SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
JASA KONSULTASI PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN ABT
TAHUN 2022
I. LATAR BELAKANG
Jembatan adalah bagian dari jalan yang merupakan prasarana transportasi darat yang
berfungsi menunjang kelancaran sektor ekonomi, sosial, budaya dan sektor lainnya.
Demikian pentingnya fungsi jembatan maka dalam pelaksanaan pembangunan jembatan
harus memenuhi persyaratan teknis yaitu kekuatan dan stabilitas struktur, aman bagi
pengguna jembatan, ekonomis, keawetan dan kelayakan jangka panjang, kemudahan dalam
pemeliharaan, estetika dan minimalnya dampak terhadap lingkungan.
Sebelum pembuatan konstruksi jembatan harus dilakukan perencanaan dengan tujuan agar
jembatan yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, tidak boros dan mampu
menahan beban sesuai dengan umur rencananya. Perancangan jembatan harus mengacu
pada teori-teori yang relevan, kajian dan penelitian yang memadai serta aturan atau design
code yang berlaku.
Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman melakukan kegiatan perencanaan teknis (Detail
Engineering Design). Untuk mendapatkan hasil perencanaan teknis sesuai yang diharapkan
sangat dibutuhkan adanya ketersediaan data yang baik, keterlibatan beberapa tenaga ahli,
dan kemampuan manajemen perencanaan teknik yang memadai.
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Kawasan Permukiman dalam pelaksanaan perencanaan teknis ( Detail Engineering Design
) jembatan ini akan melibatkan konsultan perencana.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Perencanaan Teknik Jembatan ini adalah mewujudkan perencanaan yang
komprehensip dan aplikabel dengan karakter desain yang menyatu dengan lingkungannya,
yang meliputi beban lalulintas di atasnya, kapasitas jembatan yang memadai dalam melayani
volume lalu lintas dan memenuhi aspek estetika struktur namun proporsional dengan biaya.
Tujuan dari pelaksanaan Perencanaan Teknik Jembatan ini adalah menyediakan gambar
rencana dan rencana anggaran biaya sebagai dasar untuk penganggaran dan pelaksanaan
pembangunan jembatan tersebut.
III. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah 6 jembatan di ruas jalan kabupaten sebagai berikut :
1 Pare II 185 Berjo - Celungan Godean
2 Kalinongko 280 Gayamharjo - Kalinongko Kidul Prambanan
3 Cepet 125 Cepit - Turi Turi
4 Glagahombo 253 Cungkuk - Glagahombo Tempel
5 Ngaran 199 Ngaran - Rewulu Gamping
6 Ngaran Gr 199 Ngaran - Rewulu Gamping
LOKASI
NO
NAMA
JEMBATAN
NO
RUAS
NAMA RUAS KAPANEWON
IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Nama dan organisasi pengguna jasa adalah:
Nama : Bidang Bina Marga DPUPKP Kab. Sleman
Alamat : Jl. Magelang KM 10, Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta
Telepon : (0274) 868501si
V. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 69.949.425,00 (Enam
puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu empat ratus dua puluh lima
rupiah) termasuk PPN 11% , dengan sumber dana APBD Perubahan Kabupaten Sleman
Tahun Anggaran 2022.
VI. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Fauzan Ma’ruf, ST
PPK Pengadaan Barang dan Jasa Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Bidang
Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2022
VII. STANDAR TEKNIS
Perencanaan Teknis untuk perencanaan jembatan pada kegiatan ini harus mengacu pada:
1. Bridge Design Manual BMS’ 92
2. SNI 1725:2016: Pembebanan untuk jembatan,
3. RSNI T-12 2004: Perencanaan struktur beton jembatan
4. SNI 2883-2016: Perencanaan jembatan terhadap beban gempa
5. SNI 3967:2008: Spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapis untuk
perletakan jembatan
6. SNI 2052:2017 Baja tulangan beton
7. Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2
VIII. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup penyusunan perencanaan teknis adalah mencakup semua tahapan untuk
penyelesaian perencanaan teknis yang terdiri dari survey pendahuluan, survey lapangan
dan proses desain,sehingga seluruh dokumen perencanaan teknis dapat digunakan sebagai
acuan dalam proses pelaksanaan fisik konstruksi.
A. SURVEY PENDAHULUAN
Lingkup pekerjaan :
a. Survey Pendahuluan Topografi
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
1. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton BM
(Bench Mark)
2. Mengamati kondisi topografi
3. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
4. Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan dijadikan
referensi.
b. Survey Pendahuluan Rencana Jembatan
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah :
1. Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan
jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait dengan LHR, estetika,
lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya palung, kondisi
arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertikal/horizontal, jenis material
banguan atas yang tersedia dan paling efisien.
2. Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, fondasi,
bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan/sedimentasi material, benda
hanyutan, scouring yang pernah terjadi.
3. Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir),
MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi
4. Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan dengan
mempertimbangan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah arus/aliran
sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan alinyemen
jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat, pembebanan tanah
timbunan dan quarry.
5. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkirakan
volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya
secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati final desain.
c. Survey Geologi dan Geoteknik
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik adalah :
1. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik
tanah dan batuan.
2. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan
3. Memberikan rekomendasi pada Higway Enggineer dan Bridge engineer berkaitan
dengan rencana trase jalan dan rencana jembatan yang akan dipilih.
4. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus.(rawan longsor, dll)
5. Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk sondir.
6. Membuat rencana kerja untuk tim survey detail
d. Pelaporan
Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan pendahuluan lengkap yang
berisi :
1. Hasil survey pendahuluan
2. Foto dokumentasi
B. SURVEY LAPANGAN
a. Survey Topografi
Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan
mencakup:
1. Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing – masing minimum 100m dari
tepi jembatan dengan interval pengukuran penampang melintang sungai sebesar
5 meter pada jarak 25m hulu dan hilir jembatan, selanjutnya pada interval 15m dan
atau setiap perubahaan kondisi sungai yang mungkin berpengaruh terhadap
keamanan jembatan.
2. Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing – masing minimum
250 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan oprit
jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang
rencana trase jalan sebesar 25 meter dan atau setiap perubahan kondisi trase.
3. Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran jembatan interval pengukuran
penampang melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan
sebesar 5m, 10m, dan 15m.
Laporan Survey Topografi meliputi :
1. Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah diterima.
2. Data Koordinat dan Elevasi Bench Mark.
3. Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark.
b. Survey Geoteknik
Penyelidikan geoteknik disini merupakan bagian dari penyelidikan tanah yang
mencakup seluruh penyelidikan lokasi proyek berdasarkan klasifikasi jenis tanah
yang didapat dari hasil tes dengan mengadakan peninjauan kembali terhadap semua
data tanah dan material guna menentukan jenis/tipe pondasi yang tepat dan sesuai
tahapan kegiatannya, sebagai berikut :
1. Mengadakan penyelidikan tanah dan material di lokasi proyek jembatan yang akan
dibangun dengan menetapkankan lokasi titik-titik bor yang diperlukan langsung di
lapangan.
2. Melakukan penyelidikan kondisi permukaan air/sub-surface sehubungan dengan
fondasi jembatan yang akan dibangun.
3. Menyelidiki lokasi sumber material yang ada di sekitar lokasi proyek kemudian
dituangkan dalam bentuk penggambaran peta termasuk sarana lain yang ada
seperti jalan pendekat/oprit, bangunan pelengkap/pengaman dan lain sebagainya.
4. Pekerjaan pengambilan contoh dengan pengeboran (umumnya terhadap
undisturbed sampling) dimaksudkan untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut di
laboratorium untuk mendapatkan informasi yang yang lebih teliti tentang
parameter-parameter tanah dari pengetesan Index Properties (Besaran Indeks)
dan Engineering Properties (Besaran Struktural Indeks).
5. Penyelidikan tanah untuk desain jembatan yang umum dilaksanakan di lingkungan
Bina Marga dengan bentang < 60 m (relatif dari 5 m s/d 25 m tergantung kondisi)
digunakan peralatan utama lapangan yang terdiri atas:
a. Alat sondir dengan bor tangan (digerakan dengan tangan). Pengeboran harus
dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan (bila tidak ditentukan lain) untuk
mendapatkan letak lapisan tanah dan jenis batuan beserta ukurannya dan
harus mencapai tanah keras/batu dan menembus sedalam kurang lebih 3.00
m.
b. Boring dan sampling harus dikerjakan dengan memakai ”Manual Operated
Auger” dengan kapasitas sampai dengan kedalaman 10 m.
c. Alat tes sondir type “Gouda” atau sejenisnya, antara lain “Dutch Cone
Penetrometer” yang memakai sistem metrik dan harus dilengkapi dengan
“Friction Jacket Cone”, kapasitas tegangan konus minimum 250 kg/cm2 dan
kapasitas kedalamannya dapat mencapai 25 m.
c. Pelaporan
Laporan Akhir Geoteknik harus mencakup sekurang-kurangnya berisi laporan
penyelidikan tanah dan material yang berisi ‘analisa dan hasil’ daya dukung tanah
serta rekomendasi jenis pondasi yang sesuai dengan daya dukung tanah tersebut.
Hasil sondir dituangkan dalam bentuk tabel/formulir dilengkapi dengan
keterangan/data diantaranya tentang tipe bor yang digunakan, kedalaman lapisan
tanah, tinggi muka air tanah, grafik log.
C. PROSES DESAIN
Proses design harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaan struktur atas jembatan
Perencanaan struktur atas jembatan harus direncanakan sesuai dengan aturan-
aturan yang ditentukan dalam Design Code. Prinsip-prinsip dasar untuk perencanaan
struktur jembatan adalah Limit States atau Rencana Keadaan Batas, dengan
memperhatikan beberapa faktor berikut ini :
1. Pembebanan pada struktur atas jembatan harus dihitung berdasarkan kombinasi
dari semua jenis beban yang secara fisik akan bekerja pada komponen struktur
jembatan.
2. Kekuatan struktur atas jembatan harus direncanakan berdasarkan analisis struktur
dan cara perhitungan gaya-gaya dalam yang ditetapkan di dalam
standar/peraturan yang disebut diatas dan khususnya berhubungan dengan
material yang dipilih.
3. Deformabiliti, lawan lendut dan lendutan dari struktur atas jembatan harus dihitung
dengan cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang agar tidak
melampaui nilai batas yang diizinkan oleh standar/peraturan yang digunakan.
4. Umur layan jembatan harus direncanakan berdasakan perilaku jangka panjang
material dan kondisi lingkugan di lokasi jembatan yang diaplikasikan pada rencana
komponen struktur jembatan khususnya selimut beton, permeabilitas beton, atau
tebal elemen baja, terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi meterial.
b. Perencanaan struktur bawah jembatan
Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek
kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan
tanah vertikal ataupun horisontal dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan
dalam Design Code, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
1. Struktur bawah jembatan harus direncanakan untuk menanggung beban struktur
atas melalui komponen tumpuan, yang sudah merupakan kombinasi terbesar dari
semua beban struktur atas, beserta beban-beban yang bekerja pada struktur
bawah:
2. Kekuatan struktur bawah harus ditentukan berdasarkan analisis struktur dan cara
perencanaan kekuatan yang ditetapkan di dalam peraturan yang berhubungan
dengan material yang digunakan.
3. Perletakan jembatan harus direncanakan berdasarkan asumsi yang diambil di
dalam modelisasi struktur dengan memperhatikan kekuatan dan kemampuan
deformasi komponen perletakan.
4. Deformasi yang potensial terjadi khususnya penurunan harus diperhatikan di
dalam perencanaan struktur bawah. Penurunan harus diantisipasi dan dihitung
dengan cara analisis yang benar berdasarkan data geoteknik yang akurat, untuk
mana pengaruh dari potensial penurunan diferensial dari struktur bawah, bila ada
harus diperhitungkan dalam perencanaan struktur atas.
5. Jika gerusan dapat mengakibatkan terkikisnya sebagian tanah timbunan di atas
atau di samping suatu bagian struktur bawah jembatan maka pengaruh stabilitas
dari massa tanah harus diperhitungkan secara teliti.
6. Umur layan rencana struktur bawah harus direncanakan berdasarkan perilaku
jangka panjang material dan kondisi lingkungan khususnya bila berada di bawah
air yang diaplikasikan pada rancangan komponen struktur bawah khususnya
selimut beton, tebal elemen baja terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi
material.
c. Perencanaan pondasi jembatan
Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek
kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan beban
struktur atas dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Design Code,
faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah :
1. Analisis dapat dilakukan terpisah atau terintegrasi dengan analisis struktur
jembatan. Penggunaan paket software komersil, harus dilakukan validasi terlebih
dahulu dengan menggunakan contoh dari text book dan dicek secara manual
untuk mendapatkan keyakinan.
2. Pondasi jembatan pada umumnya dapat dipilih dari jenis:
1. Pondasi dangkal/pondasi telapak
2. Pondasi caisson
3. Pondasi tiang pancang (jenis end bearing atau friction)
4. Pondasi Tiang Bor
5. Pondasi jenis lain yang dianggap sesuai.
3. Penentuan jenis dan kedalaman pondasi dilakukan berdasarkan kondisi lapisan
tanah dan kebutuhan daya dukung untuk struktur bawah serta batasan penurunan
pondasi. Secara umum kondisi dan kendala lapangan yang harus dipertimbangkan
adalah :
1. Pembebanan dari struktur jembatan
2. Daya dukung pondasi yang dibutuhkan
3. Daya dukung dan sifat kompresibelitas tanah atau batuan
4. Penurunan yang diizinkan dari struktur atas/bwah jembatan
5. Tersedianya alat berat dan material pondasi
6. Stabilitas tanah yang mendukung pondasi
7. Kedalaman permukaan air tanah
8. Perilaku aliran air tanah
9. Perilaku aliran air sungai serta potensi gerusan dan sedimentasi
10. Potensi penggalian atau pengerukan di kemudian hari yang berdekatan dengan
pondasi
Khususnya untuk penggunaan pondasi tiang penentuan jenis dan panjang tiang
harus dilakukan berdasarkan kondisi lapangan di lokasi rencana jembatan khususnya
kondisi planimetri serta berdasarkan atas evaluasi yang cermat dari berbagai
informasi karakteristik tanah yang tersedia, perhitungan kapasitas statik vertikal dan
lateral, dan/atau berdasarkan riiwayat/pengalaman sebelumnya.
d. Perencanaan jalan pendekat
Perencanaan jalan pendekat harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan jalan pendekat jembatan termasuk komponen plat injak harus
memperhatikan kesinambungan ukuran dan ketinggian jembatan. Apabila jalan
pendekat dibuat dari tanah urugan maka harus diperhatikan potensi penurunan
jangka panjang dari lapisan tanah pendukung/atau urugan tanah yang menjadi
tumpuan perkerasan jalan pendekat.
2. Potensi penurunan tanah harus dihitung secara cermat berdasarkan hasil
penyelidikan tanah.
3. Perencanaan jalan pendekat harus mengacu kepada ketentuan berdasarkan
peraturan yang berlaku
e. Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman
Perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Perencanaan komponen bangunan pelengkap dan pengaman dalam pekerjaan
perencanaan jembatan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan di dalam
acuan :
a. Undang-undang RI No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
b. Pedoman marka jalan, Pd T-12-2004-B
2. Perencanaan komponen pelengkap dan pengaman jembatan meliputi :
a. Rambu dan marka pada jembatan
b. Pagar pengaman jembatan
c. Struktur pengaman pada pilar jembatan terutama untuk menghindar tumbukan
langsung dengan pilar jembatan (seperti fender pengaman atau sejenisnya)
f. Penggambaran
Gambar rencana harus ditampilkan dalam format yang sesuai dengan petunjuk dari
pengguna jasa dan/atau instansi yang berkompeten untuk pengesahan dokumen
perencanaan. Gambar rencana harus ditampilkan dalam kertas ukuran A3. Gambar
rencana harus terdiri dari urutan sebagai berikut :
1. Sampul luar dan sampul dalam
2. Lembar pengesahan
3. Daftar isi
4. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan jalan eksisiting dan
petunjuk arah utara mata angin
5. Daftar simbol (legenda) dan singkatan
6. Daftar rangkuman volume pekerjaan
7. Potongan memanjang, potongan melintang dan denah jembatan dengan skala
1:100, Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan,
struktur atas, struktur bawah dan pondasi jembatan. Jika dibutuhkan, perencana
diperbolehkan menentukan skala gambar sendiri dengan memperhatikan
kemudahan pembacaan gambar
8. Gambar standar.
g. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Penyusunan jenis item pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi Umum Bina Marga
Tahun 2018 revisi 2, perhitungan volume pekerjaan harus dilakukan secara rinci
berdasarkan daftar item pekerjaan yang dibuat sesuai dengan gambar rencana dan
tabel perhitungan harus mencakup semua jenis pekerjaan.
IX. SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi Teknis yang digunakan dalam perencanaan teknis dan pembuatan RAB adalah
Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2
X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Semua proses pekerjaan harus diselesaikan oleh penyedia jasa dalam waktu 45 (empat
puluh lima) hari kalender
XI. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
No Posisi / Jabatan
Pengalaman
minimal
(Tahun)
Kualifikasi /
Pendidikan minimal
Jumlah
(Orang)
1 Ahli Teknik Jembatan / Ketua Tim 2 S1 Teknik Sipil 1,00
Ahli Teknik Jembatan yang disyaratkan minimal Sarjana Teknik Sipil Strata Tingkat Satu (S1)
lulusan perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi, yang berpengalaman
mengerjakan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan memiliki
keahlian memahami dan menguasai perencanaan jembatan (Ditunjukkan dengan sertifikat
keahlian). Tenaga ahli ini dibutuhkan sejumlah 1 (satu) orang.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Teknik Jembatan meliputi :
1. Memimpin dan mengkordinasikan semua tenaga ahli dan tenaga pendukung
2. Memastikan semua personil bekerja sesuai ketugasan dan sesuai target waktu yang
telah direncanakan
3. Menentukan jenis struktur jembatan berdasarkan kaidah-kaidah teknis dan standar
perencanaan yang telah ditentukan oleh PPK
4. Melakukan analisis struktur jembatan berdasarkan kaidah-kaidah teknis dan standar
perencanaan yang telah ditentukan oleh PPK
5. Memastikan hasil perencanaan benar dan sesuai dengan standart design (design Code)
yang telah di tetapkan oleh PPK
XII. TENAGA PENDUKUNG
Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
No Posisi / Jabatan
Pengalaman
minimal
(Tahun)
Kualifikasi /
Pendidikan
minimal
Jumlah
(Orang)
1 Penghitung RAB 1 – 5 D3 1,00
2 Surveyor Pengukuran 1 – 5 SMK 4,00
3 Surveyor Penyelidikan tanah / Sondir 1 – 5 SMK 4,00
4 Penggambar SMK 1,00
5 Staf Administrasi - SMK / SMA 1,00
6 Sopir - - 1,00
XIII. PELAPORAN
Penyedia jasa melaporkan hasil perencanaan dalam laporan-laporan sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat:
1. Metodologi dan Rencana Kerja
2. Organisasi Pekerjaan
3. Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 10 (sepuluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan
b. Laporan Antara dan Draft
Laporan antara memuat :
1. Hasil pengumpulan data sekunder dan primer antara lain
o Laporan Survey Topografi
o Laporan Survey Geoteknik
o Laporan data sekunder dan primer lainnya.
2. Hasil kajian terhadap data survey
3. Gambar desain dalam format A3
4. Analisis struktur
5. Perhitungan kuantitas dan harga
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
c. Laporan Akhir
Laporan akhir memuat hasil penyempurnaan dari konsep perencanaan/draf awal DED
Hasil akhir penyusunan DED, yang terdiri dari:
1. Gambar desain lengkap dalam Format A3
2. Analisa struktur
3. Spesifikasi Teknik
4. Perhitungan Kuantitas dan harga
5. Dokumen Pengadaan
Laporan akhir ini harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh lima) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan soft copy hasil dan atau gambar
perencanaan yang sudah disahkan dalam bentuk Solid State Drive (SSD).
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan pengadaan.
.
Sleman, Oktober 2022
Mengetahui,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Kabupaten Sleman
TAUPIQ WAHYUDI, ST, MTP
NIP. 19651206 199603 1 003
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pengadaan Barang dan Jasa di seksi
Perencanaan Teknis Jalan dan jembatan
Bidang Bina Marga
FAUZAN MA'RUF, ST
NIP. 19691110 199703 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Jalan Magelang Km. 10, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511
Telepon (0274) 868501, Faksimile (0274) 869472
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
(SSUK)
PEKERJAAN:
Jasa Konsultasi Perencanaan Teknis Jembatan ABT
Lokasi :
APBDP KABUPATEN SLEMAN
TAHUN ANGGARAN 2022
1 Pare II 185 Berjo - Celungan Godean
2 Kalinongko 280 Gayamharjo - Kalinongko Kidul Prambanan
3 Cepet 125 Cepit - Turi Turi
4 Glagahombo 253 Cungkuk - Glagahombo Tempel
5 Ngaran 199 Ngaran - Rewulu Gamping
6 Ngaran Gr 199 Ngaran - Rewulu Gamping
LOKASI
NO
NAMA
JEMBATAN
NO
RUAS
NAMA RUAS KAPANEWON
KAKJembt ABT.docx

More Related Content

Similar to KAKJembt ABT.docx

Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 
11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulangKunto Adji
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_ValentinoZergio
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
Tugas Asesi Deni Somantri.pdf
Tugas Asesi Deni Somantri.pdfTugas Asesi Deni Somantri.pdf
Tugas Asesi Deni Somantri.pdfPTValproInterTech
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
 
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxPRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxirnafh1
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptDodySutomo1
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukGland Billy
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukWerdhi S
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-wadukByox Olii
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptxRafiPutra35
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalanTony Svy
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 

Similar to KAKJembt ABT.docx (20)

Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang11. kak pnt.11 lelang ulang
11. kak pnt.11 lelang ulang
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
Ba4cb modul 2__survai_lapangan__99_hal_
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
Tugas Asesi Deni Somantri.pdf
Tugas Asesi Deni Somantri.pdfTugas Asesi Deni Somantri.pdf
Tugas Asesi Deni Somantri.pdf
 
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaanDrainase - Proses desain drainase perkotaan
Drainase - Proses desain drainase perkotaan
 
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptxPRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
PRESENTASI PRC JL ANASAI UPLOAD.pptx
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.ppt
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk01 perencanaan bendungan-waduk
01 perencanaan bendungan-waduk
 
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
01 BAGUS WIBOWO - 2019250065 - PKL.pptx
 
Kerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aafKerangka acuan kerja gondang aaf
Kerangka acuan kerja gondang aaf
 
1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalan
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 

Recently uploaded

Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

KAKJembt ABT.docx

  • 1. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTASI PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN ABT TAHUN 2022 I. LATAR BELAKANG Jembatan adalah bagian dari jalan yang merupakan prasarana transportasi darat yang berfungsi menunjang kelancaran sektor ekonomi, sosial, budaya dan sektor lainnya. Demikian pentingnya fungsi jembatan maka dalam pelaksanaan pembangunan jembatan harus memenuhi persyaratan teknis yaitu kekuatan dan stabilitas struktur, aman bagi pengguna jembatan, ekonomis, keawetan dan kelayakan jangka panjang, kemudahan dalam pemeliharaan, estetika dan minimalnya dampak terhadap lingkungan. Sebelum pembuatan konstruksi jembatan harus dilakukan perencanaan dengan tujuan agar jembatan yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, tidak boros dan mampu menahan beban sesuai dengan umur rencananya. Perancangan jembatan harus mengacu pada teori-teori yang relevan, kajian dan penelitian yang memadai serta aturan atau design code yang berlaku. Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman melakukan kegiatan perencanaan teknis (Detail Engineering Design). Untuk mendapatkan hasil perencanaan teknis sesuai yang diharapkan sangat dibutuhkan adanya ketersediaan data yang baik, keterlibatan beberapa tenaga ahli, dan kemampuan manajemen perencanaan teknik yang memadai. Dengan memperhatikan hal tersebut diatas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam pelaksanaan perencanaan teknis ( Detail Engineering Design ) jembatan ini akan melibatkan konsultan perencana. II. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari Perencanaan Teknik Jembatan ini adalah mewujudkan perencanaan yang komprehensip dan aplikabel dengan karakter desain yang menyatu dengan lingkungannya, yang meliputi beban lalulintas di atasnya, kapasitas jembatan yang memadai dalam melayani volume lalu lintas dan memenuhi aspek estetika struktur namun proporsional dengan biaya. Tujuan dari pelaksanaan Perencanaan Teknik Jembatan ini adalah menyediakan gambar rencana dan rencana anggaran biaya sebagai dasar untuk penganggaran dan pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut. III. SASARAN KEGIATAN Sasaran kegiatan ini adalah 6 jembatan di ruas jalan kabupaten sebagai berikut : 1 Pare II 185 Berjo - Celungan Godean 2 Kalinongko 280 Gayamharjo - Kalinongko Kidul Prambanan 3 Cepet 125 Cepit - Turi Turi 4 Glagahombo 253 Cungkuk - Glagahombo Tempel 5 Ngaran 199 Ngaran - Rewulu Gamping 6 Ngaran Gr 199 Ngaran - Rewulu Gamping LOKASI NO NAMA JEMBATAN NO RUAS NAMA RUAS KAPANEWON
  • 2. IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Nama dan organisasi pengguna jasa adalah: Nama : Bidang Bina Marga DPUPKP Kab. Sleman Alamat : Jl. Magelang KM 10, Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta Telepon : (0274) 868501si V. SUMBER PENDANAAN Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 69.949.425,00 (Enam puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu empat ratus dua puluh lima rupiah) termasuk PPN 11% , dengan sumber dana APBD Perubahan Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022. VI. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Fauzan Ma’ruf, ST PPK Pengadaan Barang dan Jasa Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2022 VII. STANDAR TEKNIS Perencanaan Teknis untuk perencanaan jembatan pada kegiatan ini harus mengacu pada: 1. Bridge Design Manual BMS’ 92 2. SNI 1725:2016: Pembebanan untuk jembatan, 3. RSNI T-12 2004: Perencanaan struktur beton jembatan 4. SNI 2883-2016: Perencanaan jembatan terhadap beban gempa 5. SNI 3967:2008: Spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapis untuk perletakan jembatan 6. SNI 2052:2017 Baja tulangan beton 7. Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2 VIII. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup penyusunan perencanaan teknis adalah mencakup semua tahapan untuk penyelesaian perencanaan teknis yang terdiri dari survey pendahuluan, survey lapangan dan proses desain,sehingga seluruh dokumen perencanaan teknis dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pelaksanaan fisik konstruksi. A. SURVEY PENDAHULUAN Lingkup pekerjaan : a. Survey Pendahuluan Topografi Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah : 1. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton BM (Bench Mark) 2. Mengamati kondisi topografi 3. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran. 4. Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.
  • 3. b. Survey Pendahuluan Rencana Jembatan Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan adalah : 1. Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait dengan LHR, estetika, lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertikal/horizontal, jenis material banguan atas yang tersedia dan paling efisien. 2. Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, fondasi, bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan/sedimentasi material, benda hanyutan, scouring yang pernah terjadi. 3. Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir), MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi 4. Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan dengan mempertimbangan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat, pembebanan tanah timbunan dan quarry. 5. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati final desain. c. Survey Geologi dan Geoteknik Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik adalah : 1. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik tanah dan batuan. 2. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan 3. Memberikan rekomendasi pada Higway Enggineer dan Bridge engineer berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana jembatan yang akan dipilih. 4. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus.(rawan longsor, dll) 5. Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk sondir. 6. Membuat rencana kerja untuk tim survey detail d. Pelaporan Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan pendahuluan lengkap yang berisi : 1. Hasil survey pendahuluan 2. Foto dokumentasi B. SURVEY LAPANGAN a. Survey Topografi Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan mencakup: 1. Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing – masing minimum 100m dari tepi jembatan dengan interval pengukuran penampang melintang sungai sebesar 5 meter pada jarak 25m hulu dan hilir jembatan, selanjutnya pada interval 15m dan
  • 4. atau setiap perubahaan kondisi sungai yang mungkin berpengaruh terhadap keamanan jembatan. 2. Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing – masing minimum 250 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan oprit jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter dan atau setiap perubahan kondisi trase. 3. Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran jembatan interval pengukuran penampang melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 5m, 10m, dan 15m. Laporan Survey Topografi meliputi : 1. Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah diterima. 2. Data Koordinat dan Elevasi Bench Mark. 3. Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark. b. Survey Geoteknik Penyelidikan geoteknik disini merupakan bagian dari penyelidikan tanah yang mencakup seluruh penyelidikan lokasi proyek berdasarkan klasifikasi jenis tanah yang didapat dari hasil tes dengan mengadakan peninjauan kembali terhadap semua data tanah dan material guna menentukan jenis/tipe pondasi yang tepat dan sesuai tahapan kegiatannya, sebagai berikut : 1. Mengadakan penyelidikan tanah dan material di lokasi proyek jembatan yang akan dibangun dengan menetapkankan lokasi titik-titik bor yang diperlukan langsung di lapangan. 2. Melakukan penyelidikan kondisi permukaan air/sub-surface sehubungan dengan fondasi jembatan yang akan dibangun. 3. Menyelidiki lokasi sumber material yang ada di sekitar lokasi proyek kemudian dituangkan dalam bentuk penggambaran peta termasuk sarana lain yang ada seperti jalan pendekat/oprit, bangunan pelengkap/pengaman dan lain sebagainya. 4. Pekerjaan pengambilan contoh dengan pengeboran (umumnya terhadap undisturbed sampling) dimaksudkan untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan informasi yang yang lebih teliti tentang parameter-parameter tanah dari pengetesan Index Properties (Besaran Indeks) dan Engineering Properties (Besaran Struktural Indeks). 5. Penyelidikan tanah untuk desain jembatan yang umum dilaksanakan di lingkungan Bina Marga dengan bentang < 60 m (relatif dari 5 m s/d 25 m tergantung kondisi) digunakan peralatan utama lapangan yang terdiri atas: a. Alat sondir dengan bor tangan (digerakan dengan tangan). Pengeboran harus dilakukan sampai kedalaman yang ditentukan (bila tidak ditentukan lain) untuk mendapatkan letak lapisan tanah dan jenis batuan beserta ukurannya dan harus mencapai tanah keras/batu dan menembus sedalam kurang lebih 3.00 m. b. Boring dan sampling harus dikerjakan dengan memakai ”Manual Operated Auger” dengan kapasitas sampai dengan kedalaman 10 m. c. Alat tes sondir type “Gouda” atau sejenisnya, antara lain “Dutch Cone Penetrometer” yang memakai sistem metrik dan harus dilengkapi dengan
  • 5. “Friction Jacket Cone”, kapasitas tegangan konus minimum 250 kg/cm2 dan kapasitas kedalamannya dapat mencapai 25 m. c. Pelaporan Laporan Akhir Geoteknik harus mencakup sekurang-kurangnya berisi laporan penyelidikan tanah dan material yang berisi ‘analisa dan hasil’ daya dukung tanah serta rekomendasi jenis pondasi yang sesuai dengan daya dukung tanah tersebut. Hasil sondir dituangkan dalam bentuk tabel/formulir dilengkapi dengan keterangan/data diantaranya tentang tipe bor yang digunakan, kedalaman lapisan tanah, tinggi muka air tanah, grafik log. C. PROSES DESAIN Proses design harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Perencanaan struktur atas jembatan Perencanaan struktur atas jembatan harus direncanakan sesuai dengan aturan- aturan yang ditentukan dalam Design Code. Prinsip-prinsip dasar untuk perencanaan struktur jembatan adalah Limit States atau Rencana Keadaan Batas, dengan memperhatikan beberapa faktor berikut ini : 1. Pembebanan pada struktur atas jembatan harus dihitung berdasarkan kombinasi dari semua jenis beban yang secara fisik akan bekerja pada komponen struktur jembatan. 2. Kekuatan struktur atas jembatan harus direncanakan berdasarkan analisis struktur dan cara perhitungan gaya-gaya dalam yang ditetapkan di dalam standar/peraturan yang disebut diatas dan khususnya berhubungan dengan material yang dipilih. 3. Deformabiliti, lawan lendut dan lendutan dari struktur atas jembatan harus dihitung dengan cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang agar tidak melampaui nilai batas yang diizinkan oleh standar/peraturan yang digunakan. 4. Umur layan jembatan harus direncanakan berdasakan perilaku jangka panjang material dan kondisi lingkugan di lokasi jembatan yang diaplikasikan pada rencana komponen struktur jembatan khususnya selimut beton, permeabilitas beton, atau tebal elemen baja, terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi meterial. b. Perencanaan struktur bawah jembatan Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan tanah vertikal ataupun horisontal dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Design Code, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : 1. Struktur bawah jembatan harus direncanakan untuk menanggung beban struktur atas melalui komponen tumpuan, yang sudah merupakan kombinasi terbesar dari semua beban struktur atas, beserta beban-beban yang bekerja pada struktur bawah: 2. Kekuatan struktur bawah harus ditentukan berdasarkan analisis struktur dan cara perencanaan kekuatan yang ditetapkan di dalam peraturan yang berhubungan dengan material yang digunakan. 3. Perletakan jembatan harus direncanakan berdasarkan asumsi yang diambil di dalam modelisasi struktur dengan memperhatikan kekuatan dan kemampuan deformasi komponen perletakan.
  • 6. 4. Deformasi yang potensial terjadi khususnya penurunan harus diperhatikan di dalam perencanaan struktur bawah. Penurunan harus diantisipasi dan dihitung dengan cara analisis yang benar berdasarkan data geoteknik yang akurat, untuk mana pengaruh dari potensial penurunan diferensial dari struktur bawah, bila ada harus diperhitungkan dalam perencanaan struktur atas. 5. Jika gerusan dapat mengakibatkan terkikisnya sebagian tanah timbunan di atas atau di samping suatu bagian struktur bawah jembatan maka pengaruh stabilitas dari massa tanah harus diperhitungkan secara teliti. 6. Umur layan rencana struktur bawah harus direncanakan berdasarkan perilaku jangka panjang material dan kondisi lingkungan khususnya bila berada di bawah air yang diaplikasikan pada rancangan komponen struktur bawah khususnya selimut beton, tebal elemen baja terhadap resiko korosi ataupun potensi degradasi material. c. Perencanaan pondasi jembatan Struktur bangunan bawah harus direncanakan secara benar terhadap aspek kekuatan dukung dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan beban struktur atas dan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan dalam Design Code, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah : 1. Analisis dapat dilakukan terpisah atau terintegrasi dengan analisis struktur jembatan. Penggunaan paket software komersil, harus dilakukan validasi terlebih dahulu dengan menggunakan contoh dari text book dan dicek secara manual untuk mendapatkan keyakinan. 2. Pondasi jembatan pada umumnya dapat dipilih dari jenis: 1. Pondasi dangkal/pondasi telapak 2. Pondasi caisson 3. Pondasi tiang pancang (jenis end bearing atau friction) 4. Pondasi Tiang Bor 5. Pondasi jenis lain yang dianggap sesuai. 3. Penentuan jenis dan kedalaman pondasi dilakukan berdasarkan kondisi lapisan tanah dan kebutuhan daya dukung untuk struktur bawah serta batasan penurunan pondasi. Secara umum kondisi dan kendala lapangan yang harus dipertimbangkan adalah : 1. Pembebanan dari struktur jembatan 2. Daya dukung pondasi yang dibutuhkan 3. Daya dukung dan sifat kompresibelitas tanah atau batuan 4. Penurunan yang diizinkan dari struktur atas/bwah jembatan 5. Tersedianya alat berat dan material pondasi 6. Stabilitas tanah yang mendukung pondasi 7. Kedalaman permukaan air tanah 8. Perilaku aliran air tanah 9. Perilaku aliran air sungai serta potensi gerusan dan sedimentasi 10. Potensi penggalian atau pengerukan di kemudian hari yang berdekatan dengan pondasi
  • 7. Khususnya untuk penggunaan pondasi tiang penentuan jenis dan panjang tiang harus dilakukan berdasarkan kondisi lapangan di lokasi rencana jembatan khususnya kondisi planimetri serta berdasarkan atas evaluasi yang cermat dari berbagai informasi karakteristik tanah yang tersedia, perhitungan kapasitas statik vertikal dan lateral, dan/atau berdasarkan riiwayat/pengalaman sebelumnya. d. Perencanaan jalan pendekat Perencanaan jalan pendekat harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan jalan pendekat jembatan termasuk komponen plat injak harus memperhatikan kesinambungan ukuran dan ketinggian jembatan. Apabila jalan pendekat dibuat dari tanah urugan maka harus diperhatikan potensi penurunan jangka panjang dari lapisan tanah pendukung/atau urugan tanah yang menjadi tumpuan perkerasan jalan pendekat. 2. Potensi penurunan tanah harus dihitung secara cermat berdasarkan hasil penyelidikan tanah. 3. Perencanaan jalan pendekat harus mengacu kepada ketentuan berdasarkan peraturan yang berlaku e. Perencanaan Bangunan Pelengkap dan Pengaman Perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan komponen bangunan pelengkap dan pengaman dalam pekerjaan perencanaan jembatan harus mengikuti aturan-aturan yang ditentukan di dalam acuan : a. Undang-undang RI No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan b. Pedoman marka jalan, Pd T-12-2004-B 2. Perencanaan komponen pelengkap dan pengaman jembatan meliputi : a. Rambu dan marka pada jembatan b. Pagar pengaman jembatan c. Struktur pengaman pada pilar jembatan terutama untuk menghindar tumbukan langsung dengan pilar jembatan (seperti fender pengaman atau sejenisnya) f. Penggambaran Gambar rencana harus ditampilkan dalam format yang sesuai dengan petunjuk dari pengguna jasa dan/atau instansi yang berkompeten untuk pengesahan dokumen perencanaan. Gambar rencana harus ditampilkan dalam kertas ukuran A3. Gambar rencana harus terdiri dari urutan sebagai berikut : 1. Sampul luar dan sampul dalam 2. Lembar pengesahan 3. Daftar isi 4. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan jalan eksisiting dan petunjuk arah utara mata angin 5. Daftar simbol (legenda) dan singkatan 6. Daftar rangkuman volume pekerjaan
  • 8. 7. Potongan memanjang, potongan melintang dan denah jembatan dengan skala 1:100, Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan, struktur atas, struktur bawah dan pondasi jembatan. Jika dibutuhkan, perencana diperbolehkan menentukan skala gambar sendiri dengan memperhatikan kemudahan pembacaan gambar 8. Gambar standar. g. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Penyusunan jenis item pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2, perhitungan volume pekerjaan harus dilakukan secara rinci berdasarkan daftar item pekerjaan yang dibuat sesuai dengan gambar rencana dan tabel perhitungan harus mencakup semua jenis pekerjaan. IX. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi Teknis yang digunakan dalam perencanaan teknis dan pembuatan RAB adalah Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018 revisi 2 X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Semua proses pekerjaan harus diselesaikan oleh penyedia jasa dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari kalender XI. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : No Posisi / Jabatan Pengalaman minimal (Tahun) Kualifikasi / Pendidikan minimal Jumlah (Orang) 1 Ahli Teknik Jembatan / Ketua Tim 2 S1 Teknik Sipil 1,00 Ahli Teknik Jembatan yang disyaratkan minimal Sarjana Teknik Sipil Strata Tingkat Satu (S1) lulusan perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi, yang berpengalaman mengerjakan pekerjaan dibidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan memiliki keahlian memahami dan menguasai perencanaan jembatan (Ditunjukkan dengan sertifikat keahlian). Tenaga ahli ini dibutuhkan sejumlah 1 (satu) orang. Tugas dan tanggung jawab Ahli Teknik Jembatan meliputi : 1. Memimpin dan mengkordinasikan semua tenaga ahli dan tenaga pendukung 2. Memastikan semua personil bekerja sesuai ketugasan dan sesuai target waktu yang telah direncanakan 3. Menentukan jenis struktur jembatan berdasarkan kaidah-kaidah teknis dan standar perencanaan yang telah ditentukan oleh PPK 4. Melakukan analisis struktur jembatan berdasarkan kaidah-kaidah teknis dan standar perencanaan yang telah ditentukan oleh PPK 5. Memastikan hasil perencanaan benar dan sesuai dengan standart design (design Code) yang telah di tetapkan oleh PPK
  • 9. XII. TENAGA PENDUKUNG Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : No Posisi / Jabatan Pengalaman minimal (Tahun) Kualifikasi / Pendidikan minimal Jumlah (Orang) 1 Penghitung RAB 1 – 5 D3 1,00 2 Surveyor Pengukuran 1 – 5 SMK 4,00 3 Surveyor Penyelidikan tanah / Sondir 1 – 5 SMK 4,00 4 Penggambar SMK 1,00 5 Staf Administrasi - SMK / SMA 1,00 6 Sopir - - 1,00 XIII. PELAPORAN Penyedia jasa melaporkan hasil perencanaan dalam laporan-laporan sebagai berikut: a. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat: 1. Metodologi dan Rencana Kerja 2. Organisasi Pekerjaan 3. Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka pemikiran Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 10 (sepuluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan b. Laporan Antara dan Draft Laporan antara memuat : 1. Hasil pengumpulan data sekunder dan primer antara lain o Laporan Survey Topografi o Laporan Survey Geoteknik o Laporan data sekunder dan primer lainnya. 2. Hasil kajian terhadap data survey 3. Gambar desain dalam format A3 4. Analisis struktur 5. Perhitungan kuantitas dan harga Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan. c. Laporan Akhir Laporan akhir memuat hasil penyempurnaan dari konsep perencanaan/draf awal DED Hasil akhir penyusunan DED, yang terdiri dari: 1. Gambar desain lengkap dalam Format A3 2. Analisa struktur 3. Spesifikasi Teknik 4. Perhitungan Kuantitas dan harga 5. Dokumen Pengadaan Laporan akhir ini harus diserahkan selambat-lambatnya: 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan soft copy hasil dan atau gambar perencanaan yang sudah disahkan dalam bentuk Solid State Drive (SSD).
  • 10. Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan pengadaan. . Sleman, Oktober 2022 Mengetahui, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman TAUPIQ WAHYUDI, ST, MTP NIP. 19651206 199603 1 003 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pengadaan Barang dan Jasa di seksi Perencanaan Teknis Jalan dan jembatan Bidang Bina Marga FAUZAN MA'RUF, ST NIP. 19691110 199703 1 010
  • 11. PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Jalan Magelang Km. 10, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511 Telepon (0274) 868501, Faksimile (0274) 869472 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) (SSUK) PEKERJAAN: Jasa Konsultasi Perencanaan Teknis Jembatan ABT Lokasi : APBDP KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2022 1 Pare II 185 Berjo - Celungan Godean 2 Kalinongko 280 Gayamharjo - Kalinongko Kidul Prambanan 3 Cepet 125 Cepit - Turi Turi 4 Glagahombo 253 Cungkuk - Glagahombo Tempel 5 Ngaran 199 Ngaran - Rewulu Gamping 6 Ngaran Gr 199 Ngaran - Rewulu Gamping LOKASI NO NAMA JEMBATAN NO RUAS NAMA RUAS KAPANEWON