SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MENGUKUR DEBIT DAN KECEPATAN ARUS SUNGAI
MENGGUNAKAN CURRENT METER
Oleh :
BRAMA NALENDRA
NIM : 1200822201013
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
(UNBARI)
TAHUN 2013
BAB I
Latar Belakang
• Dalam suatu pengelolaan sumber daya air dengan
perancangan bangunan air diperlukan suatu informasi
yang menunjukan jumlah air yang dikenal sebagai debit
aliran, serta kecepatan arus sungai. Informasi
mengenai besarnya debit aliran dan kecepatan arus
sungai membantu dalam merancang bangunan air
seperti chuck dam, bendungan, river training, krib dan
lain-lain. Salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur debit aliran dan kecepatan arus adalah
current meter. Sehingga dengan adanya data debit dan
kecepatan arus tersebut memudahkan dalam
perancangan bangunan air.
RUMUSAN MASALAH
• Permasalahan dalam penelitian ini yaitu:
• Menghitung debit aliran dan kecepatan arus
pada salah satu bagian sungai (anak sungai)
• Menggunakan current meter sebagai alat
pengukur debit dan kecepatan arus sungai.
Batasan Masalah
• Permasalahan yang dibahas dalam penelitian
dibatasi ruang lingkup pembahasannya antara
lain:
• Bentuk dan Bagian-bagian current meter
• Cara perhitungan menggunakan current
meter.
• Debit dan kecepatan arus sungai
Tujuan dan Manfaat
• Tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui cara menggunakan current
meter sebagai alat ukur debit dan kecepatan
arus serta menghitung debit dan kecepatan
arus pada salah satu sungai.
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
• Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam
satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air
yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit
yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit
aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu (Asdak,2002).
• Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang
lintang diabaikan, dan kecepatan aliran dianggap seragam di
setiap titik pada tampang lintang yang besarnya sama
dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah:
• Q = A X V
• Dengan :
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Pengukuran debit
Pengukuran debit dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara yaitu :
a. Pengukuran volume air sungai
b. Pengukuran debit dengan cara mengukur
kecepatan aliran dan menentukan luas
penampang melintang sungai
c. Pengukuran dengan menggunakan bahan
kimia yang dialirkan dalam sungai
d. Pengukuran debit dengan membuat bangunan
pengukur debit.
pengukuran debit dengan alat ukur
current meter
• Current meter berupa alat yang berbentuk propeller
dihubungkan dengan kotak pencatat ( monitor yang
akan mencatat jumlah putaran selama propeller
tersebut berada dalam air) kemudian dimasukan ke
dalam sungai yang akan diukur kecepatan
alirannya.Bagian ekor alat tersebut yang berbentuk
seperti sirip akan berputar karena gerakan lairan air
sunagi.Kecepatan lairan air akan ditentukan dengan
jumlah putaran per detik yang kemudian dihitung
akan disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata
aliran air selama selang waktu tetentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
• Metode penelitian meliputi pengamatan dan pengukuran
langsung di lapangan. Pengukuran langsung di lapangan
meliputi pengukuran lebar, tinggi air, kecepatan arus Dan
debit aliran
• Waktu dan Tempat, Penelitian ini direncanakan dilaksanakan
selama 6 bulan di sungai Pematang Sulur Kabupaten Kota
Jambi Provinsi Jambi
• Alat dan bahan dalam penelitian dilapangan ini adalah,
1. Current Meter
2. Stopwatch
3. Meteran
4. Alat tulis
Pelaksanaan Pengukuran dapat
dilakukan dengan :
Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan
diantaranya dengan cara :
Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan
diantaranya dengan cara :
merawas
perahu
kereta gantung
melintang
jembatan
Pelampung
SATU SET CURENT METER
TERDIRI DARI :
1. Kabel ukur (meet cable)
2. Tongkat Duga (stang)
3. Counter
4. Kabel Kontak
5. Propeler (baling-baling)
6. Stop Watch
7. Pemberat (bandul)
8. Jaket Pelampung
9. Kartu Pengukuran
10. Sounding Riil
• CURRENT METER
Tongkat Duga (Stang)
Kabel Kontak
Body Current
Meter
Propeler (baling-baling)
Ekor Current Meter
Persiapan Pengukuran
Gunakan Jaket Pelampung Siap Ngukur BossCek Kinerja Alat
Kabe ukur
Bentangkan kabel ukur
Siapkan Kartu
Pengukuran
Bentuk Penampang Melintang sungai
Tahap-tahap Pengukuran
1. Catat tanggal, nama sungai, tempat pengukuran, rumus kecepatan,
tinggi muka air hasil pembacaan peilskal pada kartu pengukuran
2. Ukur lebar penampang basah;
3. Tentukan jumlah vertikal kedalaman dan jarak antara dua vertikal
disesuaikan dengan keadaan;
4. Periksa dan rakit alat ukur;
5. Hitung lama putaran propeler sebelum pengukuran pada tempat
yang bebas pengaruh angin;
6. Siapkan kartu pengukuran;
7. Ukur kedalaman jalur vertikal yang akan diukur kecepatan alirannya,
kemudian tentukan titik kedalaman pengukuran;
8. Catat pada kartu pengukuran jumlah putaran propeler pada setiap
titik pengukuran;
9. Hitung kecepatan aliran pada titik-titik pengukuran dalam satu jalur
vertikal dengan rumus current meter dan ratakan;
Pelaksanaan Pengukuran
dilaksanakan dengan cara :
Satu titik
Dua titik
Cara satu titik
0,6
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan
pada titik 0,6 kedalaman dari permukaan
air. Kecepatan aliran pada 0,6
kedalaman tersebut merupakan
kecepatan rata-rata vertikal kedalaman.
Metode ini digunakan apabila
kedalaman air < 6 x  propeler + 2 x jarak
antara sumbu alat ukur arus dan dasar
pemberat (pengukuran menggunakan
kabel penduga dan pemberat). Metode
ini juga digunakan apabila metode lain
tidak mungkin dilakukan.
0,6VV 
V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik)
V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik)
0,8
0,2
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik
0,2 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air.
Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x
 propeler (pengukuran menggunakan tongkat)
atau > 6 x  propeler + 2 x jarak antara sumbu
alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran
menggunakan kabel penduga dan pemberat).
Cara 2 titik
2
VV
V
0,80,2 

V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik)
V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik)
V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
Kegiatan Merawas
• CONTOH KARTU
DEPARTEM PEKERJAAN UMUM
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAIRAN
BALAI HIDROLOGI
BANDUNG
PENGUKURAN ALIRAN
Dengan Current meter
No. Pengukuran :
Nama Sungai : Tempat :
Tanggal : Nama Pengukur :
Lebar : Luas Kec MA Debit
Cara Jum. Vert: Perub. MA cm waktu
Jenis Alat No. Alat No. Kincir
Rumus Kecepatan : n< …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det
Rumus Kecepatan : n> …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det
Alat Digunakan sejak tahun : Kalibrasi terakhir tgl :
Waktu Putaran sebelum Pengk m3/det
Grafik Disumur Sungai Waktu Putaran sesudah Pengk m3/det
Metoda pengukuran : merawas, perahu, cabble way
Mulai moving boat, dari jembatan
Peralatan Pengukuran : tongkat penduga;
pemberat …… Kg. Tag line Stop watch; perahu,
sounding reel; hand lines; sonic sounder; cable-car
Selesai winch Cable :
……………………………………………………………
……………………………………………………………
Tempat pengukuran :
Rata-rata
koreksi …………….. M, di hilir /hulu statsiun
M.A rata-rata …………….. M, di hilir /hulu jembatan (pilar)
Keadaan Saat mengukur :
Cuaca : Suhu Udara Oc Suhu Air Oc
Nol Peilskal : Tetap, berubah naik / turun m Sejak tanggal :
Kondisi lokasi :
a. aliran : laminer, turbulen, pengaruh back water
b. kemiringan MA : Bentuk penampang
c. Material dasar Material tebing
d. Section control / chanel control m, di hilir stasiun, material control :
e. tinggi aliran nol : m, aliran melimpah pada ma m
Catatan :
dihitung oleh tanggal diperiksa oleh :
Waktu
PEMBACAAN MUKA AIR
Koefisien Rai Lebar Dalam Dalamnya Jumlah Waktu Luas Debit
Kincir Putaran Pada titik Rata-rata dikoreksi
Kecepatan
Perhitungan Kecepatan
Kecepatan dihitung berdasarkan persamaan
V= An + B
n = jumlah putaran
A,B = konstanta alat (dari pabrik)
V = kecepatan aliran (m/detik)
N = n/waktu
Contoh rumus propeler :
V = 0,2491 N + 0,0171 m/detik untuk N < 0,93
V = 0,2583 N + 0,0086 m/detik untuk N > 0,93
Debit dapat dihitung dengan rumus
Q = Σ ( a * v )
Q = debit (m3/detik)
a = luas bagian penampang basah (m2)
v = kecepatan aliran rata-rata pada luas bagian
penampang basah (m/detik)
• Hasil penelitian
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN :
banyak cara menghitung debit aliran dan kecepatan arus,
salah satunya menggunakan alat yang bernama Current meter.
Current meter berupa alat yang berbentuk propeller
dihubungkan dengan kotak pencatat ( monitor yang
akan,mencatat jumlah putaran selama propeller tersebut berada
dalam air). Current meter bisa menghitung kecepatan dan debit
,Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan
volume per waktu.
Saran :
pengukuran yang dilaksanakan dilapangan perlu
memperhatikan keamanan didalam pelaksanaannya
dikarenakan setiap kondisi sungai memiliki medan yang
berbeda-beda dan memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
• Hidraulika, Triatmojo Bambang. Beta Offset, Yogyakarta
2008
• Fisika Universitas, Hecht Eugent. Erlangga, Jakarta 2006
• debit-aliran-sungai,http://pengertian-
definisi.blogspot.com/2011/09/
• Metode_pengukuran_debit
,http://www.academia.edu/

More Related Content

What's hot

limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatanAdunk Putra
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Ali Hasimi Pane
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 

What's hot (20)

limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
Studi kasus jaringan pipa untuk distribusi air bersih menggunakan metode hard...
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 

Viewers also liked

Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanaditya
 
Current meter, propeller type
Current meter, propeller typeCurrent meter, propeller type
Current meter, propeller typehydrologyproject0
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesElvi Zuliani
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIEDIS BLOG
 

Viewers also liked (8)

Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
 
Current meter, propeller type
Current meter, propeller typeCurrent meter, propeller type
Current meter, propeller type
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
Modul mek. fluida
Modul mek. fluidaModul mek. fluida
Modul mek. fluida
 
Pengukuran debit
Pengukuran debitPengukuran debit
Pengukuran debit
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGIBAHAN KULIAH HIDROLOGI
BAHAN KULIAH HIDROLOGI
 

Similar to current meter

2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.pptSalmanAP2
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiHendrizal
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxDestiaSuci2
 
Current Meter_Kelompok 1.pptx
Current Meter_Kelompok 1.pptxCurrent Meter_Kelompok 1.pptx
Current Meter_Kelompok 1.pptxThere19
 
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxJassieNagisa
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Asep Subagja
 
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)afifsalim12
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Mega Dharma Putra
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxUmiKalsum53666
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedMaman Suryaman
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAUnugrohomochamad1984
 

Similar to current meter (20)

2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
2. HIDROMETRI dan Debit ANDALAN.ppt
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 
Tugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugaiTugas kelompok sugai
Tugas kelompok sugai
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
Current Meter_Kelompok 1.pptx
Current Meter_Kelompok 1.pptxCurrent Meter_Kelompok 1.pptx
Current Meter_Kelompok 1.pptx
 
Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1
 
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
 
Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2Bab 7-current-meter-2
Bab 7-current-meter-2
 
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptxW-06_Hydrometry_of-River.pptx
W-06_Hydrometry_of-River.pptx
 
Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)
Pengukuran Hidrografi (Dimas bayu)
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
Modul Praktikum Geohidrologi UGM Tahun 2013
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis ded
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
- PRESENTASI BIMBINGAN TEKNIS AKNOP DANAU
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

current meter

  • 1. MENGUKUR DEBIT DAN KECEPATAN ARUS SUNGAI MENGGUNAKAN CURRENT METER Oleh : BRAMA NALENDRA NIM : 1200822201013 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI (UNBARI) TAHUN 2013
  • 2. BAB I Latar Belakang • Dalam suatu pengelolaan sumber daya air dengan perancangan bangunan air diperlukan suatu informasi yang menunjukan jumlah air yang dikenal sebagai debit aliran, serta kecepatan arus sungai. Informasi mengenai besarnya debit aliran dan kecepatan arus sungai membantu dalam merancang bangunan air seperti chuck dam, bendungan, river training, krib dan lain-lain. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran dan kecepatan arus adalah current meter. Sehingga dengan adanya data debit dan kecepatan arus tersebut memudahkan dalam perancangan bangunan air.
  • 3. RUMUSAN MASALAH • Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: • Menghitung debit aliran dan kecepatan arus pada salah satu bagian sungai (anak sungai) • Menggunakan current meter sebagai alat pengukur debit dan kecepatan arus sungai.
  • 4. Batasan Masalah • Permasalahan yang dibahas dalam penelitian dibatasi ruang lingkup pembahasannya antara lain: • Bentuk dan Bagian-bagian current meter • Cara perhitungan menggunakan current meter. • Debit dan kecepatan arus sungai
  • 5. Tujuan dan Manfaat • Tujuan dan manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara menggunakan current meter sebagai alat ukur debit dan kecepatan arus serta menghitung debit dan kecepatan arus pada salah satu sungai.
  • 6. BABII TINJAUAN PUSTAKA • Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak,2002). • Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besarnya sama dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah: • Q = A X V • Dengan : Q =Debit Aliran (m3/s) A = Luas Penampang (m2) V = Kecepatan Aliran (m/s)
  • 7. Pengukuran debit Pengukuran debit dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu : a. Pengukuran volume air sungai b. Pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan luas penampang melintang sungai c. Pengukuran dengan menggunakan bahan kimia yang dialirkan dalam sungai d. Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit.
  • 8. pengukuran debit dengan alat ukur current meter • Current meter berupa alat yang berbentuk propeller dihubungkan dengan kotak pencatat ( monitor yang akan mencatat jumlah putaran selama propeller tersebut berada dalam air) kemudian dimasukan ke dalam sungai yang akan diukur kecepatan alirannya.Bagian ekor alat tersebut yang berbentuk seperti sirip akan berputar karena gerakan lairan air sunagi.Kecepatan lairan air akan ditentukan dengan jumlah putaran per detik yang kemudian dihitung akan disajikan dalam monitor kecepatan rata-rata aliran air selama selang waktu tetentu.
  • 9. BAB III METODE PENELITIAN • Metode penelitian meliputi pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, kecepatan arus Dan debit aliran • Waktu dan Tempat, Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama 6 bulan di sungai Pematang Sulur Kabupaten Kota Jambi Provinsi Jambi • Alat dan bahan dalam penelitian dilapangan ini adalah, 1. Current Meter 2. Stopwatch 3. Meteran 4. Alat tulis
  • 11. Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan diantaranya dengan cara : Kecepatan aliran yang diukur dengan alat ukur arus dapat dilaksanakan diantaranya dengan cara : merawas perahu kereta gantung melintang jembatan Pelampung
  • 12. SATU SET CURENT METER TERDIRI DARI : 1. Kabel ukur (meet cable) 2. Tongkat Duga (stang) 3. Counter 4. Kabel Kontak 5. Propeler (baling-baling) 6. Stop Watch 7. Pemberat (bandul) 8. Jaket Pelampung 9. Kartu Pengukuran 10. Sounding Riil
  • 13. • CURRENT METER Tongkat Duga (Stang) Kabel Kontak Body Current Meter Propeler (baling-baling) Ekor Current Meter
  • 14. Persiapan Pengukuran Gunakan Jaket Pelampung Siap Ngukur BossCek Kinerja Alat Kabe ukur Bentangkan kabel ukur Siapkan Kartu Pengukuran
  • 16. Tahap-tahap Pengukuran 1. Catat tanggal, nama sungai, tempat pengukuran, rumus kecepatan, tinggi muka air hasil pembacaan peilskal pada kartu pengukuran 2. Ukur lebar penampang basah; 3. Tentukan jumlah vertikal kedalaman dan jarak antara dua vertikal disesuaikan dengan keadaan; 4. Periksa dan rakit alat ukur; 5. Hitung lama putaran propeler sebelum pengukuran pada tempat yang bebas pengaruh angin; 6. Siapkan kartu pengukuran; 7. Ukur kedalaman jalur vertikal yang akan diukur kecepatan alirannya, kemudian tentukan titik kedalaman pengukuran; 8. Catat pada kartu pengukuran jumlah putaran propeler pada setiap titik pengukuran; 9. Hitung kecepatan aliran pada titik-titik pengukuran dalam satu jalur vertikal dengan rumus current meter dan ratakan;
  • 17. Pelaksanaan Pengukuran dilaksanakan dengan cara : Satu titik Dua titik
  • 18. Cara satu titik 0,6 Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,6 kedalaman dari permukaan air. Kecepatan aliran pada 0,6 kedalaman tersebut merupakan kecepatan rata-rata vertikal kedalaman. Metode ini digunakan apabila kedalaman air < 6 x  propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Metode ini juga digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan. 0,6VV  V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik) V0,6 = kecepatan pada 0,6 kedalaman (m/detik)
  • 19. 0,8 0,2 Pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,2 dan 0,8 kedalaman dari permukaan air. Metode ini digunakan apabila kedalaman air > 6 x  propeler (pengukuran menggunakan tongkat) atau > 6 x  propeler + 2 x jarak antara sumbu alat ukur arus dan dasar pemberat (pengukuran menggunakan kabel penduga dan pemberat). Cara 2 titik 2 VV V 0,80,2   V = kecepatan rata-rata pada vertikal kedalaman (m/detik) V0,2 = kecepatan pada 0,2 kedalaman (m/detik) V0,8 = kecepatan pada 0,8 kedalaman (m/detik)
  • 20.
  • 21.
  • 23. • CONTOH KARTU DEPARTEM PEKERJAAN UMUM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAIRAN BALAI HIDROLOGI BANDUNG PENGUKURAN ALIRAN Dengan Current meter No. Pengukuran : Nama Sungai : Tempat : Tanggal : Nama Pengukur : Lebar : Luas Kec MA Debit Cara Jum. Vert: Perub. MA cm waktu Jenis Alat No. Alat No. Kincir Rumus Kecepatan : n< …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det Rumus Kecepatan : n> …………………………; v =………………………n + ……………………..m3/det Alat Digunakan sejak tahun : Kalibrasi terakhir tgl : Waktu Putaran sebelum Pengk m3/det Grafik Disumur Sungai Waktu Putaran sesudah Pengk m3/det Metoda pengukuran : merawas, perahu, cabble way Mulai moving boat, dari jembatan Peralatan Pengukuran : tongkat penduga; pemberat …… Kg. Tag line Stop watch; perahu, sounding reel; hand lines; sonic sounder; cable-car Selesai winch Cable : …………………………………………………………… …………………………………………………………… Tempat pengukuran : Rata-rata koreksi …………….. M, di hilir /hulu statsiun M.A rata-rata …………….. M, di hilir /hulu jembatan (pilar) Keadaan Saat mengukur : Cuaca : Suhu Udara Oc Suhu Air Oc Nol Peilskal : Tetap, berubah naik / turun m Sejak tanggal : Kondisi lokasi : a. aliran : laminer, turbulen, pengaruh back water b. kemiringan MA : Bentuk penampang c. Material dasar Material tebing d. Section control / chanel control m, di hilir stasiun, material control : e. tinggi aliran nol : m, aliran melimpah pada ma m Catatan : dihitung oleh tanggal diperiksa oleh : Waktu PEMBACAAN MUKA AIR Koefisien Rai Lebar Dalam Dalamnya Jumlah Waktu Luas Debit Kincir Putaran Pada titik Rata-rata dikoreksi Kecepatan
  • 24. Perhitungan Kecepatan Kecepatan dihitung berdasarkan persamaan V= An + B n = jumlah putaran A,B = konstanta alat (dari pabrik) V = kecepatan aliran (m/detik) N = n/waktu Contoh rumus propeler : V = 0,2491 N + 0,0171 m/detik untuk N < 0,93 V = 0,2583 N + 0,0086 m/detik untuk N > 0,93
  • 25. Debit dapat dihitung dengan rumus Q = Σ ( a * v ) Q = debit (m3/detik) a = luas bagian penampang basah (m2) v = kecepatan aliran rata-rata pada luas bagian penampang basah (m/detik)
  • 27. BAB IV PENUTUP KESIMPULAN : banyak cara menghitung debit aliran dan kecepatan arus, salah satunya menggunakan alat yang bernama Current meter. Current meter berupa alat yang berbentuk propeller dihubungkan dengan kotak pencatat ( monitor yang akan,mencatat jumlah putaran selama propeller tersebut berada dalam air). Current meter bisa menghitung kecepatan dan debit ,Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Saran : pengukuran yang dilaksanakan dilapangan perlu memperhatikan keamanan didalam pelaksanaannya dikarenakan setiap kondisi sungai memiliki medan yang berbeda-beda dan memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi.
  • 28. DAFTAR PUSTAKA • Hidraulika, Triatmojo Bambang. Beta Offset, Yogyakarta 2008 • Fisika Universitas, Hecht Eugent. Erlangga, Jakarta 2006 • debit-aliran-sungai,http://pengertian- definisi.blogspot.com/2011/09/ • Metode_pengukuran_debit ,http://www.academia.edu/