SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
SOAL II
ESTIMASI DATA HUJAN YANG HILANG
DAN UJI KONSISTENSI DATA
2.1 Estimasi Data Hujan yang Hilang
Data hujan dapat diperoleh dari stasiun hujan yang diperoleh dan dikelola oleh pihak terkait
atau pihak yang membutuhkan untuk keprerluan penelitian atau sebagainya. Tetapi tidak menutup
kemungkinan terdapat data yang tidak lengkap atau hilang dalam penghimpunan data dari
lapangan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan alat, kelalaian petugas, factor alam atau
sebagainya. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kekosongan data pada waktu tertentu. Hilangnya
data hujan diwaktu terterntu dapat merugikan, misalnya untuk menganalisis debit banjir saat
musim hujan, apabila terdapat data hujan yang tidak lengkap atau hilang maka akan merugikan
karena pihak terkait tidak dapat memperoleh data secara akurat.
Data hujan yang hilang dapat di estimasi apabila disekitarnya ada stasiun penakar hujan
minimal (2 stasiun hujan) yang lengkap datanya atau stasiun penakar yang datanya hilang
diketahui hujan rata-rata tahunannya. (Limantara : 2010)
Apabila data hujan yang hilang benar-benar diperlukan untuk waktu dan kepentingan tertentu,
maka data hujan yang hilang dapat di estimasi/dihitung melalui metode-metode yang ada. Metode
yang banyak digunakan yaitu metode perbandingan normal ( Normal Ratio Method )
Rumus “Normal Ratio Method” untuk menghitung data yang hilang :
Px =
1
𝑛
∑ 𝑃𝑖
𝐴𝑛𝑥
𝐴𝑛𝑖
𝑛
𝑖=1
Dengan : Px = tinggi hujan harian harian maksimum di stasiun x (x)
n = jumlah stasiun disekitar x untuk mencari data di x
𝑃𝑖 = tinggi hujan harian di stasiun sekitar x (mm)
𝐴𝑛𝑥 = tinggi hujan rata-rata tahunan distasiun x (mm)
𝐴𝑛𝑖 = tinggi hujan rata-rata tahunan distasiun sekitar x (mm)
2.2 Teori Uji Konsistensi Data
Uji konsistensi data dilakukan untuk mengetahui hasil perhitungan estimasi hujan harian yang
hilang dapat terkoreksi kekonsistensiannya, sehingga data hujan tahunan dari stasiun yang ada
memiliki keterkaitan yang kuat.
Uji konsistensi data dapat dilakukan dengan membandingkan data komulatif hujan dengan
nilai komulatif rata-rata stasiun hujan dari stasiun yang bersesuaian . perhitungan tersebut
kemudian disajikan dalam bentuk Lengkung Massa Ganda ( Double Mass Curve ) dengan melihat
lengkung massa ganda, apabila garis kurva lurus dan tidak terjadi patahan maka data hujan tersebut
konsisten. Sebaliknya, apabila garis kurva terjadi patahan maka data tersebut tidak konsisten. Data
yang tidak konsisten dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan atau perubahan cara menakar.
Apabila terjadi data hujan yang tidak konsisten, maka dapat dilakukan koreksi dengan
menggunakan rumus berikut :
Dengan : Yz = Hujan yang dikoreksi (mm)
Y = Hujan Pengamatan (mm)
𝑡𝑔 𝛼 = kemiringan sebelum perubahan
𝑡𝑔𝛼0= kemiringan sesudah perubahan
Gambar 2.1 Lengkung Massa Ganda
Sumber : Materi Kuliah Presipitasi
Yz =
𝑡𝑔 𝛼
𝑡𝑔𝛼0
Y
2.3 Analisa Perhitungan
2.3.1 Data Hujan
Tabel 2.1 Data Curah Hujan Di Stasiun A, B, C dan di Pada Hari yang Sama
Sumber : Data Perhitungan 2021
Keterangan :
1 2004 300.0 270.0 255.0 240.0
2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0
3 2006 323.0 290.7 274.6
4 2007 259.2 244.8 230.4
5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2
6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6
7 2010 300.0 270.0 255.0 240.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6
9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0
10 2013 259.0 233.1 207.2
11 2014 340.0 306.0 289.0 272.0
12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
= Data hilang pada stasiun A
= Data hilang pada Stasiun C
= Data hilang pada Stasiun D
2.3.2 Perhitungan Perkiraan Data Hujan yang Hilang
2.3.2.1 Mencari Data yang hilang Tahun 2006 pada Stasiun D
Tabel 2.2 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2006 di Stasiun D
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.3 Data Hujan di Stasiun A, B, C dan Hujan Tahunan
Pos
Hujan
Tinggi
Hujan
(mm)
Jumlah
Hujan
Tahunan
(mm)
A 323.0 1832.0
B 290.7 1908.0
C 274.6 1581.9
D 1696.0
Sumber : Hasil Perhitungan
Perhitungan :
Px =
1
𝑛
∑ 𝑃𝑖
𝐴𝑛𝑥
𝐴𝑛𝑖
𝑛
𝑖=1
Px =
1
3
((𝑃𝐴 ×
𝐴𝑥
𝐴𝐴
) + (𝑃𝐵 ×
𝐴𝑥
𝐴𝐵
) + ( 𝑃𝑐 ×
𝐴𝑥
𝐴𝑐
))
Px =
1
3
(( 323.0 ×
1696 .0
1832 .0
) + (290.7 ×
1696.0
1908.0
) + ( 202.8 ×
1696.0
274.6
))
= 283.94 mm
Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun
Hujan A Hujan B Hujan C Hujan D
3 2006 323.0 290.7 274.6
4 2007 259.2 244.8 230.4
5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2
6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6
7 2010 300.0 270.0 255.0 240.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6
9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0
10 2013 259.0 233.1 207.2
11 2014 340.0 306.0 289.0 272.0
1832.0 1908.0 1581.9 1696.0
No. Tahun
Jumlah
2.3.2.2 Mencari Data yang hilang Tahun 2007 pada Stasiun A
Tabel 2.4 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2007 di Stasiun A
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.5 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2007 di Stasiun A
Pos
Hujan
Tinggi
Hujan (mm)
Jumlah
Hujan
Tahunan
(mm)
A 1832.0
B 259.2 1648.8
C 244.8 1337.1
D 230.4 1465.6
Sumber : Hasil Perhitungan
Perhitungan :
Px =
1
𝑛
∑ 𝑃𝑖
𝐴𝑛𝑥
𝐴𝑛𝑖
𝑛
𝑖=1
Px =
1
3
((𝑃𝐵 ×
𝐴𝑥
𝐴𝑏
) + (𝑃𝐶 ×
𝐴𝑥
𝐴𝑐
) + ( 𝑃𝐷 ×
𝐴𝑥
𝐴𝑑
))
Px =
1
3
(( 259.2 ×
1832.0
1648.8
) + ( 244.8 ×
1832.0
1337.1
) + ( 230.4 ×
1832 .0
1465 .6
))
= 303.80 mm
No. Tahun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun
Hujan A Hujan B Hujan C Hujan D
4 2007 259.2 244.8 230.4
5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2
6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6
7 2010 300.0 270.0 255 240.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6
9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0
10 2013 259.0 233.1 207.2
11 2014 340.0 306.0 289 272.0
1832.0 1648.8 1337.1 1465.6
Jumlah
2.3.2.3 Mencari Data yang hilang Tahun 2013 pada Stasiun C
Tabel 2.6 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2013 di Stasiun C
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.7 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2013 di Stasiun C
Pos
Hujan
Tinggi Hujan
(mm)
Jumlah Hujan
Tahunan
(mm)
A 259.0 3044.8
B 233.1 2726.1
C 2574.8
D 207.2 2448.7
Sumber : Hasil Perhitungan
Perhitungan :
Px =
1
𝑛
∑ 𝑑𝑖
𝐴𝑛𝑥
𝐴𝑛𝑖
𝑛
𝑖=1
Px =
1
3
( (𝑃𝐴 ×
𝐴𝑥
𝐴𝐴
) + (𝑃𝐵 ×
𝐴𝑥
𝐴𝐵
) + ( 𝑃𝐷 ×
𝐴𝑥
𝐴𝐷
))
Px =
1
3
((259.0 ×
2574 .8
3044 .8
) + ( 233.1 ×
2574 .8
2726 .1
) + ( 207.2 ×
2574.8
2448.7
))
= 219.02 mm
1 2004 300.0 270.0 255 240.0
2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0
3 2006 323.0 290.7 274.6 283.9
4 2007 303.8 259.2 244.8 230.4
5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2
6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6
7 2010 300.0 270.0 255 240.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6
9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0
10 2013 259.0 233.1 207.2
11 2014 340.0 306.0 289 272.0
12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0
3044.8 2726.1 2574.8 2448.7
Jumlah
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
2.3.3 Data Hujan Baru
Tabel 2.8 Data Hujan Stasiun A, B, C dan D pada Tahun 2014-2015
Sumber : Hasil Perhitungan
2.3.4 Perhitungan Uji Konsistensi
2.3.4.1 Perhitungan Rerata Pada Stasiun B,C,D , Stasiun A, C, D , Stasiun A, B, D , dan
Stasiun A, B, C
Tabel 2.9 Rerata Stasiun Hujan B, C, dan D
Sumber : Hasil Perhitungan
1 2004 300.0 270.0 255 240.0
2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0
3 2006 323.0 290.7 274.6 283.9
4 2007 303.8 259.2 244.8 230.4
5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2
6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6
7 2010 300.0 270.0 255 240.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6
9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0
10 2013 259.0 233.1 219.02 207.2
11 2014 340.0 306.0 289 272.0
12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0
3303.8 2959.2 2793.8 2655.9
Jumlah
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
1 2004 270.0 255.0 240.0 255.0
2 2005 211.5 199.8 188.0 199.8
3 2006 290.7 274.6 283.9 283.1
4 2007 259.2 244.8 230.4 244.8
5 2008 228.6 215.9 203.2 215.9
6 2009 199.8 188.7 177.6 188.7
7 2010 270.0 255.0 240.0 255.0
8 2011 235.8 222.7 209.6 222.7
9 2012 175.5 165.8 156.0 165.8
10 2013 233.1 219.0 207.2 219.8
11 2014 306.0 289.0 272.0 289.0
12 2015 279.0 263.5 248.0 263.5
No. Tahun
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
Rerata
B,C,D
Tabel 2.10 Rerata Stasiun Hujan A, C, dan D
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 2.11 Rerata Stasiun Hujan A, B, dan D
Sumber : Hasil Perhitungan
1 2004 300.0 255.0 240.0 265.0
2 2005 235.0 199.8 188.0 207.6
3 2006 323.0 274.6 283.9 293.8
4 2007 303.8 244.8 230.4 259.7
5 2008 254.0 215.9 203.2 224.4
6 2009 222.0 188.7 177.6 196.1
7 2010 300.0 255.0 240.0 265.0
8 2011 262.0 222.7 209.6 231.4
9 2012 195.0 165.8 156.0 172.3
10 2013 259.0 219.0 207.2 228.4
11 2014 340.0 289.0 272.0 300.3
12 2015 310.0 263.5 248.0 273.8
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan C
Stasiun
Hujan D
Rerata
A,C,D
1 2004 300.0 270.0 240.0 270.0
2 2005 235.0 211.5 188.0 211.5
3 2006 323.0 290.7 283.9 299.2
4 2007 303.8 259.2 230.4 264.5
5 2008 254.0 228.6 203.2 228.6
6 2009 222.0 199.8 177.6 199.8
7 2010 300.0 270.0 240.0 270.0
8 2011 262.0 235.8 209.6 235.8
9 2012 195.0 175.5 156.0 175.5
10 2013 259.0 233.1 207.2 233.1
11 2014 340.0 306.0 272.0 306.0
12 2015 310.0 279.0 248.0 279.0
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan D
Rerata
A,B,D
Tabel 2.12 Rerata Stasiun Hujan A, B, dan C
Sumber : Hasil Perhitungan
2.3.4.2 Rekapitulasi Rerata
Tabel 2.13 Rekapitulasi Rerata
Sumber : Hasil Perhitungan
1 2004 300.0 270.0 255.0 275.0
2 2005 235.0 211.5 199.8 215.4
3 2006 323.0 290.7 274.6 296.1
4 2007 303.8 259.2 244.8 269.3
5 2008 254.0 228.6 215.9 232.8
6 2009 222.0 199.8 188.7 203.5
7 2010 300.0 270.0 255.0 275.0
8 2011 262.0 235.8 222.7 240.2
9 2012 195.0 175.5 165.8 178.8
10 2013 259.0 233.1 219.0 237.0
11 2014 340.0 306.0 289.0 311.7
12 2015 310.0 279.0 263.5 284.2
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Stasiun
Hujan B
Stasiun
Hujan C
Rerata
A,B,C
1 255.0 265.0 270.0 275.0
2 199.8 207.6 211.5 215.4
3 283.1 293.8 299.2 296.1
4 244.8 259.7 264.5 269.3
5 215.9 224.4 228.6 232.8
6 188.7 196.1 199.8 203.5
7 255.0 265.0 270.0 275.0
8 222.7 231.4 235.8 240.2
9 165.8 172.3 175.5 178.8
10 219.8 228.4 233.1 237.0
11 289.0 300.3 306.0 311.7
12 263.5 273.8 279.0 284.2
Rerata
A,B,D
Rerata
A,B,C
No.
Rerata
B,C,D
Rerata
A,C,D
2.3.4.3 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun A
Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun A terhadap B, C, D
Sumber : Hasil Perhitungan
Gambar 2.2 Grafik Uji Konsistensi Stasiun A terhadap B, C, dan D
Sumber : Hasil Perhitungan
1 2004 300.0 300.0 255.0 255.0
2 2005 235.0 535.0 199.8 454.8
3 2006 323.0 858.0 283.1 737.8
4 2007 303.8 1161.8 244.8 982.6
5 2008 254.0 1415.8 215.9 1198.5
6 2009 222.0 1637.8 188.7 1387.2
7 2010 300.0 1937.8 255.0 1642.2
8 2011 262.0 2199.8 222.7 1864.9
9 2012 195.0 2394.8 165.8 2030.7
10 2013 259.0 2653.8 219.8 2250.5
11 2014 340.0 2993.8 289.0 2539.5
12 2015 310.0 3303.8 263.5 2803.0
No. Tahun
Stasiun
Hujan A
Komulati
f A
Rerata
B,C,D
Komulati
f B,C,D
Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun A terhadap stasiun B, C dan D diatas menghasilkan
garis kurva lurus (linier) atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa data pada stasiun tersebut konsisten
2.3.4.4 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun B
Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun B terhadap A, C, D
Sumber : Hasil Perhitungan
Gambar 2.3 Grafik Uji Konsistensi Stasiun B terhadap A, C, dan D
1 2004 270.0 270.0 265.0 265.0
2 2005 211.5 481.5 207.6 472.6
3 2006 290.7 772.2 293.8 766.4
4 2007 259.2 1031.4 259.7 1026.1
5 2008 228.6 1260.0 224.4 1250.5
6 2009 199.8 1459.8 196.1 1446.6
7 2010 270.0 1729.8 265.0 1711.6
8 2011 235.8 1965.6 231.4 1943.0
9 2012 175.5 2141.1 172.3 2115.3
10 2013 233.1 2374.2 228.4 2343.7
11 2014 306.0 2680.2 300.3 2644.0
12 2015 279.0 2959.2 273.8 2917.9
No. Tahun
Stasiun
Hujan B
Komulati
f B
Rerata
A,C,D
Komulati
f A,C,D
Sumber : Hasil Perhitungan
Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun B terhadap stasiun A, C dan D diatas menghasilkan
gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa data pada stasiun tersebut konsisten
2.3.4.5 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun C
Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun C terhadap A, B, D
Sumber : Hasil Perhitungan
1 2004 255.0 255.0 270.0 270.0
2 2005 199.8 454.8 211.5 481.5
3 2006 274.6 729.4 299.2 780.7
4 2007 244.8 974.2 264.5 1045.2
5 2008 215.9 1190.1 228.6 1273.8
6 2009 188.7 1378.8 199.8 1473.6
7 2010 255.0 1633.8 270.0 1743.6
8 2011 222.7 1856.5 235.8 1979.4
9 2012 165.8 2022.3 175.5 2154.9
10 2013 219.0 2241.3 233.1 2388.0
11 2014 289.0 2530.3 306.0 2694.0
12 2015 263.5 2793.8 279.0 2973.0
Stasiun
Hujan C
Komulati
f C
Rerata
A,B,D
Komulati
f A,B,D
No. Tahun
Gambar 2.4 Grafik Uji Konsistensi Stasiun C terhadap A, B, dan D
Sumber : Hasil Perhitungan
Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun C terhadap stasiun A, B dan D diatas menghasilkan
gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa data pada stasiun tersebut konsisten
2.3.4.6 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun D
Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun D terhadap A, B, C
1 2004 240.0 240.0 275.0 275.0
2 2005 188.0 428.0 215.4 490.4
3 2006 283.9 711.9 296.1 786.5
4 2007 230.4 942.3 269.3 1055.8
5 2008 203.2 1145.5 232.8 1288.6
6 2009 177.6 1323.1 203.5 1492.1
7 2010 240.0 1563.1 275.0 1767.1
8 2011 209.6 1772.7 240.2 2007.3
9 2012 156.0 1928.7 178.8 2186.1
10 2013 207.2 2135.9 237.0 2423.1
11 2014 272.0 2407.9 311.7 2734.8
12 2015 248.0 2655.9 284.2 3018.9
Komulati
f A,B,C
No. Tahun
Stasiun
Hujan D
Komulati
f D
Rerata
A,B,C
Sumber : Hasil Perhitungan
Gambar 2.5 Grafik Uji Konsistensi Stasiun D terhadap A, B, dan C
Sumber : Hasil Perhitungan
Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun D terhadap stasiun A, B dan C diatas menghasilkan
gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa data pada stasiun tersebut konsisten
2.4 Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan untuk menentukan estimasi data hujan yang hilang melalui
Normal Ratio Method didapat :
 Data Hilang di Stasiun A pada tahun 2007 adalah 303.80 mm;
 Data Hilang di Stasiun C pada tahun 2013 adalah 219.02 mm; dan
 Data Hilang di Stasiun D pada tahun 2006 adalah 283.94 mm.
Setelah dilakukan uji konsistensi didapat grafik uji konsistensi data :
 Grafik uji konsistensi data A terhadap B, C dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi
patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
 Grafik uji konsistensi data B terhadap A, C dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi
patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
 Grafik uji konsistensi data C terhadap A, B dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi
patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
 Grafik uji konsistensi data D terhadap A, B dan C didapat kurva garis linier/ tidak terjadi
patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
Daftar Pustaka
Limantara, L.M., 2010. Hidrologi Praktis. Bandung : CV. Lubuk Agung
Harisuseno, Donny. 2021.
Presipitasi,(https://classroom.google.com/u/0/c/Mjc0ODIwMzQ5MTEx/m/MzExNjI5NT
g5MjYw/details ), diakses pada tanggal 31 Maret 2021

More Related Content

What's hot

Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Tugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanahTugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanahapaAPAaja82
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahMellyAnggraeni2
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasiWSKT
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatanAdunk Putra
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 

What's hot (20)

Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Tugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanahTugas iv mekanika tanah
Tugas iv mekanika tanah
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 

Similar to Estimasi Data Hujan

curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangssuser99d91c1
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]Willem Sidharno
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisChoirul Umam
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfelizabethrudhu
 
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timurLampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timurPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelFreddyTaebenu
 
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptx
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptxperenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptx
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptxBambang L
 
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdfAlrafizraMuhaya1
 

Similar to Estimasi Data Hujan (12)

Tugas 1 PSDA
Tugas 1 PSDATugas 1 PSDA
Tugas 1 PSDA
 
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
 
BAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdfBAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdf
 
Hidrologi & potensi pltm
Hidrologi & potensi pltmHidrologi & potensi pltm
Hidrologi & potensi pltm
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
 
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timurLampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
Lampiran c. perhitungan volume kebutuhan infrastruktur kab. tanjung jabung timur
 
Analisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-PararelAnalisis Pompa Seri-Pararel
Analisis Pompa Seri-Pararel
 
Gebrina putri guciano g24140054
Gebrina putri guciano g24140054Gebrina putri guciano g24140054
Gebrina putri guciano g24140054
 
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptx
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptxperenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptx
perenc_pembangunan_instalasi_pengelohan.pptx
 
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Estimasi Data Hujan

  • 1. SOAL II ESTIMASI DATA HUJAN YANG HILANG DAN UJI KONSISTENSI DATA 2.1 Estimasi Data Hujan yang Hilang Data hujan dapat diperoleh dari stasiun hujan yang diperoleh dan dikelola oleh pihak terkait atau pihak yang membutuhkan untuk keprerluan penelitian atau sebagainya. Tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat data yang tidak lengkap atau hilang dalam penghimpunan data dari lapangan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan alat, kelalaian petugas, factor alam atau sebagainya. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kekosongan data pada waktu tertentu. Hilangnya data hujan diwaktu terterntu dapat merugikan, misalnya untuk menganalisis debit banjir saat musim hujan, apabila terdapat data hujan yang tidak lengkap atau hilang maka akan merugikan karena pihak terkait tidak dapat memperoleh data secara akurat. Data hujan yang hilang dapat di estimasi apabila disekitarnya ada stasiun penakar hujan minimal (2 stasiun hujan) yang lengkap datanya atau stasiun penakar yang datanya hilang diketahui hujan rata-rata tahunannya. (Limantara : 2010) Apabila data hujan yang hilang benar-benar diperlukan untuk waktu dan kepentingan tertentu, maka data hujan yang hilang dapat di estimasi/dihitung melalui metode-metode yang ada. Metode yang banyak digunakan yaitu metode perbandingan normal ( Normal Ratio Method ) Rumus “Normal Ratio Method” untuk menghitung data yang hilang : Px = 1 𝑛 ∑ 𝑃𝑖 𝐴𝑛𝑥 𝐴𝑛𝑖 𝑛 𝑖=1 Dengan : Px = tinggi hujan harian harian maksimum di stasiun x (x) n = jumlah stasiun disekitar x untuk mencari data di x 𝑃𝑖 = tinggi hujan harian di stasiun sekitar x (mm) 𝐴𝑛𝑥 = tinggi hujan rata-rata tahunan distasiun x (mm) 𝐴𝑛𝑖 = tinggi hujan rata-rata tahunan distasiun sekitar x (mm)
  • 2. 2.2 Teori Uji Konsistensi Data Uji konsistensi data dilakukan untuk mengetahui hasil perhitungan estimasi hujan harian yang hilang dapat terkoreksi kekonsistensiannya, sehingga data hujan tahunan dari stasiun yang ada memiliki keterkaitan yang kuat. Uji konsistensi data dapat dilakukan dengan membandingkan data komulatif hujan dengan nilai komulatif rata-rata stasiun hujan dari stasiun yang bersesuaian . perhitungan tersebut kemudian disajikan dalam bentuk Lengkung Massa Ganda ( Double Mass Curve ) dengan melihat lengkung massa ganda, apabila garis kurva lurus dan tidak terjadi patahan maka data hujan tersebut konsisten. Sebaliknya, apabila garis kurva terjadi patahan maka data tersebut tidak konsisten. Data yang tidak konsisten dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan atau perubahan cara menakar. Apabila terjadi data hujan yang tidak konsisten, maka dapat dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus berikut : Dengan : Yz = Hujan yang dikoreksi (mm) Y = Hujan Pengamatan (mm) 𝑡𝑔 𝛼 = kemiringan sebelum perubahan 𝑡𝑔𝛼0= kemiringan sesudah perubahan Gambar 2.1 Lengkung Massa Ganda Sumber : Materi Kuliah Presipitasi Yz = 𝑡𝑔 𝛼 𝑡𝑔𝛼0 Y
  • 3. 2.3 Analisa Perhitungan 2.3.1 Data Hujan Tabel 2.1 Data Curah Hujan Di Stasiun A, B, C dan di Pada Hari yang Sama Sumber : Data Perhitungan 2021 Keterangan : 1 2004 300.0 270.0 255.0 240.0 2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0 3 2006 323.0 290.7 274.6 4 2007 259.2 244.8 230.4 5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2 6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6 7 2010 300.0 270.0 255.0 240.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6 9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0 10 2013 259.0 233.1 207.2 11 2014 340.0 306.0 289.0 272.0 12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0 No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan B Stasiun Hujan C Stasiun Hujan D = Data hilang pada stasiun A = Data hilang pada Stasiun C = Data hilang pada Stasiun D
  • 4. 2.3.2 Perhitungan Perkiraan Data Hujan yang Hilang 2.3.2.1 Mencari Data yang hilang Tahun 2006 pada Stasiun D Tabel 2.2 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2006 di Stasiun D Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 2.3 Data Hujan di Stasiun A, B, C dan Hujan Tahunan Pos Hujan Tinggi Hujan (mm) Jumlah Hujan Tahunan (mm) A 323.0 1832.0 B 290.7 1908.0 C 274.6 1581.9 D 1696.0 Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan : Px = 1 𝑛 ∑ 𝑃𝑖 𝐴𝑛𝑥 𝐴𝑛𝑖 𝑛 𝑖=1 Px = 1 3 ((𝑃𝐴 × 𝐴𝑥 𝐴𝐴 ) + (𝑃𝐵 × 𝐴𝑥 𝐴𝐵 ) + ( 𝑃𝑐 × 𝐴𝑥 𝐴𝑐 )) Px = 1 3 (( 323.0 × 1696 .0 1832 .0 ) + (290.7 × 1696.0 1908.0 ) + ( 202.8 × 1696.0 274.6 )) = 283.94 mm Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Hujan A Hujan B Hujan C Hujan D 3 2006 323.0 290.7 274.6 4 2007 259.2 244.8 230.4 5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2 6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6 7 2010 300.0 270.0 255.0 240.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6 9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0 10 2013 259.0 233.1 207.2 11 2014 340.0 306.0 289.0 272.0 1832.0 1908.0 1581.9 1696.0 No. Tahun Jumlah
  • 5. 2.3.2.2 Mencari Data yang hilang Tahun 2007 pada Stasiun A Tabel 2.4 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2007 di Stasiun A Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 2.5 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2007 di Stasiun A Pos Hujan Tinggi Hujan (mm) Jumlah Hujan Tahunan (mm) A 1832.0 B 259.2 1648.8 C 244.8 1337.1 D 230.4 1465.6 Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan : Px = 1 𝑛 ∑ 𝑃𝑖 𝐴𝑛𝑥 𝐴𝑛𝑖 𝑛 𝑖=1 Px = 1 3 ((𝑃𝐵 × 𝐴𝑥 𝐴𝑏 ) + (𝑃𝐶 × 𝐴𝑥 𝐴𝑐 ) + ( 𝑃𝐷 × 𝐴𝑥 𝐴𝑑 )) Px = 1 3 (( 259.2 × 1832.0 1648.8 ) + ( 244.8 × 1832.0 1337.1 ) + ( 230.4 × 1832 .0 1465 .6 )) = 303.80 mm No. Tahun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Hujan A Hujan B Hujan C Hujan D 4 2007 259.2 244.8 230.4 5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2 6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6 7 2010 300.0 270.0 255 240.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6 9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0 10 2013 259.0 233.1 207.2 11 2014 340.0 306.0 289 272.0 1832.0 1648.8 1337.1 1465.6 Jumlah
  • 6. 2.3.2.3 Mencari Data yang hilang Tahun 2013 pada Stasiun C Tabel 2.6 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2013 di Stasiun C Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 2.7 Mencari Data yang Hilang Pada Tahun 2013 di Stasiun C Pos Hujan Tinggi Hujan (mm) Jumlah Hujan Tahunan (mm) A 259.0 3044.8 B 233.1 2726.1 C 2574.8 D 207.2 2448.7 Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan : Px = 1 𝑛 ∑ 𝑑𝑖 𝐴𝑛𝑥 𝐴𝑛𝑖 𝑛 𝑖=1 Px = 1 3 ( (𝑃𝐴 × 𝐴𝑥 𝐴𝐴 ) + (𝑃𝐵 × 𝐴𝑥 𝐴𝐵 ) + ( 𝑃𝐷 × 𝐴𝑥 𝐴𝐷 )) Px = 1 3 ((259.0 × 2574 .8 3044 .8 ) + ( 233.1 × 2574 .8 2726 .1 ) + ( 207.2 × 2574.8 2448.7 )) = 219.02 mm 1 2004 300.0 270.0 255 240.0 2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0 3 2006 323.0 290.7 274.6 283.9 4 2007 303.8 259.2 244.8 230.4 5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2 6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6 7 2010 300.0 270.0 255 240.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6 9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0 10 2013 259.0 233.1 207.2 11 2014 340.0 306.0 289 272.0 12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0 3044.8 2726.1 2574.8 2448.7 Jumlah No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan B Stasiun Hujan C Stasiun Hujan D
  • 7. 2.3.3 Data Hujan Baru Tabel 2.8 Data Hujan Stasiun A, B, C dan D pada Tahun 2014-2015 Sumber : Hasil Perhitungan 2.3.4 Perhitungan Uji Konsistensi 2.3.4.1 Perhitungan Rerata Pada Stasiun B,C,D , Stasiun A, C, D , Stasiun A, B, D , dan Stasiun A, B, C Tabel 2.9 Rerata Stasiun Hujan B, C, dan D Sumber : Hasil Perhitungan 1 2004 300.0 270.0 255 240.0 2 2005 235.0 211.5 199.8 188.0 3 2006 323.0 290.7 274.6 283.9 4 2007 303.8 259.2 244.8 230.4 5 2008 254.0 228.6 215.9 203.2 6 2009 222.0 199.8 188.7 177.6 7 2010 300.0 270.0 255 240.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 209.6 9 2012 195.0 175.5 165.8 156.0 10 2013 259.0 233.1 219.02 207.2 11 2014 340.0 306.0 289 272.0 12 2015 310.0 279.0 263.5 248.0 3303.8 2959.2 2793.8 2655.9 Jumlah No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan B Stasiun Hujan C Stasiun Hujan D 1 2004 270.0 255.0 240.0 255.0 2 2005 211.5 199.8 188.0 199.8 3 2006 290.7 274.6 283.9 283.1 4 2007 259.2 244.8 230.4 244.8 5 2008 228.6 215.9 203.2 215.9 6 2009 199.8 188.7 177.6 188.7 7 2010 270.0 255.0 240.0 255.0 8 2011 235.8 222.7 209.6 222.7 9 2012 175.5 165.8 156.0 165.8 10 2013 233.1 219.0 207.2 219.8 11 2014 306.0 289.0 272.0 289.0 12 2015 279.0 263.5 248.0 263.5 No. Tahun Stasiun Hujan B Stasiun Hujan C Stasiun Hujan D Rerata B,C,D
  • 8. Tabel 2.10 Rerata Stasiun Hujan A, C, dan D Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 2.11 Rerata Stasiun Hujan A, B, dan D Sumber : Hasil Perhitungan 1 2004 300.0 255.0 240.0 265.0 2 2005 235.0 199.8 188.0 207.6 3 2006 323.0 274.6 283.9 293.8 4 2007 303.8 244.8 230.4 259.7 5 2008 254.0 215.9 203.2 224.4 6 2009 222.0 188.7 177.6 196.1 7 2010 300.0 255.0 240.0 265.0 8 2011 262.0 222.7 209.6 231.4 9 2012 195.0 165.8 156.0 172.3 10 2013 259.0 219.0 207.2 228.4 11 2014 340.0 289.0 272.0 300.3 12 2015 310.0 263.5 248.0 273.8 No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan C Stasiun Hujan D Rerata A,C,D 1 2004 300.0 270.0 240.0 270.0 2 2005 235.0 211.5 188.0 211.5 3 2006 323.0 290.7 283.9 299.2 4 2007 303.8 259.2 230.4 264.5 5 2008 254.0 228.6 203.2 228.6 6 2009 222.0 199.8 177.6 199.8 7 2010 300.0 270.0 240.0 270.0 8 2011 262.0 235.8 209.6 235.8 9 2012 195.0 175.5 156.0 175.5 10 2013 259.0 233.1 207.2 233.1 11 2014 340.0 306.0 272.0 306.0 12 2015 310.0 279.0 248.0 279.0 No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan B Stasiun Hujan D Rerata A,B,D
  • 9. Tabel 2.12 Rerata Stasiun Hujan A, B, dan C Sumber : Hasil Perhitungan 2.3.4.2 Rekapitulasi Rerata Tabel 2.13 Rekapitulasi Rerata Sumber : Hasil Perhitungan 1 2004 300.0 270.0 255.0 275.0 2 2005 235.0 211.5 199.8 215.4 3 2006 323.0 290.7 274.6 296.1 4 2007 303.8 259.2 244.8 269.3 5 2008 254.0 228.6 215.9 232.8 6 2009 222.0 199.8 188.7 203.5 7 2010 300.0 270.0 255.0 275.0 8 2011 262.0 235.8 222.7 240.2 9 2012 195.0 175.5 165.8 178.8 10 2013 259.0 233.1 219.0 237.0 11 2014 340.0 306.0 289.0 311.7 12 2015 310.0 279.0 263.5 284.2 No. Tahun Stasiun Hujan A Stasiun Hujan B Stasiun Hujan C Rerata A,B,C 1 255.0 265.0 270.0 275.0 2 199.8 207.6 211.5 215.4 3 283.1 293.8 299.2 296.1 4 244.8 259.7 264.5 269.3 5 215.9 224.4 228.6 232.8 6 188.7 196.1 199.8 203.5 7 255.0 265.0 270.0 275.0 8 222.7 231.4 235.8 240.2 9 165.8 172.3 175.5 178.8 10 219.8 228.4 233.1 237.0 11 289.0 300.3 306.0 311.7 12 263.5 273.8 279.0 284.2 Rerata A,B,D Rerata A,B,C No. Rerata B,C,D Rerata A,C,D
  • 10. 2.3.4.3 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun A Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun A terhadap B, C, D Sumber : Hasil Perhitungan Gambar 2.2 Grafik Uji Konsistensi Stasiun A terhadap B, C, dan D Sumber : Hasil Perhitungan 1 2004 300.0 300.0 255.0 255.0 2 2005 235.0 535.0 199.8 454.8 3 2006 323.0 858.0 283.1 737.8 4 2007 303.8 1161.8 244.8 982.6 5 2008 254.0 1415.8 215.9 1198.5 6 2009 222.0 1637.8 188.7 1387.2 7 2010 300.0 1937.8 255.0 1642.2 8 2011 262.0 2199.8 222.7 1864.9 9 2012 195.0 2394.8 165.8 2030.7 10 2013 259.0 2653.8 219.8 2250.5 11 2014 340.0 2993.8 289.0 2539.5 12 2015 310.0 3303.8 263.5 2803.0 No. Tahun Stasiun Hujan A Komulati f A Rerata B,C,D Komulati f B,C,D
  • 11. Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun A terhadap stasiun B, C dan D diatas menghasilkan garis kurva lurus (linier) atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data pada stasiun tersebut konsisten 2.3.4.4 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun B Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun B terhadap A, C, D Sumber : Hasil Perhitungan Gambar 2.3 Grafik Uji Konsistensi Stasiun B terhadap A, C, dan D 1 2004 270.0 270.0 265.0 265.0 2 2005 211.5 481.5 207.6 472.6 3 2006 290.7 772.2 293.8 766.4 4 2007 259.2 1031.4 259.7 1026.1 5 2008 228.6 1260.0 224.4 1250.5 6 2009 199.8 1459.8 196.1 1446.6 7 2010 270.0 1729.8 265.0 1711.6 8 2011 235.8 1965.6 231.4 1943.0 9 2012 175.5 2141.1 172.3 2115.3 10 2013 233.1 2374.2 228.4 2343.7 11 2014 306.0 2680.2 300.3 2644.0 12 2015 279.0 2959.2 273.8 2917.9 No. Tahun Stasiun Hujan B Komulati f B Rerata A,C,D Komulati f A,C,D
  • 12. Sumber : Hasil Perhitungan Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun B terhadap stasiun A, C dan D diatas menghasilkan gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data pada stasiun tersebut konsisten 2.3.4.5 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun C Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun C terhadap A, B, D Sumber : Hasil Perhitungan 1 2004 255.0 255.0 270.0 270.0 2 2005 199.8 454.8 211.5 481.5 3 2006 274.6 729.4 299.2 780.7 4 2007 244.8 974.2 264.5 1045.2 5 2008 215.9 1190.1 228.6 1273.8 6 2009 188.7 1378.8 199.8 1473.6 7 2010 255.0 1633.8 270.0 1743.6 8 2011 222.7 1856.5 235.8 1979.4 9 2012 165.8 2022.3 175.5 2154.9 10 2013 219.0 2241.3 233.1 2388.0 11 2014 289.0 2530.3 306.0 2694.0 12 2015 263.5 2793.8 279.0 2973.0 Stasiun Hujan C Komulati f C Rerata A,B,D Komulati f A,B,D No. Tahun
  • 13. Gambar 2.4 Grafik Uji Konsistensi Stasiun C terhadap A, B, dan D Sumber : Hasil Perhitungan Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun C terhadap stasiun A, B dan D diatas menghasilkan gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data pada stasiun tersebut konsisten 2.3.4.6 Perhitungan Uji Konsistensi Data di Stasiun D Tabel 2.14 Uji Konsistensi Data di Stasiun D terhadap A, B, C 1 2004 240.0 240.0 275.0 275.0 2 2005 188.0 428.0 215.4 490.4 3 2006 283.9 711.9 296.1 786.5 4 2007 230.4 942.3 269.3 1055.8 5 2008 203.2 1145.5 232.8 1288.6 6 2009 177.6 1323.1 203.5 1492.1 7 2010 240.0 1563.1 275.0 1767.1 8 2011 209.6 1772.7 240.2 2007.3 9 2012 156.0 1928.7 178.8 2186.1 10 2013 207.2 2135.9 237.0 2423.1 11 2014 272.0 2407.9 311.7 2734.8 12 2015 248.0 2655.9 284.2 3018.9 Komulati f A,B,C No. Tahun Stasiun Hujan D Komulati f D Rerata A,B,C
  • 14. Sumber : Hasil Perhitungan Gambar 2.5 Grafik Uji Konsistensi Stasiun D terhadap A, B, dan C Sumber : Hasil Perhitungan Komentar : Dari grafik uji konsistensi statasiun D terhadap stasiun A, B dan C diatas menghasilkan gari kurva lurus atau tidak terjadi patahan , yang mana hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data pada stasiun tersebut konsisten 2.4 Kesimpulan Setelah dilakukan perhitungan untuk menentukan estimasi data hujan yang hilang melalui Normal Ratio Method didapat :  Data Hilang di Stasiun A pada tahun 2007 adalah 303.80 mm;  Data Hilang di Stasiun C pada tahun 2013 adalah 219.02 mm; dan  Data Hilang di Stasiun D pada tahun 2006 adalah 283.94 mm. Setelah dilakukan uji konsistensi didapat grafik uji konsistensi data :  Grafik uji konsistensi data A terhadap B, C dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
  • 15.  Grafik uji konsistensi data B terhadap A, C dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten  Grafik uji konsistensi data C terhadap A, B dan D didapat kurva garis linier/ tidak terjadi patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten  Grafik uji konsistensi data D terhadap A, B dan C didapat kurva garis linier/ tidak terjadi patahan sehingga disimpulkan uji data tersebut adalah konsisten
  • 16. Daftar Pustaka Limantara, L.M., 2010. Hidrologi Praktis. Bandung : CV. Lubuk Agung Harisuseno, Donny. 2021. Presipitasi,(https://classroom.google.com/u/0/c/Mjc0ODIwMzQ5MTEx/m/MzExNjI5NT g5MjYw/details ), diakses pada tanggal 31 Maret 2021