SlideShare a Scribd company logo
Recall Gizi Kerja
Oleh :
ARHAM SYAM
101414253005
PROGRAM STUDI
MAGISTER KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN (1993)
1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal :
= kg BB x 23.87 kilo kalori/hari/kg
= 59 kg x 23.87 kilo kalori/hari/kg
= 1408.33 Kkal/day
2. Kebutuhan kalori untuk aktivitas kerja = 2518.05 Kkal/day (TABEL 1)
Total kebutuhan kalori = 1408.33 Kkal /day + 2504.07 Kkal/day
= 3912.33 Kkal/day
IDENTITAS DIRI
NAMA : Arham Syam
JENIS KELAMIN : Laki-laki
UMUR : 30 TAHUN
BERAT BADAN ( BB ) : 59 Kg
TINGGI BADAN : 165 cm
PEKERJAAN : MAHASISWA (S2)
TABEL 1. Kebutuhan Kalori Per Jam Dalam MelaksanakanAktifitas Sehari-Hari
KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS
NO JENIS AKTIFITAS KKAL/JAM/KGBB
1 Tidur 0,98
2 Duduk (Istirahat) 1,43
3 Membaca (Intonasi Keras) 1,50
4 Berdiri (Tenang) 1,50
5 Makan 1,50
6 Menjahit (Tangan) 1,59
7 Berdiri (Konsentrasi TerhadapSuatuObjek) 1,63
8 Berpakaian 1,69
9 Menjahit DenganMesin 1,93
10 Mengetik 2,00
11 Menyetrika (Berat Setrika 2,5Kg) 2,06
12 Mencuci peralatandapur 2,06
13 Menyapulantai (Kecepatan38Kal / Menit) 2,41
14 MenjilidBuku 2,43
15 Latihan Ringan 2,00
16 Jalan Ringan Kecepatan 3,9 KM/Jam 2,43
17 PekerjaanKayu, Logam, Pengecetandi Industri 2,86
18 Latihan Sedang 3,43
19 Jalan Agak Cepat (5,6 KM/JAM) 4,14
20 Jalan Turun Tangga 5,20
21 Pekerjaantukangbatu 5,71
22 Latihan Berat 6,43
23 Mengergaji Kayi (MANUAL) 6,86
24 Berenang 7,14
25 Lari (8 KM/JAM) 8,14
PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.:51/MEN/1999)
BEBAN KERJA KEBUTUHAN KALORI (KAL / JAM)
Ringan 100-200
Sedang >200-350
Berat >350-500
Berdasarkan perhitungan BMR, SDA, dan aktivitas fisik yang dilakukan responden, maka
total kebutuhan kalori responden menurut Harris Benedict dan menurut FAO/WHO/UNU
adalah sebagai berikut:
a. Menurut Harris Benedict (1909)
A. Perhitungan IMT
Indeks massa tubuh :
= BB : (TB)2  TB dalam meter
= 59 kg : (1.67 meter)2 = 21,22  Normal (tabel 3)
B. Perhitungan BMR
menurut Harris Benedict dihitung berdasarkan data jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, dan umur. Tahun 1909, Harris Benedict menentukan rumus untuk menghitung
BMR. Terdapat perbedaan rumus perhitungan berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
1) Laki-laki : BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
2) Perempuan : BMR= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Umur)
Karena individu berjenis kelamin perempuan, maka dilakukan perhitungan dengan rumus
perempuan, berikut hasil perhitungannya.
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur)
= 66 + (13,7 x 59) + (5 x 167) – (6,8 x 30)
= 655 + 808 + 835 – 204
= 1.505 Kkal
Dari nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang jumlahnya sekitar 10%
dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu.
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1.505 Kkal
= 150,5 Kkal
Berdasarkan perhitungan sebelumnya menggunakan metode Harris Benedict mengenai BMR,
SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori
sebagai berikut.
Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik
= 1.505 Kkal + 150,5 Kkal + 2.504,27 Kkal
= 4159,77 Kkal
Pada perhitungan di atas, kalori yang dibutuhkan oleh individu untuk melakukan aktivitas
termasuk BMR, SDA, dan aktivitas fisik yaitu sebanyak 4159 Kkal.
b. Menurut FAO/WHO/UNU (1985)
Berdasarkan banyak penelitian, didapatkan hasil bahwa indeks yang paling berpengaruh
terhadap BMR adalah berat badan menurut umur. FAO/WHO/UNU pada tahun 1985
mengeluarkan rumus untuk menghitung BMR berdasarkan berat badan sebagai berikut.
Tabel 2. BMR Berdasarkan Umur, Berat Badan dan Jenis Kelamin
KELOMPOK UMUR (th) LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-3 60,9 B – 54 61,0 B + 51
3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10-15 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18-30 15,3 B + 679 14,7 B +496
30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
> 60 13,5 B + 487 10,5 B +596
Sumber: Almatsier (2009)
Keterangan : B = berat badan dalam Kg
Karena individu berusia 30 tahun dan berjenis kelamin laki-laki , maka dilakukan
perhitungan dengan rumus usia 18-30 tahun dan jenis kelamin perempuan, berikut hasil
perhitungannya.
BMR = 14,7 B + 496
= (15,3 x 59) + 679
= 1.581,7 Kkal
Berdasarkan perhitungan nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang
jumlahnya sekitar 10% dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu.
SDA = 10% x BMR
= 10% x 1.581,7
= 158,17 Kkal
Berdasarkan perhitungan sebelumnya dengan metode FAO/WHO/UNU mengenai BMR,
SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori
sebagai berikut.
Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik
= 1.581,7 Kkal+ 158,17 Kkal+ 2.504,27 Kkal
= 4.244,14 Kkal
Menurut perhitungan tersebut, kalori yang dibutuhkan individu untuk melakukan seluruh
aktivitas (BMR, SDA, dan aktivitas fisik) yaitu sebanyak 4244 Kkal.
TABEL 3. KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH
KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH (kg/M2)
Underweight < 18.5
Severe thinness < 16
Moderate thinness 16 – 16.99
Mild thinness 17 – 18.49
Normal
Overweight > 25
Pre-obesitas 25 – 29.99
Obesitas > 30
Obesitas klas I 30 – 34.99
Obesitas klas II 35 – 39.99
Obesitas klas III > 40
1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan
nutrisi (kkal)
Kebutuhan
nutrisi (gram)
Lemak 10 - 25 % 391 – 978 kkal 43,4 – 108,6 gram
Protein 10 - 15 % 391 – 586,8 kkal 97,75 – 146,6 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 2347 – 2934 kkal 586,75 – 733,5 gram
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan
nutrisi (kkal)
Kebutuhan
nutrisi (gram)
Lemak 10 - 25 % 415,9 – 1039,75 kkal 46,11 – 115,4 gram
Protein 10 - 15 % 415,9 – 623,85 kkal 103,7 – 155,95 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 2495,4 – 3119,2 kkal 623,75 – 779,7 gram
Menurut WHO, cara menentukan kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat adalah
sebagai berikut :
Protein = 10 – 15 % dari kebutuhan energy total.
Lemak = 10 – 25 % dari kebutuhan energy total
Karbohidrat = 60 – 75 % dari kebutuhan energy total
NILAI KONVERSI :
1 gram karbohidrat = 4 kkal
1 gram lemak = 9 kkal
1 gram protein = 4 kkal
HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN
(1993) = 3912,33 Kkal/day
Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day
HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN HARISH BENNEDICT
(1919) = 4159,77 kkal/day
Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day
18.5 – 24.99
Analisis food record
Berdasarkan kebutuhan kalori menurut gradjean 1993 keb kalori 3912,33 sedangkan asupan
kecukupan gizi analisis food record adalah 3904,maka dapat diaktegorikan sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan teori tersebut :
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan nutrisi
(gram )
AKG FR (gram)
Lemak 10 - 25 % 43,04-108 113 gram
Protein 10 – 15 % 97-146 201 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 586,75-733,5 659 gram
Untuk kebutuhan lemak : melebihi 5 gram
Untuk kebutuhan protein : melebihi 55 gram dari yang diharapkan 146 gram
Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram
Berdasarkan kebutuhan kalori menurut Harris benedict (1919) keb kalori 4159,77 sedangkan
asupan kecukupan gizi dari analisis food record 3904,selisih : 255 kkal
Jenis
nutrisi
Persentase % dari
total keb kalori
Kebutuhan nutrisi
(gram )
AKG FR (gram)
Lemak 10 - 25 % 46,11-115 113 gram
Protein 10 - 15 % 103-155 201 gram
Karbohidrat 60 - 75 % 623-779 659 gram
Untuk kebutuhan lemak : sesuai yaitu 113 gram
Untuk kebutuhan protein : melebihi 46 dari yang diharapkan yaitu 155 gram
Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram
Kesimpulan :
1. Hasil perhitungan total kebutuhan kalori dengan metode Gradjean dan Harish Bennedict
tidak menunjukkan berbedaan yang signifikan.
2. Menurut metode gradjean diperoleh total 3912 Kkal/day, sedangkan menurut Bennedict
total 4159 Kkal/day , selisih 247 Kkal/day.
3. Menurut perhitungan energy aktivitas kerja, dapat diketahui bahwa aktivitas dalam 24
jam pada saat hari pengukuran termasuk dalam klasifikasi kegiatan ringan
4. Untuk asupan nutrisi dapat disimpulkan bahwa asupan lemak, karbohidrat dan protein
sudah mencukupi untuk aktivitas sehari.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. Sunita. 2006. Penuntun Diet. Gramedia. Jakarta
Tarwaka. 2011. Ergonomi Industri. Harapan Press. Surakarta
www.idijembrana.or.id – Dasar Kebutuhan dan Kecukupan Gizi
DKBM INDONESIA,Pdf.

More Related Content

What's hot

Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
Joni Iswanto
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
adeputra93
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
Firda Amalia
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Titis Sari
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
Ranny Rolinda R
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
Agnescia Sera
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
AnnisazahraRamdhani
 
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAOBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
Konservasi Beduatekae
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
Risfandi Setyawan
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Sutyawan
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
tasyakhae2016
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
tris nia
 
Makalah tentang garnish
Makalah tentang garnishMakalah tentang garnish
Makalah tentang garnish
Amphie Yuurisman
 
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
WidyaPangestika16
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
Indri Sukmawati Rahayu
 

What's hot (20)

Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
 
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAOBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Makalah tentang garnish
Makalah tentang garnishMakalah tentang garnish
Makalah tentang garnish
 
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
4 TIPE SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN.pptx
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 

Similar to Perhitungan kalori harian arham

Status gizi
Status giziStatus gizi
Status gizi
DzikriChaidar
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Syamsu Rijal Efendi
 
005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt
DyvanalArifin
 
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
Menu  Seimbang ibu hamil.pdfMenu  Seimbang ibu hamil.pdf
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
WijiOktanasari
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja
muty iqbal
 
kebutuhan kalori
kebutuhan kalorikebutuhan kalori
kebutuhan kalori
UrayCassandraIbnamut
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
Muhammad Nasrullah
 
luka jahitan
luka jahitan luka jahitan
luka jahitan
Iwo Bewok
 
Robiatul
RobiatulRobiatul
Robiatul
Iwo Bewok
 
Kasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptxKasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptx
AnjelinaLina1
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
aditya kusuma
 
Intervensi segak sk atas tol k. trg
Intervensi segak sk atas tol k. trgIntervensi segak sk atas tol k. trg
Intervensi segak sk atas tol k. trg
zalina4848
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
Emmy Kardinasari
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
MursidTriSusilo2
 
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptxpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
BundaRayendraHarithA
 
24 hrs recall
24 hrs recall24 hrs recall
24 hrs recall
Lolyta Sucihara
 
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdfpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
BundaRayendraHarithA
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Dyan Rachmawati
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 

Similar to Perhitungan kalori harian arham (20)

Status gizi
Status giziStatus gizi
Status gizi
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
Penalaran logika dan statistik sensus 2 hg 5
 
005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt005. GIZI KERJA.ppt
005. GIZI KERJA.ppt
 
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
Menu  Seimbang ibu hamil.pdfMenu  Seimbang ibu hamil.pdf
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja011. ibu enny gizi kerja
011. ibu enny gizi kerja
 
kebutuhan kalori
kebutuhan kalorikebutuhan kalori
kebutuhan kalori
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
luka jahitan
luka jahitan luka jahitan
luka jahitan
 
Robiatul
RobiatulRobiatul
Robiatul
 
Kasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptxKasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptx
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Intervensi segak sk atas tol k. trg
Intervensi segak sk atas tol k. trgIntervensi segak sk atas tol k. trg
Intervensi segak sk atas tol k. trg
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
 
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptxpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
 
24 hrs recall
24 hrs recall24 hrs recall
24 hrs recall
 
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdfpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
 
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-BPenalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
Penalaran logika dan statistik sensus 2 MPKT-B
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 

More from Muhammad Arham

Paparan pp 50 2012
Paparan pp 50  2012Paparan pp 50  2012
Paparan pp 50 2012
Muhammad Arham
 
Csms 1999
Csms 1999Csms 1999
Csms 1999
Muhammad Arham
 
Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
Muhammad Arham
 
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesiaStudi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Muhammad Arham
 
Makalah jsa mesin bubut
Makalah jsa mesin bubutMakalah jsa mesin bubut
Makalah jsa mesin bubutMuhammad Arham
 
muskoskeletal
muskoskeletalmuskoskeletal
muskoskeletal
Muhammad Arham
 

More from Muhammad Arham (7)

Paparan pp 50 2012
Paparan pp 50  2012Paparan pp 50  2012
Paparan pp 50 2012
 
Csms 1999
Csms 1999Csms 1999
Csms 1999
 
Makalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerjaMakalah tbc untuk para pekerja
Makalah tbc untuk para pekerja
 
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesiaStudi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
 
Sarung sutera mandar
Sarung sutera mandarSarung sutera mandar
Sarung sutera mandar
 
Makalah jsa mesin bubut
Makalah jsa mesin bubutMakalah jsa mesin bubut
Makalah jsa mesin bubut
 
muskoskeletal
muskoskeletalmuskoskeletal
muskoskeletal
 

Recently uploaded

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Perhitungan kalori harian arham

  • 1. Recall Gizi Kerja Oleh : ARHAM SYAM 101414253005 PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015
  • 2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN (1993) 1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal : = kg BB x 23.87 kilo kalori/hari/kg = 59 kg x 23.87 kilo kalori/hari/kg = 1408.33 Kkal/day 2. Kebutuhan kalori untuk aktivitas kerja = 2518.05 Kkal/day (TABEL 1) Total kebutuhan kalori = 1408.33 Kkal /day + 2504.07 Kkal/day = 3912.33 Kkal/day IDENTITAS DIRI NAMA : Arham Syam JENIS KELAMIN : Laki-laki UMUR : 30 TAHUN BERAT BADAN ( BB ) : 59 Kg TINGGI BADAN : 165 cm PEKERJAAN : MAHASISWA (S2)
  • 3. TABEL 1. Kebutuhan Kalori Per Jam Dalam MelaksanakanAktifitas Sehari-Hari
  • 4. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS NO JENIS AKTIFITAS KKAL/JAM/KGBB 1 Tidur 0,98 2 Duduk (Istirahat) 1,43 3 Membaca (Intonasi Keras) 1,50 4 Berdiri (Tenang) 1,50 5 Makan 1,50 6 Menjahit (Tangan) 1,59 7 Berdiri (Konsentrasi TerhadapSuatuObjek) 1,63 8 Berpakaian 1,69 9 Menjahit DenganMesin 1,93 10 Mengetik 2,00 11 Menyetrika (Berat Setrika 2,5Kg) 2,06 12 Mencuci peralatandapur 2,06 13 Menyapulantai (Kecepatan38Kal / Menit) 2,41 14 MenjilidBuku 2,43 15 Latihan Ringan 2,00 16 Jalan Ringan Kecepatan 3,9 KM/Jam 2,43 17 PekerjaanKayu, Logam, Pengecetandi Industri 2,86 18 Latihan Sedang 3,43 19 Jalan Agak Cepat (5,6 KM/JAM) 4,14 20 Jalan Turun Tangga 5,20 21 Pekerjaantukangbatu 5,71 22 Latihan Berat 6,43 23 Mengergaji Kayi (MANUAL) 6,86 24 Berenang 7,14 25 Lari (8 KM/JAM) 8,14 PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.:51/MEN/1999) BEBAN KERJA KEBUTUHAN KALORI (KAL / JAM) Ringan 100-200 Sedang >200-350 Berat >350-500 Berdasarkan perhitungan BMR, SDA, dan aktivitas fisik yang dilakukan responden, maka total kebutuhan kalori responden menurut Harris Benedict dan menurut FAO/WHO/UNU adalah sebagai berikut:
  • 5. a. Menurut Harris Benedict (1909) A. Perhitungan IMT Indeks massa tubuh : = BB : (TB)2  TB dalam meter = 59 kg : (1.67 meter)2 = 21,22  Normal (tabel 3) B. Perhitungan BMR menurut Harris Benedict dihitung berdasarkan data jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan umur. Tahun 1909, Harris Benedict menentukan rumus untuk menghitung BMR. Terdapat perbedaan rumus perhitungan berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: 1) Laki-laki : BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur) 2) Perempuan : BMR= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Umur) Karena individu berjenis kelamin perempuan, maka dilakukan perhitungan dengan rumus perempuan, berikut hasil perhitungannya. BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x Umur) = 66 + (13,7 x 59) + (5 x 167) – (6,8 x 30) = 655 + 808 + 835 – 204 = 1.505 Kkal Dari nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang jumlahnya sekitar 10% dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu. SDA = 10% x BMR = 10% x 1.505 Kkal = 150,5 Kkal Berdasarkan perhitungan sebelumnya menggunakan metode Harris Benedict mengenai BMR, SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori sebagai berikut. Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik = 1.505 Kkal + 150,5 Kkal + 2.504,27 Kkal = 4159,77 Kkal Pada perhitungan di atas, kalori yang dibutuhkan oleh individu untuk melakukan aktivitas termasuk BMR, SDA, dan aktivitas fisik yaitu sebanyak 4159 Kkal.
  • 6. b. Menurut FAO/WHO/UNU (1985) Berdasarkan banyak penelitian, didapatkan hasil bahwa indeks yang paling berpengaruh terhadap BMR adalah berat badan menurut umur. FAO/WHO/UNU pada tahun 1985 mengeluarkan rumus untuk menghitung BMR berdasarkan berat badan sebagai berikut. Tabel 2. BMR Berdasarkan Umur, Berat Badan dan Jenis Kelamin KELOMPOK UMUR (th) LAKI-LAKI PEREMPUAN 0-3 60,9 B – 54 61,0 B + 51 3-10 22,7 B + 495 22,5 B + 499 10-15 17,5 B + 651 12,2 B + 746 18-30 15,3 B + 679 14,7 B +496 30-60 11,6 B + 879 8,7 B + 829 > 60 13,5 B + 487 10,5 B +596 Sumber: Almatsier (2009) Keterangan : B = berat badan dalam Kg Karena individu berusia 30 tahun dan berjenis kelamin laki-laki , maka dilakukan perhitungan dengan rumus usia 18-30 tahun dan jenis kelamin perempuan, berikut hasil perhitungannya. BMR = 14,7 B + 496 = (15,3 x 59) + 679 = 1.581,7 Kkal Berdasarkan perhitungan nilai BMR tersebut, dapat dilakukan perhitungan SDA yang jumlahnya sekitar 10% dari nilai BMR. Berikut nilai SDA individu. SDA = 10% x BMR = 10% x 1.581,7 = 158,17 Kkal Berdasarkan perhitungan sebelumnya dengan metode FAO/WHO/UNU mengenai BMR, SDA, dan aktivitas fisik, seluruhnya dihitung untuk mendapatkan total kebutuhan kalori sebagai berikut. Total Kebutuhan Kalori = BMR + SDA + Aktivitas Fisik = 1.581,7 Kkal+ 158,17 Kkal+ 2.504,27 Kkal = 4.244,14 Kkal Menurut perhitungan tersebut, kalori yang dibutuhkan individu untuk melakukan seluruh aktivitas (BMR, SDA, dan aktivitas fisik) yaitu sebanyak 4244 Kkal.
  • 7. TABEL 3. KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH KLASIFIKASI INDEKS MASA TUBUH (kg/M2) Underweight < 18.5 Severe thinness < 16 Moderate thinness 16 – 16.99 Mild thinness 17 – 18.49 Normal Overweight > 25 Pre-obesitas 25 – 29.99 Obesitas > 30 Obesitas klas I 30 – 34.99 Obesitas klas II 35 – 39.99 Obesitas klas III > 40 1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN Jenis nutrisi Persentase % dari total keb kalori Kebutuhan nutrisi (kkal) Kebutuhan nutrisi (gram) Lemak 10 - 25 % 391 – 978 kkal 43,4 – 108,6 gram Protein 10 - 15 % 391 – 586,8 kkal 97,75 – 146,6 gram Karbohidrat 60 - 75 % 2347 – 2934 kkal 586,75 – 733,5 gram Jenis nutrisi Persentase % dari total keb kalori Kebutuhan nutrisi (kkal) Kebutuhan nutrisi (gram) Lemak 10 - 25 % 415,9 – 1039,75 kkal 46,11 – 115,4 gram Protein 10 - 15 % 415,9 – 623,85 kkal 103,7 – 155,95 gram Karbohidrat 60 - 75 % 2495,4 – 3119,2 kkal 623,75 – 779,7 gram Menurut WHO, cara menentukan kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat adalah sebagai berikut : Protein = 10 – 15 % dari kebutuhan energy total. Lemak = 10 – 25 % dari kebutuhan energy total Karbohidrat = 60 – 75 % dari kebutuhan energy total NILAI KONVERSI : 1 gram karbohidrat = 4 kkal 1 gram lemak = 9 kkal 1 gram protein = 4 kkal HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN MENURUT GRADJEAN (1993) = 3912,33 Kkal/day Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day HASIL PERHITUNGAN KEB. KALORI HARIAN HARISH BENNEDICT (1919) = 4159,77 kkal/day Menggunakantotalkebutuhan kalori= 4011,85 kkal/day 18.5 – 24.99
  • 8. Analisis food record Berdasarkan kebutuhan kalori menurut gradjean 1993 keb kalori 3912,33 sedangkan asupan kecukupan gizi analisis food record adalah 3904,maka dapat diaktegorikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan teori tersebut : Jenis nutrisi Persentase % dari total keb kalori Kebutuhan nutrisi (gram ) AKG FR (gram) Lemak 10 - 25 % 43,04-108 113 gram Protein 10 – 15 % 97-146 201 gram Karbohidrat 60 - 75 % 586,75-733,5 659 gram
  • 9. Untuk kebutuhan lemak : melebihi 5 gram Untuk kebutuhan protein : melebihi 55 gram dari yang diharapkan 146 gram Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram Berdasarkan kebutuhan kalori menurut Harris benedict (1919) keb kalori 4159,77 sedangkan asupan kecukupan gizi dari analisis food record 3904,selisih : 255 kkal Jenis nutrisi Persentase % dari total keb kalori Kebutuhan nutrisi (gram ) AKG FR (gram) Lemak 10 - 25 % 46,11-115 113 gram Protein 10 - 15 % 103-155 201 gram Karbohidrat 60 - 75 % 623-779 659 gram Untuk kebutuhan lemak : sesuai yaitu 113 gram Untuk kebutuhan protein : melebihi 46 dari yang diharapkan yaitu 155 gram Untuk kebutuhan karbohidrat: sesuai yaitu 659 gram Kesimpulan : 1. Hasil perhitungan total kebutuhan kalori dengan metode Gradjean dan Harish Bennedict tidak menunjukkan berbedaan yang signifikan. 2. Menurut metode gradjean diperoleh total 3912 Kkal/day, sedangkan menurut Bennedict total 4159 Kkal/day , selisih 247 Kkal/day. 3. Menurut perhitungan energy aktivitas kerja, dapat diketahui bahwa aktivitas dalam 24 jam pada saat hari pengukuran termasuk dalam klasifikasi kegiatan ringan 4. Untuk asupan nutrisi dapat disimpulkan bahwa asupan lemak, karbohidrat dan protein sudah mencukupi untuk aktivitas sehari.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Almatsier. Sunita. 2006. Penuntun Diet. Gramedia. Jakarta Tarwaka. 2011. Ergonomi Industri. Harapan Press. Surakarta www.idijembrana.or.id – Dasar Kebutuhan dan Kecukupan Gizi DKBM INDONESIA,Pdf.