mentega 110 Otak Babi 3100
Keju 140 Telur burung puyuh 3640
Kolesterol Total : HDL
< 4.5
3. GK: SNI 2004
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
KECUKUPAN GIZI KERJA
TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN
MAKANAN Dg BAHAN PENUKAR
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
PROGRAM PENYELENGGARAAN GIZI
KERJA
PENCEGAHAN KERACUNAN MAKANAN
4. GIZI KERJA
adalah : nutrisi / gizi yang diperlukan oleh tenaga
kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dg jenis
pekerjaan dan beban kerja
TUJUAN:
Tingkat Kesehatan
Produktivitas
Definisi dan Ruang Lingkup
5. MASALAH GIZI KERJA
White colour workers (staf) :
-Over Nutrisi
-Penyakit Degeneratif
Blue colour workers (manual):
-Kurang Gizi
-Penyakit Infeksi
Definisi dan Ruang LingkupDefinisi dan Ruang Lingkup
6. Masalah Gizi Kerja
• RENDAHNYA KEBIASAAN MAKAN PAGI
• (-) PERHATIAN PENGUSAHA
• KURANGNYA PENGETAHUAN TK
• UANG MAKAN (-) PENYULUHAN GIZI KERJA
• BAGAIMANA, BERAPA, APA dan KAPAN MAKANAN
DIBERIKAN
MASALAHGIZIKERJADefinisi dan Ruang Lingkup
7. Y Grafik Produktivitas kerja menurut jam, dg atau
tanpa makan
A.PEMBERIAN MAKANAN
B.PEMBERIAN UANG
A
B
10
20
30
40
32
22
8 9 10 11 12 1413 15 16
30
22
32
22
32 32 32
30
32
22
18
10 10
X
8. •Peraturan Perundangan Yang TerkaitPeraturan Perundangan Yang Terkait
. U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
. PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat kesehatan, Kebersihan, serta
Penerangan Dalam Tempat Kerja
•Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Kerja
•Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan
Kabupaten dan Kota
•Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang Pengawasan
Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat Kerja
•SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Makan
9. •SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering
Yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja.
Harus terlibih dahulu mendapatkan pelatihan/penyuluhan/
hagiene,sanitasi dan gizi (SNI 19-7056-2004) kemudian rekomendasi
dari Kandepnaker setempat.
Kandepnaker /Pusat Balai Hiperkes melaksanakan pembinaan dan
monitoring
- Kantin Perusahaan / Katering /Pengelola Makanan Bagi
Tenaga Kerja.
- Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja
(Pemeriksaan Kantin Perusahaan, Katering Pengelola
Makanan Bagi Tenaga Kerja)
10. .Kepmenakertrans No. Kep 608/Men/1989 tentang penyimpangan
waktu kerja
.Kepmennakertrans No. Kep. 102/Men/VI/2004 tentang Waktu Kerja
Lembur dan Upah Kerja Lembur
. Kepmannakertrans No. Kep. 224/Men/2003 tentang Kewajiban
Pengusaha Yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Perempuan Antara
Pukul 23.00 s/d 07.00
11. PRODUKTIVITAS P= M X K + k > 1
M + m K
= 500 x 1000 + 265
500 + 1 1000
= 1.26 > 1
12. STATUS GIZI KURANG/ LEBIH ( x )
TDK BEKERJA DENGAN MAKSIMAL
PERTAHANAN TBH THD PENYAKIT -
KEMAMPUAN FISIK –
BERAT BADAN - +
BEREAKSI LAMBAN, APATIS
TIDAK TELITI
EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS ( ? )
KECUKUPAN GIZI KERJA
13. KEBUTUHAN GIZI MINIMAL SEHARI /MINIMAL DAILY
RUQUIREMENT (MDR):
KECUKUPAN GIZI SEHARI/RECOMMENDED DAILY
ALLOWANCE (RDA):
MDR + NIL TAMB /BTS KEAMANAN (BK)
BERBEDA TIAP BANGSA
KECUKUPAN GIZI KERJA
14. FAKTORS MENENTUKAN KEBUTUHAN GIZI
1. UKURAN TUBUH (BB & TB) – KEBUT DASAR
2. USIA
3. JENIS KELAMIN
4. KEGIATAN SEHARI-HARI:
BANYAKNYA OTOT BEKERJA &
LAMANYA
5. KONDISI TUBUH TERTENTU:
HML, MENYUSUI, SEMBUH SAKIT,
SAKIT GK
6. LINGKUNGAN KERJA:
KECUKUPAN GIZI KERJA
15. 1. ENERGI dg SATUAN kkal (Kal)
KH/HA, LEMAK, PROTEIN
KH/HA : ENERGI HA = 60 –70% TOTAL ENERGI SEHARI
PROTEIN : ENERGI P = 10-15 % TOTAL ENERGI SEHARI
LEMAK : ENERGI L= 20 – 25 %, MIN 15 %, MAKS 30 %
2. VIT & MINERAL: VIT B1 , A, Fe, as. Folat Kerja otot- Prod Kerja
3. AIR ,
KECUKUPAN GIZI KERJA
KECUKUPAN GIZI KERJA
16. PERHITUNGAN KEBUT ENERGI UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN :
1. METABOLISMA BASAL (BM):
2. ENERGI UNTUK MELAKUKAN KERJA LUAR
3. SDA
4. PHYSIOLOGY TERTENTU
5. LK
KECUKUPAN GIZI KERJA
17. MENAKSIR NILAI BMR MENURUT KLP UMUR DAN JENIS KELAMIN
(Kal/m2/jam)
KECUKUPAN GIZI KERJA
Umur (th) Laki-laki Perempuan
18-30 15.3 B + 679 14.7 B +496
30-60 11.6 B + 879 8.7 B +829
> 60 13.5 B + 487
10.5 B +596
18. FAKTOR AKTIFITAS
KECUKUPAN GIZI KERJA
Jenis Kelamin Aktifitas Faktor aktifitas
Laki-laki Ringan
Sedang
Berat
1.56
1.76
2.10
1.55
1.70
2.00
Wanita Ringan
Sedang
Berat
19. cotoh: 1. perhari ( 24 jam)
Pekerja L umur 25, BB 62 ling kerja nyaman
- BM = 15.3 x 62 + 679 = 1627.6 Kal
- Aktifitas Ringan= 1.56 x 1627.6 Kal = 2539.1 Kal
- Intake = 2539.1 Kal + 10 % SDA + kond. Tertentu
2. per jam kerja dg INDEX KEG. KERJA TUBUH
3. Angka Kecukupan Gizi
KECUKUPAN GIZI KERJA
20.
21. Beban kerja dihitung menurut kebutuhan kalori berdasarkan energi yang
dikeluarkan selama melakukan aktivitas kerja
(menggunakan tabel perhitungan pada lampiran A.)
Rerata beban kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( BK1 x T1) + (BK2 x T2 ) + (BK3 x T3 ) . . . + (BKn x Tn )
Rerata BK = -----------------------------------------------------------------------------------
(T1 + T2 + T3 . . . + Tn )
Total BK = Rerata BK + MB
dengan pengertian
BK1 = Posisi Badan 1 + Jenis Pekerjaan 1
BK1,BK2,...BKn adalah Beban Kerja sesuai aktivitas kerja 1,2,...n
T1,T2. ....Tn adalah Waktu (dalam satuan menit) sesuai aktivitas kerja 1,2,...n
MB untuk laki-laki = 1 kkal per kilogram berat badan per jam
MB untuk wanita = 0,9 kkal per kilogram berat badan per jam
KECUKUPAN GIZI KERJA
22. Lampiran A
(Normatif)
PERHITUNGAN BEBAN KERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGELUARAN ENERGI
Nama :
Lokasi kerja :
Jenis pekerjaan :
Perusahaan :
Jenis perusahaan :
No Kategori jenis pekerjaan Posisi badan Jenis Pekerjaan
/ aktivitas kerja Duduk Berdiri Berjalan Berjalan naik SR R S AB B SB
(0,3) (0,6) (3,0) (3,8)
1 Pek dg tangan
a. Menulis
b. Merajut 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2
c. Sejenis lainnya
2 Pek dg satu lengan
a. Menggunakan martil kecil 0.7 1.1 1.4 1.8 2.1 2.5
(tukang sepatu)
b. Tukang cat rumah tangga
c. Sejenis lainnya
3 Pek dg dua lengan
a. Tukang besi
b. Tukang kayu 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5
c. Tukang kebun
4 Pek dg menggerakan badan
a. Mengepel lantai
b. Membersihkan karpet 2.5 5 7.5 10 12.5 15
c. Memelihara rel Kereta api
d. Menggali lobang
e. Menebang pohon
23. Dihitung berdasarkan Berat Badan Sehat dengan
1. Index Massa Tubuh ( IMT ) / Body Mass Index ( BMI )
2 2
IMT = BB / TB dlm satuan Kg / m
BB Kurus : IMT 18,5 atau kurang
BB Normal : IMT 18,5 – 24,9
Ideal : (W = 19-24 ; P = 20-25)
BB Gemuk : IMT 25,0 – 27,0
Obesitas : > 27.0
2. Rumus Brocca : BB = TB – 100 - ( 10 % x (TB – 100) )
STATUS GIZI KERJA
24. Index Kegiatan Kerja Tubuh, Sumakmur 1986Index Kegiatan Kerja Tubuh, Sumakmur 1986
dari Sherman H.C.dari Sherman H.C.
Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori
(Per Kg BB/Jam)
Tidur
Duduk istirahat
Membaca keras
Berdiri
Berdiri dengan perhatian
Menyulam
Menyanyi
Ahit dengan mesin
Mengetik cepat
Menyeterika
Cuci piring
Menyapu
Menjilit buku
Latihan ringan
Membuat sepatu
Menggergaji kayu
Jalan cepat
Jalan naik tangga
0,98
1,10
1,50
1,50
1,63
1,66
1,74
1,94
2,00
2,05
2,06
2,41
2,43
2,43
2,57
6,86
9,25
15,80
26. KECUKUPAN ENERGIDAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKATAKTIVITAS
(Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1998)
Usia 20 - 59 tahun
BBLaki-laki 62 Kg dan Wanita 54 kg
Laki-laki Wanita
Tingkat Aktivitas Energi Protein Energi Protein
(Kal) (gram) (Kal) (gram)
Kerjaringan 2.800 55 2.050 48
Kerjasedang 3.000 55 2.250 48
KerjaBerat 3.600 55 2.600 48
27. KECUKUPAN ENERGIDAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKATAKTIVITAS
Sumber: StandarGizi Kerja – Depnakertrans 1994/1995)
Usia 25 tahun
BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
Suhu lingkungan kerja 250
C
Tingkat Aktivitas Laki-laki (55 kg) Wanita (47 kg)
(Kalori 24 Jam) (Kalori 24 Jam)
Kerja ringan 2.400 1.900
Kerja sedang 3.800 2.200
KerjaBerat 3.900 3.100
28. Sumber: StandarGizi Kerja – Depnakertrans 1994/1995)
Sumakmur
Usia 25 tahun
BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 kg
Suhu lingkungan kerja 250
C
Tingkat Kebutuhan Laki-laki Wanita
Aktivitas Kalori Per Kg (Kalori) (Kalori)
BB/Jam 8 Jam Kerja 8 Jam Kerja
Kerja ringan 1,7 748 (750) 639.2 (650)
Kerja sedang 2,5 1100 940 (950)
Kerja Berat 5,0 2200 1880 (1900)
29. KECUKUPAN ENERGIDAN PROTEIN
PERORANG PERHARI DG TINGKATAKTIVITAS
(Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004)
Lingkungan kerja nyaman
Kerja ringan
BB BB Laki-laki Wanita
Umur L W Energi Protein Energi Protein
(th) (Kal) (gram) (Kal) (gram)
19-29 56 52 2.550 60 1900 50
30-49 62 55 2350 60 1800 50
50-64 62 55 2250 60 1750 50
30. ANJURAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI/hari:
I. Makan pagi 25% dari total kebutuhan kalori
Makanan selingan ( 2 kali ) @ 10%
Makan siang : 30%
Makan malam : 25%
II. Makan pagi 25 %
Makan Selingan pagi 10 %
Makan siang : 35 %
Makan Malam: 30 %
III. Makan pagi = 2/5
Makan siang = 2/5
Makan malam = 1/5
31. Penyebab Nama Penyakit Gejala/Pencegahan
>Gizi Obesitas,Jantung k Kegemukan/ Diet
>Protein Peny. Degeneratif, Zat pembangun berlebih/
Arterosklerosis Kurangi protein
>NaCl Hipertensi Kurangi garam
<Kalori Marasmus Kurus,lemah/gizi cukup
<Protein Kwasiorkor Pertumbuhan terhambat
Kecerdasan kurang/
asupan protein cukup
<Lemak Kulit tdk elastis,daya serap
vit kurang
PENYAKIT GIZI SALAH
32. Penyebab Nama Penyakit Gejala/Pencegahan
< VIT C Kelainan gusi Sariawan,mudah
berdarah,
bibir pecah
< VIT A Rabun senja Gangguan Penglihatan
< VIT D Gangguan Tumbuh Tulang Penyerapan kalsium &
Pospor rendah
< VIT E Anemia hemolitika Umur sel drh singkat
< VIT K Pembekuan drh pd luka
lamban
PENYAKIT GIZI SALAH
33. - Taksiran kebutuhan makanan dalam bentuk energi
Hasil Perhitungan Energi untuk Aktifitas
misal = (a) + SDA (10 % dari a) + kond tertentu
- Dg Daftar Bahan Penukar diterjemahkan ke dalam bahan makanan
bersih
- Dibagi Bdd = Bahan makanan kotor yang dijual di pasar
- Dikalikan harga pasar = Anggaran biaya untuk bahan makanan TK
TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN dg
DAFTAR BAHAN PENUKAR
34. Nasi 100 g = bubur brs 400 = kentang 200= biskuit 50 = kreker 50=
singkong 100 =mi kering/bihun 50
mengandung 175 Kalori, 4 g protein, 40 g HA
d.sapi 50 g = d.ayam 50 = telur 1btr =ikan sgr 50 = asin 25
mengandung 95 Kalori,10 g protein, 6 g lemak
Kacang 25 g = oncom 50= tahu 100 =tempe 50
mengandung 80 Kal,6 g protein, 6 g lemak, 8 g HA
Sayuran campuran dimasak ditiriskan 100 g
mengandung 50 Kal, 3 g Prot, 10 g HA
dll
TAKSIRAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN dg
DAFTAR BAHAN PENUKAR
35. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA:
- FISIK
- KIMIA
- BIOLOGI
- FISIOLOGI
- PSIKOLOGI
- SOSIAL
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
36. KOMITMEN MANAJEMEN
PENYULUHAN & CERAMAH GIZI KERJA
PENYEDIAAN KANTIN DAN RUANG MAKAN
PENGADAAN UANG MAKAN YANG MEMADAI
PEMBERIAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA
- Frekuensi makan
- Perilaku makan sehat
PEMBINAAN DAN KOORDINASI PENJAJA MAKANAN
PENYEDIAAN PREPARAT GIZI
KESEGARAN JASMANI, POLA HIDUP SEHAT
PENGUJIAN, TOLOK UKUR
PROGRAM PENYELENGGARAAN GIZI KERJA
37. 1. TENAGA KERJA
2. TEMPAT DAN PERALATAN
3. BAHAN MAKANAN
4. MAKANAN SIAP DIKONSUMSI TK
PENILAIAN GIZI DENGAN ALAT DAFTAR BAHAN PENUKAR
MENTAH BERSIH KECUALI MEMANG SDH MATANG
PENGUJIAN/PENGAWASAN PENYEDIAAN MAKANAN
BAGI TENAGA KERJA
38. HAGGARD & GREENBERG:
SEHABIS MAKAN GULA DARAH +, 3-4 JAM SETELAH SARAPAN PAGI –
SETIAP 2 JAM + PMT , GULA DARAH + EFISIENSI TETAP TINGGI
KRAUNT DAN MULLER:
PENAMBANG BATU BARA:
2800 Kalori menghailkan 7 ton,
3200 Kalori menghasilkan 9.6 ton, BB turun 1.2 Kg
3800 Kalori menghasilkan 10 ton, BB normal
DARWIN KARYADI:
tdk mkn pagi --- kons. Kalori, prot, lemak, vit, mineral rendah -- Daya Kerja –
mkn 2 x lebih banyak yg anemi
FAO: Energi --- mempeharuhi prod Kerja, Prot, Vit, Min Efisiensi Kerja
SEMENOV: Grafik Hub pemberian mkn dg kemampuan kerja
Transisi dari kurang gizi menjadi kelebihan gizi, atau sebaliknya --- tdk produktiv
GARDNER: Tk anemi prod kerja -
HUBUNGAN GIZI KERJA DAN PRODUKTIVITAS
39. KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPATKEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPAT
KERJAKERJA
• Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Menurunkan absensi
• Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja
maupun antar pekerja
• Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi
dan gairah kerja
• Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali
40. PEMILIHAN BM - FOOD HANDLING
PENGANGKUTAN - Higiene Kantin/ ruang makan/ dapur
(PMP No. 7 Tahun 64)
• PERALATAN - Peraturan Depkes
• PENGOLAHAN
• BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
•PERALATAN
• PERSONAL HIGIENIS TENAGA PENGELOLA MAKAN
• PERSONAL HIGIENIS TENAGA KERJA ITU SENDIRI
• HUBUNGAN INDUSTRIAL baik
PENCEGAHAN KERACUNAN MAKANAN