Studi ini menguji dampak program intervensi gizi berbasis sekolah terhadap preferensi, self-efficacy, sikap, dan konsumsi buah dan sayuran siswa sekolah menengah. Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi berdampak positif pada peningkatan self-efficacy siswa namun tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi buah dan sayuran. Etnisitas berkorelasi dengan konsumsi buah tetapi tidak sayuran.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai target RPJMN 2014 yaitu menurunkan angka gizi kurang dan stunting pada balita. Pelaksanaan surveilans gizi di
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
This document outlines a course on food and nutrition economics. It lists the course topics and instructors for each week. The topics include concepts of food and nutrition economics, food needs analysis, consumption and prices, income and food consumption, food availability, management and distribution, food trade, nutrition and productivity, economic crises and food crises, and food and nutrition investments for human development. It also describes the evaluation methods for the course which include attendance, assignments, and exams.
Pemeriksaan biokimia merupakan cara objektif untuk mendeteksi defisiensi zat gizi dengan mengukur zat-zat tertentu dalam darah dan jaringan tubuh menggunakan alat laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengukur status besi, protein, vitamin, dan mineral dalam tubuh. Namun, pemeriksaan ini membutuhkan biaya dan peralatan mahal serta tenaga ahli.
Remaja membutuhkan zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Masalah gizi yang sering dihadapi remaja antara lain kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia, asupan kalori yang tidak seimbang yang dapat menimbulkan kekurangan atau kelebihan berat badan, serta kurangnya asupan vitamin dan mineral penting. Kurang gizi pada masa remaja dapat berdampak buruk bagi
Studi ini menguji dampak program intervensi gizi berbasis sekolah terhadap preferensi, self-efficacy, sikap, dan konsumsi buah dan sayuran siswa sekolah menengah. Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi berdampak positif pada peningkatan self-efficacy siswa namun tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi buah dan sayuran. Etnisitas berkorelasi dengan konsumsi buah tetapi tidak sayuran.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai target RPJMN 2014 yaitu menurunkan angka gizi kurang dan stunting pada balita. Pelaksanaan surveilans gizi di
Paragraf latar belakang menjelaskan masalah pangan dan gizi utama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, remaja, dan lansia di tingkat dunia, nasional, dan daerah. Mencakup akibat jangka pendek dan panjang dari setiap masalah dengan mencantumkan referensi. Ditutup dengan kondisi umum pangan dan gizi di desa/kelurahan.
This document outlines a course on food and nutrition economics. It lists the course topics and instructors for each week. The topics include concepts of food and nutrition economics, food needs analysis, consumption and prices, income and food consumption, food availability, management and distribution, food trade, nutrition and productivity, economic crises and food crises, and food and nutrition investments for human development. It also describes the evaluation methods for the course which include attendance, assignments, and exams.
Pemeriksaan biokimia merupakan cara objektif untuk mendeteksi defisiensi zat gizi dengan mengukur zat-zat tertentu dalam darah dan jaringan tubuh menggunakan alat laboratorium. Pemeriksaan ini dapat mengukur status besi, protein, vitamin, dan mineral dalam tubuh. Namun, pemeriksaan ini membutuhkan biaya dan peralatan mahal serta tenaga ahli.
Remaja membutuhkan zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Masalah gizi yang sering dihadapi remaja antara lain kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia, asupan kalori yang tidak seimbang yang dapat menimbulkan kekurangan atau kelebihan berat badan, serta kurangnya asupan vitamin dan mineral penting. Kurang gizi pada masa remaja dapat berdampak buruk bagi
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi, termasuk pola konsumsi pangan, fungsi sosial pangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan seperti faktor ekonomi, sosial budaya, dan religi.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya untuk pengambilan tindakan. Prinsipnya adalah tersedianya informasi gizi yang akurat dan teratur sehingga dapat digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kebutuhan gizi utama untuk lansia dan dewasa. Untuk lansia, energi diperlukan sebesar 60% dari total asupan, sedangkan protein 10-15% dan lemak 20-25%. Menu harus mengandung karbohidrat kompleks, sayuran, buah-buahan, serta porsi kecil tapi sering. Sedangkan untuk dewasa, asupan protein dan lemak tubuh perlu diperhatikan, serta hidup sehat dengan olahraga
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri, edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita, serta pengolahan bahan pangan dan penyajian makanan yang memenuhi syarat gizi dan keamanan dalam rangka pemberian makanan tambahan lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Dokumen tersebut membahas tentang gizi pada anak sekolah dan remaja. Ia menjelaskan ciri khas perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial pada anak sekolah serta pola makan yang sehat. Dokumen juga menyinggung masalah gizi yang sering dialami anak sekolah seperti kekurangan energi protein dan vitamin A serta upaya untuk mengatasinya. Selanjutnya dibahas pula tentang kebutuhan gizi dan mas
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Laporan praktikum ini membahas tentang teknologi pengolahan pengeringan dan penepungan umbi ubi jalar menjadi tepung. Terdapat tiga metode yang digunakan yaitu blanching, perendaman air biasa, dan perendaman Na2S2O5. Hasilnya berupa tepung ubi jalar dengan berat dan persentase produk berbeda untuk setiap metode. Proses pembuatannya meliputi sortasi, pencucian, pengupasan, pemotongan, pengeringan
Modul ini membahas penggunaan program WHO Anthro versi 3.2.2 dan WHO AnthroPlus versi 1.0.1 untuk mengolah data antropometri anak. Program ini memiliki dua fitur utama yaitu anthropometric calculator untuk penilaian status gizi individu dan individual assessment untuk pemantauan pertumbuhan anak. Modul ini juga menjelaskan ketentuan umum dan kategori status gizi berdasarkan SK Menteri Kesehatan.
Pasien berusia 38 tahun dengan diagnosis sirosis hati mengalami asupan oral inadekuat dan underweight. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan SGPT dan penurunan albumin. Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, underweight, dan perubahan data lab terkait sirosis hati. Tujuan diet adalah mencapai status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan meningkatkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi, termasuk pola konsumsi pangan, fungsi sosial pangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan seperti faktor ekonomi, sosial budaya, dan religi.
Surveilans gizi bertujuan untuk memantau masalah dan program gizi secara terus menerus agar dapat mengambil tindakan segera. Dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data gizi secara sistematis, lalu menyebarkan hasilnya untuk pengambilan tindakan. Prinsipnya adalah tersedianya informasi gizi yang akurat dan teratur sehingga dapat digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kebutuhan gizi utama untuk lansia dan dewasa. Untuk lansia, energi diperlukan sebesar 60% dari total asupan, sedangkan protein 10-15% dan lemak 20-25%. Menu harus mengandung karbohidrat kompleks, sayuran, buah-buahan, serta porsi kecil tapi sering. Sedangkan untuk dewasa, asupan protein dan lemak tubuh perlu diperhatikan, serta hidup sehat dengan olahraga
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran antropometri, edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita, serta pengolahan bahan pangan dan penyajian makanan yang memenuhi syarat gizi dan keamanan dalam rangka pemberian makanan tambahan lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang pangan dan gizi, meliputi pengertian, tujuan program, kebijakan, dan analisis status pangan serta gizi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pangan dan gizi saling berhubungan, di mana pangan menyediakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Pemerintah telah menetapkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan status gizi masy
Dokumen tersebut membahas tentang gizi pada anak sekolah dan remaja. Ia menjelaskan ciri khas perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial pada anak sekolah serta pola makan yang sehat. Dokumen juga menyinggung masalah gizi yang sering dialami anak sekolah seperti kekurangan energi protein dan vitamin A serta upaya untuk mengatasinya. Selanjutnya dibahas pula tentang kebutuhan gizi dan mas
Pasien bernama Nn. Selly berusia 18 tahun menderita gastritis erosiva akibat keracunan Baygon. Diet yang diberikan adalah diet lambung I dengan tujuan memberikan makanan dan cairan yang tidak membebani lambung serta mencegah sekresi asam berlebihan. Diet terdiri dari energi 1359 kkal, protein 51 gram, lemak 23 gram, karbohidrat 238 gram yang diberikan 8 kali sehari dalam bentuk cair.
Laporan praktikum ini membahas tentang teknologi pengolahan pengeringan dan penepungan umbi ubi jalar menjadi tepung. Terdapat tiga metode yang digunakan yaitu blanching, perendaman air biasa, dan perendaman Na2S2O5. Hasilnya berupa tepung ubi jalar dengan berat dan persentase produk berbeda untuk setiap metode. Proses pembuatannya meliputi sortasi, pencucian, pengupasan, pemotongan, pengeringan
Modul ini membahas penggunaan program WHO Anthro versi 3.2.2 dan WHO AnthroPlus versi 1.0.1 untuk mengolah data antropometri anak. Program ini memiliki dua fitur utama yaitu anthropometric calculator untuk penilaian status gizi individu dan individual assessment untuk pemantauan pertumbuhan anak. Modul ini juga menjelaskan ketentuan umum dan kategori status gizi berdasarkan SK Menteri Kesehatan.
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxDiandamayanti20
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana gizi balita yang mengalami stunting dan wasting di RSU Holistic Purwakarta. Dokumen ini menjelaskan definisi stunting dan wasting menurut WHO, gejala-gejala dan dampaknya, serta program kerja tim stunting RSU Holistic Purwakarta yang meliputi edukasi, intervensi spesifik, penguatan jejaring, dan pemantauan evaluasi.
Makanan seimbang penting untuk kesihatan dan berat badan ideal. Ia terdiri daripada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral mengikut piramid makanan. Keperluan kalori berbeza mengikut umur, jantina dan aktiviti fizikal seseorang."
Dokumen tersebut membahas tentang pengurusan berat badan melalui pemakanan seimbang dan gaya hidup aktif. Topik utama meliputi definisi obesitas, faktor risiko berat badan, penentuan berat badan ideal, piramid makanan, dan pengurusan diet yang seimbang untuk menurunkan berat badan secara beransur-ansur.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dan diet penatalaksanaannya. Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal. Diet penatalaksanaan hipertensi berfokus pada penurunan berat badan, konsumsi garam yang rendah, asupan kalium dan kalsium yang memadai, serta mengurangi konsumsi alkohol dan gula.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, patofisiologi, penyebab, dan tatalaksana obesitas.
2. Beberapa tatalaksana obesitas yang disebutkan adalah diet energi rendah, aktivitas fisik, terapi perilaku, farmakologi, dan terapi bedah.
3. Diberikan contoh menu harian untuk pasien obesitas dengan diet energi rendah tingkat II.
Pada usia kehamilan Ny L saat ini 6 bulan datang ke rumah sakit dengan keluhan terlalu sering terbangun tengah malam karena harus buang air kecil. Pemeriksaan tekanan darah saat datang ke rumah sakit 120/80 mmHg. Riwayat infeksi saluran kencing tidak ada. Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Bapak dari Ny L meninggal karena diabetes mellitus 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan gula darah puasa diperoleh hasil 256 mg/dl. BB bulan lalu 54 kg dan BB saat ini 60 kg. Usia Ny L adalah 32 tahun dan TB 159 cm. Ny L sebagai ibu rumah tangga dan banyak menerima pesanan kue sehingga kurang istirahat. Pola makan ny. L makan 3-4X per hari dengan lauk yang paling sering dimakan adalah lodeh, ayam goreng dan tempe goreng. Tidak suka minum air putih, minum teh manis 1 hari 5 kali sekali minum 1 gelas besar. Tidak suka makan sayur. Hasil anamesa gizi asupan makan sehari Ny L, energi sebanyak 1800 Kalori, Protein 90 gram, lemak 40 gram, Karbohidrat 270 gram. Ny. N belum pernah mendapatkan konseling gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes mellitus dan fungsi tiroid. Secara ringkas, dibahas tentang:
1. Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan diabetes meliputi kadar gula darah dan HbA1c
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium
3. Komplikasi diabetes meliputi komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular"
Laporan ini menganalisis data BMI dan skor ujian murid-murid di tiga buah sekolah dengan memberikan statistik dan peratusan. Ia juga mencadangkan intervensi untuk menangani masalah berat badan berlebihan dan obesiti melalui pemakanan sihat, aktiviti fizikal dan kaunseling psikologi. Ukuran BMI akan dijalankan setiap bulan untuk memantau perkembangan.
Dokumen tersebut membahas tentang program rehabilitasi bagi pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Program rehabilitasi meliputi aspek medis, kerja, dan sosial dengan tujuan memulihkan kemampuan pekerja sehingga dapat kembali bekerja dan mandiri. Dokumen juga menjelaskan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program rehabilitasi di tempat kerja.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kandungan kolesterol pada berbagai jenis makanan dan kebutuhan gizi kerja yang mencakup energi, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan berdasarkan jenis, intensitas, dan kondisi lingkungan kerja."
Biodata dr. Cecilia Kartika Wijaya menyebutkan bahwa beliau adalah seorang Letnan Dua CKM (K) yang menjabat sebagai Kapolkes 13.10.01 Manado di Satuan Denkesyah 13.04.01 Manado Kesdam XIII/MDK. Dokumen ini membahas mengenai jenis-jenis narkoba, dampak penyalahgunaannya, serta upaya pencegahan dan pemberantasannya.
1. The document discusses the management of trauma to the chest or thorax, known as thoracic trauma.
2. It outlines the six immediate life threats in thoracic trauma: airway obstruction, tension pneumothorax, open pneumothorax, massive hemothorax, flail chest, and cardiac tamponade.
3. For each threat, it provides details on diagnosis and emergency treatment or stabilization procedures.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
7. PENGETAHUAN GIZI PRAJURIT
TUJUAN KURIKULER :
AGAR BASIS MENGETAHUI GIZI PRAJURIT
RUANG LINGKUP
1. PENDAHULUAN
2. PENGETAHUAN DASAR GIZI.
3. STANDAR KECUKUPAN GIZI
4. KEBUTUHAN GIZI PRAJURIT
5. PENILAIAN BAHAN MAKANAN DAN KECUKUPAN GIZI PADA RANSUM
PRAJURIT
6. EVALUASI
7. PENUTUP
10. Untuk mencapai serta
memelihara kesehatan dan
status gizi yang optimal,
tubuh perlu mengkonsumsi
makanan sehari-hari yang
mengandung zat-zat gizi
yang seimbang. Bila tubuh
dapat mencerna,
mengabsorbsi dan
memetabolisme zat-zat gizi
tersebut secara baik, maka
akan tercapai keadaan gizi
yang seimbang.
U S A D H A
K S AT R YA
11. Dalam lingkungan TNI terdapat berbagai jenis tugas
yang masing-masing membutuhkan kalori dan zat gizi yang
berbeda – beda. Ada tugas yang membutuhkan energi yang
besar misalnya pasukan Komando, ada juga yang
membutuhkan kecepatan reaksi serta pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat misalnya penerbang
pesawat tempur.
Oleh karena itu disamping kalori harus terpenuhi,
dibutuhkan juga ekstra zat gizi lainnya agar dapat
memenuhi semua kebutuhan tubuh demi terlaksananya
tugas dengan baik.
U S A D H A
K S AT R YA
20. ARAB
GIZI GHIDZA MAKANAN
ILMU GIZI ILMU YG MEMPELAJARI SGL SESUATU TTG
MAKANAN DLM HUBNYA DGN KES OPTIMAL.
ZAT GIZI IKATAN KIMIA YG DIPERLUKAN TUBUH UNTUK
MELAKUKAN FUNGSINYA, YAITU MENGHASILKAN ENERGI, MEMBANGUN
DAN MEMELIHARA JARINGAN.
MAKANAN BAHAN SELAIN OBAT YG MENGANDUNG ZAT-ZAT
GIZI DAN ATAU IKATAN KIMIA YANG DAPAT DIUBAH MENJADI ZAT GIZI
OLEH TUBUH, YG BERGUNA BILA DIMASUKKAN KEDLM TUBUH
22.
KH
Padi2 an : Beras, cantel,
jagung &hasil olahannya
Umbi2 an : jalar, singkong,
talas, kentang, gandum,
ganyong.
Sagu
Gula : Olahannya
dodol,gula2 & manisan
Lemak
Dpt dilihat (visible fat) :
mentega, margarin,
minyak kelapa, minyak
jagung dan minyak yang
lain.
Tak dpt dilihat (invisible
fat) :susu, kuning telur,
kacang tanah, kemiri,
kenari dan alpukat
Protein
Protein hewani : daging,
telur, ikan, susu, keju, hati
dan kerang-kerangan
Protein Nabati kacang2
an mis kcng tanah, kcng
tolo, kcng merah, kcng
hijau, kedele, beberapa
jenis koro
BM SUMBER ZAT GIZI
23. Cantel[4] atau gandrung[5] (Sorghum
bicolor)
batar (Mak.), atau jagomutri (Jw.).[10] Nama-nama
lainnya, di antaranya, jaba bĕndil, jaba bĕngkok
(Bat.); jagung roté, jawaras, gandum, gĕndum
(Mly.); jaguĕng garai, gandun (Mink.); jagung cĕtrik,
gandrum, gandrung, goel (Sd.); cantèl, gandum,
jagung cantèl, j. inda, j. pari, oncèr (Jw.); jhaghung
bulir, oncèr (Md.); batara tojèng (Mak.); bata (Bug.);
sĕla (Flores); dela (Solor); péla’ dae’, péla hik
(Rote); téraé hawu (Sawu); wataru hamu (Sumba);
dll.[9]
24.
25. BERGERAK MEMBANGUN MENGATUR
TENAGA PENGATUR
PEMBANGUN
KARBOHIDRAT MINERAL
VITAMIN
AIR
LEMAK PROTEIN
SEREAL,
UMBIAN &
HASIL
OLAHNYA,
GULA
LEMAK,
MINYAK,
KELAPA &
KACANG -
KACANGAN
DAGING,
IKAN,SUSU &
HASIL
OLAHNYA,
KACANG –
KACANGAN
DAN BIJI -
BIJIAN
AIR
MINUM,
BAHAN
MAKANAN
SEGAR
SAYURAN,
BUAHAN
SAYURAN,
BUAH
BERWARNA,
GARAM,
MAKANAN
SUMBER
PROTEIN
27. MENGHASILKAN ENERGI
KH
- SMBR ENERGI UTAMA BG MANUSIA
- HARGA MURAH
- BERASAL DR NABATI
- NILAI ENERGI 4 KKAL/GR KH
- KEB 55 – 65 % DR ENERGI
LEMAK
- 1 GR LEMAK MENHASILKAN 9 KKAL
- CADANGAN ENERGI TBH PALING BSR
- PADA UMUMNYA DISIMPAN SBB:
50% DLM DIJARINGAN BWH KULIT
45% DISEKELILING ORGAN DLM
RONGGA PERUT
5% JARINGAN INTRAMASKULER
- 12 – 15 % DR ENERGI
PROTEIN
- PERTUMBUHAN
- PEMBENTUKAN ANTIBODI
- NILAI ENERGI 4 KKAL/GR PROTEIN
- KEB 13 – 25 % DR ENERGI
ZAT GIZI
40. FAKTOR – FAKTOR YG BERPENGARUH PD AMB
1. UKURAN TUBUH ( PERBEDAAN BRT 10 KG
+ 120 KKAL )
2. JK ( AMB ♀ LEBIH RENDAH 5 % DR ♂ )
3. UMUR ( AMB TURUN SEBESAR + 2% TIAP 10 THN
SESUDAH UMUR 30 THN )
4. TIDUR ( AMB TURUN + 10% )
5. SUHU TUBUH ( KENAIKAN 1OC MENINGKATKAN AMB
SEBESAR 13% )
6. IKLIM ( AMB TERENDAH PD SUHU 260C. PD SUHU
LEBIH RENDAH/TINGGI AMB AKAN MENINGKAT )
7. KEHAMILAN ( TRIMESTER TERAKHIR KEHAMILAN
KENAIKAN AMB ADALAH 20% )
U S A D H A
K S AT R YA
45. BAIK/OPTIMAL
TBH MEMPEROLEH CUKUP ZAT GIZI
KURANG
TBH MENGALAMI KEKURANGAN SATU/LEBIH
CUKUP ZAT GIZI ESSENSIAL
LEBIH
TBH MEMPEROLEH ZAT GIZI DLM JUMLAH
BERLEBIHAN
46. INTAKE ENERGI > OUT PUT
INTAKE ENERGI = OUT PUT
INTAKE ENERGI < OUT PUT
U S A D H A
K S AT R YA
61. KEKURANGAN GIZI SECARA UMUM MENYEBABKAN :
1. PERTUMBUHAN
2. PRODUKSI TENAGA KURANG
3.PERTAHANAN TUBUH (SISTEM IMUN KURANG)
62. KEKURANGAN GIZI SECARA UMUM MENYEBABKAN :
1. PERTUMBUHAN
2. PRODUKSI TENAGA KURANG
3.PERTAHANAN TUBUH (SISTEM IMUN KURANG)
4. TIDAK TENANG MUDAH TERSINGGUNG CENGENG
63. STATUS GIZI YG OPTIMAL DPT DIKETAHUI DENGAN MENGETAHUI BB
IDEAL.
BB IDEAL (METODE BROCCA) = ( TB – 100 ) – 10%
U S A D H A
K S AT R YA
70. PERTEMUAN KE II
TUJUAN
AGAR BASIS MENGETAHUI TENTANG PENILAIAN BAHAN MAKANA DAN
RANSUM TNI
RUANG LINGKUP
1. PENDAHULUAN
2. PENGETAHUAN DASAR GIZI.
3. STANDAR KECUKUPAN GIZI
4. KEBUTUHAN GIZI PRAJURIT
5. PENILAIAN BAHAN MAKANAN DAN KECUKUPAN GIZI PADA RANSUM
PRAJURIT
PENILAIN GIZI SEIMBANG PADA BAMAK
RANSUM T1 S.D T3
RANSUM TAMBAHAN
6. EVALUASI
71.
72. Fungsi Hormon Melatonin :
1 Menjaga kesehatan sel
2 Regulator hormon lain
3 Mempertahankan fungsi efisiensi sel
4 Menjaga keteraturan dan stabilitas
metabolisme sel
5 Membantu memperlancar aliran darah
6 Mempertahankan fungsi efektivitas sel
7 Memperlancar aliran darah ke otak
8 Membantu menurunkan temperatur tubuh
9 Membantu menurunkan kadar kolestrol
73. 1. B – S GIZI BERASAL DARI BAHASA ARAB GHIZA
YAG ARTINYA MAKANAN
2. B S OBESITAS MERUPAKAN DAMPAK
KEKURANGAN GIZI
3. B - S PENYAKIT DEGENARATIF MERUPAKAN AKIBAT
GIZI LEBIH
4. B – S SPESIFIK DYNAMIC ACTION (SDA)
MERUPAKAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENCERNA MAKANAN
5. B - S ANGKA METABOLISME BASAL (AMB) ADALAH
ANGKA UNTUK MENETUKAN BERAT BADAN IDEAL
75. STATUS GIZI YG OPTIMAL DPT DIKETAHUI DENGAN MENGETAHUI BB
IDEAL.
BB IDEAL = ( TB – 100 ) – 10%
CARA LAIN DENGAN MENGGUNAKAN IMT
IMT = BB(Kg)
TB2 ( M )
KATEGORI IMT
KURUS KURANG BB TKT BERAT
KURANG BB TKT RINGAN
NORMAL
GEMUK LEBIH BB TKT RINGAN
LEBIH BB TKT BERAT
< 17,0
17,0 – 18,5
> 18,5 – 25,0
> 25,0 – 27,0
> 27,0
76. U S A D H A
K S AT R YA
KEBUTUHAN ENERGI (KALORI) = AMB x AKTIFITAS
77. KEB ENERGI DIPERLUKAN UNTUK :
1. METABOLISME BASAL.
2. AKTIFITAS FISIK
3. MENGOLAH MAKANAN YANG DISERAP TUBUH (SPESIFIC DINAMIC ACTION).
ANGKA METABOLISME BASAL(AMB)
KEBUTUHAN ENERGI MINIMAL YG DIBUTUHKAN TBH UNTUK
MENJALANKAN PROSES TBH YG VITAL. ( PERNAFASAN, PEREDARAN DARAH,
PEKERJAAN GINJAL, PANKREAS DLL, SERTA UNTUK MEMPERTAHANKAN
SUHU TBH )
FAKTOR – FAKTOR YG BERPENGARUH PD AMB
1. UKURAN TUBUH ( PERBEDAAN BRT 10 KG + 120 KKAL )
2. JK ( AMB ♀ LEBIH RENDAH 5 % DR ♂ )
3. UMUR ( AMB TURUN SEBESAR + 2% TIAP 10 THN SESUDAH UMUR 30 THN )
4. TIDUR ( AMB TURUN + 10% )
5. SUHU TUBUH ( KENAIKAN 1OC MENINGKATKAN AMB SEBESAR 13% )
6. IKLIM ( AMB TERENDAH PD SUHU 260C. PD SUHU LEBIH RENDAH/TINGGI AMB
AKAN MENINGKAT )
7. KEHAMILAN ( TRIMESTER TERAKHIR KEHAMILAN KENAIKAN AMB ADALAH
20% )
78. CARA MENAKSIR AMB
1) RUMUS HARRIS BENEDICT (1919)
♂ = 66 + (13,7 X BB) + (5 X TB) – (6,8 X U)
♀ = 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
2) CARA CEPAT ( 2 CARA )
A) CARA PERTAMA
♂ = 1 KKAL X KG BB X 24 JAM
♀ = 0,95 KKAL X KG BB X 24 JAM
B) CARA KEDUA
♂ = 30 KKAL X KG BB
♀ = 25 KKAL X KG BB
U S A D H A
K S AT R YA
79. CARA MEMENTUKAN KEB ENERGI UNTUK AKTIVITAS FISIK.
AKTIVITAS
JENIS KELAMIN
LAKI – LAKI PEREMPUAN
RINGAN 1,65 1,55
SEDANG 1,76 1,70
BERAT 2,10 2,00
U S A D H A
K S AT R YA
LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN
ENERGI HARUS MENGGUNAKAN TABEL AMB
SBB:
80. CARA MEMENTUKAN KEB ENERGI UNTUK AKTIVITAS FISIK.
AKTIVITAS
JENIS KELAMIN
LAKI – LAKI PEREMPUAN
RINGAN 1,65 1,55
SEDANG 1,76 1,70
BERAT 2,10 2,00
RINGAN 75% DUDUK & BERDIRI
25% BERGERAK
SEDANG 40% DUDUK & BERDIRI
60% BERGERAK
BERAT 25% DUDUK & BERDIRI
75% BERGERAK
82. KEB KH (60 S/D 75%)
KEB PROTEIN (10 S/D 15%)
KEB LEMAK (10 S/D 25%)
U S A D H A
K S AT R YA
83.
84. CONTOH MENGHITUNG KEB KAL, PROTEIN, LEMAK & KH SEORANG
PEREMPUAN BERUMUR 30 TH, BB 52 KG & TB 158 CM DGN AKTIVITAS RINGAN.
MENGGUNAKAN 4 CARA
JAWAB :
1. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AMB
A. HARRIS BENEDICT
= 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
= 655 + (9,6 X 52) + (1,8 X 158) – (4,7 X 30)
= 1297,6 KKAL.
B. CARA CEPAT 1
= 0,95 KKAL X KG BB X 24 JAM
= 0,95 KKAL X 52 X 24 JAM
= 1185,8 KKAL
C. CARA CEPAT 2
= 25 KKAL X KG BB
= 25 KKAL X 52
= 1300 KKAL.
U S A D H A
K S AT R YA
85. D. CARA FAO/WHO
= 14,7 X 52 + 496 KKAL
= 1260,4 KKAL.
2. KEB ENERGI DGN AKTIVITAS FISIK.
= 1,55 X 1300 KKAL = 2015 KKAL.
KEB KH = 60 % X 2015 S/D 75 % X 2015
(60 S/D 75%) 4 4
= 302,2 GR S/D 377,8 GR
KEB L = 10 % X 2015 S/D 25 % X 2015
(10 S/D 25%) 9 9
= 22,3 GR S/D 55,9 GR
KEB P = 10 % X 2015 S/D 15 % X 2015
(10 S/D 15%) 4 4
= 50,3 GR S/D 75,5 GR
U S A D H A
K S AT R YA
86.
87. CONTOH MENGHITUNG KEB KAL, PROTEIN, LEMAK & KH SEORANG SISWA
TAKSIR LAH AMB DAN HITUNG KEBUTUHAN GIZI PERHARINYA
SISWA DIKMABA PEREMPUAN BERUMUR 19 TH, BB 62 KG & TB 170 CM DGN
AKTIVITAS BERAT.
MENGGUNAKAN CARA HARIS BENEDICT
JAWAB :
1. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AMB
A. HARRIS BENEDICT
= 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
= 655 + (9,6 X 62) + (1,8 X 170) – (4,7 X 19)
.
B. KEBUTUHAN GIZI
= AKTIFITAS FISIK BERAT X AMB
= 2,00 X AMB
= ---
C. PEMBAGIAN KEBUTUHAN KH (80) ,PROTEIN (10),LEMAK (10)
U S A D H A
K S AT R YA
88. CONTOH MENGHITUNG KEB KAL, PROTEIN, LEMAK & KH SEORANG SISWA
JAWAB :
1. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AMB
A. HARRIS BENEDICT
= 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
= 655 + (9,6 X 62) + (1,8 X 170) – (4,7 X 19)
.
B. KEBUTUHAN GIZI
= AKTIFITAS FISIK BERAT X AMB
= 2,00 X AMB
= ---
C. PEMBAGIAN KEBUTUHAN KH (80) ,PROTEIN (10),LEMAK (10)
KH ; …KAL x 80 : 4 = ….GRAM
L : ….KAL X 10 : 9 = ….GRAM
P :….KAL X 10 : 4 =……GRAM
U S A D H A
K S AT R YA
89. KELOMPOK 1 HARRIS BENEDICT ( aktivitas berat)
KELOMPOK 2 CARA CEPAT 1 (aktivitas sedang)
KELOMPOK 3 CARA CEPAT 2 (aktivitas ringan)
KELOMPOK 4 CARA FAO/WHO (aktivitas berat)
93. CONTOH MENGHITUNG KEB KAL, PROTEIN, LEMAK & KH SEORANG
PEREMPUAN BERUMUR 30 TH, BB 52 KG & TB 158 CM DGN AKTIVITAS
RINGAN.
MENGGUNAKAN 4 CARA
JAWAB :
1. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AMB
A. HARRIS BENEDICT
= 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
= 655 + (9,6 X 52) + (1,8 X 158) – (4,7 X 30)
= 1297,6 KKAL.
B. CARA CEPAT 1
= 0,95 KKAL X KG BB X 24 JAM
= 0,95 KKAL X 52 X 24 JAM
= 1185,8 KKAL
94. C. CARA CEPAT 2
= 25 KKAL X KG BB
= 25 KKAL X 52
= 1300 KKAL.
D. CARA FAO/WHO
= 14,7 X 52 + 496 KKAL
= 1260,4 KKAL.
2. KEB ENERGI DGN AKTIVITAS FISIK.
= 1,55 X 1300 KKAL = 2015 KKAL
.
100. TOTAL
KALORI KH (60%) LEMAK(20% PROTEIN(15%)
2015 302,2 gr 55,9 gr 75,5 gr
JAM
MAKAN
PROSENT
ASE
KALORI KH LEMAK PROTEIN
PAGI 20 403 60,44 11,18 15,1
10.00 15 302,25 45,33 8,385 11,325
SIANG 30 604,5 90,66 16,77 22,65
16.00 10 201,5 30,22 5,59 7,55
MALAM 25 503,75 75,55 13,975 18,875
JML
TOTAL
2015 302,2 55,9 75,5
101. GOLONGAN I
BAHAN MAKANAN SUMBER
KARBOHIDRAT
Golongan bahan makanan ini umumnya
digunakan sebagai makanan pokok
atau makanan jajanan. Satu satuan
bahan makanan penukar mengandung
181 kalori dan 4 gram protein.
102.
103.
104. N
o
Nama Bahan
Makanan
Berat Tiap Satuan
Penukar
Ukuran Rumah
Tangga (URT)
1
Beras setengah
giling
50 gram ½ gelas
2 Bihun 50 gram 1 gelas
3 Biskuit meja 50 gram 4 gelas
4. Bulgur 50 gram ¾ gelas
5 Bubur beras 400 gram 1/5 gelas
6 Crackers 50 gram 5 gelas besar
7 Jagung 50 gram ½ gelas
8 Jawawut 50 gram ½ gelas
9 Kentang 200 gram 4 buah sedang
1
0
Makaroni 50 gram ½ gelas
1
1
Maizena *) 50 gram 9 sendok makan
1
Mi basah 250 gram 2,5 gelas
105. GOLONGAN II
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN
HEWANI
Golongan bahan makanan ini biasanya
dimanfaatkan sebagai lauk. Satu satuan
penukar mengandung 50 kalori dan 5 gram
protein.
106.
107. No Nama Bahan Makanan Berat Tiap Satuan
Penukar
Ukuran Rumah
Tangga
(URT)
1 Daging sapi 25 gram 1 potong kecil
2 Daging babi 25 gram 1 potong kecil
3 Daging ayam 25 gram 1 potong kecil
4 Hati sapi 25 gram 1 potong kecil
5 Lidah sapi 25 gram 1 potong kecil
6 Babat 30 gram 1 potong sedang
7 Usus sapi 40 gram 4 bulatan
8 Telur ayam 35 gram 1 butir
9 Telur bebek 30 gram ½ butir
10 Ikan segar 25 gram 1 potong kecil
11 Ikan asin 15 gram 1 potong kecil
108. BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN
NABATI
Golongan bahan makanan ini biasanya
digunakan sebagai lauk atau makanan
jajanan. Satu satuan penukar
mengandung kira-kira 40 kalori dan 5
gram protein.
109. No Nama Bahan Makanan Berat Tiap Satuan
Penukar
Ukuran Rumah
Tangga
(URT)
1 Kacang hijau 25 gram 2,5 sendok makan
2 Kacang kedele 15 gram 1,5 sendok makan
3 Kacang merah 25 gram 2,5 sendok makan
4 Kacang tanah kupas 20 gram 2 sendok makan
5 Kacang tolo 25 gram 2,5 sendok makan
6 Keju kacang tanah 20 gram 2 sendok makan
7 Oncom 50 gram 2 potong sedang
8 Tahu 75 gram 1 biji sedang
9 Tempe kedele 25 gram 1 potong sedang
115. Meal, Ready to Eat (MRE) atau biasa disebut ransum
merupakan serangkaian makanan yang dikemas dengan
kemasan khusus agar dapat tahan lama dan praktis untuk
dikonsumsi. Seperti namanya, MRE dapat langsung dikonsumsi
atau perlu dilarutkan terlebih dahulu di dalam air, khususnya
untuk MRE jenis minuman.
116. A. RANSUM STANDAR
SEKELOMPOK BEKAL MAKANAN TERDIRI DR SEJUMLAH BM
POKOK & LAUK PAUK YG DIBERIKAN MENURUT KETENTUAN YG TLH
DIPERHITUNGKAN SHG DPT MENCAPAI JUMLAH KAL YG DIBUTUHKAN
PRAJ. RANSUM
STANDAR
RANSUM - A
ORGANIK
RANSUM - A
NON ORGANIK
- DIBERIKAN KPD
SEMUA ANGGOTA TNI
- 3500 KAL/ORG/HR
DIBERIKAN KPD :
1. AWAK PESAWAT A-1
2. AWAK KAPAL A-1a
3. OPS/LAT A-2
4. GURU/INSTRUKTUR A-3
5. PESINGGAH A-3a
6. PENDIDIKAN A-4
7. TAHANAN A-5
8. JAGA MIL A-6
U S A D H A
K S AT R YA
117. B. RANSUM KHUSUS
1. DISEBUT JG RANSUM B DIBERIKAN SBG PENGGANTI
RANSUM A, TERDIRI DR BHN POKOK, LAUK-PAUK, & BHN KHUSUS
YG MENGANDUNG NILAI 4500 KAL
2. LAUK PAUK DR RANSUM KHUSUS DPT DIGANTI DGN
UANG SESUAI DGN INDEK
3. DIBERIKAN KPD :
a. KOPASSUS
b. LINUD
c. PASUKAN BERLAPIS BAJA
d. AWAK KAPAL LAUT/TERBANG
e. SATGAS POMAD
f. TARUNA AKMIL BAG DARAT
U S A D H A
K S AT R YA
118. C. RANSUM TAMBAHAN
1. DISEBUT RANSUM C
2. DIBERIKAN SBG TAMBAHAN RANSUM STANDAR/
KHUSUS/TEMPUR YG KARENA TGSNYA PERLU
ADANYA TAMBAHAN
3. TERDIRI DR MAKANAN RINGAN
4. DISAJIKAN DLM BTK MASAK
5. MENGANDUNG KALORI 100, 500 & 900 KAL
U S A D H A
K S AT R YA
119. D. RANSUM TEMPUR
1. PENGGANTI RANSUM A
2. RANSUM KERING
3. KAL 2.500 – 4.500 KAL
4. DIBERIKAN PD PRAJ YG LAKS TGS OPS
DIBAGI MENJADI 3 YAITU :
1. RANSUM TEMPUR SATU ( T-1 )
- DIGUN UNTUK SERBUAN ATAU PATROLI
- 2.500 KAL / ORG / HR
- 3 PAK BISKUIT DGN RASA MANIS & GURIH, 1 KANTONG
PERMEN VIT C
- KEMASAN ALUMINIUM FOIL
- BEKAL PERORANGAN
2. RANSUM TEMPUR DUA ( T-2 )
- BEKAL MAKANAN JADI/ MATANG BERUPA NASI & LAUK PAUK
YG TELAH DIOLAH MENJADI SATU DLM KEMASAN KALENG.
- 3.500 KAL / ORG / HR
- 3 KALENG NASI & 1 KALENG SNACK
- BEKAL PERORANGAN / KELOMPOK
U S A D H A
K S AT R YA
120. 3. RANSUM TEMPUR TIGA ( T-3 )
- BEKAL MAKANAN YG DISUSUN DGN KOMBINASI MAKANAN
MENTAH/KERING & MAKANAN JADI / MATANG
- 3.500 KAL / ORG / HR
- KEMASAN KANTONG PLASTIK & DIPAK DLM KALENG, MASING-MASING
BERISI 10 KANTONG PLASTIK
- DIBERIKAN KPD PRAJ SETELAH KONSOLIDASI, DMN KESEMPATAN
MEMASAK CUKUP TP TDK MEMUNGKINKAN DIBEKAL DGN RANSUM
STANDAR
- BEKAL PERORANGAN / KELOMPOK
U S A D H A
K S AT R YA
121. D. RANSUM TEMPUR
1. PENGGANTI RANSUM A
2. RANSUM KERING
3. KAL 2.500 – 4.500 KAL
4. DIBERIKAN PD PRAJ YG LAKS TGS OPS
DIBAGI MENJADI 3 YAITU :
1. RANSUM TEMPUR SATU ( T-1 )
- DIGUN UNTUK SERBUAN ATAU PATROLI
- 2.500 KAL / ORG / HR
- 3 PAK BISKUIT DGN RASA MANIS & GURIH, 1 KANTONG
PERMEN VIT C
- KEMASAN ALUMINIUM FOIL
- BEKAL PERORANGAN
2. RANSUM TEMPUR DUA ( T-2 )
- BEKAL MAKANAN JADI/ MATANG BERUPA NASI & LAUK PAUK
YG TELAH DIOLAH MENJADI SATU DLM KEMASAN KALENG.
- 3.500 KAL / ORG / HR
- 3 KALENG NASI & 1 KALENG SNACK
- BEKAL PERORANGAN / KELOMPOK
U S A D H A
K S AT R YA
126. KEB ENERGI DIPERLUKAN UNTUK :
1. METABOLISME BASAL.
2. AKTIFITAS FISIK
3. MENGOLAH MAKANAN YANG DISERAP TUBUH (SPESIFIC DINAMIC ACTION).
ANGKA METABOLISME BASAL(AMB)
KEBUTUHAN ENERGI MINIMAL YG DIBUTUHKAN TBH UNTUK
MENJALANKAN PROSES TBH YG VITAL. ( PERNAFASAN, PEREDARAN DARAH,
PEKERJAAN GINJAL, PANKREAS DLL, SERTA UNTUK MEMPERTAHANKAN
SUHU TBH )
FAKTOR – FAKTOR YG BERPENGARUH PD AMB
1. UKURAN TUBUH ( PERBEDAAN BRT 10 KG + 120 KKAL )
2. JK ( AMB ♀ LEBIH RENDAH 5 % DR ♂ )
3. UMUR ( AMB TURUN SEBESAR + 2% TIAP 10 THN SESUDAH UMUR 30 THN )
4. TIDUR ( AMB TURUN + 10% )
5. SUHU TUBUH ( KENAIKAN 1OC MENINGKATKAN AMB SEBESAR 13% )
6. IKLIM ( AMB TERENDAH PD SUHU 260C. PD SUHU LEBIH RENDAH/TINGGI AMB
AKAN MENINGKAT )
7. KEHAMILAN ( TRIMESTER TERAKHIR KEHAMILAN KENAIKAN AMB ADALAH
20% )
127. N
2.
PENGETAHUA
N GIZI
PENGERTIAN
MACAM ZAT
GIZI
FUNGSI ZAT
GIZI
3. KEBUTUHAN
GIZI
PRAJURIT
STATUS GIZI
STANDAR
KECUKUPAN
4. PENILAIAN
GIZI
SEIMBANG
5. RANSUM
TNI
STANDAR
KHUSUS
STATUS
GIZI
BAIK/OPTIMAL
KURANG
LEBIH
TBH MEMPEROLEH CUKUP ZAT GIZI
TBH MENGALAMI
KEKURANGAN
SATU/LEBIH CUKUP
ZAT GIZI ESSENSIAL
MEMPEROLEH ZAT GIZI DLM
JUMLAH BERLEBIHAN
128. CONTOH MENGHITUNG KEB KAL, PROTEIN, LEMAK & KH SEORANG
PEREMPUAN BERUMUR 30 TH, BB 52 KG & TB 158 CM DGN AKTIVITAS
RINGAN.
MENGGUNAKAN 4 CARA
JAWAB :
1. KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AMB
A. HARRIS BENEDICT
= 655 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB) – (4,7 X U)
= 655 + (9,6 X 52) + (1,8 X 158) – (4,7 X 30)
= 1297,6 KKAL.
B. CARA CEPAT 1
= 0,95 KKAL X KG BB X 24 JAM
= 0,95 KKAL X 52 X 24 JAM
= 1185,8 KKAL
129. Pandu, Seorang Prajurit Laki - Laki berusia 32
Tahun, memiliki Tinggi Badan (TB) 182 cm
dan Berat Badan (BB) 85 Kg memiliki nilai skor
indek Aktivitas Fisik 6,725.
Kebutuhan energi dengan kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
131. N
2.
PENGETAHUA
N GIZI
PENGERTIAN
MACAM ZAT
GIZI
FUNGSI ZAT
GIZI
3. KEBUTUHAN
GIZI
PRAJURIT
STATUS GIZI
STANDAR
KECUKUPAN
4. PENILAIAN
GIZI
SEIMBANG
5. RANSUM
TNI
STANDAR
KHUSUS
CARA MEMENTUKAN KEB ENERGI UNTUK
AKTIVITAS FISIK.
JENIS KELAMIN
KELOMPO
K UMUR
AMB (KKAL/HARI)
LAKI – LAKI PEREMPUAN
0 – 3 60,9 B - 54 61,0 B - 51
3 – 10 22,7 B + 495 22,5 B + 499
10 – 18 17,5 B + 651 12,2 B + 746
18 – 30 15,3 B + 679 14,7 B + 496
30 – 60 11,6 B + 879 8,7 B + 829
> 60 13,5 B + 487 10,5 B + 596
4. CARA FAO/WHO
132. Menghitung BMR (lihat tabel 1) dan SDA .
BMR = 11,6 B + 879 = ((11,6 x 85 kg) + 879)
= 1865 kal/hari
SDA = 10% x BMR = 10% x 1865 kal/hari
= 186,5 kal/hari
Jumlahkan BMR dengan SDA : 1597 kal +
159,7 kal = 2051,5 kal/hari
133. Menentukan jenis aktivitas prajurit, didapatkan
nilai skor 6,725 (≤7,5, termasuk aktivitas
ringan), maka faktor koreksi tingkat aktivitas
ringan rata-rata = 1,545 (lihat tabel 8),
sehingga kebutuhan energi rata-rata per hari
sebagai berikut :
1,545 x 2051,5 kal = 3169.57 kal/hari
134.
135. Jika prajurit tersebut akan melakukan kegiatan
lain misalnya dalam rangka persiapan untuk
melaksanakan Ton Tangkas, prajurit tersebut
melakukan kegiatan latihan lari dengan
kecepatan 5,5 km/menit selama satu jam,
tiga kali perminggu. Kemudian berlatih Ton
tangkas 3 kali per minggu dengan lama
latihan 90 menit, maka kebutuhan energi
setiap harinya perlu ditambah berapa ?
136. Kebutuhan energi untuk aktivitas lari 5,5
menit/km dengan BB 85 Kg adalah 16
kal/menit (lihat tabel 10) dan untuk Ton
Tangkas 19 kal/menit (lihat tabel 9),
sehingga untuk tiap minggu :
•Berlatih lari = (3 x 60 menit x
16 kal/menit) = 2880 Kal/minggu
•BerlatihTon Tangkas = (3 x 90 menit x
19 kal/menit) = 5130 kal/minggu
138. Jadi kebutuhan kalori/minggu untuk berlatih
lari dan Ton Tangkas adalah
= 2880 kal + 5130 kal= 8010 kal atau sama
dengan 1335 kal/hari.
Total energi yang dibutuhkan per hari =
(3169.57 kal + 1335 kal) = 4504.57 kal/hari
dibulatkan menjadi 4504 kal/hari