SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
1
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN SEBUAH BENDUNGAN/WADUK
Makalah
Oleh :
Drs. Sukadi
NIP. 131 930 245
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1998
Halaman Pengesahan Seminar
2
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN SEBUAH
BENDUNGAN/WADUK
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs. MS. Barliana, MPd.
NIP. 131 760 821
Jabatan : Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Menerangkan bahwa :
Nama : Drs. Sukadi
NIP. 131 930 245
Judul Makalah :
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN SEBUAH BENDUNGAN/WADUK
Telah melakukan kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Pada tanggal 09 Desember 1998
Di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK IKIP Bandung
Ketua
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
Drs. MS. Barliana, MPd.
NIP. 131 760 821
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala bimbingan dan
limpahan rahmatNya, sehingga dapat menyelesaikan makalan ini. Pembahasan makalah
ini menjelaskan perencenaan dan perancangan suatu bendungan/waduk.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. MS. Barliana, MPD., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK IKIP
Bandung yang telah memberikan segala bantuannya. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada rekan-rekan sejawat yang telah memberikan saran dan masukannya.
Semoga amal baiknya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Menyadari dari keterbatasan penulis, kritik dan saran dalam penyempurnaan
makalah ini akan sangat diharapkan. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Desember 1998
Sukadi, Drs.
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
ABSTRAK v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan 2
BAB II PERENCANAAN BENDUNGAN 3
A. Studi Kelayakan Pendahuluan 3
B. Studi Kelayakan 4
C. Perencanaan Teknik 5
D. Pelaksanaan Pembangunan 8
BAB III KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
5
ABSTRAK
Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi
dapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan
studi-studi yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal. Tujuan pembuatan bendungan ini
yaitu sebagai sarana untuk mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta
pengendalian erosi
Tahapan dalam perencanaan dalam pembuatan bendungan meliputi : studi kelayakan
pendahuluan (Pre Feasibility Study), studi kelayakan (Feasibility Study), perencanaan teknis
(Detailed Design) dan pelaksanaan pembangunan (Contruction). Rencana pelaksanaan konstruksi
dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak
tumpang tindih. Jadwal kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan
konstruksi di lapangan. Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan
sistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan suatu
pemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan pengkajian secara
detail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif dan efisien untuk digunakan
sebagai masukan analisis lebih lanjut.
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar.
Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi
masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah disekitarnya.
Sedangkan di saat-saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit yang sangat minim.
Daerah-daerah disekitarnya kering, pertanian dan perkebunan kekurangan air.
Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu dilakukan
pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan dan tidak menjadi
masalah lagi. Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak berkelebihan dan
pada saat musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu pendekatan dalam
pemecahan masalah ini perlu dibuat sebuah bangunan penampung air di alur sungai
tersebut, yaitu bendungan atau waduk. Bendungan atau waduk tidak saja sebagai
tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya.
Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-studi yang seksama supaya
didapat tujuan yang optimal.
Perencanaan bendungan memerlukan berbagai jenis data, baik data primer
maupun data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait misalnya
peta topografi dapat diperoleh dari Jawatan Topografi Dinas Geodesi TNI-AD. Data primer
diperoleh dengan melakukan pengukuran, penyelidikan di lapangan dan analisa di
laboratorium.
Kelayakan pembangunan bendungan selalu ditinjau dari berbagai aspek, baik
kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan sosial bahkan secara politik.
Sebelum seluruh kegiatan survey dimulai, aspek-aspek terpenting yang
mendorong timbulnya gagasan pembangunan sebuah bendungan terlebih dahulu
diketahui yang biasanya adalah:
 Pentingnya existensi bendungan tersebut ditinjau dari segi-segi ekonomis maupun
sosial
7
 Tujuan-tujuan pokok pembangunan dari bendungan
 Fungsi pokok yang akan dibebankan pada calon bendungan
 Perkiraan kemampuan teknis dari calon bendungan
B. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan
Sesuai dengan tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana untuk
mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian
erosi, maka manfaat yang bisa diharapkan adalah:
a. Tempat penampung air untuk persediaan dimusim kemarau, dan pada waktu musim
hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan
b. Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air sebagai hasil
erosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan
c. Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya sehingga
memperbesar cadangan air tanah dan memperbesar ketersediaan air pada musim
kemarau
d. Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.
8
BAB II
PERENCANAAN BENDUNGAN
Tahapan dalam perencanaan
1. Studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study)
2. Studi kelayakan (Feasibility Study)
3. Perencanaan teknis (Detailed Design)
4. Pelaksanaan pembangunan (Contruction)
A. Studi Kelayakan Pendahuluan
Pencarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada
data-data yang akan dijadikan bahan analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan studi
kelayakan pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang sudah
terkumpul, selanjutnya diadakan perencanaan pemetaan topografi yang lebih lengkap dan
penelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan-perhitungan teknis
dan ekonomis yang masih bersifat sederhana, penentuan lokasi proyek dan desain yang
sederhana pula.
1. Pengumpulan data-data
Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Peta-peta topografi
b. Peta-peta geologi
c. Foto udara
d. Data klimatologi
e. Data hidrologi
f. Data jaringan irigasi (pengairan)
g. Lain-lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga listrik, bangunan-
bangunan lama).
9
2. Pengujian
Pengujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data-data yang sudah
terkumpul. Pada hakekatnya data-data yang terkumpul tidaklah semuanya dapat
dipercaya dan langsung digunakan, sehingga perlu dilakukan pengujian tingkat
keandalannya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan, pemeriksaaan dan
mencari kesamaan dari data-data yang terkumpul dengan kondisi yang sebenarnya,
sehingga pada tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke beberapa lokasi di lapangan.
B. Studi Kelayakan
Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desain
yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan pemetaan topografi dengan skala yang lebih
kecil, memasang alat-alat pengukur parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan
geologi.
Dari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan
terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek.
Pada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya saja untuk tipe
dan letak as bendungan masih terdapat beberapa alternatif.
1. Penelitian Topografi
Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam areal rencana genangan waduk,
axis bendungan, tanggul dan lokasi fasilitas bangunan serta rencana saluran
pensuplai air ke areal daerah irigasi.
Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi :
a. Pemasangan Bench Mark (BM) baru
b. Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan daerah
genangannya
c. Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah genangannya.
d. Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis Dam hingga
batas daerah genangan
e. Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan
10
f. Penggambaran hasil pengukuran situasi detail, dalam daerah genangan, yang
disajikan dalam bentuk peta situasi bendungan dan daerah genangan dengan
beda kontur 1 m.
2. Penelitian meteorologi dan klimatologi
Data yang diperoleh adalah temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, tekanan
udara, radiasi matahari dan penguapan di suatu daerah selama periode tertentu.
3. Penelitian hidrologi
Tujuan penelitian adalah untuk mencari parameter hidrologi yaitu besaran hujan dan
debit air sebagai data masukan dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan
utama, bangunan pelimpah, sedimentasi dan volume waduk
4. Penelitian Geoteknik
Penelitian Geoteknik dan Mekanika Tanah adalah untuk meneliti, mempelajari,
menyelidiki keseimbangan dan perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan,
zone gempa baik di lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang didapat dari
hasil penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat menentukan axis
bendungan, tipe dan bahan bendungan serta parameter-parameter lain yang akan
digunakan dalam perhitungan pondasi dan stabiltas.
5. Penelitian Sosial Ekonomi
Kegiatan penelitian sosial ekonomi meliputi pengumpulan data sekunder sosial
ekonomi, untuk memberi gambaran kondisi yang ada dalam wilayah studi.
Pengumpulan data dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada instansi yang
terkait sesuai kebutuhan data yang diperlukan. Sehingga akan didapatkan data pada
kondisi sebelum adanya pembangunan, sebagai bahan pengembangan pada saat
pelaksanaan dan pasca proyek.
C. Perencanaan Teknis
1. Analisis Hidrologi
Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya dengan bendungan, hasil analisis
hidrologi merupakan informasi yang sangat penting untuk pekerjaan perhitungan
pendimensian dan karakteristik bangunannya. Tanpa diketahui secara jelas sifat dan
11
besaran hidrologinya, maka tidak akan dapat menentukan sifat dan besaran
hidrauliknya.
Perancangan hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang benar, sehingga
akan mendapatkan bangunan yang berfungsi secara optimal baik secara struktural
maupun fungsionalnya. Patokan rancangan didapatkan setelah dilakukan pemahaman
konsep-konsep dasar hidrologi dan menganalisisnya dengan pemahaman kondisi
lapangan atau daerah lokasi rencana proyek.
Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai informasi (data) perencanaan hidraulik
dari bangunan yang akan dibuat adalah :
a. Evapotranspirasi
b. Infiltrasi
c. Curah hujan
d. Ketersediaan air
e. Kebutuhan air
f. Debit banjir
g. Patokan rancangan
h. Volume genangan
i. Sedimentasi
Langkah dan metode-metode perhitungan pada butir-butir (a) sampai (g) telah
dijelaskan oleh makalah-makalah sebelumnya. Sehingga penjelasannya dapat dilihat
pada isi makalah tersebut.
2. Analisis Hidroulik
Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mendapatkan dimensi bangunan
secara hidrolis dengan mendapatkan parameter-parameter bangunan baik ukuran
maupun parameter hidraulik lainnya. Adapun bangunan-bangunan yang perlu
direncanakan dalam rangka perencanaan bendungan yaitu :
a. Saluran pengelak
b. Cofferdam
c. Mein Bandungan
12
- Dimensi
Dimensi bendungan merupakan ukuran ketinggian, lebar mercu, panjang,
kemiringan bagian hulu dan hilir, tinggi jagaan, volume, dari bendungan serta
parameter-parameter hidroulis lainnya.
- Pondasi
Pondasi sebagai penahan gaya berat dari tubuh bendungan dan gaya-gaya
hidrostatik harus memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah
mempunyai daya dukung, penghambat aliran filtrasi dan tahan terhadap
terjadinya sufosi (piping).
3. Perhitungan Stabilitas
Untuk mendapatkan tingkat stabilitas dari bendungan perlu dilakukan analisis gaya-
gaya yang akan bekerja pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada bendungan
adalah akibat berat sendiri tubuh bendungan, beban hidrostatis, tekanan air pori, dan
beban seismis. Analisis stabilitas bendungan biasanya dilakukan terhadap lereng
bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi.
4. Bangunan pelengkap
Operasional bendungan perlu ditunjang oleh bangunan pelengkap agar fungsi dari
bendungan dapat dicapai dengan baik. Tanpa adanya bangunan pelengkap
memungkinkan akan membahayakan konstruksi atau bendungan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Adapaun bangunan pelengkap yang diperlukan adalah :
a. Bangunan pelimpah
Tujuannya adalah untuk mengalirkan air banjir agar tidak membahayakan
keamanan bendungan. Dimensi dari bangunan pelimpah perlu diperhitungkan
secara matang sehingga diharapkan dapat mengantisipasi debit banjir yang besar.
Jenis dan model bangunan pelimpah biasanya disesuaikan dengan kondisi
geologi dan tipe bandungan.
b. Bangunan penyadapan
Tujuan bangunan penyadapan adalah untuk mengeluarkan air dari bendungan
dan memasukkannya ke dalam saluran dan mengatur debit airnya agar dapat
dipakai untuk memenuhi salah satu atau lebih keperluan yang direncanakan
13
(Soedibyo, 1993). Pendimensian bangunan penyadapan didasarkan pada
kebutuhan air yang direncanakan.
5. Penggambaran
Hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas ditranformasikan kedalam
bentuk gambar dengan skala tertentu. Penggambaran dilakukan mulai dari topografi
genangan, lokasi, denah, potongan memanjang dan melintang bendungan, dan detail-
detail. Hasil penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan,
ukuran dan bahan yang akan digunakan pada pembangunannya. Sehingga akan
dijadikan dasar untuk perhitungan anggaran biaya dan bestek dalam pelaksanaan
proyek.
6. Analisa Ekonomi
Hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar bestek didapatkan besaran
tertentu. Hitungan ini juga dapat dijadikan informasi pembuatan jadwal kerja (time
schedule), kebutuhan bahan dan material (material schedule) dan kebutuhan tenaga
kerja (man power schedule).
Analisa ekonomi ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan antara investasi dan
keuntungan setelah pembangunan bendungan selesai dan dioperasikan. Nilai
investasi merupakan harga fisik dari bendungan dan biaya operasional untuk tiap
tahunnya. Sedangkan keuntungan didapatkan dari perkiraan nilai jual air yang
digunakan baik untuk PLTA, irigasi, kebutuhan domestik maupun penggunaan lainnya.
D. Pelaksanaan Pembangunan
Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan
pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal kerja yang telah
dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun
demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja. Sehingga
diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.
Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan jalan akses
(acces road), pembuatan base camp dan mobilisasi, pembuatan saluran pengelak,
pembuatan cofferdam, penggalian pondasi, penimbunan, penutupan alur sungai dan
14
penutupan saluran pengelak. Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipe
bendungan.
Program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya
disusun secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari
setiap komponen bendungan. Juga perlu dipertimbangan terhadap kondisi medan
pelaksanaannya.
15
BAB III
KESIMPULAN
Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan
suatu pemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan
pengkajian secara detail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif dan
efisien untuk digunakan sebagai masukan analisis lebih lanjut.
Dari uraian sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat
dirangkum di bawah ini :
1. Bendungan bertujuan untuk penampungan air, mengendalikan banjir, melestarikan
tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi. Serta dapat memenuhi
kebutuhan air pada saat musim kemarau dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
2. Perencanaan bendungan memerlukan langkah-langkah yang matang dari mulai
pengumpulan data sampai perencanaannya.
3. Langkah paling awal adalah survai pendahuluan untuk mendapatkan data-data dasar
mengenai kondisi lokasi daerah proyek dalam bentuk data teknis dan non teknis.
4. Data-data hasil survai diteliti dan dianalisis untuk mendapatkan informasi teknis
sebagai data masukan dalam perencanaan konstruksi bendungan. Perencanaan
mempertimbangkan juga faktor-faktor non teknis.
5. Hasil perencanaan dalam bentuk dimensi konstruksi dan hidraulik ditransformasikan
kedalam bentuk gambar bestek. Selanjutnya dijadikan dasar untuk perhitungan
estimasi biaya dan analisa ekonominya.
6. Pelaksanaan pembangunan memerlukan jadwal kerja yang teliti dan mempunyai
urutan-urutan yang efektif sehingga setiap komponen pekerjaan tidak saling tumpang
tindih.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Pengairan, 1983, Pedoman (Manual) Pembuatan Bendungan Pengendali Sedimen :
untuk Program Bantuan Penghijauan dan Reboisasi, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Gupta, 1989, Hydrology and Hydraulic Systems, Prentice Hall, New Jersey.
Intimulya Multikencana, 1997, Perencanaan Detail Waduk Lapangan Cikuranteun, Ciandur
dan Cipaseh PWS Ciujung-Ciliman, Ditjen Pengairan, Pandeglang.
Sri Harto Br., 1993, Analisis Hidrologi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Soedibyo, 1993, Teknik Bendungan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Suyono S. dan Kensaku T., 1981, Bendungan Type Urugan, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
17
LAMPIRAN
SURVAI :
Pengumpulan data dasar :
Peta topografi, geologi, hidro &
klimatologi, kondisi setempat (sosial
ekonomi)
Pengujian/Kalibrasi data.
PENYELIDIKAN :
 Klimatologi
T, H, P, Et, R, W
 Hidrologi
Data & data terukur
 Mekanika Tanah
Lap & Lab
 Geologi
Jenis, stratigrafi, gempa,
bahan bangunan
 Lingkungan
PERENCANAAN :
 Hidrologis
Ep, Heff, Dr, Qand, Qdes,
Vol, Sed.
 Hidraulis
- Ter. Pengelak
- Cofferdam
- Bendungan
Dimensi, pondasi,
 Stabilitas
 Bang. Pelengkap
Spillway, penyadapan
 Penggambaran
 Analisa Ekonomi
Survey
Investigation
Design
Contruction
Operation
Maintenance
18
PEMBAGIAN TIPE BENDUNGAN
Berdasarkan ukuran :
1. Bendungan besar (h  15 m)
2. Bendungan kecil (h < 15 m)
Berdasarkan tujuan pembangunan :
1. Tujuan tunggal (single purpose)
2. Tujuan serbaguna (multi purpose)
Berdasarkan penggunaannya :
1. Bendungan untuk membentuk waduk (storage dams)
2. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams)
Berdasarkan jalannya air :
1. Bendungan untuk dilewati air (overflows dams)
2. Bendungan untuk menahan air (non overflows dams)
Berdasarkan konstruksinya :
1. Bendungan urugan (fill dams, embankment dams)
a. Urugan serbasama (homogeneous dams)
b. Urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams)
c. Urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face
rockfill dams, decket rockfill dams)
2. Bendungan beton (concrete dams)
Berdasarkan fungsinya :
1. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)
2. Bendungan pengelak (cofferdam)
3. Bendungan utama (main dam)
4. Bendungan sisi (high level dam)
Faktor-faktor di dalam pemilihan tipe bendungan :
1. Tujuan pembangunan
2. Keadaan klimatologi setempat
3. Keadaan hidrologi setempat
4. Keadaan topografi setempat
5. Keadaan di daerah genangan
6. Keadaan geologi setetmpat
7. Tersedianya bahan bangunan setetmpat
8. Hubungan dengan bangunan pembantu (pelimpah, pengambilan)
9. Keperluan untuk pengoperasian waduk
10.Keadaan lingkungan setempat
11.Biaya proyek
12.Gempa bumi
19
PENGUMPULAN DATA DASAR :
1. Peta topografi
2. Peta udara
3. Peta geologi
4. Peta tata guna lahan
5. Peta kehutanan
6. Peta perkebunan
7. Data klimatologi
8. Data hidrologi
9. Data jaringan irigasi (pengairan)
10.Data tenaga listrik
Pemetaan udara dan topografi :
1. Pemetaan udara (1:15.000;1:20.000 dan 1:5.000;1:10.000).
2. Pemetaan topografi (1:25.000;1:20.000;1:10.000;1:5.000 dan
1:200;1:250;1:400;1:500)
Penelitian meteorologi dan klimatologi :
1. Pengukuran temperatur
2. Pengukuran kelembaban
3. Pengukuran curah hujan
4. Pengukuran penguapan air
5. Pengukuran pemancaran sinar matahari
6. Pengukuran angin
Penelitian hidrologi :
1. Data statistik
2. Daur hidrologi
3. Pengukuran debit aliran sungai
4. Pengukuran sedimen
Penelitian dan penyelidikan Mekanika Tanah :
1. Penyelidikan di laboratorium
a. Gradasi butiran tanah
b. Kadar air
c. Kadar pori dan angka pori
d. Berat jenis
e. Berat volume
f. Atterberg limit
g. Triaksial test
h. Permeabilitas
i. Konsolidasi
20
2. Penyelidikan di lapangan :
a. Pengambilan contoh tanah
b. Lubang pengujian
c. Pengeboran
d. Penyondiran
Penelitian dan Penyelidikan geologi :
1. Sifat-sifat dan jenis batuan
2. Stratigrafi
3. Pelapukan
4. Gempa bumi
Pengujian penimbunan :
1. Lapisan kedap air
2. Lapisan filter dan urugan
Penelitian keadaan lingkungan :
1. Kependudukan
2. Sosial ekonomi
3. Domestik
4. Pemukiman kembali
5. Lokasi pengambilan bahan bangunan
6. Pembebasan tanah
7. Pemindahan fasilitas dan infrastruktur lokasi

More Related Content

What's hot

Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)TriskaSombokanan
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahMellyAnggraeni2
 
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015mumu nurdiyanti
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airabufaiza
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasiJulia Maidar
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Yahya M Aji
 

What's hot (20)

Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
Perenc. bendungan tipe urugan 01 02 (1)
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
 
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015
Pp waduk (minggu 2, 3, 4) 2015
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 
SDA (Air) Presentasi
SDA (Air) PresentasiSDA (Air) Presentasi
SDA (Air) Presentasi
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
bendungan
bendunganbendungan
bendungan
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Irigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan airIrigasi, bendung dan bangunan air
Irigasi, bendung dan bangunan air
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 

Viewers also liked

Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)Juleha Usmad
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungAgus Fitriyanto
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Okitanawa Everrobert
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertOkitanawa Everrobert
 
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Afret Nobel
 
Laporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalLaporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalAli Hasan
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Bimo Radifan A
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Testinka -chan
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanFahreza Lukman
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxMuh.Nasir Lewa
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Iqbal Pratama
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 

Viewers also liked (20)

Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)Sistem Pemeliharaan (01)
Sistem Pemeliharaan (01)
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
mekanika rekayasa 3 (perhitungan momen dengan metode cross)
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
Laporan Tugas Besar Mekanika Rekayasa 5
 
Perencanaan Plat
Perencanaan PlatPerencanaan Plat
Perencanaan Plat
 
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
 
Cover pjr
Cover pjrCover pjr
Cover pjr
 
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
Analisis struktur gedung bertingkat rendah dengan software etabs v9
 
Beton bertulang
Beton bertulangBeton bertulang
Beton bertulang
 
Laporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalLaporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah Tinggal
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer TestPile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
Pile Dynamic Analyzer (PDA) Test and Hammer Test
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 
Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate Analysis Water Content of Fine Aggregate
Analysis Water Content of Fine Aggregate
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 

Similar to BENDUNGAN PLANNING

Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
 
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptx
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptxTugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptx
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptxKamalAdryanto
 
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptx
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptxMUH. ALFIAN, ST_SDA.pptx
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptxMuhammadAyyub36
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
 
03. bab 1. pendahuluan
03. bab 1. pendahuluan03. bab 1. pendahuluan
03. bab 1. pendahuluanAgusNurIman1
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Irene Baria
 
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utamaSda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utamadrestajumena1
 
2009 2-00208-if bab 1
2009 2-00208-if bab 12009 2-00208-if bab 1
2009 2-00208-if bab 1Naufal Faruq
 
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Irene Baria
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrjulvanidaman001
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Hendy Hidayat
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRPPGHybrid1
 
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusatGloria Siagian
 
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasiSda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasidrestajumena1
 

Similar to BENDUNGAN PLANNING (20)

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.
 
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptx
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptxTugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptx
Tugas Sumber Daya Air Ahli Muda Jenjang 7.pptx
 
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptx
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptxMUH. ALFIAN, ST_SDA.pptx
MUH. ALFIAN, ST_SDA.pptx
 
KAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docxKAKJembt ABT.docx
KAKJembt ABT.docx
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
 
03. bab 1. pendahuluan
03. bab 1. pendahuluan03. bab 1. pendahuluan
03. bab 1. pendahuluan
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
 
Kp 02 bangunan utama
Kp 02   bangunan utamaKp 02   bangunan utama
Kp 02 bangunan utama
 
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utamaSda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
 
2009 2-00208-if bab 1
2009 2-00208-if bab 12009 2-00208-if bab 1
2009 2-00208-if bab 1
 
reklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptxreklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptx
 
Kerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aafKerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aaf
 
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
 
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrBAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrr
 
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017Bab 2 pendahuluan halsel 2017
Bab 2 pendahuluan halsel 2017
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
Hidrologi Terapan
Hidrologi TerapanHidrologi Terapan
Hidrologi Terapan
 
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat
6 perencanaan pengelolaan_air_limbah_dengan_sistem_terpusat
 
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasiSda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

BENDUNGAN PLANNING

  • 1. 1 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEBUAH BENDUNGAN/WADUK Makalah Oleh : Drs. Sukadi NIP. 131 930 245 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG 1998 Halaman Pengesahan Seminar
  • 2. 2 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEBUAH BENDUNGAN/WADUK Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Drs. MS. Barliana, MPd. NIP. 131 760 821 Jabatan : Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Menerangkan bahwa : Nama : Drs. Sukadi NIP. 131 930 245 Judul Makalah : LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEBUAH BENDUNGAN/WADUK Telah melakukan kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Pada tanggal 09 Desember 1998 Di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK IKIP Bandung Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung Drs. MS. Barliana, MPd. NIP. 131 760 821
  • 3. 3 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala bimbingan dan limpahan rahmatNya, sehingga dapat menyelesaikan makalan ini. Pembahasan makalah ini menjelaskan perencenaan dan perancangan suatu bendungan/waduk. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. MS. Barliana, MPD., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK IKIP Bandung yang telah memberikan segala bantuannya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan sejawat yang telah memberikan saran dan masukannya. Semoga amal baiknya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Menyadari dari keterbatasan penulis, kritik dan saran dalam penyempurnaan makalah ini akan sangat diharapkan. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Bandung, Desember 1998 Sukadi, Drs.
  • 4. 4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv ABSTRAK v BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan 2 BAB II PERENCANAAN BENDUNGAN 3 A. Studi Kelayakan Pendahuluan 3 B. Studi Kelayakan 4 C. Perencanaan Teknik 5 D. Pelaksanaan Pembangunan 8 BAB III KESIMPULAN 10 DAFTAR PUSTAKA 11 LAMPIRAN 12
  • 5. 5 ABSTRAK Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-studi yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal. Tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana untuk mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi Tahapan dalam perencanaan dalam pembuatan bendungan meliputi : studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study), studi kelayakan (Feasibility Study), perencanaan teknis (Detailed Design) dan pelaksanaan pembangunan (Contruction). Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin. Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan suatu pemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan pengkajian secara detail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif dan efisien untuk digunakan sebagai masukan analisis lebih lanjut.
  • 6. 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah disekitarnya. Sedangkan di saat-saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit yang sangat minim. Daerah-daerah disekitarnya kering, pertanian dan perkebunan kekurangan air. Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu dilakukan pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan dan tidak menjadi masalah lagi. Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak berkelebihan dan pada saat musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah ini perlu dibuat sebuah bangunan penampung air di alur sungai tersebut, yaitu bendungan atau waduk. Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-studi yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal. Perencanaan bendungan memerlukan berbagai jenis data, baik data primer maupun data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait misalnya peta topografi dapat diperoleh dari Jawatan Topografi Dinas Geodesi TNI-AD. Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran, penyelidikan di lapangan dan analisa di laboratorium. Kelayakan pembangunan bendungan selalu ditinjau dari berbagai aspek, baik kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan sosial bahkan secara politik. Sebelum seluruh kegiatan survey dimulai, aspek-aspek terpenting yang mendorong timbulnya gagasan pembangunan sebuah bendungan terlebih dahulu diketahui yang biasanya adalah:  Pentingnya existensi bendungan tersebut ditinjau dari segi-segi ekonomis maupun sosial
  • 7. 7  Tujuan-tujuan pokok pembangunan dari bendungan  Fungsi pokok yang akan dibebankan pada calon bendungan  Perkiraan kemampuan teknis dari calon bendungan B. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan Sesuai dengan tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana untuk mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi, maka manfaat yang bisa diharapkan adalah: a. Tempat penampung air untuk persediaan dimusim kemarau, dan pada waktu musim hujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan b. Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air sebagai hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan c. Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya sehingga memperbesar cadangan air tanah dan memperbesar ketersediaan air pada musim kemarau d. Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.
  • 8. 8 BAB II PERENCANAAN BENDUNGAN Tahapan dalam perencanaan 1. Studi kelayakan pendahuluan (Pre Feasibility Study) 2. Studi kelayakan (Feasibility Study) 3. Perencanaan teknis (Detailed Design) 4. Pelaksanaan pembangunan (Contruction) A. Studi Kelayakan Pendahuluan Pencarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan pada data-data yang akan dijadikan bahan analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan studi kelayakan pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang sudah terkumpul, selanjutnya diadakan perencanaan pemetaan topografi yang lebih lengkap dan penelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian diadakan perhitungan-perhitungan teknis dan ekonomis yang masih bersifat sederhana, penentuan lokasi proyek dan desain yang sederhana pula. 1. Pengumpulan data-data Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Peta-peta topografi b. Peta-peta geologi c. Foto udara d. Data klimatologi e. Data hidrologi f. Data jaringan irigasi (pengairan) g. Lain-lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga listrik, bangunan- bangunan lama).
  • 9. 9 2. Pengujian Pengujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data-data yang sudah terkumpul. Pada hakekatnya data-data yang terkumpul tidaklah semuanya dapat dipercaya dan langsung digunakan, sehingga perlu dilakukan pengujian tingkat keandalannya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan, pemeriksaaan dan mencari kesamaan dari data-data yang terkumpul dengan kondisi yang sebenarnya, sehingga pada tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke beberapa lokasi di lapangan. B. Studi Kelayakan Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan pemetaan topografi dengan skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur parameter hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi. Dari data yang diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunan terutama yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek. Pada tahap ini sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya saja untuk tipe dan letak as bendungan masih terdapat beberapa alternatif. 1. Penelitian Topografi Kegiatan penelitian topografi dilaksanakan dalam areal rencana genangan waduk, axis bendungan, tanggul dan lokasi fasilitas bangunan serta rencana saluran pensuplai air ke areal daerah irigasi. Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi : a. Pemasangan Bench Mark (BM) baru b. Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan daerah genangannya c. Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah genangannya. d. Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar axis Dam hingga batas daerah genangan e. Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan
  • 10. 10 f. Penggambaran hasil pengukuran situasi detail, dalam daerah genangan, yang disajikan dalam bentuk peta situasi bendungan dan daerah genangan dengan beda kontur 1 m. 2. Penelitian meteorologi dan klimatologi Data yang diperoleh adalah temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, tekanan udara, radiasi matahari dan penguapan di suatu daerah selama periode tertentu. 3. Penelitian hidrologi Tujuan penelitian adalah untuk mencari parameter hidrologi yaitu besaran hujan dan debit air sebagai data masukan dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan utama, bangunan pelimpah, sedimentasi dan volume waduk 4. Penelitian Geoteknik Penelitian Geoteknik dan Mekanika Tanah adalah untuk meneliti, mempelajari, menyelidiki keseimbangan dan perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan, zone gempa baik di lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang didapat dari hasil penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat menentukan axis bendungan, tipe dan bahan bendungan serta parameter-parameter lain yang akan digunakan dalam perhitungan pondasi dan stabiltas. 5. Penelitian Sosial Ekonomi Kegiatan penelitian sosial ekonomi meliputi pengumpulan data sekunder sosial ekonomi, untuk memberi gambaran kondisi yang ada dalam wilayah studi. Pengumpulan data dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada instansi yang terkait sesuai kebutuhan data yang diperlukan. Sehingga akan didapatkan data pada kondisi sebelum adanya pembangunan, sebagai bahan pengembangan pada saat pelaksanaan dan pasca proyek. C. Perencanaan Teknis 1. Analisis Hidrologi Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya dengan bendungan, hasil analisis hidrologi merupakan informasi yang sangat penting untuk pekerjaan perhitungan pendimensian dan karakteristik bangunannya. Tanpa diketahui secara jelas sifat dan
  • 11. 11 besaran hidrologinya, maka tidak akan dapat menentukan sifat dan besaran hidrauliknya. Perancangan hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang benar, sehingga akan mendapatkan bangunan yang berfungsi secara optimal baik secara struktural maupun fungsionalnya. Patokan rancangan didapatkan setelah dilakukan pemahaman konsep-konsep dasar hidrologi dan menganalisisnya dengan pemahaman kondisi lapangan atau daerah lokasi rencana proyek. Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai informasi (data) perencanaan hidraulik dari bangunan yang akan dibuat adalah : a. Evapotranspirasi b. Infiltrasi c. Curah hujan d. Ketersediaan air e. Kebutuhan air f. Debit banjir g. Patokan rancangan h. Volume genangan i. Sedimentasi Langkah dan metode-metode perhitungan pada butir-butir (a) sampai (g) telah dijelaskan oleh makalah-makalah sebelumnya. Sehingga penjelasannya dapat dilihat pada isi makalah tersebut. 2. Analisis Hidroulik Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan mendapatkan parameter-parameter bangunan baik ukuran maupun parameter hidraulik lainnya. Adapun bangunan-bangunan yang perlu direncanakan dalam rangka perencanaan bendungan yaitu : a. Saluran pengelak b. Cofferdam c. Mein Bandungan
  • 12. 12 - Dimensi Dimensi bendungan merupakan ukuran ketinggian, lebar mercu, panjang, kemiringan bagian hulu dan hilir, tinggi jagaan, volume, dari bendungan serta parameter-parameter hidroulis lainnya. - Pondasi Pondasi sebagai penahan gaya berat dari tubuh bendungan dan gaya-gaya hidrostatik harus memenuhi persyaratan. Persyaratan tersebut adalah mempunyai daya dukung, penghambat aliran filtrasi dan tahan terhadap terjadinya sufosi (piping). 3. Perhitungan Stabilitas Untuk mendapatkan tingkat stabilitas dari bendungan perlu dilakukan analisis gaya- gaya yang akan bekerja pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada bendungan adalah akibat berat sendiri tubuh bendungan, beban hidrostatis, tekanan air pori, dan beban seismis. Analisis stabilitas bendungan biasanya dilakukan terhadap lereng bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi. 4. Bangunan pelengkap Operasional bendungan perlu ditunjang oleh bangunan pelengkap agar fungsi dari bendungan dapat dicapai dengan baik. Tanpa adanya bangunan pelengkap memungkinkan akan membahayakan konstruksi atau bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapaun bangunan pelengkap yang diperlukan adalah : a. Bangunan pelimpah Tujuannya adalah untuk mengalirkan air banjir agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Dimensi dari bangunan pelimpah perlu diperhitungkan secara matang sehingga diharapkan dapat mengantisipasi debit banjir yang besar. Jenis dan model bangunan pelimpah biasanya disesuaikan dengan kondisi geologi dan tipe bandungan. b. Bangunan penyadapan Tujuan bangunan penyadapan adalah untuk mengeluarkan air dari bendungan dan memasukkannya ke dalam saluran dan mengatur debit airnya agar dapat dipakai untuk memenuhi salah satu atau lebih keperluan yang direncanakan
  • 13. 13 (Soedibyo, 1993). Pendimensian bangunan penyadapan didasarkan pada kebutuhan air yang direncanakan. 5. Penggambaran Hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas ditranformasikan kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu. Penggambaran dilakukan mulai dari topografi genangan, lokasi, denah, potongan memanjang dan melintang bendungan, dan detail- detail. Hasil penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan, ukuran dan bahan yang akan digunakan pada pembangunannya. Sehingga akan dijadikan dasar untuk perhitungan anggaran biaya dan bestek dalam pelaksanaan proyek. 6. Analisa Ekonomi Hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi gambar bestek didapatkan besaran tertentu. Hitungan ini juga dapat dijadikan informasi pembuatan jadwal kerja (time schedule), kebutuhan bahan dan material (material schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man power schedule). Analisa ekonomi ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan antara investasi dan keuntungan setelah pembangunan bendungan selesai dan dioperasikan. Nilai investasi merupakan harga fisik dari bendungan dan biaya operasional untuk tiap tahunnya. Sedangkan keuntungan didapatkan dari perkiraan nilai jual air yang digunakan baik untuk PLTA, irigasi, kebutuhan domestik maupun penggunaan lainnya. D. Pelaksanaan Pembangunan Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin. Secara umum urutan pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan jalan akses (acces road), pembuatan base camp dan mobilisasi, pembuatan saluran pengelak, pembuatan cofferdam, penggalian pondasi, penimbunan, penutupan alur sungai dan
  • 14. 14 penutupan saluran pengelak. Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipe bendungan. Program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya disusun secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan dari setiap komponen bendungan. Juga perlu dipertimbangan terhadap kondisi medan pelaksanaannya.
  • 15. 15 BAB III KESIMPULAN Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan suatu pemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan pengkajian secara detail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif dan efisien untuk digunakan sebagai masukan analisis lebih lanjut. Dari uraian sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat dirangkum di bawah ini : 1. Bendungan bertujuan untuk penampungan air, mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi. Serta dapat memenuhi kebutuhan air pada saat musim kemarau dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. 2. Perencanaan bendungan memerlukan langkah-langkah yang matang dari mulai pengumpulan data sampai perencanaannya. 3. Langkah paling awal adalah survai pendahuluan untuk mendapatkan data-data dasar mengenai kondisi lokasi daerah proyek dalam bentuk data teknis dan non teknis. 4. Data-data hasil survai diteliti dan dianalisis untuk mendapatkan informasi teknis sebagai data masukan dalam perencanaan konstruksi bendungan. Perencanaan mempertimbangkan juga faktor-faktor non teknis. 5. Hasil perencanaan dalam bentuk dimensi konstruksi dan hidraulik ditransformasikan kedalam bentuk gambar bestek. Selanjutnya dijadikan dasar untuk perhitungan estimasi biaya dan analisa ekonominya. 6. Pelaksanaan pembangunan memerlukan jadwal kerja yang teliti dan mempunyai urutan-urutan yang efektif sehingga setiap komponen pekerjaan tidak saling tumpang tindih.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Ditjen Pengairan, 1983, Pedoman (Manual) Pembuatan Bendungan Pengendali Sedimen : untuk Program Bantuan Penghijauan dan Reboisasi, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta. Gupta, 1989, Hydrology and Hydraulic Systems, Prentice Hall, New Jersey. Intimulya Multikencana, 1997, Perencanaan Detail Waduk Lapangan Cikuranteun, Ciandur dan Cipaseh PWS Ciujung-Ciliman, Ditjen Pengairan, Pandeglang. Sri Harto Br., 1993, Analisis Hidrologi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Soedibyo, 1993, Teknik Bendungan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Suyono S. dan Kensaku T., 1981, Bendungan Type Urugan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
  • 17. 17 LAMPIRAN SURVAI : Pengumpulan data dasar : Peta topografi, geologi, hidro & klimatologi, kondisi setempat (sosial ekonomi) Pengujian/Kalibrasi data. PENYELIDIKAN :  Klimatologi T, H, P, Et, R, W  Hidrologi Data & data terukur  Mekanika Tanah Lap & Lab  Geologi Jenis, stratigrafi, gempa, bahan bangunan  Lingkungan PERENCANAAN :  Hidrologis Ep, Heff, Dr, Qand, Qdes, Vol, Sed.  Hidraulis - Ter. Pengelak - Cofferdam - Bendungan Dimensi, pondasi,  Stabilitas  Bang. Pelengkap Spillway, penyadapan  Penggambaran  Analisa Ekonomi Survey Investigation Design Contruction Operation Maintenance
  • 18. 18 PEMBAGIAN TIPE BENDUNGAN Berdasarkan ukuran : 1. Bendungan besar (h  15 m) 2. Bendungan kecil (h < 15 m) Berdasarkan tujuan pembangunan : 1. Tujuan tunggal (single purpose) 2. Tujuan serbaguna (multi purpose) Berdasarkan penggunaannya : 1. Bendungan untuk membentuk waduk (storage dams) 2. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams) Berdasarkan jalannya air : 1. Bendungan untuk dilewati air (overflows dams) 2. Bendungan untuk menahan air (non overflows dams) Berdasarkan konstruksinya : 1. Bendungan urugan (fill dams, embankment dams) a. Urugan serbasama (homogeneous dams) b. Urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams) c. Urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, decket rockfill dams) 2. Bendungan beton (concrete dams) Berdasarkan fungsinya : 1. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike) 2. Bendungan pengelak (cofferdam) 3. Bendungan utama (main dam) 4. Bendungan sisi (high level dam) Faktor-faktor di dalam pemilihan tipe bendungan : 1. Tujuan pembangunan 2. Keadaan klimatologi setempat 3. Keadaan hidrologi setempat 4. Keadaan topografi setempat 5. Keadaan di daerah genangan 6. Keadaan geologi setetmpat 7. Tersedianya bahan bangunan setetmpat 8. Hubungan dengan bangunan pembantu (pelimpah, pengambilan) 9. Keperluan untuk pengoperasian waduk 10.Keadaan lingkungan setempat 11.Biaya proyek 12.Gempa bumi
  • 19. 19 PENGUMPULAN DATA DASAR : 1. Peta topografi 2. Peta udara 3. Peta geologi 4. Peta tata guna lahan 5. Peta kehutanan 6. Peta perkebunan 7. Data klimatologi 8. Data hidrologi 9. Data jaringan irigasi (pengairan) 10.Data tenaga listrik Pemetaan udara dan topografi : 1. Pemetaan udara (1:15.000;1:20.000 dan 1:5.000;1:10.000). 2. Pemetaan topografi (1:25.000;1:20.000;1:10.000;1:5.000 dan 1:200;1:250;1:400;1:500) Penelitian meteorologi dan klimatologi : 1. Pengukuran temperatur 2. Pengukuran kelembaban 3. Pengukuran curah hujan 4. Pengukuran penguapan air 5. Pengukuran pemancaran sinar matahari 6. Pengukuran angin Penelitian hidrologi : 1. Data statistik 2. Daur hidrologi 3. Pengukuran debit aliran sungai 4. Pengukuran sedimen Penelitian dan penyelidikan Mekanika Tanah : 1. Penyelidikan di laboratorium a. Gradasi butiran tanah b. Kadar air c. Kadar pori dan angka pori d. Berat jenis e. Berat volume f. Atterberg limit g. Triaksial test h. Permeabilitas i. Konsolidasi
  • 20. 20 2. Penyelidikan di lapangan : a. Pengambilan contoh tanah b. Lubang pengujian c. Pengeboran d. Penyondiran Penelitian dan Penyelidikan geologi : 1. Sifat-sifat dan jenis batuan 2. Stratigrafi 3. Pelapukan 4. Gempa bumi Pengujian penimbunan : 1. Lapisan kedap air 2. Lapisan filter dan urugan Penelitian keadaan lingkungan : 1. Kependudukan 2. Sosial ekonomi 3. Domestik 4. Pemukiman kembali 5. Lokasi pengambilan bahan bangunan 6. Pembebasan tanah 7. Pemindahan fasilitas dan infrastruktur lokasi