SlideShare a Scribd company logo
Memanfaatkan Hasil Samping Perkebunan
Untuk Ternak
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Oleh :
L. M. Gufroni Arsjad, S.Pt., M.P.
Email : gufronilalu@yahoo.com
081256868038
Fungsi Pakan Ternak
1. Mempertahankan fungsi hidup utama dalam
tubuh
2. Pertumbuhan dengan memperbesar ukuran
Tulang, Otot/Daging, Organ, Jaringan
3. Penggemukan
• Menumpuk Nutrisi / Makanan
• Bukan untuk mempertahankan dan pertumbuhan
4. Produksi
• Susu
5. Reproduksi / Berkembang Biak
6. Kerja
Kebutuhan Pakan Sapi
• 1/3 sampai ½ dari pakan yang dimakan dipakai
untuk mempertahankan fungsi tubuh
• Mempertahankan tubuh harus terpenuhi dulu
sebelum makanan bisa tersedia untuk fungsi
tubuh lainnya
NILAI NUTRISI PAKAN
* Bahan Makanan (segala sesuatu yang dapat dimakan
 belum tentu bermanfaat
Dapat dicerna & dapat
diserap
Bermanfaat bagi tubuh disebut : Zat Makanan
terdiri atas :
1. Air
2. Protein  8-11 as. Amino esensial bagi hewan
3. Lemak  2 as. Lemak
4. Karbohidrat  berbagai macam
5. Vitamin  13-15 vitamin
6. Mineral  15-21 macam
6. Methionin
7. Phenylalanin
8. Threonin
9. Tryptofan
10. Valin
1. Arginin
2. Histidin
3. Leucin
4. Isoleucin
5. Lysin
1. Cystin
2. Glycin
3. Tyrosin
1. Alanin
2. Prolin
3. serin
4. Asam aspartie
5. Asam glutamie
6. hydroxyprolin
1. Amina 3. Urea
2. Asam amino bebas
1. Glucosa 3. galactosa
2. Fructosa
1. Sucrosa 3. Maltosa
2. Lactosa
Pati
1. Cellulosa
2. Hemicellulosa
asam amino
esensial
asam
amino semi
esensial
asam
amino non
esensial
non protein
nitrogen
monosacharida
disacharida
polysacharida
polysacharida
(tdk dapat
larut)
Lignin
Protein
murni
Bahan
ekstrak
tiada N
(BETN)
Serat kasar
1. Susunan
Netrogenous
2. Carbohydrat
ZAT MAKANAN
4. Cholesterol
5. Ergesterol
1. Palmitic
2. Oleic
3. Leucin
4. Stearic
Ester dari glycerol dan asam
lemak, misalnya tristearin pada
lemak daging sapi
1. Lecitin
2. Cephalin
3. Sphingomyelin
Ester asam lemak dan
alkohol berantai panjang
(misalnya : lilin tawon)
A, D, E dan K
1. Tiamin
2. Riboflavin
3. Pyridoxin
4. Asam
panthothenic
Sederhana : asam lemak
sterol
Lemak netral
(asam
triglycerida)
PhospholipidaSusunan
B complex
asam scorbic
Larut dalam
air
Zat mineral
esensial
3. Lipida
5. Zat mineral
(Abu)
5. Niacin
6. Asam folic
7. Biotin
8. Cyanocobalamin
Lilin
Larut dalam lemak
4. Vitamin
Macro : Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
Micro : Fe, Cu, I, Co, Zn, Mn, Se, Mo, Fi, Ba,
Br, Sr, V, Cr
Kemungkinan zat mineral esensial
6. Air
Biaya PAKAN untuk usaha cow-calf operation dapat
mencapai > 70 % dari total biaya operasional.
Bila diasumsikan biaya pakan seekor induk sapi
sekitar Rp. 10 ribu/ekor/hari, dgn jarak beranak (calving
interval) 400 hari, maka untuk menghasilkan pedet
diperlukan biaya PAKAN > Rp. 4 jt/ekor. Sementara itu
harga seekor pedet hanya Rp. 1-1,5 jt/ekor.
O.k.i. perlu suatu trobosan melalui aplikasi teknologi
berbasis sumberdaya lokal, melalui pendekatan LEISA,
dgn cara integrasi menuju “zero waste & zero cost”.
Biomasa Segar (kg)
Bahan
kering (%)
Bahan
kering (kg)
Daun tanpa lidi 1.430 46,18 658
Pelepah 9.292 26,07 1.640
Tandan kosong 3.680 92,1 3.386
Serat perasan 2.880 93,11 2.681
Lumpur sawit,
solid
4.704 24,07 1.132
Bungkil inti sawit 560 91,83 514
Total biomasa 10.011
Tabel Biomasa tanaman dan olahan kelapa sawit untuk setiap hektar (130 pohon)
Sumber : Dwiyanto et al. (2004).
Komposisi
Kimiawi
Bahan
Bungkil
Inti
Sawit
Solid
Decante
r
Pelepah Daun
Serat
Perasan
Buah
Batang
Bahan
Kering , %
88-93 84-92 85-90 85-87 86-92 88-92
Protein
Kasar, %
16-18 12-15 4,1-5,0 13-15 4,0-5,8 1,6-3,2
Serat
Kasar, %
13-17 12-17 38-40 - 42-48 36-39
Lemak Kasar,
%
2,0-3,5 12-14 2,0-3,0 3,0-3,4 3,0-5,8 0,6-1,0
BETN, % 52-58 40-46 - - 29-40 51-54
Abu, % 3,0-4,4 19-23 3,2-3,6 3,8-4,2 6,0-9,0 2,8-3,2
GE, Mkal/kg 4,1-4,3 3,8-4,1 - 5,0-5,5 4,0-4,8 4,3-4,6
ME, Mkal/kg 2,8-3,0 2,9-3,1 2,5-2,7 - 1,8-2,2 2,0-2,5
Tabel. Komposisi kimiawi beberapa hasil samping perkebunan kelapa sawit
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber oleh Ginting dan Elizabeth (2004)
KOMPONEN PAKAN INTEGRASI
 Apabila usaha ternak sapi tersebut diintegrasikan dengan kebun kelapa
sawit, maka diperoleh potensi hasil samping kebun sawit sebagai pakan
ternak sebagai berikut;
 Bahan Pakan (Bahan Kering) yang dihasilkan per ha kebun sawit :
 Pelepah dan daun sawit : 23 helai x 130 pohon x 7 kg x 36% BK
= 7.534,8 kg
 Bungkil Inti Sawit : 22 ton TBS x 2,3% Bungkil Inti sawit x 93% BK
= 470,58 kg
 Lumpur Sawit: 22 ton TBS x 5 % Sludge x 24,08% BK
= 264,88 kg
 Total BK Pakan = 8.270 kg
 Kebutuhan BK /ekor Sapi : 3,5% Bobot Badan Metabolik.
 Asumsi berat seekor sapi (lokal) : 200 kg
 Kebutuhan BK / ekor /tahun) : 3,5 % x 200 kg x 365 hari = 2.555 Kg
 Jadi daya tampung kebun kelapa sawit per hektar 8.270/ 2.555 = 3,2 ekor
INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA:
Lumbung pakan yang ‘tidur’
Protein kasar 16,33%
Lemak kasar 6,49%
Bahan kering 91,83%
* (PPKS, 2008)
2010: PPKS TELAH MENGEMBANGKAN PILOT PROJECT ISS PEMBIAKAN DAN
PENGGEMUKAN (mix) POLA PENGANDANGAN DI AREAL KEBUN KELAPA
SAWIT
2010: FASILITAS PILOT PROJECT:
KANDANG PISAH UNTUK SAPI BUNTING
KANDANG JEPIT UNTUK IB
2010: FASILITAS PILOT PROJECT:
PABRIK MINI PENYEDIAAN PAKAN
2010: FASILITAS PILOT PROJECT:
PABRIK MINI PENYEDIAAN PAKAN
PENGEMBANGAN FORMULA PAKAN
LENGKAP BERBASIS PELEPAH SAWIT
SEBAGAI PENGGANTI HIJAUAN DAN
BUNGKIL SAWIT
(RISET PPKS 2008 – 2011)
INTEGRASI SAWIT - SAPI
Dukungan Penelitian PPKS terhadap Integrasi Sawit - Sapi
2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN
LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT
Protein kasar 14,22%
Lemak kasar 4,44%
Bahan kering 89,72%
* (PPKS, 2008)
SANGAT BAIK UNTUK
PENGGEMUKAN SAPI
PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN (PBBH): 1,2 – 1,4 KG
NUTRISI FORMULASI PAKAN LENGKAP PPKS BERBASIS
PELEPAH DAN BUNGKIL SAWIT (Riset PPKS 2008)
Nutrient
PPKS Quality
Fattening Complete
Feed
Minimum Quality
Fattening Complete
Feed
Dry matter 89,72 88
Crude fat 4,44% ≤ 6%
Fiber 22,77% ≤ 18%
Crude protein 14,22% ≥ 14%
Minerals 14,27% ≥ 6%
TDN 66,16% ≥ 65%
water 10,28% ≤ 20%
Weight gain/month:
- Ongole: 20,1 kg
- Brahman: 18,6 kg
- Brangus : 19,3 kg
- Madras :13,7 kg
BIOASSAY (feed trial): SAPI LOKAL
2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN
LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT UNTUK BREEDING
Dengan mengurangi
komposisi pemakaian
bungkil dan
menggunakan pelepah
silase
Skor badan sapi dapat
dijaga sebesar 3,5
Skor ini harus
dipertahankan untuk
keberhasilan breeding
Ransum Pemberian
Protein 9.55 + 0.60
Lemak 4.46 + 0.08
SK 26.86 + 0.05
Abu 10.31 + 0.19
Ca 1.00 + 0.05
P 0.31 + 0.02
KCBK 50.84 + 3.46
KCBO 48.49 + 6.59
Pemberian 15 kg/ekor/hari, Kadar Air 42 %
Kapasitas 250 kg/jam, 8 PK
Cacahan 2-3 cm
Pelepah dikering-anginkan 1-2 hari
Pelepah sawit yang dapat dimanfaatkan
Masih sampai pangkal manis
PERKEMBANGAN MESIN CACAH PELEPAH PPKS
Cacahan homogen 1-2 cm
Pelepah 60% air
sudah bisa dicacah
sain mesin pencacah
tang pelepah manis
Desain mesin pencacah
0,5 – 1 cm
PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA
SAWIT YANG MAMPU MENCACAH DAUN SAMPAI PANGKAL BATANG
PELEPAH KELAPA SAWIT
KAPASITAS MESIN 500 KG/JAM
MesinPencacah Generasi 4 PPKS
Spesifikasi:
Kapasitas 500 kg/jam; motor penggerak YANMAR
TF 135 13,5 PK, mencacah pelepah utuh (diameter
pelepah 20 cm)
Pelepah yang baru di panen dapat langsung
Dicacah dan menghasilkan cacahan
homogen 0,5 – 1 cm
HASILCACAHAN
Pelepah yang baru di panen dapat langsung
Dicacah dan menghasilkan cacahan
homogen 0,5 – 1 cm
PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENGADUK PAKAN
LENGKAP
KAPASITAS MESIN 500 KG
2010: PPKS TELAH BERHASIL MENGEMBANGKAN
PENGAWETAN CACAHAN KELAPA SAWIT (SILASE)
SANGAT BAIK UNTUK
PENGGEMUKAN SAPI
Protein kasar 13,56 – 13,76%
Lemak kasar 4,63 – 4,98%
Bahan kering 92,21 – 89,22%
* (PPKS, 2010)
Pengawetan Hijauan Pelepah Sawit (Silase)
Ratakan cacahan pelepah (40% air) Dicampurkan dengan molases Diaduk rata dengan mesin pengaduk
Disimpan dalam karung kedap air
Ditumpuk dan difermentasi,
silase dapat digunakan mulai
hari ke-5 dan tahan sampai 3
minggu
1 Ha Kebun = 10.011 kg bahan kering/ha/th
Jumlah ternak sapi yang dapat ditampung = 6.364.618 UT
(1 UT = 250 kg, konsumsi  3,5 % dari bobot hidup)
Kalbar 672 ribu – 840 ribu ekor
Uraian Plasma Inti
Luas kebun (ha) 1,75 15
Jumlah ternak(ekor) 4 12
Pendapatan
peternak
1.246.101 17.966.000
R/C 1,42 2,18
Analisis Usahatani Inegrasi Ternak Sapi Kelapa Sawit
MODEL INTEGRASI TERNAK KAMBING -KEBUN KAKAO
• Limbah kulit buah kakao
• Hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro)
Sumber pakan ternak kambing
 Kulit buah kakao sekitar 10 %
 Gamal dan lamtoro lebih dari 20 % (Prabowo et al., 2004).
Kandungan Protein Kasar
Pemberian pakan 30 – 70 % kulit buah kakao
• Kambing jantan 76,8 dan
• Kambing betina mencapai sebesar58,6 g.
Peningkatan berat badan harian :
Pemeliharan Ternak Kambing Dikandangkan Sangat Dianjurkan :
• Faktor Keamanan,
• Memudahkan Pengontrolan Reproduksi
• Mencegah Terjadinya Kembung Perut (Bloat)
• Memudahkan Rekording Ternak
• Memudahkan Penanganan Kotoran Ternak Sebagai Pupuk
Organik
• Manajemen Perkawinan Akan Mudah Dilakukan Sehingga
Kambing Dapat Beranak 3 Kali Selama Dua Tahun.
Uraian Kontrol Koperator
Skala Usaha(ekor) 9 9
Biaya tetap 6.853.600 7.109.180
Penerimaan 8.019.750 9.274.500
Pendapatan Bersih 1.166.150 2.165.300
R/C 1,17 1,31
Analisis Usaha Ternak Kambing Pada Kebun Kakao (Dengan
Pemberian Supplementasi)
KESIMPULAN
1. Pakan dasar ternak sapi dari kebun kelapa sawit meliputi pelepah, daun, serat perasan
buah dan batang kelapa sawit
2. Biomassa setiap ha tanaman kelapa sawit mampu mendukung 1-3 ekor sapi dewasa per
tahun.
3. Integrasi ternak dengan Kebun Kelapa Sawit dapat menurunkan biaya produksi, saling
menguntungkan (benefit mutualistis), pemroses hasil samping perkebunan, pemberantas
gulma, pemanfaatan limbah naungan tanah, tenaga kerja (penghela) dan bertindak
sebagai sumber penghasilan bagi petani.
4. Limbah kulit buah kakao dan hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro)
dimanfaatkan petani sebagai sumber pakan dalam usaha ternak kambing.
5. Penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak kambing dapat diberikan sampai
sebesar 70 % dari total pakan.
6. Pengandangan ternak kambing sangat dianjurkan dengan pertimbangan faktor keamanan,
memudahkan pengontrolan reproduksi, mencegah terjadinya kembung perut (bloat),
memudahkan rekording ternak dan memudahkan penanganan kotoran ternak sebagai
pupuk organik.
7. Pengembangan model integrasi tanaman kebun dan ternak memberikan tambahan
pendapatan yang berarti bagi petani.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWITBIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
keffin arighi
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
Ekal Kurniawan
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Andary Aindåapryl
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
Deni Hardiman
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
Indiwan Seto wahyu wibowo
 
biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
daniel muttaqin
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
ptkartika
 
Ppt bahan pangan
Ppt bahan panganPpt bahan pangan
Ppt bahan pangan
Andrew Hutabarat
 
bahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptxbahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptx
PKMBKL
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Ilham Johari
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Abdul Hakim, Agricurtural Extension
 
pupuk BOKASHI
pupuk BOKASHIpupuk BOKASHI
pupuk BOKASHI
Andi Rizal
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWITTEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
Hajrah Nanda Putri
 
Pembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padiPembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padi
MasyithahRachmat30
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
Nur Rachmawati
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
tani57
 
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docxRPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
alfisyuhendra1
 
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
rakhmawatirakhmawati1
 

What's hot (20)

BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWITBIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
BIOREMEDIASI LIMBAH PADAT PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Nutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik fNutrisi hidroponik f
Nutrisi hidroponik f
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
 
Pembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organikPembuatan pupuk cair organik
Pembuatan pupuk cair organik
 
biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
Ppt bahan pangan
Ppt bahan panganPpt bahan pangan
Ppt bahan pangan
 
bahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptxbahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptx
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
pupuk BOKASHI
pupuk BOKASHIpupuk BOKASHI
pupuk BOKASHI
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWITTEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
 
Pembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padiPembuatan kompos dari jerami padi
Pembuatan kompos dari jerami padi
 
Lahan Kritis
Lahan KritisLahan Kritis
Lahan Kritis
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docxRPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
RPS-Komunikasi-Pertanian-2021 (1).docx
 
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
Sistem pertanian terpadu [compatibility mode](1)
 

Viewers also liked

pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
Yusuf Ahmad
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pasturaMario Banoet
 
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
Dharma Cooporation
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)Riva Anggraeni
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Legum
LegumLegum
Pengenalan Jenis Rumput dan Legum
Pengenalan Jenis Rumput dan LegumPengenalan Jenis Rumput dan Legum
Pengenalan Jenis Rumput dan Legum
supri mawar jayanti
 
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
Anggi Nurbana Wahyudi
 

Viewers also liked (14)

pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Pengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembalaPengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembala
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
Makalah program pengembangan_peternakan_kerbau_di_kawasan_semi_arid_by_made_s...
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
 
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
 
Legum
LegumLegum
Legum
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Pengenalan Jenis Rumput dan Legum
Pengenalan Jenis Rumput dan LegumPengenalan Jenis Rumput dan Legum
Pengenalan Jenis Rumput dan Legum
 
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU BY KUBOTA KASUI INDONESIA "EXPERT...
 

Similar to Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak

Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okPembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
MasyithahRachmat30
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakanptkonline
 
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Elin feed
 
Budidaya ayam buras
Budidaya ayam burasBudidaya ayam buras
Budidaya ayam buras
Warta Wirausaha
 
PKM Alfa.pptx
PKM Alfa.pptxPKM Alfa.pptx
PKM Alfa.pptx
Elin feed
 
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
novie76
 
PAKAN.pptx
PAKAN.pptxPAKAN.pptx
PAKAN.pptx
harrysetiawan37
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Ramaiyulis Ramai
 
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modern
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modernKeunggulan pellet tradisional pada pasar modern
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modern
Adhy Mulyadi
 
Pengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuPengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susu
Muhammad Eko
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
Ibnu Sahidhir
 
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
xie_yeuw_jack
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
RunnerWindAllerian
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
PPGhybrid3
 
AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2   kb 3AT Modul 2   kb 3
AT Modul 2 kb 3
PPGhybrid3
 
Ampas tahu
Ampas tahuAmpas tahu
Ampas tahu
ahmadikaahmmad
 
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
MeltaRiniFahmi
 

Similar to Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak (20)

Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secaraTeknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
Teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara
 
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okPembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 ok
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
 
Budidaya ayam buras
Budidaya ayam burasBudidaya ayam buras
Budidaya ayam buras
 
PKM Alfa.pptx
PKM Alfa.pptxPKM Alfa.pptx
PKM Alfa.pptx
 
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
1. Pembuatan Pakan Ikan Mandiri Berbahan Baku Lokal.pptx
 
PAKAN.pptx
PAKAN.pptxPAKAN.pptx
PAKAN.pptx
 
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi BiogasTeknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan menjadi Biogas
 
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modern
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modernKeunggulan pellet tradisional pada pasar modern
Keunggulan pellet tradisional pada pasar modern
 
Pengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuPengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susu
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nwDukungan litbang menuju bioindustri ed nw
Dukungan litbang menuju bioindustri ed nw
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
 
AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4AT Modul 2 kb 4
AT Modul 2 kb 4
 
15787-31634-1-SM.pdf
15787-31634-1-SM.pdf15787-31634-1-SM.pdf
15787-31634-1-SM.pdf
 
Ayam buras
Ayam burasAyam buras
Ayam buras
 
AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2   kb 3AT Modul 2   kb 3
AT Modul 2 kb 3
 
Ampas tahu
Ampas tahuAmpas tahu
Ampas tahu
 
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
Aplikasi magot sebagai pakan merupakan materi pelatihan budidaya magot yang b...
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Exploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock systemExploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock system
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambasFormulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan BaratPeta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang TuaQurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Efisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potongEfisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potong
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Bangsa sapi
Bangsa sapiBangsa sapi
Pakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambingPakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambing
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, PengobatanSkabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi PotongStrategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan BaratSosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad (20)

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
 
Exploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock systemExploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock system
 
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambasFormulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
 
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan BaratPeta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
 
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang TuaQurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
 
Pengenalan alat gps
Pengenalan alat gpsPengenalan alat gps
Pengenalan alat gps
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
 
Efisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potongEfisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potong
 
Bangsa sapi
Bangsa sapiBangsa sapi
Bangsa sapi
 
Pakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambingPakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambing
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, PengobatanSkabies/Kurap Kambing, Pengobatan
Skabies/Kurap Kambing, Pengobatan
 
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
Poster Kandang Kelompok Pembibitan Sapi
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi PotongStrategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan BaratSosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
Sosialisasi PSDSK 2011 Kalimantan Barat
 
Rancang Bangun Edit 2008
Rancang Bangun Edit 2008Rancang Bangun Edit 2008
Rancang Bangun Edit 2008
 
Rekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
Rekomendasi Ternak Itik Pasang SurutRekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
Rekomendasi Ternak Itik Pasang Surut
 

Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak

  • 1. Memanfaatkan Hasil Samping Perkebunan Untuk Ternak BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Oleh : L. M. Gufroni Arsjad, S.Pt., M.P. Email : gufronilalu@yahoo.com 081256868038
  • 2. Fungsi Pakan Ternak 1. Mempertahankan fungsi hidup utama dalam tubuh 2. Pertumbuhan dengan memperbesar ukuran Tulang, Otot/Daging, Organ, Jaringan 3. Penggemukan • Menumpuk Nutrisi / Makanan • Bukan untuk mempertahankan dan pertumbuhan 4. Produksi • Susu 5. Reproduksi / Berkembang Biak 6. Kerja
  • 3. Kebutuhan Pakan Sapi • 1/3 sampai ½ dari pakan yang dimakan dipakai untuk mempertahankan fungsi tubuh • Mempertahankan tubuh harus terpenuhi dulu sebelum makanan bisa tersedia untuk fungsi tubuh lainnya
  • 4. NILAI NUTRISI PAKAN * Bahan Makanan (segala sesuatu yang dapat dimakan  belum tentu bermanfaat Dapat dicerna & dapat diserap Bermanfaat bagi tubuh disebut : Zat Makanan terdiri atas : 1. Air 2. Protein  8-11 as. Amino esensial bagi hewan 3. Lemak  2 as. Lemak 4. Karbohidrat  berbagai macam 5. Vitamin  13-15 vitamin 6. Mineral  15-21 macam
  • 5. 6. Methionin 7. Phenylalanin 8. Threonin 9. Tryptofan 10. Valin 1. Arginin 2. Histidin 3. Leucin 4. Isoleucin 5. Lysin 1. Cystin 2. Glycin 3. Tyrosin 1. Alanin 2. Prolin 3. serin 4. Asam aspartie 5. Asam glutamie 6. hydroxyprolin 1. Amina 3. Urea 2. Asam amino bebas 1. Glucosa 3. galactosa 2. Fructosa 1. Sucrosa 3. Maltosa 2. Lactosa Pati 1. Cellulosa 2. Hemicellulosa asam amino esensial asam amino semi esensial asam amino non esensial non protein nitrogen monosacharida disacharida polysacharida polysacharida (tdk dapat larut) Lignin Protein murni Bahan ekstrak tiada N (BETN) Serat kasar 1. Susunan Netrogenous 2. Carbohydrat ZAT MAKANAN
  • 6. 4. Cholesterol 5. Ergesterol 1. Palmitic 2. Oleic 3. Leucin 4. Stearic Ester dari glycerol dan asam lemak, misalnya tristearin pada lemak daging sapi 1. Lecitin 2. Cephalin 3. Sphingomyelin Ester asam lemak dan alkohol berantai panjang (misalnya : lilin tawon) A, D, E dan K 1. Tiamin 2. Riboflavin 3. Pyridoxin 4. Asam panthothenic Sederhana : asam lemak sterol Lemak netral (asam triglycerida) PhospholipidaSusunan B complex asam scorbic Larut dalam air Zat mineral esensial 3. Lipida 5. Zat mineral (Abu) 5. Niacin 6. Asam folic 7. Biotin 8. Cyanocobalamin Lilin Larut dalam lemak 4. Vitamin Macro : Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S Micro : Fe, Cu, I, Co, Zn, Mn, Se, Mo, Fi, Ba, Br, Sr, V, Cr Kemungkinan zat mineral esensial 6. Air
  • 7. Biaya PAKAN untuk usaha cow-calf operation dapat mencapai > 70 % dari total biaya operasional. Bila diasumsikan biaya pakan seekor induk sapi sekitar Rp. 10 ribu/ekor/hari, dgn jarak beranak (calving interval) 400 hari, maka untuk menghasilkan pedet diperlukan biaya PAKAN > Rp. 4 jt/ekor. Sementara itu harga seekor pedet hanya Rp. 1-1,5 jt/ekor. O.k.i. perlu suatu trobosan melalui aplikasi teknologi berbasis sumberdaya lokal, melalui pendekatan LEISA, dgn cara integrasi menuju “zero waste & zero cost”.
  • 8. Biomasa Segar (kg) Bahan kering (%) Bahan kering (kg) Daun tanpa lidi 1.430 46,18 658 Pelepah 9.292 26,07 1.640 Tandan kosong 3.680 92,1 3.386 Serat perasan 2.880 93,11 2.681 Lumpur sawit, solid 4.704 24,07 1.132 Bungkil inti sawit 560 91,83 514 Total biomasa 10.011 Tabel Biomasa tanaman dan olahan kelapa sawit untuk setiap hektar (130 pohon) Sumber : Dwiyanto et al. (2004).
  • 9. Komposisi Kimiawi Bahan Bungkil Inti Sawit Solid Decante r Pelepah Daun Serat Perasan Buah Batang Bahan Kering , % 88-93 84-92 85-90 85-87 86-92 88-92 Protein Kasar, % 16-18 12-15 4,1-5,0 13-15 4,0-5,8 1,6-3,2 Serat Kasar, % 13-17 12-17 38-40 - 42-48 36-39 Lemak Kasar, % 2,0-3,5 12-14 2,0-3,0 3,0-3,4 3,0-5,8 0,6-1,0 BETN, % 52-58 40-46 - - 29-40 51-54 Abu, % 3,0-4,4 19-23 3,2-3,6 3,8-4,2 6,0-9,0 2,8-3,2 GE, Mkal/kg 4,1-4,3 3,8-4,1 - 5,0-5,5 4,0-4,8 4,3-4,6 ME, Mkal/kg 2,8-3,0 2,9-3,1 2,5-2,7 - 1,8-2,2 2,0-2,5 Tabel. Komposisi kimiawi beberapa hasil samping perkebunan kelapa sawit Sumber : Disarikan dari berbagai sumber oleh Ginting dan Elizabeth (2004)
  • 10. KOMPONEN PAKAN INTEGRASI  Apabila usaha ternak sapi tersebut diintegrasikan dengan kebun kelapa sawit, maka diperoleh potensi hasil samping kebun sawit sebagai pakan ternak sebagai berikut;  Bahan Pakan (Bahan Kering) yang dihasilkan per ha kebun sawit :  Pelepah dan daun sawit : 23 helai x 130 pohon x 7 kg x 36% BK = 7.534,8 kg  Bungkil Inti Sawit : 22 ton TBS x 2,3% Bungkil Inti sawit x 93% BK = 470,58 kg  Lumpur Sawit: 22 ton TBS x 5 % Sludge x 24,08% BK = 264,88 kg  Total BK Pakan = 8.270 kg  Kebutuhan BK /ekor Sapi : 3,5% Bobot Badan Metabolik.  Asumsi berat seekor sapi (lokal) : 200 kg  Kebutuhan BK / ekor /tahun) : 3,5 % x 200 kg x 365 hari = 2.555 Kg  Jadi daya tampung kebun kelapa sawit per hektar 8.270/ 2.555 = 3,2 ekor
  • 11. INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA: Lumbung pakan yang ‘tidur’ Protein kasar 16,33% Lemak kasar 6,49% Bahan kering 91,83% * (PPKS, 2008)
  • 12. 2010: PPKS TELAH MENGEMBANGKAN PILOT PROJECT ISS PEMBIAKAN DAN PENGGEMUKAN (mix) POLA PENGANDANGAN DI AREAL KEBUN KELAPA SAWIT
  • 13. 2010: FASILITAS PILOT PROJECT: KANDANG PISAH UNTUK SAPI BUNTING KANDANG JEPIT UNTUK IB
  • 14. 2010: FASILITAS PILOT PROJECT: PABRIK MINI PENYEDIAAN PAKAN
  • 15. 2010: FASILITAS PILOT PROJECT: PABRIK MINI PENYEDIAAN PAKAN
  • 16. PENGEMBANGAN FORMULA PAKAN LENGKAP BERBASIS PELEPAH SAWIT SEBAGAI PENGGANTI HIJAUAN DAN BUNGKIL SAWIT (RISET PPKS 2008 – 2011) INTEGRASI SAWIT - SAPI Dukungan Penelitian PPKS terhadap Integrasi Sawit - Sapi
  • 17. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT Protein kasar 14,22% Lemak kasar 4,44% Bahan kering 89,72% * (PPKS, 2008) SANGAT BAIK UNTUK PENGGEMUKAN SAPI PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN (PBBH): 1,2 – 1,4 KG
  • 18. NUTRISI FORMULASI PAKAN LENGKAP PPKS BERBASIS PELEPAH DAN BUNGKIL SAWIT (Riset PPKS 2008) Nutrient PPKS Quality Fattening Complete Feed Minimum Quality Fattening Complete Feed Dry matter 89,72 88 Crude fat 4,44% ≤ 6% Fiber 22,77% ≤ 18% Crude protein 14,22% ≥ 14% Minerals 14,27% ≥ 6% TDN 66,16% ≥ 65% water 10,28% ≤ 20%
  • 19.
  • 20. Weight gain/month: - Ongole: 20,1 kg - Brahman: 18,6 kg - Brangus : 19,3 kg - Madras :13,7 kg BIOASSAY (feed trial): SAPI LOKAL
  • 21. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT UNTUK BREEDING Dengan mengurangi komposisi pemakaian bungkil dan menggunakan pelepah silase Skor badan sapi dapat dijaga sebesar 3,5 Skor ini harus dipertahankan untuk keberhasilan breeding Ransum Pemberian Protein 9.55 + 0.60 Lemak 4.46 + 0.08 SK 26.86 + 0.05 Abu 10.31 + 0.19 Ca 1.00 + 0.05 P 0.31 + 0.02 KCBK 50.84 + 3.46 KCBO 48.49 + 6.59 Pemberian 15 kg/ekor/hari, Kadar Air 42 %
  • 22. Kapasitas 250 kg/jam, 8 PK Cacahan 2-3 cm Pelepah dikering-anginkan 1-2 hari Pelepah sawit yang dapat dimanfaatkan Masih sampai pangkal manis PERKEMBANGAN MESIN CACAH PELEPAH PPKS
  • 23. Cacahan homogen 1-2 cm Pelepah 60% air sudah bisa dicacah
  • 24. sain mesin pencacah tang pelepah manis Desain mesin pencacah 0,5 – 1 cm
  • 25. PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA SAWIT YANG MAMPU MENCACAH DAUN SAMPAI PANGKAL BATANG PELEPAH KELAPA SAWIT KAPASITAS MESIN 500 KG/JAM
  • 26. MesinPencacah Generasi 4 PPKS Spesifikasi: Kapasitas 500 kg/jam; motor penggerak YANMAR TF 135 13,5 PK, mencacah pelepah utuh (diameter pelepah 20 cm) Pelepah yang baru di panen dapat langsung Dicacah dan menghasilkan cacahan homogen 0,5 – 1 cm
  • 27. HASILCACAHAN Pelepah yang baru di panen dapat langsung Dicacah dan menghasilkan cacahan homogen 0,5 – 1 cm
  • 28.
  • 29. PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENGADUK PAKAN LENGKAP KAPASITAS MESIN 500 KG
  • 30. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MENGEMBANGKAN PENGAWETAN CACAHAN KELAPA SAWIT (SILASE) SANGAT BAIK UNTUK PENGGEMUKAN SAPI Protein kasar 13,56 – 13,76% Lemak kasar 4,63 – 4,98% Bahan kering 92,21 – 89,22% * (PPKS, 2010)
  • 31. Pengawetan Hijauan Pelepah Sawit (Silase) Ratakan cacahan pelepah (40% air) Dicampurkan dengan molases Diaduk rata dengan mesin pengaduk Disimpan dalam karung kedap air Ditumpuk dan difermentasi, silase dapat digunakan mulai hari ke-5 dan tahan sampai 3 minggu
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. 1 Ha Kebun = 10.011 kg bahan kering/ha/th Jumlah ternak sapi yang dapat ditampung = 6.364.618 UT (1 UT = 250 kg, konsumsi  3,5 % dari bobot hidup) Kalbar 672 ribu – 840 ribu ekor Uraian Plasma Inti Luas kebun (ha) 1,75 15 Jumlah ternak(ekor) 4 12 Pendapatan peternak 1.246.101 17.966.000 R/C 1,42 2,18 Analisis Usahatani Inegrasi Ternak Sapi Kelapa Sawit
  • 39. MODEL INTEGRASI TERNAK KAMBING -KEBUN KAKAO
  • 40. • Limbah kulit buah kakao • Hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro) Sumber pakan ternak kambing  Kulit buah kakao sekitar 10 %  Gamal dan lamtoro lebih dari 20 % (Prabowo et al., 2004). Kandungan Protein Kasar Pemberian pakan 30 – 70 % kulit buah kakao • Kambing jantan 76,8 dan • Kambing betina mencapai sebesar58,6 g. Peningkatan berat badan harian :
  • 41. Pemeliharan Ternak Kambing Dikandangkan Sangat Dianjurkan : • Faktor Keamanan, • Memudahkan Pengontrolan Reproduksi • Mencegah Terjadinya Kembung Perut (Bloat) • Memudahkan Rekording Ternak • Memudahkan Penanganan Kotoran Ternak Sebagai Pupuk Organik • Manajemen Perkawinan Akan Mudah Dilakukan Sehingga Kambing Dapat Beranak 3 Kali Selama Dua Tahun.
  • 42. Uraian Kontrol Koperator Skala Usaha(ekor) 9 9 Biaya tetap 6.853.600 7.109.180 Penerimaan 8.019.750 9.274.500 Pendapatan Bersih 1.166.150 2.165.300 R/C 1,17 1,31 Analisis Usaha Ternak Kambing Pada Kebun Kakao (Dengan Pemberian Supplementasi)
  • 43. KESIMPULAN 1. Pakan dasar ternak sapi dari kebun kelapa sawit meliputi pelepah, daun, serat perasan buah dan batang kelapa sawit 2. Biomassa setiap ha tanaman kelapa sawit mampu mendukung 1-3 ekor sapi dewasa per tahun. 3. Integrasi ternak dengan Kebun Kelapa Sawit dapat menurunkan biaya produksi, saling menguntungkan (benefit mutualistis), pemroses hasil samping perkebunan, pemberantas gulma, pemanfaatan limbah naungan tanah, tenaga kerja (penghela) dan bertindak sebagai sumber penghasilan bagi petani. 4. Limbah kulit buah kakao dan hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro) dimanfaatkan petani sebagai sumber pakan dalam usaha ternak kambing. 5. Penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak kambing dapat diberikan sampai sebesar 70 % dari total pakan. 6. Pengandangan ternak kambing sangat dianjurkan dengan pertimbangan faktor keamanan, memudahkan pengontrolan reproduksi, mencegah terjadinya kembung perut (bloat), memudahkan rekording ternak dan memudahkan penanganan kotoran ternak sebagai pupuk organik. 7. Pengembangan model integrasi tanaman kebun dan ternak memberikan tambahan pendapatan yang berarti bagi petani.