SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
TAHAP EVALUASI
Istilah evaluasi sudah sering terdengar di telinga dan sudah sangat sering
digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, tidak selalu menggunakan tahapan-
tahapan yang sesuai menurut para ahli.
Evaluasi pembelajaran sendiri merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program pendidikan, pengajaran,
atau pun pelatihan yang telah dilaksanakan. Dalam melakukan kegiatan evaluasi tentu
diperlukan informasi informasi atau data yang baik mutunya. Data seperti itu akan dapat
diperoleh dengan melakukan pengukuran dan penilaian terlebih dahulu.
Evaluasi dapat ditujukan pada prestasi belajar siswa dan dpat pula ditujukan
kepada program. Evaluasi dapat memberikn umpan balik bagi guru dalam rangka
perbaikan setiap komponen proses belajar mengajar yang ikut berproses. Melalui hasil
evaluasi, guru dapat mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan proram
pembelajaran, lebih-lebih evaluasi terhadap prestasi belajar siswa merupakan dasar
perbaikan terhadap penyusunan instruksional, bahan, metode dan pilihan media. Melalui
evaluasi juga dapat diketahui aktifitas siswa apakah sudah mememuhi konsep
kurikulum yang berlaku atau belum.
Namun, pada pembahasan kali ini, kami tidak akan membahas mengenai
pengertian evaluasi lebih jauh lagi, karena pembahasan tersebut tersebut telah dijelaskan
dipertemuan sebelumnya oleh kelompok sebelumnya.
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa, evaluasi itu berkaitan erat dengan
penilaian dan pengukuran. Sebuah penilaian dan pengukuran akan menghasilkan
evaluasi. Tidak akan terjadi evaluasi jika hanya ada penilaian tanpa pengukuran. Untuk
itulah, guru harus mengetahui tahap-tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan
evaluasi dalam proses pembelajaran, agar menghasilkan evaluasi yang maksimal.
Dalam bukunya, Daryanto mengemukakan empat langkah pelaksanaan evaluasi yang
baik.
Langkah 1 :
Evaluasi tentang diri seorang anak atau sekelompok anak. Ini merupakan
langkah pertama kea rah evaluasi yang baik. Pembatasan ini biasanya ditentukan oleh
sifat tugas seseorang dalam keseluruhan pendidikan seorang anak. Seorang guru ilmu
pasti atau sejarah dalam mengadakan evaluasi terhadap kemajuan murid-muridnya
membatasi dirinya pada usaha untuk mengetahui kemajuan mereka dalam pelajaran
ilmu pasti atau sejarah apa saja. Sebaliknya, seorang konselor pendidikan(education
counselor), mempunyai batasan tugas yang lebih luas daripada guru ilmu pasti atau
sejarah tadi.
Langkah 2 :
Evaluasi yang baik ialah bahwa data yang kita kumpulkan mengenai setiap
aspek pribadi anak harus merupakan “behavior sampling”cukup representative terhadap
keseluruhan tingkah laku anak. Misalnya untuk menetapkan apakah seorang anak pada
dasarnya bersifat pemalu atau tidak, tidak cukup kalau hanya memperhatikan tingkah
laku anak pada satu kesempatan saja. Kita harus mencoba untuk mengetahui
bagaimanakah reaksi anak terhadap bermacam-macam situasi pada berulang kali
kesempatan.
Jika prinsip ini dilanggar, biasanya kesimpulan yang kita rumuskan akan
diwarnai oleh apa yang disebut “hallo effect” dan tidak akan merupakan
suatu “conclusion”melainkan suatu “confusion”.
Misalnya banyak orang mengatakan bahwa ia seorang pemalu, seorang yang
membosankan atau “saai” hanya karena pernah dilihatnya dalam suatu pesta ia tidak
mau diajak berdansa. Padahal kemungkinan selalu ada bahwa si A tidak mau diajak
berdansa pada pesta itu, bukan karena ia malu, melainkan karena ia betul-betul tidak
pandai berdansa. Dan tidak beraninya berdansa pada pesta ini, bukan pula karena ia
malu melainkan karena dia tidak mau mengecewakan pasangan atau partnernya. Kalau
diperhatikan praktek-praktek evaluasi lazim dilakukan orang awam akan kita lihat
bahwa prinsip ini banyak sekali dilanggar.
Langkah 3 :
Evaluasi yang baik ialah bahwa cara-cara serta alat-alat yang hendak kita
pergunakan untuk pengumpulan data mengenai diri anak kita pilih betul-betul
sebelumnya untuk mengumpulkan keterangan mengenai cerdas atau tidaknya seorang
anak, misalnya dapat kita pergunakan dua macam cara observasi atau mengadakan tes.
Tes yang dapat dipergunakan untuk keperluan ini pun bermacam-macam pula. Ada tes
individual, ada pula tes kelompok. Untuk setiap jenis tes kecerdasan tersebut telah
tersedia banyak sekali tes di antaranya ada yang baik ada pula yang kurang baik. Dan
kita sebagai evaluator harus pandai memilih.
Langkah 4 :
Evaluasi yang baik ialah bahwa data yang telah kita kumpulkan tadi harus diolah
terlebih dahulu. Sebelum memberikan tafsiran terhadap data yang telah dikumpulkan
sebelumnya tadi. Pengolahan-pengolahan ini sangat beragam, ada pengolahan yang
bersifat statistis, ada pula yang bersifat non-statistis, pengolahan mana yang paling tepat
untuk dilakukan terhadap sekumpulan data ditentukan oleh sifat-sifat dan jenis data
yang dikumpulkan dan tujuan terdekat yang harus diselesaikan dalam keseluruhan
prosedur evaluasi yang sedang kita kerjakan. Apabila sekumpulan data yang ada pada
kita menghendaki jenis pengolahan yang tidak cukup kita kuasai maka hal yang
sebaiknya kita lakukan dalam hal ini ialah mengadakan konsultasi dengan teman
sejawat lain atau seorang expert.
Sementara itu, menurut Tim Pengembang MKDP beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran, yaitu:
a. Jenis dan karakteristik kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
dikembangkan;
b. Pengambilan sampel perilaku yang akan diukur
c. Pemilihan jenis dan tipe alat evaluasi yang akan digunakan;
d. Aspek yang akan diuji;
e. Format butir soal;
f. Distribusi tingkat kesukaran soal.
Kemudian, masih menurut Tim Pengembang MKDP, dalam menentukan bentuk alat
evaluasi yang akan digunakan, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a. Karakteristik kompetensi dan mata pelajaran yang akan diujikan;
b. Tujuan khusus pembelajaran yang harus dicapai siswa;
c. Tipe informasi yang dibutuhkan dari tujuan evaluasi;
d. Usia dan tingkat perkembangan mental siswa akan mengikuti tes;
e. Besarnya kelompok siswa yang akan mengikuti tes.
Menurut pemakalah sendiri disortir dari beberapa buku yang telah dibaca, maka
disebutkan tahap-tahap evaluasi sebagai berikut :
1. Langkah Perencanaan Evaluasi
Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang
direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Namun,
banyak juga orang melaksanakan suatu kegiatan tanpa perencanaan yang jelas sehingga
hasilnya pun kurang maksimal. Oleh sebab itu, seorang evaluator harus dapat membuat
perencanaan evaluasi dengan baik. Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam
kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan. Perencanaan ini penting karena akan
mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan mempengaruhi keefektifan
prosedur evaluasi secara menyeluruh.
Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan
spesifik, terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam
menentukan langkah-langkah selanjutnya. Melalui perencanaan evaluasi yang matang
inilah kita dapat menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku atau indicator yang akan
dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta
dapat menggunakan waktu yang tepat.

More Related Content

What's hot

Analisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiAnalisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiShofyan Shofyan
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Analisis data dengan spss
Analisis data dengan spssAnalisis data dengan spss
Analisis data dengan spssUNIPDU Jombang
 
Soal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelSoal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelValentino Selayan
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositasmery gita
 
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAPENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAHusna Sholihah
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)Putri Sanuria
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian PT. SASA
 
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatifPelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatifAbdulrahim Akim
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenRahmadi Pribadi Muclis
 
Skala Model Likert
Skala Model LikertSkala Model Likert
Skala Model Likertisa said
 
Sistem kerja, kalor dan energi dalam
Sistem kerja, kalor dan energi dalamSistem kerja, kalor dan energi dalam
Sistem kerja, kalor dan energi dalamFauziah Maswah
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

What's hot (20)

Analisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresiAnalisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresi
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Analisis data dengan spss
Analisis data dengan spssAnalisis data dengan spss
Analisis data dengan spss
 
Soal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excelSoal jawab statistik dg spss dan excel
Soal jawab statistik dg spss dan excel
 
Variabel dan Dimensi Var 2016.ppt
Variabel dan Dimensi Var 2016.pptVariabel dan Dimensi Var 2016.ppt
Variabel dan Dimensi Var 2016.ppt
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Kimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II ViskositasKimia fisika II Viskositas
Kimia fisika II Viskositas
 
Statistik parametrik
Statistik parametrikStatistik parametrik
Statistik parametrik
 
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATAPENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian
 
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatifPelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Skala Model Likert
Skala Model LikertSkala Model Likert
Skala Model Likert
 
Sistem kerja, kalor dan energi dalam
Sistem kerja, kalor dan energi dalamSistem kerja, kalor dan energi dalam
Sistem kerja, kalor dan energi dalam
 
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik InferensialMateri P2_Pengantar Statistik Inferensial
Materi P2_Pengantar Statistik Inferensial
 
Kimia Komputasi
Kimia KomputasiKimia Komputasi
Kimia Komputasi
 

Similar to TahapEvaluasiSEO

1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptxHeppy6
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto hvinaserevina
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaDx Lupheparentseverafter
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSmansabihu Aeknabara
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )Khaerul Kurniawan
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorMuhamad Yogi
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianNoor Syazwanni
 
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakKepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakRaihan Raihana
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxGABerkatLaSe
 

Similar to TahapEvaluasiSEO (20)

Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai Evaluator
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
 
8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h8.vina serevina r.thomas pramanto h
8.vina serevina r.thomas pramanto h
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematikaEvaluasi proses dan hasil belajar matematika
Evaluasi proses dan hasil belajar matematika
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontes
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
Evaluasi pembelajaran ( khaerul syabar 0707674 )
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai Evaluator
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Pengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaianPengujian pengukuran penilaian
Pengujian pengukuran penilaian
 
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanakKepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
Kepentingan penaksiran dan penilaian perkembangan kanak
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 

TahapEvaluasiSEO

  • 1. TAHAP EVALUASI Istilah evaluasi sudah sering terdengar di telinga dan sudah sangat sering digunakan dalam proses pembelajaran. Namun, tidak selalu menggunakan tahapan- tahapan yang sesuai menurut para ahli. Evaluasi pembelajaran sendiri merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program pendidikan, pengajaran, atau pun pelatihan yang telah dilaksanakan. Dalam melakukan kegiatan evaluasi tentu diperlukan informasi informasi atau data yang baik mutunya. Data seperti itu akan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran dan penilaian terlebih dahulu. Evaluasi dapat ditujukan pada prestasi belajar siswa dan dpat pula ditujukan kepada program. Evaluasi dapat memberikn umpan balik bagi guru dalam rangka perbaikan setiap komponen proses belajar mengajar yang ikut berproses. Melalui hasil evaluasi, guru dapat mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan proram pembelajaran, lebih-lebih evaluasi terhadap prestasi belajar siswa merupakan dasar perbaikan terhadap penyusunan instruksional, bahan, metode dan pilihan media. Melalui evaluasi juga dapat diketahui aktifitas siswa apakah sudah mememuhi konsep kurikulum yang berlaku atau belum. Namun, pada pembahasan kali ini, kami tidak akan membahas mengenai pengertian evaluasi lebih jauh lagi, karena pembahasan tersebut tersebut telah dijelaskan dipertemuan sebelumnya oleh kelompok sebelumnya. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa, evaluasi itu berkaitan erat dengan penilaian dan pengukuran. Sebuah penilaian dan pengukuran akan menghasilkan evaluasi. Tidak akan terjadi evaluasi jika hanya ada penilaian tanpa pengukuran. Untuk
  • 2. itulah, guru harus mengetahui tahap-tahapan yang harus dilaksanakan dalam melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran, agar menghasilkan evaluasi yang maksimal. Dalam bukunya, Daryanto mengemukakan empat langkah pelaksanaan evaluasi yang baik. Langkah 1 : Evaluasi tentang diri seorang anak atau sekelompok anak. Ini merupakan langkah pertama kea rah evaluasi yang baik. Pembatasan ini biasanya ditentukan oleh sifat tugas seseorang dalam keseluruhan pendidikan seorang anak. Seorang guru ilmu pasti atau sejarah dalam mengadakan evaluasi terhadap kemajuan murid-muridnya membatasi dirinya pada usaha untuk mengetahui kemajuan mereka dalam pelajaran ilmu pasti atau sejarah apa saja. Sebaliknya, seorang konselor pendidikan(education counselor), mempunyai batasan tugas yang lebih luas daripada guru ilmu pasti atau sejarah tadi. Langkah 2 : Evaluasi yang baik ialah bahwa data yang kita kumpulkan mengenai setiap aspek pribadi anak harus merupakan “behavior sampling”cukup representative terhadap keseluruhan tingkah laku anak. Misalnya untuk menetapkan apakah seorang anak pada dasarnya bersifat pemalu atau tidak, tidak cukup kalau hanya memperhatikan tingkah laku anak pada satu kesempatan saja. Kita harus mencoba untuk mengetahui bagaimanakah reaksi anak terhadap bermacam-macam situasi pada berulang kali kesempatan.
  • 3. Jika prinsip ini dilanggar, biasanya kesimpulan yang kita rumuskan akan diwarnai oleh apa yang disebut “hallo effect” dan tidak akan merupakan suatu “conclusion”melainkan suatu “confusion”. Misalnya banyak orang mengatakan bahwa ia seorang pemalu, seorang yang membosankan atau “saai” hanya karena pernah dilihatnya dalam suatu pesta ia tidak mau diajak berdansa. Padahal kemungkinan selalu ada bahwa si A tidak mau diajak berdansa pada pesta itu, bukan karena ia malu, melainkan karena ia betul-betul tidak pandai berdansa. Dan tidak beraninya berdansa pada pesta ini, bukan pula karena ia malu melainkan karena dia tidak mau mengecewakan pasangan atau partnernya. Kalau diperhatikan praktek-praktek evaluasi lazim dilakukan orang awam akan kita lihat bahwa prinsip ini banyak sekali dilanggar. Langkah 3 : Evaluasi yang baik ialah bahwa cara-cara serta alat-alat yang hendak kita pergunakan untuk pengumpulan data mengenai diri anak kita pilih betul-betul sebelumnya untuk mengumpulkan keterangan mengenai cerdas atau tidaknya seorang anak, misalnya dapat kita pergunakan dua macam cara observasi atau mengadakan tes. Tes yang dapat dipergunakan untuk keperluan ini pun bermacam-macam pula. Ada tes individual, ada pula tes kelompok. Untuk setiap jenis tes kecerdasan tersebut telah tersedia banyak sekali tes di antaranya ada yang baik ada pula yang kurang baik. Dan kita sebagai evaluator harus pandai memilih.
  • 4. Langkah 4 : Evaluasi yang baik ialah bahwa data yang telah kita kumpulkan tadi harus diolah terlebih dahulu. Sebelum memberikan tafsiran terhadap data yang telah dikumpulkan sebelumnya tadi. Pengolahan-pengolahan ini sangat beragam, ada pengolahan yang bersifat statistis, ada pula yang bersifat non-statistis, pengolahan mana yang paling tepat untuk dilakukan terhadap sekumpulan data ditentukan oleh sifat-sifat dan jenis data yang dikumpulkan dan tujuan terdekat yang harus diselesaikan dalam keseluruhan prosedur evaluasi yang sedang kita kerjakan. Apabila sekumpulan data yang ada pada kita menghendaki jenis pengolahan yang tidak cukup kita kuasai maka hal yang sebaiknya kita lakukan dalam hal ini ialah mengadakan konsultasi dengan teman sejawat lain atau seorang expert. Sementara itu, menurut Tim Pengembang MKDP beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran, yaitu: a. Jenis dan karakteristik kompetensi dan tujuan pembelajaran yang dikembangkan; b. Pengambilan sampel perilaku yang akan diukur c. Pemilihan jenis dan tipe alat evaluasi yang akan digunakan; d. Aspek yang akan diuji; e. Format butir soal; f. Distribusi tingkat kesukaran soal. Kemudian, masih menurut Tim Pengembang MKDP, dalam menentukan bentuk alat evaluasi yang akan digunakan, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
  • 5. a. Karakteristik kompetensi dan mata pelajaran yang akan diujikan; b. Tujuan khusus pembelajaran yang harus dicapai siswa; c. Tipe informasi yang dibutuhkan dari tujuan evaluasi; d. Usia dan tingkat perkembangan mental siswa akan mengikuti tes; e. Besarnya kelompok siswa yang akan mengikuti tes. Menurut pemakalah sendiri disortir dari beberapa buku yang telah dibaca, maka disebutkan tahap-tahap evaluasi sebagai berikut : 1. Langkah Perencanaan Evaluasi Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya harus sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Namun, banyak juga orang melaksanakan suatu kegiatan tanpa perencanaan yang jelas sehingga hasilnya pun kurang maksimal. Oleh sebab itu, seorang evaluator harus dapat membuat perencanaan evaluasi dengan baik. Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan. Perencanaan ini penting karena akan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan mempengaruhi keefektifan prosedur evaluasi secara menyeluruh. Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan komprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Melalui perencanaan evaluasi yang matang inilah kita dapat menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku atau indicator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.