1. KONSEP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
(Merumuskan Alat Pengukur Keberhasilan)
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pembimbing : Drs. Imam Suyanto, M.Pd.
Disusun Oleh :
Siti Sangidah
K 7114172 / 14
4B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap kegiatan pembelajaran kita perlu mengkaji apakah
tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak pada akhir kegiatan
pembelajaran itu. Untuk keperluan tersebut kita perlu mempunyai alat
yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa, dalam
menggunakan media. Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu
dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum media
digunakan atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Alat pengukur keberhasilan ini harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai dan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan
disajikan kepada siswa. Yang diukur atau dievaluasi ialah kemampuan,
keterampilan atau sikap siswa yang dinyatakan dalam tujuan yang
diharapkan dapat dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran itu.
Alat pengukur keberhasilan ini dapat berupa tes, penugasan, ataupun
daftar cek perilaku.
Dalam makalah ini akan membahas materi tentang merumuskan
alat pengukur keberhasilan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alat pengukur keberhasilan ?
2. Apa saja macam-macam alat pengukur keberhasilan ?
3. Bagaimana hubungan antara materi, tujuan dan alat pengukur
keberhasilan ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian alat pengukur keberhasilan.
2. Menyebutkan macam-macam alat pengukur keberhasilan.
3. Menjelaskan hubungan antara materi, tujuan dan alat pengukur
keberhasilan.
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pengukur Keberhasilan
Pendidikan pada hakekatnya adalah perubahan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan tingkah laku yang diinginkan pada diri peserta
didik. Merancang instrumen evaluasi merupakan salah satu langkah yang
tidak boleh di tinggalkan dalam perencanaan dan desain pembelajaran.
Melalui evaluasi yang tepat bukan saja dapat menentukan keberhasilan
siswa mencapai tujuan pembelajaran, akan tetapi juga sekaligus dapat
melihat efektivitas program desain yang telah direncanakan.
Yunus (2015) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran
pasti ada yang namanya hasil belajar, dimana hasil dari belajar itu
berhubungan dengan prestasi belajar siswa. prestasi belajar adalah suatu
hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa yang mengadakan suatu kegiatan
belajar di sekolah dan usaha yang dapat menghasilkan perubahan
pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil perubahan tersebut diwujudkan
dengan nilai atau skor. Jadi pada intinya alat ukur keberhasilan bisa
disebut sebagai instrumen evaluasi.
Secara umum yang dimaksud dengan instrument adalah suatu alat
yang memenuhi persyaratan akademis, sehingga dapat dipergunakan
sebagai alat ukur atau pengumpulan data mengenai suatu variable. Dalam
bidang penelitian instrument diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan
data mengenai variable-variable penelitian untuk kebutuhan penelitian,
sedangkan dalam bidang pendidikan instrument digunakan untuk
mengukur prestasi belajar siswa yang mencakup hasil belajar dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor, faktor-faktor yang diduga mempunyai
hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil
belajar, keberhasilan proses belajar mengajar dan keberhasilan pencapaian
suatu program tertentu (Djaali & Pudji Mulyono dalam Syahputra, 2013).
4. B. Macam-macam Alat Pengukur Keberhasilan
Pada dasarnya alat pengukur keberhasilan dapat dibagi dua yaitu tes
dan non tes. Yang termasuk kelompok tes adalah tes prestasi belajar, tes
intelegensi, tes bakat, dan tes kemampuan akademik, sedangkan yang
termasuk dalam kelompok non tes ialah skala sikap, skala penilaian,
observasi, wawancara, angket dokumentasi dan sebagainya.
1. Tes Sebagai Alat Pengukur Keberhasilan
Tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukuran
keberhasilan atau sering dikenal Criterion Refernced Test (CRT)
adalah tes yang terdiri atas item-item yang secara langsung mengukur
tingkah laku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran. Tes
pengukuran keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Karena item tes itu harus paralel dengan rumusan
indikator hasil belajar (Falahi, 2015).
Menurut Sudijono (1996) tes adalah alat atau prosedur yang
digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Sedangkan
menurutn(Djaali & Pudji Mulyono, 2007) Tes merupakan salah satu
prosedur evaluasi yang komprehensif, sistematik, dan objektif yang
hasilnya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan (Binham,
2011).
Petunjuk Pengembangan Tes Pengukur Keberhasilan
Indra (2014) menyatakan bahwa untuk mengembangkan tes
pengukuran keberhasilan atau tes yang didesain untuk penilaian
Acuan Patokan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Item tes diturunkan dari indikator hasil belajarnya. Artinya,
setiap item dirumuskan untuk melihat keberhasilan siswa
mencapai indikator hasil belajar. Dengan demikian, item tes
tidak dikembangkan dari materi pelajaran yang harus dikuasai.
Hal ini sangat penting untuk dipahami, sebab banyak guru
ketika menyusun tes yang menjadi acuan adalah bahan pelajaran
5. yang diambil dari buku tertentu saja. Hal ini tentu sangat kurang
baik, sebab yang harus dicapai adalah kompetensi dasar yang
dijembatani oleh indikator hasil belajar, dengan demikian tes
mestinya berangkat dari indicator yang telah ditetapkan.
b. Item tes harus berorientasi pada hasil belajar. Artinya, item-item
tes harus mampu mengukur apakah siswa telah berhasil
menyelesaikan tugas tertentu. Hasil belajar hendaknya
dirumuskan dalam bentuk perilaku yang dapat diukur, sehingga
melalui tingkah laku yang terukur itulah siswa dapat
menunjukkan sebagai pertanda ia telah mencapai keberhasilan
pembelajarannya.
c. Item tes perlu menjelaskan dalam kondisi yang bagaimana hasil
belajar itu dapat ditunjukkan. Misalnya, bolehkah siswa
mengerjakan tes matematika dengan menggunakan kalkulator?
d. Setiap indicator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu
item tes. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan guru bahwa
siswa benar-benar telah menguasai indikator hasil belajar atau
belum. Jangan-jangan kemampuan siswa mengerjakan item tes
itu karena kebetulan.
e. Sebaiknya tes disusun dalam berbagai tipe item, misalnya tes
benar-salah, piihan ganda, memasangkan, dan sebagainya. Tipe-
tipe tes yang digunakan disesuaikan dengan bentuk tingkah laku
yang harus dikuasai sesuai dengan indikator hasil belajar.
2. Non-Tes sebagai Alat Pengukur Keberhasilan
Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan
tidak menggunakan tes. Tehnik penilaian ini umumnya untuk menilai
kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat,
sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan
dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu
maupun secara kelompok (Syahputra, 2013).
Pengembangan Alat Penilaian dengan Teknik Non-Tes
6. Susanto (2013) mengemukakan bahwa teknik non-tes adalah alat
penilaian yang prosedurnya tidak sistematis sebagaimana teknik tes.
Akan tetapi, teknik non tes ini dapat dilakukan untuk memperoleh
gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, atau kepribadian siswa.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, teknik non-tes dikelompokkan
sebagai berikut.
a. Skala sikap
yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan sikap
siswa melalui tugas tertulis. Sikap artinya pendirin seseorang
terhadap suatu peristiwa atas obyek. Skala sikap alat penialain
yang mengukur pendirian seseorang seperti sangat setuju, ragu-
ragu, setuju dan sangat tidak setuju
b. Check list
yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas
dasar pengamatan terhadap perilaku siswa. Dalam tes
pengamatan, siswa tidak perlu selalu diberitahu sebelumnya
bahwa perilaku mereka sedang diamati. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga kealamiahan perilaku siswa
c. Quesioner
yaitu alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya
dilakukan dengan cara tertulis. Penyusunan angket diarahkan
untuk menyaring infomasi mengenai berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
d. Catatan harian
yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang
mempunyai kaitan dengan perkembangan kepribadiannya.
Misalnya, catatan mengenai siswa yang memperlihatkan
perilaku khusus seperti, suka terlambat, mengambil milik teman,
suka mengganggu, atau membuat gaduh.
7. e. Portofolio
yaitu penilaian berdasarkan koleksi atau kumpulan bahan pilihan
yang dikembangkan oleh siswa atau guru, berfungsi untuk
menelaah proses, usaha, perbaikan, dan pencapaian kinerja
siswa secara objektif. Ada beberapa prinsip yang perlu Anda
perhatikan dalam penggunaan portofolio, yaitu (1) saling
percaya antara guru dan siswa (mutual trust), (2) milik bersama
antara guru dan siswa (joint ownership), (3) keberhasilan
bersama antara guru dan siswa (confidentiality), (4) kepuasan
(satisfaction), serta (5) kesesuaian (relevance).
C. Hubungan antara Materi, Tujuan, dan Alat Pengukur Keberhasilan
Susilana (2009: 35) menyatakan bahwa pembelajaran yang kita
lakukan haruslah diukur apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
tidak? Untuk mengukur hal tersebut, maka diperlukan alat pengukur hasil
belajar yang berupa tes, penugasan atau daftar cek perilaku. Alat
pengukur keberhasilan belajar ini perlu dikembangkan dengan berpijak
pada tujuan yang telah dirumuskan dan harus sesuai dengan materi yang
sudah disiapkan. Yang perlu dikur adalah tiga kemampuan utama yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dirumuskan secara rinci
dalam tujuan. Dengan demikian terdapat hubungan yang erat antara
tujuan, materi dan tes pengukur keberhasilan, lihatlah pada gambar berikut
ini.
8. Dari gambar di atas, jelas menggambarkan hubungan antara tujuan,
materi dan tes. Penyusunan materi didasarkan atas rumusan tujuan, setelah
materi selesai dirumuskan selanjutnya membuat item tes berdasarkan
tujuan dan materi tersebut, untuk lebih jelasnya, lihatlah contoh penulisan
tujuan,materi dan tes sesuai dengan contoh di atas.
Mata Pelajaran : IPS
media : Peta dan Globa
Sasaran : Siswa kelas IV
TUJUAN POKOK MATERI TES
1. Siswa dapat
menyebutkan minimal 5
pulau-besar yang ada di
Indonesia dengan
benar.
1. Nama pulau-pulau
besar yang ada di
Indonesia.
1. Sebutkan minimal 5
nama nama pulau
besar yang ada di
Indonesia
2. Siswa dapat
mengurutkan pulau-
pulau yang ada
berdasarkan ukuran
luas, jumlah penduduk
dan kekayaan alam.
2. Pulau-pulau yang
ada berdasarkan
ukuran luas, jumlah
penduduk dan
kekayaan alam.
2. Tunjukan pulau
yang ada di Indonesia
yang yang
menghasilkan minyak
bumi?
3. Siswa dapat
mengumpulkan bunyi
musik khas yang ada
disetiap pulau yang ada
di Indonesia.
3. Jenis bunyi dan
musik khas yang ada
disetiap pulau yang
ada di Indonesia.
3. Sebutkan Jenis
bunyi dan musik khas
yang ada disetiap
pulau yang ada di
Indonesia?
9. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat pengukur kebehasilan adalah perangkat untuk mengukur hasil belajar
siswa yang mencakup hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
2. Macam-macam alat pengukur keberhasilan meliputi teknik tes dan
non-tes.
3. Hubungan antara materi, tujuan dan alat pengukur keberhasilan yaitu
penyusunan materi didasarkan atas rumusan tujuan, setelah materi
selesai dirumuskan selanjutnya membuat item tes berdasarkan tujuan
dan materi tersebut
B. Saran
1. Bagi Pendidik
Dalam melakukan evaluasi hasil belajar, seorang pendidik hendaknya
lebih kreatif dalam merumuskan dan menyusun alat pengukur
keberhasilan yang dapat memuat 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik yang sesuai dengan perkembangan jaman dan kemajuan
tekhnologi.
2. Bagi Calon Pendidik
Sebagai seorang calon pendidik sangat penting untuk memahami dan
mengetahui lebih dalam tentang perumusan alat pengukur keberhasilan
sebelum nantinya terjun langsung di lapangan sebab alat pengukur
keberhasilan ini tidak akan lepas dari kegiatan belajar mengajar.
10. DAFTAR PUSTAKA
Susilana, R dan Cepi Riyana. 2009. MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
Binham. 2011. Instrumen Evaluas Pendidikan. Diunduh dari
https://binham.wordpress.com/2011/12/29/instrumen-evaluasi-
pendidikan/ pada tanggal 26 April 2016.
Falahi, M.A. 2015. Makalah Pengembangan Alat Evaluasi. Diunduh dari
http://abanfalahyes.blogspot.co.id/2015/06/makalah-pengembangan-
alat-evaluasi.html tanggal 27 April 2016.
Indra. 2014. Pengembangan Alat Evaluasi. Diunduh dari
http://indratambakberas28.blogspot.co.id/2014/11/pengembangan-
alat-evaluasi.html pada tanggal 26 April 2016.
Susanto, H. 2013. Penilaian, Pengukuran, dan Evaluasi. Diunduh dari
http://www.duniapelajar.com/2011/02/01/pengukuran-dalam-
penelitian/ pada tanggal 27 April 2016.
Syahputra, G. 2013. Pembuatan Instrumen Evaluasi Tes dan Non-tes Kualitas
alat evaluasi (Validitas, Reabilitas, Daya pembeda). Diunduh dari
http://desa-anak.blogspot.co.id/2013/04/pembuatan-instrumen-
evaluasi-tes-dan.html pada tanggal 27 April 2016.
Yunus, Y. 2015. Alat Ukur Pendidikan. Diunduh dari
http://nyamnews14.blogspot.co.id/2015/06/alat-ukur-
pendidikan_95.html pada tanggal 26 April 2016.