Dokumen tersebut membahas tentang budaya perusahaan, termasuk definisi, unsur-unsur, dan hubungannya dengan etika bisnis. Dokumen ini juga menjelaskan bagaimana kepemimpinan dan proses integrasi dapat mempengaruhi budaya perusahaan.
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
ย
Business Ethic Chap 4: the corporate culture impact and implication
1. Budaya Perusahaan
Dampak & Implikasinya
Dzurrotul Atsnawiyah 1705617029
Tessa Kusuma Dewi 1705617039
Wira Ardhiyanto 1705617101
2. Apa itu Budaya
Perusahaan?
Setiap organisasi memiliki sebuah budaya
(culture), dibentuk oleh sebuah pola dari
keyakinan dan harapan.
Budaya perusahaan adalah seperangkat asumsi
yang dibangun dan dianut bersama
oleh organisasi sebagai modal dalam
beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan
proses integrasi internal.
Budaya dalam organisasi mendorong dan
mendukung individu dalam membuat keputusan
yang bertanggung jawab secara etis - atau tidak.
2
3. 3
Jika budaya melibatkan pola kepercayaan, harapan, dan makna bersama,
maka kita akan menemukannya pada tingkat yang berbeda termasuk:
โธ agama, etnis, afiliasi linguistik
โธ generasi
โธ gender
โธ kelas sosial
โธ organisasi / perusahaan
โธ keluarga
4. Unsur-unsur budaya kemudian dapat diilustrasikan oleh berbagai
karakteristik seperti:
โธ Jarak daya
โธ Individualisme vs. kolektivisme
โธ Penghindaran ketidakpastian
โธ Orientasi waktu dan ketertiban
โธ Maskulinitas vs. feminitas
โธ Indulgen vs terkendali
4
Corporate Culture
5. โ
Beberapa elemen yang paling mudah dipahami,
seperti sikap dan perilaku, hanya sebagian kecil dari
elemen yang membentuk budaya. Selain itu, budaya
hadir dan dapat ditentukan dengan menjelajahi salah
satu dari yang berikut, antara lain:
1. Tempo kerja
2. Pendekatan organisasi terhadap humor
3. Metode penyelesaian masalah
4. Lingkungan kompetitif
5. Insentif
6. Otonomi individu
7. Struktur hirarki
5
6. Budaya dan Etika
Apakah gagasan budaya terhubung dengan etika? Lebih khusus lagi, apa
peran budaya perusahaan dalam etika bisnis?
7. Budaya dan Etika
Setiap faktor dalam model pengambilan
keputusan, dari pengumpulan fakta melalui
imajinasi moral hingga penilaian, dapat
didukung atau dihambat oleh lingkungan di
mana keputusan itu dibuat.
Lingkungan etis, atau budaya, akan menjadi
lingkungan di mana karyawan diberdayakan
dan diharapkan bertindak dengan cara yang
bertanggung jawab secara etis, bahkan ketika
hukum tidak mewajibkannya
7
8. BUDAYA BERDASARKAN
KEPATUHAN DAN BUDAYA
BERDASARKAN NILAI-NILAI
Dua pendekatan organisasi untuk meninjau budaya perusahaan yang
mendorong tindakan etis :
โธ Pendekatan organisasi yang birokratis dan hierarkis.
โธ Pendekatan organisasi yang tidak birokratis.
8
9. BUDAYA BERDASARKAN
KEPATUHAN DAN BUDAYA
BERDASARKAN NILAI-NILAI
Klasifikasi perusahaan dalam budaya:
โธ Perusahaan yang memiliki budaya berdasarkan kepatuhan.
โธ Perusahaan yang memiliki budaya berdasarkan nilai.
9
10. KEPEMIMPINAN ETIS DAN
BUDAYA PERUSAHAAN
Sifat dasar kepemimpinan yang etis:
โธ Pemimpin yang berorientasi pada
orang.
โธ Pemimpin terlibat dalam tindakan etis
yang nyata.
โธ Adanya kemauan menerima ide baru,
mau mendengarkan, dan keterbukaan.
โธ Pemimpin yang berintegritas, kejujuran,
dan sikap dapat dipercaya.
โธ Pemimpin yang menunjukkan
kepedulian terhadap orang lain.
10
11. โ
11
Lima prioritas utama etika bagi para pemimpin
perusahaan, sebagaimana diidentifikasi oleh para
CEO dalam sebuah survei:
โธ Memperoleh kembali kepercayaan public.
โธ Manajemen perusahaan yang efektif dalam
konteks harapan investor saat ini
โธ Memastikan integritas laporan keuangan.
โธ Keadilan dalam kompensasi eksekutif.
โธ Keteladanan dalam etika olah manajemen.
12. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN
KEPEMIMPINAN YANG ETIS
Seorang pemimpin memainkan peran penting dalam menciptakan
dan mengubah budaya perusahaan
13. KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF DAN
KEPEMIMPINAN YANG ETIS
Pemimpin yang baik adalah siapapun yang
melakukan dengan baik apa yang dilakukan
para pemimpin pada umumnya dan
seseorang yang berhasil melakukan hal
tersebut secara efisien
3 macam pemimpin:
โธ Pemimpin yang etis
โธ Pemimpin yang efektif
โธ Pemimpin yang etis dan efektif
13
15. Culture Integration: Ethics
Hotlines, Ombudspersons,
and Reporting
Salah satu elemen integrasi yang paling
menentukan adalah komunikasi karena,
tanpa itu, tidak ada kejelasan tujuan,
prioritas atau proses.
15
16. Challenging a Firmโs
Integration
Untuk mengeksplorasi efektivitas
proses integrasi perusahaan,
pemberian insentif seperti
penghargaan yang sesuai dan
penilaian positif dimungkinkan.
16
17. Reporting
Structures โ
Impact on
Culture
Whistle-blowing mengacu pada situasi di mana karyawan
mengungkapkan kegiatan tidak etis kepada seseorang yang berada
dalam posisi untuk mengambil tindakan untuk mencegah atau
menghukum kesalahan.
18. โ
Untuk mengurangi kegiatan etis yang terdapat di
perusahaan, terdapat metode-metode yang dapat dilakukan:
โธ Para pemimpin harus mencontohkan tindakan
melaporkan kesalahan, dengan cara yang jelas
โธ Pemimpin dapat menjelaskan proses pengambilan
keputusan yang mengarah pada kesimpulan
โธ Meskipun tim atau rencana โmanajemen krisisโ
seringkali tidak berhasil, mempraktikkan laporan
adalah latihan yang berharga
โธ Budaya memberikan waktu yang cukup untuk
mencapai keputusan yang bertanggung jawab
mendorong pertimbangan implikasi yang tepat
โธ Secara konsisten dan terus-menerus
mengomunikasikan nilai-nilai dan harapan organisasi
kepada semua pemangku kepentingan
18
19. Assessing and Monitoring
the Corporate Culture:
Audits
Pemantauan dan audit etika berkelanjutan
memungkinkan organisasi mengungkap
kerentanan yang dapat menimbulkan
tantangan di kemudian hari bagi
perusahaan, sehingga berfungsi sebagai
elemen dalam penilaian risiko dan
pencegahan.
19
20. Tetapi, bagaimana Anda mendeteksi budaya
perusahaan yang berpotensi merusak atau
kadang-kadang disebut sebagai budaya "toxic"?
Tanda jelasnya adalah kurangnya nilai-nilai
fundamental yang diterima secara umum untuk
organisasi.
Bagaimana perusahaan memperlakukan
pelanggan, pemasok, klien, pekerja?
Manajemen hubungan internal dan eksternal
adalah bukti penting dari nilai-nilainya.
Assessing and Monitoring the
Corporate Culture: Audits
20
21. Mandating and Enforcing
Culture: The Federal
Sentencing Guidelines
Ketika mekanisme internal untuk menciptakan budaya perusahaan etis
terbukti tidak memadai, komunitas bisnis dapat mengharapkan peraturan
pemerintah untuk mengisi kekosongan.
22. Komisi Penghukuman Amerika Serikat (USSC), sebuah agen
independen di Pengadilan Amerika Serikat, dibentuk pada tahun 1984
untuk mengatur kebijakan hukuman dalam sistem pengadilan federal.
Mulai tahun 1987, USSC membuat Panduan Hukuman Federal yang
berlaku untuk para terdakwa individu dan organisasi dalam sistem
federal.
Meskipun tidak lagi wajib, pengadilan hukuman masih diharuskan
untuk mempertimbangkan rentang pedoman, tetapi juga diizinkan
untuk menyesuaikan hukuman sehubungan dengan masalah hukum
lainnya.
UNITED STATES
SENTENCING COMMISSION
22
23. Relevansi pedoman ini adalah bahwa USSC berusaha keras dalam
panduannya untuk menciptakan lingkungan perusahaan yang legal
dan etis.
Pedoman tersebut berupaya memberi penghargaan kepada
perusahaan yang menciptakan sistem etika dan kepatuhan yang
efektif.
Di sisi lain, perusahaan yang tidak memiliki etika dan sistem
kepatuhan yang efektif akan dijatuhi hukuman tambahan masa
percobaan.
UNITED STATES
SENTENCING COMMISSION
23
24. Pedoman tersebut mengidentifikasi tindakan spesifik dari suatu organisasi
yang dapat berfungsi sebagai uji tuntas dalam mencegah kejahatan dan
persyaratan minimal untuk program kepatuhan dan etika yang efektif, yaitu:
โธ Proses Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan
โธ Struktur Insentif dan Disiplin
โธ Mekanisme Respons dan Modifikasi
24
โธ Standar dan Prosedur
โธ Tanggung jawab Dewan dan Eksekutif
Lainnya
โธ Penghentian dari Otoritas
โธ Komunikasi dan Pelatihan
UNITED STATES
SENTENCING COMMISSION