Pembuatan pupuk organik diperkaya mikroba dengan bioaktivator PROMI produksi dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
informasi lebih lanjut kunjungi http://ibriec.org http://isroi.wordpress.com/?=promi
Pembuatan pupuk organik diperkaya mikroba dengan bioaktivator PROMI produksi dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
informasi lebih lanjut kunjungi http://ibriec.org http://isroi.wordpress.com/?=promi
Nutrisi hidroponik ini ialah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Pupuk yang dapat digunakan untuk larutan nutrisi Hidroponik diantaranya:
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
salah satu hasil dari limbah pertanian yang begitu melimpah yaitu jerami padi. Jerami padi memiliki manfaat untuk memenuhi zat hara tanah, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
Nutrisi hidroponik ini ialah pupuk hidroponik lengkap yang mengadung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Pupuk yang dapat digunakan untuk larutan nutrisi Hidroponik diantaranya:
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Lahan kering di Indonesia sangat potensial dikembangkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Melalui mata kuliah Agroteknologi Lahan Kering, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan dan keterampilan membudidayakan tanaman di lahan kering
salah satu hasil dari limbah pertanian yang begitu melimpah yaitu jerami padi. Jerami padi memiliki manfaat untuk memenuhi zat hara tanah, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
PengembanganMekanisasiUntukPeningkatanEfisiensiSumberDayaMenunjangSITT Sapi-Sawit
BalaiPengkajianTeknologiPertanianKalimantan Barat
Focus Group Discussion
Rekomendasi jenis rumput dan kacang kacangan (Leguim) di Desa Sinar Tebudak Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Metode penyusunan dengan metode yang direkomendasi oleh Tropical Forages
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan adalah memanfaatkan bahan pakan alternatif (beberapa bahan
pakan lokal) seperti : tepung bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam.
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Materi ini merupakan pengantar kegiatan Pendampingan PSDSK 2011 oleh BPTP di Propinsi Kalimantan Barat, Semoga berguna untuk memberi gambaran umum kegiatan dalam rangka mencapai swasembada daging, khususnya ternak sapi
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
1. Memanfaatkan Hasil Samping Perkebunan
Untuk Ternak
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Oleh :
L. M. Gufroni Arsjad, S.Pt., M.P.
Email : gufronilalu@yahoo.com
081256868038
2. Fungsi Pakan Ternak
1. Mempertahankan fungsi hidup utama dalam
tubuh
2. Pertumbuhan dengan memperbesar ukuran
Tulang, Otot/Daging, Organ, Jaringan
3. Penggemukan
• Menumpuk Nutrisi / Makanan
• Bukan untuk mempertahankan dan pertumbuhan
4. Produksi
• Susu
5. Reproduksi / Berkembang Biak
6. Kerja
3. Kebutuhan Pakan Sapi
• 1/3 sampai ½ dari pakan yang dimakan dipakai
untuk mempertahankan fungsi tubuh
• Mempertahankan tubuh harus terpenuhi dulu
sebelum makanan bisa tersedia untuk fungsi
tubuh lainnya
4. NILAI NUTRISI PAKAN
* Bahan Makanan (segala sesuatu yang dapat dimakan
belum tentu bermanfaat
Dapat dicerna & dapat
diserap
Bermanfaat bagi tubuh disebut : Zat Makanan
terdiri atas :
1. Air
2. Protein 8-11 as. Amino esensial bagi hewan
3. Lemak 2 as. Lemak
4. Karbohidrat berbagai macam
5. Vitamin 13-15 vitamin
6. Mineral 15-21 macam
5. 6. Methionin
7. Phenylalanin
8. Threonin
9. Tryptofan
10. Valin
1. Arginin
2. Histidin
3. Leucin
4. Isoleucin
5. Lysin
1. Cystin
2. Glycin
3. Tyrosin
1. Alanin
2. Prolin
3. serin
4. Asam aspartie
5. Asam glutamie
6. hydroxyprolin
1. Amina 3. Urea
2. Asam amino bebas
1. Glucosa 3. galactosa
2. Fructosa
1. Sucrosa 3. Maltosa
2. Lactosa
Pati
1. Cellulosa
2. Hemicellulosa
asam amino
esensial
asam
amino semi
esensial
asam
amino non
esensial
non protein
nitrogen
monosacharida
disacharida
polysacharida
polysacharida
(tdk dapat
larut)
Lignin
Protein
murni
Bahan
ekstrak
tiada N
(BETN)
Serat kasar
1. Susunan
Netrogenous
2. Carbohydrat
ZAT MAKANAN
6. 4. Cholesterol
5. Ergesterol
1. Palmitic
2. Oleic
3. Leucin
4. Stearic
Ester dari glycerol dan asam
lemak, misalnya tristearin pada
lemak daging sapi
1. Lecitin
2. Cephalin
3. Sphingomyelin
Ester asam lemak dan
alkohol berantai panjang
(misalnya : lilin tawon)
A, D, E dan K
1. Tiamin
2. Riboflavin
3. Pyridoxin
4. Asam
panthothenic
Sederhana : asam lemak
sterol
Lemak netral
(asam
triglycerida)
PhospholipidaSusunan
B complex
asam scorbic
Larut dalam
air
Zat mineral
esensial
3. Lipida
5. Zat mineral
(Abu)
5. Niacin
6. Asam folic
7. Biotin
8. Cyanocobalamin
Lilin
Larut dalam lemak
4. Vitamin
Macro : Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
Micro : Fe, Cu, I, Co, Zn, Mn, Se, Mo, Fi, Ba,
Br, Sr, V, Cr
Kemungkinan zat mineral esensial
6. Air
7. Biaya PAKAN untuk usaha cow-calf operation dapat
mencapai > 70 % dari total biaya operasional.
Bila diasumsikan biaya pakan seekor induk sapi
sekitar Rp. 10 ribu/ekor/hari, dgn jarak beranak (calving
interval) 400 hari, maka untuk menghasilkan pedet
diperlukan biaya PAKAN > Rp. 4 jt/ekor. Sementara itu
harga seekor pedet hanya Rp. 1-1,5 jt/ekor.
O.k.i. perlu suatu trobosan melalui aplikasi teknologi
berbasis sumberdaya lokal, melalui pendekatan LEISA,
dgn cara integrasi menuju “zero waste & zero cost”.
8. Biomasa Segar (kg)
Bahan
kering (%)
Bahan
kering (kg)
Daun tanpa lidi 1.430 46,18 658
Pelepah 9.292 26,07 1.640
Tandan kosong 3.680 92,1 3.386
Serat perasan 2.880 93,11 2.681
Lumpur sawit,
solid
4.704 24,07 1.132
Bungkil inti sawit 560 91,83 514
Total biomasa 10.011
Tabel Biomasa tanaman dan olahan kelapa sawit untuk setiap hektar (130 pohon)
Sumber : Dwiyanto et al. (2004).
9. Komposisi
Kimiawi
Bahan
Bungkil
Inti
Sawit
Solid
Decante
r
Pelepah Daun
Serat
Perasan
Buah
Batang
Bahan
Kering , %
88-93 84-92 85-90 85-87 86-92 88-92
Protein
Kasar, %
16-18 12-15 4,1-5,0 13-15 4,0-5,8 1,6-3,2
Serat
Kasar, %
13-17 12-17 38-40 - 42-48 36-39
Lemak Kasar,
%
2,0-3,5 12-14 2,0-3,0 3,0-3,4 3,0-5,8 0,6-1,0
BETN, % 52-58 40-46 - - 29-40 51-54
Abu, % 3,0-4,4 19-23 3,2-3,6 3,8-4,2 6,0-9,0 2,8-3,2
GE, Mkal/kg 4,1-4,3 3,8-4,1 - 5,0-5,5 4,0-4,8 4,3-4,6
ME, Mkal/kg 2,8-3,0 2,9-3,1 2,5-2,7 - 1,8-2,2 2,0-2,5
Tabel. Komposisi kimiawi beberapa hasil samping perkebunan kelapa sawit
Sumber : Disarikan dari berbagai sumber oleh Ginting dan Elizabeth (2004)
10. KOMPONEN PAKAN INTEGRASI
Apabila usaha ternak sapi tersebut diintegrasikan dengan kebun kelapa
sawit, maka diperoleh potensi hasil samping kebun sawit sebagai pakan
ternak sebagai berikut;
Bahan Pakan (Bahan Kering) yang dihasilkan per ha kebun sawit :
Pelepah dan daun sawit : 23 helai x 130 pohon x 7 kg x 36% BK
= 7.534,8 kg
Bungkil Inti Sawit : 22 ton TBS x 2,3% Bungkil Inti sawit x 93% BK
= 470,58 kg
Lumpur Sawit: 22 ton TBS x 5 % Sludge x 24,08% BK
= 264,88 kg
Total BK Pakan = 8.270 kg
Kebutuhan BK /ekor Sapi : 3,5% Bobot Badan Metabolik.
Asumsi berat seekor sapi (lokal) : 200 kg
Kebutuhan BK / ekor /tahun) : 3,5 % x 200 kg x 365 hari = 2.555 Kg
Jadi daya tampung kebun kelapa sawit per hektar 8.270/ 2.555 = 3,2 ekor
11. INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA:
Lumbung pakan yang ‘tidur’
Protein kasar 16,33%
Lemak kasar 6,49%
Bahan kering 91,83%
* (PPKS, 2008)
12. 2010: PPKS TELAH MENGEMBANGKAN PILOT PROJECT ISS PEMBIAKAN DAN
PENGGEMUKAN (mix) POLA PENGANDANGAN DI AREAL KEBUN KELAPA
SAWIT
13. 2010: FASILITAS PILOT PROJECT:
KANDANG PISAH UNTUK SAPI BUNTING
KANDANG JEPIT UNTUK IB
16. PENGEMBANGAN FORMULA PAKAN
LENGKAP BERBASIS PELEPAH SAWIT
SEBAGAI PENGGANTI HIJAUAN DAN
BUNGKIL SAWIT
(RISET PPKS 2008 – 2011)
INTEGRASI SAWIT - SAPI
Dukungan Penelitian PPKS terhadap Integrasi Sawit - Sapi
17. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN
LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT
Protein kasar 14,22%
Lemak kasar 4,44%
Bahan kering 89,72%
* (PPKS, 2008)
SANGAT BAIK UNTUK
PENGGEMUKAN SAPI
PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN (PBBH): 1,2 – 1,4 KG
20. Weight gain/month:
- Ongole: 20,1 kg
- Brahman: 18,6 kg
- Brangus : 19,3 kg
- Madras :13,7 kg
BIOASSAY (feed trial): SAPI LOKAL
21. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MEMFORMULASI PAKAN
LENGKAP BERBASIS KELAPA SAWIT UNTUK BREEDING
Dengan mengurangi
komposisi pemakaian
bungkil dan
menggunakan pelepah
silase
Skor badan sapi dapat
dijaga sebesar 3,5
Skor ini harus
dipertahankan untuk
keberhasilan breeding
Ransum Pemberian
Protein 9.55 + 0.60
Lemak 4.46 + 0.08
SK 26.86 + 0.05
Abu 10.31 + 0.19
Ca 1.00 + 0.05
P 0.31 + 0.02
KCBK 50.84 + 3.46
KCBO 48.49 + 6.59
Pemberian 15 kg/ekor/hari, Kadar Air 42 %
22. Kapasitas 250 kg/jam, 8 PK
Cacahan 2-3 cm
Pelepah dikering-anginkan 1-2 hari
Pelepah sawit yang dapat dimanfaatkan
Masih sampai pangkal manis
PERKEMBANGAN MESIN CACAH PELEPAH PPKS
25. PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENCACAH PELEPAH KELAPA
SAWIT YANG MAMPU MENCACAH DAUN SAMPAI PANGKAL BATANG
PELEPAH KELAPA SAWIT
KAPASITAS MESIN 500 KG/JAM
26. MesinPencacah Generasi 4 PPKS
Spesifikasi:
Kapasitas 500 kg/jam; motor penggerak YANMAR
TF 135 13,5 PK, mencacah pelepah utuh (diameter
pelepah 20 cm)
Pelepah yang baru di panen dapat langsung
Dicacah dan menghasilkan cacahan
homogen 0,5 – 1 cm
29. PPKS TELAH BERHASIL MENDISAIN MESIN PENGADUK PAKAN
LENGKAP
KAPASITAS MESIN 500 KG
30. 2010: PPKS TELAH BERHASIL MENGEMBANGKAN
PENGAWETAN CACAHAN KELAPA SAWIT (SILASE)
SANGAT BAIK UNTUK
PENGGEMUKAN SAPI
Protein kasar 13,56 – 13,76%
Lemak kasar 4,63 – 4,98%
Bahan kering 92,21 – 89,22%
* (PPKS, 2010)
31. Pengawetan Hijauan Pelepah Sawit (Silase)
Ratakan cacahan pelepah (40% air) Dicampurkan dengan molases Diaduk rata dengan mesin pengaduk
Disimpan dalam karung kedap air
Ditumpuk dan difermentasi,
silase dapat digunakan mulai
hari ke-5 dan tahan sampai 3
minggu
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38. 1 Ha Kebun = 10.011 kg bahan kering/ha/th
Jumlah ternak sapi yang dapat ditampung = 6.364.618 UT
(1 UT = 250 kg, konsumsi 3,5 % dari bobot hidup)
Kalbar 672 ribu – 840 ribu ekor
Uraian Plasma Inti
Luas kebun (ha) 1,75 15
Jumlah ternak(ekor) 4 12
Pendapatan
peternak
1.246.101 17.966.000
R/C 1,42 2,18
Analisis Usahatani Inegrasi Ternak Sapi Kelapa Sawit
40. • Limbah kulit buah kakao
• Hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro)
Sumber pakan ternak kambing
Kulit buah kakao sekitar 10 %
Gamal dan lamtoro lebih dari 20 % (Prabowo et al., 2004).
Kandungan Protein Kasar
Pemberian pakan 30 – 70 % kulit buah kakao
• Kambing jantan 76,8 dan
• Kambing betina mencapai sebesar58,6 g.
Peningkatan berat badan harian :
41. Pemeliharan Ternak Kambing Dikandangkan Sangat Dianjurkan :
• Faktor Keamanan,
• Memudahkan Pengontrolan Reproduksi
• Mencegah Terjadinya Kembung Perut (Bloat)
• Memudahkan Rekording Ternak
• Memudahkan Penanganan Kotoran Ternak Sebagai Pupuk
Organik
• Manajemen Perkawinan Akan Mudah Dilakukan Sehingga
Kambing Dapat Beranak 3 Kali Selama Dua Tahun.
42. Uraian Kontrol Koperator
Skala Usaha(ekor) 9 9
Biaya tetap 6.853.600 7.109.180
Penerimaan 8.019.750 9.274.500
Pendapatan Bersih 1.166.150 2.165.300
R/C 1,17 1,31
Analisis Usaha Ternak Kambing Pada Kebun Kakao (Dengan
Pemberian Supplementasi)
43. KESIMPULAN
1. Pakan dasar ternak sapi dari kebun kelapa sawit meliputi pelepah, daun, serat perasan
buah dan batang kelapa sawit
2. Biomassa setiap ha tanaman kelapa sawit mampu mendukung 1-3 ekor sapi dewasa per
tahun.
3. Integrasi ternak dengan Kebun Kelapa Sawit dapat menurunkan biaya produksi, saling
menguntungkan (benefit mutualistis), pemroses hasil samping perkebunan, pemberantas
gulma, pemanfaatan limbah naungan tanah, tenaga kerja (penghela) dan bertindak
sebagai sumber penghasilan bagi petani.
4. Limbah kulit buah kakao dan hijuan dari tanaman pelindung (gamal dan lamtoro)
dimanfaatkan petani sebagai sumber pakan dalam usaha ternak kambing.
5. Penggunaan kulit buah kakao sebagai pakan ternak kambing dapat diberikan sampai
sebesar 70 % dari total pakan.
6. Pengandangan ternak kambing sangat dianjurkan dengan pertimbangan faktor keamanan,
memudahkan pengontrolan reproduksi, mencegah terjadinya kembung perut (bloat),
memudahkan rekording ternak dan memudahkan penanganan kotoran ternak sebagai
pupuk organik.
7. Pengembangan model integrasi tanaman kebun dan ternak memberikan tambahan
pendapatan yang berarti bagi petani.