2. PENGERTIAN
2
• Budaya Organisasi adalah nilai dan
keyakinan bersama yang mendasari
identitas organisasi/perusahaan.
• Budaya Organisasi adalah seperangkat
nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan
cara berfikir yang dimiliki bersama oleh
anggota organisasi dan diajarkan kepada
anggota baru.
3. – Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma
yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi
terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut
menjalankan kegiatannya
– Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan,
apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah
organisasi.
3
4. Perspektif Budaya Organisasi
– Menurut Sackman (1991:90) terdapat tiga perspektif utama dalam memandang
budaya organisasi, yaitu
1) Perspektif holistik, Perspektif holistik memandang budaya sebagai cara-cara
terpola mengenai berpikir, menggunakan perasaan dan bereaksi.
2) Perspektif variabel Perspektif variabel penekanannya pada pengekpresian
budaya.
3) Perspektif kognitif Penekanan kepada keyakinan, nilai-nilai, dan norma-
norma, pengetahuan yang diorganisasikan yang ada dalam pikiran orang-orang
untuk memahami realitas.
5. TIGA TINGKAT BUDAYA ORGANISASI
5
Budaya Organisasi ada 3 tingkat :
1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara berpakaian, simbol-
simbol fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “ disiplin dan
makna prestasi.
3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi
“adanya keyakinan bahwa atasan tdk pernah salah-anak buah
selalu salah atau konsumen adalah raja.
6. Tiga Konsep NILAI
6
1. NILAI
Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah
laku.
2. NILAI YG MENDUKUNG (Espaused Values)
Nilai dan norma yang telah dibuat oleh organisasi.
(Mis: Keanekragaman, rasa hormat, dan integritas...)
3. NILAI YG DIPERANKAN (Enacted Values)
Nilai dan norma yang dimiliki karyawan.
(Mis : Sejauhmana nilai rasa hormat tercermin dalam
perilaku setiap karyawan...)
7. – Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah laku.
5 komponen penting definisi nilai :
– Nilai adalah kepercayaan
– Mengenai perilaku yang dikehendaki
– Keadaan yang amat penting
– Pedoman menyeleksi/mengevaluasi kejadian dan perilaku
– Urut dari yang paling relatif penting
– Nilai-nilai organisasi : Dasar Budaya Organisasi
7
8. Faktor penentu Budaya Organisasi
Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences)
merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah
Budaya Organisasi tertentu.
Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani
kegiatannya dari waktu ke waktu.
Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor
penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi.
Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya
diadopsi sehingga menentukan sebuah budaya organisasi.
8
9. FUNGSI UTAMA BUDAYA ORGANISASI
9
•SEBAGAI PROSES INTEGRASI INTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu
setiap komponen internal organisasi”
•SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar
organisasi”
10. EMPAT FUNGSI BUDAYA ORGANISASI SECARA
INTERNAL
10
1. Memberikan identitas organisasi kepada
Karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mendukung stabilitas sistem(hubungan)
Sosial antar personal
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan
Organisasi
11. SIFAT BUDAYA ORGANISASI
11
•BUDAYA ORGANISASI YG ADAPTIF
“Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan
dengan lingkungan luar organisasi
•BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF
“Budaya organisasi yang tidak mampu menye-
suaikan dengan lingkungan luar organisasi”
12. BAGAIMANA BUDAYA DITANAMKAN DALAM
ORGANISASI ?
12
1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material
organisasi dalam rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
4. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
5. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang
penting
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer
dan supervisor
7. Teladan sikap pimpinan
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yg ingin dicapai.
13. Jenis Budaya Organisasi
– Budaya communal
– Memberikan rasa memiliki bagi anggota
– Budaya networked
– Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga
– Budaya mercenary
– Fokus langsung pada tujuan
– Budaya fragmented
– Rasa memiliki sangat rendah
13
15. ETIKA ORGANISASI
15
Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai
pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau
apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu;
memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada
dalam organisasi dan diri pribadi.
Hakikat Etika :
1. Merupakan konsep tata nilai dan pengukuran terhadap
sikap, perilaku atau ucapan yang dianggap baik, lazim
dan patut untuk dilakukan;
2. Refleksi mengenai nilai-nilai dan norma moral yang
dipedomani seseorang atau kelompok dalam mengatur
pola sikap, perilaku ataupun ucapannya.
16. 16
Norma Etika :
1. Jujur (ketulusan hati, keikhlasan, tidak berbohong, tidak curang
dll)
2. Adil (arif, bijak, tenggang rasa, tidak diskriminatif, tidak
memihak dll).
3. Tepati Janji (sumpah, ikrar, komitmen, pakta integritas dll).
4. Taat Aturan ( mentaati dan mematuhi peraturan per-UU-an)
5. Tanggung jawab ( tanggung hasil dan resiko, memperbaiki diri
dll.)
6. Responsif (cepat tanggap, meantisipasi dan ambil tindakan
segera)
7. Hati-hati ( jaga harmonisasi, cegah keresahan atau kerugian
masy.)
8. Sopan santun ( sikap perilaku, tindakan dan ucapan secara
etis, bertata kerama, saling hormat, beradab & berbudi pekerti
dlm berhub.)
17. MENGEMBANGKAN ETIKA DI
TEMPAT KERJA
17
1. Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/mgr
sebagai model peran)
2. Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
3. Mengembangkan kode etik
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Memberikan dukungan terhadap perilaku etis
6. Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
18. 18
Mengatur hubungan individu dalam organisasi
bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan
proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di
luar perusahaan dalam membangun budaya kerja
dan budaya perusahaan
19. 19
1. Sikap individu dalam perusahaan
2. Sikap individu dalam perusahaan dengan
wewenang dan jabatan
3. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
atasan dan bawahannya
4. Hubungan antar sesama individu dalam
perusahaan
5. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
individu stakeholder lainnya
6. Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan bagi
setiap individu dalam perusahaan
20. 20
1. Menghargai setiap individu dalam perusahaan, menunjukkan
sikap sopan santun serta membangun penghargaan pribadi.
2. Membangun komitmen dan menunjukkan perlakuan yang sama
kepada semua individu dalam perusahaan tanpa melihat ras,
warna kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik atau mental,
gender dan usia.
3. Meyakinkan para individu dalam perusahaan untuk
menyampaikan opininya tentang kebijakan dan praktek-praktek
perusahaan dengan berkomunikasi secara terbuka.
4. Menyediakan dan memelihara lingkungan dan tempat kerja
yang kondusif, sehat dan teratur.
5. Membuat ...
21. 21
5. Membuat para individu dalam perusahaan mendapatkan
informasi tentang kebijakan, rencana dan kemajuan
perusahaan lewat komunikasi yang teratur.
6. Memberi peluang yang rasional kepada individu dalam
perusahaan, konsisten dengan misi dan visi perusahaan
untuk mengikuti pelatihan agar menjadi individu yang
kompeten pada pekerjaannya.
7. Mengusahakan promosi yang konsisten dengan kebutuhan
perusahaan setiap saat, sehingga tersedia sdm dengan
kualifikasi kompetensi sesuai kebutuhan.
8. Memberikan …
22. 228. Memberikan kompensasi dan manfaat yang jelas
dan menarik serta memberi imbalan dan
mempertahankan individu yang berkualitas.
9. Tidak boleh memaksa, mempengaruhi dan atau
melarang keterlibatan individu memberikan kontribusi
dalam proses politik selama dilakukan secara wajar
serta tidak bertentangan dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
23. Tanggung jawab sosial
– Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
24. Strategi
Tanggung
Jawab Sosial
Strategi Reaktif Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif
dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau
menghindarkan diri dari tanggung jawab social
Strategi Defensif Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau
jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung
jawab social.
Strategi Akomodatif Tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan
lingkungan sekitar akan hal tersebut
Strategi Proaktif Perusahaan memandang bahwa tanggung
jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka
citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
25. Manfaat Tanggung jawab Sosial
– Manfaat bagi Perusahaan: Citra Positif Perusahaan
dimata masyarakat & pemerintah
– Manfaat bagi Masyarakat: masyarakat terakomodasi,
hubungan masyarakat dengan perusahaan akan
lebih erat dalam situasi win-win solution.
– Manfaat bagi Pemerintah: memiliki partner dalam
menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal
tanggung jawab social.
26. Prinsip-prinsip Etika
– Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang
mencakup penikmatan rasa senang
terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip
ini, manusia memperhatikan nilai-nilai
keindahan dan ingin menampakkan
sesuatu yang indah dalam perilakunya.
Misalnya dalam berpakaian, penataan
ruang, dan sebagainya sehingga 26
27. – Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawabyang
sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antaralaki-laki
dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai bidang
lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar
apapun.
27
28. – Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya
berbuatkebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip
inibiasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-
menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya.Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena
denganberbuat baik dia akan dapat diterima oleh
lingkungannya.Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang
diberikan kepadamasyarakat sesungguhnya bertujuan untuk
menciptakan kebaikan bagimasyarakat
28
29. – Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal
untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya
merekaperoleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang
untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu
yangmenjadi hak orang lain
29
30. – Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak
atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.
Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusiamempunyai
hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak oranglain. Oleh
karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab
sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-menakepada
orang lain.
30