Berdasarkan buku Hartman, L. P., DesJardins, J., & Macdonald, C. (2014). Business Ethic Decision Making for Personal Integrity & Social Responsibility. United State of America: McGraw Hill Education.
kali ini kita akan membahas chapter 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND FINANCE
Video Presentation Link:
https://youtu.be/ptcgbXZDMCQ
6. Pelanggaran
Hak Konsumen
oleh Volkswagen
konsumen seharusnya mendapatkan
kenyamanan, keamanan, dan kesela
matan dalam mengkonsumsi barang
atau jasa, tetapi justru Volkswagen m
enghilangkan hak hak tersebut sehing
ga konsumen tidak merasa nyaman d
an aman saat berkendara
11. memastikan bahwa mereka
yang masuk ke pasar bermain
sesuai aturan dan
menyesuaikan dengan kondisi
serta memastikan pasar
berfungsi sebagaimana
mestinya
16. Kongres di Amerika Serikat menetapk
an undang-undang keuangan yang ke
mudian dikenal dengan nama
Sarbanes-Oxley Act 2002
17.
18.
19. The Internal Control Environment
A process, effected by an entity’s board of director
s, management, and other personnel, designed to
provide reasonable assurance regarding the achiev
ement of objectives in the following categories:
effectiveness and efficiency of operations, reliability
of financial reporting, and compliance with applicabl
e laws and regulation
20. Committee of Sponsoring Organizations( COSO ) menjelask
an pengendalian mencakup elemen organisasi yang mendu
kung pencapaian tujuan organisasi. Elemen-elemen tersebu
t adalah:
• Lingkungan pengendalian
• Penilaian risiko
• Kegiatan pengendalian
• Informasi dan komunikasi
• Pemantauan yang terus-menerus
21. 1. Kewajiban Hukum Anggota Dewan
Hukum menegaskan tiga tugas yang jelas kepada anggota dewan yaitu tuga
s untuk:
a. Memberikan perhatian (duty of care): memastikan bahwa eksekutif pe
rusahaan melaksanakan tanggung jawab manajemen mereka danmematuhi
peraturan.
b. Beritikad baik (duty of good faith): adalah salah satu dari kepatuhan ya
ng menuntut dewan direksi untuk setia pada misi organisasi.
c. Loyalitas (duty of loyality): memerlukan adanya kesetiaan, anggota dewa
n direksi harus memberikan kesetiaan penuh ketika membuat keputusan.
Konflik kepentingan harus selalu diselesaikan dengan mementingkan ke
pentingan perusahaan.
Dapat ditemui tindakan yang dilakukan para dewan justru menyebabka
n kegagalan bagi perusahaan meskipun sebenarnya tindakan yang dia
mbil sudah sesuai hukum. Dari sini terdapat ketidakselasaran antara ke
wajiban hukum dengan etika.
Going beyond the Law: Being a
n Ethical Board Member
22. 2. Di Luar Hukum, Ada Etika
Secara hukum, dewan direksi memiliki tugas fidusia kep
ada pemilik perusahaan—pemegang saham. Namun ba
nyak ahli yang berpendapat bahwa dewan direksi juga
merupakan penjaga gerbang dari tanggung jawab sosial
perusahaan
Going beyond the Law: Being a
n Ethical Board Member
23. Bill George menetatpkan aturan dasar yang
harus diikti dewan untuk memastikan tata k
elola yang sesuai dan etis, yaitu:
2
3
4
1. Standar
2. Independens
i
3. Seleksi
4. Sesi eksekutif
5. Komite
5. Kepemimpinan
6. Tenaga ahli dari l
uar
7. Budaya Dewan
8. Tanggung jawab
24. Kevin Bahr mengidentifikasikan beberapa penyebab konflik dalam pas
ar keuangan yang dapat atau tidak dapat diselesaikan melalui pembua
tan peraturan :
1. Hubungan keuangan antara kantor akuntan public (KAP) dengan
klien auditnya
2. Konflik antara jasa-jasa yang ditawarkan oleh kantor akuntan pub
lik
Karena banyak KAP yang menawarkan jasa konsultasi kepada klien mer
eka, maka timbul konflik mengenai independensi dari opini perusahaa
n dengan insentif untuk menghasilkan fee konsultasi tambahan.
Conflicts of Interest in Acc
ounting and the Financial
Markets
25. 3. Kurangnya indenpendensi dan keahlian dari komite audit
4. Peraturan yang dibuat sendiri dari profesi akuntan
Secara historis industry akuntansi telah membuat peraturannya sendiri,
kalaupun ada pengawasan masih bersifat lemah.
5. Kurang aktifnya pemegang saham
Dengan adanya keragaman kepemilikan dalam pasar berdasarkan inve
stor invidu, usaha kolektif untuk mengatur dan mengawasi dewan ham
pir tidak ada.
6. Keserakahan jangka pendek eksekutif versus kemakmuran jangka
panjang pemegang saham
7. Skema kompensasi eksekutif
8. Skema kompensasi untuk analisis sekuritas
Conflicts of Interest in Acc
ounting and the Financial
Markets
26. Kompensasi Eksekutif
Eksekutif merupakan pemimpin tertinggi sebuah perusah
aan, sehingga sangat mungkin mereka mendapatkan pak
et kompensasi substansial. Selain itu, keahlian dan pengal
aman mereka memungkinkan mereka untuk mengemban
gkan dan mengarahkan implementasi strategi kompetitif.
Kompensasi khusus yang dirancang untuk karyawan eksekuti
f yang mencakup gaji pokok, bonus, fasilitas jabatan, dan ma
nfaat pribadi lain. Jadi, walaupun bayaran CEO mengalami p
eningkat, perusahaan itu sendiri-dan pekerja yang berkontrib
usi untuk keberhasilan perusahaan—tidak menuai manfaat y
ang sama.
Kurangnya keseimbangan pada distribusi nilai ini telah meng
arah pada persepsi akan ketidakadilan terkait kompensasi ek
sekutif. Paket kompensasi eksekutif yang meningkat tajam m
enimbulkan banyak pertanyaan etis.
27. INSIDER TRAD
ING
Insider trading adalah perdagangan oleh pemega
ng saham yang memiliki informasi rahasia dari pi
hak di dalam suatu perusahaan yang akan berda
mpak material/signifikan pada nilai saham dan h
al ini memberikan mereka manfaat dari membeli
atau menjual saham. Insider yang illegal terjadi k
etika perusahaan memberikan “Tips” kepada ang
gota keluarga, teman-teman, atau pihak lainnya
dan pihak tersebut membeli atau menjual saham
perusahaan berdasarkan informasi tersebut
28. The Cultural Dependence of Corporate Governance
• Forces for Convergence
• Corporate governance code
s of good practice around th
e world have a striking simil
arity,
which is not surprising given
the way they influence each
other. Though different in de
tail, all emphasise corporate
transparency, accountability,
reporting, and the independ
ence of the governing body f
rom management, and man
y now include strategic risk
assessment and corporate
social responsibility.
29. • Forces for Differentiation
• Legal differences in company law, contractlaw and bankruptcy law between
jurisdictionsaffect corporate governance practices. Differences between the
case law traditions of the U.S., UKand Commonwealth countries and the co
dified lawof Continental Europe, Japan, Latin America andChina distinguish
corporate governance outcomes.
30. How Much Compensation Can CEOs Permissibly Accept?
• The CEO’s Fiduciary Duty
• I begin with the common assumption
that executives are fiduciaries. What
does this mean? Marcoux explains, “[
t]o act as a fiduciary means to place t
he interests of [a] beneficiary ahead o
f one’s own interests and, obviously, t
hose of third parties,with respect to th
e administration of some asset(s)or p
roject(s)” (2003: 3). In the CEO’s cas
e, the asset or project is the firm. So,
CEOs are required insofar as they ar
e fiduciaries to place one party’s inter
ests ahead of their own and others’ w
hen managing the firm. That is, they
have a fiduciary duty to do so..
31. • Objections and Replies
• Objection 1. This moral limit is moot: a CEO will never accept excessive co
mpensation, because
• Objection 2. When a CEO negotiates her compensation, she is not yet a me
mber of the firm.
• Objection 3. CEOs are not required always to act so as to maximally benefit
shareholders. They are only required to do so when they are acting as man
agers, i.e., managing the firm.
• Objection 4. A party to whom a duty is owedcan waive its performance, whol
ly or in part. If they do, the party who owes the duty is not obligated to perfor
m it.
• Objection 5. According to commonsense morality, while people are sometim
es required to benefit others at their own expense, they are not required to
make enormous sacrifices for them.
32. • How Low Should CEOs Go?
• If we adopt the steward CEO as our standard, the prohibition on drivin
g a hard bargain becomes more burdensome. As seen, because they a
re intrinsically motivated by their fiduciary duties, steward CEOs need l
ess money to maximize firm value, other things equal, than agent CEO
s (Wasserman, 2006). The more weight the fiduciary duty gets in the C
EO’s motivational set—i.e., the more of a steward he is—the less mone
y he needs. At the limit, if we choose as our standard the maximally “st
eward-like” CEO, then it seems the CEO can permissibly accept very lit
tle, or even no, pay.