SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
KELOMPOK 2
SISTEM PENGENDALIAN MANEGEMENT
ANGGOTA KELOMPOK 2
FIKRI AMALIA. D
C1C020008
ACEP DAMAS. S
C1C020020
SALSABILA HANA
C1C020039
ANDRE NAHRA. I
C1C020043
AZMI AULIA. H
C1C020056
ANGGOTA KELOMPOK 2
FILDZAH ANNISA
C1C020058
NABILA A. S
C1C020063
GHEFIRA N. I
C1C020086
RASTY RIZQI U. N
C1C020088
Result Controls bukan satu-satunya kontrol yang digunakan
oleh organisasi. Beberapa jenis controls lainnya adalah action
controls, personnel control, dan cultural controls.
● Action Controls (kontrol tindakan) memastikan bahwa karyawan melakukan (tidak
melakukan) tindakan tertentu yang diketahui bermanfaat (berbahaya) bagi
organisasi.
● Personnel Controls (kontrol personel) dirancang untuk membuat karyawan akan
melakukan tugas yang diinginkan dengan memuaskan sendiri
● Cultural Controls (kontrol budaya) yang membentuk norma-norma perilaku
organisasi dan mendorong karyawan untuk memantau dan mempengaruhi perilaku
satu sama lain.
Action Controls (Kontrol Tindakan)
Kontrol tindakan mengambil salah satu dari empat bentuk dasar: kendala perilaku, tinjauan
tindakan, akuntabilitas tindakan, dan redundansi.
1. Kendala Perilaku
• Kendala perilaku merupakan bentuk “pembatasan” dari kontrol tindakan. Kendala ini membatasi
karyawan untuk melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.
• Kendala fisik yang efektif semakin penting dalam konteks perlindungan data dan masalah
privasi yang dihadapi oleh hampir semua organisasi, baik swasta maupun publik, yang secara
elektronik menyimpan informasi tentang klien, pelanggan, pasien, atau warga negara mereka.
• Kendala administratif dapat digunakan untuk membatasi kemampuan karyawan untuk
melakukan semua atau sebagian tugas atau tindakan tertentu. Salah satu bentuk umum dari
kontrol administratif melibatkan pembatasan otoritas pengambilan keputusan.
ACTION CONTROLS
2. Preaction Reviews
menyetujui atau tidak menyetujui tindakan yang diusulkan, meminta modifikasi, atau meminta
rencana untuk dipertimbangkan dengan lebih cermat sebelum memberikan persetujuan akhir.
3. Action Accountability
Pertanggungjawaban karyawan atas tindakan yang mereka ambil.
Tindakan yang dianggap benar biasanya dikomunikasikan melalui aturan kerja, kebijakan dan
prosedur, ketentuan kontrak, dan/atau kode etik perusahaan.
4. Redundansi
Melibatkan penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk suatu tugas tertentu atau
sebagai cadangan.
Dapat dianggap sebagai kontrol tindakan karena meningkatkan kemungkinan bahwa tugas akan
lebih reliable.
Kontrol Tindakan dan Masalah
Seperti jenis kontrol lainnya, kontrol tindakan mengatasi satu atau lebih dari
tiga masalah kontrol dasar. Tinjauan tindakan dapat mengatasi ketiga masalah
kontrol. Karena mereka sering melibatkan komunikasi kepada karyawan tentang apa
yang diinginkan, mereka dapat membantu mengurangi kurangnya arahan. Tinjauan
sebelum tindakan juga mengurangi dampak yang berpotensi merugikan dari
keterbatasan pribadi. Tinjauan dapat mencegah kesalahan atau tindakan berbahaya
lainnya terjadi. Kontrol akuntabilitas tindakan juga dapat mengatasi semua masalah
kontrol.
Pencegahan Vs Deteksi
Pengendalian pencegahan, bila efektif, merupakan bentuk pengendalian yang
paling kuat karena biaya dan kerugian yang berasal dari perilaku yang tidak
diinginkan akan dapat dihindari. Kontrol deteksi berbeda dari kontrol pencegahan di
mana yang pertama diterapkan setelah terjadinya perilaku.
Sebagian besar kontrol tindakan ditujukan untuk mencegah perilaku yang
tidak diinginkan. Pengecualian adalah kontrol akuntabilitas tindakan. Meskipun
kontrol akuntabilitas tindakan dirancang untuk memotivasi karyawan untuk
berperilaku dengan benar, seseorang tidak dapat memverifikasi apakah tindakan yang
tepat telah diambil sampai bukti tindakan dikumpulkan.
Kondisi yang Menentukan Efektivitas Action
Controls
Action controls efektif hanya jika kedua kondisi berikut ada:
• Organisasi dapat menentukan tindakan apa yang (tidak) diinginkan; dan,
• Organisasi dapat memastikan bahwa tindakan (tidak) yang diinginkan
(tidak) terjadi.
Pengetahuan mengenai tindakan yang diinginkan
Kurangnya pengetahuan tentang tindakan apa yang diinginkan adalah
kendala yang paling membatasi penggunaan kontrol tindakan. Sebagian
besar organisasi tidak memiliki gagasan yang baik tentang bagaimana
karyawan dalam perannya menghabiskan waktu mereka dengan baik.
Pengetahuan tentang tindakan yang diinginkan dalam peran yang layak
seringkali dapat ditetapkan dengan menganalisis pola tindakan dalam
situasi tertentu atau situasi serupa dari waktu ke waktu untuk mempelajari
tindakan apa yang menghasilkan hasil terbaik.
Kemampuan untuk memastikan bahwa tindakan
yang diinginkan telah diambil
Organisasi harus memiliki beberapa kemampuan
untuk memastikan atau mengamati bahwa tindakan
yang diinginkan telah diambil, di antaranya adalah
:
•Efektivitas
•Pelacakan tindakan
•Presisi
•Objektivitas
•Ketepatan waktu
Menerapkan kontrol tindakan
di mana salah satu kualitas pelacakan
tindakan ini tidak dapat dicapai akan
menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Kontrol tindakan biasanya tidak dapat
dibuat mendekati sempurna, atau
setidaknya akan sangat mahal untuk
membuatnya mendekati sempurna.
Akibatnya, organisasi menggunakan
personel dan kontrol budaya untuk
membantu mengisi beberapa
kesenjangan.
Kontrol Personel
Beberapa pengendalian
personel membantu
memperjelas harapan.
Beberapa pengendalian personel
membantu memastikan bahwa
setiap karyawan mampu
melakukan pekerjaan dengan
baik,
Beberapa pengendalian personel
meningkatkan kemungkinan bahwa
setiap karyawan akan terlibat
dalam pemantauan diri.
Kontrol personel dibangun di atas kecenderungan alami karyawan untuk
mengontrol atau memotivasi diri mereka sendiri
Kontrol personel
memiliki tiga
tujuan, yaitu :
Seleksi Penempatan
Pelatihan
Desain Pekerjaan dan Sumber Daya
Pengendalian
personel dapat
dilaksanakan
melalui
Seleksi dan Penempatan
Seleksi karyawan sering kali melibatkan pemeriksaan referensi pada
karyawan baru. Namun selain menyaring karyawan baru untuk mengurangi
masalah keamanan, organisasi terutama berfokus dalam mencocokkan
persyaratan pekerjaan dengan keterampilan pelamar kerja. Media sosial
juga telah muncul sebagai alat pemeriksaan latar belakang utama bagi
pemberi kerja, di mana satu survei menunjukkan bahwa lebih dari dua
pertiga dari mereka memutuskan untuk tidak mempekerjakan setelah
menemukan detail negatif tentang kandidat
Pelatihan
Pelatihan dapat memberikan informasi yang berguna tentang tindakan atau hasil apa
yang diharapkan dan bagaimana tugas yang diberikan dapat dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Banyak organisasi menggunakan program pelatihan formal, baik melalui
pelatihan di perusahaan maupun dengan mendukung pendidikan lanjutan di dalam
kelas, untuk meningkatkan keterampilan personel mereka. Banyak pelatihan
berlangsung secara informal, seperti melalui pendampingan karyawan. Perusahaan juga
memanfaatkan media sosial untuk kebutuhan pelatihan dan pembinaan mereka.
Desain Pekerjaan dan Penyediaan Sumber Daya
yang Diperlukan
Perusahaan memastikan bahwa pekerjaan itu dirancang untuk memungkinkan karyawan
yang termotivasi dan berkualifikasi memiliki kemungkinan sukses yang tinggi. Karyawan
juga membutuhkan seperangkat sumber daya tertentu yang tersedia bagi mereka untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Kebutuhan sumber daya sangat spesifik untuk
pekerjaan, tetapi mereka dapat mencakup item seperti informasi, peralatan, persediaan,
dukungan staf, alat bantu pengambilan keputusan, atau kebebasan dari interupsi. Dalam
organisasi yang lebih besar, khususnya, ada kebutuhan yang kuat untuk transfer
informasi di antara entitas organisasi untuk menjaga koordinasi tindakan dan keputusan
yang tepat waktu dan efisien.
Cultural ControlsCultural Controls
budaya dibuat berdasarkan tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi,
perilaku dan cara berperilaku yang diakui benar oleh masyarakat tersebut
atau organisasi dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis
Bentuk dari budaya organisasi biasanya berbentuk lebih kaku dan tidak
berubah seiring waktu. Bentuk dari cultural controls adalah sebagai berikut
Bentuk Cultural Control
1. Codes Of Conduct
Banyak organisasi biasanya mengkodifikasi budaya organisasinya melalui
code of conduct (COC) biasanya kode ini berisi etika atau budaya yang harus
dipatuhi anggota organisasi untuk dipatuhi agar organisasi bisa mencapai Visi dan
Misi organisasi tersebut.
Apakah Code Of Conduct Bekerja?
1. Dua dari tiga firma yang menggunakan COC dalam survey tersebut menunjukkan
hasil yang baik dalam memberikan pengetahuan mmengenai pentingnya berperilaku
etis dan firma juga semakin memperkuat COC untuk mengevaluasi kinerja karyawan.
2. Walaupun hal idatas menunjukkan kebaikan tetapi respondent mengakui
dibutuhkan juga flexibilitas dalam melakukannya agar tetap kompetitive.
Penelitian terbaru menyatakan
Group Rewards
Memberikan hadiah atau isentive berdasarkan pencapaian kelompok
juga mendukung adanya kontrol budaya. Hadiah atau insentive ini bisa
berbentuk bonus, profit-sharing plans, dan akomodasi yang diberikan pada
satu firma bukan hanya satu individual. hal ini memberikan karyawan
sebuah rasa “kepemilikan” dan “partisipasi” terhadap firmanya.
Bentuk lain
Intra-Organizational transfer atau mutasi karawan dapat membantu budaya
tersebar keseluruh penjuru perusahaan terutama bagian perusahaan yang
memiliki masalah kebudayaan.
Physical arrangements seperti pemetaan tempat pekerjaan atau bentuk
organisasi juga mendukung adanya cultural control dalam perusahaan.
Pengendalian Personel atau Budaya dan
Masalah Pengendalian
Efektivitas Pengendalian Personel atau
Budaya
Pengendalian personel atau budaya dapat digunakan hampir di semua
kondisi dan memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
• Dapat digunakan di hampir setiap pengaturan
• Menggunakan biaya yang lebih rendah daripada bentuk kontrol lain
• Menimbulkan efek samping merugikan yang lebih sedikit
Namun, derajat efektif atau tidaknya pengendalian personel atau budaya
berbeda-beda pada tiap individu, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
Studi Kasus
Witsky and Associate s, Inc
Brayton McLaughlin ditugaskan untuk melakukan studi waktu dan gerak di gudang pasokan kantor
dan pusat distribusi yang terletak di Riverside, California.
Diharapkan bahwa Brayton harus berada di lokasi selama kurang lebih 30 jam, pada berbagai waktu
sejak pusat beroperasi 24/7, untuk mengamati campuran kegiatan yang tepat dengan cukup detail.
Kemudian Brayton harus menyiapkan dan menyerahkan laporannya. Karena Brayton juga sedang
mengerjakan proyek lain, jadi tanggal jatuh tempo untuk laporannya adalah akhir Juni.
Brayton melaporkan kepada Pete Mahlendorf, mitra penuaan pria Witsky dan konsultan utama di
tempat kerja, bahwa dia mengunjungi gudang dan pusat distribusi pada beberapa hari di bulan
Juni, baik pada shift siang maupun malam. Dia menyerahkan laporannya tepat waktu dan sesuai
anggaran.
Pada tanggal 1 Juli, Pete di telephone Jeremiah Jones, manajer operasi di pusat
distribusi Riverside. Yeremia ingin tahu kapan dia bisa melihat laporan Brayton.
Setelah diberikan laporannya, Yeremia terkejut karena Brayton hanya mengunjungi
gudang sekali, dan itu untuk waktu yang cukup singkat.
Priscilla, kepala keuangan Witsku menyarankan bahwa untuk memeriksa data
pelacakan lokasi yang disediakan oleh ponsel Brayton. Karena Witsky membayar semua
tagihan ponsel karyawannya. Setelah melacak, Bryton memang terlihat hanya sekali
mengunjungi tempat tersebut.
Pada akhirnya ketika Pete memanggil Bryton, hal tersebut benar. Bryton mengaku
karena masalah pribadi ia jadi tertinggal dalam pekerjaannya. Dia membuat laporan
yang sebagian besar didasarkan pada data yang dia temukan di Internet dan tidak
menghabiskan waktu yang dibutuhkan di gudang dan pusat distribusi sisi Sungai.
●
KESIMPULAN
Action Controls : Jeremiah Jones melakukan action control kepada Bryton.
Personnel Controls : dilakukan perusahaan untuk Bryton dengan menyerahkan
kepercayaan tentang kontroling dan tidak ada jadwal pasti ia harus berada
Disana
Cultural Controls : terlihat terbentuk dari kepedulian Jeremiah Jones ia meminta
laporan kepada Pete agar memastikan kinerja dari Bryton
TERIMAKASIH
SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT

More Related Content

What's hot

tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kasaikinou
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangmahesa-jenar
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)phatar_augrah
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arenspadlah1984
 
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)Fox Broadcasting
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveWirya Wkcybernet
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainNurmansyah Arif W
 

What's hot (20)

tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kas
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjangBab 14-kewajiban-jk-panjang
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
 
Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)Persekutuan Joint Venture (JV)
Persekutuan Joint Venture (JV)
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Auditing Resume Arens
Auditing Resume ArensAuditing Resume Arens
Auditing Resume Arens
 
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
BAB 4 Pusat Pertanggungjawab Pusat Pendapatan - Pusat beban (SPM)
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
 

Similar to Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx

SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...RiriPratiwi2
 
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14resmadamay
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasimbaybahiyah
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 mbaybahiyah
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMaklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMirna Angia
 
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxSupervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxHospitality Industry
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...Mislia lia
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...Ipung Sutoyo
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)RidwanIwan20
 
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen BiasaSistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen BiasaUniversitas PGRI
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasankuceyca cefunk
 
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...Hariz Harahap
 

Similar to Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx (20)

PPT_kelompok_3.pptx
PPT_kelompok_3.pptxPPT_kelompok_3.pptx
PPT_kelompok_3.pptx
 
Kasus AXEON.NV
Kasus AXEON.NVKasus AXEON.NV
Kasus AXEON.NV
 
Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
 
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14
tugas evaluasi kinerja dan kompesasi Resma damayanti 11150741 framework 1 14
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMaklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
 
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptxSupervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
Supervisi Hospitality term-6 Memahami Instrumen bantu pengawasan Supervisor.pptx
 
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
3, si & pi,mislia, hapzi ali, si pengendalian internal, unsur unsur penge...
 
mcs package
mcs packagemcs package
mcs package
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
 
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
Tugas framework, ridwan,11150894,7 i (msdm)
 
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Hubungan Tenaga Kerja
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Hubungan Tenaga KerjaPengelolaan Sumber Daya Manusia dan Hubungan Tenaga Kerja
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Hubungan Tenaga Kerja
 
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen BiasaSistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
 
Bab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdfBab+13+Controlling.pdf
Bab+13+Controlling.pdf
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
 
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal Dalam Per...
 

Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 2 FIKRI AMALIA. D C1C020008 ACEP DAMAS. S C1C020020 SALSABILA HANA C1C020039 ANDRE NAHRA. I C1C020043 AZMI AULIA. H C1C020056
  • 3. ANGGOTA KELOMPOK 2 FILDZAH ANNISA C1C020058 NABILA A. S C1C020063 GHEFIRA N. I C1C020086 RASTY RIZQI U. N C1C020088
  • 4. Result Controls bukan satu-satunya kontrol yang digunakan oleh organisasi. Beberapa jenis controls lainnya adalah action controls, personnel control, dan cultural controls. ● Action Controls (kontrol tindakan) memastikan bahwa karyawan melakukan (tidak melakukan) tindakan tertentu yang diketahui bermanfaat (berbahaya) bagi organisasi. ● Personnel Controls (kontrol personel) dirancang untuk membuat karyawan akan melakukan tugas yang diinginkan dengan memuaskan sendiri ● Cultural Controls (kontrol budaya) yang membentuk norma-norma perilaku organisasi dan mendorong karyawan untuk memantau dan mempengaruhi perilaku satu sama lain.
  • 5. Action Controls (Kontrol Tindakan) Kontrol tindakan mengambil salah satu dari empat bentuk dasar: kendala perilaku, tinjauan tindakan, akuntabilitas tindakan, dan redundansi. 1. Kendala Perilaku • Kendala perilaku merupakan bentuk “pembatasan” dari kontrol tindakan. Kendala ini membatasi karyawan untuk melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. • Kendala fisik yang efektif semakin penting dalam konteks perlindungan data dan masalah privasi yang dihadapi oleh hampir semua organisasi, baik swasta maupun publik, yang secara elektronik menyimpan informasi tentang klien, pelanggan, pasien, atau warga negara mereka. • Kendala administratif dapat digunakan untuk membatasi kemampuan karyawan untuk melakukan semua atau sebagian tugas atau tindakan tertentu. Salah satu bentuk umum dari kontrol administratif melibatkan pembatasan otoritas pengambilan keputusan.
  • 6. ACTION CONTROLS 2. Preaction Reviews menyetujui atau tidak menyetujui tindakan yang diusulkan, meminta modifikasi, atau meminta rencana untuk dipertimbangkan dengan lebih cermat sebelum memberikan persetujuan akhir. 3. Action Accountability Pertanggungjawaban karyawan atas tindakan yang mereka ambil. Tindakan yang dianggap benar biasanya dikomunikasikan melalui aturan kerja, kebijakan dan prosedur, ketentuan kontrak, dan/atau kode etik perusahaan. 4. Redundansi Melibatkan penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk suatu tugas tertentu atau sebagai cadangan. Dapat dianggap sebagai kontrol tindakan karena meningkatkan kemungkinan bahwa tugas akan lebih reliable.
  • 7. Kontrol Tindakan dan Masalah Seperti jenis kontrol lainnya, kontrol tindakan mengatasi satu atau lebih dari tiga masalah kontrol dasar. Tinjauan tindakan dapat mengatasi ketiga masalah kontrol. Karena mereka sering melibatkan komunikasi kepada karyawan tentang apa yang diinginkan, mereka dapat membantu mengurangi kurangnya arahan. Tinjauan sebelum tindakan juga mengurangi dampak yang berpotensi merugikan dari keterbatasan pribadi. Tinjauan dapat mencegah kesalahan atau tindakan berbahaya lainnya terjadi. Kontrol akuntabilitas tindakan juga dapat mengatasi semua masalah kontrol.
  • 8. Pencegahan Vs Deteksi Pengendalian pencegahan, bila efektif, merupakan bentuk pengendalian yang paling kuat karena biaya dan kerugian yang berasal dari perilaku yang tidak diinginkan akan dapat dihindari. Kontrol deteksi berbeda dari kontrol pencegahan di mana yang pertama diterapkan setelah terjadinya perilaku. Sebagian besar kontrol tindakan ditujukan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Pengecualian adalah kontrol akuntabilitas tindakan. Meskipun kontrol akuntabilitas tindakan dirancang untuk memotivasi karyawan untuk berperilaku dengan benar, seseorang tidak dapat memverifikasi apakah tindakan yang tepat telah diambil sampai bukti tindakan dikumpulkan.
  • 9. Kondisi yang Menentukan Efektivitas Action Controls Action controls efektif hanya jika kedua kondisi berikut ada: • Organisasi dapat menentukan tindakan apa yang (tidak) diinginkan; dan, • Organisasi dapat memastikan bahwa tindakan (tidak) yang diinginkan (tidak) terjadi.
  • 10. Pengetahuan mengenai tindakan yang diinginkan Kurangnya pengetahuan tentang tindakan apa yang diinginkan adalah kendala yang paling membatasi penggunaan kontrol tindakan. Sebagian besar organisasi tidak memiliki gagasan yang baik tentang bagaimana karyawan dalam perannya menghabiskan waktu mereka dengan baik. Pengetahuan tentang tindakan yang diinginkan dalam peran yang layak seringkali dapat ditetapkan dengan menganalisis pola tindakan dalam situasi tertentu atau situasi serupa dari waktu ke waktu untuk mempelajari tindakan apa yang menghasilkan hasil terbaik.
  • 11. Kemampuan untuk memastikan bahwa tindakan yang diinginkan telah diambil Organisasi harus memiliki beberapa kemampuan untuk memastikan atau mengamati bahwa tindakan yang diinginkan telah diambil, di antaranya adalah : •Efektivitas •Pelacakan tindakan •Presisi •Objektivitas •Ketepatan waktu Menerapkan kontrol tindakan di mana salah satu kualitas pelacakan tindakan ini tidak dapat dicapai akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Kontrol tindakan biasanya tidak dapat dibuat mendekati sempurna, atau setidaknya akan sangat mahal untuk membuatnya mendekati sempurna. Akibatnya, organisasi menggunakan personel dan kontrol budaya untuk membantu mengisi beberapa kesenjangan.
  • 12. Kontrol Personel Beberapa pengendalian personel membantu memperjelas harapan. Beberapa pengendalian personel membantu memastikan bahwa setiap karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan baik, Beberapa pengendalian personel meningkatkan kemungkinan bahwa setiap karyawan akan terlibat dalam pemantauan diri. Kontrol personel dibangun di atas kecenderungan alami karyawan untuk mengontrol atau memotivasi diri mereka sendiri Kontrol personel memiliki tiga tujuan, yaitu :
  • 13. Seleksi Penempatan Pelatihan Desain Pekerjaan dan Sumber Daya Pengendalian personel dapat dilaksanakan melalui
  • 14. Seleksi dan Penempatan Seleksi karyawan sering kali melibatkan pemeriksaan referensi pada karyawan baru. Namun selain menyaring karyawan baru untuk mengurangi masalah keamanan, organisasi terutama berfokus dalam mencocokkan persyaratan pekerjaan dengan keterampilan pelamar kerja. Media sosial juga telah muncul sebagai alat pemeriksaan latar belakang utama bagi pemberi kerja, di mana satu survei menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga dari mereka memutuskan untuk tidak mempekerjakan setelah menemukan detail negatif tentang kandidat
  • 15. Pelatihan Pelatihan dapat memberikan informasi yang berguna tentang tindakan atau hasil apa yang diharapkan dan bagaimana tugas yang diberikan dapat dilakukan dengan sebaik- baiknya. Banyak organisasi menggunakan program pelatihan formal, baik melalui pelatihan di perusahaan maupun dengan mendukung pendidikan lanjutan di dalam kelas, untuk meningkatkan keterampilan personel mereka. Banyak pelatihan berlangsung secara informal, seperti melalui pendampingan karyawan. Perusahaan juga memanfaatkan media sosial untuk kebutuhan pelatihan dan pembinaan mereka.
  • 16. Desain Pekerjaan dan Penyediaan Sumber Daya yang Diperlukan Perusahaan memastikan bahwa pekerjaan itu dirancang untuk memungkinkan karyawan yang termotivasi dan berkualifikasi memiliki kemungkinan sukses yang tinggi. Karyawan juga membutuhkan seperangkat sumber daya tertentu yang tersedia bagi mereka untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Kebutuhan sumber daya sangat spesifik untuk pekerjaan, tetapi mereka dapat mencakup item seperti informasi, peralatan, persediaan, dukungan staf, alat bantu pengambilan keputusan, atau kebebasan dari interupsi. Dalam organisasi yang lebih besar, khususnya, ada kebutuhan yang kuat untuk transfer informasi di antara entitas organisasi untuk menjaga koordinasi tindakan dan keputusan yang tepat waktu dan efisien.
  • 17. Cultural ControlsCultural Controls budaya dibuat berdasarkan tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi, perilaku dan cara berperilaku yang diakui benar oleh masyarakat tersebut atau organisasi dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis Bentuk dari budaya organisasi biasanya berbentuk lebih kaku dan tidak berubah seiring waktu. Bentuk dari cultural controls adalah sebagai berikut
  • 18. Bentuk Cultural Control 1. Codes Of Conduct Banyak organisasi biasanya mengkodifikasi budaya organisasinya melalui code of conduct (COC) biasanya kode ini berisi etika atau budaya yang harus dipatuhi anggota organisasi untuk dipatuhi agar organisasi bisa mencapai Visi dan Misi organisasi tersebut.
  • 19. Apakah Code Of Conduct Bekerja? 1. Dua dari tiga firma yang menggunakan COC dalam survey tersebut menunjukkan hasil yang baik dalam memberikan pengetahuan mmengenai pentingnya berperilaku etis dan firma juga semakin memperkuat COC untuk mengevaluasi kinerja karyawan. 2. Walaupun hal idatas menunjukkan kebaikan tetapi respondent mengakui dibutuhkan juga flexibilitas dalam melakukannya agar tetap kompetitive. Penelitian terbaru menyatakan
  • 20. Group Rewards Memberikan hadiah atau isentive berdasarkan pencapaian kelompok juga mendukung adanya kontrol budaya. Hadiah atau insentive ini bisa berbentuk bonus, profit-sharing plans, dan akomodasi yang diberikan pada satu firma bukan hanya satu individual. hal ini memberikan karyawan sebuah rasa “kepemilikan” dan “partisipasi” terhadap firmanya.
  • 21. Bentuk lain Intra-Organizational transfer atau mutasi karawan dapat membantu budaya tersebar keseluruh penjuru perusahaan terutama bagian perusahaan yang memiliki masalah kebudayaan. Physical arrangements seperti pemetaan tempat pekerjaan atau bentuk organisasi juga mendukung adanya cultural control dalam perusahaan.
  • 22. Pengendalian Personel atau Budaya dan Masalah Pengendalian
  • 23. Efektivitas Pengendalian Personel atau Budaya Pengendalian personel atau budaya dapat digunakan hampir di semua kondisi dan memiliki beberapa keuntungan, yaitu: • Dapat digunakan di hampir setiap pengaturan • Menggunakan biaya yang lebih rendah daripada bentuk kontrol lain • Menimbulkan efek samping merugikan yang lebih sedikit Namun, derajat efektif atau tidaknya pengendalian personel atau budaya berbeda-beda pada tiap individu, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
  • 24. Studi Kasus Witsky and Associate s, Inc Brayton McLaughlin ditugaskan untuk melakukan studi waktu dan gerak di gudang pasokan kantor dan pusat distribusi yang terletak di Riverside, California. Diharapkan bahwa Brayton harus berada di lokasi selama kurang lebih 30 jam, pada berbagai waktu sejak pusat beroperasi 24/7, untuk mengamati campuran kegiatan yang tepat dengan cukup detail. Kemudian Brayton harus menyiapkan dan menyerahkan laporannya. Karena Brayton juga sedang mengerjakan proyek lain, jadi tanggal jatuh tempo untuk laporannya adalah akhir Juni. Brayton melaporkan kepada Pete Mahlendorf, mitra penuaan pria Witsky dan konsultan utama di tempat kerja, bahwa dia mengunjungi gudang dan pusat distribusi pada beberapa hari di bulan Juni, baik pada shift siang maupun malam. Dia menyerahkan laporannya tepat waktu dan sesuai anggaran.
  • 25. Pada tanggal 1 Juli, Pete di telephone Jeremiah Jones, manajer operasi di pusat distribusi Riverside. Yeremia ingin tahu kapan dia bisa melihat laporan Brayton. Setelah diberikan laporannya, Yeremia terkejut karena Brayton hanya mengunjungi gudang sekali, dan itu untuk waktu yang cukup singkat. Priscilla, kepala keuangan Witsku menyarankan bahwa untuk memeriksa data pelacakan lokasi yang disediakan oleh ponsel Brayton. Karena Witsky membayar semua tagihan ponsel karyawannya. Setelah melacak, Bryton memang terlihat hanya sekali mengunjungi tempat tersebut. Pada akhirnya ketika Pete memanggil Bryton, hal tersebut benar. Bryton mengaku karena masalah pribadi ia jadi tertinggal dalam pekerjaannya. Dia membuat laporan yang sebagian besar didasarkan pada data yang dia temukan di Internet dan tidak menghabiskan waktu yang dibutuhkan di gudang dan pusat distribusi sisi Sungai. ●
  • 26. KESIMPULAN Action Controls : Jeremiah Jones melakukan action control kepada Bryton. Personnel Controls : dilakukan perusahaan untuk Bryton dengan menyerahkan kepercayaan tentang kontroling dan tidak ada jadwal pasti ia harus berada Disana Cultural Controls : terlihat terbentuk dari kepedulian Jeremiah Jones ia meminta laporan kepada Pete agar memastikan kinerja dari Bryton