Dokumen tersebut membahas tentang energi, kalori, kalorimetri, keseimbangan energi tubuh, indeks massa tubuh, sumber energi dalam makanan, kebutuhan energi, dan angka kecukupan energi yang dianjurkan."
Dokumen tersebut membahas tentang energi, kalori, kalorimetri, keseimbangan energi tubuh, indeks massa tubuh, sumber energi dalam makanan, kebutuhan energi, dan angka kecukupan energi yang dianjurkan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak balita di Posyandu. Terdapat penjelasan tentang cara memantau pertumbuhan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala, serta menentukan status gizi berdasarkan indeks antropometri. Dokumen ini juga menjelaskan tindak lanjut bila ditemukan gejala gangguan pertumbuhan atau gizi buruk pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk penyebabnya, gejalanya, dan cara mencegahnya. Obesitas disebabkan oleh asupan kalori yang lebih besar dari yang dibakar tubuh, sehingga terjadi penumpukan lemak berlebihan. Gejala obesitas antara lain sesak nafas, ngantuk, dan nyeri punggung. Cara mencegah obesitas adalah dengan mengatur pola makan, olahraga, berjalan kaki,
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam sel untuk menghasilkan dan membutuhkan energi serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme terdiri dari jalur anabolisme yang mensintesis molekul dan jalur katabolisme yang memecah molekul untuk melepaskan energi. Makanan merupakan sumber utama nutrien dan energi bagi tubuh melalui proses pencernaan dan absorpsi.
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengukuran status gizi, dan perhitungan kebutuhan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan total kebutuhan energi tubuh. Gizi seimbang didefinisikan sebagai pola makan yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan zat gizi harian tubuh tanpa kelebihan atau kekurangan. Status giz
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
Dokumen ini membahas tentang konversi berat pangan segar dan terolah, meliputi: (1) menghitung bagian yang dapat dimakan dari berbagai makanan, (2) mengkonversikan berat mentah ke masak dan sebaliknya, (3) menghitung penyerapan minyak dalam makanan goreng, (4) memperkirakan konsumsi garam dalam berbagai hidangan. Dokumen ini berisi contoh perhitungan dan soal latihan terkait topik tersebut
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pasien wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis diabetes nefrotik, hipertensi, dan dislipidemia memiliki masalah kekurangan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan asupan makanan berlebih, nilai lab tidak normal, dan berat badan lebih. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan menyesuaikan pola makan dan gaya hidupnya.
Dokumen tersebut membahas prinsip dasar nutrisi parenteral. Nutrisi parenteral digunakan ketika saluran pencernaan tidak dapat berfungsi dengan baik atau nutrisi enteral tidak mencukupi kebutuhan pasien. Nutrisi parenteral perlu memenuhi kebutuhan kalori, protein, lemak, mikronutrien, serta unsur imunonutrisi untuk mendukung respon imun pasien dan memperbaiki outcomenya. Dokumen ini juga membahas teknik pemberian nut
PMS adalah penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seksual tidak aman dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti luka, gatal, dan sakit saat buang air kecil. Penyakit umum termasuk gonore, sifilis, herpes. Pencegahannya melalui perilaku seksual yang aman dan menjauhi tempat hiburan malam.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak balita di Posyandu. Terdapat penjelasan tentang cara memantau pertumbuhan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala, serta menentukan status gizi berdasarkan indeks antropometri. Dokumen ini juga menjelaskan tindak lanjut bila ditemukan gejala gangguan pertumbuhan atau gizi buruk pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang obesitas, termasuk penyebabnya, gejalanya, dan cara mencegahnya. Obesitas disebabkan oleh asupan kalori yang lebih besar dari yang dibakar tubuh, sehingga terjadi penumpukan lemak berlebihan. Gejala obesitas antara lain sesak nafas, ngantuk, dan nyeri punggung. Cara mencegah obesitas adalah dengan mengatur pola makan, olahraga, berjalan kaki,
Materi ini merupakan materi pengantar untuk mata kuliah Pengawasan Mutu Makanan. Mata kuliah ini merupakan gabungan dari mata kuliah Mikrobiologi Pangan dan Pengawasan Mutu Makanan.
Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam sel untuk menghasilkan dan membutuhkan energi serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme terdiri dari jalur anabolisme yang mensintesis molekul dan jalur katabolisme yang memecah molekul untuk melepaskan energi. Makanan merupakan sumber utama nutrien dan energi bagi tubuh melalui proses pencernaan dan absorpsi.
Dokumen tersebut membahas konsep gizi seimbang, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengukuran status gizi, dan perhitungan kebutuhan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan total kebutuhan energi tubuh. Gizi seimbang didefinisikan sebagai pola makan yang bervariasi dan memenuhi kebutuhan zat gizi harian tubuh tanpa kelebihan atau kekurangan. Status giz
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
Dokumen ini membahas tentang konversi berat pangan segar dan terolah, meliputi: (1) menghitung bagian yang dapat dimakan dari berbagai makanan, (2) mengkonversikan berat mentah ke masak dan sebaliknya, (3) menghitung penyerapan minyak dalam makanan goreng, (4) memperkirakan konsumsi garam dalam berbagai hidangan. Dokumen ini berisi contoh perhitungan dan soal latihan terkait topik tersebut
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pasien wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis diabetes nefrotik, hipertensi, dan dislipidemia memiliki masalah kekurangan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan asupan makanan berlebih, nilai lab tidak normal, dan berat badan lebih. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan menyesuaikan pola makan dan gaya hidupnya.
Dokumen tersebut membahas prinsip dasar nutrisi parenteral. Nutrisi parenteral digunakan ketika saluran pencernaan tidak dapat berfungsi dengan baik atau nutrisi enteral tidak mencukupi kebutuhan pasien. Nutrisi parenteral perlu memenuhi kebutuhan kalori, protein, lemak, mikronutrien, serta unsur imunonutrisi untuk mendukung respon imun pasien dan memperbaiki outcomenya. Dokumen ini juga membahas teknik pemberian nut
PMS adalah penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seksual tidak aman dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti luka, gatal, dan sakit saat buang air kecil. Penyakit umum termasuk gonore, sifilis, herpes. Pencegahannya melalui perilaku seksual yang aman dan menjauhi tempat hiburan malam.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja yang mencakup energi, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan jenis, intensitas, dan kondisi lingkungan kerja."
Dokumen tersebut memberikan pedoman menuju gizi seimbang dengan menjelaskan bahwa tubuh perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi seimbang untuk mencapai kesehatan optimal. Pedoman Gizi Seimbang Indonesia (PUGS) digunakan sebagai acuan konsumsi makanan seimbang, dan menjelaskan sumber zat gizi utama serta 13 pesan dasarnya. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan kebutuhan gizi sese
Dokumen tersebut membahas kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja. Jenis makanan yang mengandung kolesterol rendah antara lain putih telur dan rumput laut, sedangkan yang tinggi seperti hati sapi, otak sapi, dan telur burung puyuh. Kebutuhan gizi kerja ditentukan oleh berat badan, usia, jenis pekerjaan, dan lingkungan kerja.
Makanan seimbang penting untuk kesihatan dan berat badan ideal. Ia terdiri daripada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral mengikut piramid makanan. Keperluan kalori berbeza mengikut umur, jantina dan aktiviti fizikal seseorang."
1. Kalori merupakan satuan energi yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan kalori berbeda antar individu tergantung berat badan, jenis kelamin, umur dan aktivitas.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi kalori dapat menyebabkan berat badan bertambah atau obesitas. Lemak mengandung kalori lebih banyak daripada karbohidrat dan protein.
3. Menghitung kebutuhan kalori harian dapat dilakukan dengan mengukur ber
Kalori merupakan satuan energi yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan kalori berbeda pada setiap orang tergantung berat badan, jenis kelamin, umur dan aktivitas. Jika kalori yang dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh, berpotensi menyebabkan obesitas. Untuk menghitung kebutuhan kalori perlu mempertimbangkan berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, umur dan aktivitas fisik sehari-hari.
Laporan ini menganalisis data BMI dan skor ujian murid-murid di tiga buah sekolah dengan memberikan statistik dan peratusan. Ia juga mencadangkan intervensi untuk menangani masalah berat badan berlebihan dan obesiti melalui pemakanan sihat, aktiviti fizikal dan kaunseling psikologi. Ukuran BMI akan dijalankan setiap bulan untuk memantau perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan kebutuhan gizi berdasarkan kondisi klien dengan menggunakan parameter seperti berat badan ideal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, serta rumus untuk menghitung kebutuhan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Dokumen tersebut juga berisi contoh soal latihan perhitungan kebutuhan gizi untuk dua kasus berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang energi dan lemak yang dibutuhkan oleh atlet. Ia menjelaskan tiga sistem energi utama yaitu ATP-PCR, glikolisis, dan fosforilasi oksidatif yang digunakan oleh tubuh atlet dalam berlatih. Dokumen ini juga membahas penilaian status gizi atlet, pengukuran pengeluaran energi, dan kebutuhan lemak yang dianjurkan untuk berbagai cabang olahraga.
Dokumen tersebut merangkum metode recall 24 jam untuk menganalisis asupan zat gizi seorang responden perempuan berusia 19 tahun selama sehari. Metode ini menghitung jumlah kalori, protein, lemak, dan karbohidrat yang dikonsumsi responden dibandingkan dengan kebutuhan harian. Hasilnya menunjukkan responden kekurangan kalori sebesar 826 Kkal, protein 19 gram, lemak 18 gram, dan karbohidrat 154 gram.
Dokumen tersebut membahas kasus balita sakit dan gizi buruk yang dirawat secara terpadu di Puskesmas Remaja. Pasien menjalani kunjungan setiap minggu untuk pemantauan kondisi klinis dan nafsu makan. Dokumen ini juga memberikan ringkasan evaluasi status gizi dan kenaikan berat badan pasien serta rencana menu dan suplementasi zat gizi untuk pemulihan pasien.
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BDyan Rachmawati
Dokumen tersebut merangkum hasil sensus BMI dan BMR mahasiswa FIK UI angkatan 2014 pada MPKT-B Kelas B. Sebagian besar mahasiswa memiliki BMI normal antara 18-20 dan BMR antara 1762-1892 kalori. Grafik menunjukkan perbandingan BMR terendah dan tertinggi pada kenaikan umur.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengalami perubahan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja sebelumnya. Perubahan tersebut meliputi penambahan bab dan pasal, penjelasan yang lebih rinci tentang penerapan SMK3, dan penambahan kriteria dalam pedoman penilaian penerapan SMK3.
The planning phase involves describing the work to be contracted, assessing the associated health, safety and environmental (HSE) risks, and selecting an appropriate contracting strategy based on the nature and size of the work and risk level. The company is responsible for describing the work and initial risk assessment, while considering HSE requirements. The risk assessment helps determine control measures and the contracting approach, and guides later evaluation of contractor HSE programs.
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberculosis (TB) di tempat kerja, epidemiologi, dan penyebarannya. TB merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia yang menyerang usia produktif.
Dokumen ini membahas tentang identifikasi sumber bahaya ergonomi di tempat kerja, termasuk faktor risiko fisik seperti posisi tubuh yang tidak sehat, kekuatan otot yang berlebihan, gerakan berulang, dan getaran. Metode pengurangan bahaya seperti penyesuaian peralatan, istirahat, dan rotasi pekerjaan dibahas. Penggunaan sampel representatif pekerja untuk menilai paparan bahaya juga direkomendasikan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. Recall Gizi Kerja
Oleh :
ARHAM SYAM
101414253005
PROGRAM STUDI
MAGISTER KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN (1993)
1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal :
= kg BB x 23.87 kilo kalori/hari/kg
= 59 kg x 23.87 kilo kalori/hari/kg
= 1408.33 Kkal/day
2. Kebutuhan kalori untuk aktivitas kerja = 2518.05 Kkal/day (TABEL 1)
Total kebutuhan kalori = 1408.33 Kkal /day + 2504.07 Kkal/day
= 3912.33 Kkal/day
IDENTITAS DIRI
NAMA : Arham Syam
JENIS KELAMIN : Laki-laki
UMUR : 30 TAHUN
BERAT BADAN ( BB ) : 59 Kg
TINGGI BADAN : 165 cm
PEKERJAAN : MAHASISWA (S2)
3. TABEL 1. Kebutuhan Kalori Per Jam Dalam MelaksanakanAktifitas Sehari-Hari
4. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS
NO JENIS AKTIFITAS KKAL/JAM/KGBB
1 Tidur 0,98
2 Duduk (Istirahat) 1,43
3 Membaca (Intonasi Keras) 1,50
4 Berdiri (Tenang) 1,50
5 Makan 1,50
6 Menjahit (Tangan) 1,59
7 Berdiri (Konsentrasi TerhadapSuatuObjek) 1,63
8 Berpakaian 1,69
9 Menjahit DenganMesin 1,93
10 Mengetik 2,00
11 Menyetrika (Berat Setrika 2,5Kg) 2,06
12 Mencuci peralatandapur 2,06
13 Menyapulantai (Kecepatan38Kal / Menit) 2,41
14 MenjilidBuku 2,43
15 Latihan Ringan 2,00
16 Jalan Ringan Kecepatan 3,9 KM/Jam 2,43
17 PekerjaanKayu, Logam, Pengecetandi Industri 2,86
18 Latihan Sedang 3,43
19 Jalan Agak Cepat (5,6 KM/JAM) 4,14
20 Jalan Turun Tangga 5,20
21 Pekerjaantukangbatu 5,71
22 Latihan Berat 6,43
23 Mengergaji Kayi (MANUAL) 6,86
24 Berenang 7,14
25 Lari (8 KM/JAM) 8,14
PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.:51/MEN/1999)
BEBAN KERJA KEBUTUHAN KALORI (KAL / JAM)
Ringan 100-200
Sedang >200-350
Berat >350-500
Berdasarkan perhitungan BMR, SDA, dan aktivitas fisik yang dilakukan responden, maka
total kebutuhan kalori responden menurut Harris Benedict dan menurut FAO/WHO/UNU
adalah sebagai berikut:
5. a. Menurut Harris Benedict (1909)
A. Perhitungan IMT
Indeks massa tubuh :
= BB : (TB)2 TB dalam meter
= 59 kg : (1.67 meter)2 = 21,22 Normal (tabel 3)
B. Perhitungan BMR
menurut Harris Benedict dihitung berdasarkan data jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, dan umur. Tahun 1909, Harris Benedict menentukan rumus untuk menghitung
BMR. Terdapat perbedaan rumus perhitungan berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
1) Laki-laki : BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
2) Perempuan : BMR= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Umur)
Karena individu berjenis kelamin perempuan, maka dilakukan perhitungan dengan rumus
perempuan, berikut hasil perhitungannya.
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
= 66 + (13,7 x 59) + (5 x 167) – (6,8 x 30)
= 655 + 808 + 835 – 204
= 1.505 Kkal
Dari nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang jumlahnya sekitar 10%
dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu.
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1.505 Kkal
= 150,5 Kkal
Berdasarkan perhitungan sebelumnya menggunakan metode Harris Benedict mengenai BMR,
SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori
sebagai berikut.
Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik
= 1.505 Kkal + 150,5 Kkal + 2.504,27 Kkal
= 4159,77 Kkal
Pada perhitungan di atas, kalori yang dibutuhkan oleh individu untuk melakukan aktivitas
termasuk BMR, SDA, dan aktivitas fisik yaitu sebanyak 4159 Kkal.
6. b. Menurut FAO/WHO/UNU (1985)
Berdasarkan banyak penelitian, didapatkan hasil bahwa indeks yang paling berpengaruh
terhadap BMR adalah berat badan menurut umur. FAO/WHO/UNU pada tahun 1985
mengeluarkan rumus untuk menghitung BMR berdasarkan berat badan sebagai berikut.
Tabel 2. BMR Berdasarkan Umur, Berat Badan dan Jenis Kelamin
KELOMPOK UMUR (th) LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-3 60,9 B – 54 61,0 B + 51
3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10-15 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18-30 15,3 B + 679 14,7 B +496
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
> 60 13,5 B + 487 10,5 B +596
Sumber: Almatsier (2009)
Keterangan : B = berat badan dalam Kg
Karena individu berusia 30 tahun dan berjenis kelamin laki-laki , maka dilakukan
perhitungan dengan rumus usia 18-30 tahun dan jenis kelamin perempuan, berikut hasil
perhitungannya.
BMR = 14,7 B + 496
= (15,3 x 59) + 679
= 1.581,7 Kkal
Berdasarkan perhitungan nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang
jumlahnya sekitar 10% dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu.
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1.581,7
= 158,17 Kkal
Berdasarkan perhitungan sebelumnya dengan metode FAO/WHO/UNU mengenai BMR,
SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori
sebagai berikut.
Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik
= 1.581,7 Kkal+ 158,17 Kkal+ 2.504,27 Kkal
= 4.244,14 Kkal
Menurut perhitungan tersebut, kalori yang dibutuhkan individu untuk melakukan seluruh
aktivitas (BMR, SDA, dan aktivitas fisik) yaitu sebanyak 4244 Kkal.
7. TABEL 3. KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH
KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH (kg/M2)
Underweight < 18.5
Severe thinness < 16
Moderate thinness 16 – 16.99
Mild thinness 17 – 18.49
Normal
Overweight > 25
Pre-obesitas 25 – 29.99
Obesitas > 30
Obesitas klas I 30 – 34.99
Obesitas klas II 35 – 39.99
Obesitas klas III > 40
1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan
nutrisi (kkal)
Kebutuhan
nutrisi (gram)
Lemak 10 - 25 % 391 – 978 kkal 43,4 – 108,6 gram
Protein 10 - 15 % 391 – 586,8 kkal 97,75 – 146,6 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 2347 – 2934 kkal 586,75 – 733,5 gram
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan
nutrisi (kkal)
Kebutuhan
nutrisi (gram)
Lemak 10 - 25 % 415,9 – 1039,75 kkal 46,11 – 115,4 gram
Protein 10 - 15 % 415,9 – 623,85 kkal 103,7 – 155,95 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 2495,4 – 3119,2 kkal 623,75 – 779,7 gram
Menurut WHO, cara menentukan kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat adalah
sebagai berikut :
Protein = 10 – 15 % dari kebutuhan energy total.
Lemak = 10 – 25 % dari kebutuhan energy total
Karbohidrat = 60 – 75 % dari kebutuhan energy total
NILAI KONVERSI :
1 gram karbohidrat = 4 kkal
1 gram lemak = 9 kkal
1 gram protein = 4 kkal
HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN
(1993) = 3912,33 Kkal/day
Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day
HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN HARISH BENNEDICT
(1919) = 4159,77 kkal/day
Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day
18.5 – 24.99
8. Analisis food record
Berdasarkan kebutuhan kalori menurut gradjean 1993 keb kalori 3912,33 sedangkan asupan
kecukupan gizi analisis food record adalah 3904,maka dapat diaktegorikan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan teori tersebut :
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan nutrisi
(gram )
AKG FR (gram)
Lemak 10 - 25 % 43,04-108 113 gram
Protein 10 – 15 % 97-146 201 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 586,75-733,5 659 gram
9. Untuk kebutuhan lemak : melebihi 5 gram
Untuk kebutuhan protein : melebihi 55 gram dari yang diharapkan 146 gram
Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram
Berdasarkan kebutuhan kalori menurut Harris benedict (1919) keb kalori 4159,77 sedangkan
asupan kecukupan gizi dari analisis food record 3904,selisih : 255 kkal
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan nutrisi
(gram )
AKG FR (gram)
Lemak 10 - 25 % 46,11-115 113 gram
Protein 10 - 15 % 103-155 201 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 623-779 659 gram
Untuk kebutuhan lemak : sesuai yaitu 113 gram
Untuk kebutuhan protein : melebihi 46 dari yang diharapkan yaitu 155 gram
Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram
Kesimpulan :
1. Hasil perhitungan total kebutuhan kalori dengan metode Gradjean dan Harish Bennedict
tidak menunjukkan berbedaan yang signifikan.
2. Menurut metode gradjean diperoleh total 3912 Kkal/day, sedangkan menurut Bennedict
total 4159 Kkal/day , selisih 247 Kkal/day.
3. Menurut perhitungan energy aktivitas kerja, dapat diketahui bahwa aktivitas dalam 24
jam pada saat hari pengukuran termasuk dalam klasifikasi kegiatan ringan
4. Untuk asupan nutrisi dapat disimpulkan bahwa asupan lemak, karbohidrat dan protein
sudah mencukupi untuk aktivitas sehari.
10. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. Sunita. 2006. Penuntun Diet. Gramedia. Jakarta
Tarwaka. 2011. Ergonomi Industri. Harapan Press. Surakarta
www.idijembrana.or.id – Dasar Kebutuhan dan Kecukupan Gizi
DKBM INDONESIA,Pdf.