SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Sisitem pengendalian Manajemen
Bab 3
Pengendalian terhadap Tindakan, Personel dan Budaya
Kelompok 2
1. Anggi Nugraheni (B20.740)
2. Raka Dimas Aditya (B20.778)
Perusahaan dapat menambah atau mengganti pengendalian hasil dengan bentuk
pengendalian lainnya dengan tujuan untuk membuat karyawan bertindak sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan.
 PENGENDALIAN TINDAKAN, yaitu memastikan karyawan melakukan (atau tidak
melakukan) tindakan tertentu yang dinilai dapat menguntungkan (merugikan)
perusahaan.
 PENGENDALIAN PERSONEL, didesain untuk membuat karyawan dapat melakukan
tugas yang diinginkan dengan memuaskan secara mandiri karena mereka adalah
karyawan yang berpengalaman, jujur dan pekerja keras.
 PENGENDALIAN BUDAYA, diciptakan guna membentuk norma perilaku
perusahaan dan guna mendorong karyawan untuk memantau dan mempengaruhi
perilaku antara satu karyawan dan karyawan lain
PENGENDALIAN TINDAKAN
Pembatasan perilaku
Pembatasan
administratif
Akuntabilitas tindakan redundensi
Penilaian pertindakan
Bentuk dasar tindakan
pengendalian tindakan
 Pembatasan Perilaku
Pembatasan perilaku merupakan sebuah bentuk pengendalian tindakan yang bersifat “negative”
atau “memaksa”. Sebagian besar perusahaan menggunakan beragam bentuk pembatasan fisik,
termasuk mengunci meja, memasang kata sandi untuk computer, membatasi akses karyawanke
area-area tertentu.
 Pembatasan Administratif
Suatu bentuk umum dari pengendalian administrative yang mencakup pembatasan otoritas dari
pengambilan keputusan. Bentuk umum lain dari pengendalian administrative biasanya merujuk
pada pemisahan tugas.
 Penilaian Pratindakan
Bentuk umum dari penilaian pratindakan berlangsung selama proses perencanaan dan
penganggaran yang ditandai oleh berbagai level penilaianterhadap tindakan dan anggaran yang
direncanakan pada level organisasiyang lebih tinggi.
 Akuntabilitas Tindakan
Akuntabilitas tindakan ialah meminta karyawan untuk bertanggung jawabatas tindakan yang
mereka lakukan. Agar bisa diterapkan dengan baik, pengendalian akuntabilitas tindakan
membutuhkan hal-hal berikut:
 Mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima maupun yang tidak dapat diterima
 Mengomunikasikan definisinya kepada karyawan
 Mengobservasi atau jika tidak melacak apa yang terjadi
 Memberikan imbalan kepada tindakan yang baik atau memberikan hukuman kepada tindakan
yang menyimpang.
 Redundasi
Redundansi, meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk melakukan suatu
tugas dibandingkan jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan. Redundansi biasa terjadi di fasilitas
komputer,fungsi keamanan, dan operasi-operasi penting lainnya.
PENGENDALIAN TINDAKAN DAN MASALAH
PENGENDALIAN
Pengendalian tindakan dapat berjalan baik karena sama halnya dengan tipe pengendalian lain,
pengendalian tindakan berhubungan dengan satu atau lebih dari tiga masalah dasar pengendalian.
Berikut table masalah pengendalian yang disebabkan oleh jenis pengendalian tindakan
PENGENDALIAN VERSUS DETEKSI
 Pengendalian tindakan dapat juga diklasifikasikan berdasarkan apakah pengendalian ini
bertujuan untuk mencegah atau untuk mendeteksi perilaku yang tidak diinginkan. Dibuatnya
perbedaan ini terbilang penting karena pengendalian yang mencegah munculyca tindakan tak
diinginkan Ketika pengendalian berjalan efektif, merupakan bentuk tindakan yang paling
kuat karna dapat mencegah timbulnya biaya dan kerusakan akibat perilaku yang tak
diinginkan tersebut.
 Tipe pengendalian tindakan dengan deteksi berbeda dari tipe pengendalian dari pencegahan,
yakni pengendalian dengan deteksi diaplikasikan sebuah prilaku terjadi. Akan tetapi,
pengendalian tipe ini akan berjalan dengan efektif jika deteksi dibuat secara tepat waktu dan
juga jika deteksi berhasil menghentikan perilaku serta berhasil mengoreksi dampak-dampak
dari tindakan yang merugikan. Selain itu , deteksi dini terhadap tindakan yang merugikan itu
sendiri bersifat preventiatif (dapat mencegah), deteksi ini bisa menyurutkan niat seseorang
untuk sengaja melibatkan diri dalam perilaku yang tak diinginkan.
 Contoh pengendalian tindakan yang diklasifikasikan berdasarkan tujuan:
KONDISI MENENTUKAN EVEKTIVITAS
PENGENDALIAN TINDAKAN
Pengendalian tindakan tidak dapat digunakan dengan efektif pada setiapsituasi.
Pengendalian tindakan hanya efektif ketika kedua kondisi ini ada yaitu:
1. Perusahaan dapat menentukan tindakan apa yang diinginkan (tidak diinginkan).
2. Perusahaan dapat memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan)
terjadi (tidak terjadi).
PEMAHAMAN MENGENAI TINDAKAN YANG DIINGINKAN
Kurangnya pemahaman mengenai tindakan apa yang diinginkan merupakankendali
yang paling membatasi dilangsungkannya pengendalian tindakan.Pemahaman
mengenai perilaku yang diinginkan dapat dicari atau dipelajaridengan dua cara.
Pertama dengan menganalisis pola tindakan dalam situasi khususatau situasi yang
mirip sepanjang waktu untuk mengetahui tindakan apa yangmemberikan hasil yang
terbaik. Yang kedua atau cara lain perusahaan untuk dapatmengetahui tindakan apa
yang diinginkan adalah dengan mendapatkan informasidari orang lain, khususnya
untuk keputusan strategis. Tentu saja, ini merupakan peran utama yang dimainkan
oleh konsultan dengan pengetahuan mendetail akancara pelaksanaan yang terbaik
KEMAMPUAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA
TINDAKAN YANG DIINGINKAN SUDAH DILAKUKAN
 Mengetahui bahwa tindakan yang diinginkan ternyata tidak memadai untuk
memastikan pengendalian yang baik, perusahaan harus mampu memastikan
ataumengobservasi bahwa tindakan yang diinginkan sudah dilakukan.
Kemampuan ini bervariasi di antara pengendalian tindakan yang berbeda.
Efektivitas dari pembatasan perilaku dan penilaian pratindakan bervariasi secara
langsung denganreabilitas alat fisik atau prosedur administratif yang dimiliki
perusahaan untuk memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan)
sudah dilakukan(tidak dilakukan).
 Pelacakan tindakan sering memberikan tantangan signifikan yang harusdihadapi
dalam membuat pengendalian akuntabilitas tindakan berjalan efektif.Biasanya
beberapa tindakan dapat dilacak meskipun ketika tindakan karyawantidak dapat
diobservasi langsung. Tetapi, pelacakan ini tidak selalu efektif
Pengendalian Personel
Pengendalian personel membangun kecenderungan alami karyawan
untuk mengendalikan atau mereka sendiri.
Pengendalian personel memiliki tiga tujuan:
Membantu mengklarifikasikan
harapan
Memastikan bahwa tiap
karyawan mampu melakukan
pekerjaan dengan baik
Meningkatkan kemungkinan
bahwa tiap karyawan akan
terlibat dalam self-
monitoring
Pengendalian personel dapat diimplementasikan melalui:
1. Seleksi dan penempatan
2. Pelatihan
3. Desain pekerjaan dan persediaan sumber daya yang
dibutuhkan
PENGENDALIAN BUDAYA
Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan Bersama (mutual monitoring), sebuah
tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilai kelompok
Pengendalian budaya akan bekerja paling efektif jika anggota kelompok memiliki keterkaitan social atau
emosional antara satu sama lain
Budaya dibangun diatas tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi, sikap, dan cara berperilaku Bersama
Budaya perusahaan dapat dibentuk dalam banyak cara, baik lewat kata maupun contoh, meliputi kode etik,
imbalan kelompok, transfer antar perusahaan, pengaturan fisik dan social, dan tone at the top.
PENGENDALIAN PERSONEL, BUDAYA DAN
MASALAH PENGENDALIAN
Secara bersamaan, pengendalian personel atau budaya mampu menangani semua
masalah pengendalian, meskipun tidak semua tipe pengendalian dalamkategori ini bisa bekerja
efektif untuk menangani tiap tipe masalah.
EVEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSONEL/BUDAYA
 Semua perusahaan bergantung kepada karyawannya sampai batas tertentu untuk
mengarahkan dan memotivasi diri mereka. Beberapa system pengendalian
perusahaan didominasi oleh pengendalian personel.
 Pengendalian budaya sering kali memiliki keunggulan yaitu pengendalian ini
lebih relative tidak mendesak. Bahkan karyawan mungkin tidak akan
menganggap norma Bersama maupun “ cara mereka bekerja” sebagai bagian
dari system “pengendalian”
 Pengendalian personel / budaya memiliki keunggulan yang khas dibandingkan
pengendalian hasil dan tindakan. Pengendalian ini dapat digunakan hampir
semua kondisi sampai batas tertentu, biayanya sering kali lebih rendah
dibandingkan bentuk-bentuk pengendalian yang lebih menonjol, dan
pengendalian personel/budaya mungkin menimbulkan efek samping yang lebih
sedikit.
Studi Kasus
Axeon N.V
Analisis awal kesalahan yang kontras terjadi dalam Axeon
Dalam analisis awal ditemukan tiga masalah yang cukup kontras dan harus diperhatikan oleh Axeon untuk
ditangani maupun diselesaikan. Masalah tersebut diantaranya mengenai optimistis, investasi, dan nilai asset.
1. Hal pertama mendasar adalah adanya sebuah skenario dalam perusahan yang terjadi didasarkan pada sifat
optimisme yang tinggi Sifat tersebut akan lebih merujuk pada akibat yang negative; diantaranya egoistis.
Dalam hal ini berdampak pada kinerja yang mengedepankan sifat tersebut dari pada memperhitungkan terlebih
dahulu secara matang, usulan atau kebijakan yang akan diambil.
2. Masalah Ian Patrick yang mengajukan proposal peminjaman uang untuk investasi pabrik baru di Inggris. Maka
sangat penting adanya analisis dan perhitungan atas pengaruh pengembalian hutang. Dan mungkin akan lebih
baik jika memang investasi tersebut mendatangkan kembali mobal yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang
diharapkan. Namun kalau perhitungan tidak relevan, kemungkinan besar berakibat tebalik dan menurunkan
profitabilitas.
3. Masalah perkiraan atau perhitungan nilai asset perusahaan cabang di Inggris, dimana nilai depresiasi adalah
1400000 dan jumlahnya sama dengan nilai investasi awal. Hal ini tampaknya tidak masuk akal karena
kesamaan nilai penurunan peralatan pabrik tersebut dengan nilai investasi awal.
Sistem yang dianut oleh perusahaan Axeon N.V
Axeon N.V adalah perusahaan yang menekankan sistem desentralisasi. Oleh itu, manajer cabang
memiliki otonomi yang besar untuk memutuskan kelangsungan hidup perusahaan cabang
masing-masing.
Desentralisasi perusahaan adalah sebuah perusahaan yang terdesentralisasi, dimana wewenang
pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan
disebarkan diseluruh perusahaan cabang. Di satu sisi ekstrem, perusahaan yang terdesentralisasi
secara kuat adalah perusahaan yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat
yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan.
Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih
rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan
dengan wilayah pertanggung jawaban mereka.
Pengendalian personel dalam perusahaan Axeon N.V
Perusahaan Axeon N.V. dengan sistem desentralisasi terbilang sukses dalam menciptakan suatu
pengendalian personel. Hal itu tergambarkan pada tercapainnya tiga tujuan dari pengendalian personel
di tengah-tengah sistem tersebut.
1. Dalam hak otonomi yang diberikan pada perusahaan cabang, beberapa pengendalian personel
membantu mengklarifikasikan harapan. Membantu memastikan bahwa setiap karyawan
memahami apa yang diinginkan perusahaan.
2. Dengan sistem desentralisasi tersebut juga perusahaan-perusahaan cabang menghasilkan
karyawan-karyawan yang berkualitas. Mempunyai kemampuan seperti kepandaian, pengalaman
dalam menjalakan pekerjaan dalam cabang. Kemampuan terus meningkat akibat dari tanggung
jawab yang dibebani langsung pada cabang untuk mengurusi dirinya sendiri.
3. Setiap karyawan akan terlibat pada self-monitoring control. Dengan kata lain, sistem
desentralisasi melatih mereka, dan memberikan mereka lingkungan kerja yang baik serta
sumber daya yang dibutuhkan, cenderung dapat meningkatkan kemungkinan akan dilakukannya
pekerjaan yang baik.
Pengendalian budaya perusahaan Axeon N.V
Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan bersama (mutual
monitoring); sebuah tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang
dari peraturan dan nilai perusahaan. Budaya perusahaan relatif tetap dari waktu ke waktu,
meski tujuan dan strategi beradaptasi seperlunya terhadap perubahan kondisi bisnis.
Budaya perusahaan dapat dibentuk dalam banyak cara, baik lewat kata maupun contoh,
meliputi kode etik, pengharagaan kelompok, transfer antarperusahaan, pengaturan fisik dan
sosial dan tone at the top. Pada perusahaan Axeon N.V. sendiri sangat kental budaya yang
terjadi, sehingga kemajuan harapan, kemampuan dan saling memonitoring antar karyawan
sangat terjaga di dalam sistem Desentralisasi ini.
Keputusan terbaik yang diambil oleh Van Leuven
Perusahaan harus memperluas produksi di Belanda untuk mencapai profit dan mengurangi biaya . Hal ini bisa
lebih menguntungkan dalam jangka panjang daripada membangun pabrik baru di Inggris. Selain lebih
menguntungkan, solusi tersebut juga merupakan solusi terbaik demi kepentingan perusahaan dari Axeon NV.
Sebagai peran seorang Direktor Manajemen, Mr Van Leuven adalah seseorang yang memegang penuh
kekuasaan dalam menentukan keputusan yang dilaksanakan oleh perusahaan. dalam kasus proposal
ini, terdapat dua hal yang harus dipertimbangkan secara serius.
1. Mr Van Leuven harus benar-benar menghitung secara mendetail dan membandingkannya, mana
diantara kedua pilihan tersebut yang dapat mencapai tujuan biaya yang paling efektif sekaligus efisien
waktu.
2. Memimpin otonomi dan moral manajemen anak perusahaan dengan cara yang baik dan bijaksana, agar
tidak melanggar dari sistem yang ada.
Terkait dalam hal yang pertama dan seperti pada pembahasan sebelumnya, keputusan yang terbaik adalah
bahwa Hollandworth tetap membeli produk AR-42 dari belanda daripada investasi pabrik sendiri, karena tidak
efektif dan efisien.
Untuk hal yang kedua, komunikasi yang baik adalah hal penting yang harus dijaga oleh Mr Van Leuven. Hal
ini menjadi satu-satunya cara terbaik untuk meminimalkan dampak negativ dari kasus yang terjadi. Otonomi
yang bermoral sangat penting pula dalam perusahaan cabang dalam mencapai keuntungan ekobnomi.
Komunikasi yang terjaga dari kedua belah pihak sangat diperlukan demi kepentingan tujuan perusahaan yang
lebih baik.
Dengan kata lain, proposal yang diajukan hasilnya adalah negativ atau ditolak. Penolakan tersebut
berdasarkan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Agar keputusan ini dapat diterima dengan baik,
komunikasi lah yang juga penting dalam menjaga serta meminimalkan dampak negativ yang dapat terjadi.
Kesimpulan
 Dari hasil penjabaran, dapat disimpulkan bahwa Axeon sebagai perusahaan
yang menekankan sistem desentralisasi sangat perlu dijalankan pengendalian
tindakan, personel, dan budaya. Dalam kasus yang terjadi di perusahaan ini
adalah menggambarkan bagaimana pentingnya sebuah analisis dan
perhitungan yang matang dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan.
Kesampingkan sikap optimisme berlebihan serta egoistik, namun dahulukan
kematangan perhitungan tersebut agar tercapainya tujuan perusahaan.
Tanggapan
 Seperti yang sudah kami jelaskan di slide sebelumnya bahwa terdepat 3 masalah yang ada di
Axeon yaitu mengenai optimistis, investasi, dan nilai asset. Menurut kami untuk masalah yang
optimistis, Axeon bisa membuat semua kryawan utuk memiliki sifat optimism yang tidak
berlebihan. Karena jika memiliki sifat optimism yang terllau tinggi akan bisa berakibat negative.
Lebih baik Axeon memperhitungkan lagi secara matang, usulan atau kebijakan yang akan
diambil.Yang kedua tentang investasi, menurut kami Axeon perlu memperhitungkan kembali
sebelum melakukan investasi. agar dari investasi tersebut Axeon bisa mendapatkan modal yang
lebih tinggi dalam waktu yang diharapkan.Yang ketiga tentang nilai aset. menurut kamu Axeon
perlu memperhatikan dan memperhitungkan ulang mengenai nilai aset perusahaan. Dikarenakan
terdapat kesamaan nilai penurunan peralatan dengan nilai investasi.
 Seperti yang kita tahu bahwa Axeon itu sebagai perusahaan yang menekankan sistem
desentralisasi sangat perlu dijalankan pengendalian tindakan, personel, dan budaya. Karena lebih
banyak keuntungan yang didapet seperti adaptasi yang lebih baik, memotivasi, retensi yang lebih
tinggi, lebih banyak kreativitas, peran yang lebih terdistribusi, dan pengembangan kompetensi
disemua level.

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Endi Nugroho
 
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Throne Rush Indo
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveWirya Wkcybernet
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanMang Engkus
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsalif radix
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 
Target Costing
Target CostingTarget Costing
Target Costingbudieto
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Metodologi penelitian uma sekaran
Metodologi penelitian uma sekaranMetodologi penelitian uma sekaran
Metodologi penelitian uma sekaranMarissa Andiani Drc
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Diana Marlyna
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 

What's hot (20)

Model etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnisModel etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnis
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-Memahami strategi- bab-2-
Memahami strategi- bab-2-
 
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
Keputusan pembiayaan 2 (fianancing decision)
 
Change manajemen perubahan dan harapan resensi
Change manajemen perubahan dan harapan resensiChange manajemen perubahan dan harapan resensi
Change manajemen perubahan dan harapan resensi
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Target Costing
Target CostingTarget Costing
Target Costing
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Contoh biaya standar
Contoh biaya standarContoh biaya standar
Contoh biaya standar
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
 
Metodologi penelitian uma sekaran
Metodologi penelitian uma sekaranMetodologi penelitian uma sekaran
Metodologi penelitian uma sekaran
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 

Similar to PPT_kelompok_3.pptx

Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptxKelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptxGhefiraNI
 
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasi
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasifremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasi
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasirikanoviyanti2
 
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIbebynovianti
 
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIfaeshallutfi
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Nadiatur Rakhma
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...Pasha Madogucci
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasimbaybahiyah
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 mbaybahiyah
 
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)nurajijahajijah
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...Rame Priyanto
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...lexipel
 
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)ahmadzihar
 
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...marisa tanggang
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)RidwanIwan20
 
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...Hariz Harahap
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...Ipung Sutoyo
 

Similar to PPT_kelompok_3.pptx (20)

Kasus AXEON.NV
Kasus AXEON.NVKasus AXEON.NV
Kasus AXEON.NV
 
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptxKelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
 
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasi
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasifremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasi
fremwork bab 1- 14 evaluasi kinerja dan kompensasi
 
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
 
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASIFRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
FRAMEWORK BAB 1-14 EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,tools for s...
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL...
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
mcs package
mcs packagemcs package
mcs package
 
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)
Tugas framework, nur azijah,11150115,7 i (msdm)
 
PPT
PPTPPT
PPT
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
 
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
Tugas framework, ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...
12, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, ETHICAL DECISION MAKING IN B...
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
 
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
 

Recently uploaded

Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 

Recently uploaded (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 

PPT_kelompok_3.pptx

  • 1. Sisitem pengendalian Manajemen Bab 3 Pengendalian terhadap Tindakan, Personel dan Budaya Kelompok 2 1. Anggi Nugraheni (B20.740) 2. Raka Dimas Aditya (B20.778)
  • 2. Perusahaan dapat menambah atau mengganti pengendalian hasil dengan bentuk pengendalian lainnya dengan tujuan untuk membuat karyawan bertindak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.  PENGENDALIAN TINDAKAN, yaitu memastikan karyawan melakukan (atau tidak melakukan) tindakan tertentu yang dinilai dapat menguntungkan (merugikan) perusahaan.  PENGENDALIAN PERSONEL, didesain untuk membuat karyawan dapat melakukan tugas yang diinginkan dengan memuaskan secara mandiri karena mereka adalah karyawan yang berpengalaman, jujur dan pekerja keras.  PENGENDALIAN BUDAYA, diciptakan guna membentuk norma perilaku perusahaan dan guna mendorong karyawan untuk memantau dan mempengaruhi perilaku antara satu karyawan dan karyawan lain
  • 3. PENGENDALIAN TINDAKAN Pembatasan perilaku Pembatasan administratif Akuntabilitas tindakan redundensi Penilaian pertindakan Bentuk dasar tindakan pengendalian tindakan
  • 4.  Pembatasan Perilaku Pembatasan perilaku merupakan sebuah bentuk pengendalian tindakan yang bersifat “negative” atau “memaksa”. Sebagian besar perusahaan menggunakan beragam bentuk pembatasan fisik, termasuk mengunci meja, memasang kata sandi untuk computer, membatasi akses karyawanke area-area tertentu.  Pembatasan Administratif Suatu bentuk umum dari pengendalian administrative yang mencakup pembatasan otoritas dari pengambilan keputusan. Bentuk umum lain dari pengendalian administrative biasanya merujuk pada pemisahan tugas.  Penilaian Pratindakan Bentuk umum dari penilaian pratindakan berlangsung selama proses perencanaan dan penganggaran yang ditandai oleh berbagai level penilaianterhadap tindakan dan anggaran yang direncanakan pada level organisasiyang lebih tinggi.
  • 5.  Akuntabilitas Tindakan Akuntabilitas tindakan ialah meminta karyawan untuk bertanggung jawabatas tindakan yang mereka lakukan. Agar bisa diterapkan dengan baik, pengendalian akuntabilitas tindakan membutuhkan hal-hal berikut:  Mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima maupun yang tidak dapat diterima  Mengomunikasikan definisinya kepada karyawan  Mengobservasi atau jika tidak melacak apa yang terjadi  Memberikan imbalan kepada tindakan yang baik atau memberikan hukuman kepada tindakan yang menyimpang.  Redundasi Redundansi, meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk melakukan suatu tugas dibandingkan jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan. Redundansi biasa terjadi di fasilitas komputer,fungsi keamanan, dan operasi-operasi penting lainnya.
  • 6. PENGENDALIAN TINDAKAN DAN MASALAH PENGENDALIAN Pengendalian tindakan dapat berjalan baik karena sama halnya dengan tipe pengendalian lain, pengendalian tindakan berhubungan dengan satu atau lebih dari tiga masalah dasar pengendalian. Berikut table masalah pengendalian yang disebabkan oleh jenis pengendalian tindakan
  • 7. PENGENDALIAN VERSUS DETEKSI  Pengendalian tindakan dapat juga diklasifikasikan berdasarkan apakah pengendalian ini bertujuan untuk mencegah atau untuk mendeteksi perilaku yang tidak diinginkan. Dibuatnya perbedaan ini terbilang penting karena pengendalian yang mencegah munculyca tindakan tak diinginkan Ketika pengendalian berjalan efektif, merupakan bentuk tindakan yang paling kuat karna dapat mencegah timbulnya biaya dan kerusakan akibat perilaku yang tak diinginkan tersebut.  Tipe pengendalian tindakan dengan deteksi berbeda dari tipe pengendalian dari pencegahan, yakni pengendalian dengan deteksi diaplikasikan sebuah prilaku terjadi. Akan tetapi, pengendalian tipe ini akan berjalan dengan efektif jika deteksi dibuat secara tepat waktu dan juga jika deteksi berhasil menghentikan perilaku serta berhasil mengoreksi dampak-dampak dari tindakan yang merugikan. Selain itu , deteksi dini terhadap tindakan yang merugikan itu sendiri bersifat preventiatif (dapat mencegah), deteksi ini bisa menyurutkan niat seseorang untuk sengaja melibatkan diri dalam perilaku yang tak diinginkan.
  • 8.  Contoh pengendalian tindakan yang diklasifikasikan berdasarkan tujuan:
  • 9. KONDISI MENENTUKAN EVEKTIVITAS PENGENDALIAN TINDAKAN Pengendalian tindakan tidak dapat digunakan dengan efektif pada setiapsituasi. Pengendalian tindakan hanya efektif ketika kedua kondisi ini ada yaitu: 1. Perusahaan dapat menentukan tindakan apa yang diinginkan (tidak diinginkan). 2. Perusahaan dapat memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan) terjadi (tidak terjadi).
  • 10. PEMAHAMAN MENGENAI TINDAKAN YANG DIINGINKAN Kurangnya pemahaman mengenai tindakan apa yang diinginkan merupakankendali yang paling membatasi dilangsungkannya pengendalian tindakan.Pemahaman mengenai perilaku yang diinginkan dapat dicari atau dipelajaridengan dua cara. Pertama dengan menganalisis pola tindakan dalam situasi khususatau situasi yang mirip sepanjang waktu untuk mengetahui tindakan apa yangmemberikan hasil yang terbaik. Yang kedua atau cara lain perusahaan untuk dapatmengetahui tindakan apa yang diinginkan adalah dengan mendapatkan informasidari orang lain, khususnya untuk keputusan strategis. Tentu saja, ini merupakan peran utama yang dimainkan oleh konsultan dengan pengetahuan mendetail akancara pelaksanaan yang terbaik
  • 11. KEMAMPUAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA TINDAKAN YANG DIINGINKAN SUDAH DILAKUKAN  Mengetahui bahwa tindakan yang diinginkan ternyata tidak memadai untuk memastikan pengendalian yang baik, perusahaan harus mampu memastikan ataumengobservasi bahwa tindakan yang diinginkan sudah dilakukan. Kemampuan ini bervariasi di antara pengendalian tindakan yang berbeda. Efektivitas dari pembatasan perilaku dan penilaian pratindakan bervariasi secara langsung denganreabilitas alat fisik atau prosedur administratif yang dimiliki perusahaan untuk memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan) sudah dilakukan(tidak dilakukan).  Pelacakan tindakan sering memberikan tantangan signifikan yang harusdihadapi dalam membuat pengendalian akuntabilitas tindakan berjalan efektif.Biasanya beberapa tindakan dapat dilacak meskipun ketika tindakan karyawantidak dapat diobservasi langsung. Tetapi, pelacakan ini tidak selalu efektif
  • 12. Pengendalian Personel Pengendalian personel membangun kecenderungan alami karyawan untuk mengendalikan atau mereka sendiri. Pengendalian personel memiliki tiga tujuan: Membantu mengklarifikasikan harapan Memastikan bahwa tiap karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan baik Meningkatkan kemungkinan bahwa tiap karyawan akan terlibat dalam self- monitoring
  • 13. Pengendalian personel dapat diimplementasikan melalui: 1. Seleksi dan penempatan 2. Pelatihan 3. Desain pekerjaan dan persediaan sumber daya yang dibutuhkan
  • 14. PENGENDALIAN BUDAYA Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan Bersama (mutual monitoring), sebuah tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilai kelompok Pengendalian budaya akan bekerja paling efektif jika anggota kelompok memiliki keterkaitan social atau emosional antara satu sama lain Budaya dibangun diatas tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi, sikap, dan cara berperilaku Bersama Budaya perusahaan dapat dibentuk dalam banyak cara, baik lewat kata maupun contoh, meliputi kode etik, imbalan kelompok, transfer antar perusahaan, pengaturan fisik dan social, dan tone at the top.
  • 15. PENGENDALIAN PERSONEL, BUDAYA DAN MASALAH PENGENDALIAN Secara bersamaan, pengendalian personel atau budaya mampu menangani semua masalah pengendalian, meskipun tidak semua tipe pengendalian dalamkategori ini bisa bekerja efektif untuk menangani tiap tipe masalah.
  • 16. EVEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSONEL/BUDAYA  Semua perusahaan bergantung kepada karyawannya sampai batas tertentu untuk mengarahkan dan memotivasi diri mereka. Beberapa system pengendalian perusahaan didominasi oleh pengendalian personel.  Pengendalian budaya sering kali memiliki keunggulan yaitu pengendalian ini lebih relative tidak mendesak. Bahkan karyawan mungkin tidak akan menganggap norma Bersama maupun “ cara mereka bekerja” sebagai bagian dari system “pengendalian”  Pengendalian personel / budaya memiliki keunggulan yang khas dibandingkan pengendalian hasil dan tindakan. Pengendalian ini dapat digunakan hampir semua kondisi sampai batas tertentu, biayanya sering kali lebih rendah dibandingkan bentuk-bentuk pengendalian yang lebih menonjol, dan pengendalian personel/budaya mungkin menimbulkan efek samping yang lebih sedikit.
  • 18. Analisis awal kesalahan yang kontras terjadi dalam Axeon Dalam analisis awal ditemukan tiga masalah yang cukup kontras dan harus diperhatikan oleh Axeon untuk ditangani maupun diselesaikan. Masalah tersebut diantaranya mengenai optimistis, investasi, dan nilai asset. 1. Hal pertama mendasar adalah adanya sebuah skenario dalam perusahan yang terjadi didasarkan pada sifat optimisme yang tinggi Sifat tersebut akan lebih merujuk pada akibat yang negative; diantaranya egoistis. Dalam hal ini berdampak pada kinerja yang mengedepankan sifat tersebut dari pada memperhitungkan terlebih dahulu secara matang, usulan atau kebijakan yang akan diambil. 2. Masalah Ian Patrick yang mengajukan proposal peminjaman uang untuk investasi pabrik baru di Inggris. Maka sangat penting adanya analisis dan perhitungan atas pengaruh pengembalian hutang. Dan mungkin akan lebih baik jika memang investasi tersebut mendatangkan kembali mobal yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang diharapkan. Namun kalau perhitungan tidak relevan, kemungkinan besar berakibat tebalik dan menurunkan profitabilitas. 3. Masalah perkiraan atau perhitungan nilai asset perusahaan cabang di Inggris, dimana nilai depresiasi adalah 1400000 dan jumlahnya sama dengan nilai investasi awal. Hal ini tampaknya tidak masuk akal karena kesamaan nilai penurunan peralatan pabrik tersebut dengan nilai investasi awal.
  • 19. Sistem yang dianut oleh perusahaan Axeon N.V Axeon N.V adalah perusahaan yang menekankan sistem desentralisasi. Oleh itu, manajer cabang memiliki otonomi yang besar untuk memutuskan kelangsungan hidup perusahaan cabang masing-masing. Desentralisasi perusahaan adalah sebuah perusahaan yang terdesentralisasi, dimana wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh perusahaan cabang. Di satu sisi ekstrem, perusahaan yang terdesentralisasi secara kuat adalah perusahaan yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggung jawaban mereka.
  • 20. Pengendalian personel dalam perusahaan Axeon N.V Perusahaan Axeon N.V. dengan sistem desentralisasi terbilang sukses dalam menciptakan suatu pengendalian personel. Hal itu tergambarkan pada tercapainnya tiga tujuan dari pengendalian personel di tengah-tengah sistem tersebut. 1. Dalam hak otonomi yang diberikan pada perusahaan cabang, beberapa pengendalian personel membantu mengklarifikasikan harapan. Membantu memastikan bahwa setiap karyawan memahami apa yang diinginkan perusahaan. 2. Dengan sistem desentralisasi tersebut juga perusahaan-perusahaan cabang menghasilkan karyawan-karyawan yang berkualitas. Mempunyai kemampuan seperti kepandaian, pengalaman dalam menjalakan pekerjaan dalam cabang. Kemampuan terus meningkat akibat dari tanggung jawab yang dibebani langsung pada cabang untuk mengurusi dirinya sendiri. 3. Setiap karyawan akan terlibat pada self-monitoring control. Dengan kata lain, sistem desentralisasi melatih mereka, dan memberikan mereka lingkungan kerja yang baik serta sumber daya yang dibutuhkan, cenderung dapat meningkatkan kemungkinan akan dilakukannya pekerjaan yang baik.
  • 21. Pengendalian budaya perusahaan Axeon N.V Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan bersama (mutual monitoring); sebuah tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang dari peraturan dan nilai perusahaan. Budaya perusahaan relatif tetap dari waktu ke waktu, meski tujuan dan strategi beradaptasi seperlunya terhadap perubahan kondisi bisnis. Budaya perusahaan dapat dibentuk dalam banyak cara, baik lewat kata maupun contoh, meliputi kode etik, pengharagaan kelompok, transfer antarperusahaan, pengaturan fisik dan sosial dan tone at the top. Pada perusahaan Axeon N.V. sendiri sangat kental budaya yang terjadi, sehingga kemajuan harapan, kemampuan dan saling memonitoring antar karyawan sangat terjaga di dalam sistem Desentralisasi ini.
  • 22. Keputusan terbaik yang diambil oleh Van Leuven Perusahaan harus memperluas produksi di Belanda untuk mencapai profit dan mengurangi biaya . Hal ini bisa lebih menguntungkan dalam jangka panjang daripada membangun pabrik baru di Inggris. Selain lebih menguntungkan, solusi tersebut juga merupakan solusi terbaik demi kepentingan perusahaan dari Axeon NV. Sebagai peran seorang Direktor Manajemen, Mr Van Leuven adalah seseorang yang memegang penuh kekuasaan dalam menentukan keputusan yang dilaksanakan oleh perusahaan. dalam kasus proposal ini, terdapat dua hal yang harus dipertimbangkan secara serius. 1. Mr Van Leuven harus benar-benar menghitung secara mendetail dan membandingkannya, mana diantara kedua pilihan tersebut yang dapat mencapai tujuan biaya yang paling efektif sekaligus efisien waktu. 2. Memimpin otonomi dan moral manajemen anak perusahaan dengan cara yang baik dan bijaksana, agar tidak melanggar dari sistem yang ada. Terkait dalam hal yang pertama dan seperti pada pembahasan sebelumnya, keputusan yang terbaik adalah bahwa Hollandworth tetap membeli produk AR-42 dari belanda daripada investasi pabrik sendiri, karena tidak efektif dan efisien. Untuk hal yang kedua, komunikasi yang baik adalah hal penting yang harus dijaga oleh Mr Van Leuven. Hal ini menjadi satu-satunya cara terbaik untuk meminimalkan dampak negativ dari kasus yang terjadi. Otonomi yang bermoral sangat penting pula dalam perusahaan cabang dalam mencapai keuntungan ekobnomi. Komunikasi yang terjaga dari kedua belah pihak sangat diperlukan demi kepentingan tujuan perusahaan yang lebih baik. Dengan kata lain, proposal yang diajukan hasilnya adalah negativ atau ditolak. Penolakan tersebut berdasarkan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Agar keputusan ini dapat diterima dengan baik, komunikasi lah yang juga penting dalam menjaga serta meminimalkan dampak negativ yang dapat terjadi.
  • 23. Kesimpulan  Dari hasil penjabaran, dapat disimpulkan bahwa Axeon sebagai perusahaan yang menekankan sistem desentralisasi sangat perlu dijalankan pengendalian tindakan, personel, dan budaya. Dalam kasus yang terjadi di perusahaan ini adalah menggambarkan bagaimana pentingnya sebuah analisis dan perhitungan yang matang dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan. Kesampingkan sikap optimisme berlebihan serta egoistik, namun dahulukan kematangan perhitungan tersebut agar tercapainya tujuan perusahaan.
  • 24. Tanggapan  Seperti yang sudah kami jelaskan di slide sebelumnya bahwa terdepat 3 masalah yang ada di Axeon yaitu mengenai optimistis, investasi, dan nilai asset. Menurut kami untuk masalah yang optimistis, Axeon bisa membuat semua kryawan utuk memiliki sifat optimism yang tidak berlebihan. Karena jika memiliki sifat optimism yang terllau tinggi akan bisa berakibat negative. Lebih baik Axeon memperhitungkan lagi secara matang, usulan atau kebijakan yang akan diambil.Yang kedua tentang investasi, menurut kami Axeon perlu memperhitungkan kembali sebelum melakukan investasi. agar dari investasi tersebut Axeon bisa mendapatkan modal yang lebih tinggi dalam waktu yang diharapkan.Yang ketiga tentang nilai aset. menurut kamu Axeon perlu memperhatikan dan memperhitungkan ulang mengenai nilai aset perusahaan. Dikarenakan terdapat kesamaan nilai penurunan peralatan dengan nilai investasi.  Seperti yang kita tahu bahwa Axeon itu sebagai perusahaan yang menekankan sistem desentralisasi sangat perlu dijalankan pengendalian tindakan, personel, dan budaya. Karena lebih banyak keuntungan yang didapet seperti adaptasi yang lebih baik, memotivasi, retensi yang lebih tinggi, lebih banyak kreativitas, peran yang lebih terdistribusi, dan pengembangan kompetensi disemua level.