1. 20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
Adapun dalam kegiatan penelitian ini tergolong ke dalam penelitian
tindakan luas (PTK). Di katakan demikian karena penelitian secara langsung
menerapkan suatu perlakuan atau tindakan untuk menangani suatu masalah,
dalam hal ini meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan memasang
puzzle, pada kelompok B TK Tunas Muda Kasimpa Jaya Kecamatan
Tiworo Selatan. Adapun pelaksanaan pada semester II, pada bulan Mei
sampai Juni tahun pelajaran 2013/2014 sedangkan subjek penelitian dengan
jumlah anak didik 15 orang yang terdiri 4 laki-laki dan 11 anak perempuan.
B. Faktor yang Diteliti
Adapun faktor-faktor yang diamati di TK Tunas Muda Kasimpa Jaya
yaitu :
1. Faktor anak didik, akan dilihat bagaimana peningkatan kreativitas
anak melalui adat pernikahan edukatif dengan menggunakan media
puzzle pada kelompok B TK Tunas Muda Kasimpa Jaya.
2. Faktor guru, akan dilihat bagaimana cara guru merencanakan,
mempersiapkan materi pelajaran dan pelaksanaan, langkah-langkah
kegiatan memasang kepingan puzzle pada kelompok B TK Tunas
Muda Kasimpa Jaya.
3. Faktor kegiatan pembelajaran, mengamati proses pelaksanaan dalam
rangka meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan memasang
kepingan puzzle pada kelompok B TK Tunas Muda Kasimpa Jaya
kec. Tiworo yang disesuaikan dengan rancangan pembelajaran yang
teleh dipersiapkan guru.
2. 20
C. Model Rancangan Pendekatan dan Prosedur Tindakan Kelas
Pada penelitian tindakan dalam rangka meningkatkan kreatifitas
anak melalui kegiatan memasang kepingan puzzle pada kelompok B TK
Tunas Muda Kasimpa Jaya Kecamatan Tiworo Selatan, dimana di lakukan
dengan pendekatan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, Kemis dan MC
tegar (dalam zainal aqib, 2006) serta di kukuhkan oleh hoplins (dalam zainal
aqib, 2006) Adapun pengertian yang dikemukakan oleh hopins bahwa
proses penelitian tindakan yaitu proses penelitian observasi dan wawancara
yang bersifat reflektif, partisipatif dan kolaboratif, dimana hal ini dilakukan
dalam beberapa siklus sesuai kebutuhan dilapangan, yang didahului dengan
tindakan superfisi yakni :
1. melakukan perencanaan dan survey awal
2. observasi dan evaluasi awal / setting awal selanjutnya
3. setelah permasalah mendasar dalam kegiatan survey awal tersebut
diketahui maka dilanjutkan dengan tindakan perbaikan dimana hal ini
dilakukan berkolaborasi dengan guru sebagai rekan sejawat sesuai dengan
perencanaan dan kesepakatan bersama.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu :
1. Perencanaan tindakan
2. pelaksanaan tindakan
3. pengamatan
4. refleksi
3. 20
Langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus dapat diilustrasikan
sebagai berikut :
Gambar 1 prosedur penelitian tindakan kelas, Hopkins
SIKLUS I
SIKLUS II
Sumber : Penelitian Tindakan Kelas ( Sukarjono 2007: 74).
1. Tahap Persiapan
Adapun hal-hal yang di laksanakan pada tahap persiapan ini adalah :
a. Menyusun rencana kegiatan harian
b. Membuat lembaran kegiatan anak
c. Menyiapkan media pembelajarn dan alat bantu mengajar
d. Menyusun instrument pemantauan baik terhadap guru maupun
aktivitas siswa serta menyusun alat evaluasi berupa soal atau tes.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan implementasi atas pelaksaan dari semua
rencana yang disusun dan dibuat.
3. Tahap pemantauan dan evaluasi
Permasalahan
Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I
Perencanaan
tindakan II
Pengamatan /
Pengumpulan data
Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi II
Pengamatan
Tindakan II
Di lanjutkan ke
siklus berikutnyanya
Permasalahan baru
hasil refleksi
Apa bila permasalan
belum terselesaikan
4. 20
Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan masing-masing tahap
persiapan sampai akhir tahap pemantauan dilaksanakan terhadap guru dan
siswa, sedangkan evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung dan mengadakan evaluasi akhir.
4. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang didapat
saat dilakukan pengamatan. Data yang diproses kemudian dibahas bersama
teman sejabat (kala borator).
D. Data Dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data, jenis data dan teknik dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik. Selain
itu, bersumber dari dokumen – dokumen yang dipandang penting
berupa catatan-catatan khusus tentang program-program kegiatan
belajar anak yang belum terdapat mendukung hasil penelitan ini.
2. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif,
yang diperoleh dengan menggunakan pedoman observasi atau lembar
pengamatan, format penilaian kemampuan motorik kasar anak dan
dokumentasi.
3. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi
yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap suatu objek yang diteliti dan dengan mengadakan
pencatatan secara sistematis atau pengkodean tentang hal-hal tertentu
atau aspek-aspek yang diamati, dengan menceklist atau member tanda
pada lembar pengamatan atau pedoman observasi. Kemudian untuk
mengetahui data tentang keberhasilan kemampuan ini, berikutnya di
olah dan dideskripsikan secara kualitatif dalam bentuk paparan logis
sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan yang diperoleh dari hasil
pengamatan didalam kelas. Kemudian dilakukan interprestasi sebagai
jawaban terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian
5. 20
tindakan kelas ini. Selanjutnya berdasarkan jawaban yang telah
diuraikan dapat ditarik suatu kesimpulan.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini nantinya, peneliti akan menggunakan teknik analisis
pengolahan data observasi dengan pemberian nilai berdasarkan penilaian acuan
patokan (PAP) untuk dapat mengetahui hasil dari pada penelitian ini, muncul
slameto (1999: 188), dalam melakukan penilaian dengan acuan patokan,
sebelum kegiatan itu dilaksanakan maka harus ditetapkan dulu standar nilai
yang akan digunakan sebagai patokan pembanding terhadap hasil pengukuran.
Nilai Patokan ini merupakan batas penentuan keberhasilan atau tingkat
penguasaan minimum.Patokan minimal 75 % ini bersifat tetap dan data juga
digunakan untuk kelompok lain atau subjek anak didik yang manapun
(individu)
Dalam kegiatan analisis data ini, peneliti melakukan perhitungan terhadap
jumlah seluruh nilai perolehan anak dengan mengacu pada penjelasan langkah-
langkah penilaian dan formulasi analisis data sebagai mana yang terdapat
dalam buku “ pedoman penilaian di TK (Depdiknas, 2010: 11), yang langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian dengan menggunakan format penilaian symbol (*)
yang didalamnya terdapat sejumlah indicator yang diamati/dinilai selama
proses kegiatan pembelajaran anak sedang berlangsung, indicator yang
ditetapkan sebagaibahan untuk kegiatan penilaian dan analisis data
seluruhnya berjumlah 7 dari pengembangan indicator yang diambil dari
buku kurikulum TK. 2010.
2. Merangkum seluruh nilai-nilai perolehan (nilai BSB, BSH, MB, BB) yang
diraih masing-masing anak sesuai hasil penilaian symbol pada kegiatan
evaluasi di setiap pertemuan siklus tindakan.
3. Kegiatan selanjutnya menghitung jumlah atau frekuensi masing-masing
nilai perolehan BSB, BSH, MB, BB yang berhasil diraih anak dalam tahap
kegiatan evaluasi.
6. 20
4. Melakukan pemberian bobot nilai dengan cara seperti berikut :
Nilai BSB = * * * * bobotnya = 4
Nilai BSH = * * * bobotnya = 3
Nilai MB = * * bobotnya = 2
Nilai BB = * bobotnya = 1
5. Setelah pemberian bobot nilai, lalu dilakukan ovalisis perhitungan bobot
seluruh jumlah nilai perolehan anak dalam kegiatan evaluasi untuk memberi
nilai akhir setiap kegiatan pembelajaran analisis perhitungan untuk nilai
akhir setiap anak dilakukan dengan formula porsentasr bobot jumlah
perolehan nilai anak sebagai berikut :
Perolehan (jml. nilai BSB X 4)+(jml. nilai BSH X 3)+(jml. nilai MB X
2)+(jml. nilai BB X 1)
Nilai akhir =
Anak didik jumlah seluruh indicator = 7
6. Hasil perolehan nilai anak tersebut dikonversi kembali kedalam bentuk nilai
akhir yang akan diperoleh masing-masing anak, formulasi perhitungan
sebagai berikut :
a. BSB = jika hasil hitungan akhir antara 3,50-4,00
b. BSH = jika hasil hitungan akhir antara 2,50-3,49
c. MB = jika hasil hitungan akhir antara 1,50-2,49
d. BB = jika hasil hitungan akhir antara 0,00-1,49
7. Selanjutnya disesuaikan dengan indicator kinerja yang digunakan untuk
mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan,
(dalam penelitian ini menggunakan penilaian acuan patokan 75 % secara
klasikal). Dengan formulasi sebagai berikut :
jumlah anak yang memperoleh nilai BSB, BSH
% klasikal = X 100 %
Jumlah seluruh anak = 15
7. 20
Hasil perhitungan formulasi diatas kemudian dibandingkan dengan indicator
keberhasilan yang telah ditetapkan, selanjutnya diambil suatu keputusan
apakah penelitian tindakan kelas ini dipandang telah terselesaikan atau
masih harus di lanjutkan pada siklus selanjutnya, yang sesuai dengan
rancangan dab prosedur penelitian tindakan.
F. Indikator Kinerja
Adapun indicator kinerja yang diterapkan dalam indicator keberhasilan
anak adalah : jika minimal secara klasikal dari hasil penilaian mencapai 75 %
dari jumlah banyaknya anak didik di kelompok B di TK Tunas Muda
Kecamatan Tiworo Selatan kab. Muna telah mencapai nilai minimal BSH /
berkembang sesuai harapan. Hal ini sesuai dengan ketentuan kurikulum yang
dikemukakan oleh mulyasa (2002) dan priat ningsih (2004), bahwa seorang
anak didik dikatakan berhasil / tuntas untuk penilaian aspek psikomotorik,
prakarya atau membuat objek / karya seni, bila telah mencapai 75 % (nilai
yang cukup baik) dan ketuntasan secara klasikal mancapai 75 %.