Modul ini membahas pengamatan keselamatan kerja yang meliputi tujuan dan pentingnya pengamatan serta intervensi terhadap tindakan dan kondisi tidak aman di tempat kerja. Program pengamatan dan intervensi terbukti dapat mengurangi kecelakaan kerja dengan mengubah perilaku karyawan secara aktif dan permanen. Metode pengamatan mencakup perencanaan, pengamatan terhadap APD, posisi kerja, prosedur, dan diskusi dengan karyawan unt
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Pengamatan KK Rev3.pdf
1.
2. Pengamatan Keselamatan Kerja
1. Tujuan Modul
2. Pendahuluan
3. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan
Intervensi
4. Pembahasan Hasil Kunjungan dan Dialog
Keselamatan dalam Rapat P2K3
5. Latihan Intervensi
2
3. 1. Tujuan Modul
3
Memberikan
kemampuan
berkomunikasi kepada
orang-orang yang
sedang melakukan
tindakan tidak aman
Menyadarkannya
untuk memperbaiki
kealpaan atau
kekurangan yang
tengah dilakukannya.
1. Memahami pentingnya Pengamatan
Keselamatan Kerja.
2. Siap menjadi pemimpin informal
Keselamatan Kerja.
3. Dapat melaksanakan Pengamatan
dan Intervensi Keselamatan Kerja.
4. Memberikan kemampuan dan
kepercayaan diri pada setiap individu
dalam melakukan komunikasi
Keselamatan Kerja.
POINT
PENTING
4. Pengamatan Keselamatan Kerja
1. Tujuan Modul
2. Pendahuluan
3. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan
Intervensi
4. Pembahasan Hasil Kunjungan dan Dialog
Keselamatan dalam Rapat P2K3
5. Latihan Intervensi
4
5. 2. Pendahuluan
5
Kecelakaan dapat dicegah!
Teori Model Keju Swiss
(Swiss Cheese Model).
Kecelakaan tidak
pernah disebabkan
oleh hanya satu
penyebab.
Ada faktor-faktor lain
yang ikut berperan
dalam terjadinya
sebuah kecelakaan.
6. EVALUASI KINERJA SAFETY:
SAFETY TELAH BERKEMBANG SEIRING WAKTU DAN PERUBAHAN
PERILAKU MENJADI TANTANGAN BERIKUTNYA
Technology
& Standards
HSE
Management
System
Perilaku
Waktu
Incidents
Safety Wave
Penyelesaian
Engineering, Pelindung
Mesin, Plaform utk
akses, Isolasi
Perbaikan Prosedural,
HSE MS, PtW, Lifting
Continuous
Improvement
IsmetKDKP
7. ESKALASI KORBAN INSIDEN ADALAH AKIBAT DARI BURUKNYA
PERHATIAN TERHADAP TINDAKAN YANG UNSAFE DAN NEAR MISS
1
Fatal
30
Major
(LWCs dan RWCs)
300
Recordable Injuries
3,000
Near Misses or First aid
30,000 Hazards
• Unsafe Acts
• Employee-Created Unsafe Conditions
Tragedi kebakaran
Fin-Fan di FOC-1
Cilacap, 4 orang
korban meninggal
(semua pekerja
pemeliharaan).
Terjadi pada tanggal
9 Maret 2008
Tragedi kebakaran
Wax Plant di UP.V,
bulan Agustus 2006
Tragedi kebakaran 7
bh Tanki di UP.IV
bulan 24 Oktober
1995
Tangan
terputus oleh
sebuah Mincer
Crane terbalik di
Teluk BPP
Kaki tersiram
steam pada T/A
2006
Tangan
terbakar
terkena
ledakan
charger HP
IsmetKDKP
8. 2. Pendahuluan
Penelitian DuPont (1912): 96% kecelakaan terjadi
akibat perilaku manusia
Memperbaiki perilaku = mencegah 96% kecelakaan
Mulai dengan penerapan kepemimpinan (leadership)
Wujudkan scr nyata dgn pelatihan, pengarahan,
monitoring, nasehat dan umpan balik
Proaktif dan aktif dalam melaksanakan Pengamatan
dan Intervensi atas praktek serta kondisi tidak aman
Tidak saling mendiamkan atas terjadinya praktek atau
kondisi tidak aman
9. 9
MANAGING SAFETY . . .
• Jika kita tidak dapat mengelola keselamatan kerja, kita
mungkin tidak dapat mengelola bisnis
• Kita tidak dapat mengelola keselamatan kerja dari belakang
meja
• Ketika seorang pimpinan mengunjungi tempat kerja, dan
melihat perilaku orang, mereka sebenarnya juga melihat
pantulan perilaku mereka sendiri
• Safety bukan suatu perilaku yang alamiah
10. 10
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN: PENTING
• Untuk memberikan informasi yang lebih baik
• Lebih mengerti apa yang harus disampaikan kepada staff dibawah
kita dan para kontraktor mengenai apa yang harus mereka kerjakan
• Membangun kepercayaan antara pekerja & manajemen
• Menjelaskan pentingnya peraturan dan ketaatan thdnya
• Meng-explore alasan dari pelanggaran thd peraturan
• Fokus khususnya pada masalah prosedur-prosedur (Focus on
specific “problematic” procedures)
• Mendiskusikan prosedur yang dibutuhkan
• Menemukan solusi untuk menyelesaikan problem prosedur,
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
• Menciptakan kepatuhan
11. 11
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN :
VISIBLE LEADERSHIP
Leadership yang tampak :
• Merupakan contoh yang baik untuk diikuti
• Mengunjungi tempat kerja
• Tidak melewatkan sesuatu yg diketahui tidak benar
• Mengharapkan penerapan keselamatan dgn baik
• Menunjukan antusiasme
• Mendiskusikan Keselamatan, menggali permasalahan
• Meningkatkan standard
• Memperluas pengetahuan aspek safety
12. 12
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN :
MENGAPA?
• Bersifat proactive (Kita bertindak sebelum
accident terjadi)
• Tampak oleh frontline
• Mendemontrasikan komitmen kita
• Membantu kita mengenali resiko dengan lebih
baik
• Fokus terhadap keselamatan
–Dimana perhatian mengalir,… disitulah kekuatan
mengalir !
13. 13
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN :
SUATU PERUBAHAN
• Seorang Pemenang tidak mengerjakan hal yang berbeda, tetapi
Mereka mengerjakan dengan cara yg berbeda”
• Mari kita mengganti kelompok Management Walk Through yang ada
saat ini menjadi SWAT yang di drive secara individu
–Setiap manajer berjalan dengan seorang supervisor
–Bukan pada hari sabtu, tetapi pada hari kerja biasa
–Mereka tidak hanya walk through saja, tetapi juga melakukan
intervensi dan berbicara dengan orang yang dilihat melakukan
tindakan tidak aman
• Ini metoda yang berbeda, dan akan berguna
14. Pengamatan Keselamatan Kerja
1. Tujuan Modul
2. Pendahuluan
3. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan
Intervensi
4. Pembahasan Hasil Kunjungan dan Dialog
Keselamatan dalam Rapat P2K3
5. Latihan Intervensi
14
15. 4. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan Intervensi
Prinsipnya adalah dengan
modifikasi tingkah laku untuk
menghasilkan budaya
Keselamatan Kerja yang
kuat dan bisa diandalkan
96% kecelakaan adalah berkaitan dengan
kebiasaan kerja, bukan kesalahan mesin atau
keadaan yang tidak aman...Artinya...
siapapun bisa mengubah kebiasaan kerja yang
dapat menimbulkan kecelakaan
16. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan Intervensi
Program Pengamatan dan Intervensi ini terbukti memberi keuntungan
seperti berikut:
1. Mengurangi biaya kecelakaan kerja yang secara langsung
berdampak pada keuntungan perusahaan dan setiap karyawan.
2. Secara efektif menghilangkan kecelakaan dari berbagai aspek.
3. Secara aktif dan permanen mengubah sikap, menjadikan
lingkungan kerja lebih aman dan produktif.
Kuncinya adalah meyakinkan orang bahwa sangat
mungkin untuk bekerja tanpa celaka (lihat model
swiss cheese).
17. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan Intervensi
•Rencanakan
•Amati
•Diskusikan
•Tindak lanjuti
18. 18
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN –
PERENCANAAN
• Alokasikan waktu 1 jam sebagai dedikasi anda thd aspek HSE
• Putuskan area yang akan dikunjungi, dimana aktivitasnya?
• Refresh perilaku aman untuk aktivitas yang diharapkan, mengacu
kepada safe cards / booklet
• Pilih saat dimana orang sedang bekerja
• Maximum 2 visitor - Manager dan supervisor setempat
• Jadilah Role Model dengan mengenakan semua APD yang
dipersyaratkan dan mengikuti semua peraturan keselamatan yang
berlaku
19. 19
AKTIFITAS KHUSUS: YANG BISA DIAMATI
• Pengelasan & potong panas
• Menggerinda
• Mengecat
• Bekerja di ketinggian
• Operasi crane
• Aktivitas Lifting
• Boat work, jetty operations
• Hazardous substance
• H2S area and risk
• Penggalian
• Cylinder handling
• House keeping
• Shot blasting
• Office
• Scaffolding
• Ladders
• Electric equipment
• Grass cutting
• Oil spill areas
• Vibrations, Noise areas
• Entry to confined areas
• Use of hand tools
• Maintenance
20. HAL – HAL UTAMA TERKAIT DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN
YANG HARUS DIPERHATIKAN SELAMA MELAKUKAN
KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN
• Isolasi terkait SIKA: LOTO
• Hot work tanpa tindakan antisipasi karena keberadaan minyak dan gas
• Electrical Safety :
• Tidak mengikuti prosedur yang benar selama maintenance
• Baut tidak lengkap, sambungan kabel yang tidak standard/memadai
• Non-standard electrical extensions dan equipment
• Sambungan /koneksi sementara, lampu dll.
• Mechanical Safety
• Peralatan maintenance yg tidak memadai (mesin las dll.)
• Isolasi tidak standard
• Open pipe ends, drains – harus ditutup
22. 22
OBSERVATION OF ACTIVITY
• Berhenti dan amati untuk waktu 1-2 menit
• Konsentrasi kepada yang dikerjakan orang, bukan pada barang
• ABBI (Above, Below, Behind, Inside) – lihat keAtas, Bawah,
Belakang, ke Dalam
• Tanyakan „Mengapa?' and „Bagaimana‟ jika...?„
• Gunakan semua indra – penciuman, pendengaran, penglihatan
• Pikirkan penyelesaian untuk problem yg anda lihat
• Biasakan juga untuk mencatat Good work practice sebagai
penghargaan dan upaya peningkatan motivasi
• Jangan mencatat observasi dan diskusi yang tidak berguna
• No cameras
23. Pengamatan
6 bagian besar dari tindakan tidak aman yang biasanya terdapat di
lapangan:
1. Reaksi orang.
2. Alat Pelindung Diri.
3. Posisi kerja seseorang.
4. Peralatan dan / atau perlengkapan kerja.
5. Prosedur kerja.
6. Ketertiban atau kerapihan tempat kerja.
Fokusnya ada pada Pengamatan dan Intervensi yang mengarah pada
lingkungan kerja yang lebih aman
24. Pengamatan
Beberapa hal yang dapat diperhatikan
sehubungan dengan Alat Pelindung Diri:
1. Apakah ada bahaya dan terkendali?
2. Apakah pekerja tersebut memakai
Alat Pelindung Diri yang sesuai?
3. APD standard?
4. APD dipakai dengan benar?
5. Apakah ada saat-saat orang
melepaskan Alat Pelindung Diri ketika
bekerja?
25. Pengamatan
4. Pengamatan pada Posisi Kerja
30% kecelakaan kerja disebabkan orang bekerja dalam posisi yang
tidak aman.
Yang perlu diamati adalah apakah orang tersebut berada pada
posisi yang dapat menyebabkan dirinya :
1. Tertabrak oleh benda bergerak
26. Pengamatan
2. Terperangkap oleh dua benda /
objek yang bergerak?
3. Terhempas / tersabet oleh objek tali /
sling yang berada dalam tegangan,
misalnya tali / sling angkat atau sling
yang sedang menahan / menarik
beban pada posisi horizontal.
27. Pengamatan
4. Tertimpa objek yang
sedang diangkat
(berada di bawah
objek yang sedang
diangkat).
5. Terjatuh
6. Kontak atau
menyentuh
permukaan benda
yang panas
28. Pengamatan
7. Menghisap /
menghirup bahan
berbahaya
8. Menyentuh aliran listrik
9. Sikap tubuh yang salah
(ergonomi)
VIDEO PERFORMING A PROPER STOP(youtube)
29. Pengamatan dan Intervensi
5. Pengamatan pada Prosedur dan Ketertiban Kerja
Pengamatan Keselamatan Kerja difokuskan pada teknik pengamatan
total, antara lain:
• Melihat ke semua arah dan semua tempat yang digunakan sebagai
area kerja;
• Melihat alat kerja;
• Melihat cara kerja;
• Melihat kondisi tempat kerja;
• Melihat kondisi lingkungan tempat kerja;
• Melihat posisi kerja;
• Melihat kesesuaian antara pekerja dengan jenis pekerjaannya.
• Selain itu, pengamatan juga adalah untuk mendengarkan, mencium
bau (menangkap bau sesuatu yang tidak normal), dan merasakan.
31. 31
DISKUSI DENGAN ORANG YANG
MELAKUKAN AKTIVITAS
Tujuan utama adalah untuk supaya pekerja mengetahui tindakan tidak
aman yg sudah di lakukan dan selanjutnya mereka komit untuk bekerja
dengan aman
• Langkah-langkahnya:
–Memberitahu kepada mereka siapa anda dan apa yang anda
lakukan
–Jangan buru-buru untuk segera diskusi. Lakukan dengan perlahan
–Berikan komentar positif atau penghargaan terhadap perilaku atau
kondisi aman yang sudah terlihat di lokasi pekerjaan tersebut
(kenali good work practice)
–Minta mereka untuk dapat menjelaskan pekerjaan yang mereka
kerjakan dan bahaya dari pekerjaan tersebut
–Dorong mereka untuk memahami dan menumbuhkan sendiri cara
kerja aman .
32. 32
LANGKAH PELAKSANAAN DISKUSI
• Jika pekerja tidak mengerti bahaya dari pekerjaannya, berikan
Koreksi tindakan dan kondisi tidak aman yang sudah anda dilihat
• Dorong pekerja untuk mendiskusikan apa yang paling mereka
perhatikan terkait aspek keselamatan dan ide-ide yang bisa mereka
tawarkan
• Berikan pertanyaan terbuka (Mulai dgn bagaimana, apa, mengapa?)
• Supervisor untuk menuliskan kepeduliannya dan ide-ide tersebut dan
bertanggung jawab untuk menindak lanjuti dan menjadikan umpan
balik
• Lebih banyak mendengarkan, jangan menggurui
• Mengucapkan terima kasih atas partisipasi pekerja
33. 33
BERBAGAI CARA MEMULAI DISKUSI
DENGAN PEKERJA
• “Saya secara personal ingin menyakinkan bahwa semua orang
bekerja di UP IV tidak mendapatkan kecelakaan maka….”
• “Berapa lama sudah kamu bekerja disini? Apakah kamu menyukai
pekerjaan ini ? “
• “ Kita mempunyai prosedur untuk pelaksanaan kerja dan saya ingin
mengetahui apakah setiap orang sudah melakukan tindakan yang
benar..sehingga saya yakin anda tidak akan mendapat kecelakaan.”
• “ Saya ingin tahu Ide-idemu tentang bagaimana memperbaiki aspek
keselamatan di perusahaan ini ..”
• “Apakah kamu sudah mendiskusikan ide-ide ini dengan
pengawasmu?”
34. 34
MENDISKUSIKAN TINDAKAN TIDAK AMAN
• Jika anda mengkomentari:
–Ekspresikan hal yang anda perhatikan
–Fokus kepada effeknya dan bukan kepada yang dilakukan
• Jika anda bertanya:
–Berikan pertanyaan yg mengexplore/menggali
–Pertanyaan bersifat mempelajari, bukan mengajari
36. 36
PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
• Tuliskan di Form KDKP tentang pengamatan dan aksi yang sudah
dilakukan dan disepakati bersama dengan pihak yang di intervensi
• Kategorikan observasi tsb
• Kirim catatanmu ke line supervisor setempat yang menemani di
dalam KDKP dan tembuskan copynya ke HSE department
• Yakinkan bahwa supervisor tsb sudah menyediakan umpan balik
kepada orang yang dikunjungi
• Diskusikan Temuan personil dan tindakan untuk memperbaiki temuan
didalam meeting team (aspek HSE)
Peran HSE Department:
• Menganalisa KUNJUNGAN DIALOG KESELAMATAN reports untuk
mengidentifikasi weaknesses dan tambahan yg diperlukan untuk
program perbaikan kinerja keselamatan
• Periksa kualitas dari KDKP dan identifikasi pelatihan berikutnya yang
diperlukan mengenai teknik observasi atau diskusi
37. KDKP FORM
37
Walkabout Leader:
Walkabout Buddy:
Pendamping :
Date / Time :
Lokasi (plant, unit, facilities):
Aktivitas yang di observasi :
No. Detail Comments and Follow Up Action Action
Party (*)
Verifikasi
By Date
38. KDKP FORM (CONTOH PENGISIAN)
38
Walkabout Leader: Kardiman
Walkabout Buddy: Juwarto
Pendamping : Pws. Pem IV
Date / Time : 21 Oktober 2008
Lokasi (plant, unit, facilities): Unit TBL (area Tank V-10)
Aktivitas yang di observasi : Pengelasan pipa inlet Ø 10” T V-10
No. Detail Comments and Follow Up Action Action
Party (*)
Verifikasi
By Date
1 Tukang las sudah menggunakan APD, saat intervensi
diberi appreciate
2 Tidak ada cover gerinda Pws. Pem
IV
Krd
3 Sambungan / koneksi kabel tidak aman Pws. Pem
IV
Krd
4 Banyak ceceran minyak di lokasi las Pws. Ops
TBL
Jwt
5 Material bekas pipa tidak di jauhkan dari lokasi Pws. Ops
TBL
Jwt
39. Pengamatan Keselamatan Kerja
1. Tujuan Modul
2. Pendahuluan
3. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan
Intervensi
4. Pembahasan Hasil Kunjungan dan Dialog
Keselamatan dalam Rapat P2K3
5. Latihan Intervensi
39
40. PEMBAHASAN HASIL KDKP
• Hasil KDKP perlu dibahas secara periodik
didalam rapat P2K3 atau Central Safety
Committee perusahaan yang sudah diatur
dalam Per.Menaker No. 04/1987 - P2K3
• P2K3 sangat efektif untuk mengintegrasikan
HSE pada kegiatan rutin operasional yang
• Tim P2K3 perlu mengagendakan Rapat
pembahasan kondisi HSE lapangan secara
periodik dan konsisten
41. Beberapa hal P2K3 yang baik untuk
dilakukan:
ISMETS
• Me-Review saran-saran pekerja atau peningkatan prosedur kerja.
• Memprioritaskan tndakan K3 yang terkait dengan isu yang dihadapi.
• Merencanakan dan kontribusi pada pendidikan K3.
Mengkomunikasikan informasi K3 ke pekerja lainnya.
• Identifikasi masalah, saran solusi, dan membantu komunikasi,
Menganalisa insiden, kinerja dan highlight area peningkatan .
• Review area kerja dan pekerjaan yang spesifik
• Identifikasi dan mendiskusikan cara-cara untk mengeleminasi
bahaya-bahaya.
• Safety Observations & Intervensi
42. Agenda Meeting P2K3
ISMETS
No KEGIATAN ACTION
1 Melaporkan Cidera/ penyakit
akibat kerja
Masing-masing Manajer &
Superintendent
2 Laporan Cacat karena
kecelakan
Melaporkan Cidera/ penyakit
akibat kerja
3 Status laporan cidera serius Manajer terkait
4 Laporan audit dan komentar Masing-masing Manajer
5 Laporan Sub Komite dan
Diskusi
Ketua masing-masing Sub
Komite
6 Laporan Medikal: Kesehatan
Umum, dan sakit parah
Dokter perusahaan
43. Agenda Meeting P2K3..(samb)
ISMETS
No KEGIATAN ACTION
7 Laporan K3 dan Fire:
• Statistik, trending, analisis K3
• Jumlah kebakaran
• Kasus kompensasi pekerja,
status report/tindakan yang
diperlukan/persetujuan yang
diperlukan
• Item K3 yang sangat penting
dari lapangan dan kantor
pusat
Wakil K3
8 Wrap Up dan Rencanan
kedepan
Ketua P2K3
44. Pengamatan Keselamatan Kerja
1. Tujuan Modul
2. Pendahuluan
3. Pengenalan pada Siklus Pengamatan dan
Intervensi
4. Pembahasan Hasil Kunjungan dan Dialog
Keselamatan dalam Rapat P2K3
5. Latihan Intervensi
44
46. 9 LANGKAH INTERVENSI
1. Berhenti dan mulai mengamati orang
2. Buat situasi agar orang ybs menjadi nyaman
3. Terangkan apa yang sedang anda kerjakan dan mengapa
4. Tanyakan apa pekerjaannya dan tahapan apa yang
sedang dikerjakan
5. Hargai/puji perilaku aman yang kita temui
6. Tanyakan mereka apa insiden ytang terburuk bisa terjadi
dan bagaimana bisa terjadi.
7. Tanyakan mengapa perilaku tidak aman bisa terjadi
8. Tanyakan, apa tindakan koreksi yang bisa dilakukan.
9. Dapatkan komitmen untuk bertindak mengkoreksi
perilakunya.