1. Kondisi masyarakat IndonesiaKondisi masyarakat Indonesia
(Politik, Sosial dan Ekonomi)(Politik, Sosial dan Ekonomi)
A.A. PolitikPolitik
Masalah politik adalah segala sesuatu yangMasalah politik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan kekuasaan, pemerintahan,berhubungan dengan kekuasaan, pemerintahan,
lembaga-lembaga dan proses-proses politik hubu-lembaga-lembaga dan proses-proses politik hubu-
ngan internasional dan tata pemerintahan.ngan internasional dan tata pemerintahan.
(Musyrifah Sunanto : 28)
1.1. Sistem pemerintahan mengadopsi tradisi yang terjadi diSistem pemerintahan mengadopsi tradisi yang terjadi di
India, yaitu kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatuIndia, yaitu kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu
dengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik dandengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik dan
terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.
3.3. Pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hakPemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak
waris sesuai dengan Peraturan hukum kasta.waris sesuai dengan Peraturan hukum kasta.
4. Sudah terbina hubungan dengan luar negeri, meskipun masih4. Sudah terbina hubungan dengan luar negeri, meskipun masih
dalam keterbatasan wilayah.dalam keterbatasan wilayah.
2. B. Sosial ;B. Sosial ;
1.1. Sosial kemasyarakat ; dalam praktek kehidupanSosial kemasyarakat ; dalam praktek kehidupan
kemasyarakatan dikenal adanya kasta, yaitu: pem-bedaankemasyarakatan dikenal adanya kasta, yaitu: pem-bedaan
strata dalam kelompok/golongan masyarakat denganstrata dalam kelompok/golongan masyarakat dengan
segala hak dan kewajiban yang melekat padanya, ialahsegala hak dan kewajiban yang melekat padanya, ialah
sbb ;sbb ;
a.a. Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana),Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana),
b.b. Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsa-wan),Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsa-wan),
c.c. Kasta Waisya (pedagang, petani, pemilik tanah).Kasta Waisya (pedagang, petani, pemilik tanah).
d.d. Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
2.2. Sosial pendidikan ; Lembaga-lembaga pendidikan ber-Sosial pendidikan ; Lembaga-lembaga pendidikan ber-
bentuk (semacam) asrama, dan ini merupakan salah satubentuk (semacam) asrama, dan ini merupakan salah satu
bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indo-bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indo-
nesia. lembaga pendidikan tersebut hanya mempe-lajarinesia. lembaga pendidikan tersebut hanya mempe-lajari
satu bidang saja, yaitu keagamaan.satu bidang saja, yaitu keagamaan.
3. 3.3. Sosial keagamaan ;Sosial keagamaan ;
Sebagian beragama Hindu, sebagian beragama Budha, danSebagian beragama Hindu, sebagian beragama Budha, dan
sebagian yang lain Animisme.sebagian yang lain Animisme.
4.4. Sosial budaya ;Sosial budaya ;
Sebelum Islam masuk ke bumi Nusantara, sudah terdapatSebelum Islam masuk ke bumi Nusantara, sudah terdapat
banyak suku bangsa dengan sistem pemerintahan kerajaanbanyak suku bangsa dengan sistem pemerintahan kerajaan
dengan agama negara Hindu atau Budha. Hal ini sangatdengan agama negara Hindu atau Budha. Hal ini sangat
mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalammempengaruhi kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam
beperikehidupan, yang pada akhirnya membentuk kebuda-beperikehidupan, yang pada akhirnya membentuk kebuda-
yaan dilingkungan masyarakat tertentu.yaan dilingkungan masyarakat tertentu.
Kondisi masyarakat daerah pesisir pada waktu itu, bisaKondisi masyarakat daerah pesisir pada waktu itu, bisa
dikatakan lebih maju daripada daerah lainnya. Terutamadikatakan lebih maju daripada daerah lainnya. Terutama
pesisir daerah pelabuhan, karena daerah pesisir inipesisir daerah pelabuhan, karena daerah pesisir ini
digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan.digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan.
Penduduk pesisir terkena percampuran budaya (akulturasi)Penduduk pesisir terkena percampuran budaya (akulturasi)
dengan pedagang asing yang singgah.dengan pedagang asing yang singgah.
4. Berbeda dengan daerah pedalaman yang lebihBerbeda dengan daerah pedalaman yang lebih
tertutup dari budaya luar. Sehingga mereka lebihtertutup dari budaya luar. Sehingga mereka lebih
condong pada kebudayaan nenek moyang merekacondong pada kebudayaan nenek moyang mereka
dan sulit menerima kebudayaan dari luar.dan sulit menerima kebudayaan dari luar.
C.EkonomiC.Ekonomi
1.1. Masyarakat di daerah pedalaman dominanMasyarakat di daerah pedalaman dominan
menggantungkan kebutuhan hidupnya dari usahamenggantungkan kebutuhan hidupnya dari usaha
cocok tanam (pertanian).cocok tanam (pertanian).
2. Bagi masyarakat pesisir, disamping pertanian juga2. Bagi masyarakat pesisir, disamping pertanian juga
dari usaha perdagangan, utamanya bagi masyara-dari usaha perdagangan, utamanya bagi masyara-
kat yang berdekatan dengan pelabuhan.kat yang berdekatan dengan pelabuhan.
5. Peringatan 10 Muharram itu lebih dikenal sebagaiPeringatan 10 Muharram itu lebih dikenal sebagai
perayaan hari Karbala. Djajadiningrat juga yakinperayaan hari Karbala. Djajadiningrat juga yakin
dengan pendapat ini, karena keberadaan pengaruhdengan pendapat ini, karena keberadaan pengaruh
bahasa Persia di beberapa tempat di Indonesia. Selainbahasa Persia di beberapa tempat di Indonesia. Selain
itu, keberadaan Syeikh Siti Jenar dan Hamzah Fansuriitu, keberadaan Syeikh Siti Jenar dan Hamzah Fansuri
dalam sejarah Indonesia menandakan adanyadalam sejarah Indonesia menandakan adanya
pengaruh ajaran wpengaruh ajaran wihdatul wujudihdatul wujud Al-Hallaj, seorang Sufi Al-Hallaj, seorang Sufi
yang berasal dari tanah Persia.yang berasal dari tanah Persia.
Catatan ;Catatan ;
Djajadiningrat dikenal sebagai orang IndonesiaDjajadiningrat dikenal sebagai orang Indonesia
pertama yang mempertahankan disertasi di Universitaspertama yang mempertahankan disertasi di Universitas
Leiden Belanda pada 1913. Disertasinya itu berjudulLeiden Belanda pada 1913. Disertasinya itu berjudul
Critisshe Beschouwing van de Sadjarah BantenCritisshe Beschouwing van de Sadjarah Banten
((Pandangan kritis Mengenai Sejarah Banten.Pandangan kritis Mengenai Sejarah Banten.
6. 1. Musyrifah Sunanto, 1. Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban IslamSejarah Peradaban Islam
Indonesia, Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
2.2. Paeni, Mukhlis, Paeni, Mukhlis, Sejarah Kebudayaan Islam ReligiSejarah Kebudayaan Islam Religi
dan Falsafah, dan Falsafah, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
3.3. Ridin Sofwan dkk,Ridin Sofwan dkk, Islamisasi di JawaIslamisasi di Jawa, Yogyakarta,, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 2004Pustaka Pelajar, 2004